Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ DASAR-DASAR PERPAJAKAN ”

DOSEN PENGAJAR : Bapak Dr. Azwirman, SE., M. Acc, CPA


KELAS : AKUNTANSI D
SEMESTER : 3 (TIGA)

DISUSUN OLEH :

AYUNI PUTRI REZEKI (205310559)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2020/2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 3
BAB I.................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................. 4
1.3. Tujuan.................................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN................................................................................................................. 6
2.1. Definisi perpajakan dan ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak...................... 6
2.2. Pungutan lain Selain Pajak.................................................................................... 7
2.3. Fungsi Pajak.......................................................................................................... 7
2.4. Kedudukan dan Pembagian hukum pajak............................................................. 7
2.5..................................................................................................................................Teori
yang mendukung pemungutan pajak....................................................................... 8
2.6..................................................................................................................................Jenis
pajak ........................................................................................................................ 8
2.7..................................................................................................................................Tata
cara pemungutan pajak ........................................................................................... 9
2.8..................................................................................................................................Timb
ulnya dan berakhirnya utang pajak dan tarif pajak.................................................. 10
2.9. Hambatan pemungutan pajak (Aktif dan Pasif).................................................... 11
BAB III............................................................................................................................... 12
PENUTUP.......................................................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan............................................................................................................ 12
3.2. Saran...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 13

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Dasar-Dasar Perpajakan” ini dengan baik.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan Kepada Bapak Dr. Azwirman, SE.,
M. Acc, CPA selaku dosen mata kuliah yang bersangkutan, dan semua pihak yang telah
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis menyadari atas
kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga akan menjadi suatu
kehormatan besar bagi penulis apabila mendapatkan kritikan dan saran yang membangun
agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik dan sempurna serta komprehensif.
Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ilmiah ini bermanfaat bagi semua
pihak dan pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat membuka
wawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Pekanbaru, SEPTEMBER 2021

AYUNI PUTRI REZEKI

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang utama bagi
pelaksanaan dan peningkatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Secara umum persepsi kita mengenai pajak
adalah wujud dari seorang warga negara untuk memberikan kontribusi dalam
membangun negara dengan mendapat imbalan tidak langsung.
Sektor perpajakan memegang peranan penting dan strategis dalam pendapatan
negara. Peningkatan penerimaan negara, khususnya dari sektor pajak, akan
memberikan kontribusi positif bagi keuangan negara. Semakin tinggi kesadaran
masyarakat dan meningkatnya jumlah wajib pajak menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan negara dan sikap
nasionalisme warga juga semakin tinggi , Artinya Penerimaan negara dari sektor
pajak merupakan sarana nyata bagi pemerintah untuk mampu menyediakan berbagai
infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, air, listrik,

1.2 RUMUSAN MASALAH


a) Apa pengertian dari perpajakan dan ciri-ciri pajak ?
b) Apa saja pungutan selain dari pajak? 
c) Apa saja fungsi pajak?
d) Bagaimana kedudukan dan pembagian hukum pajak ?
e) Apa saja teori yang mendukung pajak ?
f)Apa saja jenis-jenis pajak ?
g) Bagaimana tata cara pemungutan pajak ?
h) Masalah timbulnya dan berakhirnya utang pajak ?
i) Bagaimana tarif pajak ?
j)Masalah hambatan pemungutan pajak?

4
1.2 TUJUAN PENULISAN
a) Untuk mengetahui arti dari Dasar-Dasar Perpajakan.
b) Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pelaksanaan pemungutan Pajak
Penghasilan.
c) Melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa
d) Untuk mengetahui dan menjelaskan kendala-kendala yang di hadapi
pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan atas jual beli tanah dan
atau bangunan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

11.1 PENGERTIAN PERPAJAKAN DAN CIRI-CIRI YANG MELEKAT PADA


DEFINISI PAJAK
Kata 'pajak' berasal dari bahasa Latin 'taxo' yang berarti iuran wajib yang
dibayarkan oleh rakyat untuk kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat
itu sendiri. Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 Angka 1, Pajak
adalah iuran wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa menurut undang-undang, dengan tidak ada imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi kepentingan negara.
kemakmuran terbesar. Rakyat.
Pembayaran pajak yang selama ini dilakukan secara manual atau hard copy
yang dilayani oleh hampir seluruh bank swasta dan bank BUMN serta Kantor Pos
tidak berlaku lagi sejak 31 Desember 2015. Sejak 1 Januari 2016, pembayaran pajak
dilakukan secara online menggunakan E-Billing sehingga lebih mudah dan tidak
memakan waktu lama. Dengan fasilitas seperti ini, tentunya sebagai warga negara
yang bijak tidak ada lagi alasan untuk membayar pajak.
Ciri-Ciri Pajak
Berdasarkan pengertian tersebut, pajak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pajak merupakan iuran wajib warga negara
2. Pajak Bersifat Memaksa untuk Setiap Warga Negara
3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung
4. Berdasarkan Undang-undang

11.2 PUNGUTAN SELAIN PAJAK


Selain pajak, ada pula yang disebut pungutan resmi selain pajak. Berikut
contoh pungutan – pungutan resmi selain pajak yang wajib dibayarkan masyarakat :
a) Retribusi

6
Retribusi adalah iuran atau pungutan yang dikenakan kepada masyarakat
karena menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh negara atau
pemerintah dan disetorkan melalui kas negara yang kemudia uangnya
digunakan untuk pembangunan sarana yang sesuai dengan jenis retribusi. Sifat
– sifat retribusi adalah :
b) Cukai
Cukai adalah iuran yang dibayarkan oleh rakyat atas pemakaian barang-barang
tertentu. Barang yang terkena cukai bukan lah semua jenis barang, melainkan
hanya beberapa jenis barang yang memiliki karakteristik tertentu.
c) Bea
Bea ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bea masuk dan bea keluar. Bea
masuk artinya adalah pungutan yang dilakukan negara berdasarkan undang-
undang pabean yang dikenakan terhadap barang-barang impor atau barang-
barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean Indonesia dengan tujuan untuk
dikonsumsi di dalam negeri. Sedangkan bea keluar adalah pungutan yang
dilakukan negara berdasarkan undang-undang pabean pada barang-barang yang
akan di ekspor ke luar negeri atau barang-barang yang dikeluarkan dari Indonesia
dengan tujuan untuk dikonsumsi di negara tujuan.
d) Sumbangan
e) Sumbangan adalah iuran atau pungutan yang dilakukan oleh pemerintah kepada
orang-orang atau kepada golongan tertentu. Tujuannya adalah untuk menutupi
pengeluaran yang pengeluarannya tidak dapat diambil atau dibebankan kepada
kas negara dan hasilnya nanti tidak dapat dinikmati oleh masyarakat umum.

11.3 FUNGSI PAJAK


 Fungsi Anggaran. Salah satu tugas utama negara adalah melakukan pembangunan
nasional meliputi menyediakan fasilitas kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan
pelayanan publik lainnya..
 Fungsi Mengatur, yang mencerminkan kebijakan perekonomian suatu negara.
 Fungsi Stabilitas, yang memainkan peranan penting dalam keseimbangan
perekonomian suatu negara seperti mengatasi inflasi atau deflasi.
 Fungsi Retribusi Pendapatan, yaitu pemanfaatan pajak untuk membuka lapangan
pekerjaan.

7
11.4 KEDUDUKAN DAN PEMBAGIAN HUKUM PAJAK
Hukum pajak adalah bagian dari hukum publik. Hukum pajak di Indonesia
menganut paham imperative. Artinya, pelaksanaan pemungutan pajak tidak dapat
ditunda. Ketika terjadi pengajuan keberatan terhadap Pajak oleh wajib pajak yang
telah ditetapkan pemerintah. Berikut ini adalah penjelasan kedudukan hukum
perpajakan:
 Hukum Perdata yang mengatur hubungan antara satu individu dengan
individu lainnya
 Hukum Publik dimana mengatur hubungan antara pemerintah dengan
rakyatnya. Antara lain terdiri dari Hukum Tata Negara, Hukum Tata Usaha
Negara (Hukum Administrasi Negara), Hukum Pajak, dan Hukum Pidana.

11. 5 TEORI YANG MENDUKUNG PEMUNGUTAN PAJAK

Berikut beberapa teori mengenai pemungutan pajak:

1. Teori Asuransi
Dalam teori asuransi ini dijelaskan bahwa negara wajib melindungi keselamatan
warga negaranya baik keselamatan jiwa maupun harta benda beserta hak-haknya.
2. Teori Kepentingan
Dalam teori kepentingan ini, pemungutan pajak harus didasarkan pada
kepentingan masing-masing waarga negara (disesuaikan) misalkan yang memiliki
banyak harta akan membayar pajak lebih besar dari pada yang memiliki sedikit
harta
3. Teori Daya Pikul
Teori ini menjelaskan bahwa pemungutan pajak harus berdasarkan keadilan dan
disesuaikan pada bobot yang sama.
4. Teori Daya Beli
Teori ini menjelaskan bahwa pemungutan pajak dilakukan Negara lebih
ditekankan pada fungsi mengatur dan memelihara kepentingan masyarakat.
5. Teori Bakti
Teori ini menjelaskan bahwa setiap negara memiliki hak mutlak untuk memungut
pajak, maka dari itu teori bakti ini disebut juga teori daya mutlak.

8
11. 6 JENIS PAJAK
 PAJAK MENURUT GOLONGANNYA
(1) Pajak langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh
wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.
Dengan kata lain, pajak langsung harus dibayar sendiri oleh wajib pajak
bersangkutan.
(2) Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan atau digeser
kepada pihak lain. Dengan kata lain, pembayarannya dapat diwakilkan kepada
pihak lain.
 PAJAK MENURUT SIFATNYA
a. Pajak Subyektif
Pajak Subyektif ( Pajak yang Bersifat Perorangan ) yaitu jenis pajak yang
dalam pengenaannya memperhatikan keadaan atau kondisi pribadi wajib pajak
( status kawin atau tidak kawin, mempunyai tanggungan keluarga atau tidak ).
b. Pajak objektif
pajak Obyektif ( Pajak yang Bersifat Kebendaan ) yaitu jenis pajak yang
dalam pengenaannya hanya memperhatikan sifat obyek pajaknya saja, tanpa
memperhatikan keadaan atau kondisi diri wajib pajak.
 PAJAK MENURUT LEMBAGA PEMUNGUT
PAJAK PUSAT : Pajak pusat adalah pajak yang dipungut dan dikelola oleh
Pemerintah Pusat, dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat
Jenderal Pajak (DJP).
PAJAK DAERAH : pajak daerah merupakan pajak-pajak yang dipungut dan
dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat provinsi maupun
kabupaten/kota.
Hasil dari pungutan jenis pajak ini kemudian digunakan untuk membiayai
belanja pemerintah daerah.

11. 7 TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK


1) Stelsel Pajak
a. Stelsel Nyata ialah Pengenaan Pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang
nyata), pemungutan dilakukan pada akhir tahun pajak setelah penghasilan
sesungguhnya diketahui

9
b. Stelsel Anggapan (Fictieve stelsel) ialah Pengenaan pajak didasarkan pada suatu
anggapan yang diatur Undang-Undang. Tanpa menunggu akhir tahun dan tidak
berdasarkan keadaan sesungguhnya.
c. Stelsel CampuranMerupakan kombinasi antara stelsel Nyata dan stelsel
anggapan. Pada awal tahun dihitung berdasarkan anggapan dan akhir tahun
disesuaikan dengan keadaan yang sebebnarnya.

2). Asas Pemungutan Pajak


a. Asas Domisili
Negara berhak untuk mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak
diwilayahnya baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. asas ini berlaku
bagi wajib pajak dalam negeri.
b. Asas Sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di
wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
c. Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.

3). Sistem Pemungutan Pajak


a. Official Assesment system adalah suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pemerintah (FISKUS) untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang oleh wajib pajak.
b. Self Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya
pajak yang terutang.
c. With Holding System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib
pajak

11. 8 TIMBULNYA DAN BERAKHIRNYA UTANG PAJAK DAN TARIF PAJAK


Timbulnya utang Pajak :
Saat timbulnya utang pajak memiliki peranan yang penting karena akan berkaitan
dengan:

10
1. Pembayaran pajak
2. Memasukkan surat keberatan pembayaran pajak
3. Menentukan kapan saat dimulainya dan berakhirnya jangka waktu kadaluwarsa
4. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak
kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), dan sebagainya dan
5. Menentukan besarnya denda maupun sanksi administrasi pajak lainnya.
Berakhinya utang Pajak :
1) Pembayaran/Pelunasan
2) Kompensasi
3) Pembebasan/Penghapusan
TARIF PAJAK
Untuk menghitung besarnya pajak yang terutang diperlukan dua unsur, yaitu tarif pajak dan
dasar pengenaan pajak. Tarif pajak dapat berupa angka atau persentase tertentu. Terdapat
beberapa jenis tarif pajak, yaitu tarif tetap, tarif proporsional (sebanding), tarif degresif
(menurun), dan tarif progresif (meningkat).

11. 9 HAMBATAN PEMUNGUTAN PAJAK (AKTIF DAN PASIF)


a. PASIF
Perlawanan pasif yang dilakukan bisa berupa keengganan wajib pajak membayar
pajak. Keengganan ini dipicu oleh beberapa alasan misalnya perkembangan
intelektual dan moral wajib pajak. Kurangnya edukasi terkait pajak membuat
masyarakat kurang menyadari arti pentingnya membayar pajak, sehingga mereka
enggan membayar pajak
b. AKTIF
Hambatan pemungutan pajak yang kedua adalah dalam bentuk perlawanan aktif.
Perlawanan aktif ini memiliki dua bentuk. Bentuk pertama disebut tax avoidance.
Bentuk yang kedua adalah tax evasion.

11
BAB III
PENUTUP

11.10 KESIMPULAN
Dari penjelasan materi di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pajak
adalah pembayaran yang dilakukan rakyat, dan merupakan sumber dana untuk
pembangunan. Selain itu pajak berbeda dengan retribusi dan sumbangan. Dalam
penetapan besaran pajak harus sesuai dengan pancasila. Pajak sendiri memiliki
banyak jenis dan asas yang digunakan pun beraneka ragam. Tarif pajak berbeda
tergantung dasar yang digunakan. Selain itu pemerintah telah memberikan batasan
segala hal yang berkaitan dengan pajak di dalam UU perpajakan nasional yang
merupakan modernisasi dari UU pajak jaman kolonial. Untuk menarik pajak yang ada
di luar negeri pemerintah melakukan kerja sama dengan negara lain dalam perpajakan
yang lazim diebut perjanjian traktat, yang hal tersebut diatur dalam HUKUM PAJAK
INTERNASIONAL.

11.11. SARAN
Setelah mempelajari materi ini hendaklah kita sadar akan kewajiban kita untuk
membayar pajak, agar pembangunan dapat terus berjalan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan HR. 2008. Hukum Administrasi Negara .Raja Grafindo Persada, hlm.104.

Brotodiharjo Santoso R,1993. Pengantar ilmu Hukum Pajak.. PT Eresco, Bandung Burton

Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Ilmu Hukum, UI Pres, Jakarta, hlm.6

Adrian Sutedi, 2011, Hukum Pajak, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 34.

H. Bohari, SH ., MH, 1993, Pengantar Hukum Pajak, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
hlm. 36-39.

Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, hlm. 168-169.

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pajak Ahmad. 2002. Pengertian Pajak: Fungsi,


Manfaat, Jenis dan Cara Membayar diakses pada tanggal 21 Mei 2016 pukul 09.50 WIB

http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html

(diakses pada tanggal 18 Januari 2017 pukul 10.20 WIB.

13

Anda mungkin juga menyukai