MAKALAH
DI
S
U
S
U
N
Oleh
KELOMPOK 2
Nama : MISNARITA
: CUT MAWADDAH
: KHAIRUNNISA
: NURUL ANDIKA PUTRI
: IRWANDA
: NOVI YANTI
: MAULANA IKBAL
: RIZKIRULLAH
SEM : 2 (DUA)
Fak/Prodi : Ilmu Administrasi Negara
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan limpahan karunia yang
tidak terhingga sehingga penyusunan makalah ini terselesaikan dengan baik,
shalawat dan salam kepada janjungan alam Nabi besar Muhammad Saw. pembawa
risalah Allah swt mengandung pedoman hidup yang terang bagi umat manusia
didunia dan diakhirat.
Makalah ini membahas tentang “Pajak Bumi dan Bangunan”. Saya sadar
bahwa penyusun makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan, maka dari ini saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca khususnya Mahasiswa/i. Semoga juga menjadi amal
yang baik dan diterima disisi Allah SWT. Amiin.
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat.............................................................................. 1
C. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II :PEMBAHASAN............................................................................... 2
A. Pengertian Pajak................................................................................... 2
B. Peranan Dan Fungsi Pajak.................................................................... 2
C. Asas–Asas Pemungutan Pajak.............................................................. 4
D. Falsafah Dan Dasar Hukum Pemungutan Pajak................................... 5
E. Penggolongan Atau Pembedaan Pajak................................................. 5
F. Tarif Dan Dasar Pengenaan Pajak........................................................ 7
G. System Pemungutan Pajak.................................................................... 9
H. Reformasi Di Bidang Perpajakan......................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
a. Pajak
Ciri – ciri pajak :
1) Pajak dipungut oleh Negara
2) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontra prestasi
individual dari pemerintah
3) Digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah
4) Dipungut disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang
memberikan kedudukan tertentu pada seseorang.
b. Retribusi
Menurut Undang – Undang No. 34 Tahun 2000, retribusi dibagi atas 3
golongan yaitu
1) Retribusi Jasa Umum,terdiri dari :
a) Retribusi pelayanan kesehatan
b) Retribusi pelayanan kebersihan
c) Retribusi pelayanan pasar
d) Retribusi pelyanan pemakaman
e) Retribusi pelayanan parker ditempat umum
2) Retribusi Jasa Usaha, terdiri dari :
a) Retribusi pemakaian kekayaan daerah
b) Retribusi pasar grosir
c) Retribusi terminal
d) Retribusi tempat pelelangan
e) Retribusi tempat rekreasi dan olahraga
3) Retribusi Perizinan Tertentu, terdiri dari :
a) Retribusi izin mendirikan bangunan
b) Retribusi tempat penjualan minuman beralkohol
c) Retribusi izin gangguan
d) Retibusi izin trayek
c. Sumbangan
Adalah iuran untuk orang – orang atau badan tertentu yang pembayarnya tidak
dapat ditunjuk atau ditentukan besarnya.
6
C. ASAS–ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
Asas pungutan pajak dibagi dalam :
Asas Falsafah Hukum
Teori – teori pembenaran pungutan pajak :
1. Teori Asuransi, teori ini mengtakan bahwa pajak iti diibaratkan sebagai premi
yang harus dibayar oleh setiap orang
2. Teori Kepentingan, teori ini mengatakan bahwa pembagian beban pajak harus
didasarkan atas masing – masing kepentingan orangdalam tugas pemerintah.
3. Teori gaya pikul, teori ini mengatakan bahwa setiap orang wajib membayar
pajak sesuia daya pikul masing – masing.
4. Teori Bhakti, teori ini disebut juga “teori kewajiban pajak mutlak”
mengatakan bahwa pembayaran pajak merupakan tanda bhakti seseorang
kepada Negara.
5. Teori Asas Gaya Beli, menurut teori ini pajak diibaratkan sebagai pompa
yang menyedot daya beli seseorang yang kemudian dikembalikan pada
masyarakat melalui saluran lain.
6. Pungutan Pajak Menurut Pancasila, menurut teori ini pungutan pajak
dibenarkan. Pembayaran pajak adalah pengorbanan setiap anggota keluarga
untuk kepentingan keluarga tanpa mendapat imbalan.
Asas yuridis
Menurut ini pungutan pajak harus didasarkan pada undang – undang. Landasan
hukum pemungutan pajak di Indonesia adalah pasal 23 ayat (2)UUD 1945.
Asas Ekonomis
Asas ini menekankan pada pemikiran bahwa Negara menghendaki agar
kehidupan ekonomi terus meningkat.
Asas Finansial
Sesuai dengan fungsi budgetair maka sudah barang tentu bahwa biaya
pengenaan pajak harus sekecil – kecilnya,dibandingkan dengan pendapatan.
7
D. FALSAFAH DAN DASAR HUKUM PEMUNGUTAN PAJAK
Terdiri dari :
1.Falsafah Pajak
Falsafah pajak sesuai dengan falsafah bangsa dan Negara itu ,karena falsafah
bangsa Indonesia adalah pancasila maka falsafah pajak di Indonesia tidak boleh
bertentangan dari pancasila dan berstandar pada pancasila.
2.Dasar Hukum Pemungutan Pajak
Dasar hokum pemungutan pajak di Indonesia adalah pasal 23 ayat (2)
UUD1945 yaitu “ Segala pajak untuk keperluan Negara berdasarkan undang –
undang “. Jadi, setiap pajak yang dipungut pemerintah harus berdasarkan
undang – undang dan undang – undang tersebut harus disetujui DPR.
8
b. Pajak subjektif
Pajak subjektif adalah pajak yang dalam pengenaannya memperhatikan
keadaan diri wajib pajak. Contoh: pajak penghasilan.
Dalam pemungutan pajak atas pendapatan (penghasilan), dikenal adanya 3
asas, yaitu:
1) Asas tempat tinggal
Menurut asas ini, wajib pajak yang bertempat tinggal berhak mengenakan
pajak terhadap waajib pajak tersebut atas semua penghasilan darimana saja
diperoleh.
2) Asas sumber
Menurut asas ini, Negara dimana sumber penghasilan itu berada, adalah yang
berhak memungut pajak dengan tidak memperhatikan diamana wajib pajak
tersebut berada.
3) Asas kebangsaan (nationaliteit)
Asas kebangsaan ini menghubungkan pengenaan pajak dengan kebangsaan dari
suatu Negara.
3. Pajak pusat dan pajak daerah
a. Pajak pusat
Pajak pusat atau pajak umum atau pajak Negara adalah pajak yang dipungut
oleh pemerintah pusat dan hasilnya digunakan untuk keperluan rumah tangga
Negara pada umumnya. Contoh: pajak penghasilan, PPN dan PPn-BM, Bea
materai, pajak Bumi dan Bangunan.
Pajak pusat administrasinya dikelola oleh direktorat jendral pajakdengan
kantor-kantor operasional di daerah, yaitu (1) kantor pelayanan pajak, dan (2)
kantor pelayanan pajak bumi dan bangunan.
b. Pajak daerah
Pajak daerah atau pajak local adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah
daerah (propinsi, kota madya, kabupaten), dan hasilnya digunakan untuk
membiayai keperluan ruamh tangga daerah pada umumnya.pajak daerah
ditingkat propinsi dikelola oleh dinas pendapatan daerah Tk. I, sedangkan
ditingkat kabupaten atau kota madya dikelola oleh dinas pendapatan daerah
9
tingkat II. Menurut UU. No. 18 tahun 1997, tentang “pajak daerah dan retribusi
Daerah”, sebagaimana telah diubah dengan UU no. 34 tahun 2000, jenis-jenis
pajak daerah adalah :
1) Pajak daerah tingkat I/ propinsi terdiri dari
Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air, tarifnya 5%
Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air, tarifnya 10%
Pajak bahan bakar kendaraan bermotor, tarinya 5%
Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan,
tarifnya 20%
2) Pajak daerah tingkat II/ kabupaten atau kotamadya, terdiri dari:
Pajak hotel, tarinya 10%
Pajak restoran, tarifnya 10%
Pajak hiburan, tarifnya 35%
Pajak reklame, tarifnya 25%
Pajak penerangan jalan, tarifnya 10%
Pajak pengambilan bahan galian golongan C, tarifnya 10%
Pajak parkir, tarifnya 20%
10
Contoh:
Jumalah yang kena Persentase Besarnya pajak
pajak pemungutan terhutang
Rp. 10.000.000,00 10% Rp. 1.000.000,00
Rp. 30.000.000,00 9% Rp. 2.700.000,00
Rp. 50.000.000,00 8% Rp. 4.000.000,00
Rp. 70.000.000,00 7% Rp. 4.900.000,
c. Tarif pajak progresif/meningkat
Yaitu tarif pemungutan pajak yang menggunakan prosentase yang semakin
naik dengan semakin besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar
pengenaan pajak. Menurut pasal 17 UU no. 36 tahun 2008 tarif pajak yang
diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi:
1) Wajib pajak orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut:
Lapisan penghasilan kena pajak Tariff
pajak
…………………………………………s/d Rp. 5%
50.000.000,00 15%
Diatas Rp. 50.000.000,00 s/d Rp. 250.000.000,00 25%
Diatas Rp. 250.000.000,00 s/d Rp. 500.000.000,00 30%
Diatas Rp. 500.000.000,00
2) Wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah 28%.
Baik tariff pajak degresif maupun tariff pajak progresif dapat dibedakan lagi
menjadi tiga macam, yaitu:
Tarif pajak degresif
a) Degresif proporsional
b) Degresif prigresif
c) Degresif degresif
Tarif Pajak depresif atau menutun
Yaitu tarif pemungutan pajak dengan menggunakan prosentase yang semakin
menurun dengan semakin besarnya jumlah yang digunakan debagai dasar
pengenaan pajak.
11
Tarif pajak progresif
a) Progresif proporsional
b) Progresif progresif
c) Progresif regresif
Tarif pajak konstan atau tetap
Yaitu tarif pemungutan pajak dengan jumlah yang sama untuk setiap jumlah,
sehingga besarnya pajak terhutang tidak tergantung pada suatu jumlah (nilai objek)
yang dikenakan pajak.
G. SYSTEM PEMUNGUTAN PAJAK
Ada tiga sistem pemungutan pajak:
1. Office Assessment System
Adalah sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan
besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak berada pada aparat
pemungutan pajak. Sistem ini sering disebut “sistem SKP” dan pada umumnya
diterapkan pada pengenaan pajak langsung.
2. Self Assessment System
Yaitu sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk menghitung besarnya
pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak berada pada wajib pajak tersebut.
3. With Holding System
Yaitu sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak tidak berada pada aparat
pemungutan pajak maupun oleh wajib pajak, melainkan pihak ketiga yang
ditunjuk oleh menteri keuangan.
12
c. UU No. 8 tahun 1983, tantang “Pajak Pertambahan Nilai”
d. UU No. 12 tahun 1985, tentang “Pajak Bumi dan Bangunan”
e. UU No. 13 rahun 1985, tentang “Bea Materai”
2. Perbedaan antara UU Lama dengan UU Baru
a. Ciri dan corak perpajakan lama:
1) Tanggung jawab pemungutan terletak pada pemerintah
2) System administrasi tergantung pada aparat perpajakan
b. Ciri dan corak system perpajakan nasional:
merupakan wujud peran serta wapa dalam pembangunan nasional
tanggung jawab pelaksanaan pajak ada pada masyarakat sendiri
wp diberi kepercayaan dalam penetapan pajaknya sendiri
penyempurnaan UU perpajakan ini mengacu pada kebijakan pemerintah
3. Modernisasi dan reformasi Pelayanan Perpajakan
Modernisasi dilakukan dirjen pajak sejak 2002, srbagai langkah dalam
penerapan good governance. Sebagai implikasi maka dibentuk Kantor
Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar sebagai pilot project. Setelah itu dibentuk
Kantor Pelayanan Pajak Madya dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan materi di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pajak
adalah pembayaran yang dilakukan rakyat, dan merupakan sumber dana untuk
13
pembangunan. Selain itu pajak berbeda dengan retribusi dan sumbangan.
Dalam penetapan besaran pajak harus sesuai dengan pancasila. Pajak sendiri
memiliki banyak jenis dan asas yang digunakan pun beraneka ragam. Tarif
pajak berbeda tergantung dasar yang digunakan. Selain itu pemerintah telah
memberikan batasan segala hal yang berkaitan dengan pajak di dalam UU
perpajakan nasional yang merupakan modernisasi dari UU pajak jaman
kolonial.
B. SARAN
Setelah mempelajari materi ini hendaklah kita sadar akan kewajiban kita untuk
membayar pajak, agar pembangunan dapat terus berjalan.
14
DAFTAR PUSTAKA
- Dr. Edi Slamet Irianto, “Pajak Negara Dan Demokrasi” - Raih Asa, “Buku Pintar
Menghitung Pajak”
- Mardiasmo, Akt, “Perpajakan”. Internet :
- http://lovetya.wordpress.com/2008/05/19/hukum-pajak-pajak-penghasilan-pajak-
bumi-dan- bangunan-pbb/
- http://blogingria.blogspot.com
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak
- http://www.stieykpn.ac.id/images/artikel/TEORI%20PAJAK.ppt
15