Anda di halaman 1dari 3

KOMENTAR HUKUM TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2O2O

TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2OO9


TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Syamsul Bachri S.H., M.S.

NAMA : WAHDATUNNISA
NIM : B011211104
KELAS : PERANCANGAN UNDANG-UNDANG (B)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2024
● LANDASAN FILOSOFIS
Berdasarkan Pasal 28H ayat (1) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berbunyi :
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”
● LANDASAN YURIDIS
Pada Pasal 96 huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara
yang berbunyi :
“Dalam penerapan kaidah teknik Pertambangan yang baik, pemegang IUP atau
IUPK wajib melaksanakan: b. pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Pertambangan, termasuk kegiatan Reklamasi dan/atau Pascatambang”
● LANDASAN SOSIOLOGIS
Dalam Naskah Akademik atas rancangan Amandemen Undang-Undang UU No.
4/2009 tentang Mineral dan Batubara, kajian teoritis dan praktik empiris mengatur
mengenai Reklamasi dan Pasca-Tambang, Tujuan, Pelaksana, Pendanaan, dan
Transparansi Pengelolaan. Dimana kegiatan pertambangan merupakan rangkaian
kegiatan yang sistematis, kompleks, dan beresiko terhadap lingkungan. Perubahan
terhadap lingkungan akibat aktivitas tambang maupun terganggunya lingkungan
tentunya memerlukan upaya-upaya khusus untuk memulihkan lingkungan seperti
kondisi semula. Reklamasi lahan bekas tambang selain memperbaiki kondisi
lingkungan pasca tambang, juga bertujuan untuk menghasilkan lingkungan ekosistem
yang baik dan diupayakan menjadi lebih baik dibandingkan rona awalnya, dilakukan
dengan mempertimbangkan potensi bahan galian yang masih tertinggal. Namun
dalam UU Minerba terbaru, terhadap materi muatan mengenai Pemberdayaan
Masyarakat dan Lingkungan Hidup justru terjadi inkonsistensi antara materi muatan
dengan batang tubuh.
Pada kenyataannya aturan perbaikan lahan bekas tambang terdiri dari dua kegiatan
yang terpisah, yakni reklamasi dan kegiatan pascatambang. Reklamasi yaitu aktivitas
untuk memulihkan ekosistem supaya bisa berfungsi kembali seperti sedia kala.
Sedangkan Kegiatan Pascatambang yakni aktivitas perbaikan lahan bekas tambang
untuk memulihkan kembali fungsi lingkungan, dan fungsi sosial menurut kondisi
lokal di seluruh wilayah penambangan. Perusahaan tambang wajib melakukan semua
kegiatan Reklamasi dan Kegiatan Pascatambang sekaligus menyetor dana jaminan
Reklamasi dan Pascatambang. Klausa Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Pertambangan, termasuk kegiatan Reklamasi dan/atau Pascatambang; merupakan
bentuk pencederaan terhadap pemulihan lahan bekas tambang karena tidak
mempertegas aturan Reklamasi dan Kegiatan Pascatambang, dan cukup mengerjakan
salah satu kewajiban perbaikan saja. Ini membuat kecenderungan perusahaan tambang
bisa bebas memilih antara Kegiatan Reklamasi atau Kegiatan Pascatambang sehingga
tidak memulihkan ekosistem supaya bisa berfungsi kembali seperti sedia kala
sehingga perlindungan terhadap lingkungan kurang optimal.
Oleh sebab itu tergambar jelas bahwa tindakan ini sangat bertentangan dengan Pasal
28H ayat (1) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut hak untuk lingkungan hidup yang baik dan sehat
merupakan salah satu hak konstitusional yang dimiliki oleh setiap warga negara
Indonesia, dengan diberlakukannya ketentuan Pasal 96 huruf b Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 4 Tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara telah melanggar ketentuan dasar
tersebut yang khusus tercantum dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945.
Referensi :
WALHI. 2021. “Menyoal 4 Masalah UU Minerba yang Merugikan Masyarakat
Luas”
https://www.walhi.or.id/menyoal-4-masalah-uu-minerba-yang-merugikan-masyarakat
-luas
FHUI. 2020. “Kajian hukum atas rancangan Amandemen Undang-Undang UU No.
4/2009 tentang Mineral dan Batubara”
https://berkas.dpr.go.id/akd/dokumen/K7-RJ-20200515-121607-7204.pdf
DPRRI.2018. “NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009
TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA”
https://pushep.or.id/wp-content/uploads/2020/05/Naskah-Akademik-RUU-Perubahan-
UU-No.-4-Tahun-2009-Minerba-1.pdf

Anda mungkin juga menyukai