Anda di halaman 1dari 2

PARAGRAF dan Pengembangannya

A. PENDAHULUAN
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang berisi sebuah gagasan. Paragraf berfungsi
sebagai penanda pergantian gagasan baru. Dalam sebuah karangan, paragraf merupakan
bagian terpenting. Tanpa adanya paragraf, sebuah karangan akan sulit dipahami
maknanya, serta penulis akan kesulitan dalam mengembangkan gagasan pikirannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai ciri dan pengembangan paragraf, dapat dilihat dari
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari paragraf?
2. Apa saja ciri-ciri dari paragraf?
3. Bagaimana cara pembuatan paragraf pembuka, isi, dan penutup?
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat. Soedjito
dan Hasan (1986:3), mengungkapkan bahwa paragraf adalah bagian karangan yang
terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan
satu kesatuan pikiran. Selanjutnya, Frank Chaplen (dalam Rosihan Anwar, 2004)
mengatakan bahwa paragraf yang baik adalah paragraf yang memungkinkan pembaca
memahami kesatuan informasi yang terkandung di dalamnya.
Dari beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kumpulan
kalimat yang dapat membentuk sebuah gagasan pikiran. Dengan adanya paragraf,
penulis dapat menuangkan ide secara sistematis. Maka dari itu, paragraf harus ditulis
sesuai kaidah aturan penulisan.
2. Ciri-ciri Paragraf
a) Letak baris pertama agak menjorok ke dalam, biasanya mencapai lima ketukan
spasi untuk karangan biasa.
b) Memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
c) Memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
d) Memiliki satu kalimat topik utama saja.
e) Peletakan kata dalam kalimat pertama ke dalam sebanyak 5 spasi bagi jenis
karangan yang biasa.
f) Menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat utama atau kalimat
topik.
g) Setiap paragraf menggunakan suatu kalimat topik dan selebihnya adalah sebuah
kalimat pengembang yang memiliki fungsi untuk menjelaskan, mendeskripsikan,
atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat utama.
h) Menggunakan pikiran penjelas yang dituangkan dalam kalimat penjelas. Kalimat
penjelas tersebut mempunyai isi tentang detail-detail dari kalimat utama. Paragraf
bukanlah sekumpulan dari kalimat topik. Paragraf hanya berisikan 1 kalimat topik
dan terdapat beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas tersebut berisi
tentang detail yang spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas yang lainnya.
3. Cara Pembuatan Paragraf Pembuka, Isi, dan Penutup

 Paragraf Isi
Sutrisna (2019: 128), mengungkapkan bahwa sifat paragraf-paragraf isi
bergantung pola dari jenis karangannya. Ada tiga cara dalam membuat paragraf
yakni naratif,deskriptif, dan eksposisi. Paragraf naratif disampaikan dengan alur
cerita, paragraf deskriptif disampaikannya melalui panca indera, dan paragraf
eksposisi disampaikan secara kronologis waktu.
Berdasarkan analisis yang didapat, cara membuat paragraf isi adalah harus
diperhatikan agar hubungan antara satu paragraf dan paragraf lainnya itu teratur dan
disusun secara logis bergantung pola jenis paragrafnya, menulis paragaraf isi harus
runtut, pembahasan dan isi tulisannya harus tuntas agar pembaca tidak penasaran dan
merasa puas.
Paragrag Penutup
Sutrisna (2019: 129), mengungkapkan bahwa teknik membuat paragraf penutup
ini membuat kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itudari apa
yang telah diuraikan dari paragraf isi. Membuatnya pula tidak terlalu panjang, tetapi
tidak berarti terlalu pendek. Sehingga, menimbulkan banyak kesan terhadap
pembaca.
Berdasarkan analisis yang didapat, cara membuat paragraf penutup ini
memaparkan ulasan yang diangkat dan kesimpulan hasil dari pembahasan yang
dipaparkan. Ciri kesimpulan yang baik yaitu mampu mengarahkan agar pembaca
lebih berpikir kritis dan teoritis.

Anda mungkin juga menyukai