Anda di halaman 1dari 38

BAB 1 Teks Sejarah

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Koran, radio, televisi, dan majalah merupakan sumber informasi. Sumber informasi tersebut
disampaikan dalam bentuk lisan dan tulisan. Teks cerita sejarah juga dapat menjadi informasi
karena di dalamnya memuat fakta atau informasi-informasi pada masa lalu yang berhubungan
dengan peristiwa sejarah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks berarti naskah berupa kata-kata asli dari
pengarang, kutipan dari kitab suci untuk pangkat ajaran atau asalan dan bahan tertulis untuk
dasar memberikan pelajaran berpidato, atau yang lainnya.

Teks cerita sejarah adalah naskah cerita atau nasrasi rekaan yang mengandung unsur-unsur
sejarah. Dalam teks cerita sejarah, ada beberapa unsur nyata, misalnya tokoh, nama tempat dan
peristiwa. Namun, dalam teks cerita sejarah terdapat pula cerita yang sifatnya rekaan, misalnya
mitos asal-usul raja, mitos pembukaan negeri, mitos kedatangan sebuah agama, dan mitos
alegori.

 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang di atas maka yang akan menjadi rumusan masalah, ialah:

1. Apa pengertian konteks dan permodelan teks cerita sejarah?


2. Bagaimana struktur dan ciri kebahasaan teks cerita sejarah?
3. Bagaimana membandingkan teks cerita sejarah?
4. Bagaimana cara menyunting dan mengabstraksi dalam teks cerita sejarah?
5. Bagaimana memproduksi teks cerita sejarah?
6. Bagaiamana cara mengonversi teks cerita sejarah kedalam bentuk lain?

 Tujuan Penulisan

Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok Bahasa Indonesia
yang diberikan oleh guru bidang studi kami. Adapun tujuan khusus dibuatnya makalah ini
adalah:

1. Memahami konteks dan permodelan teks cerita sejarah.


2. Menjelaskan struktur teks cerita sejarah.
3. Menjelaskan citi kebahasaan teks cerita sejarah.
4. Mengetahui cara menyunting dan mengabstraksi teks cerita sejarah.
5. Memproduksi teks cerita sejarah.
6. Mengonversi teks cerita sejarah kedalam bentuk lain.

Makalah Bahasa Indonesia Page 1


 Manfaat Penulisan

Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat membantu pembaca maupun penulis untuk
mengetahui pembangunan konteks dan permodelan dalam teks cerita sejarah.

 Metode Penelitian

Metode penelitian dalam pembangunan konteks dan pemodelan teks cerita sejarah adalah
sebagai berikut :

1. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Mencari literature dan referensi yang berasal dari buku-buku dan browsing dengan
menggunakan internet mengenai informasi tambahan lainnya seputar pembangunan konteks dan
pemodelan teks cerita sejarah serta referensi-referensi lain yang dapat membantu dalam
penelitian ini.

Makalah Bahasa Indonesia Page 2


LANDASAN TEORI

 Pengertian Konteks dan Permodelan Teks Cerita Sejarah

Konteks adalah kondisi dimana suatu kejadian itu terjadi . Ada beberapa jenis konteks. Konteks
fisik meliputi ruangan, objek nyata, pemandangan, dan lain sebagainya. Dimensi pemilihan
waktu atau tempo suatu konteks meliputi hari dan rentetan peristiwa yang dirasakan terjadi
sebelum peristiwa komunikasi. Teks cerita sejarah merupakan karangan berbentuk narasi atau
wacana yang menceritakan peristiwa dalam kurun waktu tertentu. Narasi tersebut dapat berisi
fakta atau fiksi.

Teks sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Kejadian dalam peristiwa
tersebut dianggap sebagai proses atau dinamika suatu konteks historis. Sejarah termasuk ilmu
empiris, karena sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Oleh sebab itu, sejarah
kerap dimasukkan dalam ilmu kemanusiaan. Akan tetapi, sejarah berbeda dengan antropologi
dan sosiologi, sejarah membicarakan manusia dari segi waktu, seperti perkembangan masyarakat
dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, kesinambungan yang terjadi pada suatu masyarakat,
pengulangan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dan perubahan yang terjadi dalam
masyarakat yang biasanya disebabkan oleh pengaruh dari luar masyarakat itu sendiri.

Peristiwa sejarah ini bukan semata-mata cerita turun-temurun, tetapi sebagai negara yang cerdas
kita harus mampu menggali nilai dan kearifan yang terdapat dalam sebuah cerita sejarah. Dalam
menyusun teks cerita sejarah, langkah-langkah yang dilakukan adalah mencari informasi,
mengumpulkan data yang tepat, akurat, serta autentik, kemudian di teliti secara cermat,
diinterpretasikan kemudian direkontruksi sehingga menghasilkan kisah sejarah yang mudah
dipahami.

 Memahami Struktur Dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah


 Struktur Teks Cerita sejarah

Teks cerita sejarah mempunyai struktur yang membedakannya dengan jenis karangan lainnya.
Struktur teks cerita sejarah terbagi menjadi enam, yaitu abstrak, orientasi, komplikasi, klimaks,
resolusi, dan koda atau amanat.

1. Abstrak

Abstrak adalah ringkasan atau inti cerita. Abstrak pada sebuah teks cerita sejarah bersifat
opsional. Artinya, sebuah teks cerita sejarah bisa saja tidak melalui tahapan ini. abstrak biasanya
berisi pengenalan singkat tentang atau tokoh.

2. Orientasi

Orientasi menjadi pembuka dalam teks cerita sejarah. Orientasi berisi pengenalan tokoh dan latar
cerita. Pengenalan tokoh berkaitan dengan pengenalan pelaku.

Makalah Bahasa Indonesia Page 3


3. Komplikasi

Tahapan ini berisi urutan kejadian. Kejadian-kejadian itu dihubungkan secara sebab-akibat.
Peristiwa disebabkan atau menyebabkan terjadinya pseristiwa lain.

4. Klimaks

Klimaks merupakan puncak konflik dalam sebuah teks cerita sejarah. Pada saat klimaks inilah
konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi.

5. Resolusi

Resolusi adalah suatu keadaan ketika konflik terpecahkan dan menemukan penyelesaiannya.
Tahapan ini ditandai dengan upaya pengarang mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang
dialami tokoh.

6. Koda/Amanat

Koda adalah bagian akhir dari sebuah teks cerita sejarah. Pengarang teks cerita sejarah
mempunya maksud menulis bagian koda ini, yaitu menyuarakan pesan moral sebagai tanggapan
terhadap konflik yang tejadi.

 Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah memiliki kaidah atau ciri kebahasaan, yaitu :

1. Menggunakan bentuk lampau (peristiwa telah terjadi).


2. Menggunakan kata kerja yang menyatakan tindakan, misalnya pergi, tidur, lari,
dan membeli.
3. Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan peristiwa atau kejadian, misalnya dan,
tetapi, setelah itu, dan kemudian. Konjungsi adalah kata sambung yang
menghubungkan unsur-unsur kalimat. salah satu fungsi dari konjungsi adalah untuk
menyatakan urutan peristiwa, hal itu seperti yang tampak pada kalimat berikut.

 Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Maeda,
di Jalan Imam Bonjol No.1 .
 Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak
golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Kata yang bergaris bawah merupakan salah satu contoh konjungsi yang menyatakan urutan
peristiwa. Selain kemudian, setelah, kata konjungsi lain seperti selanjutnya, lalu (temporal)

4. Penggunaan fungsi keterangan yang mengungkapkan tempat, waktu dan cara. Fungsi
dalam kalimat kita sudah kenali bersama ada subjek (S), objek (O), predikat (P), dan
keterangan. Untuk fungsi keterangan ada yang menerangkan tempat, waktu dan cara.
Makalah Bahasa Indonesia Page 4
Teks Cerita Sejarah dibagi menjadi 2 :

1. Teks Cerita Sejarah Fiksi : Teks Cerita Sejarah yang tidak nyata.
Contoh :

 Novel
 Cerpen
 Legenda
 Roman

2. Teks Cerita Sejarah Non-fiksi : Teks Cerita Sejarah yang nyata.


Contoh :

 Biografi
 Autobiografi
 Certia Perjalanan
 Catatan Sejarah

Perbedaan teks cerita sejarah fiksi dan non-fiksi :

 Teks Cerita Sejarah Fiksi :

1. Jalan pengisahan disusun bedasarkan dunia nyata atau menurunkan pengisahanya dari
dunia nyata.
2. Penggambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih mendalam.
3. Pengembangan kharakter tokoh tidak diungkapkan sepenuhnya.
4. Menyajikan kehidupan sesuai dengan pandangan pribadi pengarang.

 Teks Cerita Sejarah Non-Fiksi :

1. Disusun bedasarkan data atau fakta yang objektif


2. Penggambaran tokoh ditulis lengkap bedasarkan fakta.
3. Menyajikan kehidupan sesuai dengan data atau fakta.

 Membandingkan Teks Cerita Sejarah

Menbandingkan teks cerita sejarah artinya membandingkan isi kedua teks cerita sejrah meliputi
struktur,waktu dan kronologi kejadian.

Untuk membandingkan teks cerita sejarah, dapat di lihat dari sumber-sumber sejarah yang yang
ada. Yang di maksud terdiri dari :

Makalah Bahasa Indonesia Page 5


1. Sumber Primer

Sumber primer merupakan sumber asli yang diperoleh dari para pelaku sejarah dan saksi sejarah.
Sumber primer ini diperoleh dari orang sejaman atau orang pertama yang pernah mengalami
sendiri secara langsung peristiwa sejarah yang sesungguhnya. Untuk memperoleh sumber ini
maka seorang peneliti harus melakukan kegiatan wawancara, sehingga dapat diperoleh sejumlah
keterangan lisan terhadap obyek penelitian.

Contoh obyek penelitian sejarah adalah “Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”Sumber


primer yang dibutuhkan adalah para pelaku atau saksi sejarah seperti Ir. Soekarno, Drs.
Mohammad Hatta, Mr. Ahmad Subardjo dan lain-lain. Terhadap para pelaku atau saksi tersebut
maka peniliti harus melakukan wawancara Secara langsung, sehingga dapat memperoleh
keterangan lisan mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat proklamasi kemerdekaan
Indonesia.

2. Sumber Sekunder

Sumber sekuder merupakan keterangan lisan dari pihak kedua yaitu orang yang tahu terjadinya
peristiwa sejarah tetapi tidak pernah menjadi pelaku. Pihak kedua ini merupakan saksi ahli yaitu
orang-orang yang memiliki keahlian tertentu.

 Penyuntingan dan Mengabstraksi Teks Cerita Sejarah


 Penyuntingan

Arti kata menyunting menurut KBBI adalah menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit
dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi atau
pilihan kata, dan struktur kalimat).

Ketika menyunting naskah, ada beberapa aspek yang harus Anda perhatikan. Berikut adalah
aspek-aspek dalam menyunting :

1. Ketepatan penulisan huruf, kata, lambang bilangan, dan tanda baca.


2. Ketepatan penggunaan diksi atau pilihan kata.
3. Keefektifan kalimat.
4. Ketepatan struktur kalimat.
5. Keterpaduan paragraf.

Penyuntingan naskah dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut :

1. Penyunting harus membaca cermat kalimat demi kalimat dalam naskah untuk
menemukan kesalahan-kesalahan.
2. Penyunting membenarkan kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam naskah.
3. Penyunting memeriksa keterpaduan antarparagraf.
4. Penyunting memeriksa kebenaran data dan teori jika ada.

Makalah Bahasa Indonesia Page 6


 Mengabstraksi

Mengabstraksi atau Cerita ulang (recount) atau rekon adalah teks yang menceritakan kembali
pengalaman masa lalu secara kronologis dengan tujuan untuk memberi informasi, atau
menghibur pembacanya, atau bisa keduanya.

Cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu rekon pribadi, rekon faktual (informasional), dan rekon
imajinatif.

1. Rekon pribadi adalah cerita ulang yang memuat kejadian di mana penulisnya terlibat
secara langsung.
2. Rekon faktual (informasional) adalah cerita ulang yang memuat kejadian faktual seperti
eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
3. Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang memuat cerita imajinatif dengan lebih detil.

Suatu teks cerita ulang terdiri atas tiga bagian, yaitu:

1. Orientasi : informasi yang menjawab apa?, di mana?, siapa?, kapan?, dan mengapa?
2. Rentetan peristiwa (events) : Isi cerita ulang atau Terjadinya Peristiwa.
3. Riorientasi atau kesimpulan penulis akan kejadian-kejadian yang diceritakan ulang.

Teks cerita ulang dapat diubah menjadi teks lain sesuai dengan kebutuhan. Proses untuk
mengubah teks cerita ulang menjadi bentuk teks lain dinamakan dengan istilah mengonversi.
Dalam mengonversi cerita ulang menjadi teks lain, yang berubah hanya model teks, sedangkan
bagian isi tetaplah sama.

 Memproduksi Teks Cerita Sejarah

Cerita sejarah yang masih dalam bentuk lisan atau naskah kuno yang merupakan kendala, tidak
menjadi halangan untuk memindahkan cerita sejarah ke dalam bentuk teks.

Teks cerita sejarah dapat dibuat dengan langkah-langkah berikut :

1. Bertanya atau menggali informasi mengenai suatu peristiwa sejarah. Pencarian inormasi
ini berfungsi untuk mengumpulkan bukti-bukti sejarah berupa kata.
2. Mengumpulkan cerita-cerita mengenai sejarah tersebut. Cerita sejarah dapat mempunyai
beberapa versi, terutama berkaitan dengan unsur cerita yang sifatnya fiktif.
3. Menentukan cerita sejarah yang akan ditulis. Dalam penentuan ini jangan melupakan
bahwa cerita sejarah mengandung fakta. Jadi ambillah cerita sejarah yang mengandung
fakta paling banyak di dalamnya.
4. Membuat urutan peristiwa dalam cerita sejarah. Urutan ini membantu Anda memahami
cerita sejarah yang terjadi.
5. Membuat narasi cerita sejarah berdasarkan informasi dan urutan peristiwa yang telah
dikumpulkan . Cerita sejarah dapat dinarasikan dengan gaya bahasa pengarang.

Makalah Bahasa Indonesia Page 7


Pengembangan cerita sejarah tentu saja bukan pada unsur fakta, melainkan unsur-unsur
fiktifnya.

 Mengonversi teks cerita sejarah kedalam bentuk lain

Teks cerita sejarah umumnya berbentuk narasi. Namun, teks cerita sejarah dapat diubah kedalam
bentuk lain, misalnya teks drama dan puisi. Kegiatan mengubah ini disebut dengan konversi.
Menurut KBBI, Konversi adalah perubahan dari suatu sistem pengetahuan ke sistem yang lain.
Dengan demikian, verba mengonversi berarti mengubah atau melakukan perubahan.

Proses yang harus dilakukan dalam mengonversi teks cerita ulang, berikut:

1. Membaca teks ulang secara keseluruhan.


2. Mencermati pilihan kata (diksi) yang tepat dalam teks cerita ulang.
3. Merangkum isi teks cerita ulang secara menyeluruh.
4. Menentukan jenis teks apa yang digunakan sebagai konversi.
5. Menulis ulang teks cerita ulang dalam bentuk lain.
6. Merevisi bentuk teks baru jika memungkinkan ada kesalahan.

Makalah Bahasa Indonesia Page 8


PEMBAHASAN

 Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Contoh teks cerita sejarah lainnya :

Peristiwa Rengasdengklok

1. Pada tanggal 15 Agustus 1945 sekitar pukul 22.30 malam utusan dari golongan pemuda,
Darwis dan Wikana, menemui Bung Karno di kediaman Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta. Wikana menyampaikan tuntutan agar Bung Karno mengumumkan proklamasi
kemerdekaan Indonesia esok hari, yaitu pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno
menolak permintaan tersebut. Terjadilah ketegangan akibat pertentangan pendapat antara
golongan tua dan muda. Wikana mengancam bahwa esok hari akan terjadi pertumpahan
darah yang dahsyat dan besar.
2. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka pada tanggal 16 Agustus 1945, tiga
tokoh pemuda yang terdiri atas Sukarni, Yusuf Kunto, dan Singgih membawa Bung
Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, kira-kira 15 km dari Karawang. Mereka
memilih Rengasdengklok karena tempat tersebut telah diamankan dari pengaruh Jepang
oleh Komandan Kompi Subeno.
3. Maksud dan tujuan para pemuda membawa ke Rengasdengklok adalah agar Bung Karno
dan Bung Hatta mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya.
4. Bung Karno dan Bung Hatta adalah pemimpin yang punya pendirian teguh. Beliau tetap
berpegang pada pendirian semula, tidak mau menyerah kepada kemauan pemuda.
Untunglah perbedaan pendapat tersebut dapat dijembatani oleh Mr. Ahmad Subardjo. Mr.
Ahmad Subardjo, Yusuf Kunto, dan Wikana sepakat untuk membawa kembali kedua
tokoh itu ke Jakarta guna membicarakan proklamasi melalui sidang PPKI yang
anggotanya telah ditambah dengan wakil pemuda.
5. Setelah mengetahui bahwa Somubuco dan Jendral Nasimura tidak menghalangi
proklamasi asal tidak ada pernyataan yang anti Jepang, maka dimulailah pertemuan.
Pertemuan ini dilakukan di rumah seorang pembesar angkatan laut Jepang, Laksamana
Muda Maeda, di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta.

 Informasi Setiap Paragraf

Paragraf Informasi dalam Teks

· Peristiwa yang diidentifikasi pada urutan orientasi ini adalah pertemuan


golongan pemuda denga Bung Karno di kediaman Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta.

· Pelaku dalam peristiwa tersebut ialah golongan muda (Darwis dan Wikana),

Makalah Bahasa Indonesia Page 9


I golongan tua dan juga Bung Karno.

· Peristiwa tersebut terjadi pada 15 Agustus 1945 pukul 22.30.

· Peristiwa tersebut terjadi di Indonesia.

· Peristiwa tersebut terjadi karena proses proklamasi kemerdekaan yang ingin


di percepat.

· Dalam peristiwa tersebut terjadi pengancaman pertumpahan darah yang


dahsyat dan besar.

· Peristiwa yang diidentifikasi pada paragraf ini adalah pengasingan Bung


Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.

· Pelaku dalam peristiwa tersebut yaitu golongan muda, Bung Karno dan
Bung Hatta.
II
· Peristiwa tersebut terjadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
yang datang dari pengaruh Jepang oleh Komandan Kompi Subeno.

· Peristiwa tersebut bertujuan agar Bung Karno dan Bung Hatta


mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
III
· Peristiwa tersebut melibatkan Bung Karno dan Bung Hatta.

· Peristiwa yang diidentifikasi yaitu dibawanya kembali Bung Karno dan


Bung Hatta untuk membicarakan proklamasi melalui siding PPKI.

· Peristiwa tersebut melibatkan Mr. Ahmad Subardjo, Bung Karno, Bung


IV Hatta, Yusuf Kunto, dan Wikana.

· Dalam peristiwa tersebut menjelaskan bahwa Bung Karno dan Bung Hatta
merupakan pemimpin yang punya pendirian teguh.

V · Peristiwa yang diidentifikasi yaitu dimulainya pertemuan yang dilakukan di


rumah pembesar AL Jepang, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Imam Bonjol No.1

Makalah Bahasa IndonesiaPage 10


Jakarta.

· Yang terlibat dalam peristiwa pada paragraf ini adalah Somubuco dan
Nasimura, Laksamana Muda Maeda.

 Kronologi Peristiwa Sejarah

No. Waktu Peristiwa

1 15 Agustus 1945 Pertemuan golongan pemuda dengan Bung Karno.

2 16 Agustus 1945 Pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta ke rengasdengklok.

 Penanda Waktu Peristiwa Sejarah

Paragraf Penanda Waktu Kata dalam kalimat

Pada tanggal 15 Agustus 1945 sekitar


pukul 22.30 malam utusan dari golongan
Pada tanggal 15 Agustus 1945 pemuda, Darwis dan Wikana, menemui
Bung Karno di kediaman Jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

Wikana menyampaikan tuntutan agar


I
Bung Karno mengumumkan proklamasi
Pada Tanggal 16 Agustus 1945
kemerdekaan Indonesia esok hari, yaitu
pada tanggal 16 Agustus 1945.

Wikana mengancam bahwa esok hari


Esok hari aka terjadi pertumpahan darah yang
dahsyat dan besar.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 11


Menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, maka pada tanggal 16
Agustus 1945, tiga tokoh pemuda yang
II Pada tanggal 16 Agustus 1945 terdiri atas Sukarni, Yusuf Kunto, dan
Singgih membawa Bung Karno dan
Bung Hatta ke Rengasdengklok, kira-
kira 15 km dari Karawang.

Maksud dan tujuan para pemuda


membawa ke Rengasdengklok adalah
agar Bung Karno dan Bung Hatta
III Secepatnya mengumumkan proklamasi kemerdekaan
Indonesia secepatnya.

IV – –

Setelah mengetahui bahwa Somubuco


dan Jendral Nasimura tidak menghalangi
V Setelah proklamasi asal tidak ada pernyataan
yang anti Jepang, maka dimulailah
pertemuan.

 Struktur Teks Cerita Sejarah

Struktur Teks Kalimat dalam Teks

1. Pada tanggal 15 Agustus 1945 sekitar pukul 22.30 malam


utusan dari golongan pemuda, Darwis dan Wikana, menemui Bung
Karno di kediaman Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Wikana
menyampaikan tuntutan agar Bung Karno mengumumkan
Orientasi proklamasi kemerdekaan Indonesia esok hari, yaitu pada tanggal 16
Agustus 1945. Bung Karno menolak permintaan tersebut. Terjadilah
ketegangan akibat pertentangan pendapat antara golongan tua dan
muda. Wikana mengancam bahwa esok hari akan terjadi
pertumpahan darah yang dahsyat dan besar.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 12


2. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka pada tanggal
Urutan Peristiwa sejarah 16 Agustus 1945, tiga tokoh pemuda yang terdiri atas Sukarni,
Yusuf Kunto, dan Singgih membawa Bung Karno dan Bung Hatta
ke Rengasdengklok, kira-kira 15 km dari Karawang. Mereka
Tahap 1 memilih Rengasdengklok karena tempat tersebut telah diamankan
dari pengaruh Jepang oleh Komandan Kompi Subeno.

Urutan peristiwa sejarah 3. Maksud dan tujuan para pemuda membawa ke


Rengasdengklok adalah agar Bung Karno dan Bung Hatta
Tahap 2 mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya.

4. Bung Karno dan Bung Hatta adalah pemimpin yang punya


pendirian teguh. Beliau tetap berpegang pada pendirian semula,
Urutan peristiwa sejarah tidak mau menyerah kepada kemauan pemuda. Untunglah
perbedaan pendapat tersebut dapat dijembatani oleh Mr. Ahmad
Subardjo. Mr. Ahmad Subardjo, Yusuf Kunto, dan Wikana sepakat
Tahap 3 untuk membawa kembali kedua tokoh itu ke Jakarta guna
membicarakan proklamasi melalui sidang PPKI yang anggotanya
telah ditambah dengan wakil pemuda.

5. Setelah mengetahui bahwa Somubuco dan Jendral Nasimura


tidak menghalangi proklamasi asal tidak ada pernyataan yang anti
Reorientasi Jepang, maka dimulailah pertemuan. Pertemuan ini dilakukan di
rumah seorang pembesar angkatan laut Jepang, Laksamana Muda
Maeda, di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta.

 Penyuntingan Teks Cerita Sejarah

Berikut ini contoh teks yang belum di sunting!

Sejarah Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa terjadi pada tgl 20 November sampai 15 Desember 1945 antara pasukan
TKR melawan pasukan Sekutu. Insiden bersenjata mulai timbul di Magelang dan meluas
menjadi pertempuran ketika tentara Sekutu dan NICA membebaskan secara
sepihak pra interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa. Insiden ini berakhir pada tgl 2
November 1945 setlah dilakukan perundingan antara Presiden Soekarno dan Brigadir Jenderal
Bethel di Magelang.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 13


Semntara itu, secara diam2 pasukan Sekutu meninggalkan Magelang dan mundur ke kota
Ambarawa yaitu pada tgl 21 November 1945. Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letnan
Kolonel M. Sarbini segera mengadakan pengejaran. Pd saat pengunduran itu, pasukan Sekutu
mencoba menunduki dua desa di sekitar Ambarawa. Dalam pertempuran untuk membebaskan
dua desa tersebut, pada tgl 26 November 1945 gugurlah Letnan Kolonel Isdiman, Komandan
Resimen Banyumas. Dg gugurnya Letnan Kolonel Isdiman maka Kolonel Soedirman, Panglima
Divisi Banyumas mengambil alih pimpinan pasukan.

Pada tanggal 12 Desember 1945 dalam waktu setengah jam pasukan TKR berhasil mengepung
kedudukan musuh dalam kota. Kota Ambarawa dikepung selama 4 hari 4 malam. Pada tanggal
15 Desember 1945, pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa dan mundur menuju ke
Semarang.

Jika kita membaca dan mengamati teks diatas, akan ditemukan beberapa penulisan-
penulisan yang tidak sesuai dengan kaidah. Dalam menyunting sebuah teks atau naskah, maka
penyunting harus membaca terlebih dahulu teks tersebut dan menandai kesalahan-kesalahan
yang terjadi. Selain itu, penyunting menganalisis kalimat yang ditulis, menimbang dan melihat
keefektifan, diksi, serta konsep yang tertera dalam teks tersebut. Seperti pada contoh paragraf di
atas, kita menemukan kesalahan-kesalahan yang sudah di beri tanda underline. Berikut
merupakan hasil penyuntingan berdasarkan kesalahan yang sudah ditandai.

Sejarah Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November sampai 15 Desember 1945 antara
pasukan TKR melawan pasukan Sekutu. Insiden bersenjata mulai timbul di Magelang dan
meluas menjadi pertempuran ketika tentara Sekutu dan NICA membebaskan secara sepihak para
interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa. Insiden ini berakhir pada tanggal 2 November
1945 setelah dilakukan perundingan antara Presiden Soekarno dan Brigadir Jenderal Bethel di
Magelang.

Sementara itu, secara diam-diam pasukan Sekutu meninggalkan Magelang dan mundur ke kota
Ambarawa yaitu pada tanggal 21 November 1945. Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan
Letnan Kolonel M. Sarbini segera mengadakan pengejaran. Pada saat pengunduran itu, pasukan
Sekutu mencoba menunduki dua desa di sekitar Ambarawa. Dalam pertempuran untuk
membebaskan dua desa tersebut, pada tanggal 26 November 1945 gugurlah Letnan Kolonel
Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Dengan gugurnya Letnan Kolonel Isdiman maka
Kolonel Soedirman, Panglima Divisi Banyumas mengambil alih pimpinan pasukan.

Pada tanggal 12 Desember 1945 dalam waktu setengah jam pasukan TKR berhasil mengepung
kedudukan musuh dalam kota. Kota Ambarawa dikepung selama 4 hari 4 malam. Pada tanggal
15 Desember 1945, pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa dan mundur menuju ke
Semarang.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 14


 Mengabstraksi Teks Cerita Sejarah

Berikut ini contoh mengabstraksi teks cerita sejarah!

Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa bersejarah Negara Republik Indonesia, Rengasdengklok di mulai, pada tanggal 15


Agustus 1945 sekitar pukul 22.30 malam utusan dari golongan pemuda, Darwis dan Wikana,
menemui Bung Karno di kediaman Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Wikana menyerukan
agar Bung Karno dapat mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya esok hari,
yaitu pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun, Bung Karno menolak permintaan tersebut. Karena
hal tersebut, terjadi ketegangan akibat pertentangan pendapat antara golongan tua dan muda.
Karena hal itu pula, Wikana mengancam bahwa esok hari akan terjadi pertumpahan darah yang
dahsyat dan besar di Indonesia.

Pihak-pihak baik dari pihak golongan muda ataupun tua mencoba menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan, maka pada tanggal 16 Agustus 1945, tiga tokoh pemuda yaitu Sukarni, Yusuf
Kunto, dan Singgih membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, yang berjarak
kira-kira 15 km dari Karawang. Mereka memilih Rengasdengklok karena tempat tersebut telah
diamankan dari pengaruh Jepang oleh Komandan Kompi Subeno.

Maksud dan tujuan para pemuda membawa ke Rengasdengklok adalah agar Bung Karno dan
Bung Hatta mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya. Sudah banyak yang
mengetahui, Bung Karno dan Bung Hatta adalah pemimpin yang punya pendirian teguh. Beliau
tetap berpegang pada pendirian semula, tidak mau menyerah kepada kemauan pemuda.
Untunglah perbedaan pendapat tersebut dapat dijembatani oleh Mr. Ahmad Subardjo. Mr.
Ahmad Subardjo, Yusuf Kunto, dan Wikana sepakat untuk membawa kembali kedua tokoh itu
ke Jakarta guna membicarakan proklamasi melalui sidang PPKI yang anggotanya telah ditambah
dengan wakil pemuda.

Seusai sidang PPKI tersebut, pihak-pihak dari Indoensia mengetahui bahwa Somubuco dan
Jendral Nasimura tidak menghalangi proklamasi asal tidak ada pernyataan yang anti Jepang,
maka dimulailah pertemuan. Pertemuan ini dilakukan di rumah seorang pembesar angkatan laut
Jepang, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta.

 Memproduksi Teks Cerita Sejarah

Produksi Teks Cerita Sejarah dapat dilihat sebagai berikut :

Peristiwa Rengasdengklok

Pada tanggal 15 Agustus 1945 sekitar pukul 22.30 malam utusan dari golongan pemuda, Darwis
dan Wikana, menemui Bung Karno di kediaman Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Wikana menyampaikan tuntutan agar Bung Karno mengumumkan proklamasi kemerdekaan

Makalah Bahasa IndonesiaPage 15


Indonesia esok hari, yaitu pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno menolak permintaan
tersebut. Terjadilah ketegangan akibat pertentangan pendapat antara golongan tua dan muda.
Wikana mengancam bahwa esok hari akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat dan besar.

Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka pada tanggal 16 Agustus 1945, tiga tokoh
pemuda yang terdiri atas Sukarni, Yusuf Kunto, dan Singgih membawa Bung Karno dan Bung
Hatta ke Rengasdengklok, kira-kira 15 km dari Karawang. Mereka memilih Rengasdengklok
karena tempat tersebut telah diamankan dari pengaruh Jepang oleh Komandan Kompi Subeno.

Maksud dan tujuan para pemuda membawa ke Rengasdengklok adalah agar Bung Karno dan
Bung Hatta mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya.

Bung Karno dan Bung Hatta adalah pemimpin yang punya pendirian teguh. Beliau tetap
berpegang pada pendirian semula, tidak mau menyerah kepada kemauan pemuda. Untunglah
perbedaan pendapat tersebut dapat dijembatani oleh Mr. Ahmad Subardjo. Mr. Ahmad Subardjo,
Yusuf Kunto, dan Wikana sepakat untuk membawa kembali kedua tokoh itu ke Jakarta guna
membicarakan proklamasi melalui sidang PPKI yang anggotanya telah ditambah dengan wakil
pemuda.

Setelah mengetahui bahwa Somubuco dan Jendral Nasimura tidak menghalangi proklamasi asal
tidak ada pernyataan yang anti Jepang, maka dimulailah pertemuan. Pertemuan ini dilakukan di
rumah seorang pembesar angkatan laut Jepang, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Imam Bonjol
No. 1 Jakarta.

 Mengonversi Teks Cerita Seajarah

Perhatikan teks cerita sejarah yang terdapat pada 3.5 Memproduksi Teks Cerita Sejarah!

Teks berita tersebut dapat di konversi ke dalam teks drama. Teks drama terdiri atas dua tipe,
yaitu drama monolog dan drama dialog. Selain itu, teks cerita sejarah tersebut dapat juga
dikonversi ke bentuk teks puisi.

 Mengonversi Teks Cerita Sejarah menjadi Drama monolog

Peristiwa Rengasdenglok

Bung Karno dan Bung Hatta merupakan tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Dua tokoh yang menjadi cerminan dari semua masyarakat. Pemimpin yang memiliki
pendirian teguh.

Dalam perjuangan kemerdekaan Negara Republik Indonesia, butuh perjuangan yang sangat kuat
dari semua golongan bangsa. Melewati perang fisik, perang pemikiran dan juga perang batin.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 16


Hingga akhirnya perjuangan Indonesia mencapai peristiwa Rengasdengklok. Pada tanggal 15
Agustus 1945 sekitar pukul 22.30 malam utusan dari golongan pemuda ( Darwis dan Wikana),
menemui Bung Karno di kediaman Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.

(Wikana menyampaikan tuntutannya pada Bung Karno)

“Bung, lebih baik kita mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia esok hari.”

(Bung Karno menolak permintaan tersebut).

“Tidak, kita belum siap untuk melakukan proklamasi esok hari.”

Karena pertentangan antar keduanya pun, menyebabkan munculnya pertentangan antara


golongan muda dan tua.

(Wikana mengancam bahwa esok hari akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat dan besar).

“Jika memang begitu, bersiap-siaplah besok akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat dan
besar di kalangan masyarakat.”

Kemudian, untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, maka pada tanggal 16 Agustus
1945, tiga tokoh pemuda (Sukarni, Yusuf Kunto, dan Singgih) membawa Bung Karno dan Bung
Hatta ke Rengasdengklok.

(Bung Karno dan Bung Hatta merasa bingung, sehingga Bung Karno pun bertanya).

“Mengapa kami harus di bawa ke Rengasdengklok?”

(Golongan pemuda saling memandang, hingga Sukarni pun menjawab).

“Karena Rengasdengkloklah tempat yang paling aman dari pengaruh Jepang oleh Komandan
Kompi Subeno.”

(Bung Karno dan Bung Hatta hanya mengangguk mengerti).

Perbedaan pendapat yang sebelumnya terjadi, akhinya dapat dijembatani oleh Mr. Ahmad
Subardjo. Karena itu, Mr. Ahmad Subardjo, Yusuf Kunto dan Wikana sepakat untuk membawa
kembali kedua tokoh itu ke Jakarta untuk membicarakan proklamasi melalui sidang PPKI yang
anggotanya telah ditambah dengan wakil pemuda.

(Mr. Ahmad Subardjo pun mengajak kedua rekannya untuk pergi menjemput Bung Karno dan
Bung Hatta).

Makalah Bahasa IndonesiaPage 17


“Baiklah, lebih baik kita segera menjemput keduanya untuk mempercepat sidang PPKI yang
akan dilaksanakan.”

(Yusuf Kunto dan Wikana mengangguk setuju, dan segera pergi).

Setelah mengetahui bahwa Somubuco dan Jendral Nasimura dari pihak Jepang tidak
menghalangi proklamasi asal tidak ada pernyataan yang anti Jepang, maka di mulailah
pertemuan. Pertemuan ini dilakukan di rumah seorang pembesar angkatan laut Jepang,
Laksamana Muda Maeda, di Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta.

 Mengonversi Teks Cerita Sejarah dalam bentuk puisi

SEJARAH NEGARAKU

Perjuangan bangsaku Indonesia

Melewati berjuta cucuran keringat

Kobaran semangat bangsaku

Menghapus penjajahan

Kemerdekaan bangsaku

Dititik darah penghabisan

Melewati persidangan

Menjalani keputusan

Halangan dari kaum yang kontra

Derita bangsaku

Untuk mencapai kemerdekaan

Sejarah Negaraku Indonesia

Makalah Bahasa IndonesiaPage 18


PENUTUP

 Kesimpulan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks berarti naskah berupa kata-kata asli dari
pengarang, kutipan dari kitab suci untuk pangkat ajaran atau asalan dan bahan tertulis untuk
dasar memberikan pelajaran berpidato, atau yang lainnya. Teks cerita sejarah adalah naskah
cerita atau nasrasi rekaan yang mengandung unsur-unsur sejarah. Dalam teks cerita sejarah, ada
beberapa unsur nyata, misalnya tokoh, nama tempat dan peristiwa.

Struktur teks cerita sejarah terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, klimaks, resolusi dan
koda/amanat. Teks cerita sejarah yang umumnya berbentuk narasi dapat di konversi ke dalam
bentuk lain, misalnya teks drama monolog/dialog dan juga teks puisi.

 Saran

Setelah membaca makalah ini , kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat luas umumnya dan pelajar. Dan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan pembangunan konteks dan pemodelan teks cerita sejarah adalah:

1. Struktur teks iklan


2. Kebahasaan teks iklan

Terakhir kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan kami juga
mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan isi
dari makalah ini. Semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmatNya dan kasih sayangNya kepada
kita semua.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 19


BAB 2 TEKS BERITA
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berita merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan di zaman sekarang ini.
Hampir setiap hari kita mendapatkan berita-berita dari berbagai media massa, mulai dari surat
kabar, radio, televisi sampai internet.
Oleh karena itu, materi tentang pengertian dan macam-macam berita perlu dibahas agar
kita sebagai penikmat berita dapat mengolah berita dan menganalisis berita yang kita dapat
dengan baik. Sehingga kita dapat mengetahui jenis berita apa saja yang telah kita terima.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah adalah kumpulan beberapa pokok bahasan dalam sebuah makalah,
maka dari itu berikut ini adalah beberapa masalah yang akan dibahas.
1. Pengertian Berita
2. Macam-macam Berita

C. MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari berita
2. Pembaca dapat mengetahui macam-macam berita
3. Pembaca dapat mengelompokkan berita berita yang ada sesuai jenisnya

D. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa itu berita
2. Untuk mengetahui macam-macam berita

Makalah Bahasa IndonesiaPage 20


PEMBAHASAN

A. Definisi Berita
Berita ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi
khalayak dan disebarluaskan melalui media massa. Sebuah contoh klasik, “seekor anjing
menggigit manusia, itu biasa, tetapi manusia menggigit seekor anjing itu, itu baru berita.
Walaupun contoh di atas terkesan mengada ada namun makna penting dari contoh di atas
ialah suatu fakta yang biasa-biasa saja atau sesuatu yang sudah lumrah terjadi kurang menarik
perhatian orang pembaca, penonton atau pendengar.
Ada pula sebuah pernyataan sederhana yaitu, sebuah berita sudah pasti sebuah informasi,
tetapi sebuah informasi belum tentu sebuah berita. Hal itu karena informasi baru dapat dikatakan
berita apabila informasi itu memiliki unsur-unsur yang mempunyai ‘Nilai Berita’ atau nilai
jurnalistik dan disebarluaskan kepada khalayak.
Sesungguhnya berita adalah hasil rekonstruksi tertulis dari realitas sosial yang terdapat
dalam kehidupan. Itulah sebabnya ada orang yang beranggapan bahwa penulisan berita lebih
merupakan pekerjaan merekonstruksikan realitas sosial ketimbang gambaran dari realitas itu
sendiri.
W.J.S. Purwadarminta berpendapat bahwa berita adalah laporan tentang satu kejadian yang
terbaru. Berita juga dapat didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru,
penting, dan bermakna, yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak
dinikmati oleh mereka (Helena, 2007: 25).
Sementara itu menurut Masri (2008: 58), berita adalah:
1. Suatu peristiwa atau kejadian yang tidak lazim (luar biasa)
2. Peristiwa yang biasa, namun dilakukan atau dialami orang yang tidak biasa
3. Suatu peristiwa yang tampak paradoksal (bertentangan)
4. Hal biasa, namun tidak mencelikkan mata banyak orang
5. Sesuatu yang penting
6. Sesuatu yang genting
7. Sesuatu yang menyentak
8. sesuatu yang menyenangkan
9. sesuatu yang membahayakan
10. sesuatu tragedi yang menyentuh rasa kemanusiaan
11. dan lain-lain yang dianggap perlu diketahui, yang menarik, dan berkaitan dengan kepentingan
pembaca.
Jadi dapat dikatakan bahwa tidak semua yang tertulis dalam surat kabar atau majalah bisa
disebut sebagai berita. Iklan dan resep masakan tidak bisa disebut berita, yang disebut berita
adalah laporan tentang sebuah peristiwa. Dengan perkataan lain, sebuah peristiwa tidak akan
pernah menjadi berita bila peristiwa tersebut tidak dilaporkan.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 21


Dari beberapa definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur
penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut, yakni:
1. Laporan
2. Kejadian/peristiwa/pendapat yang menarik dan penting
3. Disajikan secepat mungkin (terikat oleh waktu)

B. Nilai Berita (Ukuran Layak Berita)


Setiap berita yang ada di hapadan seorang wartawan mempunyai kadar layak berita yang
berbeda, tergantung seberapa banyak dari syarat–syarat berikut ini yang bisa di penuhi.
a. Arti penting, yaitu kejadian yang mempunyai kemungkinan memengaruhi kehidupan orang
banyak
b. Besarnya sesuatu atau kuantitas, yaitu, kejadian yang menyangkut angka–angka yang berarti
bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang dapat mempunyai akibat yang dapat di
jumlahkan bentuk angka yang menarik bagi pembaca.
c. Tepat waktu, yaitu yaitu yang menyangkut hal -hal yang baru saja terjadi atau baru saja di
temukan.
d. Kedekatan, yaitu kejadian dekat dengan pembaca, baik dekat secara geografis maupun dekat
secara emosional.
e. Ketenaran, yaitu kejadian yang menyangkut tokoh atau hal – hal yang terkenal atau dikenal
oleh pembaca (public figure)
f. Segi manusiawi (human inters), yaitu kejadian yang menyentuh perasaan
pembaca (mengharukan), atau kejadian yang menyangkut orang biasa dan situasi luar biasa, atau
orang besar (terkenal) dalam situasi biasa.
g. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
h. Aktual: terbaru, belum “basi”.
i. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
j. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakana bahwa nilai suatu berita di tentukan oleh
beberapa komponen, yaitu minat (self interest), uang (money), seks, pertentangan,(conflict),
minat insane (human interst), ketegangan (suspense), kemashuran (fame), Keindahan (beauty),
umur (age), dan kejahatan (crime).

C. Bagian Berita
Secara umum, berita mempunyai bagian-bagian dalam susunannya yaitu:
1. Headline.
Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong
pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita
dengan dukungan teknik grafika.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 22


2. Deadline.
Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang
terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk
menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
3. Lead.
Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan
unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca
atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.
4. Body.
Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat,
padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.

D. Jenis Berita
Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya, yaitu:
1. Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang
mengandung unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis
berita. Straight news harus ringkas, singkat dalam pelaporannya, namun tetap tidak mengabaikan
kelengkapan data dan objektivitas.
2. Soft News (sering disebut juga feature), yakni berita-berita yang menyangkut kemanusiaan
serta menarik banyak orang termasuk kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi
manusia), keanehan (oddity).
3. Feature (berita kisah), yakni berita yang disajikan dalam bentuk yang menarik, menggunakan
pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh
perasaan.
4. Reportase, yakni Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan
sumber tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca.
Berdasarkan sifat kejadian. Terdapat empat jenis berita, yaitu:
Berita yang sudah diduga akan terjadi. Misalnya: wawancara seorang wartawan dengan
Goenawan Mohamad yang tampil dalam sebuah seminar.
Berita tentang peristiwa yang terjadi mendadak sontak. Misalnya: peristiwa kebakaran kantor
sentral telepon.
Berita tentang gabungan peristiwa terduga dan tidak terduga. Misalnya: peristiwa percobaan
pembunuhan kepala negara pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (Basuki
1983:5).

Makalah Bahasa IndonesiaPage 23


Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik
1. Berita Lugas/berita langsung/hard news/stright news
Menurut Deddy (2005: 40) hard news adalah berita tentang peristiwa yang dianggap
penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Berita tersebut
misalnya tentang mulai diberlakukannya sesuatu kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja
menyangkut hajat orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera
diberitakan
Jadi, maksud dari hard news atau berita langsung adalah berita yang penulisanya lugas,
langsung, apa perlunya (straig news, hard news, atau spot news ). Prinsip penulisanya
adalah piramida terbalik. Mahksudnya, hal-hal yang terpenting disajikan pada pokok berita (
lead ), sedangkan bagian lainya pada bagian uraian (body) dengan urutan makin lama makin
kurang penting
Jenis berita yang terpusat pada peristiwa normalnya berbentuk berita lugas (hard
news/stright news). Dalam jurnalisme laporan berita lugas mencoba untuk menyampaikan
informasi berupa peristiwa sebagaimana nampaknya. Seperti juga seorang yang menyampaikan
pesan kepada orang lain dengan bercerita, wartawan pun menyampaikan pesan dan gagasannya
kepada audience-nya dalam bentuk sebuah cerita yang mereka sebut “news story”. Praktik
jurnalisme yang menginformasikan (sesuatu yang penting) dan jurnalisme yang menceritakan
(sesuatu kisah yang menarik).
Jack Hart, dalam A Writer’s Coach, mengatakan bahwa tujuan utama Anda adalah
menyampaikan informasi, anda mungkin akan menulis sebuah laporan. Sebuah laporan hanya
mencatat penemuan-penemuan penelitian seseorang. Laporan biasanya disusun menurut topik.
Mereka memulai dengan semacam pandangan umum (overview) yang kemudian dilanjutkan,
secara metodik, dengan topik A, topik B, dan seterusnya.
Pada awal laporan wartawan mulai dengan pernyataan yang meringkas penemuan-
penemuan meraka, yang dikenal sebagai lead ringaksan – summary lead. Dari sini mereka
langsung masuk dalam paragaraf topik di bawahnya. Mereka kemudian menyusunnya dalam
urutan kepentingan yang makin menurun. Gaya ini disebut bottom line. Struktur ini memudahkan
bagi editor untuk memangkas dari dasar, sehingga bisa membuang informasi yang tidak penting
dahulu. Karena informasi yang paling penting berada di atas dan menyempit ke bawah dimana
terdapat informasi yang paling tidak penting, maka wartawan menyebut bentuk laporan ini
“piramida terbalik.”
Bentuk laporan ini sangat cocok untuk diterapkan pada suatu peristiwa besar yang pecah,
seperti pecah perang antara dua negara, bom bunuh diri, gunung meletus, tsunami, pembunuhan,
dan sebagainya. Wartawan ingin secepatnya melaporkan ini kepada pembaca. Pada awal laporan
sudah terdapat sari atau inti (ringkasan) dari kejadian yang segera dapat ditangkap oleh pembaca.
Tinggal terserah kepada pembaca sejauh mana ia ingin membaca elaborasi detail ke bawah.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 24


Dalam berita lugas ini tidak diterapkan naratif, tidak ada gaya bercerita. Tujuan utamanya adalah
untuk menarik perhatian pembaca secepatnya pada berita tersebut.
Ada kalanya berita lugas ini berisi kejadian-kejadian rutin seperti kegiatan pemerintah,
politik, ekonomi, pangadilan, dan lainnya, yang isinya tidak begitu menarik bagi pembaca. Berita
rutin yang disajikan setiap hari ini oleh pembaca sering disebut sebagai berita yang
membosankan – dull news.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Straight News merupakan berita langsung, apa adanya,
ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis
ini. Yang termasuk jenis berita Straight News adalah Hard News: yakni berita yang memiliki
nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca.
Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.
Contohnya: 1998-2007 Bersama PKS Melayani Bangsa

2. Berita Ringan (soft news/berita halus)


Berita ringan adalah berita yang tidak mengutamakan pentingnya kejadian atau hangatnya
berita, tetapi segi manusiawinya (human inters). Human inters adalah kejadian yang adapat
memberikan sentuhan perasaaan bagi pembaca kejadian yang menyangkut orang biasa atau
orang besar dalam situasi biasa. Penulisannya menggunakan susunan piramida tegak dan
biasanya kronologis.

Menurut Deddy (2005: 4), soft news (berita ringan) seringkali juga disebut
denganfeature yaitu berita yang tidak terikat aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pembaca
atau pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali menitikberatkan pada hal-hal yang dapat
menakjubkan atau mengherankan pemirsa atau pembaca. Ia juga dapat menimbulkan
kekhawatiran bahkan ketakutan atau mungkin juga simpati, misalnya tentang lahirnya hewan
langka di kebun binatang, anjing menggigit majikan, atau masyarakat kecil mendapat lotre
milyaran rupiah
Berbeda dengan berita yang terpusat pada peristiwa, jenis berita yang berdasarakan pada
proses lazimnya berbentuk berita halus atau soft news. Soft news sendiri adalah pengembangan
dari hard news. Berita-berita rutin yang bila dilihat sepintas tidak menarik terkadang ada yang
penting, atau setidaknya bisa dikembangkan menjadi cerita yang menarik. Hal ini tergantung dari
ketajaman atau penciuman berita seorang wartawan atau editor. Misalnya penandatangan
perjanjian perdagangan antara dua negara. Kejadian formal yang berlangsung beberapa menit ini
mungkin tidak menarik. Tetapi bagi wartawan yang kreatif dan skeptis ia bisa melihat hal
menarik, misalnya dibelakang upacara formal tersebut ada berbagai permasalahan yang terkait
dengan hubungan perdagangan antara kedua negara tersebut. Dia akan menggali hal-hal yang
menarik yang bisa disajikan lugas tetapi sudah diperhalus (soft news) dalam bentuk cerita.
Bila sebuah laporan (report) disusun terutama untuk menyampaikan informasi, maka
sebuah cerita (story) disusun terutama untuk memproduksi pengalaman. Untuk alasan ini maka
elemen struktur dasarnya bukanlah topik, tetapi adegan (the scene). Anda akan menemukan
Makalah Bahasa IndonesiaPage 25
konstruksi paling murni pada naskah film yang secara eksplisit menyusun tulisan dalam
penggambaran action atau description of action. Tujuan dari konstruksi berdasar adegan adalah
untuk menarik pembaca ke dalam cerita sehingga mereka bisa mengalami
sendiri. Audience membaca jalan cerita melalui serangkaian adegan untuk nilai hiburannya.
Karena prosesnya adalah melalui pengalaman (experience), maka bisa memiliki dampak
emosional yang sangat kuat pada pembacanya. Wartawan mengenal tulisan semacam ini sebagai
bentuk berita halus (soft news), yang menggunakan teknik naratif untuk menghasilkan cerita
yang dramatis.
Selain kedua bentuk dasar penulisan di atas, banyak lahir bentuk hybrid dari para penulis
yang imajinatif yang mengeksplorasi pemutasian tanpa ada habisnya. Poin terpenting yaitu
penulis yang efektif akan berfikir dahulu tentang apa yang akan mereka tulis, dan kemudian baru
memilih bentuk yang paling cocok untuk tulisannya itu.
Charnley memperjelas perbedaan antara berita yang ditulis dengan cara matter – of – fact,
secara faktual saja dengan berita interpretatif. Ia menjelaskan jika berita interpretatif ditulis
dengan dibubuhi interpertasi di dalamnya seperti seorang analisis, maka dalam reportase
interpretatif seorang reporter tidak hanya menghitung tetapi mencoba menjelaskan mengapa
sesuatu itu terjadi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Soft News nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih
merupakan berita pendukung.
3. Berita Kisah (Feature)
Berita kisah menggunakan pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan
gaya bahasa yang menyentuh perasaan, dengan penyajian yang indah dan menarik pembaca,
serta mengembangkan unsur-unsur menarik pada alur kisah (plot) sehingga tak jarang muncul
sudut pandang penulisnya sendiri.

4. Reportase
Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan sumber tulisan),
serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca. Reportase diharapkan mampu memberikan
fakta, data, atau informasi selengkap-lengkapnya yang dicari dan dapat melalui pengamat,
wawancara, dan penelitian serta ditulis dengan gaya penulisan yang luwes.
Gaya penulisan reportase hampir sama dengan berita kisah. Hanya saja dalam reportase,
data sangat di tonjolkan, bahkan dengan pengungkapan latar belakang masalah samapai ke
pemikiran berikutnya. Tugas reporter yaitu melakukan tugas reportase dan mengumpulkan
bahan–bahan sesuai dengan perencana isi berita di koran atau majalah (termasuk majalah
dinding).

Salah satu contoh berita dalam jenis ropertase yang menarik adalah berita eksklusif,
artinya sesuai peristiwa yang jarang terjadi. Jenis berita dapat juga dipilah–pilah berdasarkan

Makalah Bahasa IndonesiaPage 26


segi pembidangnya, yaitu berita politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, atau
dalam ragam berita daerah atau lokal, nasional, regional, dan internasional.
Jenis-jenis berita yang serupa dengan reportase adalah sebagai berikut.
a. Berita Interpretatif
Dalam berita interpretatif seorang wartawan harus berfikir layakanya ilmuan yang akan
meneliti sebuah permasalahan. Wartawan harus memiliki kesimpulan atau kecurigaan awal
tentang sebuah peristiwa. Kita mesti skeptis terhadap sebuah peristiwa. Peristiwa pasti terkait
dengan sesuatu yang lebih besar dan penting. Dari kecurigaan tersebut wartawan mengumpulkan
informasi sebagai bahan pembuktian. Informasi tersebut adalah hasil wawancara dengan
narasumber, data-data, maupun pengamatan indrawi si wartawan. Setelah itu, informasi yang
terhimpun disusun dalam sebuah berita.
Jika informasi yang tersusun sejalan dengan kecurigaan wartawan maka berarti
interpretasinya terbukti. Jika tidak terbukti maka pembuktian wartawan tersebut bisa
menerangkan dan memperjelas sebuah permasalahan. Layaknya penelitian ilmiah, dalam berita
interpretasi juga tidak dikenal salah atau benar. Tugas wartawan hanya menyajikan infomasi,
setelah itu pembacalah yang berhak untuk menyimpulkan. Untuk lebih jelasnya anda perhatikan
contoh berukut.
Berita interpretatif menjelaskan fakta yang saling bertentangan. Sebagai contoh semisal
pemerintah berencana mengurangi subsidi bahan bakar dengan menaikan harganya sebesar 20%
bulan depan. Menurut nalar wajar tarif semua angkutan yang menggunakan bahan bakar juga
akan naik. Orang akan membatasi kegiatannya bepergian yang tidak perlu. Apa pengaruhnya
terhadap harga-harga produk yang mesin produksinya menggunakan bahan bakar solar? Sudah
tentu harga barang-barang produksi pabrik juga akan mengalami kenaikan.
Dihadapkan pada fakta-fakata yang saling bertentangan ini, maka wartawan pun berada
dalam posisi menulis sebuah berita interpretatif yang memaparkan keadaan ini terhadap
khalayak. Kenaikan harga bahan bakar ternyata tidak berpengaruh terhadap barang-barang
maupun tarif angkutan. Mengapa kejadian itu seperti tidak diperkirakan?
Berdasarkan fakta-fakta yang berhasil dihimpun, seorang wartawan harus mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul di kepala setiap orang: Apa itu artinya reportase
interpretatif juga seringakali menjawab pertanyaan: Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Mungkin sang wartawan terus juga menulis untuk menunjukan betapa perbaikan ekonomi dalam
masyarakat tidak terpengaruh oleh kenaikan bahan bakar minyak tersebut.
Sebagain besar berita interpretatif tampaknya memang seperti penjelasan saja. Berita-berita
interpretatif seakan-akan sederhana. Padahal, reporternya sudah menghabiskan waktu berjam-
jam untuk mempelajari dan menganalisis sebelum ia menuliskannya dalam bentuk akhir. Sang
reporter membuat dua rancangan berita, konsep awal, dan revisi-revisinya ditulis kembali untuk
membuat interpretasinya itu mudah dimengerti.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 27


Jadi, dapat disimpulkan bahwa Interpretative News adalah berita yang dikembangkan dengan
pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.
Contohnya: KH. Ali, Pimpinan Madina Al Ikhlas: "Masih Adakah PKS di Hati Warga Jakarta?"
b. Berita Investigasi (Indept News)
Investigative reporting atau Investigasi News merupakan kegiatan peliputan untuk mencari,
menemukan, dan menyampaikan fakta-fakta adanya pelanggaran, kesalahan, penyimpangan, atau
kejhatan yang merugikan kepentingan umum dan masyarakat.
“Investigative reporting adalah pekerjaan membuka pintu dan mulut yang tertutup rapat,”
kata ahli komunikasi William Rivers.
Investigative reporting atau berita investigasi bertujuan mulia, yaitu memenuhi hak
masyarakat untuk mengetahui (people right to know) dari apa yang dirahasiakan oleh pihak-
pihak lain yang merugikan kepentingan umum.
Wartawan investigasi dituntut agar mampu melihat celah pelanggaran, menelusurinya
dengan energi reportase yang besar, membuat hipotesis, menganalisis, dan pada akhirnya
menuliskan laporannya. Jurnalisme investigasi ada ketika terjadi penyimpangan dalam suatu
tatanan masyarakat. Pers punya peranan sangat penting untuk dapat menginformasikan peristiwa
yang menyimpang itu. Tidak berhenti sampai titik ini, pers juga bisa melangkah jauh mengusut
kesalahan, menemukan kebenaran, dan mengadakan perubahan.

c. Depth News (Berita Mendalam)


Depth news disebut berita mendalam karena laporan yang hendak diberitakannya memiliki
nilai berita yang berat, baik dari segi fakta, penggalian data, dan dampaknya kepada masyarakat
umum. Disebut berita mendalam, juga karena proses penggalian datanya memerlukan
perencanaan, persiapan matang, dan analisa yang mendalam. Ada beberapa karakter depth news,
yaitu:
1. Unsur berita yang ditekankan adalah why (mengapa peristiwa terjadi) dan how ( bagaimana
peristiwa itu terjadi. Terkadang so what? (apa yang akan terjadi kemudian) dipakai untuk
mendekatkan berita pada kebenaran prediksi lebih lanjut dari suatu peristiwa yang tengah terjadi.
2. Deskripsi berita analitis dan mengungkapkan banyak fakta penting sebagai pendukung.
3. Struktur berita yang digunakan adalah balok tegak. Karenanya, di setiap bagian berita (dari
kepala berita, tubuh berita, hingga kaki berita) mengandung inti peristiwa. Sehingga, membaca
sebagian paragraf saja tidak dapat memahami atau mendapatkan informasi secara utuh.
Karenanya, seluruh bagian berita depth news merupakan satu kesatuan utuh.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa depth news adalah pelaporan jurnalistik yang bersifat
mendalam, tajam, lengkap dan utuh tentang suatu peristiwa fenomenal atau aktual.
Jenis-jenis berita lainnya:
Opinion news, yaitu berita tentang pendapat seseorang terhadap peristiwa yang sedang
terjadi, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal,

Makalah Bahasa IndonesiaPage 28


peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya. Contoh berita Opinion news: PKS
Protes Besaran Kenaikan BBM
Process – Centered News
Berita ini merupakan jenis berita yang berdasarkan pada proses (process – centered news)
yang disajikan dengan interpretasi tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat yang
dihubungkan dalam konteks yang luas dan melampaui waktu. Berita semacam ini muncul di
halaman opini berupa editorial, artikel, dan surat pembaca. Sedang di halaman lain berupa
komentar, laporan khusus, atau tulisan feature lainnya seperti banyak dimuat di koran minggu.
Meski, kali ini kita fokuskan terlebih dahulu pada pembahasan laporan khusus yang berbentuk
interpretatif.
Editor kerap menugaskan wartawan untuk membedah suatu masalah dan menyajikannya
dengan penjelasan-penjelasan yang berada di bawah permukaan – beneath-the surface –
peristiwa itu sendiri. Dalam liputan yang berdasarkan proses ini, diharapkan wartawan tidak
jatuh ke dalam jebakan peristiwa – event trap. Ia tidak menunggu sampai peristiwa itu “pecah”.
Konsep tersebutlah yang mendasari process – centered news.
Tidak jauh berbeda dari jenis-jenis berita di atas, Masduki (2004: 16) menyatakan bahwa
ada dua jenis berita, yaitu:
1. Berita Tulis
Berita tulis adalah berita radio yang telah di tulis ulang dan melalui proses penyuntingan
dari sumber aslinya, baik berupa hasil reportase maupun kutipan dari media massa lain sebelum
diudarakan oleh penyiar. Bentuk berita ini sering disebut dengan ad Libs (ad Libitum) sebab
penyampain laporan itu menghendaki adanya penuturan secara bebas, spontan, improvisasi
tinggi tanpa mengurangi substansi informasi yang disampaikan. Beberapa istilah lain untuk
berita tulis yaitu:
a. Spot news, berita pendek yang memberikan informasi kejadian secara cepat.
b. Spot press atau news break, yang disajikan setiap jam bahkan 15 menit.
Kedua jenis berita di atas lebih dikenal dalam jurnalisme televisi.

2. Berita Sisipan
Berita sisipan yaitu berita yang menyertakan sisipan pernyataan asli narasumber (actuality voice)
di sela-sela teks yang disampaikan penyair atau reporter.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 29


PENUTUP

A. Kesimpulan
Berita ialah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi
khalayak dan disebarluaskan melalui media massa.Waktu sangat berarti atau sangat diperlukan
dalam proses penyebaran atau penyampaian berita.Selain waktu Kejadian atau peristiwa yang
menarik juga sangat berita untuk menarik perhatian khalayak ramai untuk mengetahui tentang
berita tersebut.Dan terakhir laporan maksudnya disini bagaimana cara penyampain atau
menampilkan berita tersebut kepada khalayk ramai untuk menarik ketertarikan khalayak pada
berita tersebut.
Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya, yaitu:
1. Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang
mengandung unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita
2. Soft News (sering disebut juga feature), yakni berita-berita yang menyangkut kemanusiaan
serta menarik banyak orang termasuk kisah-ksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi
manusia), keanehan (oddity).
3. Feature (berita kisah), yakni berita yang disajikan dalam bentuk yang menarik, menggunakan
pelacak latar belakang suatu peristiwa dan dituturkan dengan gaya bahasa yang menyentuh
perasaan.
4. Reportase, yakni Jenis laporan ini merupakan laporan kejadian (berdasarkan pengamat dan
sumber tulisan), serta mengutamakan rasa keingintahuan pembaca.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 30


BAB 3 Teks iklan
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan dunia yang pesat, perkembangan kondisi pasar sekarang ini telah
membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan dalam menawarkan
dan memasarkan produk mereka.
Bergulirnya waktu ke waktu konsumen semakin menseleksi segala produk yang diinginkan
dengan melalui informasi yang tersedia. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus pintar dalam
memilih cara yang tepat untuk menginformasikan produk perusahaannya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk meraih sukses dalam mencapai pasar sasaran suatu
perusahaan, diperlukan strategi yang tepat sasaran. Oleh sebab itu diperlukan seorang pemasar
yang mampu membaca situasi dan kondisi pasar secara tepat. Untuk mencapai sasaran dalam
suatu usaha pemasaran selalu membutuhkan alat dalam penyampaian informasi kepada
konsumennya, salah satunya adalah dengan cara mengeluarkan iklan tentang produk suatu
perusahaan yang menarik bagi konsumen, yang pada akhirnya konsumen juga akan tertarik
untuk menggunakan produk yang diiklankan. Penyampaian iklan akan membantu dalam
mengenalkan produk kepada konsumen, iklan mempunyai peranan penting dalam menancapkan
merek suatu produk ke pikiran konsumen.

Menurut sejarahnya, kegiatan promosi atau iklan suatu produk barang atau jasa dilakukan secara
langsung (orasi). Lalu ketika ditemukannya aksara untuk baca dan tulis, manusia melakukan
kegiatan ekonominya dengan ditulis pada wadah untuk menulis baik itu dari batu, kain, tulang
atau kertas. Wadah yang terakhir ini melahirkan iklan yang muncul dalam bentuk poster
dan pamflet. Lalu dengan adanya printer yang mempengaruhi perkembangan media cetak, iklan
dimuat di halaman-halaman surat kabar, koran, majalah, tabloid, baliho ataupun papan-papan
besar yang biasa terlihat di pinggir jalan kota. Ketika media penyiaran mulai berkembang lagi,
maka iklan dimunculkan dalam bentuk suara dengan media radio. Televisi merupakan media
iklan selanjutnya. Adanya televisi, konsumen jadi lebih menarik untuk membeli karena produk
tersebut langsung di demokrasikan dan dengan adanya efek dari cahaya, suara, gerakan juga.

Latar belakang diatas menjelaskan betapa pentingnya adanya iklan di perkembangan zaman
sekarang ini. Serta iklan mulai berkembang, dari bentuk orasi menjadi bentuk ke media televisi
yang saat ini bisa kita lihat produk tiap perusahaan berlomba-lomba untuk menarik konsumen.
Untuk itu maka kami ingin meneliti lebih jauh tentang iklan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa syarat-syarat dari iklan?

2. Apa fungsi dari iklan?

3. Bagaimana jenis-jenis iklan beserta contoh aplikasinya?

Makalah Bahasa IndonesiaPage 31


C. Tujuan

1. Mengerti syarat-syarat dari iklan.

2. Mengerti fungsi iklan.

3. Mengerti jenis-jenis iklan beserta contoh aplikasinya.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 32


PEMBAHASAN

1. A. Pengertian Iklan
Sebelum menjawab dari beberapa rumusan masalah tersebut, maka dijelaskan terlebih dahulu
tentang pengertian iklan. Dalam Edward (2011: baris 3) merinci arti dari iklan menurut beberapa
para ahli, yaitu :
1. Menurut Kotler (1999):
Iklan adalah segala macam bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa non-personal yang
dibayar oleh sponsor tertentu.

2. Menurut Wells (1992):

Periklanan adalah komunikasi non-personal yang dibayar oleh pihak sponsor yang menggunakan
media massa untuk membujuk dan mempengaruhi audience.

3. Menurut Rhenald Kasali (1992):


Iklan didefinikan sebagi pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan untuk masyarakat
melalui suatu media. Beda dengan pengumuman biasa, iklan lebih membujuk orang untuk membeli.

4. Menurut PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia):


Periklanan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu
media, dibiayai oleh pemrakarsa dan ditujukan untuk sebagian atau seluruh masyarakat.

5. Menurut Dunn & Barban (1996):

Periklanan adalah komunikasi non-personal melalui beragam media yang dibayar oleh perusahaan,
organisasi non-profit dan individu-individu dengan menggunakan pesan iklan yang diharapkan dapat
menginformasikan atau membujuk kalangan tertentu yang membaca pesan tersebut.

6. Menurut Russel & Lane (1990):

Suatu pesan yang dibayar oleh sponsor dan disampaikan melalui beberapa medium komunikasi
massa.

7. Menurut Gilson & Berkman (1980):

Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang untuk menghasilkan respon dan
membantu tercapainya objektifitas atau tujuan pemasaran.

B. Syarat-Syarat Iklan

Dalam kumpulan istilahcom (2010: baris 4), syarat-syarat iklan adalah sebagai berikut :

1. Bahasa Iklan

a. menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis

Makalah Bahasa IndonesiaPage 33


b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif

c. disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan

2. Isi iklan

a. objektif dan jujur

b. singkat dan jelas

c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain

d. menarik perhatian banyak orang.

C. Fungsi Iklan

Shimp dalam Apriadi (2009: baris 31) iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang
kritis, yaitu:

1. Menginformasikan

Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merk
tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk. Pada tahap awal dari
kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintan primer (kotler). Iklan
merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang
relativ rendah.

2. Membujuk
Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun permintaan
selektif untuk produk tertentu. Beberapa iklan menggunakan comparative advertising yang
memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merk/produk secara eksplisit.
Iklan yang efektif akan membujuk konsumen utnuk mencoba menggunakan/mengkonsumsi suatu
produk. Kadang-kadang iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk permintaan
untuk seluruh kategori produk. Seringkali iklan ditujukan untuk membangun permintaan sekunder
yaitu permintaan untuk merk perusahaan tertentu.

3. Mengingatkan
Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada merk/produk perusahaan. Ketika timbul
kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk
tertentu. Maka konsumen tersebut akan menjadi kandidat pembeli. Iklan dengan tujuan
mengingatkan ini sangat penting untuk produk matang.

4. Memberikan Nilai Tambah

Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk dan merk tertentu dengan cara mempengaruhi
persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan memberikan nilai tambah produk sehingga produk
dipersepsikan lebih mewah, lebih bergaya, lebih bergengsi, bahkan melebihi apa yang ditawarkan
oleh produk lain, dan secara keseluruhan memberikan kualitas yang lebih baik dari produk lainnya.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 34


5. Mendukung Usaha Promosi Lainnya

Dapat digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk
menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan hasil dari komunikasi
pemasaran lainnya.

D. Jenis-Jenis Iklan Beserta Contoh Aplikasinya

Dalam Dwinda Aulia Melati (2010: baris 49) ditinjau dari tujuannya, iklan dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis iklan, yakni :

1. Iklan Komersial (Comercial Advertising).

Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung pemasaran atau mempromosikan
suatu produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaan/industri maupun personal. Contoh iklan ini
adalah iklan produk yang biasanya di televisi yaitu iklan Gulagu, iklan Gudang Garam, iklan Oreo dan
lainnya. Ada 2 macam iklan komersial, yaitu:

a. Iklan Strategis.

Iklan macam ini digunakan untuk membangun merek (brand). Hal itu dilakukan dengan
mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk maupun jasa yang diiklankan. Perhatian utama
dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa
pasar. Iklan macam ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta
meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.

b. Iklan Taktis.

Iklan taktis adalah iklan yang memiliki tujuan yang mendesak. Iklan macam ini dirancang untuk
mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan
ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon
pada hari yang sama.

2. Iklan Korporat atau Iklan Perusahaan (corporate advertising).

Iklan korporat bertujuan untuk membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan
juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Iklan Korporat akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat,
mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat. Iklan Korporat merupakan bentuk lain dari iklan komersial yang bersifat
strategis yaitu ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai
korporatnya kepada masyarakat. Iklan korporat sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan
perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo
perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan
sekitar. Contoh iklan bank BNI dengan logo baru yaitu 46.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 35


3. Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Advertising).

Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye sosial marketing yang bertujuan
menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan iklan
layanan masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku
yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong
penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya. Contoh iklan ini
adalah iklan himbauan jangan korupsi, iklan BKKBN, iklan membaca dan lainnya.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 36


PENUTUP

1. A. Kesimpulan

Menurut PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) periklanan adalah segala bentuk pesan
tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa dan
ditujukan untuk sebagian atau seluruh masyarakat.
Syarat-syarat iklan dapat ditinjau dari bahasa iklan dan isi iklan itu sendiri. Bahasa iklan mempunyai
syarat menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, logis, ungkapkan yang digunakan
untuk memikat dan disusun singkat dan menonjolkan pada bagian yang dipentingkan. Sedangkan isi
iklan mempunyai syarat harus objektif, jujur, singkat tapi jelas, tidak menyinggung golongan
tertentu, dan tentunya menarik perhatian orang.

Dibawah ini merupakan fungsi dari sebuah iklan yaitu :

1. Memberikan informasi mengenai merk tertentu

2. Membujuk

3. Mengingatkan pada merk/produk

4. Memberikan Nilai Tambah

5. Mendukung Usaha Promosi Lainnya

Ditinjau dari tujuannya, iklan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis iklan, yakni :

1. Iklan Komersial (Comercial Advertising).

2. Iklan Korporat atau Iklan Perusahaan (corporate advertising).

3. Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Advertising).

1. B. Saran

Sebagi calon sarjana yang baik, alangkah baiknya jika kita membekali diri kita dengan hardskill
maupun memperkaya softskill. Supaya kita bisa memperluas pemasaran khususnya pada alat dalam
penyampaian informasi kepada konsumennya, yaitu iklan. Serta bisa memberikan ide tentang
produk suatu perusahaan yang menarik bagi konsumen, baik cara penyampaiannya dan temanya
yang pada akhirnya konsumen juga akan tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan dan
mempunyai peranan penting dalam menancapkan merek suatu produk ke pikiran konsumen.

Makalah Bahasa IndonesiaPage 37


DAFTAR PUSTAKA

Sutoyo, Leo Agung. 2007. IPS 5 : Untuk Kelas 5 SD dan MI. Klaten: Sahabat.

http://hendryanggriawan68.blogspot.com/2015/07/teks-cerita-sejarah-pengertian-struktur.html

http://dedd157.blogspot.com/2015/06/teks-cerita-sejarah-contoh-teks-dan.html

http://ahmadiyahdamayanti99.blogspot.co.id/2015/08/bahasa-indonesia_17.html

Apriadi. 2009. “Pengertian, Jenis dan Fungsi Iklan”


(Online). http://triantoroblogs.blogspot.com/2009/10/pengertian-fungsi-iklan.html (Diunduh pada tanggal
7 Oktober 2012).

Edward. 2011. “Definisi Periklanan Menurut Beberapa Ahli ”


(Online). http://oaththinking.blogspot.com/2011/04.html. (Diunduh pada tanggal 7 Oktober 2012).

Kumpulanistilahcom. 2010. “Syarat – Syarat Iklan” (Online). http://id.shvoong.com. (Diunduh pada


tanggal 7 Oktober 2012).

Melati, Dwinda Aulia. 2010. “Teori Iklan” (Online). http://www.blogtopsites.com.html(Diunduh pada


tanggal 7 Oktober 2012).

Makalah Bahasa IndonesiaPage 38

Anda mungkin juga menyukai