Kelas : XII
Mapel : Sejarah Kebudayaan Islam
1. Jamaluddin Al Afghani
Seorang tokoh dalam pembaharu dalam Islam yang penting beliau dilahirkan di
As'adabad lebih tepatnya di Afganistan pada tahun 1839.Paradiqma atau Madzhab yang
telah dipilih dan dijadikan sebagai pandangannya berserta keluarga ialah madzhab imam
yang pertama yakni Hanafi. Jamaluddin Al-Afghani ialah seorang tokoh tokoh yang sangat
berpengaruh pada pembaharuan islam yang ada pada negara Mesir.Kemampuan atau
potensi yang dimiliki dan dikuasai oleh Jamaluddin ialah bahasa-bahasa yang sangat sulit
diantaranya bahasa Afghan,Perancis, Rusia, Persia dan Turki.
Pada usia yang sangat muda Jamaluddin berumur 18 tahun dibesarkan dan mencari ilmu di
Kabul. Ketertarikan ilmu yang sedang dipelajarinya ialah ilmu filsafat dan
matematika.Berselang satu tahun yang berusia 19 tahun ia sdang berkelana selama tiga
tahun di India.Berkat berkelananya Jamaluddin Menuju ke Mekkah Untuk melaksanakan
rukun isllam yang kelima yakni Haji. Setelah ia sudah menyelesaikan ibadah hajinya
langsung pulang ke kampung halamannnya.
Selang tiga tahun berikutnya yang berusia 22 tahun Ia d sebagai pembantu sang raja
yaitu pangeran Dost Muhammad Khan bahkan menjadi seorang penasihat bagi sang
pangeran. Dari Mekkah ia kembali ke tanah airnya. Ketika berusia 22 tahun ia telah menjadi
pembantu bagi pangeran Dost Muhammad Khan dan diangkat sebagai penaseh atatau
perdana menteri oleh pangeran. Dan beliau wafat pada tahun 1897 di Istanbul.
- Pemikirannya
Menurut Jamaluddin ilmu pengetahuan ialah ilmu yang bisa menguasai dunia. Dan beliau
dikenal sebagai pejuang prinsip Egaliter yang dimaksud ialah harus ada persamaan antara
laki-laki dan perempuan karena pada waktu itu perempuan dipandang sebelah mata.
Menurut nya pula bahwasanya filsafat ialah ilmu yang sangat tinggi kedudukannya dari pada
ilmu yang lain.
2. Tahtawi
Tahtawi dilahirkan pada tahun 1801 di tahta lebih tepatnya berada pada Selatan kota
Mesir. Beliau adalah seorang pembaharu dalam Islam pada pertengahan permulaan abad
19. Pada berusia 16 tahun tahtawi mulai menuntut ilmu di Al Azhar. Dan beliau wafat pada
tahun 1873 di kairo.
- Pemikirannya
Ialah mengenai tentang pendidikan karena dengan ratanya pendidikan laki laki dan
perempuan baginya sangat berguna dan bermanfaat untuk membuka pembaharuan dalam
Islam. Tahapan Menurut Tahtawi dalam pendidikan dibagi menjadi 3: pertama pendidikan
dasar,yang kedua pendidikan menengah dan yang terakhir pendidikan tinggi .
3. Muhammad Abduh
Muhammad Abduh dilahirkan pada tahun 1850 M di Mesir beliau termasuk bukan
golongan kaya, lingkungan nya ialah di pedesaan atau pertanian. Beliau mulai belajar di
masjid Al Ahmadi thahta.
- Pemikirannya
Mengenai pendidikan sangat strategis dan sistematis. Ditujukan kepada universitas Al Azhar
Yang man kurikulum nya harus dirubah karena ilmu pengetahuan yang umum itu sangat
penting juga dan harus dipelajari dan dikuasai untuk menyampaikan bangsa bangsa barat
dalam soal pemikiran
4.Rasyid Ridha
Rasyid Ridha dilahirkan pada tahun 1864 M atau pada bulan Jumadil ula 1282 H.
Beliau keturunan dari bangsawan yakni Husein dari putra Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah
Az-Zahra yakni putri Rasulullah SAW. Pada tahun 1898 beliau mulai hijrah di Mesir untuk
memperbaharui Islam di Mesir.selang waktu 2 tahun Rasyid Ridha menerbitkan sebuah
majalah yang berjudul "Al Manar" disitu dijelaskan bahwa sebuah usaha beliau untuk
membaharui Islam.
- Pemikirannya
Pemikirannya mengenai pendidikan ialah bahwasanya umat Islam dituntut untuk bisa
menguasai ilmu pengetahuan umum juga karena pada hakikatnya ilmu yang berasal dari
barat tidak bertentangan dengan hukum Islam. Rasyid Ridha dalam sebuah lembaga
mencampurkan kurikulum barat dan agama menjadi satu di lembaga tradisional nya.
5. Qasim Amin
Biografi nya Qasim Amin dilahirkan pada tahun 1863 di kairo. Beliau seorang
keturunan dari bangsawan dan termasuk golongan kaya. Beliau dikenal sebagai seorang
intelektual yabg yang mempunyai pendidikan serta relasi yang luas.
- Pemikirannya
Mengenai seorang wanita yang dianggap kedudukannya tidak dihargai berkat Qasim Amin
martabat dan harkat wanita sekarang sudah terangkat.
6.Thaha Husein
Dilahirkan di Izbat Al kilu pada tahun 1889 M. Pada berusia tahun thaha Husein
sudah mengalami penyakit buta akan tetapi semangat dan kecintaan nya pada Al-Qur'an,
Husein berupaya menghafal kan dan mendalami ilmu Al-Qur'an, pada berusia 9 tahun atas
berkat Tuhan yang maha kuasa Husein bisa menghafal kan Al-Qur'an dan menjadi sebagai
Tahfiz. Pada usia muda Thaha Husein dikirim oleh ayahnya untuk menimba ilmu di Al Azhar
akan tetapi selang beberapa tahun kemudian thaha Husein sempat keluar dikarenakan
kurikulum yang digunakan terlalu tradisional dan kurang maju.
- Pemikirannya
Dalam bidang pendidik negara Mesir harus merubah kurikulum yang tradisional supaya lebih
baik kedepannya dikarenakan dengan merubah sistem perguruan tinggi Mesir bisa
menyaingi perguruan tinggi di barat.
7. Muhammad Iqbal
Dilahirkan pada tahun 3 Dzulhijjah 1294 di sialkot.Untuk sejarah
pendidikannyanpertama dimulai dari dari sejak kecil di lingkungan keluarganya sendiri. Iqbal
dididik sangat baik dan ketat oleh ayahnya sendiri berkat didikan oleh ayahnya Iqbal sejak
kecil sudah pandai dan pintar dalam menguasai ilmu agama setelah diajari oleh ayahnya
Iqbal mulai belajar di sekolah Maktab Surau untuk mempelajari dan mendalami ilmu Al-
Qur’an. Dan beliau mempelajari ilmu umum seperti filsafat.
- Pemikirannya
Mengenai kemunduran umat Islam dikarenakan pemikirannya yang beku dalam menanggapi
dunia. Dan runtuhnya kota Baghdad yang menjadi pemicu utama dalam pemikiran Islam
yang beku. Kaum konservatif yang beranggapan bahwa dunia itu bersifat statis padahal
menurut Muhammad Iqbal bahwasanya dunia ini dengan mengikuti dengan perkembangan
zaman yang selalu berkembang atau dinamis. Golongan muktazilah yang rasionalitas nya
mengedepankan Zuhud atau sikap meninggalkan kehidupan duniawi atas pengaruh inilah
kesatuan umat Islam terpecah belah karena tidak memetingkan antara umat Islam yang
lainnya bahkan mengabaikan nya juga. Atas pemikiran Muhammad Iqbal masalah
kemunduran umat Islam sudah dapat diatasi dengan gagasannya yang tidak boleh
mempunyai pemikiran yang beku dan pemikiran yang dunia yang sifatnya dinamis atau
selalu berkembang sesuai dengan zamannya.