Anda di halaman 1dari 16

PEMURNIAN & PEMBAHARUAN

ISLAM PADA MASA MODERN


Perkembangan Islam pada Masa Modern

• Kesadaran para ilmuwan muslim bahwa pintu ijtihad tidak


tertutup, pemahaman agama terbatas pada fiqh saja. (Abad ke-
14 dipelopori Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, abad ke-
17 dipelopori Muhammad Abdul Wahab, abad ke-18/19
dipelopori Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh
• Kesadaran bahwa umat Islam pada masa itu menjadi jumud
(mandeg) oleh kepentingan-kepentingan kelompok/mazhab,
dan beberapa faktor eksternal seperti perang Salib dan konflik
internal antar umat Islam itu sendiri
Tajdid & Pembaharuan Islam
Dalam kaitan dengan pembaruan Islam, tajdid memiliki dua
pengertian, yaitu: pertama, tajdid dalam bidang akidah dan
ibadah mahdhah.  Dalam bidang ini,  tajdid diartikan
“pemurnian” dengan jalan kembali pada pedoman mutlak yaitu
al-Qur’an dan Sunnah Rasul (bersih dari bid’ah, syirik, khurafat
dan takhyul). Kedua, tajdid dalam mu’amalah duniawiyah. 
Dalam hal ini, tajdid diartikan memperbaharui interpretasi
(merumuskan kembali) ajaran Islam sehinggal Islam tidak
terkesan ketinggalan zaman.  Dalam ungkapan lain, tajdid
berarti modernisasi (interpretasi baru) terhadap ajaran Islam
(Pasha dan Durban, 2005: 162).
Tokoh-tokoh yang 1. Muhammad bin Abdul Wahhab
mempelopori
gerakan 2. Syah Waliyulloh
pembaruan
3. Sultan Mahmud II
4. Muhammad Ali Pasha
5. Ath-Thahthawi
6. Jamaludin Al-Ghafani
7. Muhammad Abduh
8. Muhammad Rasyid Ridha
9. Sayyid Ahmad Khan
10. Muhammad Iqbal
1.Muhhammad bin Abdul
Wahhab at-tamimi Unnayah, Nejh, Arab Saudi
(1703-1787) tahun 1703 M

Ulama Mujahid Mujaddid (pembaharu) yang


diakui keilmuannya di wilayah Jazirah Arab.
Beliau memiliki ide pembaharuan yang
mengantar lahirnya Gerakan Wahhabi. Yaitu :
Al-Quran dan Al-Hadist adalah sumber asli
agama Islam
Taklid pada ulama tidak dibenarkan
Pintu ijtihad tetap terbuka
2. Syah Waliyulloh
Dehlawi Delhi, 21 Februari 1703
(1703-1762)

Pembaharu Islam di Masa kemunduran


Kerajaan Mughal, India.
Gagasan pemikirannya antara lain :
Menolak Sistem Kerajaan (monarci absolut) dalam pemerintahan dan
kembali pada system kekhalifahan (Demokratis)
Menolak sinkretisme ajaran Hindu pada ajaran Islam
Karya-karyanya; Hujjatul Balighah,
Fayud Al-Hamarin, Al-Fauzul Kabir fi Ushul at-Tafsir
 Memperjuangkan penerjemahan al-Qur’an dalam Bahasa Persia
3. Sultan Mahmud Lahir pada tahun 1785 M dan Tahun
1807 diangkat sbg khalifah ke-30
II Kerajaan Turki Utsmaniyah
(1785 -1839)

Gerakan pembaruannya antara lain :


 Menerapkan Demokrasi dalam pemerintahannya
 Menghapus Pengkultusan Sultan yang dianggap suci
 Memasukkan kurikulum umum dalam lembaga-
lembaga pendidikan madrasah
 Mendirikan sekolah kedokteran, militer dan teknik
4. Muhammad Ali Pasha Kavala,Yunani (Makedonia-
(1765-1849) Ottoman),Tahun 1765

Muhammad Ali adalah seorang komandan militer dalam pasukan


Ottoman Albania yang dikirim untuk memulihkan Mesir dari pendudukan
Perancis di bawah Napoleon.
Upaya yang dilakukan adalah :
 Dalam militer, beliau mengundang Perwira tinggi Perancis untuk melatih
tentara Mesir
 Dalam bidang pendidikan, beliau mendirikan sekolah diberbagai bidang
ilmu dan mengirimkan pelajar ke Perancis untuk belajar Sains dan
teknologi
 Dalam bidang ekonomi, beliau mengambil alih kepemilikan tanah
negara dan hasilnya untuk kepentingan rakyat.
5. Rifa’ah Badawi rafi’
Ath-Thahthawi Tahun 1801 –
(1801-1873) Mesir tahun 1873

Pemikir, Tokoh pertama kebangkitan Arab Islam modern. Ia berhasil membawa dunia
Arab Islam bangkit di tengah-tengah rongrongan Barat dan perebutan hegemoni
klan pascaruntuhnya Turki Ottoman.
Ide pembaruannya adalah :
Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat,melainkan juga tentang hidup
didunia
Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat dan raja harus bermusyawarah
dengan para ulama dan kaum intelektual
Syaria harus diartikan sesuai perkembangan modern
Para ulama harus belajar filsafat dan ilmu pengetahuan modern agar syariat dapat
menyesuaikan
Pendidikan harus bersifat universal
Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan sifat statis
Asadabad-Afghanistan,
6. Jamaluddin al-afghani Tahun 1839 – Istanbul Tahun
(1839-1897) 1897

Ia merupakan seorang pemikir Islam, aktivis politik, dan jurnalis terkenal. Ia pandai,
berwibawa, memiliki karisma yang besar, dan berkeyakinan teguh akan masa depan
peradaban Islam yang cemerlang
Ide pemikiran Al-Ghanii adalah :
Al-Afghani identic dengan 2 gagasan pemikirannya, yakni (1) Nasionalisme untuk menentang
kolonialisme di Mesir & India; (2) Pan-Islamisme yakni Persatuan negara-negara Islam.
Kemunduran umat Islam karena umat Islam meninggalkan ajaran Islam dan akhlak serta
melupakan ilmu pengetahuan. Umat Islam terpengarushsifat statis, berpegang pada taklid
dan bersikap fatalis. Disamping itu kesatuan umat Islam terpecah
Untuk mengembalikan kejayaan Islam dan menghadapi dunia modern, umat Islam harus
kembali kepada ajaran Islam yang murni dan Islam harus dipahami dengan akal kebebasan
Corak pemerintah otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokrasi
7. Muhammad Abduh
(1849-1905) Mesir tahun 1849

Ide pembaruannya adalah :


 Pembukaan pintu ijtihad adalah dasar dalam menafsirkan kembali
ajaran Islam
 Perlawanan terhadap Taklid dan madzab, serta pembebasan umat
Islam dari teologi Kaum Jabariyah
 Penghargaan terhadap akal
 Perlawanan terhadap buku-buku tendensius untuk diperbaiki dan
disesuaikan dengan pemikiran rasional
 Modernisasi sistem pendidikan Al-Azhar yang merupakan jantung
orang Islam
 Bersama muridnya (Muh. Rasyid Ridha) menerbitkan majalah Al-
Manar sebagai salah satu wadah menuangkan aspirasi.
8. Muhammad
Rasyid Ridha Qalamun, 23 September 1865 M
(1865-1935)

Ide pembaruannya yaitu :


 Kemunduran umat Islam karena banyak tahyul, bid’ah, dan
khufarat yang masuk dalam ajaran Islam
 Sikap Aktif dan Dinamis harus ditumbuhkan dan untuk maju,
umat Islam harus menguasai Sains dan teknologi
 Akal dapat digunakan untuk menafsikan Quran dan Al-Hadist
 Sistem pemerintahan Khalifah harus dihidupkan kembali , yaitu
penguasa mengurusi bidang agama dan politik di dunia Islam
9. Sayyid Delhi, 1817-1898 M
Ahmad Khan

Nama sebenarnya Ahmad bin Muhammad Muttaqi, beliau termasuk deretan tokoh pembaharu Islam di
India yang muncul pasca Dinasti Mughal dalam keadaan collapse. Konsentrasinya di bidang sejarah,
agama dan edukasi. Gelar ‘Sayyid’ menandakan beliau termasuk keturunan yang sambung dengan
Nabi Muhammad SAW.
Ide pembaruannya adalah :
 Kemunduran umat islam disebabkan tidak mengikuti perkembangan zaman dan kurang
menguasai sains dan teknologi
 Akal punya peran penting,namun kekuatannya terbatas.
 Sumber ajaran Islam hanya Al-Quran dan Al-Hadist
 Beliau menentang Taklid dan perlu adanya ijtihad sehingga umat Islam dapat
berkembang
 Untuk mengubah pola pikir umat islam dari keterbelakangan adalah dengan pendidikan
10. Muhammad Iqbal Pakistan,
1877-1938

Muhammad Iqbal, dikenal juga sebagai Allama Iqbal, adalah seorang penyair,
politisi, dan filsuf besar abad ke-20. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh
paling penting dalam sastra Urdu, dengan karya sastra yang ditulis baik
dalam bahasa Urdu maupun Persia

Ide pembaruannya adalah :


 Ijtihad memiliki kedudukan penting dalam pembaruan Islam, dan pintu ijtihad tetap
terbuka
 Umat Islam perlu mengembangkan sikap dinamisme
 Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dalam berpikir
 Hukum Islam tidak bersifat statis,tetapi berkembang dengan perkembangan zaman
 Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat
Nilai Positif Gerakan Pembaruan
Islam

1. Nilai Persatuan
2. Nilai Solidaritas
3. Nilai Pembaruan
4. Nilai Jihad
5. Nilai Kemerdekaan
PUSTAKA
• https://asysyariah.com/sejarah-dakwah-syaikh-muha
mmad-bin-abdul-wahhab/
• https://wawasansejarah.com/sejarah-pemikiran-syah
-waliyullah/
• https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/isla
m-digest/18/10/20/pgvzw4313-mesir-modern-ala-ali
-pasha
• https://republika.co.id/berita/oby6k73/rifat-badawi-r
afi-althahthawi-peletak-pembaruan-islam

• http://pps.unida.gontor.ac.id/biografi-singkat-jamalu
ddin-al-afghani/

Anda mungkin juga menyukai