BAB 5
PELUANG
5.1. Pendahuluan
Data yang diperoleh dari suatu penelitian atau eksperimen
perlu dianalisa dan pada akhirnya peneliti harus mengambil
keputusan tentang karakteristik sampel atau populasi yang
diteliti. Pada saat kita mengambil keputusan, ada resiko yang
seringkali tidak dapat dihindarkan. Untuk mengetahui bahwa
resiko yang dihadapi adalah resiko yang terkecil, perlu
dipelajari tentang peluang. Peluang suatu kejadian adalah
harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan
suatu peristiwa akan terjadi. Peluang ini juga adalah ukuran
atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa.
Ada tiga pendekatan yang biasa digunakan dalam
mendefinisikan peluang. Pendekatan yang pertama adalah
pendekatan peluang klasikal. Pada pendekatan ini, jika
kejadian-kejadian yang terjadi mempunyai kesempatan yang
sama untuk terjadi, maka peluang adalah banyaknya cara
suatu peristiwa yang terjadi dibagi dengan total kejadian.
Sebagai contoh, satu set kartu bridge mempunyai 26 kartu
merah dan 26 kartu hitam, maka menurut pendekatan klasik,
peluang terambilnya kartu hitam adalah 26/52. Pendekatan ini
yang akan dibahas pada bagian-bagian berikutnya. Pendekatan
yang kedua adalah pendekatan peluang secara frekuensi
relatif. Dengan pendekatan ini, peluang adalah rasio
banyaknya suatu peristiwa terjadi terhadap operasi
keseluruhan. Sebagai contoh, jika secara keseluruhan ada 10
kali rapat dan dari keseluruhan pada 3 kali rapat perempuan
57
Modul Perkuliahan Statistika I
58
Modul Perkuliahan Statistika I
Contoh 5.1
a. Dilakukan eksperimen melempar satu dadu maka :
a. ruang sampel S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
b. banyaknya titik sampel adalah 6.
c. Contoh kejadian; A = munculnya angka genap = {
2, 4, 6 }
b. Pada pelemparan satu mata uang logam
• ruang sampel S = { Angka, Gambar }
• banyaknya titik sampel adalah 2.
• Contoh kejadian; A = munculnya angka
c. Dua mata uang logam dilemparkan sekaligus, maka :
• ruang sampel S bisa dicari dengan cara :
59
Modul Perkuliahan Statistika I
Mata dadu 1 1 2 3 4 5 6
Mata dadu 2
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
n( E )
P( E ) =
n( S )
60
Modul Perkuliahan Statistika I
0 ≤ P ( E ) ≤1
Jawab
Ruang sampel S adalah :
(1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
(2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
(3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
(4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
(5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
(6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
Sehingga n (S) = 36
a. E= Peristiwa mendapat jumlah 5 = {(1,4),(2,3), (3,2),(4,1)},
n(E)=4
61
Modul Perkuliahan Statistika I
4 1
maka P ( E ) = =
36 9
b. E= Peristiwa nomor kembar = {(1,1),(2,2), (3,3),(4,4), (5,5),
(6,6)}, n(E)=6
6 1
maka P ( E ) = =
36 6
c. E= Peristiwa mendapat sekurang-kurangnya jumlah 10
= {(4,6),(5,5),(6,4),(5,6),(6,5), (6,6)}
6 1
n(E)=6, maka P ( E ) = =
36 6
Contoh 5.3.
Sebuah kartu diambil secara acak dari saru set kartu bridge.
Hitung peluang akan mendapatkan :
a. Kartu “heart”
b. Kartu bertanda K
c. Kartu berwarna merah
Jawab :
Banyaknya kartu dalam satu set kartu bridge adalah 52, maka
n (S)=52
a. E= Peristiwa mendapat Kartu “heart”, n(E)=13, maka
13 1
P( E ) = =
52 4
b. E= Peristiwa mendapat Kartu bertanda K, n(E)=4, maka
4 1
P( E ) = =
52 13
62
Modul Perkuliahan Statistika I
26 1
maka P ( E ) = =
52 2
e1
e2 e4 E3
e3
e5
e7 e6
e8
63
Modul Perkuliahan Statistika I
Contoh 5.4.
Pada percobaan pelemparan dua mata dadu merah dan putih.
Kejadian A adalah munculnya dadu merah dengan mata lebih
dari 4 dan Kejadian B adalah munculnya dadu putih dengan
mata sekurang-kurangnya 3. Hitunglah peluang kejadian dadu
merah dengan mata lebih dari 4 atau kejadian dadu putih
dengan mata sekurang-kurangnya 3.
Jawab:
Jika dilihat dari ruang sampel, maka n(A)=12 dan n(B)=24.
Peristiwa A dan B mempunyai irisan atau jika disimbolkan A ∩ B
yaitu
{(5,3), (5,4), (5,5), (5,6), (6,3), (6,4), (6,5), (6,6)},
n(A ∩ B) = 8
Putih
(1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
(2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
Merah (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
(4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
(5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
(6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
64
Modul Perkuliahan Statistika I
Contoh 5.4.
Satu mata uang logam dan satu dadu dilempar satu kali
sekaligus. Jika kejadian A adalah munculnya angka pada mata
uang logam dan kejadian B adalah munculnya mata dadu
kurang dari 4. Berapakah peluang A atau B ?
Jawab :
Ruang sampel adalah
Mata dadu 1 2 3 4 5 6
Mata uang
A (A,1) (A,2) (A,3) (A,4) (A,5) (A,6)
G (G,1) (G,2) (G,3) (G,4) (G,5) (G,6)
N(S) =12
A = munculnya angka pada mata uang logam, n (A) = 6
B = munculnya mata dadu kurang dari 4, n(B) = 6
n (A ∩ B) = 3
P (A ∪ B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B)
65
Modul Perkuliahan Statistika I
6 6 3 9 3
= + − = =
12 12 12 12 4
Contoh 5.5.
19 2 4
Jika P(A)= , P(B)= dan P(A ∪ B) = , cari P(A ∩ B).
30 5 5
Jawab :
P (A ∪ B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B)
4 19 2
= + - P(A ∩ B)
5 30 5
19 12 24 7
P(A ∩ B) = + − =
30 30 30 30
Contoh 5.6.
Dua dadu dilempar bersama-sama satu kali. Berapakah
peluang munculnya jumlah dua mata dadu tersebut 8 atau 10.
n(S) = 36
66
Modul Perkuliahan Statistika I
Contoh 5.7.
Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu
bridge, berapakah peluang bahwa kartu tersebut adalah king
atau ace ?
Jawab :
n(S) = 52
A= Muncul King, n(A)=4
B= Muncul Ace, n(B)=4
Kejadian A dan B adalah kejadian yang saling lepas maka :
P (A ∪ B) = P(A) + P(B)
4 4 8 2
= + = =
52 52 52 13
67
Modul Perkuliahan Statistika I
S
S
E E'
P(E) + P(E’) = 1
Contoh 5.8.
Suatu kelas terdiri dari 25 murid laki-laki dan 15 murid
perempuan. Seorang murid dipilih secara acak, berapa peluang
seorang murid (a) lelaki (b) perempuan dipilih ?
Jawab :
25 5
a. P (murid lelaki) = =
40 8
15 3
b. P (murid perempuan) = =
40 8
atau P (murid perempuan) = 1 – P (murid lelaki)
5 3
=1- =
8 8
Contoh 5.9.
Di sebuah tempat parker ada 25 mobil dengan warna-warna
yang berbeda. 5 mobil berwarna merah, 7 berwarna biru, 3
berwarna kuning. Misalnya M, B dan K adalah simbol warna
mobil, hitung :
a. P (M) c P (B) e. P (K)
68
Modul Perkuliahan Statistika I
.
b. P (M’) d P (B’) f. P (K’)
.
Jawab :
a. P (M) = c 7 e 3
P (B) = P (K) =
. 25 . 25
5 1
=
25 5
b. P (M’) = d P (B’) = f. P (K’) =
.
1 4 7 18 3 22
1− = 1− = 1− =
5 5 25 25 25 25
Contoh 5.10.
Dua buah dilemparkan sekaligus. Jika diketahui salah satu dadu
menunjukkan mata 6, maka hitung peluang :
a. Dadu yang satu lagi menunjukkan mata 3
69
Modul Perkuliahan Statistika I
Jawab :
a. Andaikan A adalah peristiwa mendapat mata 6
dari salah satu dadu dan B adalah peristiwa mendapat mata
3 dari salah satu dadu, maka :
A = {(6,1), (6,2),(6,3),(6,4), (6,5),(6,6),(1,6),(2,6),(3,6),
(4,6),(5,6)}
B = {(1,3),(2,3),(3,3),(4,3),(5,3),(6,3),(3,1),(3,2),(3,4),(3,5),
(3,6)}
A ∩ B = {(6,3),(3,6)}
P( A ∩ B )
Maka P ( B A) =
P ( A)
2
P ( B A) = 36 2
=
11 11
36
b. Misalkan A adalah peristiwa mendapat mata 6 dari
salah satu dadu dan B adalah peristiwa mendapat jumlah
mata lebih dari 8, maka :
A = {(6,1), (6,2),(6,3),(6,4),(6,5),(6,6),(1,6),(2,6),(3,6),
(4,6),(5,6)}
B = {(3,6),(4,6),(5,6),(6,6),(4,5),(5,5),(6,5),(5,4),(6,4),(6,3)}
A ∩ B = {(3,6), (4,6), (5,6), (6,6), (6,5), (6,4), (6,3)}
P( A ∩ B )
Maka P ( B A) =
P ( A)
7
P ( B A) = 36 =
7
11 11
36
70
Modul Perkuliahan Statistika I
Contoh 5.11.
Suatu kelas terdiri dari 40 orang mahasiswa. Semester ini 34
orang murid mengambil mata kuliah Statistika I, 22 orang
mengambil mata kuliah Manajemen keuangan dan 2 orang
tidak mengambil kedua-duanya. Jika seorang mahasiswa dipilih
secara acak dari kelas ini, dapatkan peluang :
a. Mengambil mata kuliah Statistika I dan Manajemen
keuangan
b. Mengambil sekurang-kurangnya salah satu mata kuliah
c. Mengambil mata kuliah Statistika I jika ia mengambil mata
kuliah Manajemen keuangan
d. Tidak mengambil mata kuliah Manajemen keuangan jika ia
mengambil mata kuliah Statistika I.
Jawab :
Misalkan ST = Peristiwa mengambil mata kuliah Statistika I
M = Peristiwa mengambil mata kuliah Manajemen
keuangan
Untuk mempermudah dibuat diagram venn seperti berikut :
40 ST M
16 18 4
maka :
18 9
a. P ( ST ∩ M ) = =
40 20
b. P ( ST ∪ M ) = P ( ST ) + P ( M ) − P ( ST ∩ M )
71
Modul Perkuliahan Statistika I
34 22 18 38 19
= + − = =
40 40 40 40 20
18
P( S T ∩ M )
P( S T M ) =
9
c. = 40 =
P( M ) 22 11
40
16
P( M '∩ ST )
P( M ' ST ) =
8
d. = 40 =
P( ST ) 34 17
40
P ( A B ) = P ( A)
P ( B A) = P (B )
72
Modul Perkuliahan Statistika I
Contoh 5.12.
Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilempar sekali.
Berapa peluang muncul mata 2 atau 4 pada dadu dan gambar
pada mata uang?Apakah peristiwa-peristiwa tersebut saling
bebas?
Jawab :
N(S) =12
A = munculnya dadu 2 atau 4 = {(2,A),(2,G),(4,A),(4,G)} , n(A)
=4
B = munculnya gambar pada mata uang logam, n (G) = 6
A dan B peristiwa saling bebas maka P(A ∩ B) = P(A) x P (B)
4 6 1
= × =
12 12 6
5.5. Ekspektasi
Misalkan kita mempunyai suatu eksperimen yang
menghasilkan k peristiwa yang bisa terjadi. Peluang masing-
masing peristiwa adalah P1, P2, … , Pk dimana P1+P2+…+Pk = 1.
Setiap peristiwa tersebut mendapat satuan d1, d2, … , dk. Maka
ekspektasi eksperimen itu adalah :
73
Modul Perkuliahan Statistika I
Contoh 5.13.
Ali dan Mamat melakukan suatu eksperimen lemparan satu
dadu. Ali akan memberi Mamat Rp 1000 jika Mamat mendapat
mata dadu genap. Jika Mamat mendapat mata dadu ganjil
maka ia harus memberi Ali Rp 1000. Siapakah pemenang
dalam eksperimen ini jika lemparan dadu dilakukan berkali-
kali ?
Jawab :
Peluang mendapat mata dadu genap = Peluang mendapat
3
mata dadu ganjil = = 0.5 , maka Ekspektasi kemenangan atau
6
kekalahan Ali adalah :
E = P (Ali menang)(jumlah uang Ali menang) + P (Ali kalah)
(jumlah uang Ali kalah)
= 0,5 (1000) + 0,5 (-1000)
=0
artinya jika lemparan dadu dilakukan berkali-kali maka
ekspektasi kemenangan dan kekalahan Ali adalah sama. Begitu
juga dengan Mamat.
Latihan 5
74
Modul Perkuliahan Statistika I
75
Modul Perkuliahan Statistika I
76
Modul Perkuliahan Statistika I
1 1 1
10. Jika P ( A) = , P ( B ) = dan P ( A ∩ B ) = , tentukan :
2 3 4
a. P ( A B ) c. P ( A ∪ B ) e. (
P B A )
b. P (B A) d. P (A B )
77
Modul Perkuliahan Statistika I
1 1
12. A dan B adalah dua kejadian dengan P( B ) = , P( A ∩ B ) =
6 12
dan P ( B A) =
1
. Hitung :
3
a. P ( A) b. P ( A B ) c. P (A B )
d. Apakah A dan B peristiwa–peristiwa yang saling lepas?
e. Apakah A dan B peristiwa–peristiwa yang saling bebas?
78
Modul Perkuliahan Statistika I
79