0
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
ISI
Kegiatan mengetos uang logam dan mengetos dadu disebut percobaan. Dalam
setiap percobaan, selalu ada hasil. Sebagai contoh, percobaan mengetos uang
logam, hasilnya muncul sisi angka (A) atau sisi gambar (G).
Percobaan adalah suatu kejadian yang memberikan suatu hasil yang dapat
diamati. Hasil yang diamati dalam suatu percobaan disebut hasil percobaan.
S = {A, G}
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Tiap elemen dalam ruang sampel S disebut titik sampel. Titik-titik sampel
untuk percobaan mengetos uang logam adalah A dan G. Titik-titik sampel untuk
percobaan mengetos dadu adalah 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
Untuk meyatakan ruang sampel dari suatu percobaan, semua hasil yang
mungkin perlu terlebih dahulu didaftar. Hal ini dapat dilakukan menggunakan
diagram pohon ataupun tabel.
Menggunakan tabel
2
A
AA
AG
GA
GG
Menggunakan tabel
2
1A
1G
2A
2G
3A
3G
4A
4G
5A
5G
6A
6G
Dengan demikian, ruang sampelnya adalah S = {1A, 1G, 2A, 2G, 3A, 3G, 4A, 4G,
5A, 5G, 6A, 6G}
Dalam percobaan mengetis satu keeping uang logam, hasil percobaan yang
mungkin muncul adalah muncul A atau G. Dalam suatu pengetosan, tidak dapat
dipastikan apakah akan muncul A atau G. Untuk uang logam yang sempurna
(homogeny, simetris dan tidak cacat) dapat diasumsikan bahwa kemungkinan
muncul A atau G adalah sama. Untuk uang logam dittos sebanyak 100 kali, sisi
A muncul kira-kira 50 kali.
Ketika dilakukan pengetosan uang logam sebanyak n kali dan akan diamati
salah satu sisinya, misalnya sisi A, jika sisi A muncul k kali dalam n kali
percobaan maka harga disebut frekuensi relatif. Jika n makin besar maka
harga akan mendekati suatu harga mantap, yaitu . Harga mantap inilah yang
merupakan dasar dari teori peluang. Dengan demikian, dalam pengertian
peluang, selalu diambil asumsi dasar bahwa kemungkinan muncul salah satu
elemen dalam ruang contoh S adalah sama dengan kemungkinan muncul
elemen lainnya.
Pada percobaan mengetos sekeping uang logam, sisi uang logam ada dua, yaitu
A dan G. Sesuai dengan asumsi dasar, kemungkinan muncul A sama dengan
kemungkinan muncul G sehingga :
P (A) = P (G) =
Pada percobaan mengetos sebuah dadu mata enam, yaitu mata 1, 2, 3, 4, 5 dan
mata 6. Sesuai dengan asumsi dasar, kemungkinan muncul salah satu mata
dadu sama dengan kemungkinan muncul mata dadu lainnya, sehingga :
P(E) =
1. Jika S adalah ruang sampel dengan banyak elemen = n(S) dan E adalah suatu
kejadian dengan banyak elemen = n(E) maka peluang kejadian E, diberi notasi
P(E), diberikan notasi oleh :
P(E) =
Persamaandi atas menyatakan kisaran nilai peluang, yaitu suatu angka yang
terletak di antara 0 dan 1.
P(E) = 0 adalah kejadian mustahil karena kejadian ini tidak mungkin terjadi.
Contoh 1
Dari pengetosan dua buah dadu, tentukan peluang munculnya mata dadu yang
berjumlah 7.
Penyelesaian :
Untuk menyatakan ruang sampel dari percobaan ini perlu terlebih dahulu
didaftar semua hasil yang mungkin. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
tabel.
2
1
Maka, n(S) = 36
n(E) = 6
P(E) =
Contoh 2
Tiga belas kartu diberi angka 1, 2, 3, , 13. Kartu tersebut dikocok, kemudian
diambil satu kartu secara acak (secara sembarangan). Tentukan peluang muncul
kartu berangka ganjil.
Penyelesaian
Ruang sampel dalam percobaan ini adalah angka-angka 1 sampai dengan 13.
Maka n(S) = 13.
Kejadian E muncul kartu berangka ganjil, dapat ditulis E ={1, 3, 5, 7, 9, 11, 13}.
Sehingga n(E) = 7.
P(E) =
F(E) = n x P(E)
Contoh 3
Misalkan dilakukan percobaan menarik secara acak sebuah kartu dari satu set
kartu remi, kemudian mengembalikannya (satu set kartu remi terdiri dari 52
kartu). Tentukan frekuensi harapan yang terambil adalah kartu As jika percobaan
dilakukan 78 kali.
Penyelesaian
Peluang kejadian E akan dihitung dahulu, yaitu terambilnya sebuah kartu As dari
satu set kartu remi.
P(E) =
F(E) = n x P(E)
= 78 x
=6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
5.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 1999. Matematika Untuk Smu Kelas Ii. Bandung : Grafindo
http://darikamiuntukmu.blogspot//peluang-kejadian.html
http://dhynt.wordpress.com/peluang-suatu-kejadian/
http://dyandra.blogspot.com/nilai-peluang-suatu-kejadian.html