Anda di halaman 1dari 14

MODUL 8

PELUANG

NURLIA HILMAN NIM. 857414968


Kegiatan Belajar 1
Makna Peluang
 Asal mula teori peluang adalah dari seorang bangsawan penjudi besar
Chevalier De Mere kepada Blaise Pascal pada abad ke-16 mengenai
kemungkinan mata-mata dadu yang keluar jika dadu-dadu di
lemparkan.pertanyaan ini menjadi bahan diskusi antara Blaise Pascal
dan Piere Fermat. Mereka bekerja sama dalam mengatasi masalah dan
mencari solusinya dengan cara yang berbeda. Perhatian mereka dalam
masalah ini merupakan kebangkitan tersebarnya ilmu peluang
A. Percobaan Dan Hasil Dari Suatu
Percobaan
 Peluang merupakan bagian matematika yang membahas
pengukuran tingkat keyakinan orang akan muncul atau
tidak munculnya suatu kejadian atau peristiwa.
 Oleh karena itu, untuk mendiskusikannya dimulai dengan
suatu pengamatan. Proses pengamatan tersebut
dinamakan suatu percobaan. Hasil dari suatu percobaan
dinamakan hasil (outcomes) atau titik sampel
Gambar 8.2
Contoh 8.1
Percobaan melempar satu mata uang logam Rp500-an (Gambar 8.2).
Hasil yang mungkin:
a. Tampak sisi belakang (B), yaitu nilai Rp500, dan
b. Tampak sisi depan (D), yaitu gambar burung garuda.
Gambar 8.3
Contoh 8.2.
Percobaan melempar satu mata dadu (Gambar 8.3).
Hasil yang mungkin: sisi-sisi dadu yang menunjukkan jumlah bulatan 1,2,3,4,5,6.
Contoh 8.3
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, secara sengaja atau tidak, manusia juga melakukan
percobaan. Nenek yang menunggu kelahiran cucunya tanpa sadar melakukan suatu percobaan,
Nenek tersebut melakukan suatu pengamatan, cucunya akan lahir laki-laki atau perempuan.
B. Ruang Sampel
 Suatu percobaan akan menghasilkan suatu hasil (outcome) atau titik
sampel. Himpunan yang berisi semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan dinamakan ruang sampel. Ruang sampel biasa dinotasikan
dengan S.
 Contoh 8.4.
 Suatu percobaan melempar satu mata uang logam. Ruang sampelnya
adalah S = .
 Contoh 8.5.
 Suatu percobaan mengambil satu buah kartu dari enam buah kartu yang
diberi nomor 1 sampai dengan 6, dan perhatikan nomor dari kartu
yang diambil (Gambar 8.4). Ruang sampelnya adalah S =
Gambar 8.4

2 5
1 3 4 6
Contoh 8.6

 Misalnya kita mempunyai lempengan dengan jarum pemutaran yang akan berhenti pada
suatu tempat jika jarum tersebut di putar (Gambar 8.5) Lempengan dibagi dalam empat
daerah yang sama dan di beri warna merah (M), hijau (H),biru (B), dan putih (P). Suatu
percobaan percobaan memutar jarum lempengan lalu amati warna daerah/bagian
lempengan dimana jarum itu berhenti. Himpunan hasil yang mungkin dari percobaan
tersebut atau ruang sampelnya adalah S =

Gambar 8.5
 Contoh 8.7
 Suatu percobaan melempar satu mata uang logam sebanyak dua kali berurutan
untuk menentukan ruang sampel dari percobaan ini dapat lebih dimengerti dengan
bantuan diagram (Gambar 8.6)

Ruang sampelnya adalah S = .


Huruf pertama dari pasangan berurutan adalah hasil dari pelemparan pertama dan
huruf kedua adalah hasil pelemparan kedua.
C. Kejadian
 Melanjutkan contoh 8.5 dalam pengambilan satu buah kartu dari enam buah kartu yang
diberi nomor 1 sampai 6. Jika yang terambil adalah kartu dengan nomor genap maka
hasil yang mungkin adalah kartu 2, 4, dan 6.
 Himpunan merupakan himpunan bagian dari ruang sampel . Himpunan ini disebut
kejadian dari suatu percobaan. Jadi, suatu kejadian adalah himpunan bagian dari
sampel.
 Contoh 8.8.
 Suatu percobaan dalam pelemparan satu mata uang logam sebanyak dua kali berurutan
ruang sampel S = . Kejadian munculnya paling sedikit satu sisi belakang adalah .
 Contoh 8.9.
 Dari percobaan melempar satu buah mata dadu. Ruang sampel S =
 munculnya mata dadu kurang dari 4 adalah
 munculnya mata dadu 6 adalah
 munculnya mata dadu yang habis dibagi 3 adalah
D. Peluang Suatu Kejadian
 Misal S mewakili suatu ruang sampel dengan n(S) banyaknya hasil yang mungkin yang
mempunyai kesempatan sama untuk muncul ( equally likely ). Dan missal A suatu
kejadian pada ruang sampel S yang berisi n(A) hasil, A ⊆ S, peluang kejadian A di
definisikan dengan:

 Karena kalau anggota kejadian dan anggota ruang sampelnya infinitive definisi itu tidak
dapat diterapkan. Definisi tersebut menggunakan peluang klasik.
 Mengingat A ⊆ S dan Ø ⊆ A, maka dapat ditulis ⊆ S
 Jika n(Ø) = banyaknya hasil dari kejadian yang mustahil = 0
 n(A) = banyaknya hasil dari kejadian A
 n(S) = banyaknya hasil dari ruang sampel, maka: n(Ø) ≤ n(A) ≤ n(S) ⇔ O ≤ n(A) ≤ n(S)
 Jika semuanya dibagi dengan n(S) maka ⇔ 0 ≤1
 Menurut definisi peluang, yaitu = p(A) maka 0 ≤ p(A) ≤ 1
E. SIFAT-SIFAT PELUANG
 Misal S suatu ruang sampel dan A suatu kejadian pada ruang sampel S.
1. Jika A = Ø maka p(A) = 0
2. Nilai peluang kejadian A, yaitu p(A) berkisar dari 0 sampai 1(0≤p(A)≤1).
3. Jumlah nilai peluang semua hasil dari suatu percobaan sama dengan 1 (p(S) =
1).
 CONTOH 6.10
Delapan bola yang di beri nomor 1 sampai 8 di tempatkan dalam kotak. Suatu
percobaan mengambil satu buah bola dari kotak tersebut, tentukan :
a. Ruang sampelnya;
b. Peluang kejadian
i) Terambilnya bola bernomor 6,
ii) Terambilnya bola bernomor bilangan prima.
 Penyelesaian :
a. Ruang sampel S =
b. Misal A = kejadian terambilnya bola nomor 6
B = kejadian terambilnya bola bernomor bilangan prima
n(A) = banyak hasil yang mungkin dari kejadian A
n(B) = banyak hasil yang mungkin dari kejadian B
Diperoleh : A=
B=
n(A) = 1 n(B) = 4
Jadi, peluang A = p(A) = =
peluang B = p(B) = = =
 Contoh 8.11
 Perhatikan dua lempengan dengan jarum pemutar pada gambar 8.8,jika kedua jarum di
putar, tentukan peluang jumlah angka yang menunjukan kedua jarum tersebut berhenti
adalah 5.

Penyelesaian :
Pemutaran kedua lempengan mendapatkan 24 hasil yang mungkin dalam suatu ruang
sampal S, yaitu
S = . Angka pertama dari pasangan berurutan merupakan hasil pemutaran hasil lempengan
pertama, dan angka kedua merupakan hasil pemutaran jarum lempengan kedua. Jadi n(S) =
24.
Misal, A = Kejadian jumlah angka yang menunjukkan kedua jarum berhenti adalah 5, maka
A = dan n(A) = 4
Jadi p(A) = = =
 Contoh 8. 12
Sebuah kartu diambil dari seperangkat kartu bridge (52 kartu) pada gambar 8.9
dengan 4 macam kartu, yaitu bergambar hati dan wajik berwarna merah, sekop
dan keriting berwarna hitam. Berapa peluang yang terambil kartu As?

Gambar 8.9

Penyelesaian :
Karena ada 52 kartu, maka n(S) = 52
Dari seperangkat kartu bridge tersebut hanya ada 4 kartu As, maka n(As) = 4
Jadi, p(As) = =

Anda mungkin juga menyukai