PENGENALAN AUDITING
(PEMERIKSAAN)
2. Konsekuensi (Consequence)
Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi penting, dan dalam
beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber informasi yang dipakai untuk
membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, dan keputusan lainnya.
Oleh karena itu, para pengguna menginginkan laporan keuangan tersebut
memuat sebanyak mungkin informasi relevan dan akan membawa konsekuensi
ekonomi, sosial, konsekuensi lain yang signifikan, maka para pengguna laporan
akan melirik pada akuntan publik atau auditor independen untuk memperoleh
keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU/IAS), termasuk semua pengungkapan yang memadai.
3. Kompleksitas (Complexity)
Masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan telah menjadi
demikian kompleks Standar akuntansi dan pelaporan untuk sewa guna usaha
(leasing), dana pensiun, pajak penghastan, dan laba per lembar saham merupakan
beberapa contoh dari fakta kompleksitas yang ada dewasa ini.
Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka risiko salah interpretasi dan
risiko timbulnya kesalahan yang tidak di sengaja juga ikut meningkat. Para
pengguna merasa semakin sulit atau bahkan mustahil untuk mengevaluasi sendiri
mutu laporan keuangan, maka mereka mengandalkan akuntan publik atau auditor
independen untuk menilai mutu informasi yang dimuat dalam laporan keuangan.
4. Keterpencilan (Remoteness)
Para pengguna laporan keuangan menganggap tidak praktis untuk mencari
akses langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi
atas asersi laporan keuangan, karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya.
Daripada mempercayai mutu data keuangan begitu saja, sekali lagi para pengguna
lebih mengandalkan laporan akuntan publik atau auditor independen untuk
memenuhi kebutuhannya.
4. Reporting
Para ahli yang lain mendefinisikan Auditing dengan cara beragam, yang secara
keseluruhan dapat diambil intisarinya sebagai berikut: “Auditing adalah suatu proses
yang sistematis untuk memperoleh dan menilai bukti-bukti secara objektif, yang
berkaitan dengan asersi-asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian
ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.”
Definisi di atas mengandung arti yang luas dan berlaku untuk segala macam
jenis auditing atau pengauditan yang memiliki tujuan berbeda-beda. Adapun kalimat-
kalimat kunci dalam definisi auditing di atas adalah sebagai berikut:
1. Proses yang Sistematis
Yaitu mengandung makna sebagai rangkaian langkah atau prosedur yang logis,
terencana, dan terorganisasi.
H. Simpulan
Auditing atau pengauditan menawarkan berbagai kesempatan karir dalam
bidang akuntansi publik, industri atau perusahaan, maupun dalam pemerintahan.
Walaupun perkembangan akuntansi di Indonesia baru terjadi mulai tahun lima puluhan,
tetapi pengauditan telah menunjukkan peran yang penting sejalan dengan
perkembangan perekonomian Indonesia.
Profesi akuntan publik atau auditor independen memberikan berbagai jasa bagi
masyarakat, yaitu kasa atestasi dan jasa nonatestasi. Salah satu jasa si yang diberikan
oleh akuntan publik atau auditor independen adalah jasa auditing. Ditinjau dari sudut
akuntan publik atau auditor independen, adalah auditing secara objektif atas laporan
keuangan suatu perusahaan atau organisasi yang lain dengan tujuan untuk menentukan
apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar keadaan atau posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.
Auditing yang dilakukan oleh auditor independen merupakan suatu fungsi
untuk menentukan apakah laporan keuangan yang disusun manajemen telah memenuhi
pedoman atau kriteria yang telah disepakati bersama atau telah memenuhi ketentuan-
ketentuan yang telah digariskan dalam Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Akuntan publik atau auditor independen setelah audi laporan keuangan kliennya
akan memberikan laporan yang dinamakan Laporan Akuntan atau Laporan
Pemeriksaan audit yang tujuannya untuk menyatakan pendapatnya apakah laporan
keuangan perusahaan atau pemerintah yang diaudit telah disajikan secara wajar dalam
arti sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Laporan pemeriksaan merupakan alat yang digunakan oleh auditor untuk
mengkomunikasikan hasil pemeriksaannya kepada masyarakat. Oleh karena itu, makna
setiap kalimat yang tercantum dalam laporan audit baku dapat digunakan untuk
mengenal secara umum profesi akuntan publik atau auditor independen.
Alasan utama adanya profesi akuntan publik atau auditor independen adalah
untuk melakukan fungsi pengesahan (legalitas) atau meyakinkan akan kewajaran
laporan keuangan. Fungsi pengesahan atau legalitas ini memiliki dua tahap yang
mempunyai arti yang berbeda. Pertama, auditor harus melakukan suatu auditing, hal ini
dilakukan untuk memperoleh buktl yang objektif dan relevan, sehingga auditor tersebut
dapat menyatakan pendapatnya terhadap laporan keuangan yang diperiksa. Kedua,
adalah adanya penyusunan laporan auditing (audit report) yang ditujukan kepada para
pemakai laporan keuangan yang memuat pendapat auditor tentang kewajaran laporan
keuangan yang bersangkutan.
Latihan Soal
1. Jelaskan hubungan antara jasa auditing (audit), jasa atestasi, dan jasa penjaminan!
Berikan contohnya!
2. Apakah persamaan dan perbedaan antara audit laporan keuangan, audit kesesuaian atau
kepatuhan, dan audit operasional atau kinerja? Buat dalam bentuk tabel!
3. Sebutkan jenis-jenis auditor yang dikenal di dan jelaskan pula perbedaan tugas pokok
antara masing-masing jenis auditor tersebut!
4. Sebutkan macam-macam standar profesional yang diterbitkan oleh IAI? Sebutkan pula
isi pokok masing-masing standar profesional tersebut!
5. Sebutkan perbedaan antara akuntansi dengan auditing (pengauditan)!
6. Jelaskan mengapa pengauditan diperlukan?
7. Gambarkan definisi Auditing dan buatkan masing-masing dua contoh implementasi
definisi auditing untuk Audit Operasional dan Audit Kepatuhan!
8. Buat perbandingan antara Standar Auditing GAAS dengan IAS dan berikan analisis
anda (buat dalam bentuk tabel)
9. Jelaskan tentang Standar Pengendalian Mutu dan bagaimana hubungannya dengan
Standar Auditing!