Disusun oleh
Kelompok 14
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, dari
teman-teman sekalian beserta dosen pengajar agar dapat menyempurnakan makalah ini.
Kelompok 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak dibidang jasa. Jasa yang
diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan, dan audit laporan keuangan (Arens
dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam menjalankan profesinya diatur oleh kode etik
profesi. Di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. Di samping itu
dengan adanya kode etik, masyarakat akan dapat menilai sejauh mana seorang auditor telah
bekerja sesuai dengan standar-standar etika yang telah ditetapkan oleh profesinya. Kinerja
auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan
oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Dalam mengukur kinerja auditor, menurut Larkin
(1990) dalam Trisnaningsih (2007) terdapat empat dimensi personalitas, yaitu kemampuan
(ability), komitmen profesional, motivasi, dan kepuasan kerja. Seorang auditor yang
mempunyai kemampuan dalam hal auditing maka akan cakap dalam menyelesaikan
pekerjaan. Auditor yang komitmen terhadap profesinya maka akan loyal terhadap profesinya
seperti yang dipersepsikan oleh auditor tersebut. Motivasi yang dimiliki seorang auditor
akan mendorong keinginan individu auditor tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Adapun kepuasan kerja auditor adalah tingkat
kepuasan individu auditor dengan posisinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan
dengan teman sekerja atau teman seprofesi lainnya. Kinerja KAP yang berkualitas sangat
ditentukan oleh kinerja auditor, secara ideal di dalam menjalankan profesinya, seorang
auditor hendaknya memperhatikan prinsip dasar good governance dalam KAP tersebut.
Auditor juga harus menaati aturan etika profesi. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam
suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme juga
komitmen terhadap bidang yang ditekuninya.
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui jasa-jasa lainnya di Kantor Akuntan Publik
BAB II
PEMBAHASAN
Jasa audit atas laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang biasa diberikan suatu
kantor akuntan publik, yang cukup dikenal di masyarakat bisnis. Selain jasa audit atas laporan
keuangan, sebenarnya masih banyak jasa lainnya yangbisa diberikan oleh kantor akuntan publik,
seperti: internal audit, management audit, special audit, limited review, penyusunan sistem
akuntansi, accounting service, kompilasi laporan keuangan, konsultasi pajak, konsultasi
manajemen, recruitment service, in-house training dll.
Jasa profesional yang dapat diberikan oleh para praktisi yang tidak termasuk dalam
perikatan atestasi adalah:
a) Perikatan konsultasi manajemen yang didalamnya praktisi memberikan nasihat atau
rekomendasi kepada klien.
b) Perikatan yang didalamnya praktisi membela kepentingan klien, sebagai contoh dalam
masalah pemeriksaan/verifikasi pajak yang sedang ditangani oleh aparat Direktorat
Jenderal Pajak.
c) Perikatan pajak yang didalamnya praktisi mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
penghasilan atau memberikan nasihat perpajakan.
d) Perikatan yang didalamnya praktisi melakukan kompilasi laporan keuangan, karena ia
tidak diminta untuk memeriksa atau me-review bukti yang mendukung informasi yang
diserahkan oleh klien dan tidak menyatakan simpulan apapun atas kendalanya.
e) Perikatan yang didalamnya praktisi berperan terutama hanya membantu klien, sebagai
contoh bertindak sebagai akuntan perusahaan dalam pembuatan informasi selain laporan
keuangan.
f) Perikatan yang didalamnya praktisi bertindak sebagai saksi ahli dalam bidang akuntansi,
audit, perpajakan, atau hal lain, berdasarkan fakta-fakta tertentu yang disepakati dalam
kontrak.
g) Perikatan yang didalamnya praktisi yang memberikan suatu pendapat sebagai seorang
yang ahli mengenai suatu prinsip tertentu, seperti penerapan undang-undang pajak atau
prinsip akuntansi, berdasarkan fakta khusus yang disediakan oleh pihak lain, sepanjang
pendapat sebagai ahli tidak menyatakan simpulan mengenai keandalan fakta yang
diberikan oleh pihak lain tersebut.
JASA AUDIT ASSURANCE DAN NON ASSURANCE
Profesi akuntan publik atau auditor independen memberikan berbagai macam jasa bagi
masyarakat, yang dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu Jasa Assurance dan Jasa Non
Assurance.
Ø Jasa Atestasi
Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan
laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi
lima kategori, yaitu:
Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan untuk menentukan
tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pengauditan tersebut. Dibawah ini akan
djelaskan mengenai beberapa jenis audit menurut ahli.
Menurut (Sukrisno Agoes, 2004), ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis-jenis audit dapat
dibedakan atas:
1. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan
yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan maksud untuk
memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya terbatas
pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan
memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit, misalnya pemeriksaan
terhadap penerimaan kas perusahaan.
Masih menurut sumber yang sama, menurut (Sukrisno Agoes , 2004), ditinjau dari jenis
pemeriksaan maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas:
1. Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi
suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditetapkan
oleh manajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah kegiatan operasi telah dilakukan
secara efektif, efisien dan ekonomis.
2. Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal
audit perusahaan yang mencakup laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan yang
bersangkutan serta ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
4. Audit Komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi dengan menggunakan
sistem Elektronic Data Processing (EDP).
Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, jenis audit dibagi 4 yaitu:
1. Auditor Ekstern ; Auditor ekstern/ independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang
statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor ekstern menghasilkan
laporan atas financial audit.
2. Auditor Intern ; Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan audit
manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena itu tugas
internal auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis compliance audit.
3. Auditor Pajak ; Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang
diaudit terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku.
4. Auditor Pemerintah ; Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi
keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga dilakukan untuk
menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang milik
pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan yang dikeluarkan pemerintah.
Auditing yang dilaksanakan oleh pemerintahan dapat dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sesuai Standar Profesional Akuntan Publik / SPAP (IAI, 2001) ada 6 (enam) tipe yaitu :
1) Standar Auditing. Merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Standar ini
terdiri 10 standar yang dirinci dalam bentuk PSA (Pernyataan Standar Auditing) yaitu :
Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA) yang merupakan intrepretasi resmi yang
dikeluarkan oleh Dewan terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh Dewan PSA.
2) Standar Atestasi Memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik
yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam jasa audit atas laporan
keuangan historis, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan
atestasi lain yang memberikan keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan dan
prosedur yang disepakati). Yang termasuk didalam pernyataan standar atestasi adalah
IPSAT ( Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi).
3) Standar Jasa Akuntansi dan Review. Memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi bagi
jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review. Yang termasuk didalam
jasa akuntansidan review adalah IPSAR (Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi dan
Review).
4) Standar Jasa Konsultasi Memberikan panduan bagi praktisi yang memberikan jasa
konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Jasa ini hanya menyajikan
temuan, kesimpulan dan rekomendasi
5) Standar Pengendalian Mutu Memberikan panduan bagi kantor akuntan publik didalam
melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan
mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan
Publik dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh
Kompartemen Akuntan Publik, Ikatan Akuntan Indonesia.
6) Aturan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik.
PENUTUP
BAB III
KESIMPULAN
Auditing menawarkan berbagai beragam peluang karir dalam akuntan publik, industri dan
pemerintahan. Masyarakat luas mengakui kelebihan pengetahuan dan keterampilan auditor yang
telah menjadikan profesi auditor demikian tanggap pada permintaan yang kuat atas beragam jasa
atestasi lain dan jasa non asestasi. Peluang profesional yang memiliki keterampilan auditing dan
atestasi meningkat secara pesat dengan adanya teknologi informasi yang berdampak sangat luas
terhadap sistem laporan keuangan. Secara khusus, Proyek Visi CPA menjadi penting dalam
pembahasan tentang nilai-nilai inti dan kompetensi yang akan menunjang profesi auditor serta
CPA dan lainnya dimasa depan. Profesi modern dipengaruhi oleh sejumlah profesional dan
organisasi- organisasi pengatur yang berasal dari sektor swasta maupun publik yang menaruh
perhatian pada mutu kerja profesional. Bagaimanapun, dalam melakukan pemeriksaan seorang
akuntan harus selalu berpedoman pada tiga hal yakni : norma pemeriksaan akuntan, prinsip
akuntansi Indonesia, kode etik profesi. Norma pemeriksaan akuntan merupakan tolak ukur mutu
pekerjaan akuntan.