Anda di halaman 1dari 28

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Deputi Bidang Investigasi

FRAUD RISK ASSESSMENT:


Konteks, Konsep, dan
Implementasi
POKOK BAHASAN
Bagian I: Bagian II: Bagian III Bagian IV
Konteks Konsep Implementasi Latihan Kasus
• Peran APIP: • Konsep Fraud • Tahapan • Perencanaan
GRC • Konsep Risiko Pendekatan, dan
• Fraud Risk • Konsep metode, dan Penganggaran
Management Assestment teknik • PBJ
• SPIP dan Fraud pengumpulan
Control Plan dan analisis
data
• Instrumen FRA
• Pelaporan
hasil FRA
Bagian I:
Meletakkan FRA dalam
Konteksnya
FRA sbg Atribut FCP

1. Kebijakan Anti Fraud


2. Struktur Pertanggungjawaban
3. Manajemen Risiko Fraud FRA
4. Kepedulian Pegawai
5. Kepedulian pelanggan dan
masyarakat
6. Sistem pelaporan kejadian fraud
7. Perlindungan pelapor
8. Pengungkapan kepada pihak
eksternal
9. Sistem imvestigasi
10.Sistem perilaku dan disiplin
Alur Pikir:
Memahami, Menilai, Mengelola untuk Memberantas

Memberantas Mengelola Menilai risiko


korupsi risiko korupsi korupsi (FRA)

Diagnostik Root Cause Pemahaman


assessment Analysis proses korupsi
Overview Peran APIP
Three Lines of Defence: Tidak Cukupkah?
Tingkat Risiko Program Ketahanan
Kementerian PUPR
Pangan pada Kemen PUPERA

Signifikansi
No Nama Risiko Likelihood
Dampak
Nilai Risiko

1 Pembangunan tidak selesai 5 5 25


2 Volume pekerjaan kurang dan atau tidak sesuai 4 5 20
spesifikasi teknis
3 Mark up harga dalam pembebasan tanah 3 5 15
4 Kualitas konsultan tidak sesuai dengan yang 3 5 15
ditawarkan atau konsultan yang sama untuk
beberapa paket pekerjaan

5 Ketidakpastian penguasaan aset terkait 3 4 12


dibatalkannya Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air oleh Mahkamah Konstitusi

6 Pembayaran melebihi progres atau pembayaran 2 5 10


100% untuk pekerjaan yang belum selesai

7 Hasil pekerjaan konsultan perencana tidak akurat 2 4 8


Mengapa Masih Perlu FCP?
Mengapa Masih Perlu FCP?
Simpulan hasilkajian:

Faktor pendorong perubahan dari


luar maupun daridalam:
1) Belum memampukan Peningkatan kapabilitas
pengelolaan risiko korupsi
organisasi mengelola
risiko korupsi dengan
efektif , dan FCP:CONNECTING THEDOTS
2) Belum menjadi proses
yang integral pada
tindakan dankegiatan

System: a set of connected things or parts forming a


complex whole, in particular, workingtogether Memperkuat sistem yang SUDAH ada
PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN RISIKO FRAUD 1/5

Organisasi menetapkan dan mengkomunikasikan


program pengelolaan risiko fraud yang dapat
menunjukkan ekspektasi pimpinan organisasi dan
komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika
dalam mengelola risiko fraud

• Apakah terdapat program pengelolaan risiko fraud?


• Apakah pimpinan menunjukkan komitmen anti korupsi?
• Apabila iya, apa indikatornya?
• Apabila tidak, apa indikatornya?
PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN RISIKO FRAUD 2/5

Organisasi melaksanakan penilaian risiko fraud secara


komprehensif untuk mengidentifikasi pola dan risiko
fraud, menilai kemungkinan dan dampak terjadinya,
mengevaluasi kegiatan pengendalian yang telah ada
dan mengimplementasikan kegiatan pengendalian
untuk memitigasi risiko fraud residual.

• Apakah FRA telah dilaksanakan?


• Atau memang tidak perlu?
PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN RISIKO FRAUD 3/5

Organisasi memilih, mengembangkan


dan menerapkan kegiatan pengendalian
fraud preventif untuk memitigasi
terjadinya risiko fraud dan kegiatan
pengendalian fraud detektif untuk fraud
yang tidak dapat segera terdeteksi
PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN RISIKO FRAUD 4/5

Organisasi menyelenggarakan proses komunikasi


untuk mendapatkan informasi segera atas potensi
fraud dan melaksanakan investigasi dan kegiatan
korektif dengan tepat

• Apakah hanya menunggu pengaduan masyarakat/


whistleblower untuk mendeteksi fraud?
• Apakah audit regular telah cukup efektif
mendeteksi fraud?
PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN RISIKO FRAUD 5/5

Organisasi memilih, mengembangkan dan


melaksanakan evaluasi berkelanjutan untuk
mendapat keyakinan mengenai keberadaan dan
timplementasi kelima prinsip manajemen risiko
fraud dan mengkomunikasikan kelemahan
pengendalian intern kepada pimpinan organisasi
sebagai penanggung jawab untuk dilakukan
perbaikan.
FRA dan FCP dalam Konteks Manajemen Risiko Fraud
Kalau sudah ber-FCP, apakah tidak akan terjadi korupsi lagi?
Bagaimana FCP benar – benar bisa
mengendalikan korupsi?

MENJADIKAN FCP SEBAGAI PROSES YANG INTEGRAL


PADA TINDAKAN DAN KEGIATAN

FOKUS PADA MANUSIA


Bagian II:
Konsep FRA
Bagian II.1: Konsep Fraud

Definisi Penyebab Proses


Fraud Fraud Terjadinya
Definisi Fraud

Kecurangan adalah perbuatan yang


dilakukan secara tidak jujur dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan atau
mengakibatkan timbulnya kerugian dengan
cara menipu, memperdaya atau cara-cara
lainnya yang melanggar ketentuan
perundangan yang berlaku

Sumber: Perka BPKP21/ 2016 Tentang Strategi Penerapan Penilaian


Risiko Kecurangan Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Penyebab Fraud

Pengembangan
Uncontrollable Budaya
Organisasi Anti
Korupsi

Penguatan
Controllable
Sistem
Penyebab Fraud: Teori
Proses Korupsi: Tiga Pilar Normalisasi

Sumber: Ashforth, B. E. & Anand, V., 2003. The Normalization of Corruption inOrganization. Research in Organizational Behavior, Volume 25, pp. 1-52.
Bagian II.2: Konsep Risiko

Definisi Penyebab Proses


Risiko Risiko Terjadinya
Konsep Penilaian

Membandingkan
Memberi label Mengembangan
obyek dengan
kualitatif kriteria
kriteria

Mendefinisikan Mengidentifikasi Mengukurobyek


obyek obyek penilaian
Bagian II:
Kerangka Implementasi
•Pemahaman proses bisnis
•Pengumpulan data
•Analisis dan evaluasi
•Evaluasi kecukupan pengendalian
terpasang
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai