Anda di halaman 1dari 12

Konsep, Regulasi dan Praktik Pemeriksaan Internal

dan Eksternal Keuangan Daerah

Ghina Adhha Haura


2001203010027

Program Studi Magister Ilmu Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Syiah Kuala
Tahun 2021
2 DEFINISI

Seperti yang kita ketahui Pengawasan Keuangan Daerah (Sumarsono, 2010)


pemerintah merupakan pelaksana
anggaran negara/daerah, dan • Segala tindakan untuk menjamin bahwa pengelolaan keuangan
secara otomatis akan menetukan negara/daerah berjalan sesuai dengan tujuan, rencana, dan aturan-
arah dan kebijakan keuangan aturan yang telah digariskan.
negara dengan kontrol dari DPR/D • Pengawasan merupakan hal penting dalam upaya untuk menjamin
juga. Kebijakan yang dikeluarkan suatu kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana yang ingin dicapai.
oleh pemerintah nantinya akan Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen.
digunakan oleh pelaksana itu
sendiri, yaitu departemen serta
lembaga negara. Oleh karena itu, Pemeriksaan Keuangan Daerah (Saidi, 2008)
untuk mengawasi jalannya
pemakaian keuangan Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang
negara/daerah dibutuhkanlah dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional
yang namanya pengawasan berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran,
keuangan negara/daerah. kecermatan, kredibilitas dan keandalan informasi mengenai
pengelolaan serta tanggung jawab keuangan.
TUJUAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH
• Menjaga agar anggaran sudah sesuai dijalankan.
• Menjaga agar kegiatan pengumpulan penerimaan dan pembelanjaan pengeluaran negara sesuai
dengan anggaran yang telah digariskan.
• Menjaga agar pelaksanaan APBD benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

Pengawasan pengelolaan keuangan negara secara internal dilakukan oleh


Pengawasan Internal Inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP)

Pengawasan eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan


(BPK) dan Dewan Perwakilan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing. Pengawasan
Pengawasan Eksternal keuangan negara oleh BPK dilakukan melalui pemeriksaan sebagaimana
diamanatkan dalam Pasal 23 E UUD 1945. Adapun pengawasan yang
dilakukan oleh DPR/D antara lain melalui pengawasan pelaksanaan
APBN/D dan pembahasan laporan keuangan Pemerintah Pusat yang telah
diaudit oleh BPK.
3
TUGAS POKOK BPKP
Dalam melaksanakan tugasnya, BPKP menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional
2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan
pemanfaatan aset negara/daerah;
3. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan
lainnya dan program/ kebijakan pemerintah yang strategis;
4. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan,
audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian
keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;
5. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan
nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
6. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat;
7. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan terkait;
8. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan;
9. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor;
10. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;
11. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil pengawasan
12. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP; dan
13. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

http://www.bpkp.go.id/
4
JENIS-JENIS PENGAWASAN

Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pengawasan


Menurut Obyek Menurut Sifat Menurut Ruang Menurut Metode
Lingkup Pengawasan
1. Pengawasan terhadap Penerimaan Negara
• Pengawasan terhadap Penerimaan Pajak,
dilakukan oleh Kantor Inspeksi Pajak
• Pengawasan terhadap Penerimaan Bea Cukai,
dilakukan oleh Kantor Inspeksi Bea Cukai
Pengawasan terhadap penerimaan bukan pajak,
dilakukan oleh KPKN

2. Pengawasan terhadap Pengeluaran Negara


• Inspektorat Jenderal di masing2
Kementrian/Lembaga
• BPKP
• BPK

5
JENIS-JENIS PENGAWASAN

Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pengawasan


Menurut Obyek Menurut Sifat Menurut Ruang Menurut Metode
Lingkup Pengawasan
1. Pengawasan Preventif
• Pengawasan yang dilakukan sebelum dimulainya pelaksanaan kegiatan, atau
sebelum terjadinya pengeluaran keuangan.
• Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam
pelaksanaan kegiatan

2. Pengawasan Detektif
• Pengawasan yang dilakukan dengan meneliti dan mengevaluasi dokumen-
dokumen laporan pertanggungjawaban bendaharawan.
• Dilakukan setelah dilaksanakannya tindakan yaitu dengan membandingkan
antara hal yang telah terjadi dengan hal yang seharusnya terjadi.

6
JENIS-JENIS PENGAWASAN

Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pengawasan


Menurut Obyek Menurut Sifat Menurut Ruang Menurut Metode
Lingkup Pengawasan
1. Pengawasan Internal
• Pengawasan internal dalam arti sempit adalah pengawasan internal yang
dilakukan oleh pengawas dari lingkungan internal Kementrian/Lembaga yang
diawasinya.
• Pengawasan internal dalam arti luas adalah pengawasan internal yang
dilakukan oleh pengawas dari lembaga khusus pengawasan, yang dibentuk
secara internal oleh pemerintah atau lembaga eksekutif, seperti BPKP dan
Inspektorat Jenderal Pembangunan (Irjenbang)
2. Pengawasan Eksternal
• Pengawasan eksternl merupakan pengawasan yg dilakukan oleh suatu unit
pengawasan yg sama sekali berada diluar lingkungan organisasi eksekutif,
seperti DPR, BPK, pengawasan oleh masyarakat.

7
JENIS-JENIS PENGAWASAN

Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pengawasan


Menurut Obyek Menurut Sifat Menurut Ruang Menurut Metode
Lingkup Pengawasan
Pengawasan Melekat
• Merupakan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan suatu organisasi atau unit kerja terhadap
bawahan
• Tujuannya untuk mengetahui atau menilai apakah program kerja yang ditetapkan telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengawasan Fungsional
• Merupakan pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional, baik yang berasal
dari lingkungan internal pemerintah maupun yang berasal dari lingkungan eksternal pemerintah.
• Tujuannya agar pelaksanaan tugas umum pembangunan sesuai dengan rencana dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Industri dan
Pengawasan Pembangunan (Menko Ekuin dan Wasbang) di setiap Kementrian/Lembaga serta
daerah.

8
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 72 TAHUN 2019 TENTANG PERANGKAT DAERAH
Inspektorat Daerah mempunyai tugas membantu gubernur dalam membina dan mengawasi pelaksanaan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah

Inspektorat Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dengan menyelenggarakan


fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
2. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantarlan, dan kegiatan pengawasan
3. Lainnya;
4. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan dari gubernur dan/atau menteri;
5. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
6. Pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi;
7. Pengawasan pelaksanaan program reformasi birokrasi;
8. Pelaksanaan administrasi inspektorat daerah provinsi; dan
9. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.

9
10 KEDUDUKAN, KEANGGOTAAN, FUNGSI DAN TUGAS BPK

Fungsi BPK
Kedudukan BPK
• Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di
bidang pengawasan keuangan dan pembangunan
Berkedudukan • Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
di Ibu Kota Negara pengawasan keuangan dan pembangunan
• Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan
tugas BPKP
Lembaga negara yang bebas dan • Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan
mandiri dalam memeriksa pengelolaan
terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan
dan tanggung jawab keuangan negara
pembangunan;

Memiliki perwakilan di setiap provinsi

Keanggotaan BPK: Tugas BPK:


1. Mempunyai 9 (sembilan) orang anggota BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
2. Keanggotaannya diresmikan dengan keputusan Presiden keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat,
3. Terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia,
ketua merangkap anggota, dan 7 (tujuh) orang anggota Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
4. Memegang jabatan selama 5 (lima) tahun Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
5. Dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan mengelola keuangan negara
11 JENIS-JENIS PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Keuangan 1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian


Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan 2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian Dengan
keuangan. Hasil Pemeriksaan dalam bentuk Opini Paragraf Penekanan Suatu Hal
3. Opini Wajar Dengan Pengecualian
Pemeriksaan Kinerja 4. Opini Tidak Wajar
5. Opini Tidak Menyatakan Pendapat
Pemeriksaan kinerja atas pengelolaan keuangan negara
dapat memberikan kesimpulan pemeriksaan atas aspek
ekonomi, efisiensi dan/atau efektivitas dari pemeriksaan
aspek tersebut serta memberikan rekomendasi untuk
memperbaiki aspek tersebut. Hasil pemeriksaan :
Temuan, Simpulan dan Rekomendasi

Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (PDTT)


PDTT memberikan kesimpulan pemeriksaan
berdasarkan pemeriksaan, penelaahan, dan prosedur
yang disepakati untuk menghasilkan kesimpulan tentang
keandalan entitas yang diperiksa atau pemeriksaan yg
tidak termasuk atas pemeriksaan keuangan dan
pemeriksaan kinerja, seperti: pemeriksaan Investigatif,
dan SPIP
12

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai