Anda di halaman 1dari 2

Hanif Fikri Riyanto

142170117

1. Investigasi adalah upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian,


pemeriksaan dan pengumpulan data, informasi, dan temuan lainnya untuk
mengetahui/membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang
kemudian menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian.
2. Investigasi itu mahal karena membutuhkan biaya yang besar untuk mengungkap bukti
yang ada dan juga menggunakan banyak ahli dalam upaya pengungkapan bukti-bukti
tersebut.
3. Tujuan audit investigasi adalah mengadakan temuan lebih lanjut atas temuan audit
sebelumnya, serta melaksanakan audit untuk membuktikan kebenaran berdasarkan
pengaduan atau informasi dari masyarakat.
Contoh kasus
Satuan Pengawasan Intern (SPI) pada BUMN akan membantu pimpinan BUMN
dalam mengendalikan operasi BUMN melalui pengawasan intern, diantara lain
melalui penilaian terhadap sistem yang dirancang dan diterapkan dalam badan usaha
untuk meminimalisasi risiko terjadinya pemborosan sumberdaya dan terjadinya
kecurangan (fraud). Demikian dikatakan Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi
Suradji, Ak, MM dalam Seminar Optimalisasi Peran Satuan Pengawasan Intern dalam
Pencegahan dan Penanggulangan Korupsi di BUMN, yang diselenggarakan di Bali,
baru-baru ini.
Ditambahkannya, pengawasan represif dapat dilakukan melalui audit investigatif yang
mencakup reviu dokumen keuangan untuk tujuan khusus, yang dapat dipergunakan
untuk litigasi di sidang peradilan dan penyelesaian dan penyelesaian ganti rugi
asuransi, sama seperti kasus-kasus tindak pidana.
Menurut Suradji, audit investigasi sangat berperan dalam pengungkapan tindak pidana
korupsi, yang dilakukan dengan :
1. Mendeteksi kasus posisi dan modus operandi
2. Menetapkan sebab-sebab penyimpangan dan rekomendasi
3. Mengindentifikasi pihak-pihak yang diduga terkait atau bertanggungjawab
4. Menghitung jumlah kerugian keuangan negara
Menyinggung peran SPI dalam pencegahan dan penanggulangan korupsi di BUMN,
Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi mengungkapkan pengawasan dapat
dilakukan melalui pengawasan preventif dan represif. Pengawasan preventif
dilakukan dengan menilai BUMN yang bersangkutan apakah telah memiliki dan
merancang program antri korupsi (fraud Control Plan) dan menilai penerapannya
telah dilakukan efektif dan menimbulkan daya tangkal terhadap tindak pidana korupsi
di lingkungan BUMN. Sedangkan pengawasan represif dilakukan melalui audit
investigatif sebagai tindak lanjut dari kelemahan yang ditemukan dalam rancangan
dan penerapan fraud control plan maupun pengaduan yang diterima. Namun dalam
melakukan audit investigatif, Suradji menambahkan, perlu dipertimbangkan tingkat
independensi dan kewenangan SPI atas kasus dugaan tindak pidana korupsi yang
terjadi di lingkungan BUMN.

Anda mungkin juga menyukai