1. Investigasi adalah upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian,
pemeriksaan dan pengumpulan data, informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui/membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian. 2. Investigasi itu mahal karena membutuhkan biaya yang besar untuk mengungkap bukti yang ada dan juga menggunakan banyak ahli dalam upaya pengungkapan bukti-bukti tersebut. 3. Tujuan audit investigasi adalah mengadakan temuan lebih lanjut atas temuan audit sebelumnya, serta melaksanakan audit untuk membuktikan kebenaran berdasarkan pengaduan atau informasi dari masyarakat. Contoh kasus Satuan Pengawasan Intern (SPI) pada BUMN akan membantu pimpinan BUMN dalam mengendalikan operasi BUMN melalui pengawasan intern, diantara lain melalui penilaian terhadap sistem yang dirancang dan diterapkan dalam badan usaha untuk meminimalisasi risiko terjadinya pemborosan sumberdaya dan terjadinya kecurangan (fraud). Demikian dikatakan Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Suradji, Ak, MM dalam Seminar Optimalisasi Peran Satuan Pengawasan Intern dalam Pencegahan dan Penanggulangan Korupsi di BUMN, yang diselenggarakan di Bali, baru-baru ini. Ditambahkannya, pengawasan represif dapat dilakukan melalui audit investigatif yang mencakup reviu dokumen keuangan untuk tujuan khusus, yang dapat dipergunakan untuk litigasi di sidang peradilan dan penyelesaian dan penyelesaian ganti rugi asuransi, sama seperti kasus-kasus tindak pidana. Menurut Suradji, audit investigasi sangat berperan dalam pengungkapan tindak pidana korupsi, yang dilakukan dengan : 1. Mendeteksi kasus posisi dan modus operandi 2. Menetapkan sebab-sebab penyimpangan dan rekomendasi 3. Mengindentifikasi pihak-pihak yang diduga terkait atau bertanggungjawab 4. Menghitung jumlah kerugian keuangan negara Menyinggung peran SPI dalam pencegahan dan penanggulangan korupsi di BUMN, Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi mengungkapkan pengawasan dapat dilakukan melalui pengawasan preventif dan represif. Pengawasan preventif dilakukan dengan menilai BUMN yang bersangkutan apakah telah memiliki dan merancang program antri korupsi (fraud Control Plan) dan menilai penerapannya telah dilakukan efektif dan menimbulkan daya tangkal terhadap tindak pidana korupsi di lingkungan BUMN. Sedangkan pengawasan represif dilakukan melalui audit investigatif sebagai tindak lanjut dari kelemahan yang ditemukan dalam rancangan dan penerapan fraud control plan maupun pengaduan yang diterima. Namun dalam melakukan audit investigatif, Suradji menambahkan, perlu dipertimbangkan tingkat independensi dan kewenangan SPI atas kasus dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di lingkungan BUMN.
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda