Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PRESENTASI DAN DISKUSI MATA KULIAH AUDIT FORENSIK

Sabtu, 05 Desember 2020

Judul : Informasi Awal Terstruktur Dugaan Tindak Pidana Korupsi sebagai Alata Bukti
Tindak Pidana Korupsi
Nama/NPM : Firdaus Adi Sentari (1212191003)
Iqbal Rizki Maulana (1212191010)

I. Ringkasan Materi
Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatan atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan
patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.

Bukti Permulaan adalah bukti yang merupakan keterangan dan data yang terkandung di dalam dua
diantaranya 1) Laporan polisi; 2) BAP di TKP; 3) Laporan Hasil Penyelidikan; 4) Keterangan saksi
atau ahli; dan 5) Barang bukti.

Bukti minimal berupa alat bukti yang dapat menjamin bahwa penyidik tidak akan menjadi terpaksa
untuk menghentikan penyidikan terhadap seseorang yang disangka melakukan suatu tindak pidana,
setelah terhadap orang tersebut dilakukan penangkapan.

Audit Investigasi merupakan pengumpulan dan penelaahan bukti-bukti secara empiris berdasarkan
data yang didapatkan berdasarkan perhitungan dalam ilmu audit dengan tujuan untuk menemukan
hubungan kausalitas dalam suatu perbuatan yang mengarah pada potensi tindak pidana korupsi.

Perbandingan Financial Audit dan Fraud Audit dapat dibedakan dengan melihat dari segi waktu
dilaksanakannya, ruang lingkup, tujuan, hubungan dengan hokum, metodologi, serta anggapan.

Pelaksanaan Audit investigasi diarahkan untuk menentukan kebenaran permasalahan melalui protes
pengujian, pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang relevan dengan perbuatan fraud dan
untuk mengungkap fakta-fakta fraud, mencakup: Adanya perbuatan fraud (Subyek), Mengidentifikasi
pelaku fraud (Objek), Menjelaskan modus operandi fraud (Modus), dan Mengkuantifikasi nilai
kerugian dan dampak yang ditimbulkannya.

Proses audit investigasi mencakup sejumlah tahapan yang secara umum dapat dikelompokan sebagai
berikut: 1) Penelaahan informasi awal; 2) Perencanaan; 3) Pelaksanaan; 4) Pelaporan; dan 5) Tindak
lanjut.

Laporan audit investigasi yang menunjukan adanya dugaan tindak pidana korupsi dapat dijadikan alat
bukti permulaan. Agar dapat dijadikan sebuah alat bukti permulaan maka auditor investigasi selaku
tenaga ahli yang membantu penyidik dalam menemukan adanya tindak pidana korupsi harus
melakukan tindak lanjut atas hasil audit investigasi tersebut.

II. Diskusi (tanya jawab)


1. Apakah ada suatu trik atau alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi fraud sehingga perusahaan
dapat mengantisipasi lebih awal dan mencegah terjadinya fraud? (Asriyani Pratiwi/1212191014)
Jawab:
Kebetulan topik yang saudari tanyakan berkaitan dengan penelitian tesis yang sedang saya
kerjakan, untuk mendeteksi fraud pada suatu perusahaan ada berbagai alat yang bisa dipakai
salahsatunya menggunakan metode Beneish Ratio Index atau Beneish M-Score, perusahaan
dapat menggunakan metode ini untuk melakukan pencegahan sehingga dapat meminimalisir
terjadinya fraud yang dilakukan, namun model ini hanya bisa memberikan indikasi/tanda-
tandanya saja dan tidak sepenuhnya mampu menyatakan apabila dengan hasil perhitungan yang
dilakukan terhadap suatu perusahaan 100% fraud atau tidak fraud, karena metode ini masuk
dan dikategorikan model probabilistik, jadi hanya sebatas memberi tanda-tanda, dan juga
melihat variabel yang membentuk Beneish M-Score ini tidak cocok untuk perusahaan jasa
khususnya perusahaan asuransi dan perbankan. Sejauh penelitian yang dilakukan menggunakan
alat/metode ini, seorang mahasiswa di Cornel University melakukan penelitian pada Enron
Corporation dengan menggunakan metode ini dan hasilnya positif bahwa Enron telah
melakukan fraud.

2. Jika dalam suatu perusahaan terdapat karyawan yang melakukan kesalahan yang merugikan
perusahaan berulang kali, apakah perbuatan tsb dapat dikatakan fraud? (Tatang
Suhidayat/1212201011)
Jawab:
Perbedaan antara kecurangan (fraud) dan kesalahan (error) terletak pada niat. Sederhananya,
kecurangan adalah tindakan yang sengaja dilakukan untuk menguntungkan individu atau
kelompok tertentu sehingga merugikan pihak lain. Sedangkan kesalahan adalah tindak
kesalahan yang tidak disengaja atau karena ketelodoran. Jadi kaitan dengan pertanyaan apabila
individu/kelompok melakukan kesalahan yang berulang-ulang, auditor harus lebih jeli lagi dan
mencari informasi dan apabila diperlukan diadakanlah audit khusus untuk mencari motif dasar
yang membuat karyawan tsb melakukan hal tersebut, setelah informasi dan fakta yang
sebetulnya didapat, diserahkanlah kepada pimpinan untuk dilakukan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai