Anda di halaman 1dari 35

INVESTIGASI

KELOMPOK 5:
1.ANNIE MUSTIKA PUTRI
2.ARFAH PILIANG
3.TOMMY

Investigasi
PENGERTIAN
Pengertian investigasi dapat tergantung cara pandang pemberi arti dan
tujuannya. Dipandang dari segi profesi akuntan atau auditor, Office of Audit
Compliance (OAC) University of Pennsylvania, 2002 dalam buku Karyono, 129130, menyatakan bahwa:
Investigasi meliputi kaji ulang atas bidang operasional untuk mencatat
kecurangan transaksi keuangan. Investigasi kecurangan ditujukan untuk
menegaskan terjadinya kecurangan, menetapkan jumlah kerugian, untuk
mengidentifikasikan kondisi yang lemah, memberi rekomendasi perbaikan guna
mencegah agar tidak terulang lagi, dan membantu klaim asuransi yang tepat
dan penegakan hukum..

TUJUAN INVESTIGASI

Memberhentikan manajemen Tujuan utamanya adalah sebagai teguran keras bahwa


manajemen tidak mampu mempertanggung jawabkan kewajiban fidusiernya.
Kewajiban fidusier ini termasuk mengawasi dan mencegah terjadinya kecurangan
oleh karyawannya
Memeriksa, mengumpulkan, menilai cukup dan relevannya bukti
Melindungi reputasi karyawan yang tidak bersalah
Menemukan dan mengamankan dokumen yang relevan untuk investigasi
Menemukan asset yang digelapkan dan mengupayakan pemulihan dari kerugian
yang terjadi
Memastikan bahwa semua orang, mengerti kerangka acuan dari investigasi tersebut,
harapannya adalah bahwa mereka bersedia bersikap kooperatif dalam investigasi itu.
Memastikan bahwa kejahatan tidak bisa lolos dari perbuatannya.
Mengumpulkan cukup bukti yang dapat diterima pengadilan, dengan sumber daya
dan terhentinya kegiatan perusahaan seminimal mungkin.
Memperoleh gambaran yang wajar tentang kecurangan yang terjadi dan membuat
keputusan yang tepat mengenai tindakan yang harus diambil.
Mendalami tuduhan untuk menanggapinya secara tepat.
Memastikan hubungan dan suasana kerja tetap baik.
Melindungi nama baik perusahaan atau lembaga.

Definisi Fraud Investigation


Istilah Fraud Investigation atau auditing fraud atau fraud examination
atau audit invetigatif, Menurut G. Jack Balogna dan Robert J. Lindguist
dalam Fraud Auditing and Forensic Accounting (1997), dalam buku
Karyono;131:
Audit investigasi melibatkan kaji ulang dokumentasi keuangan untuk
tujuan khusus yang dapat berkaitan dengan usaha mendukung
tindakan hukum dan tuntutan asuransi sebagaimana halnya masalah
kejahatan.

Prinsip-prinsip dalam Pelaksanaan


Audit Investigasi

Mencari kebenaran berdasarkan peraturan perundang-undangan.


Pemanfaatan sumber bukti pendukung fakta yang dipermasalahkan.
Selang waktu kejadian dengan respons; semakin cepat merespons,
Dikumpulkan fakta terjadinya sedemikian rupa sehingga bukti-bukti yang diperoleh
dapat mengungkap terjadinya fraud dan menunjukkan pelakunya.
Tenaga ahli hanya sebagai bantuan bagi pelaksanaan audit investigasi, bukan
merupakan pengganti audit investigasi.
Bukti fisik merupakan bukti nyata dan akan selalu mengungkap hal yang sama.
Keterangan saksi perlu dikonfirmasikan karena hasil wawancara dengan saksi
dipengaruhi oleh faktor kelemahan manusia.
Pengamatan, informasi dan wawancara merupakan bagian penting dari audit
investigasi.
Pelaku penyimpangan adalah manusia, jika diperlakukan dengan bijak sebagaimana
layaknya is akan merespons sebagaimana manusia.

Area Kerja Fraud Investigation


William T. Thornhill dalam bukunya Forensic Accounting, How to
Investigate Financial Fraud (1994), dalam buku karyono, hal 138,
menyatakan bahwa area kerja Fraud Investigation ataupun akuntan
forensik adalah:
Corporate Investigation (Investigasi Korporasi)
Criminal Matters (Masalah Kejahatan)
Litigation Support (Dukungan Proses Pengadilan)
Insurance Claim (Klaim Asuransi)
Medical Insurance (Asuransi Kesehatan)
Insurance Other Than Medical (Asuransi Selain Kesehatan)
Government Entitlement Program (Program Pemerintah)

Aksioma Dalam Investigasi


Aksioma adalah pernyataan yang dapat dianggap benar,
tanpa perlu pembuktian lebih lanjut.
Aksioma atau postulate adalah pernyataan (preposition) yang
tidak dibuktikan, dan dianggap sudah jelas dengan
sendirinya.
Aksioma merupakan titik tolak untuk menarik kesimpulan
tentang suatu kebenaran yang harus dibuktikan melalui
pembentukan teori

AKSIOMA FRAUD
Aksioma1 Fraud is hidden.
Aksioma2 Reverse proof (Melakukan
Pembuktian dua sisi)
Aksioma3 Existence of fraud

FRAUD IS HIDDEN
Fraud selalu tersembunyi.
Metode dan modus operandinya selalu mengandung tipuan,
untuk menyembunyikan sedang berlangsungnya fraud.
Hal yang terlihat dipermukaan bukanlah yang sebenarnya
terjadi atau berlangsun.
Pihakyang terlibat menutup rapat-rapat kejahatan mereka.

REVERSE PROOF
(PEMBUKTIAN DUA SISI)
Pemeriksaan fraud didekati dari dua sisi. Untuk membuktikan
fraud memang terjadi, pembuktian harus meliputi upaya untuk
membuktikan bahwa fraud tidak terjadi. Dan sebaliknya.
Dalam upaya membuktikan fraud tidak terjadi, pembuktian
harus meliputi upaya untuk membuktikan bahwa fraud
memang terjadi.

EXISTENCE OF FRAUD
(KEBERADAAN FRAUD)
Kepastian adanya suatu fraud atau korupsi baru dapat
dipastikan jika telah diputuskan oleh hakim melalui
proses pengadilan.

Three Objectives of Fraud


Investigations
1. DETEKSI (Audit Fraud Proaktif)

2. INVESTIGASI (Audit Fraud Reaktif)

1. Menemukan gejala farud

Menanggapi dan menganalisa laporan deteksi

2. Menemukan bukti-bukti awal atas gejala farud

Menemukan bukti apakah benar-benar telah


atau sedang terjadi

3. Menerangkan teknik pendeteksian

Menemukan tersangka, modus operandi farud,


dan menghitung kerugian karena fraud
Menerapkan teknik investigasi

3, Mencegah fraud dengan meningkatkan risiko deteksi

Saran bagi Auditor Fraud yang


Kurang Berpengalaman
Awalnya auditor fraud harus mengikuti lima aturan:
Hindari prematur menjadi terjerat dalam mengembangkan fakta-fakta yang tak berujung
dan keadaan kasus fraud, dengan pengecualian dari mengidentifikasi pelaku atau para
pelaku, dan membuktikan keterlibatan mereka.
Auditor fraud harus terus berupaya untuk membuktikan maksud pelaku untuk melakukan
fraud.
Harus kreatif, berpikir seperti pelaku, jangan diprediksi.
Prosedur deteksi audit fraud harus memperhitungkan bahwa banyak penipuan yang
melibatkan konspirasi salah satunya benar konspirasi atau pseudo konspirasi.
Strategi deteksi fraud proaktif harus mempertimbangkan bahwa penipuan mungkin
muncul dalam catatan akuntansi sebagai entri yang berbeda atau host entri, dan dalam
beberapa kasus mungkin tidak muncul dalam catatan sama sekali.

Perencanaan Fraud Investigation

Sumber informasi dugaan tindakan fraud


Identifikasi masalah
Evaluasi informasi awal dan penyusunan hipotesa
Identifikasi risiko
Simpulan hasil penelaahan informasi awal
Langkah kerja perencanaan audit investigasi, sebagai berikut:
Penentuan tujuan audit investigasi
Penentuan ruang lingkup
Penentuan model perencaan terstruktur (Situation, Mission, Execution, Administration
& Logistic dan Communication)
Matriks perencanaan audit investigasi (Matriks bukti, matriks sumber daya, matriks
penugasan, matriks penilaian risiko)
Menyusun hipotesa rinci
Menentukan kebutuhan sumber daya
Menyusun Program Kerja Audit (PKA) Investigasi.

Pelaksanaan Audit Investigasi


Pelaksanaan audit investigasi sebagai berikut:
Bukti audit investigasi
Jenis bukti audit investigasi (Bukti utama, bukti tambahan, bukti langsung, bukti tak
langsung, bukti komparatif dan bukti statistik)
Sumber bukti (saksi, client agency, instansi pemerintah terkait, badan usaha swasta,
informasi elektronik, bukti forensik, alat komunikasi elektronik, tersangka, kepolisian)
Sumber informasi yang tersedia untuk umum
Pengumpulan bukti
Pemetaan (Flowchart, Transactional flowchart dan process interfunction flowchat)
Analisis dokumen (pemeriksaan dokumen palsu, pemeriksaan dokumen bertanggal
palsu dan pemeriksaan dokumen cetakan palsu)
Wawancara

Pelaksanaan Audit Investigasi

Evaluasi bukti
Penilaian kualitas bukti (relevansi bukti, materialitas bukti, kompetensi bukti)
Kuantitas bukti
Teknik evaluasi bukti (Bagan arus kejadian dan Kronologi fakta kejadian)
Pemberkasan kertas kerja audit investigasi

Pelaporan Hasil Audit Investigasi


Pelaporan hasil audit investigasi mencakup beberapa hal sebagai berikut:
Prinsip-prinsip laporan audit investigasi
Keakuratan.
Kejelasan.
Tidak memihak dan relevan.
Ketepatan waktu.
Materi laporan hasil audit bentuk BAB
Jenis penyimpangan.
Pengungkapan fakta-fakta dan proses kejadian yang menguraikan mengenai faktafakta proses kejadian fraud atau modus operadi yaitu uraian rincian mengenai apa,
siapa, dimana, kapan dan bagaimana terjadinya kecurangan.
Penyebab dan dampak penyimpangan
Pihak yang diduga terlibat
Bukti-bukti yang dikumpulkan

Perbedaan Auditing dengan Fraud


Examination (Investigasi)
MASALAH

AUDITING

FRAUD EXAMINATION

Waktu Penugasan

Dilakukan Secara berkala dan Dilakukan secara berkala hanya


teratur setiap tahunnya
dilakukan apabila ditemukan
indikasi
penyimpangan/penipuan/kecurang
an.

Ruang Lingkup

Bersifat umum/general atas


Spesifik sesuai kompleksitas,
suatu enttitas atau objek yang perkiraan modus, operandi dan
dievaluasi asersinya
target pembuktian.

Tujuan

Memberikan pendapat/ skor

Fraud Examination dilakukan


untuk menguji dan memastikan
apakah Fraud memang benarbenar terjadi di sebuah entiti atau
perusahaan, dan mengungkap
para pelakunya disertai barang
bukti yang sah dan otentik.

Masalah

Auditing

Fraud Examination

Metodologi

Auditing pada
umumnya dilakukan
dengan memeriksa
dan me-review data
dan dokumen
keuangan (finansial
data)

Fraud Examination dilakukan dengan (1)


pemeriksaan dan review data/dokumen;
(2) pengumpulan, penelusuran, dan
pemeriksaan non-data/dokumen atau
non-finansial seperti pemeriksaan data
publik (misal: data keluarga, pencatatan
sipil, catatan berobat di rumah sakit,
data dari kepolisian, dst); (3)interviews
dan investigasi.

Keyakinan
yang harus
didapat

Keyakinan memadai
karena didasarkan
pada pengujian
berdasarkan sampling

Keyakinan absolut karena tuduhan fraud


harus dibuktikan dengan bukti yang sah
menyakinkan sehingga tidak dikenal
pengujian berdasarkan sampling.

Alur Audit Investigasi


PENGERTIAN
KARAKTERISTIK
FRAUD

PRINSIP DAN
PENDEKATAN

AKSIOMA AUDIT
INVESTIGATIF

TAHAP-TAHAP AUDIT
INVESTIGATIF (PROSES)

PLANNING

TEHNIK
PENGUMPULAN
BUKTI

EVALUASI
BUKTI

PELAPORAN

TINDAK
LANJUT

SUMBER
INFORMASI

HIPOTESA

PENGUMPULAN
BUKTI

ANALISA
BUKTI

PRINSIP
PELAPORAN

KERUGIAN
KEUANGAN

TELAAH

AUDIT
PROGRAM

BUKTI

REVISI
HIPOTESA

FORMAT

KEPUTUSAN
PENANGANAN

RENCANA
SUMBER DAYA

UNSUR
DELIK

SUBSTANSI

PRA
PLANNING

PENUGASAN

Tahap Sebelum Melakukan


Fraud Examination
1. Sebelum memulai investigasi, pimpinan perusahaan harus
menetapkan apa yg sesungguhnya ingin dicapai dari investigasi
itu, karena investigasi merupakan proses yang memakan waktu
dan biaya serta berdampak negatif terhadap reputasi perusahaan.
2. Pahami dan penuhi unsur predikasi (predication)
3. Pahami posisi awal kasus berdasarkan bukti-bukti awal yang didapat
kemudian lakukan analisis.
4. Pahami Aksioma fraud.
5. Pahami unsur-unsur/ definisi fraud

Pendekatan Fraud Theory Dalam


Menginvestigasi Fraud
Fraud Theory dimulai dengan asumsi atau hipotesis
berdasarkan fakta-fakta yang sudah didapat.
Langkah-langkah Fraud Theory:
1. Melakukan analisa terhadap data, fakta, bukti, keterangan
yang tersedia.
2. Membuat hipotesis atas hasil analisa tsb
3. Menguji hipotesis yg disusun
4. Memperbaiki dan mengubah hipotesis berdasarkan pengujian

PENGEMBANGAN TEORI FRAUD


PREDIKASI
AWAL

Aduan,
Keluhan,
Petunjuk

Evaluasi

Wawancara
Pihak-Pihak

Dokumen dan
Catatan

Kejanggalan
Penyimpangan

Predikasi
Memadai?

Sumber Lain

Penerapan Teknik Audit


Investigatif

MELAKUKAN OBSERVASI DAN PENGUJIAN


FISIK

3. BERBAGAI JENIS ANALISIS TERHADAP DOKUMEN


4. PENGUJIAN TEKNIS ATAS SUATU OBYEK
5. AUDIT FISIK
6. PERHITUNGAN

7. OBSERVASI

8. KONFIRMAS

HUKUM /REGULASI ACUAN


MENGINVESTIGASI

Dengan semakin banyaknya kasus-kasus fraud telah memicu


berbagai pihak untuk mengungkapkannya melalui audit investigatif.
Audit investigasi kelengkapan pembuktian di pengadilan. Oleh karena
itu audit investigatif pada kasus fraud yg terkait dgn hukum pidana
agar diarahkan sejalan dgn pembuktian menurut KUHAP.

PASAL 372 KUHP


Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum
memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dala
kekuasaanya bukan karena kejahatan diancam karena
penggelapan

Contoh Matriks Tindak Pidana


No Unsur Tindak
Pidana

Fakta Perbuatan Yang


dilakukan

Alat Bukti

Barang Siapa

Ibu Ayu, seorang wanita


berusia beralamt
pekerjaan..

Keterangan
terdakwa
Keterangan saksi,
KTP

Dengan sengaja
melawan hukum

Memerintahkan pegawai di
kantor Medan melakukan
perbuatan yang tidak sesuai
dengan SOP

Keterangan saksi
SOP yang berlaku
Bukti Transfer

Dan memiliki barang

Memasukkan uang hasil


penjualan tiket perusahaan
ke rekening pribadi

Rekening Koran
Bukti Transfer

NO

Unsur Tindak Pidana

Fakta Perbuatan Yg
Dilakukan

Alat Bukti

Sesuatu yang seluruhnya atau


sebagian adalah kepunyaan orang
lain

Uang hasil penjualan


tiket sesuai data
hasil penjualan

Bukti penjualan tiket


data dan cash
register output, EDC
output

Tetapi yang ada dalam


kekuasaannya bukan karena
kejahatan

Kedudukan jebatan
tersangka sangat
mempengaruhi
bawahannya untuk
berbuat mengikuti
kehendak tersangka

Notulen RUPS atau


Anggaran Dasar
Struktur Organisasi
Keterangan saksi

CASE: The Negligent Internal Control Clerk


(Pengendalian Internal Karyawan Toko/Petugas yang Lalai)

fraud, pseudoconspiracy, berjumlah lebih dari $900.000 dan diperlukan


keikutsertaan dari pengendalian internal pendaftaran petugas dalam sistem
pembayaran otomatis yang besar. Sistem otomatis yang terlibat dirancang
untuk hanya menerima transaksi yang disampaikan oleh orang-orang yang
berwenang.

Untuk menunjukkan bahwa mereka diizinkan untuk menggunakan sistem,


semua pengguna resmi mengkonfirmasikan laporan dokumen mereka
dikirimkan untuk diproses oleh termasuk jumlah terendah yang tidak
terpakai dari seri urutan naik angka-angka yang dikeluarkan hanya kepada
mereka. Setiap nomor dapat digunakan hanya sekali dan, bila digunakan
pemesanan dalam urutan naik, pasti sistem yang berproses bahwa orang
dikirimkan mereka yang disetujui dan bahwa semua transaksi yang
disampaikan telah diproses dan tidak ada lagi.

Tidak ada nomor duplikat akan diterima, dan nomor hilang yang mengakibatkan
pencarian dokumen yang hilang. Sistem tampaknya cukup aman dan, secara
teori paling tidak, menghalangi orang-orang yang tidak sah dari menggunakan
sistem. Mungkin setiap pencurian pembayaran apa pun akan terbatas pada
lingkaran kecil pengguna resmi. Namun, kunci untuk pengendalian sistem adalah
petugas yang bertugas mengeluarkan blok nomor kontrol untuk pengguna resmi.

Dari waktu ke waktu, ramah karismatik seorang pria dalam kantor yang telah
memperoleh persahabatan dan kepercayaan dari banyak karyawan menjelaskan
kepada petugas yang salah satu pengguna resmi sistem telah memintanya untuk
menjemput blok nomor baru baginya. Tidak menyadari pentingnya mengeluarkan
nomor kontrol bagi pengguna yang diberi otorisasi, petugas akan mematuhi dan
mengeluarkan blok nomor untuk login ke siapapun nama pria tersebut. Laki-laki
tersebut kemudian menggunakan angka-angka untuk menyerahkan dokumendokumen palsu untuk membangun menjaga layanan yang memungkinkan dia
untuk mencuri lebih dari $900.000.

Petugas nomor kontrol tidak bersalah menjadi konspirator pseudo


ketika ia memberi tahu nomor kontrol dan dengan demikian
mungkin fraud dilakukan oleh pria tersebut. Petugas tidak memiliki
pengetahuan tentang skema penipuan atau maksud manusia yang
berbuat kriminal, jadi tidak bersalah atas tindakan kriminal tersebut.
Perempuan itu tidak menemukan dia peristiwa kelalaian, karena dia
tidak bisa menunjukkan bahwa dia telah cukup terlatih atau untuk
pengendalian internal pentingnya nomor kontrol.

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dari Fraud Investigation atau auditing fraud
atau fraud examination atau audit invetigasi adalah sebagai berikut:
Audit investigasi bertujuan untuk membuktikan bahwa fraud terjadi, kapan dan di mana
terjadinya, apa penyebab dan siapa pelakunya, berapa kerugiannya, siapa yang
dirugikan, dan bagaimana cara melakukan.
Audit investigasi berhubungan dengan pengujian dan analisis forensik dalam
mengumpulkan bukti dengan teknik audit dan teknik investigasi.
Target audit investigasi adalah mengamankan kekayaan organisasi, mengamankan aset
hasil kecurangan, dan menindak pelakunya. Sedangkan sasaran audit investigasi ialah
pelaku (subjek), objek, dan modus operandi.
Prinsip-prinsip audit investigasi ialah mencari kebenaran berdasarkan peraturan
perundangan, pemanfaatan sumber bukti. Bukti berupa bukti fisik, keterangan saksi, dan
pengamatan. Pelaku adalah manusia yang hams diperlakukan dengan bijak.
Aksioma audit investigasi ialah bahwa kecurangan sifatnya tersembunyi dan dalam
melakukan pembuktian hams mempertimbangkan penyangkalan dan pelaku dan hams
mempertimbangkan bila kasusnya masuk ke proses pengadilan.

KESIMPULAN

Persyaratan auditor investigasi atau alcuntan forensik ialah memiliki keahlian khusus
yaitu kombinasi auditor berpengalaman dengan penyelidik kriminal, memiliki berbagai
disiplin ilmu antara lain bidang hukum, investigasi, perencana, case manager dan
riset.
Tahapan perencanaan audit investigasi mencakup identifikasi informasi awal,
penyusunan hipotesa dan penyusunan program kerja audit. Pada identifikasi awal
dilakukan analisis informasi awal dengan menguraikan informasi awal ke dalam
unsur-unsur 5W + 1H yaitu what, who, when, where, why, dan how.
Tahapan pelaksanaan audit mencakup pengumpulan bukti dengan berbagai teknik
audit dan teknik investigasi, bukti-bukti dievaluasi dan pemberkasan kertas kerja
audit dan pelaporan.
Teknik investigasi terdiri dari pemetaan, penelitian dokumen, dan wawancara
Pemetaan merupakan alat bantu untuk memahami proses sejak awal hingga akhir
dengan bagan arus (flowchart) yang terdiri dan bagan arus transaksi dan bagan arus
proses.

KESIMPULAN

Penelitian dokumen meliputi pemeriksaan dokumen palsu, dokumen cetakan palsu,


dan pemeriksaan dokumen bertanggal.
Wawancara terdiri dan wawancara dengan pertanyaan pembuka, pertanyaan untuk
mencari informasi, pertanyaan menguji informasi, pertanyaan tertutup atau
pertanyaan pendalaman, dan pertanyaan untuk mencari pengakuan.
Evaluasi bukti dilakukan penilaian kualitas dan kuantitas bukti. Penilaian kualitas
bukti meliputi penilaian relevansi dan materialitas, dan kompetensi bukti.
Sebelum laporan disusun, dilakukan ekspose intern untuk menguji simpulan auditnya
dengan memaparkan di depan rekan seprofesi untuk ditanggapi.
Laporan hasil audit memuat materi hasil audit berupa temuan hasil audit yang
memuat jenis penyimpangan, pengungkapan fakta-fakta kejadian, penyebab dan
dampak penyimpangan pihak yang diduga terlibat, dan bukti-bukti yang dikumpulkan.

Anda mungkin juga menyukai