Anda di halaman 1dari 37

SATUAN PENGAWAS INTERNAL

SATUAN PENGAWAS
INTERNAL
Drg. Sri Rahmayani, Sp. Pros
PEMAHAMAN TENTANG SPI
RUMAH SAKIT
TUJUAN UMUM
Mampu memahami apa yg disebut dengan
Satuan Pemeriksaan Internal ( SPI ) Rumah
Sakit
TUJUAN KHUSUS
• Mampu:
1.Menjelaskan pengertian SPI RS
2.Menjelaskan regulasi / dasar hukum SPI
3.Menjelaskan tugas pokok, fungsi dan
kewenangan SPI
4.Menjelaskan struktur organisasi SPI
POKOK BAHASAN
1. PENGERTIAN SPI
2. DASAR HUKUM SPI
3. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN
WEWENANG SPI
4. STRUKTUR ORGANISASI SPI
SATUAN PEMERIKSAAN
INTERNAL
Dibentuknya tujuan menjamin
penyelenggaraan tata keharuman sakit yg
baik. ( good corporate governance ) melalui
penerapan fungsi fungsi manajemen rumah
sakit yg berdasarkan prinsip prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibility,
independensi, kesetaraan dan kewajaran.
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
(SPI)
• Perwujudan tata kelola RS yg baik (good
corporate governance )
• Monitoring dan evaluasi
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
(SPI)
• Perwujudan tata kelola RS yg baik( good
corporate governance )
• . Monitoring dan evaluasi
• .berkala, kontinu ( rutin )
• . Pengawasan berjenjang
• . Diri sendiri → atasan langsung → SPI →
• Inspektorat / auditor eksternal → DPR →
• Masyarakat
• . Pemeriksaan sumber daya
DASAR HUKUM SPI
• UU no 17 thn2003 ttg keuangan negara
• . UU no 1 thn. 2004 ttg perbendaharaan
negara
• . UU no 15 thn 2004 ttg pemeriksaan
keuangan negara
• . UU no 36 thn 2009 ttg kesehatan
• . UU no 44 thn 2009 ttg rumah sakit
• . Paraturan pemerintah no 60 thn 2008 ttg
sistem pengendalian instansi pemerintah
PEMERIKSAAN INTERNAL
• Kegiatan pemeriksaan yg dilakukan secara
sistematis, independen, obyektif, dan profesional
melalui tahap proses identifikasi masalah,
analisos, dan evaluasi berdasarkan standar
pemeriksaan internal rumah sakit, untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan
keandalan informasi mengenai penyelenggaraan
kegiatan pelayanan rumah sakit, pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan rumah sakit, sesuai
dengan tolok ukur yg telah ditetapkan secara
efektif dan efisien utk kepentingan pimpinan dalam
mewujudkan tata kelola penyelenggaraan rumah
sakit yg baik
TUGAS SPI
• Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
manajemen risiko di unit kerja rumah sakit.
• melakukan penilaian terhadap sistem
pengendalian , pengelolaan, pemantauan
efektifitas dan efisiensi sistem dan prosedur dlm
bidang administrasi ( pelayanan , SDM, Diklat,
litbang, umum, sarana prasarana, keuangan )
• Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup
pengendalian internal yg ditugaskan oleh direktur
RS
• Memantau pelaksanaan dan ketepatan
pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil audit.
RUANG LINGKUP
1. Manajemen pelayanan,
2. Sumber daya manusia ,
3. Pendidikan dan pelatihan ,
4. Penelitian dan pengembangan ,
5. Umum,
6. Sarana prasarana ,
7. Keuangan.
WEWENANG SPI
1. Menyusun, mengubah dan melaksanakan
kebijakan pemeriksaan internal termasuk
menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan
pekerjaan pemeriksaan
2. Mendapatkan akses terhadap semua dokumen,
sarana dan prasarana , informasi atas objek
audit yg dilaksanakan berkaitan dgn pelaksanaan
tugas
3. Mendapatkan keterangan / informasi dari semua
pihak yg terkait dgn obyek pemeriksaan yg
dilaksanakan
4. Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap
informasi yg diperolehnya dalam kaitannya
dengan proses pemeriksaan internal
ORGANISASI
• Dibentuk dan diangkat oleh direktur & bersifat independen

• Terdiri dari :
1. Kepala SPI
2. Subsatuan pemeriksaan
3. Anggota

• SUBsatuan pemeriksaan
A. Subsatuan pemeriksa pelayanan, Pemasaran dan pengembangan
bisnis
B. Subsatuan pemeriksaan sumber daya manusia, umum dan sarana
prasarana
C. Sub satuan pemeriksaan keuangan

Catatan
• Bila sdm terbatas , minimal ada kepala dan
anggotanygbmerangkap menjadi subsatuan
• Minimal 3 orang
• Tdk boleh merangkap jabatan struktural
PERSYARATAN SEBAGAI
KEPALA SPI
• Berpendidikan minimal sarjana ( S1 )
• Memiliki sertifikasi sbg auditor ahli atau
sertifikasi lain yang setara dan mendapat
pengakuan dari badan standardisasi
nasional
• Berpengalaman dibidang manajemen
rumah sakit dan / atau pemeriksaan
internal minimal 3 tahun
• Bekerja purna waktu
SEORANG KETUA/ ANGGOTA
SPI:
• Harus mempunyai pengetahuan ttg kebijakan ,
peraturan, panduan, pedoman , prosedur, dll. Yg
terkait dgn manajemen pelayanan, sdm, pengadaan
barang, penyimpanan barang, keuangan, sarana
prasarana , persyaratan bangunan, lingkungan, ijin, dll

• Berupa undang undang, peraturan pemerintah,


peraturan menteri kesehatan, peraturan menteri
lainnya, peraturan daerah, peraturan gubernur /
bupati, peraturan / sk direktur, dll.

• Peraturan peraturan tsb. Sebagai standar utk


mengetahui kepatuhan, kecurangan , ketidak patut an
auditing4 / 2009 ttg. Kesehatan, uu no 5 / 2014 ttg
tenaga kesehatan, pp no 60 th. 2010 ttg slip, pp no 51
th 2007 ttg kefarmasian ,permenkes no 129 th 2008
ttg standar pelayanan minimal, permainan no 269 ttg
PIAGAM PEMERIKSAAN
• Merupakan isi dan INTERNAL
menjelaskan keberadaan dan fungsi SPI di
RS

• . ISi. :
.. visi
.. misi
.. Wewenang
..ruang lingkup tugas
.. tanggung jawab
.. kewajiban
..kode etik pemeriksaan
.. hubungan kerja

• Harus dibuat
• Ditanda tangani kepala SPI dan direktur RS
• Sebagai dasar pelaksanaan tugas SPI dan disosialisasikan k
unit unit RS.
KEWAJIBAN SPI
1. Menyusun rencana pemeriksaan
2. Mengkomunikasikan dan meminta
persetujuan rencana pemeriksaan tahunan
kepada direktur
3. Mengelola sumber daya
4. Menetapkan sistem dan prosedur
pemeriksaan
5. Melakukan koordinasi
6. Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan
7. Melakukan pengembangan dan
pengendalian mutu pemeriksaan
8. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat
RENCANA KERJA SPI
• Rencana strategis ( 5 tahun ) dn rencana
tahunan
• Rencana tahunan dgn penentuan prioritas
berdasarkan evaluasi resiko
• lampirkan sumber daya yg diperlukan
• Pertimbangkan adanya pengaduan dari
masyarakat
• Prinsip keserasian dan keterpaduan
• Hindari pemeriksaan yg berulang ulang.
PEMERIKSAAN SPI
MELIPUTI:
1.pemeriksaan dan evaluasi kinerja /
operasional penyelenggaraan rumah sakit
2.Revisi laporan keuangan rumah sakit
3.Pemeriksaan dgn tujuan tertentu
JENIS PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan kinerja
Merupakan suatu proses yg sistematis utk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif
atas kinerja suatu organisasi, program, fungsi atau,
aktivitas / kegiatan yg bertujuan utk memberikan
kesimpulan dan rekomendasi atas pengelolaan
organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif.

• Pemeriksaan dgn tujuan tertentu ( PDTT ) :


Merupakan pemeriksaan yg bertujuan utk
memberikan kesimpulan atas suatu hal dipputi
pemeriksaaan terhadap masalah yg menjadi fokus
perhatian pimpinan organisasi
STANDAR PEMERIKSAAN
• Standar pemeriksaan adalah syarat dan kriteria yg
harus dipenuhi utk menjaga kualitas kinerja
pemeriksaan dan hasil pemeriksaannya.
• Standar pemeriksaan sangat menekankan tdk hanya
terhadap pentingnya kualitas profesional pemeriksaan
tetapi juga terhadap bagaimana pemeriksa mengambil
pertimbangan dn keputusan waktu melakukan
pemeriksaan dan pelaporan.
• Terdiri dari
 Standar umum,
 Standar pelaksana pemeriksaan,
 Standar pelaporan , dan
 Standar pemantauan Tindak Lanjut.
PRINSIP UMUM
PEMERIKSAAN
• Independensi dan
• Obyektifitas
• Kompetensi
• Kecermatan
• Profesional
• Kepatuhan pada Kode Etik
STANDAR PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
1. Perencanaan :
a.Penetapan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan
b.alokasi sumber daya
c.Pertimbangan dalam perencanaan
d.Evaluasi terhadap sistim pengendalian intern
e.Evaluasi atas ketidakpastian auditing terhadap
f.Peraturan perundang - undangan, kecurangan dan
g.Ketidakpastian ( abuse )
2. Supervisi
3. Pengumpulan dan pengujian bukti
A. Pengumpulan bukti
B. Pengujian bukti
4. Pengembangan temuan
5. Dokumentasi
PENGUMPULAN BUKTI DAN
PENGUJIAN BUKTI
• Pengumpulan bukti :
 harus didapat bukti yg relevan, kompeten, cukup dan
memiliki nilai material
 digunakan utk mendukung kesimpulan, temuan dan
rekomendasi
 dapat digolongkan menjadi bukti fisik bukti dokumen,
bukti kesaksian
 dianggap cukup sesuai pertimbangan keahlian dan
obyektif

• Pengujian bukti:
 membandingkan informasi dgn kriteria
 teknik pemeriksaan yg digunakan meliputi konfirmasi,
 Inspeksi , pembandingan, penelusuran dan bertanya
 ( wawancara )
PENGEMBANGAN TEMUAN
• Adanya ketidaksesuaian antara kondisi /
pelaksanaan dengan kriteria yg
seharusnya
• Dapat berupa kurang memadai nya sistem
pengendalian intern, adanya
ketidakpatuhan dari ketentuan peraturan
perundang undangan , kecurangan , serta
ketidak patutan ( abuse )
• Temuan biasanya terdiri dari unsur
kondisi, akibat dan sebab.
DOKUMENTASI
(KERTAS KERJA PEMERIKSAAN)
• Harus disimpan secara tertib dan sistematis
agar dapat secara efektif diambil kembali,
dirujuk dan dianalisis
• Harus berisi :
– tujuan , ruang lingkup, metodologi pemeriksaan,
termasuk kriteria pengambilan uji petik yg
digunakan.
– DOKUMENTASI pekerjaan berguna utk
mendukung pertimbangan profesional dan
temuan pemeriksa
– bukti ttg reviu supervisi terhadap pekerjaan yg
dilakukan
– penjelasan pemerintah mengenai standar yg tdk
LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN
• Harus disampaikan langsung ke Direktur
Utama
• Berdasarkan standar kerja audit
• Berpegangan pada kode etik auditor
• Pelaporan ke pemilik dengan persetujuan
Direktur
• Pelaporan harus mencantumkan :
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
C. Tindak lanjut
BENTUK LAPORAN
• LAPORAN hasil pemeriksaan kinerja harus
dibuat dalam bentuk dan isi yg dapat
dimengerti oleh auditi dan pihak lain yg
terkait.

• Bentuk laporan pada dasarnya bisa


berbentuk surat atau bab.
– bentuk surat digunakan apabila dari hasil
pemeriksaan tersebut tdk diketemukan banyak
temuan.
– sedangkan bentuk bab digunakan apabila dari
hasil pemeriksaan ditemukan banyak temuan.
TANGGAPAN AUDITI
• Pemeriksa harus meminta tanggapan / pendapat
terhadap kesimpulan , temuan , dan rekomendasi
termasuk tindakan perbaikan yg direncanakan
oleh auditing, secara tertulis dari pejabat auditi yg
bertanggung jawab.
• Tanggapan tersebut harus dievaluasi dan
dipahami secara seimbang dan obyektif , serta
disajikan secara memadai dalam laporan hasil
pemeriksaan. Tanggapan yg diberikan, seperti
janji atau rencana tindakan perbaikan, harus
dicantumkan dalam laporan hasil pemeriksaan,
tetapi tdk dapat diterima sebagai pembenaran utk
menghilangkan temuan dan rekomendasi yg
berhubungan dgn temuan tsb.
TANGGAPAN AUDITI
• Pemeriksaam harus melaporkan tanggapan pejabat diri yang
bertanggung jawab atas program yg diperiksa mengenai
kesimpulan, temuan dan rekomendasi pemeriksa, serta
perbaikan yg direncanakan olehnya . Salah satu cara yg
paling efektif utk memastikan bahwa sesuatu laporan hasil
pemeriksaan dipandang adil, lengkap, dan obyektif adalah
adanya reviu dan tanggapan dari pejabat yg bertanggung
jawab, sehinggga dapat diperoleh suatu laporan yg tdk hanya
mengemukakan temuan dan pendapat pemeriksa saja,
melainkan memuat pula pendapat dan rencana yg akan
dilakukan oleh pejabat yg bertanggung jawab tersebut.

• Apabila tanggapan dari auditi bertentangan dgn kesimpulan ,


temuan, rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan, dan
menurut pendapat pemeriksa tanggapan tersebut tidak benar,
maka pemeriksa harus menyampaikan ketidaksetujuannya
atas tanggapan tersebut beserta alasannya secara seimbang
dan obyektif. Sebaliknya , pemeriksa harus memperbaiki
laporannya apabila pemeriksa berpendapat bahwa tanggapan
tsb benar.
REKOMENDASI
• saran SPI kepada direktur utk
penyelesaian suatu temuan.
• Harus dilaksanakan oleh unit terkait
• Dengan pemantauan direktur / jajaran
manajemen
• Pemantauan SPI
LAPORAN BERKALA
• Wajib disampaikan kepada direktur
tentang realisasi kinerja dan kegiatan
pemeriksaan yang telah dilaksanakan.
• Dalam bentuk laporan tahunan
• Sekaligus menyampaikan rencana kerja
tahun depan
TATA HUBUNGAN KERJA
• Pelaporan hasil kerja direktur
• Pelaporan ke pemilik dengan ijin Direktur
• Mitra Inspektorat / auditor
• Mitra dgn Dewan Pengawas.
• KESUKSESAN SEBUAH RUMAH SAKIT
adalah hasil kerja seluruh SDM di RS tsb,
termasuk hasil kerja dari SPI
SATUAN PEMERIKSAAN
INTERNAL
• Dibentuknya tujuan menjamin
penyelenggaraan tata KELOLA Rumah
sakit yg baik. ( good corporate governance
) melalui penerapan fungsi fungsi
manajemen rumah sakit yg berdasarkan
prinsip prinsip transparansi, akuntabilitas,
responsibility, independensi, kesetaraan
dan kesetaraan
• Ini adalah point revisi dari kata .....tata
keharuman .....tata kelola..

Anda mungkin juga menyukai