Anda di halaman 1dari 131

ANTIKORUPSI

ESTHERLINA PASARIBU DIKLAT PRAJABATAN CPNS -


Ciawi, 18 Juli 2019 BPKP GOL II Thn 2019 Angkatan III
TUJUAN PEMBELAJARAN

1) Hasil Belajar : peserta mampu membentuk perilaku yang


amanah dan jujur serta berperan dalam pencegahan
korupsi dilingkungannya

2) Indikator Hasil Belajar : Peserta dapat Menyadari dampak


perilaku dan tindak pidana korupsi bagi dirinya, keluarga,
masyarakat, bangsa dan kehidupan; Menjelaskan cara-cara
menghindari perilaku korupsi; Menjelaskan internalisasi dan
pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya
korupsi di lingkungannya
ANTI KORUPSI

 SADAR ANTI KORUPSI

 SEMAKIN JAUH DARI KORUPSI


1. SADAR
ANTI KORUPSI
TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran,


peserta dapat memahami dampak
dari korupsi dan membangun niat,
semangat serta komitmen
memberantas korupsi.

5
B. INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran peserta dapat:


1. menjelaskan berbagai dampak dari perilaku
dan tindak pidana korupsi;
2. menjelaskan pengertian korupsi.
3. mengetahui delik-delik tindak pidana
korupsi
4. memiliki niat, semangat dan komitmen
melakukan pemberantasan korupsi
5. membuat impian Indonesia yang bebas dari
korupsi. 6
PETA KORUPSI DUNIA
TAYANGAN FILM
A. DAMPAK PERILAKU DAN TINDAK
PIDANA KORUPSI

Adanya keteraturan atau harmoni


dalam kehidupan alam dan manusia
Terjadinya penyimpangan karena
perilaku manusia dapat merusak
harmoni yg ada
Sadarilah Bahwa Dibalik Semua Fenomena Kehidupan Yang Mengandung
Kerusakan Selalu Ada Kaitannya Dengan Korupsi:

1) Kerusakan hutan atau lingkungan,


2) Bangunan yang cepat rusak
3) Penegakan hukum yang tidak dapat tegak dan berlaku adil,
4) Layanan yang lama, sulit dan birokrasinya panjang,
5) Pengadaan Barang dan Jasa yg tidak sesuai Spesifikasi
6) Sumber daya alam yang melimpah namun tidak dapat memberikan
kesejahteraan bagi rakyatnya, dll.
7) Masyarakat hidup dalam kondisi pra-sejahtera.
8) Sebagian Pertanggung-jawaban hanya sebatas administrasi
SADARILAH BAHWA DIBALIK SEMUA FENOMENA KEHIDUPAN YANG
MENGANDUNG KERUSAKAN SELALU ADA KAITANNYA DENGAN
KORUPSI:

1) Bahas dalam kelompok dan Presentasikan


Hubungan Korupsi dengan terjadinya masing-
masing permasalahan di atas.
2) Berikan contoh-contoh yang relevan dengan
masing-masing permasalahan di atas.
3) Berikan alasan atau Jelaskan lebih rinci
mengapa Kelompok Anda memilih contoh-
contoh tersebut
4) Apa Solusi terhadap Permasalahan di atas
BAGAIMANA DENGAN INDONESIA?
INDONESIA

NEGARA SUPER POWER


INDONESIA
NEGARA KEPULAUAN TERBESAR

16.056
PULAU YG SDH DIBERI NAMA

Data yang dirilis olh Kementrian Kelautan dan Perikanan th 2017


1.922.570 km² : Luas Total Daratan
1.829. 570 km² : Daratan non-air
93.000 km² : Daratan berair
ANGKA KEMISKINAN
28,57 Juta
penduduk
Indonesia hidup
di bawah standar
garis kemiskinan.

(sumber : BPS
September 2013)
PEMBANGUNAN
Beberapa orang pelajar SMP dan SD di Kampung
Tanjung, Lebak, Banten, meniti sebuah jembatan
rusak yang hanya dihubungkan dengan satu tali
terbentang di atas Sungai Ciberang.

(Foto: Reuters/Beawiharta)

Ibu Pertiwi
INDEKS PERSEPSI KORUPSI
TAHUN 2016 dan 2018 (By: Transparency International)

No NEGARA IPK 2016 IPK 2018

1 DENMARK 90 88

2 SELANDIA BARU 90 87

3 FINLANDIA 89 85

3 SINGAPURA 85 85

50 MALAYSIA 47 47

88 INDONESIA 36 38

99 THAILAND 38 36

… PIHILIPINA …

168 …. ….
BELAJAR DARI DENMARK
DENGAN IPK TINGGI
• Mempunyai unit pemberantasan korupsi disetiap lembaga
pemerintahan.
• Menerapkan keterbukaan politik dengan memodernisasi sektor
publik dan manajemen sumber daya publik melalui peningkatan
transparansi dalam pengambilan kebijakan, mekanisme akuntabel
dan antikorupsi, partisipasi warga dan dialog civil society.
• Pendidikan gratis, para siswa dan mahasiswa juga mendapat biaya
hidup bulanan dari Pemerintah.
• Biaya pengobatan gratis.
• WHO memasukkan Denmark sebagai negara paling mudah
berbisnis di Eropa.
• Mendapat hadiah 14 Nobel
(Infografis Antikorupsi – KPK)
BELAJAR DARI SELANDIA BARU
• Hukuman mati di hapuskan, namun media disana sangat proaktif
memberitakan kasus korupsi sehingga menjadi hukuman sosial
kepada koruptor.
• Pendidikan antikorupsi ditanamkan sejak dini.
• Transparansi pemerintahan dan layanan publik yang berkualitas.
• PNS dinegara ini wajib melaporkan setiap kegiatan & harta
kekayaannya
• Negara ini sejahtera
• Sebagai negara penemu jarum suntik habis pakai, pagar listrik,
tutup pengaman botol dari jangkauan anak-anak, dan GPS
Navman.
• Para ahli di negara ini mendunia

(Infografis Antikorupsi – KPK)


BELAJAR DARI FINLANDIA
• Integritas di negara ini benar-benar teraktualisasi. Bahkan Perdana
Mentri rela mengundurkan diri hanya karena berbohong saat
kampanye.
• Implementasi UU antikorupsi sangat baik.
• Kasus korupsi di negara ini tidak hanya melibatkan uang negara,
kasus seperti menunda pengumuman penting yang wajib diketahui
masyarakat dikategorikan sebagai tindakan-tindakan pejabat terkait
korupsi.
• Hidup sederhana dicerminkan lewat kepemilikan mobil yang jarang
di negara ini. Transportasi umum cukup baik
• Memiliki SDM yang unggul dan kompeten. Sistem pendidikannya
menjadi kiblat dunia. Penemuan di bidang IT bisa dikatakan pionir.
Bahkan Nokia menjadi legenda untuk bisnis gadget dunia

(Infografis Antikorupsi – KPK)


Tayangan Dampak Korupsi
Seberapa Serius Dampak Korupsi terhadap:
• Pekerjaan
• Pribadi Pegawai
• Keluarga
• Anak
• Dan lain-lain (menurut pendapat masing–masing
Kelompok)

DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK DAN PRESENTASIKAN


Praktik menentukan Dampak dan Penyebab Korupsi

1. Siapkan papan dan bahan-bahan dari koran/majalah. Pilih


fenomena dampak yang akan terjadi dari potongan yg ada. Cari
penyebabnya. Jika memungkinkan, kaitkan dengan BPKP tempat
anda akan bekerja di dalamnya jika ada korupsi.

2. Tempelkan dan jelaskan makna gambar.

3. Apa solusinya?

4. Presentasikan per kelompok


Hukum Tidak Pernah Tegak Jika Masih Ada Korupsi

• Bagaimana Harapan Anda sebagai Pegawai, bila di


tempat kerja Anda masih ada Korupsi?
• Bagaimana Ekspresi Anti Korupsi Anda?

Semua Tujuan Anda, Tujuan Organisasi, Tujuan


Nasional hanya akan menjadi mimpi belaka
selama korupsi masih menyertai dalam setiap
proses pencapaiannya.
A PA
I TU ?
?
? ?
?
?? ? ?
RUMUS KORUPSI ?

Robert Klitkgard: K=DxM–A


Korupsi adalah K = Korupsi
diskresi atau D = Diskresi
monopoli tanpa M = Monopoli
adanya A = Akuntabilitas
akuntabilitas
ARTI KORUPSI DI INDONESIA
CIRI-CIRI KORUPSI
• Dilakukan lebih dari 1 orang
• Merahasiakan motif, ada keuntungan yg ingin
diraih
• Berhubungan dengan kekuasaan/kewenangan
tertentu
• Berlindung dibalik pembenaran hukum
• Melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum
• Mengkhinati kepercayaan (Alatas, 1983)
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI

a. Penegak hukum tidak konsisten


b. Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang
c. Langkanya lingkungan Antikorupsi
d. Rendahnya pendapatan penyelenggara negara
e. Kemiskinan, keserakahan
f. Budaya memberi upeti, imbalan jasa & hadiah
g. Kosekuensi bila ditangkap lebih rendah dari pada
keuntungan korupsi
h. Budaya permisif/serba membolehkan
i. Gagalnya pendidikan agama dan etika
T P K
I I O
N N R
D D U
A A P
K N S
A I
N A R A P I DA N A
tindak pidana
tindak pidana
tindak pidana

“straafbaarfeit”
straafbaarfeit

“dapat dihukum”
kenyataan, perbuatan
atau
tindakan yang dapat
dihukum yang dilakukan
“sebagian dari kenyataan” oleh
manusia sebagai pribadi
l y at no
f Mu
Pro leh s u atu
ar a ng o
n g dil um, ank si
u m yang
ya k i s ggar h u k
u a tan uran hu diserta arang a n m e l an
n g aja
e rb a t a i b t in d a k a n s e
P
g ma n
t u bag terseb “Tu
k uk a n deng ja o leh
a n e n n telah d il a an se n g a
n g an y na tert r atura ak de n g
lara a pida langga at a u pu n tid pat
r up m e y a n g da
be
ya ng s e s e o rang a b k an atas
a g j aw n d ang
siap n g g u n an g - u
diperta a n ol eh und
ya d um”
it ndakann kan dapat dihuk
d in yata
c ht tela h

E. U
tr e y ang ON
p idana
t d elik I M
pe r i s tiwa ia sebu S
in g juga
ser

ka
Peristiwa pidan

P r
a
merupakan peri a
stiwa hukum , y
peristiwa kemas aitu
yarakatan yang
membawa
akibat yang
diatur oleh huku
m.
TINDAK
PIDANA unsur
KORUPSI 1

Setiap orang atau korporasi


yang melawan hukum
:menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau
sarana yang ada padanya
karena jabatan atau
2
kedudukan;

3
Yang Dapat Merugikan
Keuangan Negara Atau dengan tujuan menguntungkan
Perekonomian Negara diri sendiri, orang lain atau
suatu korporasi;
UUPTP
K
Setiap Orang
adalah orang
perseorangan
atau korporasi.
ANG
(Pasal 1 Angka 3)
OR
TIAP
SE
PERBUATAN
3) Perb
2, 1 ua
,1 keam tan curan
1 anan g
,6,1 umum , membah
5 Pe (Psl 7 ayak
P sl ma ) an
( lsu
ap buk an,
u ) u-b me
ny (P sl 8 uku ngh
e a
M rharg /da ilan
fta gka
ap e tb r-d
u u ra aft n, m
S g/s ar
anua n (Ps erusa
elap l 9, kka
g g 10 n
Pen menya
lahgu MELA
nakan
WA N HUKUM
kewen
an
jabata gan, kesem
n/ked
uduka patan atau
n (Psl saran
3) a karen
a
Keuangan Negara ( Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara ) : semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

Perekonomian Negara : (Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999


tentang Tindak Pidana Korupsi ) kehidupan perekonomian yang disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan ataupun usaha masyarakat secara mandiri
yang didasarkan pada kebijaksanaan pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bertujuan
memberikan manfaat, kemakmuran dan kesejahteraan kepada seluruh kehidupan
masyarakat”.

 Pasal 1 ayat 22 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara yang dimaksud dengan kerugian negara atau daerah adalah :
Kekurangan uang, surat berharga dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai
akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai

AKIBAT KEMBALI
KE
KEB
IJAK
AN/
DIAN TIND
GGA AKA
P KO N YA
RUP NG
SI
UU TPK NO 31 TH 1999
K
PK
L TP
RIL
AKU
T
PA
SA
P E
AP
G G
A
AN
NE
G A R
JE
NIS
DI
UG
I AN
N G
KE
R
YA
A N T PK

A K ITA
ND
G

BIJ BER
KA

KE Y G
N/ LAIN
A A NA
AK PID
IN
D
T
Fraud dalam UU Tipikor
 Disajikan dalam 13 pasal dalam UU Nomor 31 tahun 1999 jo. UU
Nomor 20 Tahun 2001. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi
dirumuskan ke dalam 30 bentuk pidana korupsi yg dikategorikan
dalam 7 kelompok:
1. Kerugian keuangan Negara; (pasal 2 dan 3)
2. Suap-menyuap; (pasal 5,6,11,12 dan 13)
3. Penggelapan dalam jabatan; (pasal 8,9 dan 10)
4. Pemerasan; (pasal 12)
5. Perbuatan curang; (pasal 7 dan 12)
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan; (pasal 12 huruf i)
7. Gratifikasi (pasal 12 B jo pasal 12 C)
Gratifikasi adalah...

Pemberian
dalam arti
luas

Penjelasan Pasal 12 B UU No.31/1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001:


Uang /
Barang
setara Uang
Pinjaman tanpa
Rabat/Diskon
Bunga
Komisi Pengobatan Cuma2
Tiket Perjalanan Perjalanan Wisata
Fasilitas Penginapan & Lainnya
Without SUPPLY

GRATIFIKASI...
ADALAH AKAR KORUPSI
Tindak Pidana Lain yang terkait dengan TPK
 Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi (pasal 21)
 Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan tidak
benar (pasal 22 jo pasal 28)
 Bank yang tidak memberikan keterangan rekening
tersangka (pasal 22 jo pasal 29)
 Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau
keterangan palsu (pasal 22 jo pasal 35)
 Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan
keterangan atau keterangan palsu (pasal 22 jo pasal 36)
 Saksi yang membuka identitas pelapor (pasal 22 jo pasal
36)

56
Fakta Korupsi erjadi
r at a - ra t a t
p ulk a n s e tiap tahun s ar 321,8
K m en y im a ra s e b e
BP
n g an an g g aran neg ja di pa d a A PBN
penyimpa K o ru p s i t ersebut ter a Milik
17 , 01 % . d a n U s a h
triliun atau B a n k In d o nesia, Ba
n no n A P BN, n b a d a n -b adan
d a ), d a
N e gara(BUMN
Tahun 20
14 Pering lain.
dikeluark
an Transp kat Indonesia di in
Tapi mas arency In deks koru
ih jauh di t er national na psi yang
bawah ne ik dari 11
Filipina, T g 4 ke 107.
hailand, M ara-negara tetang
alaysia da ga sepert
n Singap i
ura
EKONOMI

SOSIAL
POLITIK DAN
BIROKRASI DEMOKRASI

DAMPAK KORUPSI HUKUM

LINGKUNGAN

PERTAHANAN & KEAMANAN

IMPACT OF CORRUPTION :
AN ENOUMEROUS DESTRUCTION EFEECT
DAMPAK EKONOMI LESUNYA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
INVESTASI

PRODUKTIVITAS MENURUN

BERKURANGNYA PENDAPATAN DARI


SEKTOR PAJAK

HUTANG NEGARA MENINGKAT

RENDAHNYA BARANG DAN JASA PELAYANAN


PUBLIK
MAHALNYA JASA PELAYANAN
DAMPAK SOSIAL PUBLIK

Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat

Terbatasnya Akses Bagi Masyarakat Miskin

Meningkatnya Angka Kriminalitas

Solidaritas Sosial Semakin Langka dan


Demoralisasi
Matinya Etika Sosial Politik
BIROKRASI

Tidak Efektifnya Peraturan dan Perundang-


undangan

Birokrasi Tidak Efisien


Munculnya Kepemimpinan Korup

POLITIK DAN Hilangnya Kepercayaan Publik pada


DEMOKRASI Demokrasi

Menguatnya Plutokrasi

Hancurnya Kedaulatan Rakyat


HUKUM Fungsi Pemerintahan Mandul

Hilangnya Kepercayaan Rakyat Terhadap


Lembaga Negara

Kerawanan Hankamnas Karena


Lemahnya Alusista dan SDM
PERTAHANAN & KEAMANAN

Lemahnya Garis Batas Negara

Menguatnya Sisi Kekerasan Dalam


Masyarakat

Menurunnya Kualitas Lingkungan


LINGKUNGAN

Menurunnya Kualitas Hidup


GREEDY CORRUPTION

E to
s K
an erja
u rk Ren
e nyub an dah
M
am ak
Ke t
Ek
DAMPAK sp
loit
KORUPSI a si
S um
be
rda
dal ya
M o
r nya l
ncu osia
Ha S
uruk n
k B ia
f e
E kon o m
re
Pe
Kerusakan Lingkungan
Hidup

Bupati Bogor diputus


bersalah menerima
suap alih fungsi Hutan Berkurangnya
 PT Bukit Jonggol Asri daerah serapan air
sebesar Rp 4,5 miliar hujan

Dampak Banjir

Gubernur Riau Annas Maamun tertangkap tangan


menerima uang $ 500 Sing. Ketua Asosiasi Petani Kelapa
Sawit Indonesia peralihan status hutan tanaman industri
(HTI) seluas 140 hektar di Kabupaten Kuantan Singingi,
Banyak anak putus sekolah

Kejaksaan Negeri
Banyuwangi, Jawa Timur,
melakukan operasi
tangkap tangan tiga pelaku
kasus dugaan korupsi
Mengganggu Proses
pemotongan Dana Alokasi
Pengurangan Volume Belajar
Khusus (DAK) Pendidikan
Tahun 2014. Dari tangan Pekerjaan
ketiganya, Kejaksaan
menyita uang sebesar Rp
211.642.000.
Pelayanan Kesehatan untuk orang miskin
Buruk

Mark up untuk di bagi bagi

KPK menetapkan Tubagus Chaeri


Wardana alias Wawan sebagai
tersangka dalam kasus dugaan korupsi
proyek pengadaan alkes di lingkungan
Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi
Banten tahun anggaran 2012-2013.
Diskusi
 Mengapa Kasus Suap kepada Pimpinan
Daerah dapat berdampak pada Kerusakan
Lingkungan Hidup?
 Mengapa Kasus Korupsi Alkes dapat
berdampak pada rendahnya pelayanan
Kesehatan.
 Mengapa Kasus Korupsi dana
pembengunan Infrastruktur sekolah dapat
berdampak pada potensi anak putus
sekolah?
NIAT, SEMANGAT
KOMITMEN ANTI KORUPSI

01/05/2021 70
dar
ec ara sa
di vidu s
in
kan oleh
imu ncul isengaja
ya ngd da nd
ku
perila

MENDORONG

PERASAAN
AFEKTIF
PIKIRAN TINDAKAN
KOGNOTIF PSIKOMOTORIK

INTENSI
Teori planned behavior (Fishbein dan
Ajzen: 1975)

Attitude Toward Kecenderungan


behavioral beliefs
behavior berupa tinggi berperilaku
berupa perasaan
perasaan positif anti-korupsi
positif

Normative beliefs Subjective norm


berupa persepsi berupa persepsi dan
bahwa perilaku anti- Intensi perilaku
motivasi eksternal
korupsi sejalan antikorupsi
untuk melakukan
dengan norma perilaku antikorupsi
masyarakat
berupa keyakinan bahwa kondisi
Control beliefs berupa eksternal mendukung perilaku
keyakinan bahwa kondisi antikorupsi sejalan dengan norma
eksternal mendukung masyarakat Intensi perilaku
Perceived behavior control berupa
perilaku antikorupsi acuan (kesempatan, kemudahan) antikorupsi
sejalan dengan norma untuk melakukan perilaku
masyarakat antikorupsi
PROFESIONALITAS PENDIDIKAN FORMAL : SD
SAMPAI PERGURUAN
TINGGI
PNS
DIKLAT LPJ
DIKLAT PENJENJANGAN
KOMPETENSI
DIKLAT TEKNIS & FUNG

SEMINAR, WORKSHOP,
LOKAKARYA, RAKOR
KOMITMEN THD DAN DISEMINASI DLL
PERATURAN PER UU YG
BERLAKU
PROFESIO
NALITAS
PNS
DISIPLIN DALAM
MELAK SANAKAN
TUGAS

MORALITAS YANG
TINGGI

73
PNS WAJIB MEMILIKI KUASAI PERATURAN PER
UU AN TTG TUGAS POKOK

4 (EMPAT) TAS DAN FUNGSI

KUASAI PERATURAN PER


INTELEKTUALITAS YG UU AN TTG
PENGELOLAAN
MEMADAI KEUANGAN DAERAH

KUASAI PERATURAN PER


UU AN TTG PENGADAAN
AKTUALITAS YANG BARANG DAN JASA
TERAMPIL DAN CAKAP
PNS WAJIB
MEMILIKI 4
TAS NIAT, SEMANGAT
KONSEPTUALITAS YG
DAN KOMITMEN
MANTAP ANTI KORUPSI

MORALITAS YANG
TINGGI

01/05/2021 74
niat dan
semangat Niat dan
anti korupsi semangat
Anti
korupsi Pillar of integrity

Create public
accountability

VISIONER
Spiritual
Account
ability
INDONESIA
BEBAS DARI KORUPSI

01/05/2021 89
KONSEP SIN (SISTEM INTEGRITAS NASIONAL)

01/05/2021 90
2. SEMAKIN JAUH
DARI KORUPSI
Tujuan Pembelajaran

A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta memiliki
pemahaman yang jelas dan contoh yang nyata
bagaimana menghindaran diri dari perilaku dan
tindak pidana korupsi.
Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan peran tunas integritas dalam pemberantasan


korupsi

2. Menentukan nilai nilai dasar anti korupsi yang paling


signifikan bagi Anda dan instansi tempat Anda akan bekerja

3. Menerapkan teknik sederhana dalam internalisasi integritas


sebagai salah satu upaya untuk menghindari korupsi

4. Melakukan re-framing untuk memudahkan proses


internalisasi integritas

5. Memahami seeding dan perilaku otomatis dalam konteks


perilaku anti korupsi
2.1.TUNAS
INTEGRITAS
Menjadi orang yang utuh, yang terpadu, dan seluruh bagian dari diri kita yang berlainan
bekerja dengan baik dan berfungsi sesuai rancangan (Henry Cloud, 2007)

integrasi dari sifat-sifat dan kemampuan yang dikagumi kedalam sebuah sistem kebijakan yang
berfungsi (Puka 2005)

mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran;
(kamus besar bahasa indonesia)
TUNAS INTEGRITAS
Tunas integritas merupakan terjemahan dari
konsep yang berprinsip bahwa manusia sebagai
faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang
seutuhnya terkait manusia sebagai makhluk
dengan aspek jasmani dan rohani, serta makhluk
sosial yang harus berinteraksi dengan
lingkungannya. Maka pembangunan integritas
perlu dimulai dari upaya membangun integritas
individu yang selaras dengan integritas
organisasi dan bangsa.
Konsep tunas integritas
memastikan tersedianya manusia-
manusia yang melakukan upaya
peningkatan integritas diri dan
lingkungannya dengan membangun
sistem yang kondusif, hingga
terbentuk manusia -manusia yang
mampu menyelaraskan antara
rohani dan jasmani, dengan
melakukan penyelarasan pada
semua elemen dirinya (jiwa,
pikiran, perasaan, ucapan dan
tindakan) dengan nurani (standar
kebaikan universal), sehingga
terbentuk perilaku integritas yang
selaras pula dengan berbagai
situasi dan lingkungan (sistem dan
budaya integritas).
Tunas Integritas
 Manusia sebagai faktor kunci perubahan berinteraksi dengan
lingkungan
 Pembangunan integritas dimulai dari upaya membangun
integritas individu yang selaras dengan integritas organisasi
dan bangsa.
 Pemberantasan korupsi berkaitan dengan akhlak dan moral
manusia
 Pembenahan akhlak/moral perlu dibangun dengan
mengembangkan integritas individu dan budaya anti korupsi.
A. PERAN
TUNAS INTEGRITAS
PERAN TUNAS INTEGRITAS
Para tunas integritas diharapkan dapat menjalankan
peran strategis dalam organisasi berupa:
1. Menjadi jembatan masa depan kesuksesan
organisasi, mereka menjadi kumpulan orang yang
selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi
tercapai.
2. Membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif
dalam pembangunan sistem integritas hingga
semua peluang korupsi dan berbagai penyimpangan
lainnya dapat ditutupi.
3. Mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja
untuk berintegritas tinggi.
Seorang Tunas Integritas melakukan hal-hal:
 Pelembagaan sistem integritas dalam ruang lingkup
organisasi dengan menciptakan iklim etika yang kuat
 Kode etik telah terinternalisasi pada individu, sehingga
pengendalian organisasi dapat dijalankan dengan baik.
 Individu dan organisasi perlu mencapai keutuhan pribadi,
organisasi, pilar dan bangsa, yang tercermin dalam
implementasi nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan
sehari-hari.
Tunas Integritas memiliki kemampuan melakukan:

1. Re-framing budaya, agar perubahan


budaya lebih mudah dan cepat.
Pemberantasan korupsi melalui re-framing
budaya.

2. Utilisasi fenomena perilaku otomatis bagi


perubahan diri, dengan menciptakan
peradaban yg lebih baik.
Tugas Tunas Integritas Anti Korupsi
A. Orang yang memiliki
kemampuan untuk
menggerakan lingkungannya
untuk bersikap secara
menyatu antara pola pikir,
perasaan, ucapan dan perialku
dengan hati nurani anti
korupsi.

B. Melakukan Reframing dan


Seeding Of Integrity
Manfaat menjadi Tunas Integritas
Bagi Individu Bagi Instansi
a. Memiliki daya pengaruh a. Memiliki daya pengaruh
lebih besar; lebih besar
b. Daya saing berkelanjutan b. Mendorong terciptanya
c. Early warning system; daya saing berkelanjutan
c. Mencipatkan peluang
untuk menempati posisi
strategis
Kader Tunas Integritas Anti Korupsi
Kumpulan orang (pegawai) yang sudah relatif
berintegritas berkolaborasi membangun sistem integritas
anti korupsi dari diri sendiri untuk dan/dari instansi ;

INTEGRITAS DALAM HAL APA?


B. IDENTIFIKASI
NILAI DASAR
ANTI KORUPSI
NILAI-NILAI DASAR

KERJA
KERAS
DISIPLIN

PEDULI
sebelum

sesudah
JUJUR
TANGGUNG
ADIL JAWAB

MANDIRI

SEDERHANA BERANI
Nilai kejujuran CPNS dapat
diwujudkan dalam bentuk tidak
melakukan kecurangan . Antara
lain dapat berupa: tidak
memalsukan dokumen misalnya
membuat kuitansi tidak sesuai
dengan sebenarnya, daftar
absen fiktif, Berita Acara
proforma

Menurut Sugono kata jujur dapat


didefinisikan sebagai lurus hati, tidak
berbohong, dan
tidak curang
Nilai kepedulian dapat diwujudkan oleh CPNS dalam bentuk antara
lain berusaha ikut memantau jalannya proses penyelenggaraan
pemerintahan , memantau sistem pelayanan publik, memantau kondisi
infrastruktur , kesadran atas biaya, lingkungan kantor. Nilai
kepedulian juga dapat diwujudkan dalam bentuk mengindahkan
seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di dalam kantor dan di
luar kantor

PEDULI
definisi kata peduli adalah mengindahkan,
memperhatikan dan
menghiraukan (Sugono : 2008)
Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk mengerjakan sesuai
tupoksi tanpa bergantung pihak lain.

MANDIRI
diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan
tidak bergantung pada orang lain
untuk mengerjakan tugas dan
tanggung jawabnya
Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan mengatur
waktu dengan baik, kepatuhan pada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku
di kantor , mengerjakan segala sesuatunya tepat waktu, dan fokus pada pekerjaan.

DISIPLIN
ketaatan (kepatuhan) kepada
peraturan (Sugono: 2008)
Tanggung jawab merupakan nilai penting yang harus dihayati oleh CPNS .
Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk bekerja
sungguhsungguh, tepat waktu , sesuai ketentuan ,berkualitas , menjaga amanah
dan kepercayaan yang diberikan.

TANGG UNGJAWAB

keadaan wajib menanggung segala


sesuatunya (kalau terjadi apa-apa
boleh dituntut, dipersalahkan dan
diperkarakan) (Sugono : 2008)
Kerja keras dapat diwujudkan oleh CPNS dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
dalam melakukan sesuatu menghargai proses bukan hasil semata, tidak
melakukan jalan pintas, mengerjakan tugas-tugas dengan sungguh-sungguh.

KERJA KERAS
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan. Kata
”kemauan” menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan, dan pantang mundur
Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh CPNS dalam kehidupan sehari-hari,
baik di kantor maupun di luar kantor. Misalnya hidup sesuai dengan kemampuan,
hidup sesuai dengan kebutuhan, tidak suka pamer kekayaan, dan lain sebagainya.

SEDERHANA

tidak hidup boros, hidup sesuai dengan kemampuannya akan mengatasi


permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois, dan yang sikap-
sikap negatif lainnya lainnya. Prinsip hidup sederhana juga menghindari
seseorang dari keinginan yang berlebihan.
Nilai keberanian dapat dikembangkan oleh CPNS dalam lingkungan kantor dan
di luar kantor . Antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan
dan membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab,
dan lain sebagainya

BERANI
Pengembangkan sikap Berani adalah perwujudan mempertahankan pendirian dan
keyakinan Anti Korupsi CPNS. Pengetahuan yang mendalam menimbulkan perasaan
percaya kepada diri sendiri. Jika CPNS menguasai masalah yang dia hadapi, dia pun
akan menguasai diri sendiri. Di mana pun dan dalam kondisi apa pun sering kali harus
diambil keputusan yang cepat dan harus dilaksanakan dengan cepat pula. Salah satu
kesempatan terbaik untuk membentuk suatu pendapat atau penilaian yang sebaik-
baiknya adalah dalam kesunyian di mana dia bisa berpikir tanpa diganggu.
Nilai keadilan dapat dikembangkan oleh CPNS dalam kehidupan sehari-hari, baik di
dalam kantor maupun di luar kantor . Antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk
selalu memberikan pujian tulus pada kawan yang berprestasi, memberikan saran
perbaikan dan semangat pada kawan yang tidak berprestasi, tidak memilih kawan
berdasarkan latar belakang sosial, dll.

KEADILAN
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak. Bagi PNS karakter adil ini perlu sekali dibina sejak masa CPNS agar
dapat belajar mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara adil dan benar.
9 Nilai Dasar Anti Korupsi
Analisis Implementasi 9 Nilai Anti Korupsi

9 Nilai AK PEMBICARA/NARASUMBER
Jokowi Ahok Risma Anis
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung
Jawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
C. PENYELARASAN
NILAI ORGANISASI
DAN ANTI KORUPSI
Saat ini, setiap organisasi biasanya sudah
menentukan nilai dasar organisasinya,
tentunya nilai anti korupsi diharapkan
masuk didalamnya, terutama nilai inti anti
korupsinya yang telah anda identifikasi,
lebih jauh lagi jika nilai organisasi
selaras pula dengan nilai anti korupsi, upaya
penyelarasan nilai tersebut sangat penting
untuk memastikan bahwa para pegawai
yang mengusung integritas atau anti
korupsi tepat didalam organisasinya
D. PENANAMAN
NILAI INTEGRITAS
INTEGRITAS
Kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan dan perilaku
dengan hati nurani; Kegiatan yang terstruktur dan sistematis dalam
bentuk kegiatan untuk mewujudkan perilaku individu dan lingkungan yang
beritegritas.
PENANAMAN NILAI INTEGRITAS

Kelman (1958) dan Brigham (1991)


menyebutkan adanya tiga proses sosial yang
berperan dalam proses perubahan sikap dan
perilaku, yaitu kesediaan (compliance),
identifikasi (identification), dan internalisasi
(internalization). Integritas sebagai suatu proses
sosial yang ditujukan untuk mengatasi korupsi di
Indonesia, dengan demikian salah satu
upaya perubahannya dapat dilakukan melalui
tiga proses perubahan sosial dari Kelman dan
Brigham tersebut
PROSES TUNAS INTEGRITAS
KESEDIAAN
Kesediaan terhadap integritas (Integrity Compliance)
adalah ketika individu bersedia menerima pengaruh
untuk berintegritas dari orang lain atau dari kelompok
lain, dikarenakan ia berharap untuk memperoleh reaksi
atau tanggapan positif dari pihak lain tersebut.
Kesediaan semacam ini biasanya tidak berasal dari hati
kecil atau hati nurani seseorang, tetapi lebih
merupakan cara untuk sekedar memperoleh reaksi
positif seperti pujian, dukungan, simpati dan semacamnya
sambil menghindari hal-hal yang dianggap negatif, atau
sering disebut sebagai pencitraan
IDENTIFIKASI
Identifikasi integritas terjadi apabila
individu meniru integritas seseorang atau
kelompok lain dikarenakan integritas sudah
sesuai dengan apa yang dianggapnya
sebagai bentuk hubungan yang
menyenangkan antara dia dengan yang
memberikan pengaruh terkait integritas
INTERNALISASI
Internalisasi integritas terjadi apabila individu
menerima pengaruh dan bersedia bersikap dan
berperilaku dengan penuh integritas dikarenakan
integritas tersebut sesuai dengan apa yang ia
percayai dan sesuai dengan sistem nilai yang
dianutnya. Individu yang menerima pengaruh
integritas, menjadi berintegritas dengan penuh
kepuasan. Penerimaan integritas seperti ini
biasanya dipertahankan oleh yang bersangkutan
dan biasanya tidak mudah untuk berubah selama
sistem nilai yang ada dalam dirinya masih bertahan
7 komponen INTERNALISASI
Modality adalah kata keterangan yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keyakinan atau harapan.

Asosiasi perkumpulan orang yg mempunyai kepentingan bersama

Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan sesorang


individu kepad individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti
atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional
Anchoring Perilaku manusia mengikui pola stimulus-respon, apa yang
dilihat, didengar, dialami, secara berulang atau yang menjadi habit . Anchor
dikenali, dievaluasi, diruntuhkan, atau diciptakan, menggunakan kelima
indera, sebagai komponen internal strukturnya.

Utilitasi adalah pemanfaatan yang ada dari total pemantaan keseluruhan

Relaksasi adalah proses melepaskan ketegangan dan mengembalikan


keseimbangan baik pikiran maupun tubuh.

Amplify adalah proses penguatan sikap dan pendirian


2.2. MEMBANGUN
SISTEM INTEGRITAS
A. RE-FRAMING CULTURE
Re-framing
Upaya untuk mengembalikan konten pada konteksnya
semula atau pada orientasi sebelumnya, dengan
mengubah makna dari pengalaman tersebut dan
mendapatkan interpretasi yang berbeda.

Seeding of Integrity
Upaya untuk menanamkan nilai-nilai integritas pada bawah
sadar seseorang sehingga menjadi perilaku otomatis

Upaya untuk mengukur seberapa bertahan


Permanensi lama seseorang terpengaruh melakukan
tindakan tertentru sesuai harapan pemberi
pengaruh.
A.SebagaiProses......

Framing......

Konteks korupsi saat ini sudah menjadi hal yang


biasa, bahkan banyak pihak berpandangan korupsi
merupakan hal yang lumrah. Ia tetap mendapat
wibawa dari kekayaan yang koruptif.
Korupsi TIDAK seburuk yang dipikirkan
BB. SEEDING OF INTEGRITY
SEEDING OF INTEGRITY
Seeding Of Integrity merupakan upaya
untuk menanamkan pengaruh integritas
pada bawah sadar hingga dapat
membentuk perilaku, kebiasaan dan
budaya integritas. Seakan
menjadi suatu pertempuran antara
integritas dan korupsi, saling
memperkuat untuk mempengaruhi
pegawai negeri di Indonesia
Terdapat 3 aspek penting yang perlu
disadari terkait pertempuran antara
integritas dan korupsi:
1.Koruptor menggoda biasanya pada saat
seseorang sedang di luar sistem;
2.Koruptor menggoda biasanya pada saat
keadaan sepi dan rahasia;
3.Koruptor menggoda dengan beragam
cara dan menggunakan pengaruh yang
sebelumnya diluar perkiraan.
C. SISTEM INTEGRITAS
ORGANISASI
Bangsa Indonesia Upaya-upaya tunas
termasuk didalamnya Anda dengan peserta diklat
Pegawai Negeri Sipil prajabatan lainnya integritas tersebut
membutuhkan individu- diharapkan dapat diharapkan
memerankan diri sebagai
individu yang tunas integritas, yang akan dilakukan secara
integritasnya sudah berjuang untuk memastikan simultan sebagai
terinternalisasi dengan terciptanya integritas dalam perwujudan dari
baik dalam dirinya, kehidupan sehari-hari,
berbicara internalisasi mengupayakan agar integritas upaya pencegahan
berarti berbicara sistem menjadi budaya, korupsi secara
mengupayakan agar integritas
nilai, dan konsekuensinya hadir dalam kehidupan terintegrasi, yaitu
terkait erat dengan
kemampuan untuk
keluarga dan berusaha pendekatan perilaku
menjadikan organisasinya
melakukan perubahan memiliki corporate culture dan sistem hingga
dalam tataran bawah sadar budaya
.
 ;
Pola bersikap dan bertindak Manusia
Integritas VS Korupsi

 Stimulus Wow Effect korupsi lebih kuat pengaruhnya


dibandingkan dengan kekuatan kontrol internal (nurani)
akan memunculkan kecenderungan korupsi
 Kekuatan kontrol internal (nurani) dan stimulus korupsi
yang biasa (tanpa wow effect ) atau lemah
 Kekuatan kontrol internal (nurani) lebih kuat
pengaruhnya dibandingkan dengan stimulus wow effect
korupsi akan memunculkan kecenderungan integritas
Sistem Integritas Organisasi
 Leadership Risk
 Pimpinan berintegritas tinggi, upaya
pemberantasan korupsi efektif
 Pegawai terbebas dari resiko kepemimpinan
 Pengendalian & Penyelarasan Organisasi
 Iklim etika yg kuat memudahkan penyelarasan &
pengendalian organisasi dengan baik
 Sistem Integritas yg kuat perlu dukungan seluruh
elemen organisasi
 Komponen Sistem Integritas
 Kematangan Praktek Sistem Integritas
LEADERSHIP RISK
Dengan pimpinan yang
Beruntunglah pula bagi kita jika berintegritas tinggi maka Anda
masuk lingkungan kerja, sebagai pendatang baru di
ternyata di pimpin oleh mereka yang organisasi tidak akan terkena
memiliki integritas yang
penyebab korupsi karena
tinggi, karena implementasi
berbagai upaya pemberantasan “tekanan”, seringkali korupsi
korupsi akan efektif, efisien dan terjadi atau dilakukan karena
berintegritas jika dilakukan tekanan dari mereka yang
atau dipimpin oleh orang-orang memiliki kekuasaan yang lebih
yang berintegritas tinggi. besar, terjadi pertemuan antara
Mereka menjalankan program individu
dengan penuh keikhlasan yang tidak bisa berkata “tidak”
sebagai basis bekerja berdasarkan
atau lemah dalam prinsip
moral idealisme (bukan sekedar
idealisme), sehingga dalam dengan tekanan dari mereka
mencapai keberhasilan tidak yang memiliki kekuasaan, dalam
melakukan pelanggaran norma/nilai hal ini anda terbebas dari
risiko kepemimpinan
(Leadership Risk.
PENGENDALIAN DAN PENYELARASAN
ORGANISASI
Sistem integritas dimulai Sistem integritas yang
dengan terciptanya iklim kuat sebagai
etika yang kuat, yaitu pengendali dan
kondisi organisasi penyelaras akan
dimana kode etiknya berjalan secara efektif
telah terinternalisasi ketika diikuti
dengan kuat pada kesediaan seluruh
individu, sehingga elemen organisasi
penyelarasan dan untuk membuka mata
pengendalian organisasi lahir dan mata
dapat dijalankan dengan bathinnya , y a n g
baik, tujuan organisasi didasari kejujuran serta
maupun pribadi tercapai penerimaan secara
dengan cara-cara yang sepenuhnya atau utuh.
bermoral/ berakhlak.
KOMPONEN SISTEM INTEGRITAS

Sistem-sistem khusus untuk


Sistem-sistem operasional pengendalian korupsi dan
normal organisasi standar etika contohnya
diantaranya: manajemen adalah: Peningkatan Peran
SDM (perekrutan, Pengawasan Internal, Post
pengembangan SDM dan Employment, Integrity
manajemen kinerja), checking, pengungkapan isu
akuntabilitas keuangan dan integritas, pengendalian
kinerja, pengelolaan asset, gratifikasi, pelaporan harta
pengadaan barang dan kekayaan, analisis risiko
jasa sesuai kebutuhan, terhadap integritas,
keterbukaan informasi revitalisasi kode etik dan
publik dan kehandalan pedoman perilaku, seleksi
standar operasional dan keteladanan pimpinan
prosedur (SOP) puncak, serta evaluasi
eksternal integritas
KEMATANGAN PRAKTEK SISTEM
INTEGRITAS
Dalam upaya sistem mampu
Pembangunan sistem integritas memastikan organisasi mencapai
harus dilembagakan dengan
baik dengan menjadi sistem tujuannya dan menjaga individu
formal di organisasi untuk dalam organisasi, maka
memastikan tersedianya kematangan pelaksanaan
manusia- programnya dilaksanakan
manusia yang melakukan upaya secara
peningkatan integritas diri optimal lewat tahapan : 1. Not
dalam praktek keseharian dan Performance (belum ada
lingkungannya, dengan kinerja), 2. Adhoc, (sementara,
membangun sistem yang reaktif , mendadak) 3.Planned
kondusif, (terencana dan teroganisasi
sehingga terbentuk perilaku dengan baik) 4. Institutionalized
integritas yang selaras dengan (menyatu dengan sistem
organisasi 5. Evaluated (telah
berbagai situasi dan lingkungan dapat dievaluasi) 6.Optimized
(sistem dan budaya integritas). (dapat di optimalkan)!
UNSUR SPIP Ps. 4

Lingkungan 8 Lingkungan Pengendalian


Pengendalian

Ps. 13
Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Analisis Risiko

Ps. 18

SPIP Kegiatan
11 Kegiatan Pengendalian
Pengendalian
Ps. 41

Informasi & Sarana Komunikasi


Komunikasi Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah
Intern
Ps. 43 Tindak Lanjut 145
PERSPEKTIF SPIP
3. AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR
ANTI KORUPSI
Formulir 1:
Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan

No Kegiatan Nilai Dasar Uraian Pelaksanaan Kegiatan


1 2 3 4
Mengolah Dalam mengolah data akreditasi, jika terjadi konflik
1 • Akuntabilitas
data kepentingan dalam diri saya antara memenuhi keinginan
akreditasi pimpinan lembaga diklat yang subyektif dengan
lembaga kepentingan obyektifitas pengolahan data yang
diklat merupakan tugas dan tanggung jawab saya, maka akan
memilih kepentingan obyektifitas pengolahan data
akreditasi. Saya akan berupaya memahami cara
mengolah data yang lebih obyektif.

• Komitmen Mutu Dalam pengolahan data akreditasi ini saya akan


menggunakan teknik berfikir kreatif untuk meningkatkan
mutu pengolahan data sehingga dari waktu ke waktu
selalu terdapat peningkatan kualitas pengolahan data.
• Anti Korupsi Saya akan menolak gratifikasi dalam bentuk apapun yang
diberikan oleh pimpinan lembaga diklat yang data
akreditasinya saya olah . Saya akan selalu meningkatkan
kualitas integritas saya.
Formulir 1:
Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan

No Kegiatan Nilai Dasar Uraian Pelaksanaan Kegiatan


1 2 3 4
Melaksana Dalam melaksanakan tugas sebagai pramu diklat atau
2 • Akuntabilitas
kan kegiatan petugas monitoring diklat, saya akan memperlakukan
sebagai semua peserta diklat dengan perlakuan yang sama dan
pramu diklat adil, dalam arti tidak membeda-bedakan dari mana
peserta diklat tersebut berasal. Saya akan memberikan
pelayanan sesuai dengan apa yang menjadi tugas saya
secara bertanggung jawab.
• Komitmen Mutu Dalam melaksanakan tugas sebagai pramu diklat atau
petugas monitoring diklat ini, saya akan terus berusaha
untuk meningkatkan kompetensi dan motivasi diri,
sehingga pada saatnya nanti produktivitas kerja saya akan
semakin meningkat dan pada akhirnya akan dapat
memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta
diklat.
• Anti Korupsi
Saya akan menolak gratifikasi dalam bentuk apapun yang
diberikan oleh peserta diklat yang saya tahu atau patut
dapat diduga semua itu berhubungan dengan tugas yang
harus saya laksanakan. Saya akan terus menjaga
integritas diri saya.
Formulir 2:
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Uraian penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar dan
No Nilai dasar dan
manfaatnya bagi pihak lain dan perwujudan visi
teknik aktualisasi
organisasi.
1 2 3
1 Akuntabilitas dengan Dengan menggunakan teknik kontrak kinerja dengan atasan saya
teknik kontrak kinerja. sebelum kegiatan dimulai maka langkah mengolah data akreditasi akan
dapat saya lakukan secara obyektif tanpa dipengaruhi oleh kepentingan-
kepentingan lain yang bersifat subyektif. Dampaknya adalah hasil
pengolahan data akreditasi akan dapat dijamin validitasnya.

2 Komitmen mutu dengan Dengan menggunakan teknik berfikir kreatif maka langkah-langkah
teknik berpikir kriatif. penyempurnaan pengolahan data akreditasi yang ditempuh adalah (1)
berfikir untuk menemukan cara pengolahan yang lebih baik/tidak
rutinitas, (2) mencari informasi tentang cara pengolahan data yang up to
date, (3) membuat rancangan dengan jalan replikasi dengan modifikasi
terhadap cara-cara yang telah dilakukan berbagai pihak dalam
pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi informasi,
Sebelumnya pengolahan data dilakukan secara manual, dan selanjutnya
dirubah dengan memanfaatkan IT. Hasilnya akan memudahkan berbagai
pihak, terutama atasan dalam pemafaatan data akreditasi diklat.
Hasil ini akan berkontribusi pada pencapaian visi lembaga diklat, yaitu
Sebagai Lembaga Diklat Yang Profesional dan Bermutu Tinggi.
Formulir 2:
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Uraian penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar dan
No Nilai dasar dan
manfaatnya bagi pihak lain dan perwujudan visi
teknik aktualisasi
organisasi.
1 2 3
1 Akuntabilitas dengan Dengan menggunakan teknik perencanaan kinerja (performance
teknik performance planning) maka sebelum melaksanakan tugas atau sebelum
planning pelaksanaan diklat dimulai, saya menyusun rencana kerja yang akan
saya gunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan tugas sebagai
pramu diklat. Dengan demikian maka saya akan dapat memberikan
pelayanan diklat berdasakan apa yang harus saya lakukan, bukan
berdasarkan siapa yang saya layani. Dampaknya pemberian layanan
kepada peserta diklat dapat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip
kesetaraan, keadilan dan kesamaan.

2 Komitmen mutu dengan Dengan menggunakan teknik sistem I-P-O (Input-Proses-Output) maka
teknik Sistem I-P-O upaya peningkatan produktivitas kerja saya sebagai seorang pramu diklat
(Input-Proses-Output) atau petugas monitoring akan saya lakukan dengan jalan : (1) sebagai
input saya berusaha mengumpulkan bahan untuk penyusunan rencana
kerja, (2) prosesnya melalui kegiatan belajar, membaca, mencontoh dan
mengadaptasi hasil kerja pramu diklat yang berhasil, (3) outpurnya
berupa motivasi kerja yang meningkat dan produktivitas kerja yang lebih
baik. Kondisi ini tentu akan berkontribusi pada pencapaian target kinerja
Badan Diklat.
TERIMA KASIH
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai