A. Hasil Belajar
5
B. INDIKATOR HASIL BELAJAR
16.056
PULAU YG SDH DIBERI NAMA
(sumber : BPS
September 2013)
PEMBANGUNAN
Beberapa orang pelajar SMP dan SD di Kampung
Tanjung, Lebak, Banten, meniti sebuah jembatan
rusak yang hanya dihubungkan dengan satu tali
terbentang di atas Sungai Ciberang.
(Foto: Reuters/Beawiharta)
Ibu Pertiwi
INDEKS PERSEPSI KORUPSI
TAHUN 2016 dan 2018 (By: Transparency International)
1 DENMARK 90 88
2 SELANDIA BARU 90 87
3 FINLANDIA 89 85
3 SINGAPURA 85 85
50 MALAYSIA 47 47
88 INDONESIA 36 38
99 THAILAND 38 36
… PIHILIPINA …
168 …. ….
BELAJAR DARI DENMARK
DENGAN IPK TINGGI
• Mempunyai unit pemberantasan korupsi disetiap lembaga
pemerintahan.
• Menerapkan keterbukaan politik dengan memodernisasi sektor
publik dan manajemen sumber daya publik melalui peningkatan
transparansi dalam pengambilan kebijakan, mekanisme akuntabel
dan antikorupsi, partisipasi warga dan dialog civil society.
• Pendidikan gratis, para siswa dan mahasiswa juga mendapat biaya
hidup bulanan dari Pemerintah.
• Biaya pengobatan gratis.
• WHO memasukkan Denmark sebagai negara paling mudah
berbisnis di Eropa.
• Mendapat hadiah 14 Nobel
(Infografis Antikorupsi – KPK)
BELAJAR DARI SELANDIA BARU
• Hukuman mati di hapuskan, namun media disana sangat proaktif
memberitakan kasus korupsi sehingga menjadi hukuman sosial
kepada koruptor.
• Pendidikan antikorupsi ditanamkan sejak dini.
• Transparansi pemerintahan dan layanan publik yang berkualitas.
• PNS dinegara ini wajib melaporkan setiap kegiatan & harta
kekayaannya
• Negara ini sejahtera
• Sebagai negara penemu jarum suntik habis pakai, pagar listrik,
tutup pengaman botol dari jangkauan anak-anak, dan GPS
Navman.
• Para ahli di negara ini mendunia
3. Apa solusinya?
“straafbaarfeit”
straafbaarfeit
“dapat dihukum”
kenyataan, perbuatan
atau
tindakan yang dapat
dihukum yang dilakukan
“sebagian dari kenyataan” oleh
manusia sebagai pribadi
l y at no
f Mu
Pro leh s u atu
ar a ng o
n g dil um, ank si
u m yang
ya k i s ggar h u k
u a tan uran hu diserta arang a n m e l an
n g aja
e rb a t a i b t in d a k a n s e
P
g ma n
t u bag terseb “Tu
k uk a n deng ja o leh
a n e n n telah d il a an se n g a
n g an y na tert r atura ak de n g
lara a pida langga at a u pu n tid pat
r up m e y a n g da
be
ya ng s e s e o rang a b k an atas
a g j aw n d ang
siap n g g u n an g - u
diperta a n ol eh und
ya d um”
it ndakann kan dapat dihuk
d in yata
c ht tela h
E. U
tr e y ang ON
p idana
t d elik I M
pe r i s tiwa ia sebu S
in g juga
ser
ka
Peristiwa pidan
P r
a
merupakan peri a
stiwa hukum , y
peristiwa kemas aitu
yarakatan yang
membawa
akibat yang
diatur oleh huku
m.
TINDAK
PIDANA unsur
KORUPSI 1
3
Yang Dapat Merugikan
Keuangan Negara Atau dengan tujuan menguntungkan
Perekonomian Negara diri sendiri, orang lain atau
suatu korporasi;
UUPTP
K
Setiap Orang
adalah orang
perseorangan
atau korporasi.
ANG
(Pasal 1 Angka 3)
OR
TIAP
SE
PERBUATAN
3) Perb
2, 1 ua
,1 keam tan curan
1 anan g
,6,1 umum , membah
5 Pe (Psl 7 ayak
P sl ma ) an
( lsu
ap buk an,
u ) u-b me
ny (P sl 8 uku ngh
e a
M rharg /da ilan
fta gka
ap e tb r-d
u u ra aft n, m
S g/s ar
anua n (Ps erusa
elap l 9, kka
g g 10 n
Pen menya
lahgu MELA
nakan
WA N HUKUM
kewen
an
jabata gan, kesem
n/ked
uduka patan atau
n (Psl saran
3) a karen
a
Keuangan Negara ( Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara ) : semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
AKIBAT KEMBALI
KE
KEB
IJAK
AN/
DIAN TIND
GGA AKA
P KO N YA
RUP NG
SI
UU TPK NO 31 TH 1999
K
PK
L TP
RIL
AKU
T
PA
SA
P E
AP
G G
A
AN
NE
G A R
JE
NIS
DI
UG
I AN
N G
KE
R
YA
A N T PK
A K ITA
ND
G
BIJ BER
KA
KE Y G
N/ LAIN
A A NA
AK PID
IN
D
T
Fraud dalam UU Tipikor
Disajikan dalam 13 pasal dalam UU Nomor 31 tahun 1999 jo. UU
Nomor 20 Tahun 2001. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi
dirumuskan ke dalam 30 bentuk pidana korupsi yg dikategorikan
dalam 7 kelompok:
1. Kerugian keuangan Negara; (pasal 2 dan 3)
2. Suap-menyuap; (pasal 5,6,11,12 dan 13)
3. Penggelapan dalam jabatan; (pasal 8,9 dan 10)
4. Pemerasan; (pasal 12)
5. Perbuatan curang; (pasal 7 dan 12)
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan; (pasal 12 huruf i)
7. Gratifikasi (pasal 12 B jo pasal 12 C)
Gratifikasi adalah...
Pemberian
dalam arti
luas
GRATIFIKASI...
ADALAH AKAR KORUPSI
Tindak Pidana Lain yang terkait dengan TPK
Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi (pasal 21)
Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan tidak
benar (pasal 22 jo pasal 28)
Bank yang tidak memberikan keterangan rekening
tersangka (pasal 22 jo pasal 29)
Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau
keterangan palsu (pasal 22 jo pasal 35)
Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan
keterangan atau keterangan palsu (pasal 22 jo pasal 36)
Saksi yang membuka identitas pelapor (pasal 22 jo pasal
36)
56
Fakta Korupsi erjadi
r at a - ra t a t
p ulk a n s e tiap tahun s ar 321,8
K m en y im a ra s e b e
BP
n g an an g g aran neg ja di pa d a A PBN
penyimpa K o ru p s i t ersebut ter a Milik
17 , 01 % . d a n U s a h
triliun atau B a n k In d o nesia, Ba
n no n A P BN, n b a d a n -b adan
d a ), d a
N e gara(BUMN
Tahun 20
14 Pering lain.
dikeluark
an Transp kat Indonesia di in
Tapi mas arency In deks koru
ih jauh di t er national na psi yang
bawah ne ik dari 11
Filipina, T g 4 ke 107.
hailand, M ara-negara tetang
alaysia da ga sepert
n Singap i
ura
EKONOMI
SOSIAL
POLITIK DAN
BIROKRASI DEMOKRASI
LINGKUNGAN
IMPACT OF CORRUPTION :
AN ENOUMEROUS DESTRUCTION EFEECT
DAMPAK EKONOMI LESUNYA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
INVESTASI
PRODUKTIVITAS MENURUN
Menguatnya Plutokrasi
E to
s K
an erja
u rk Ren
e nyub an dah
M
am ak
Ke t
Ek
DAMPAK sp
loit
KORUPSI a si
S um
be
rda
dal ya
M o
r nya l
ncu osia
Ha S
uruk n
k B ia
f e
E kon o m
re
Pe
Kerusakan Lingkungan
Hidup
Dampak Banjir
Kejaksaan Negeri
Banyuwangi, Jawa Timur,
melakukan operasi
tangkap tangan tiga pelaku
kasus dugaan korupsi
Mengganggu Proses
pemotongan Dana Alokasi
Pengurangan Volume Belajar
Khusus (DAK) Pendidikan
Tahun 2014. Dari tangan Pekerjaan
ketiganya, Kejaksaan
menyita uang sebesar Rp
211.642.000.
Pelayanan Kesehatan untuk orang miskin
Buruk
01/05/2021 70
dar
ec ara sa
di vidu s
in
kan oleh
imu ncul isengaja
ya ngd da nd
ku
perila
MENDORONG
PERASAAN
AFEKTIF
PIKIRAN TINDAKAN
KOGNOTIF PSIKOMOTORIK
INTENSI
Teori planned behavior (Fishbein dan
Ajzen: 1975)
SEMINAR, WORKSHOP,
LOKAKARYA, RAKOR
KOMITMEN THD DAN DISEMINASI DLL
PERATURAN PER UU YG
BERLAKU
PROFESIO
NALITAS
PNS
DISIPLIN DALAM
MELAK SANAKAN
TUGAS
MORALITAS YANG
TINGGI
73
PNS WAJIB MEMILIKI KUASAI PERATURAN PER
UU AN TTG TUGAS POKOK
MORALITAS YANG
TINGGI
01/05/2021 74
niat dan
semangat Niat dan
anti korupsi semangat
Anti
korupsi Pillar of integrity
Create public
accountability
VISIONER
Spiritual
Account
ability
INDONESIA
BEBAS DARI KORUPSI
01/05/2021 89
KONSEP SIN (SISTEM INTEGRITAS NASIONAL)
01/05/2021 90
2. SEMAKIN JAUH
DARI KORUPSI
Tujuan Pembelajaran
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta memiliki
pemahaman yang jelas dan contoh yang nyata
bagaimana menghindaran diri dari perilaku dan
tindak pidana korupsi.
Indikator Hasil Belajar
integrasi dari sifat-sifat dan kemampuan yang dikagumi kedalam sebuah sistem kebijakan yang
berfungsi (Puka 2005)
mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran;
(kamus besar bahasa indonesia)
TUNAS INTEGRITAS
Tunas integritas merupakan terjemahan dari
konsep yang berprinsip bahwa manusia sebagai
faktor kunci perubahan, dan pendekatan yang
seutuhnya terkait manusia sebagai makhluk
dengan aspek jasmani dan rohani, serta makhluk
sosial yang harus berinteraksi dengan
lingkungannya. Maka pembangunan integritas
perlu dimulai dari upaya membangun integritas
individu yang selaras dengan integritas
organisasi dan bangsa.
Konsep tunas integritas
memastikan tersedianya manusia-
manusia yang melakukan upaya
peningkatan integritas diri dan
lingkungannya dengan membangun
sistem yang kondusif, hingga
terbentuk manusia -manusia yang
mampu menyelaraskan antara
rohani dan jasmani, dengan
melakukan penyelarasan pada
semua elemen dirinya (jiwa,
pikiran, perasaan, ucapan dan
tindakan) dengan nurani (standar
kebaikan universal), sehingga
terbentuk perilaku integritas yang
selaras pula dengan berbagai
situasi dan lingkungan (sistem dan
budaya integritas).
Tunas Integritas
Manusia sebagai faktor kunci perubahan berinteraksi dengan
lingkungan
Pembangunan integritas dimulai dari upaya membangun
integritas individu yang selaras dengan integritas organisasi
dan bangsa.
Pemberantasan korupsi berkaitan dengan akhlak dan moral
manusia
Pembenahan akhlak/moral perlu dibangun dengan
mengembangkan integritas individu dan budaya anti korupsi.
A. PERAN
TUNAS INTEGRITAS
PERAN TUNAS INTEGRITAS
Para tunas integritas diharapkan dapat menjalankan
peran strategis dalam organisasi berupa:
1. Menjadi jembatan masa depan kesuksesan
organisasi, mereka menjadi kumpulan orang yang
selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi
tercapai.
2. Membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif
dalam pembangunan sistem integritas hingga
semua peluang korupsi dan berbagai penyimpangan
lainnya dapat ditutupi.
3. Mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja
untuk berintegritas tinggi.
Seorang Tunas Integritas melakukan hal-hal:
Pelembagaan sistem integritas dalam ruang lingkup
organisasi dengan menciptakan iklim etika yang kuat
Kode etik telah terinternalisasi pada individu, sehingga
pengendalian organisasi dapat dijalankan dengan baik.
Individu dan organisasi perlu mencapai keutuhan pribadi,
organisasi, pilar dan bangsa, yang tercermin dalam
implementasi nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan
sehari-hari.
Tunas Integritas memiliki kemampuan melakukan:
KERJA
KERAS
DISIPLIN
PEDULI
sebelum
sesudah
JUJUR
TANGGUNG
ADIL JAWAB
MANDIRI
SEDERHANA BERANI
Nilai kejujuran CPNS dapat
diwujudkan dalam bentuk tidak
melakukan kecurangan . Antara
lain dapat berupa: tidak
memalsukan dokumen misalnya
membuat kuitansi tidak sesuai
dengan sebenarnya, daftar
absen fiktif, Berita Acara
proforma
PEDULI
definisi kata peduli adalah mengindahkan,
memperhatikan dan
menghiraukan (Sugono : 2008)
Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk mengerjakan sesuai
tupoksi tanpa bergantung pihak lain.
MANDIRI
diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan
tidak bergantung pada orang lain
untuk mengerjakan tugas dan
tanggung jawabnya
Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan mengatur
waktu dengan baik, kepatuhan pada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku
di kantor , mengerjakan segala sesuatunya tepat waktu, dan fokus pada pekerjaan.
DISIPLIN
ketaatan (kepatuhan) kepada
peraturan (Sugono: 2008)
Tanggung jawab merupakan nilai penting yang harus dihayati oleh CPNS .
Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk bekerja
sungguhsungguh, tepat waktu , sesuai ketentuan ,berkualitas , menjaga amanah
dan kepercayaan yang diberikan.
TANGG UNGJAWAB
KERJA KERAS
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan. Kata
”kemauan” menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan, dan pantang mundur
Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh CPNS dalam kehidupan sehari-hari,
baik di kantor maupun di luar kantor. Misalnya hidup sesuai dengan kemampuan,
hidup sesuai dengan kebutuhan, tidak suka pamer kekayaan, dan lain sebagainya.
SEDERHANA
BERANI
Pengembangkan sikap Berani adalah perwujudan mempertahankan pendirian dan
keyakinan Anti Korupsi CPNS. Pengetahuan yang mendalam menimbulkan perasaan
percaya kepada diri sendiri. Jika CPNS menguasai masalah yang dia hadapi, dia pun
akan menguasai diri sendiri. Di mana pun dan dalam kondisi apa pun sering kali harus
diambil keputusan yang cepat dan harus dilaksanakan dengan cepat pula. Salah satu
kesempatan terbaik untuk membentuk suatu pendapat atau penilaian yang sebaik-
baiknya adalah dalam kesunyian di mana dia bisa berpikir tanpa diganggu.
Nilai keadilan dapat dikembangkan oleh CPNS dalam kehidupan sehari-hari, baik di
dalam kantor maupun di luar kantor . Antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk
selalu memberikan pujian tulus pada kawan yang berprestasi, memberikan saran
perbaikan dan semangat pada kawan yang tidak berprestasi, tidak memilih kawan
berdasarkan latar belakang sosial, dll.
KEADILAN
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak. Bagi PNS karakter adil ini perlu sekali dibina sejak masa CPNS agar
dapat belajar mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara adil dan benar.
9 Nilai Dasar Anti Korupsi
Analisis Implementasi 9 Nilai Anti Korupsi
9 Nilai AK PEMBICARA/NARASUMBER
Jokowi Ahok Risma Anis
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung
Jawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
C. PENYELARASAN
NILAI ORGANISASI
DAN ANTI KORUPSI
Saat ini, setiap organisasi biasanya sudah
menentukan nilai dasar organisasinya,
tentunya nilai anti korupsi diharapkan
masuk didalamnya, terutama nilai inti anti
korupsinya yang telah anda identifikasi,
lebih jauh lagi jika nilai organisasi
selaras pula dengan nilai anti korupsi, upaya
penyelarasan nilai tersebut sangat penting
untuk memastikan bahwa para pegawai
yang mengusung integritas atau anti
korupsi tepat didalam organisasinya
D. PENANAMAN
NILAI INTEGRITAS
INTEGRITAS
Kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan dan perilaku
dengan hati nurani; Kegiatan yang terstruktur dan sistematis dalam
bentuk kegiatan untuk mewujudkan perilaku individu dan lingkungan yang
beritegritas.
PENANAMAN NILAI INTEGRITAS
Seeding of Integrity
Upaya untuk menanamkan nilai-nilai integritas pada bawah
sadar seseorang sehingga menjadi perilaku otomatis
Framing......
Ps. 13
Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Analisis Risiko
Ps. 18
SPIP Kegiatan
11 Kegiatan Pengendalian
Pengendalian
Ps. 41
2 Komitmen mutu dengan Dengan menggunakan teknik berfikir kreatif maka langkah-langkah
teknik berpikir kriatif. penyempurnaan pengolahan data akreditasi yang ditempuh adalah (1)
berfikir untuk menemukan cara pengolahan yang lebih baik/tidak
rutinitas, (2) mencari informasi tentang cara pengolahan data yang up to
date, (3) membuat rancangan dengan jalan replikasi dengan modifikasi
terhadap cara-cara yang telah dilakukan berbagai pihak dalam
pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi informasi,
Sebelumnya pengolahan data dilakukan secara manual, dan selanjutnya
dirubah dengan memanfaatkan IT. Hasilnya akan memudahkan berbagai
pihak, terutama atasan dalam pemafaatan data akreditasi diklat.
Hasil ini akan berkontribusi pada pencapaian visi lembaga diklat, yaitu
Sebagai Lembaga Diklat Yang Profesional dan Bermutu Tinggi.
Formulir 2:
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Uraian penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar dan
No Nilai dasar dan
manfaatnya bagi pihak lain dan perwujudan visi
teknik aktualisasi
organisasi.
1 2 3
1 Akuntabilitas dengan Dengan menggunakan teknik perencanaan kinerja (performance
teknik performance planning) maka sebelum melaksanakan tugas atau sebelum
planning pelaksanaan diklat dimulai, saya menyusun rencana kerja yang akan
saya gunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan tugas sebagai
pramu diklat. Dengan demikian maka saya akan dapat memberikan
pelayanan diklat berdasakan apa yang harus saya lakukan, bukan
berdasarkan siapa yang saya layani. Dampaknya pemberian layanan
kepada peserta diklat dapat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip
kesetaraan, keadilan dan kesamaan.
2 Komitmen mutu dengan Dengan menggunakan teknik sistem I-P-O (Input-Proses-Output) maka
teknik Sistem I-P-O upaya peningkatan produktivitas kerja saya sebagai seorang pramu diklat
(Input-Proses-Output) atau petugas monitoring akan saya lakukan dengan jalan : (1) sebagai
input saya berusaha mengumpulkan bahan untuk penyusunan rencana
kerja, (2) prosesnya melalui kegiatan belajar, membaca, mencontoh dan
mengadaptasi hasil kerja pramu diklat yang berhasil, (3) outpurnya
berupa motivasi kerja yang meningkat dan produktivitas kerja yang lebih
baik. Kondisi ini tentu akan berkontribusi pada pencapaian target kinerja
Badan Diklat.
TERIMA KASIH
SELESAI