&KESADARAN PAJAK
Materi Ke-15
MK. Pendidikan Kewarganegaraan
Prepared By
DR.DRS.TAHAN S.L.TORUAN,MM.,DIPL.SS.,CIQaR
“Korupsi 24 jam“
https://www.youtube.com watch?v=zMGdj3Lt3Ug
Faktor Internal Penyebab Korupsi
a. Aspek Perilaku Individu (sifat tamak/rakus manusia, moral yang kurang kuat,
gaya hidup konsumtif).
• Perilaku adalah sikap yg ditampilkan oleh individu. Korupsi merupakan perilaku dari
beberapa sifat dalam rakus manusia.
• Moral sebagai tingkah laku hidup manusia, yg mendasarkan pada kesadaran, bahwa ia
terikat oleh keharusan untuk mencapai hal yg baik, sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam lingkungannya.
• Lemahnya moral turut andil menyebabkan perilaku individu untuk korupsi.
• Gaya hidup berhubungan dengan cara kita melakukan, memiliki, menggunakan dan
menampilkan perilaku (Røpke, 2009), terkait erat dgn konsumsi dan mendorong tingkat dan
pola konsumsi (Backhaus, Breukers, Paukovic, Mourik, & Mont,2011).
• Pada tataran normal, gaya hidup berubah perlahan, namun globalisasi memengaruhi
perubahan itu secara cepat terutama pada kelas menengah akibat dari media dan informasi
yang terbuka (Zhang, Deng, Majumdar, & Zheng, 2009).
• Dgn demikian, gaya hidup konsumtif menjadi faktor yg turut mendorong terjadinya korupsi.
b. Aspek Sosial (lingkungan keluargalah yg secara kuat memberikan dorongan bagi
orang untuk korupsi).
• Perilaku itu tdk muncul dengan tiba-2 dan terbentuk dalam proses yg panjang.
• Para koruptor juga melewati proses yg panjang dan pengasuhan yg kacau
tidak berlandaskan agama sehingga tidak memiliki rasa bersalah ketika
mengambil hak orang lain.
• Anak belajar ketika dia menangis dan orang tua memberikan apa yang
diinginkannya di situlah perilaku yang akan dipertahankan oleh si anak untuk
meminta apa yang diinginkannya pada orang tua.
• Contoh lain seperti, kebiasaan memanjakan anak. Ketika apapun yang dia
mau tidak ada, alhasil ia akan menghalalkan segala cara dalam memperoleh
apa yang diinginkannya tersebut.
• Peran keluarga yg signifikan dlm membentuk perilaku anaknya akan
berdampak luas terhadap kehidupan berbangsa.
• Manakala sebuah keluarga membiarkan rumah tangganya tanpa arah,
begitulah kemungkinan miniatur yg dimiliki oleh bangsanya.
Faktor Eksternal Penyebab Korupsi
1. Aspek Sikap Masyarakat (masyarakat lebih menghormati
seseorang secara material/ kekayaan tanpa memandang kekayaan
tersebut diperoleh darimana)
• Sikap masyarakat yg lebih menghormati orang dengan status
ekonomi yg lebih tinggi membuat orang berlomba-lomba meraih
kekuasaan. Seringkali masyarakat tidak peduli terhadap asal usul
perolehan kekayaan.
2. Faktor Ekonomi (pendapatan tidak mencukupi kebutuhan)
• Faktor ekonomi seringkali menjadi penyebab orang korupsi.
Alasan gaji yang kecil selalu menjadi penyebabnya. Namun
demikian, factor rendahnya gaji hanya dapat menjelaskan korupsi
pada tingkat ‘street level bureaucrats’, tidak untuk korupsi yang
“canggih” atau kolusi tingkat tinggi.
3. Aspek Politik (kepentingan politis, meraih dan mempertahankan
kekuasaan)
• Politik dan kekuasaan bertalian menjadi penyebab korupsi. Ongkos
politik yang besar dengan sistem pemilihan langsung menyebabkan
adanya celah untuk korupsi.
4. Aspek Organisasi (keteladanan pemimpin yang kurang, tidak adanya
kultur organisasi yang benar, kurang memadainya system
akuntabilitas, kelemahan sistem pengendalian manajemen, dan
lemahnya pengawasan).
• Semakin efektif sistem pengawasan, akan semakin kecil
kemungkinan peluang terjadinya korupsi dan kolusi. Sebaliknya bila
korupsi dan kolusi dipraktikkan secara luas berarti ada yang salah
dalam sistem pengawasan.
DAMPAK MASIF KORUPSI
TERHADAP PERTAHANAN
DAN KEAMANAN
Dampak Masif Korupsi Terhadap Pertahanan dan
Keamanan Dampak Masif Korupsi Terhadap Pertahanan
Dan Keamanan Meliputi:
• Kerawanan Hankamnas karena Lemahnya Alutsista dan SDM.
• Pada saat ini banyak sekali media yang mengungkapkan bahwa negara
lain begitu mudah menerobos batas wilayah Indonesia, baik dari darat,
laut, maupun udara. Hal ini memberikan gambaran bahwa Indonesia
masih lemah dalam alutsista dan SDM.
• Penguatan alutsista dan SDM pastinya membutuhkan anggaran negara
yang sangat banyak.
• Dewasa ini, anggaran-anggaran yang seharusnya digunakan untuk
penguatan alutsista dan SDM ternyata dikorupsi oleh beberapa koruptor.
Hal ini menyebabkan lemahnya alutsista dan SDM Indonesia yang
berdampak pada timbulnya kerawanan terhadap pertahanan dan
keamanan Indonesia.
• Lemahnya Garis Batas Negara.
• Negara Indonesia merupakan negara yang dalam berbagai wilayah
baik daratan maupun perairan posisinya berbatasan dengan banyak
negara, seperti; Malaysia, Singapura, Cina, Philipina, Papua
Nugini,Timor Leste dan Australia.
• Kawasan perbatasan negara merupakan manifestasi utama
kedaulatan wilayah suatu negara yang mempunyaiperanan penting
dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber
daya alam, serta keamanan dan keutuhan wilayah (Bangun, 2017).
• Masalah perbatasan memiliki dimensi yang kompleks meliputi
faktor krusial yang terkait di dalamnya seperti yurisdiksi dan
kedaulatan negara, politik, sosial ekonomi, dan pertahanan
keamanan (Bangun, 2017).
• Lemahnya Garis Batas Negara.