Anda di halaman 1dari 24

 Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem

etika dapat ditemukan dalam kehidupan


masyarakat berbagai etnik di Indonesia.
Misalnya, orang Minangkabau dalam hal
bermusyawarah memakai prinsip “bulat air
oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”.
Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika
terdapat dalam norma-norma dasar
(Grundnorm) sebagai sumber penyusunan
berbagai peraturan perundangan-undangan di
Indonesia.
Etika politik mengatur masalah perilaku
politikus, berhubungan juga dengan praktik
institusi sosial, hukum, komunitas, struktur-
struktur sosial, politik, ekonomi.
 Etika → bahasa Yunani, yaitu ethos (watak
kebiasaan).

 Etika adalah ilmu pengetahuan tentang apa yang bisa


dilakukan atau adat kebiasan serta kesusilaan. Etika
berarti sopan santun. Etika dapat mengerti dan atas
dasar apa manusia harus hidup menurut norma-
norma tertentu. Tugas etika adalah memberikan
ketrampilan intelektual, yaitu ketrampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis. (Magnis
Suseno et al : 1991 : 4).
Suseno berpendapat :

“Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan


mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang
membahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau
bagaimana kita harus mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai
ajaran moral”.
Secara subtantif pengertian etika politik tidak dapat
dipisahkan dengan subyek sebagai pelaku etika yaitu
manusia.

Oleh Karena itu etika politik terkait erat dengan


bidang pembahasan moral. Walaupun dalam
hubungannya dengan masyarakat, bangsa maupun
negara, etika politik tetap meletakkan dasar
fundamental manusia sebagai manusia.
Politik berasal dari kata “Politics” yang memiliki
makna yang bermacam-macam dalam kegiatan
dalam suatu sIstem politik atau negara yang
menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari
sIstem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-
tujuan itu.
Pengambilan keputusan atau decision making
mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem
politik yang menyangkut seleksi antara beberapa
alternatif dan penyusunan skala prioritas dari
tujuan-tujuan yang telah dipilih itu.
Etika berpolitik jangan berdasar pada:
Emosi, Prasangka, Apriori, Apatis
Egois, Ambisi berlebihan.

Tapi harus melihat pada :


Rasional, Objektif dan Argumentatif
Meliputi :

Legitimasi etis → pembenaran atau pengabsahan


wewenang Negara (Kekuatan negara) berdasarkan
prinsip-prinsip moral.

Legitimasi Legalitas → keabsahan kekuasaan itu


berkaitan dengan fungsi-fungsi kekuasaan Negara
dana menuntut agar fungsi-fungsi itu diperoleh dan
dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Etika sebagai orang yang bertuhan yang taqwa dan
beriman yang diwujudkan dalam kehidupan dalam
sehari-hari.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Memahami hakekat manusia sehingga muncul
tenggang rasa, menghargai& menghormati orang
lain.
3. Persatuan Indonesia
Mementingkan kepentingan bersama tidak mementingan
kepentingan pribadi dan golongan yang mengakibatkan
dikorbankannya kepentingan bangsan dan Negara.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaanaan dalam


permusyawaratan perwakilan
Menyadari diri dengan hak dan kewajiban sebagai warga
Negara dalam berpolitik, yang mementingkan kepentingan
rakyat tidak hanya kepentingan golongan atau pribadi

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Menyadari akan hak dan kewajibannya, dan kewajiban orang
lain untuk hidup layak dan sejahtera, sehingga jangan sampai
perbuatan kita menyebabkan terampasnya hak orang lain.
 Contohnya negara
India dan Mesir,
yang umurnya lebih
dari 2000 tahun,
tetapi mereka tetap
terbelakang
(miskin)
 Di sisi lain –Singapura, Kanada,
Australia & New Zealand– negara
yang umurnya kurang dari 150 tahun
dalam membangun, saat ini mereka
adalah bagian dari negara maju di
dunia, dan penduduknya tidak lagi
miskin
 Ketersediaan sumber daya
alam dari suatu negara
juga tidak menjamin
negara itu menjadi kaya
atau miskin
Tetapi, saat ini Jepang menjadi
raksasa ekonomi nomor dua di
dunia.
Jepang laksana suatu negara
“industri terapung” yang besar
sekali, mengimpor bahan baku
dari semua negara di dunia
dan mengekspor barang
jadinya
 Swiss tidak mempunyai
perkebunan coklat tetapi
sebagai negara pembuat
coklat terbaik di dunia.
 Negara Swiss sangat kecil,
hanya 11% daratannya yang
bisa ditanami.
Swiss juga mengolah susu
dengan kualitas terbaik. (Nestle
adalah salah satu perusahaan
makanan terbesar di dunia).
Swiss juga tidak mempunyai
cukup reputasi dalam keamanan,
integritas, dan ketertiban – tetapi
saat ini bank-bank di Swiss
menjadi bank yang sangat disukai
di dunia.
 Lalu…….apa
perbedaannya?
 Perbedaannya adalah
pada sikap/perilaku
masyarakatnya, yang
telah dibentuk
sepanjang tahun
melalui kebudayaan
dan pendidikan.
 Berdasarkan analisis atas perilaku
masyarakat di negara maju,
ternyata bahwa mayoritas
penduduknya sehari-harinya
mengikuti/mematuhi prinsip-
prinsip dasar kehidupan sebagai
berikut.
Prinsip Dasar Kehidupan
1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan
sehari-hari
2. Kejujuran dan integritas
3. Bertanggung jawab
4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
5. Hormat pada hak orang/warga lain
6. Cinta pada pekerjaan
7. Berusaha keras untuk menabung & investasi
8. Mau bekerja keras
9. Tepat waktu
 Di negara
terbelakang/miskin/
berkembang, hanya
sebagian kecil
masyarakatnya mematuhi mayoritas
tidak patuh
prinsip dasar kehidupan
tersebut

minoritas

Anda mungkin juga menyukai