PRAKTIKUM MODUL 3
1. Pada suatu garis dengan beaing N70°W yang tegak lurus jurus dari sill dengan kedudukan N200°E/30°NW didapati
dua titik lokasi. Titik X pada bagian Timur merupakan dasar lapisan dengan elevasi 800 m. Titik Y yang jaraknya 520
m dari X merupakan top dari satuan ini terletak pada ketinggian 1100 m. Skala 1:10.000 cm. Tentukan :
a. Ketebalan
b. Kedalaman dari dasar lapisan ke titik akhir pengukuran
2. Pada suatu garis dengan bearing N92°W yang tegak lurus jurus dari sill dengan kedudukan N180°E/34°W didapati
dua titik lokasi. Titik P pada bagian Timur merupakan dasar lapisan dengan elevasi 720 m. Titik Q yang jaraknya 300 m
dari P merupakan top dari satuan ini terletak pada ketinggian 920 m. Skala 1:10.000 cm.
Tentukan :
a. Ketebalan
b. Kedalaman dari dasar lapisan ke titik akhir pengukuran
3. Suatu formasi batugamping dengan kedudukan N15°E/22°SE tersingkap pada lereng timur. Panjang pengukuran
dari dasar lapisan yang membuat bearing Barat-Timur adalah 510 meter dengan sudut lereng 20°. Skala 1:10.000 mm.
Tentukan :
a. Ketebalan
b. Kedalaman dari dasar lapisan ke titik akhir pengukuran
4. Suatu formasi batubara dengan kedudukan N45°E/30°SE tersingkap pada lereng timur. Panjang pengukuran dari
dasar lapisan yang membuat bearing Barat-Timur adalah 600 meter dengan sudut lereng 12°. Skala 1:10.000 cm.
Tentukan :
a. Ketebalan
b. Kedalaman dari dasar lapisan ke titik akhir pengukuran
5. Sebuah bidang perlapisan dengan kedudukan N75°E/30°SE dengan ketebalan 230 m. Dengan skala 1:10.000 cm.
Tentukan :
a. Lebar singkapan dan kedalaman
b. kemiringan semu , ketebalan semu , lebar singkapan semu
6. Sebuah bidang perlapisan dengan kedudukan N50°E/30°SE dengan ketebalan 180 m. Dengan skala 1:10.000 cm.
Tentukan :
a. Lebar singkapan dan kedalaman
b. kemiringan semu , ketebalan semu , lebar singkapan semu
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan