Anda di halaman 1dari 32

PANCASILA SEBAGAI

ETIKA BERPOLITIK
OLEH:
AHMAD MAULANA, S.T, M.T

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM “45”
BEKASI
Perbedaan antara negara
berkembang (miskin) dan
negara maju (kaya) tidak
tergantung pada umur
negara itu
• Contohnya negara
Mesir yang
umurnya lebih dari
2000 tahun, tetapi
mereka tetap
terbelakang
(miskin)
Di sisi lain –Singapura, Kanada,
Australia & New Zealand– negara
yang umurnya kurang dari 150
tahun dalam membangun, saat ini
mereka adalah bagian dari negara
maju di dunia, dan penduduknya
tidak lagi miskin
• Ketersediaan sumber
daya alam dari suatu
negara juga tidak
menjamin negara itu
menjadi kaya atau
miskin
• Jepang mempunyai area
yang sangat terbatas.
• Daratannya, 80% berupa
pegunungan dan tidak
cukup untuk
meningkatkan pertanian
& peternakan
Tetapi, saat ini Jepang menjadi
raksasa ekonomi nomor dua di
dunia.
Jepang laksana suatu negara
“industri terapung” yang besar
sekali, mengimpor bahan baku
dari semua negara di dunia
dan mengekspor barang
jadinya
• Swiss tidak mempunyai
perkebunan coklat tetapi
sebagai negara pembuat
coklat terbaik di dunia.
• Negara Swiss sangat kecil,
hanya 11% daratannya yang
bisa ditanami.
Swiss juga mengolah susu
dengan kualitas terbaik. (Nestle
adalah salah satu perusahaan
makanan terbesar di dunia).
Swiss juga tidak mempunyai
cukup reputasi dalam keamanan,
integritas, dan ketertiban – tetapi
saat ini bank-bank di Swiss
menjadi bank yang sangat disukai
di dunia.
• Para eksekutif dari negara maju
yang berkomunikasi dengan
temannya dari negara
terbelakang akan sependapat
bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam hal kecerdasan
• Ras atau warna kulit
juga bukan faktor
penting.
• Para imigran yang
dinyatakan pemalas di
negara asalnya ternyata
menjadi sumber daya
yang sangat produktif
di negara-negara
maju/kaya di Eropa
• Lalu……. apa
perbedaannya?
• Perbedaannya
adalah pada
sikap/perilaku
masyarakatnya,
yang telah dibentuk
sepanjang tahun
melalui kebudayaan
dan pendidikan.
Berdasarkan analisis atas
perilaku masyarakat di
negara maju, ternyata bahwa
mayoritas penduduknya
sehari-harinya
mengikuti/mematuhi prinsip-
prinsip dasar kehidupan
sebagai berikut.
Prinsip Dasar Kehidupan
1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan
sehari-hari
2. Kejujuran dan integritas
3. Bertanggung jawab
4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
5. Hormat pada hak orang/warga lain
6. Cinta pada pekerjaan
7. Berusaha keras untuk menabung & investasi
8. Mau bekerja keras
9. Tepat waktu
• Di negara
terbelakang/miskin/
berkembang, hanya
sebagian kecil
masyarakatnya mematuhi mayoritas
tidak patuh
prinsip dasar kehidupan
tersebut

minoritas
• Kita bukan miskin
(terbelakang) karena
kurang sumber daya
alam, atau karena
alam yang kejam
kepada kita.
• Kita terbelakang/lemah/miskin
karena perilaku kita yang
kurang/tidak baik.
• Kita kekurangan kemauan untuk
mematuhi dan mengajarkan prinsip
dasar kehidupan yang akan
memungkinkan masyarakat kita
pantas membangun masyarakat,
ekonomi, dan negara.
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

 Etika  bahasa Yunani, yaitu ethos (watak kebiasaan).


 Etika adalah ilmu pengetahuan tentang apa yang bisa
dilakukan atau adat kebiasan serta kesusilaan. Etiket
berarti sopan santun. Etika dapat mengerti dan atas
dasar apa manusia harus hidup menurut norma-norma
tertentu. Tugas etika adalah memberikan ketrampilan
intelektual, yaitu ketrampilan untuk berargumentasi
secara rasional dan kritis. (Magnis Suseno et al : 1991 :
4).
Suseno berpendapat :
“Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika adalah
suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana
dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
moral tertentu atau bagaimana kita harus
mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan pelbagai ajaran moral”.
Etika Politik
Secara subtantif pengertian etika politik
tidak dapat dipisahkan dengan subyek
sebagai pelaku etika yaitu manusia.
Oleh Karena itu etika politik terkait erat
dengan bidang pembahasan moral.
Walaupun dalam hubungannya dengan
masyarakat, bangsa maupun negara,
etika politik tetap meletakkan dasar
fundamental manusia sebagai manusia.
Politik berasal dari kata “Politics” yang
memiliki makna yang bermacam-macam
dalam kegiatan dalam suatu system politik
atau negara yang menyangkut proses
penentuan tujuan-tujuan dari system itu dan
diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu.
Pengambilan keputusan mengenai apakah
yang menjadi tujuan dari system politik yang
menyangkut seleksi antara beberapa
alternative dan penyusunan skala prioritas
dari tujuan-tujuan yang telah dipilih itu.
Etika berpolitik jangan berdasar
pada:
Emosi, Prasangka, Egois, Ambisi
berlebihan, dll
Tapi harus melihat pada :
Rasional, Objektif dan argumentatif
Legitimasi Kekuasaan

Meliputi :
Legitimasi etis  pembenaran atau
pengabsahan wewenang Negara (Kekuatan
negara) berdasarkan prinsif-prinsif moral
Legitimasi Legalitas  keabsahan kekuasaan
itu berkaitan dengan fungsi-fungsi kekuasaan
Negara dana menuntut agar fungsi-fungsi itu
diperoleh dan dilakukan sesuai dengan hukum
yang berlaku
Pemerintahan

Etika Moralitas
Politik

Rakyat & Bangsa


Etika Politik dalam sila-sila

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Etika sebagai orang yang bertuhan yang
taqwa dan beriman yang diwujudkan
dalam kehidupan dalam seharti-hari.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Memahami hakekat manusia sehingga
muncul tenggang rasa, menghargai&
menghormati orang lain.
3. Persatuan Indonesia
Mementingkan kepentingan bersama tidak mementingan
kepentingan pribadi dan golongan yang mengakibatkan
dikorbankannya kepentingan bangsan dan Negara.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksaanaan


dalam permusyawaratan perwakilan
Menyadari diri dengan hak dan kewajiban sebagai warga
Negara dalam berpolitik, yang mementingkan kepentingan
rakyat tidak hanya kepentingan golongan atau pribadi

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Menyadari akan hak dan kewajibannya, dan kewajiban
orang lain untuk hidup layak dan sejahtera, sehingga
jangan sampai perbuatan kita menyebabkan terampasnya
hak orang lain.
DALAM POLITIK PANCASILA SEBAGAI PRINSIP
PEMBANGUNAN

 PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan adalah masalah kemanusiaan. Pembangunan tidak
hanya me mbangun kondisi di sekitar manusia. Pembangunan
berkaitan dengan manusianya sendiri. Jika kehidupan konkrit manusia
diabaikan, pembangunan menjadi tidak manusiawi.

 PEMBANGUNAN SEBAGAI MASALAH KEMANUSIAAN


Pembangunan ala kapitalisme atau sosialisme ternyata tidak berhasil
memacu dan merangsang kesejahteraan setiap orang. Argumentasi
menekankan pentingnya prinsip etis bagi pembangunan terutama
dalam penyediaan prasarana-prasarana kesejahteraan dan manusianya
yang konkrit.
PANCASILA SEBAGAI PRINSIP
PEMBANGUNAN

 Pembangunan membutuhkan prinsip-prinsip etis :


(1) Harus menghormati HAM. Prinsip etis ini bersumber pada sila I
dan sila II.
(2) Pembangunan harus demokratis. Ini merupakan kontektualisasi
sila IV.
(3) Prioritas pertama pembangunan harus menciptakan taraf minimum
keadilan sosial. Taraf minimal keadilan sosial berarti menghapuskan
kemiskinan struktural. Kemiskinan berarti : Kebutuhan dasar tidak
terpenuhi dan Kedudukan dalam masyarakat begitu lemah sehingga
menjadi. Ini merupakan kontekstualisasi sila V
PANCASILA SEBAGAI PRINSIP
PEMBANGUNAN
 TUJUAN PEMBANGUNAN
Pembangunan sama artinya dengan perkembangan masyarakat dan
cita-cita negara akan kesejahteraan. Pembangunan berkaitan dengan
manusianya. Kesejahteraan bukan konsep,

 NILAI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN


Pancasila adalah seperangkat nilai, hakekat nilai adalah pola atau
paradigma (kerangka dasar) yang di dalamnya kita menempatkan cara
pandang, cara berfikir, dan bertindak dalam memaknai kehidupan.
Nilai ini mendorong kita berpikir, bertindak kepada semua orang
secara setara. Paradigma diturunkan dalam prinsip-prinsip etis, yang
diharapkan menjadi tolak ukur dan acuan atau arahan perumusan
norma dasar sampai teknis sebuah program pembangunan
“ Don’t ask what your country
give to you, but ask what have
you given for your country”
Tugas Makalah dan Presentasi Kelompok (± 4 Orang)
Setiap kelompok membuat makalah dengan ketentuan sebagai berikut:
• Tema:
1. Implementasi Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika
3. Implementasi Pancasila sebagai sistem filsafat
4. Menjadi warga negara yang Pancasilais
5. Analisis makna sila-sila Pancasila
6. Pancasila sebagai basis nilai pengembangan ilmu
• Diketik pada kertas A4; spasi 1,5; Font Times New Roman 12pt; Margin kiri (4) kanan (3)
atas (4) bawah (3)
• Sistematika Makalah
A. Pendahuluan
B. Pembahasan
C. Penutup
D. Daftar Pustaka
• Waktu 1 minggu, dan dipresentasikan (siapkan power point/media lainnya)

DIKDIK BAEHAQI ARIF | Universitas


dik2baehaqi@yahoo.com | Ahmad Dahlan

Anda mungkin juga menyukai