Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan Ke-10

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM


MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA
A. Pengertian Paradigma
• Menurut Ali : Paradigma dapat diartikan model
dalam ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir.
• Istilah Paradigma mula-mula digunakan oleh
Thomas S. Khun, dalam bukunya “The Structure
of Scientific Revolutions”, yang terbit pada tahun
1962, yang kemudian dari judul tersebut
diterjemahkan “Peran Paradigma dalam Revolusi
Sains”
• Khun bermaksud mengemukakan beberapa contoh praktik ilmiah

nyata yang diterima, contoh-contoh yang bersama-sama

mencakup dalil, teori, penerapan dan instrumentasi menyajikan

model-model yang daripadanya lahir tradisi-tradisi padu tertentu

dari riset ilmiah.


• Dalam perkembangan berikutnya, istilah paradigma berkembang

juga dalam berbagai ilmu kehidupan manusia, seperti dalam

bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum termasuk juga

kehidupan antar umat beragama bahkan dalam kehidupan

kampus.
• Menurut Khaelan : Paradigma diartikan
suatu asumsi-asumsi teoritis yang umum
(merupakan suatu sumber nilai), sehingga
merupakan sumber hukum-hukum, metode
serta penerapan dalam ilmu pengetahuan
sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta
karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
B. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
• Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Bidang Politik.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang
politik, realisasinya apabila :
a. Keputusan-keputusan dan kebijaksanaan
pemerintah lebih mengedepankan kepentingan
masyarakat, berorientasi untuk memajukan
kesejahteraan umum/masyarakat.
b. Para wakil-wakil rakyat benar-benar menyampaikan
aspirasi masyarakat, sehingga mereka lebih
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada
kepentingan pribadi dan golongan.
c. Hasil keputusan dan kebijakan politik harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan YME,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan serta
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kesejahteraan bersama
• Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang
Ekonomi
Menurut Mubyarto, penerapan ideologi Pancasila dalam
bidang ekonomi sebagai berikut :
a. Sila pertama, roda perekonomian digerakkan oleh
rangsangan-rangsangan ekonomi, sosial dan moral.
b. Sila kedua, ada kehendak kuat dari seluruh masyarakat
untuk mewujudkan kemerataan sosial, sesuai asas-asas
kemanusiaan.
c. Sila ketiga, prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah
penciptaan perekonomian nasional yang tangguh. Ini
berarti nasionalisme menjiwai setiap kebijaksanaan
ekonomi.
d. Sila keempat, koperasi merupakan sakaguru perekonomian
dan merupakan bentuk paling kongkrit dari usaha bersama.
e. Sila kelima, adanya imbangan yang jelas dan tegas antara
perencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasi
dalam pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi untuk
mencapai keadilan ekonomi dan keadilan sosial.
•Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Sosial
Pembangunan Bidang Sosial bertolak dari rasa kemanusiaan yang
mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli,
saling memahami, saling menghargai, saling mencintai dan saling
menolong di antara sesama manusia dan warga bangsa. Sejalan
dengan itu perlu menumbuhkembangkan kembali rasa malu, yakni
malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral
agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Untuk itu perlu
ditumbuhkembangkan kembali budaya keteladanan yang harus
diwujudkan dalam perilaku para pemimpin baik formal maupun
informal pada setiap masyarakat.
• Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang
Budaya
Pembangunan budaya dimaksudkan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan kembali kehidupan berbangsa yang
berbudaya tinggi dengan menggugah, menghargai, dan
mengembangkan budaya nasional yang bersumber dari budaya
daerah agar mampu melakukan adaptasi, interaksi dengan
bangsa lain dan tindakan proaktif sejalan dengan tuntutan
globalisasi.
• Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Bidang Hukum
Pembangunan bidang hukum yang berkeadilan
dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa
tertib sosial, ketenangan dan keteraturan hidup
bersama hanya dapat diwujudkan dengan ketaatan
terhadap hukum dan seluruh peraturan yang berpihak
kepada keadilan.
• Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Bidang Kehidupan antar Umat Beragama
Setiap agama turut memperkokoh integrasi nasional
melalui ajaran-ajaran yang menekankan rasa adil,
kasih sayang, persatuan, persaudaraan, dan
kebersamaan. Selain itu, nilai-nilai luhur budaya yang
dimanifestasikan melalui adat istiadat juga berperan
dalam mengikat hubungan batin pada diri setiap warga
bangsa.
• Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Kehidupan antar

Umat Beragama

Menurut Sastraprateja, Pancasila dapat menjadi dasar pengembangan etika ilmu

pengetahuan yang harus menyertai pula perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Beberapa prinsip dasar etika ilmu pengetahuan yang didasarkan Pancasila :

a. Martabat manusia sebagai pribadi

b. Prinsip tidak merugikan, harus dihindari kerusakan terhadap bangsa, manusia

dan alam

c. Kesejahteraan bagi manusia dan masyarakat seluruhnya

d. Mengurangi penderitaan manusia

e. Pemerataan hasil-hasil perkembangan ilmu dan teknologi.


• Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang
Kehidupan kampus
Nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam kehidupan kampus
seperti :
1. Di kampus tersedianya sarana dan prasarana untuk beribadah
bagi civitas akademika, serta adanya kesempatan bagi civitas
akademika untuk beribadah sesuai dengan agama masing-
masing. Semua mahasiswa memperoleh hak mereka untuk
mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dipeluknya guna mempertebal keimanan dan ketaqwaan
mereka.
2. Dikembangkannya rasa persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban asasi setiap civitas
akademika tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan sosial
dan sebagainya.
3. Dikembangkannya rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa, rasa bangga sebagai bangsa Indonesia, rasa
persatuan Indonesia, dan kerelaan berkorban untuk
bangsa dan negara
4. Dikembangkannya nilai-nilai demokratis di kampus,
seperti tidak adanya pemaksaan kehendak, anti
kekerasan, konstitusional, perkuliahan yang
demokratis, kebebasan mimbar akademik dan
sebagainya.
5. Dikembangkannya kewirausahaan bagi mahasiswa,
suka bekerja kerja, menghargai hasil karya orang lain
yang bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat, suka menolong orang lain, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai