Anda di halaman 1dari 19

Pancasila sebagai

Paradigma Pembangunan
Anggota Kelompok 7:
Adnan Abdul Rasyid
Ahmad Murdani
Kurniawan Hasbudi
Saiful Bachrin
Apa itu Paradigma?

Berkembang dari Bidang


falsafah Ilmu Kehidupan
Pengetahuan Manusia

Politik
Paradigma Hukum
Ekonomi
Budaya
Definisi Paradigma

Paradigma menurut Thomas S. Khun : Asumsi asumsi dasar dan teoritis


yang umum, merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam
ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiri.

Lalu, berdasarkan definisi di atas, berkembang lagi setelah dihubungkan dengan


berbagai bidang ilmu kehidupan.

Paradigma adalah terminologi yang mengandung konotasi pengertian kerangka


pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolak ukur, parameter, arah
dan tujuan dalam bidang kehidupan yakni politik, hukum, ekonomi, dan budaya.
Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan
Kesejahteraan
di segala
Negara/Bangsa bidang

Paradigma
Pembangunan
Dengan Kata Lain

Pancasila sebagai paradigma pembangunan memiliki arti bahwa


Pancasila sebagai kerangka berpikir, kerangka bertindak, acuan,
orientasi, sumber, tolak ukur, parameter, arah dan tujuan dari proses
pembangunan nasional.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan memiliki konsekuensi yang


sangat mendasar. Yakni, setiap pelaksanaan pembangunan
nasional harus didasarkan atas nilai nilai yang terkandung
dalam sila sila Pancasila.
Jadi

Pancasila tidak boleh terlepas dari hakikat pembangunan nasional.


Karena pada hakikatnya, pembangunan nasional adalah pembangunan
manusia Indonesia yang seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebaga dasar tujuan dan
pedoman pembangunan nasional yang dilaksanakan merata ke seluruh
penjuru nusantara.

Setelah itu, maka terciptalah taraf hidup yang sesuai dengan tujuan dan
cita cita kemerdekaan Indonesia.
Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan di Berbagai Bidang
Bidang IPTEK

Pada hakikatnya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


merupakan suatu hasil kreativitas rohani manusia, yaitu aspek akal,
rasa, dan kehendak. Akal untuk potensi rohaniah dalam berhubungan,
rasa dalam bidang estetis, dan kehendak dalam bidang moral (etika).
Nilai Nilai Pancasila dalam
Pembangunan di Bidang IPTEK
Sila Pertama, menciptakan keseimbangan rasional dan irasional, antara akal,
rasa, dan kehendak. Khususnya maksud dan akibat dari permasalahan.

Sila Kedua, memberikan dasar dasar moralitas.

Sila Ketiga, memberikan dasar pemahaman nasionalisme dan cinta tanah air
dalam kebesaran serta keluhuran bangsa.

Sila Keempat, dasar dasar demokratis/kebebasan berkarya untuk


perkembangan bangsa.

Sila Kelima, memberikan dasar pemahaman terhadap keadilan dan


keseimbangan antara Tuhan, individu, masyarakat, dan Negara.
Bidang Politik

Politik sangat berperan penting dalam peningkatan harkat dan


martabat manusia. Sistem yang digunakan harus berasaskan hak asasi
manusia. Kemudian, mampu memberikan dasar dasar moral sehingga para
elite politik dan penyelenggaranya memiliki budi pekerti luhur dan berpegang
pada cita cita luhur rakyat dan bangsa.

Pancasila sebagai paradigma dibidang politik harus berasaskan


demokrasi, bukan otoriter. Dengan begitu harus bepedoman pada sila
keempat yang mengangkat nilai kerakyatan. Setelah itu, barulah dikembangkan
lagi menuju penerapan nilai nilai moral pada sila yang lainnya.
Nilai Nilai Pancasila dalam
Perkembangan di Bidang Politik
Menghargai harkat martabat manusia sebagai subjek atau pelaku.

Demokratis, berkedaulatan rakyat, dan terbuka.

Sistem politik didasarkan pada nilai nilai moral bukan sekadar


kekuasaan.

Pengambilan keputusan politik secara musyawarah mufakat.

Politik dan hukum yang didasarkan atas moral ketuhanan, kemanusiaan,


persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Bidang Ekonomi

Sistem ekonomi secara khusus harus didasarkan pada moralitas ketuhanan


dan kemanusiaan. Hal ini untuk menghindari adanya pengembangan ekonomi yang
mengarah pada persaingan bebas. Ekonomi tidak hanya mengejar pertumbuhan, tetapi
demi kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa. Karena tujuan dari ekonomi
adalah memenuhi kebutuhan manusia agar menjadi lebih sejahtera. Oleh karena itu,
kita harus menghindarkan diri dari persaingan bebas dan monopoli yang berakibat
pada penderitaan dan penindasa atas manusia satu dengan lainnya.

Para pendiri Negara Indonesia telah merumuskan asas ekonomi nasional yaitu melalui
asas kekeluargaan. Dimana ekonomi rakyat harus diorganisasikan dalam wadah
koperasi.
Nilai Nilai Pancasila dalam
Pembangunan di Bidang Ekonomi
Dasar moralitas ketuhanan dan kemanusiaan menjadi kerangka
landasan pembangunan ekonomi.

Mengembangkan sistem ekonomi yang berperi kemanusiaan.

Mengembangkan sistem ekonomi Indonesia yang bercorak


kekeluargaan.

Ekonomi yang menghindarkan diri dari segala bentuk monopoli dan


persaingan bebas.

Ekonomi yang bertujuan keadilan dan kesejahteraan bersama.


Bidang Sosial Budaya

Kerangka kesadaran dalam Pancasila:

1. Universalisasi, yaitu melepaskan simbol symbol dari keterkaitan struktur;


serta

2. Transendentalisasi, yaitu meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan


kebebasan spiritual
Pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan
terhadap nilai sosial dan budaya budaya yang beragam di seluruh wilayah
Nusantara menuju tercapainya rasa persatuan. Adanya pengakuan dari berbagai
pihak menjadi dukungan agara dapat dihargai dan diterima sebagai warga
bangsa. Dengan begitu, pembangunan sosial tidak akan menciptakan
kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.
Nilai Nilai Pancasila dalam
Pembangunan di Bidang Sosial Budaya
Mewujudkan masyarakat demokratis, aman, tenteram, dan damai.

Menghargai kemajemukan masyarakat Indonesia.

Terbuka terhadap nilai nilai luar yang positif untuk membangun


masyarakat Indonesia yang modern.

Memelihara nilai nilai yang telah lama hidup dan relevan bagi
kemajuan masyarakat.
Kampus sebagai Moral Force dalam
Pembangunan
Kam
pus Apa itu Moral
.? ?
Force?

Pe
m
ba

Pancasila..
ng
un
a n?
Moral Force

Apa yang dimaksud Moral Force???

Moral Force secara istilah adalah dua kata yang diambil dari Bahasa Inggris
yaitu moral = moral/etika dan force = kekuatan. Sehingga artinya adalah
kekuatan moral.

Arti secara lengkapnya adalah, suatu kekuatan yang ada pada diri individu
yang berguna untuk menjaga keetisan, sikap, dan tindakan terhadap sesama
makhluk ciptaan Tuhan agar terciptanya keharmonisan dalam kemajemukan.

Semua itu harus tetap sejalan dengan pembangunan yang berasaskan pada
Pancasila.
Jika Moral Force dihubungkan dengan
Kampus
Pada lingkungan kampus sangat erat hubungannya dengan kegiatan
kegiatan yang mengajak pada aksi mengekspresikan diri sebagai bagian
dari masyarakat yang seutuhnya. Dalam pelaksanaannya, dituntutlah
untuk setiap individu yang terkait dalam dunia kampus untuk memiliki
kesadaran moralitas terhadap sesama. Jadi, dengan demikian sudah
seharusnyalah kampus menjadi panutan terhadap kekuatan moral atau
Moral Force bukan sebagai tempat terciptanya doktrinasi penurunan kadar
moral dalam diri setiap individu.
Penekanan Khusus Moral Force

Dalam kampus, yang sangat berpengaruh dalam proses perkembangan


kekuatan moral adalah mahasiswa/i. Karena, pernyataan mahasiswa
adalah agen perubahan bukan hanya sekadar pernyataan tabu, tetapi
memang seperti itulah realitas yang terjadi. Maka, pihak yang harus
ditekankan lebih untuk memahami aspek Moral Force adalah para
mahasiswa/I sehingga terciptanya agen agen perubahan yang
memberikan perubahan positif dan sesuai dengan cita cita Kemerdekaan
Indonesia.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai