Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pembangunan jaringan jalan dan jembatan telah dilakukan secara
bertahap baik itu melalui Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten. Karena
sebagai urat nadi perekonomian nasional Pembangunan Jaringan Jalan dan
Jembatan diharapkan mampu menghubungkan Jalan Provinsi,
menghubungkan antar wilayah di Kabupaten Timor Tengah Utara, maupun
meningkatkan penanganan non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk
mendukung kelancaran arus lalulintas barang dan jasa.
Dalam pendekatan kebijakan pemerintah khususnya penanganan
infrastruktur Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Timor Tengah Utara
melaksanakan Pembangunan Jembatan di wilayah Kabupaten TTU secara
bertahap. Mengingat masih banyaknya ruas jalan di Kabupaten Timor
Tengah Utara yang belum ada jembatan terutama jalan yang
menghubungkan desa dengan pusat – pusat bisnis yang sangat strategis.
Hal ini pula dilaksanakan untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten
Timor Tengah Utara dimana masih banyak pula ruas Jalan Akses menuju
desa yang pembangunan jembatannya masih sangat dibutuhkan. Sehingga
pada Tahun Anggaran 2016 Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara
melaui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Timor Tengah Utara
melaksanakan kegiatan Perencanaan Jembatan.

1.2 Maksud dan tujuan

Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Dinas Pekerjaan


Umum Kabupaten Timor Tengah Utara dalam rangka melaksanakan
pekerjaan Perencanaan Jembatan.

1
Tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan perencanaan yang
berwawasan lingkungan, serta dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana
menggunakan standa rprosedur yang berlaku guna tercapainya mutu
pekerjaan perencanaan, tercapainya penyelesaian penanganan masalah-
masalah yang sifatnya khusus serta memenuhi tingkat perekonomian yang
tinggi sehingga tingkat pelayanan jembatan yang diinginkan selama ini dapat
tercapai.

1.3 Sasaran

Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah:

a. Tersedianya Perencanaan Jembatan pada ruas jalan yang ada di daerah


Nain yang belum ada jembatan dan jalan akses yang pembangunan
jembatannya masih sangat dibutuhkan.

b. Ketersediaan Dokumen Lelang Perencanaan Jembatan

1.4 Nama dan organisasi pejabat pembuat komitmen

Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan


Umum Kabupaten Timor Tengah Utara.

1.5 Sumber pendanaan

Untuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia pagu anggaran sebesar


Rp.275.000.000,-(Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) termasuk
PPN,sumber dana APBD Tahun Anggaran 2016.

1.6 Lokasi kegiatan

Lokasi pelaksanaan pekerjaaan ini terletak di Kelurahan Maubeli


Kecamatan Kota Kefamenanu.

1.7 Lingkup dan fasilitas penunjang

a. Lingkup Kegiatan

LingkupKegiatan ini adalah:

1) Melaksanakan survey dan perencanaan teknik jembatan pengguna jasa


sesuai standar perencanaan;
2
2) Menyediakan dokumen pelelangan pengadaan jasa konstruksi, daftar
kuantitas dan gambar tipikal sebagai bahan pelelangan konstruksi;

3) Menyediakan perencanaan teknik detail, gambar detail, dan perhitungan


volume pekerjaan;

4) Jumlah jembatan yang direncanakan adalah 1 buah jembatan dengan


struktur dan panjang jembatan sesuai survey dan pengukuran.

3
BAB II

METODOLOGI

2.1 Persiapan pelaksanaan desain

1) Tujuan

Persiapan desain ini bertujuan:

a. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.

b. Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai


sebagai panduan survey pendahuluan.

c. Menetapkan lokasi yang akan disurvey

2) Lingkup Pekerjaan

Kegiatan pekerjaan ini meliputi :

a. Melakukan koordinasidan konfirmasi dengan instansi terkait


termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan/ upah untuk di
sekitarlokasi proyek terutama pada proyek yang sedang berjalan.

b. Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan


dengan wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan yang
akan direncanakan.

2.2 Survey dan investigasi

Survey lapangan dan investigasi harus dilaksanakan untuk


mendapatkan data di lapangan sampai dengan tingkat ketelitian tertentu
dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti kondisi lapangan aktual
yang ada dan sasaran penanganan yang hendak dicapai. Konsultan
Perencana dengan persetujuan Pengguna Jasa harus menghindarkan suatu
kondisi bahwa informasi terlalu berlebihan atau terlalu minimal. Jenis-jenis
survey atau investigasi yang harus dilaksanakan tersebut bergantung
kepada jenis pekerjaan penanganan yang akan dikerjakan oleh Kontraktor
Pelaksana Konstruksi kelak. Sebagai acuan dasar, apa bila tidak ditentukan
4
lain oleh Pengguna Jasa pada saat review hasil Survey Pendahuluan, jenis-
jenis survey dan investigasi yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana adalah sebagaimana table di bawah ini.

1) Pengukuran Topografi

a) Tujuan

Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah


mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah area
rencana trase jalan dan jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk
penyiapan peta topografi dengan skala1:1000 yang akan digunakan untuk
perencanaan geometrik jalan, serta 1:500 untuk perencanaan jembatan.

b) LingkupPekerjaan

(1) Pemasangan patok-patok

 Patok-patok BM harus dibuat dari Pasangan/ Beton dengan


ukuran 10x10x75 cm, ditempatkan pada tempat yang aman,
mudah terlihat. Patok BM dipasang pada setiap lokasi rencana
jembatan dipasang minimal 3, masing-masing 1 (satu) pasang
di setiap sisi sungai/alur dan 1 (buah) disekitar sungai yang
posisinya aman dari gerusan air sungai.
 Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak
di atas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, Dinas
Pekerjaan Umum, notasi dan nomor BM dengan warna hitam.
Patok BM yang sudah terpasang, kemudian di photo sebagai
dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta
elevasi.
 Untuk setiap titik polygon dan sifat datar harus digunakan patok
kayu yang cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm,
panjang sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawahnya
diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku, ditanam
dengan kuat, bagian yang masih Nampak diberi nomor dan
dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus, perlu
ditambahkan patok bantu.
5
 Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah
sekitar patok diberitanda-tanda khusus.

(2) Pengukuran titik control horizontal

 Pengukuran titik control horizontal dilakukan dengan system


poligon, dan semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik
poligon.
 Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter,
diukur dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis
atau pun elektronis.
 Sudut-sudut polygon diukur dengan alat ukur theodolit dengan
Ketelitian baca dalam detik. Disarankan untuk menggunakan
theodolit jenis T2 atau yang setingkat.

(3) Pengukuran titik control vertikal

 Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik


pengukuran (poligon, sifat datar,dan potongan melintang) dan
titik BM.
 Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik,
berskala benar, jelas dan sama.
 Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan
pembacaan ketiga benangnya,yaitu Benang Atas (BA),
Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB), dalam satuan
milimiter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi: 2BT = BA +
BB.
 Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah
slag (pengamatan) yang genap.

(4) Pengukuran situasi

 Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang


mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun
manusia yang ada di sepanjang jalur pengukuran, seperti alur,
sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan sebagainya.

6
 Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman
penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga
dihasilkan gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasi
khusus (misalnya: sungai, persimpangan dengan jalan yang
sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan tingkat
kerapatan yang lebih tinggi.
 Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.

(5) Pengukuran Penampang Melintang.

Pengukuran penampang melintang harus dilakukan dengan


persyaratan :

Kondisi Lebar Interval,(m) Interval,(m)


korider, jalan baru jembatan
(m) longsoran
Datar, landai, 75 + 75 50 25
dan lurus
Pegunungan 75 + 75 25 25
Tikungan 50 luar + 25 25
100 dalam
Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan alat
theodolit.

(6) Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan


sungai atau jalan

 Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing


minimum 200 m dari perkiraan garis perpotongan atau daerah
sekitar sungai (hulu/hilir) yang masih berpengaruh terhadap
keamanan jembatan dengan interval pengukuran penampang
melintang sungai sebesar 25 meter.
 Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing-
masing minimum 100 m dari garis tepi sungai/ jalan atau
sampai pada garis pertemuan antara oprit jembatan dengan

7
jalan dengan interval pengukuran penampang melintang
rencana trase jalan sebesar 25 meter.
 Pada posisi lokasi jembatan interval pengukuran penampang
melintang dan memanjang baik terhadap sungai maupun jalan
sebesar 25 m. Pengukuran situasi lengkap menampilkan
segala obyek yang dibentuk alam maupun manusia di sekitar
persilangan tersebut.

c) Persyaratan

(1) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur. Sebelum melakukan


pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus diperiksa
dan dikoreksi sebagai berikut:

a. Pemeriksaaan theodolit:

 Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.


 Sumbu II tegak lurus sumbu I.
 Garis bidik tegak lurus sumbu II
 Kesalahan kolimasi horizontal = 0.
 Kesalahan indeks vertical =0. b. Pemeriksaan alat sifat datar:
 Sumbu I vertikal,dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
 Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.

Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan
dalam laporan.

(2) Ketelitian dalam pengukuran

Ketelitian untuk pengukuran polygon adalahsebagai berikut :

a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10”√n, (n adalah


jumlah titik poligon dari pengukuran GPS pertama ke pengukuran
GPS berikutnya).

b. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”.

(3) Perhitungan

8
 Perhitungan Koordinat. Perhitungan koordinat poligon dibuat
setiap seksi, Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas dasar
nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki
sudut (kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi
yang lebih besar),dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan.
 Perhitungan Sifat Datar. Perhitungan sifat datar harus
dilakukan hingga 3 desimal (ketelitian 1 cm),dan harus
dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungan
dengan menjumlahkan beda tingginya.
 Perhitungan Ketinggian Detail. Ketinggian detail dihitung
berdasarkan ketinggian patok ukur yang dipakai sebagai titik
pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.
 Seluruh perhitungan menggunakan sistim komputerisasi.

(4) Keluaran

 Penggambaran polygon harus dibuat dengan skala1:500.


 Garis-garis grid dibuat setiap10 Cm.
 Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga
absis (x) dan ordinat (y)-nya.
 Pada setiap lembar gambar harus dicantumkan petunjuk arah
Utara.
 Penggambaran titik polygon harus berdasarkan hasil
perhitungan dan tidak boleh dilakukan secara grafis.
 Setiap titik ikat (BM) aga rdicantumkan nilaiX, Y ,Z-nya dan
diberi tanda khusus.

Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan


penampang melintang harus digambarkan pada gambar polygon,
sehingga membentuk gambar situasi dengan interval garis
ketinggian (contour) 1 meter.

9
2) Survey Penyelidikan Tanah (Mektan)

a) Tujuan

Tujuan penyelidikan tanah dalam pekerjaan ini adalah untuk


memenentukan jenis dan karakteristik tanah untuk keperluan bahan
jembatan, serta mengidentifikasi lokasi sumber bahan termasuk
perkiraan kuantitasnya.

b) Ruang Lingkup

Kegiatan penyelidikan tanah meliputi:

1.) Sondir (Pneutrometer Static)

Sondir dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah


keras, menentukan lapisan-lapisan tanah berdasarkan tahanan ujung
konus dan daya lekat tanah setiap kedalaman yang diselidiki,
alat ini hanya dapat digunakan pada tanah berbutir halus, tidak boleh
digunakan pada daerah alluvium yang mengandung komponen
berangkal dan kerakal serta batu gamping yang berongga, karena
hasil nya akan memberikan indikasi lapisan tanah keras yang salah.
Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm,
pekerjaan sondir dihentikan apabila pembacaan pada mano meter
berturutturut menunjukan harga > 150kg/cm2, alat sondir terangkat
ke atas, apabila pembacaan mano meter belum menunjukan angka
yang maksimum, maka alat sondir perlu diberi pemberat yang
diletakan pad abaja kanal jangkar. Hasil yang diperoleh adalah nilai
sondir (qc) atau perlawanan penetrasi konus dan jumlah hambatan
pelekat (JHP). Grafik yang dibuat adalah perlawanan penetrasi konus
(qc) pada tiap kedalaman dan jumlah hambatan pelekat (JHP)
secara kumulatif.

2.) Pengambilan sample tanah

10
(3) Lokasi Quarry

Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan,


struktur jembatan,maupun untuk bahan timbunan (borrowpit)
diutamakan yang ada disekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak dijumpai,
maka harus menginformasikan lokasi quarry lain yang dapat
dimanfaatkan. Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan
karakteristik bahan, perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan,
serta kesulitan- kesulitan yang mungkin timbul dalam proses
penambangannya, dilengkapi denganfoto-foto.

c) Persyaratan

(1) Pengujian Lapangan

Metoda pekerjaan lapangan lain yang harus sesuai dengan


persyaratan seperti yang dijelaskan pada Tabel Pengujian Lapangan
pada halaman berikut ini:

No Pengujian acuan keterangan

1 Resistivity ASTMG57-78

2 Standard Penetration ASTMD1586- Pada daerah


Test termasuk Split 94 rencana
Spoon Sampling jembatan,
harus
mencapai
kedalaman
lapisan keras.
3 Stand Pipe AASHTOT252-
84

(2) Pekerjaan Laboratorium

Pekerjaan Laboratorium dilaksanakan sesuai ketentuan yang


tercantum pada Tabel berikut

11
NO PENGUJIAN ACUAN KETERANGAN
Sifat indeks
1 Kadar air ASTMD 2216-92
2 Batas susut ASTMD 427-93
3 Batas plastis ASTMD 4318-93 - Fresh
Condition
4 Batas cair SK-SNIM-07-1989-F - ovendried
100oC
5 Analisis saringan SNI-03-3423-1994
6 Berat jenis ASTMD 854-92 Gunakan
'Wetmethod'
7 Berat isi SNI-1742-1989
8 Chloride Content K.H.Head,Vol.1,198
4
9 Carbonate K.H.Head,VolI,1984
Content
10 Sulphate Content K.H.Head,Vol.1,
1984
SIFATKUAT
GESER TANAH
11 Direct Shear SNI03-2813-1992 Fresh sample
dengan
ASTMD 3080-90 Fresh
sampletanpa
Penjenuhan
Fresh sample
dioven70oC
SIFAT
PEMAMPATAN
TANAH

12
12 Swelling ASTMD 4546-90 - Fresh
Condition –
Dioven 40oC
dan 70oC
KEPADATAN
13 Pemadatan
SIFAT
KELULUSAN
14 Permeabilitas KH HeadVol.21984 Manual ofSoil
LaboratoryTesti
ng.

4) Survey Hidrologi

a) Tujuan Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan


dalam pekerjaan ini adalah untuk mengumpulkan data hidrologi dan
karakter/perilaku aliran air pada bangunan air yang ada (sekitar
jembatan maupun jalan), guna keperluan analisis hidrologi,
penentuan debit banjir rencana(elevasi muka air banjir), perencanaan
drainase dan bangunan pengaman terhadap gerusan, rivertraining
(pengarah arus) yang diperlukan.

b) Ruang Lingkup

Lingkup pekerjaan survey hidrologi ini meliputi:

a. Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum


(mm/hr) paling sedikit dalam jangka 10 tahun pada
daerah tangkapan (catchmentarea) atau pada daerah
yang berpengaruh terhadap lokasi pekerjaan, data
tersebut bias diperoleh dari Badan Meteorologi dan
Geofisika dan/atau instansi terkait di kota terdekat dari
lokasi perencanaan.

13
b. Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada
seperti gorong-gorong, jembatan, selokan yang
meliputi: lokasi, dimensi, kondisi, tinggi muka air banjir.

c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah


hujan rencana, debitdan tinggi muka air banjir rencana
dengan periode ulang 10 tahunan untuk jalan arteri, 7
tahun untuk jalan kolektor, 5 tahunan untuk jalan local
dan 50 tahunan jembatan dengan metode yang sesuai.

d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk


memberikan masukan dalam proses perencanaan yang
aman.

e. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman


yang diperlukan.

f. Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/


jembatan termasuk

g. pengaruhnya akibat adanya bangunan air (aflux). h.


Merencanakan bangunan pengaman jalan/jembatan
terhadap gerusan samping atau horisontal dan vertikal.

c) Persyaratan Prosesan alias perhitungan harus mengacu pada


Standar Nasional Indonesia(SNI) No:03-3424-1994 atau Standar
Nasional Indonesia (SNI) No:03-1724-1989SKBI-1.3.10.1987 (Tata
Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di
Sungai).

2.3 PROSES ANALISA STRUKTUR JEMBATAN

Setelah semua data dikumpulkan kemudian data tersebut dianalisa


dan dilakukan desain jembatan, baik itu bangunan bawah maupun
bangunan atas jembatan. Dalam perencanaan teknik jembatan konsultan
harus berdasarkan peraturan perencanaan yang telah ditetapkan atau
sesuai SNI. Terutama diharapkan desain yang tahan

14
terhadap gempa. Untuk hal ini Konsultan mengacu pada SNI 2833 tahun
2008 tentang “Perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan”. Dalam
standar ini dijelaskan dinamika struktur agar setiap perencana
akanmenguasai segi kekuatan, keamanan dan kinerja ketahanan gempa
jembatan dalam suatu proses perencanaan utuh.

2.4 PENGGAMBARAN

1) Rancangan (Draft Perencanaan Teknik) Tim harus membuat rancangan


(draft) perencanaan teknis dari setiap detail perencanaan dan
mengajukannya kepada pengguna jasa untuk diperiksa dan disetujui.

a. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas Jembatan.

b. Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.

2) Gambar Rencana (Final Desain) Pembuatan gambar rencana lengkap


dilakukan setelah rancangan perencanaan disetujui oleh pengguna jasa
dengan memperhatikan koreksi dan saranyang diberikan. Gambar rencana
akhir terdiri dari gambar-gambar rancangan yang telah diperbaiki dan
dilengkapi dengan:

a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.

b. Daftar isi.

c. Peta lokasi proyek.

d. Peta lokasi Sumber BahanMaterial (Quarry).

e. Daftar symbol dan singkatan.

f. Daftar bangunan pelengkap dan volume.

g. Daftar rangkuman volume pekerjaan.

2.5 PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN FISIK

a. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) harus sesuai dengan


spesifikasi yang dipakai,

15
b. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan.
Tabel perhitungan harus mencakup lokasi dan semua jenis mata
pembayaran (pay item)

c. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasa rupah, bahan, dan peralatan
yang akan digunakan di lokasi pekerjaan.

d. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan untuk


semua mata pembayaran yang mengacu pada Panduan Analisa Harga
SatuanNo. 028/T/BM/1995 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga.
e. Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya pekerjaan
konstruksi.

2.6 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Keseluruhan jadwal waktu jasa konsultansi ini terdiri dari pekerjaan


perencanaan teknik yang dilakukan dalam periode 2 bulan Kalender (60 hari
kerja).

2.7 PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA

Perkiraan Kebutuhan Personil (Man Month) adalah sebagai berikut:


Kebutuhan Tenaga Ahli terdiri dari:

a. Ketua Tim (Team Leader)

Adalah seorang sarjana (S1) SKA Ahli Perencana Jembatan atau


strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya
minimal 5 (Lima) tahun yang terkait, dimana tugas utama ketua tim adalah
bertanggung jawab pada hal-hal berikut: Merencanakan, mengkoordinasi
dan mengendalikan semua kegiatan dan personil yang terlibat dalam
pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta
mencapai hasil yang diharapkan, Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan
kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian
akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.

16
b. Soil and Material Engineer(Ahli Mekanika Tanah)

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik
sipil , SKA Ahli Geoteknik dan berpengalaman dibidangnya selama minimal
5 (Lima) tahun, dimana tugas ahli material adalah merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pelaksanaan
penyelidikan tanah dan penyelidikan material dilapangan dan dilaboratorium,
pengolahan dan analisis data material, dan harus menjamin bahwa data,
analisis dan Penelitian Material yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap
digunakan untuk tahap perencanaan teknik jembatan.

c. Ahli Hidrologi (Hydrology Engineer)

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik
sipil hidro, SKA Ahli Perencana Sumber Daya Air dan berpengalaman
dibidangnya selama minimal 5 (Lima) tahun, dimana tugas ahli teknik
hidrologi/hidraulik adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan
yang mencakup pelaksanaan pengumpulan data hidrologi, pengolahan dan
analisis data hidrologi, dan perhitungan-perhitungan hidrologi untuk
perencanaan bentuk dan dimensi bangunan hidrologi, serta harus menjamin
bahwa data, analisis dan perhitungan hidrologi yang dihasilkan adalah benar,
akurat, siap digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenai
curah hujan dan pola aliran air permukaan untuk tahap perencanaan teknik
jembatan.

d. Ahli Struktur (Struktur Engineer)

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik
sipil, SKA Ahli Perencana Struktur dan berpengalaman dibidangnya selama
minimal 5 (Lima) tahun, dimana tugas ahli Struktur adalah merencanakan
dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup analisa struktu
jembatan, pengolahan dan analisis data struktur, dan perhitungan-
perhitungannya, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan
struktur yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan. dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai untuk tahap perencanaan teknik
jembatan.

17
e. Ahli Perencana Jembatan (Bridge Engineer)

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik
sipil, SKA Ahli Perencana Jembatan dan berpengalaman dibidangnya
selama minimal 5 (Lima) tahun, dimana tugas ahli Perencana jembatan
adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup
pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data jembatan
yang akan dibangun.

f. Ahli Quantity & Cost Estimator

Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik
sipil, SKA Ahli Perencana Struktur dan berpengalaman dibidangnya selama
minimal 5 (Lima) tahun, dimana tugas Quantity & Cost Estimator adalah
melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga
satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan,
membuat perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan, membuat
perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data,
perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang
dihasilkan adalah benar dan akurat.

Semua Tenaga Ahli adalah Lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri


atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi, Memiliki NPWP &
Sertifikat Keahlian konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.

Kebutuhan Tenaga Pendukung Teknik terdiri dari:

a. Asisten Soiland Material Engineer (Ahli Mekanika Tanah)


Adalah seorang Diploma 3 teknik sipil atau STM Teknik Sipil dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 2 (Dua) tahun, dimana
tugas ahli material adalah merencanakan dan melaksanakan semua
kegiatan yang mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah dan material
di lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan analisis data material,
dan harus menjamin bahwa data, analisis dan Penelitian Material yang
dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan untuk tahap
perencanaan teknik jalan dan jembatan.

18
b. AsistenAhli Hidrologi(HydrologyEngineer)
Adalah seorang Sarjana Teknik sipil/hidro dan berpengalaman
dibidangnya selama minimal 2 (Dua) tahun, dimana tugas ahli teknik
hidrologi/hidraulik adalah merencanakan dan melaksanakan semua
kegiatan yang mencakup pelaksanaan pengumpulan data hidrologi,
pengolahan dan analisis data hidrologi, dan perhitunganperhitungan
hidrologi untuk perencanaan bentuk dan dimensi bangunan hidrologi,
serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan hidrologi
yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat memberikan
masukan yang rinci mengenai curah hujan dan pola aliran air permukaan
untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan.

c. Asisten Quantity & Cost Estimator Engineer


Adalah seorang Sarjana Teknik sipil dan berpengalaman dibidangnya
selama minimal 2 (Dua) tahun, dimana tugas quantity & costestimator
adalah melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan
data harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga
satuan pekerjaan, membuat perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan
jembatan, membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi, serta harus
menjamin bahwa data, perhitungan analisa harga satuan dan
perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan
akurat.
d. Juru Ukur/Surveyor,
minimal sarjana muda atau STM Bangunan / Pemetaan, dengan
pengalaman kegiatan pekerjaan survey, pemetaan / pengukuran dalam
perencanaan, pelaksanaan bangunan jembatan / air, minimal 3 (tiga)
tahun.
e. Juru Gambar/Drafter,

minimal sarjana muda atau D3 Teknik Sipil, dengan pengalaman


kegiatan penggambaran perencanaan jembatan / bangunan sipil,
pengalaman kerja min. 3 (tiga) tahun.

19
f. Staf Administrasi/Keuangan,
minimal sarjana muda atau D3 Administrasi/Akuntansi, dengan
pengalaman kerja min. 2 tahun dalam bidang administrasi.

20

Anda mungkin juga menyukai