Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aditya Naray Artamerta

NIM : 210010122
Kelas : BB211
UAS PENDIDIKAN PANCASILA

1. Sebutkan dan jelaskan, Pancasila sebagai ideologi Negara memiliki tiga Dimensi?
2. Sebutkan dan Jelaskan hakikat nilai Pancasila tentang sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia sehingga terlihat jelas aplikasinya dalam kehidupan bermasyarakat dan
berNegara?

3. Jelaskan, Mengapa Pancasila merupakan suatu sistem Filsafat?

4. Bagaimana nilai – nilai kearifan lokal dari daerah Anda masing – masing yang mencerminkan
sila – sila Pancasila, seperti nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan
keadilan ?
5. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing Bangsa Indonesia dalam pengembangan
iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen
dibandingkan dengan negara- negara lain, dan bagiamana saudara menyikapi hal tersebut
dengan melakukan pendekatan Pancasil?

JAWABAN :

1. Pancasila sebagai ideologi Negara memiliki tiga Dimensi, yaitu :

a. Dimensi Realitas, bermakna bahwa nilai nilai dasar yang dikandung oleh ideologi tersebut
adalah nyata mengakar dan hidup di dalam masyarakat indonesia. Nilai-nilai dalam
Pancasila bisa dengan mudah kita temukan dalam masyarakat yang tumbuh dan menjadi
bagian dari identitas budaya.
b. Dimensi Idialisme (Idealitas), adalah bahwa nilai nilai dasar tersebut mengandung cita-cita
yang hendak dicapai dalam segala bidang kehidupan berbangsa. Ideologi tersebut tak
sekedar menggambarkan hakikat manusia serta kehidupannya tetapi juga mendeskripsikan
gambaran ideal masyarakat dengan sekaligus memberi arahan sebagai pedoman.
c. Dimensi Fleksibilitas, mengandung makna bahwa ideologi tersebut mempunyai
keluwesan, dengan demikian mampu sejalan dan berkembang bersama dengan pemikiran
pemikiran baru yang relevan tanpa harus kehilangan jati diri atau hakikat yang dikandung.
2. Hakikat sila kelima Pancasila adalah panggilan kepada seluruh elemen bangsa dan negara
Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial. Keadilan sosial sendiri mencakup tidak hanya
keadilan dalam bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan, moral, pembangunan, penegakan
hukum, dan lain sebagainya. Salah satu wujud nyata upaya ini adalah dengan melakukan
pembangunan infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia.

3. Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena Pancasila mengandung pemikiran pendiri
negara yang dituangkan dalam suatu sistem yang merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila
yang saling berhubungan dan digunakan sebagai pedoman ataupun pandangan hidup bangsa
dalam berbangsa dan bernegara.

4. Nilai – nilai kearifan lokal yang mencerminkan sila – sila Pancasila, yaitu :

• Ketuhanan : Toleransi dalam beribadah antar umat beragama.


• Kemanusiaan : Saling bergotong royong dan bekerja sama dalam berbagai bidang demi
kemajuan daerah masing-masing khusus nya kemajuan bangsa dan negara.
• Persatuan : Tidak memandang suku, ras dan agama dalam bergaul
• Demokrasi : Senantiasa bermusyawarah dalam segala hal demi mencapai kata mufakat.
• Keadilan : Berlaku adil dalam segala hal tanpa memandang pangkat, jabatan maupun
tingkatan strata dalam bermasyarakat.

5. Pengembangan Iptek yang tidak selaras dengan Pancasila dapat menimbulkan masalah baru.
Contoh kasus adalah munculnya hate speech di media sosial yang tidak disikapi dengan bijak-
rasional. Hal ini tentunya menimbulkan keprihatinan, mengingat kampus seharusnya menjadi
tempat membuka wawasan, bergaul dengan segala kalangan dan mengembangkan Iptek yang
dapat bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan
Iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam ancaman membahayakan eksistensi hidup
manusia di masa yang akan datang. Maka sangat penting tuntunan moral bagi para anak muda,
ilmuwan dan cendekiawan dalam pengembangan Iptek di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai