Anda di halaman 1dari 27

• Tahun 2011, CPI Indonesia 3,0 (ranking 100

dari 183 negara)


• Tahun 2012, CPI Indonesia naik 32 (namun
Korupsi sudah sangat meluas turun peringkat menjadi 118 dari 182
secara sistemik merasuk ke negara-masih lebih baik Timor Leste (33)
semua sektor diberbagai • Tahun 2013, CPI Indonesia tidak
tingkatan pusat dan daerah, berubah/tetap 32 peringkat 114 dari 177
disemua lembaga negara negara
eksekutif, legislatif, maupun • Tahun 2014, CPI Indonesia naik menjadi 34,
yudikatif. Oleh karenanya dengan urutan 107 dari 174 negara
korupsi digolongkan sebagai • Tahun 2015, CPI Indonesia naik menjadi 36,
kejahatan luar biasa (extra dengan urutan 88 dari 163 negara
ordinary crimes)
• Tahun 2016, CPI Indonesia naik menjadi 37,
dengan urutan 90 dari 176 negara
Korupsi bukan lagi masalah lokal,
2
melainkan suatu fenomena transnasional
yang mempengaruhi semua masyarakat
dan ekonomi sehingga mendorong
perlunya kerjasama internasional dalam
hal pencegahan dan pemberantasan
korupsi.
KPK DAN PEMBERANTASAN KORUPSI
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi didefinisikan sebagai
serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas Tindak
Pidana Korupsi (TPK) melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor,
penyelidikan-penyidikan-penuntutan dan pemeriksaan di sidang
pengadilan dengan peran serta masyarakat. (Pasal 1 UU 30/2002)

Koordinasi Supervisi 1. networking


Pasal 7 Pasal 8 counterpartner
2. tidak memonopoli tugas
dan wewenang lid-dik-tut;
TUGAS Penyelidikan, 3. trigger mechanism
Monitoring KPK Penyidikan &
Pasal 14 Penuntutan
Pasal 11
Pencegahan
Pasal 13
3
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Kita semua harus menjadi


Subjek Pemberantasan Korupsi

Clean
PP 71 Th. 2000:
Government & Aparat
Good Pemerintah Peran serta
Governance masyarakat
adalah peran
aktif perorangan,
Ormas, atau LSM
Sektor Masyarakat dalam
Swasta Mahasiswa pencegahan
dan
Good Corporate Peran Serta pemberantasan
Governance Tidak Permisif tindak pidana
Anti bribe korupsi.
Komitmen Semua Pihak termasuk Perguruan
Tinggi
Adakah korupsi di
lingkungan
Mahasiswa?

Peran apa yang bisa


dilakukan
Mahasiswa saat ini?
Korupsi versi Mahasiswa
• Menyontek
• Plagiat/copy-paste
• Titip absen
• Gratifikasi ke dosen
• LPJ fiktif
• Kuitansi dan cap palsu kegiatan
APA ITU GRATIFIKASI ?!
Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun
2001
• Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang,
rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,
fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan
fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri
maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan
sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.
• Pengecualian:
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 C ayat (1) :
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B ayat (1) tidak
berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Peraturan yang Mengatur Gratifikasi
• Pasal 12B ayat (1) UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001,
berbunyi
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan
dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya,

Pasal 12C ayat (1) UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001,
berbunyi
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B Ayat (1)
tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi
Bagaimana Integritas dibangun dan
diasah di Kampus?
Pencegahan: Tanggung Jawab Bersama

UNCAC mengamanatkan bahwa budaya integritas


dan pencegahan korupsi adalah tanggung jawab
bersama dari seluruh anggota masyarakat,
termasuk:

• korporasi
• lembaga masyarakat
• media
• pemerintah dan parlemen
• institusi pendidikan
Mengajak masyarakat untuk terlibat
dalam pemberantasan korupsi
 Menerima dan menindaklanjuti
pengaduan masyarakat
 Sosialisasi KPK Whistleblower's System
(KWS)
 Mendorong pembentukan Komunitas Anti
Korupsi
Optimalisasi Peran
Perguruan Tinggi

Optimalisasi melalui
Tri Dharma Perguruan Tinggi

Pendidikan Kampus - sebagai


inkubator
Pengabdian pembentuk dan
Masyarakat pengawal
'Pemimpin yang
Penelitian Antikorupsi &
Berintegritas'
Kerjasama KPK dengan
Universitas

• MOU/ Nota Kesepahaman dengan 86


Universitas
• Persetujuan kerja Sama tentang Perekaman
Persidangan dengan 33 Universitas
• PKS tentang Pemanfaatan Publikasi lokal
Perpustakaan dengan dengan 8 Universitas
• Anti-Corruption Summit
Jenis Kegiatan

• Pendidikan Anti Korupsi (Pengembangan materi dan


promosi anti korupsi)
• Kampanye, Sosialisasi,
• Kajian dan Riset ( Survey, Kajian, Penelitian, Eksaminasi
perkara tipikor, bedah kasus perkara tipikor)
• Perekaman persidangan di PN Tipikor (33 universitas )
• Link Perpustakaan (pemanfaatan Publikasi Lokal
Universitas)
• Pembentukan Pusat Kajian Anti Korupsi
• Kegiatan bersama
Hasil Kajian Litbang KPK

Hasil Rekam Sidang Pengadilan Tipikor

Hasil Komitmen Global ; Anti Korupsi

Narasumber atau Pembicara

Pelibatan dengan partner lainnya


Mahasiswa/Pemuda Sebagai Agen Perubahan:
- Teladan Anti Korupsi
- Penyebar Virus Anti Korupsi
- Kontrol Sosial / Gerakan Moral / Pressure Group
Sudahkah Anda?

• Mensosialisasikan antikorupsi di lingkungan


kampus?
• Membangun organisasi mahasiswa yang
profesional, transparan, dan akuntabel?
• Mengkampanyekan antikorupsi ke masyarakat
sebagai bagian dari pengabdian masyarakat?
• Mengawal pelayanan publik dan transparansi
pemerintah?
PEMBERANTASAN KORUPSI DI
KALANGAN TARUNA ST-MKG
DITINJAU DARI NILAI DAN PRINSIP
ANTI KORUPSI
IMPLEMENTASI DEKLARASI ANTI
MENYONTEK DAN PLAGIAT 2015

Jl. Kuningan Persada Kav. 4, Setiabudi, Jakarta 12950


Telp: (021) 2557 8300, Fax : (021) 5289 2456,
Email : informasi@kpk.go.id
KONDISI EKSITING PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
DI ST-MKG DARI SUDUT PANDANG NILAI-NILAI
DAN PRINSIP ANTI KORUPSI
prinsip-prinsip anti korupsi
yaitu :akuntabilitas,
transparansi, kewajaran,
kebijakan, dan kontrol
kebijakan
a. MENDAPAT UANG SAKU DARI APBN
b. FASILITAS PENDIDIKAN
c. DIANGKAT PNS SETELAH LULUS
d. BEKERJA DI BMKG MIN 5 TAHUN
e. BEKERJA DI SELURUH WILAYAH NKRI

prinsip-prinsip anti
korupsi yaitu :
akuntabilitas,
transparansi,
kewajaran,
kebijakan, dan
kontrol kebijakan
a. pengamatan;
b. pengelolaan data;
c. pelayanan jasa;
d. pemeliharaan;
e. kerja sama/koordinasi;
f. administrasi; dan
g. tugas tambahan.
Stasiun meteorologi diklasifikasikan
dalam 4 (empat)
kelas, yaitu :
a. Kelas I;
b. Kelas II;
c. Kelas III; dan
d. Kelas IV.
Uraian Tugas Stasiun kelas III
Berdasarkan keputusan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika No.008 Tahun 2006 bab I pasal 7, Stasiun Meteorologi Kelas
III mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pengamatan meteorologi permukaan minimal 24 jam
terbatas, sekurang-kurangnya 15 jam per hari
2. Melaksanakan pengamatan meteorologi synoptic udara atas dengan
pilot balon pada jam 00 dan 12 UTC
3. Melaksanakan penyandian data meteorologi synoptic permukaan
sekurang-kurangnya pada jam-jam 00, 03, 06, 09, 12 dan 15 UTC
4. Melaksanakan penyandian data meteorologi synoptic udara atas
5. Melaksanakan pengiriman sandi berita meteorologi synoptic
permukaan
6. Melaksanakan pengiriman sandi berita meteorologi synoptic udara
atas
7. Melaksanakan pengolahan dan pengarsipan data hasil pengamatan
dalam format yang sudah ditetapkan
8. Melaksanakan perawatan rutin peralatan operasional di stasiun
9. Melaksanakan tugas administrasi meliputi ketatausahaan, keuangan,
kepegawaian, rumah tangga dan laporan stasiun

Anda mungkin juga menyukai