Anda di halaman 1dari 22

PENDAMPINGAN

PENYUSUNAN
MANAJEMEN RISIKO

Kanwil Kemenkumham D.I. Yogyakarta


21-25 September 2020
TARGET KINERJA ITJEN KEMENKUMHAM

Target Kinerja B09 Tahun 2020 Inspektorat


Jenderal Kemenkumham yaitu Pelaksanaan
Pendampingan Penerapan Manajemen Risiko pada
Satuan Kerja di lingkungan Kemenkumham.

Target Kinerja B12 Tahun 2020 Inspektorat


Jenderal Kemenkumham yaitu Evaluasi
Pelaksanaan Manajemen Risiko.
Perjalanan Kebijakan Manajemen RISIKO
Di lingkungan Kementerian Keuangan

2008 2016 2016 2019


2005

KMK 464/2005 PMK 191/2008 PMK 12/2016 PMK 171/2016  KMK 577/2019
 Lebih ringkas  Pengenalan risiko positif
Peran tambahan Itjen  Matriks risiko sederhana, 3x3  Diperkenalkan ERM dengan adanya
sebagai compliance risiko tingkat level Kementerian  Perubahan Prinsip, dan Kerangka
office for good  Eselon II menyusun aturan turunan  Komite Eksekutif dan Komite
Keuangan Manajemen Risiko
governance dan risk MR (risk appetite, kriteria) Pelaksana menjadi Komite Tingkat
management  Pengelolaan risiko dipindahkan ke Kementerian  Komite MR dihapus
 Periode MR Semesteran
Setjen (Biro Perencanaan Keuangan)  Matriks analisis risiko sama 5x5,
 Pengelola MR Unit Eselon II  Penetapan Selera risiko, Kriteria
 Dikenalkan dengan Budaya Risiko Dampak dan Kemungkinan, dan namun pewarnaan untuk level
 Pengelola MR ad hoc matriks analisis risiko yang risikonya berbeda
 Matriks Risiko menjadi 5x5
berlaku untuk seluruh UPR di  Istilah untuk pengelola Risiko
 Periode MR menjadi satu tahun Kementerian Keuangan.
berbeda (sekarang Pimpinan UPR,
 Mengamanatkan Komite MR Eksekutif MR, Manajer risiko)
 Pengelolaan Risiko (UPR)
Kementerian untuk menyusun juknis diturunkan sampai ke Level  Kategori risiko, dan formulir
RM seperti penetapan selera risiko dan Eselon III (Satker). risiko berubah
Kriteria dampak/Kriteria kemungkinan
 Diperkenalkan Indikator Risiko
Utama (IRU)
RISK MANAGEMENT ADVISORY & SOLUTIONS

Manajemen Risiko

Proses yang proaktif dan


berkesinambungan meliputi identifikasi, analisis,
pengendalian, pemantauan, dan pelaporan Risiko,
termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk
mengelola Risiko dan potensinya.

(Pasal 1 ayat (2) Permenkumham No.5 Tahun 2018)

Diklat Manajemen Risiko www.apb-group.com | + 62 21 5790 0805


RISK MANAGEMENT ADVISORY & SOLUTIONS

Manajemen Risiko
Manajemen risiko dapat menjadi bahan masukan/referensi
dalam pengambilan keputusan.

Manajemen risiko bukan untuk menjamin bahwa risiko tidak akan terjadi.

Manajemen risiko hanya dapat memperkecil peluang terjadinya risiko atau memperkecil
potensi dampak risiko, bukan menghilangkan risiko.

Organisasi yang dapat mengelola risiko secara efektif dan efisien, memiliki peluang dan keyakinan yang lebih besar dalam
mencapai sasarannya, dan secara keseluruhan mengeluarkan biaya yang lebih rendah’ (AS/NZS 4360:2004)

Diklat Manajemen Risiko www.apb-group.com | + 62 21 5790 0805


TUJUAN:
Menempuh perjalanan dengan pesawat dari A ke B untuk menghadiri rapat pada pukul
9.00 a.m.

Gagal berangkat dari A ke B  Ini hanya kebalikan dari tujuan

Terlambat dan melewatkan rapat  Ini adalah pernyataan dampak dari risiko,
bukan risiko itu sendiri

Tidak ada makanan dalam pesawat  Ini bukan risiko terhadap pencapaian tujuan /
sehingga jadi kelaparan tujuannya berbeda

Ketinggalan pesawat sehingga  Ini adalah risiko, yang dapat dikendalikan


terlambat hadir mengikuti rapat dengan memastikan masih banyak waktu
untuk mencapai bandara

ILUSTRASI RISIKO

Cuaca buruk membuat pesawat
tidak dapat berangkat mengangkut
Ini adalah risiko, yang tidak dapat
dikendalikan, namun kita dapat membuat
peserta rapat rencana kontinjensinya.
Peran Itjen dalam Manajemen Risiko

Sebagai pusat

a
n kerangka kerj
Meng

n risik ion”

ko
o
manajemen risik

risi
Me

p
koord
mana

o
mana risk cham
pelaporan man

en
mb

risiko

em
m
imb jemen

jeme
inir p

Mengembangka

naj
a

jeme
Me ntifik

o”
ide

ing
a

ma

isik
n risik

adi “
elaks
mf asi

imp siko
asi da

ar
M

kan
er

Menj
lita n e

ler
anaa
lem

o
ev

ajemen

ang
r

“se
si p va

i
iu

ent
pe

mb
n

an
ela luas
ng

asi

pk
ksa i M

nge
el

iko s
a
o

en i pr n
ris se
t
laa
na R

em as a
ne
Me

o
aj nt ak
n
an

Me

an e an
ris

m em as
Me iko tas

pl el
ng sa

im M
ev ut n
am
a
ris luas ura
iko i p a
n as
uta ela e iko
p
m a or jem ris
Me an ana an
nge M u tus ko
ma valu ke p i si
naj a
em si pro m bil pon r
en
risi ses nga res
Mem ko Me k me
u
beri a unt respo
n
telah su
dieva rans risik ksanakan ama
luasi o Mela o atas n
tepat secara risik ajemen
man
Memberi asuran ggung
proses manajem
s atas Mengambil tan
en risiko manajem en risiko
jawab

Peran Pokok Peran Konsulting Peran yang Dilarang

Sumber: IIA model for internal audit role with ERM


Manajemen Risiko Kemenkumham

PENILAIAN RISIKO SPIP MANAJEMEN RISIKO KEMENKUMHAM


(Perka BPKP No. 688/K/D4/2012)
1. Penetapan Tujuan/Konteks
a. lingkungan internal dan eksternal;
b. tugas dan fungsi unit kerja;
1. Prakondisi Penilaian Risiko c. pihak-pihak yang berkepentingan;
d. penentuan konteks dan kategori Risiko.
2. Penetapan Kriteria

3. Langkah Kerja Penilaian Risiko


a. Identifikasi Risiko 2. Identifikasi Risiko
b. Analisis Risiko 3. Analisis Risiko

4. Evaluasi Risiko
5. Penanganan Risiko
6. Pemantauan dan Reviu
Manajemen Risiko Kemenkumham
Prinsip
Faktor Keberhasilan
1. berorientasi nilai tambah
1. komitmen pimpinan
2. terintegrasi 2. Satuan Tugas Penyelenggaraan MR
3. pengambilan keputusan 3. menciptakan kultur/budaya sadar risiko
4. unsur ketidakpastian 4. Unit Pemilik Risiko (UPR)
5. sistematis, terstruktur, tepat waktu 5. metodologi Manajemen Risiko
6. informasi terbaik yang tersedia 6. pelatihan Manajemen Risiko
7. disesuaikan dengan keadaan 7. pemantauan yang terus menerus
8. faktor manusia dan budaya 8. pengendalian Risiko.
9. transparan dan inklusif
10.dinamis, berulang, dan tanggap terhadap perubahan
11.perbaikan terus menerus.

Manajemen Risiko Kemenkumham

Visi, Misi
Strategi dan Tujuan Peningkatan
dan Nilai
Organisasi Kinerja
Utama

Proses (Informasi dan Pengawasan


Komunikasi) 1. Pengawasan oleh Inspektorat
1.Penetapan tujuan/Konteks Jenderal
2.Identifikasi Risiko Pelaporan (Tahunan)
1. Laporan MR UPR (berjenjang) 2. Pengawasan melalui Audit,
3.Analisis Risiko
4.Evaluasi Risiko
2. Laporan MR Unit Utama Reviu, Pemantauan, Evaluasi,
3. Laporan MR Kementerian.
5.Penanganan Risiko dan Pengawasan lainnya.
6.Pemantauan dan reviu.

Sumber: Permenkumham 5/2018 tentang Penerapan Manajemen Risiko Kemenkumham


Penerapan Manajemen Risiko Kemenkumham

• PP 60/2008 tentang Sistem •UPR wajib


Pengendalian Intern membuat
Pemerintah, pasal 13 ayat Laporan
(1) dan (2), dan pasal 14 penerapan MR
ayat (3) huruf b, setiap tahun
mewajibkan bagi setiap secara
berjenjang
instansi pemerintah
kepada UPR
melakukan penilaian risiko Unit Utama,
Dasar
dan terintegrasi dengan dikompilasi dan
strategi manajemen. Pelap
Huku disampaikan
oran kepada
m Koordinator
Satgas
Penerapan MR Kemenkumham MR
tembusan Irjen,
dan Laporan
Kelem MR
bagaa Kementerian
• Menteri sebagai pengarahn Penerap dibuat Satgas
MR • Prinsip
kepada
MR; an Menteri
• • Proses:
Sekjen sebagai penanggung tembusan Irjen.
• penetapan
jawab penyelenggaraan
tujuan/konte
melalui Satgas MR; ks,
• Unit Utama, Kanwil, dan UPT • identifikasi
sebagai UPR bertanggung risiko;
jawab menerapkan MR; dan • analisis
• Irjen sebagai penanggung risiko;
jawab pengawasan MR. • evaluasi
risiko;
Sumber: Permenkumham 5/2018 tentang Penerapan Manajemen
• penanganan Risiko Kemenkumham
Simulasi Proses Manajemen Risiko

Penetapan
Tujuan/
Konteks

Pemantauan Identifikasi
dan Reviu Risiko

Informasi dan Komunikasi

Penanganan Analisis
Risiko Risiko

Evaluasi
Risiko
Formulir Penetapan Tujuan

Catatan: Tiap Indikator Kinerja dapat menentukan lebih dari 1 Permasalahan.


Permasalahan adalah suatu risiko yang pernah terjadi dan risiko yang akan terjadi.

Halaman 14 Permenkumham No. 5 Tahun 2018


Formulir Daftar Risiko

Halaman 16 Permenkumham No. 5 Tahun 2018

Catatan: Setelah kolom Sisa Risiko, ditambah kolom Kriteria Risiko. Tetapi saat laporan,
kriteria risiko disembunyikan.
Kategori Risiko

Pengelompokan Risiko berdasarkan karateristik Risiko yang akan menggambarkan seluruh jenis Risiko yang terdapat pada organisasi

Risiko Risiko yang berkaitan dengan kondisi fiskal pemerintah pusat yang meliputi kerangka
Keuangan dan ekonomi makro, penganggaran, perpajakan, kepabeanan, perbendaharaan, dan
1
Kekayaan berkaitan dengan kekayaan negara yang meliputi Barang Milik Negara (BMN), kekayaan
Negara
negara yang dipisahkan, investasi pemerintah, dan kekayaan negara lainnya.
2 Risiko Risiko yang berkaitan dengan perumusan dan penetapan kebijakan internal maupun
kebijakan eksternal organisasi.

3
Risiko Risiko yang berkaitan dengan persepsi atau tingkat kepercayaan pemangku kepentingan
Reputasi eksternal terhadap organisasi
Risiko Risiko yang berkaitan dengan perbuatan yang mengandung unsur kesengajaan, niat, menguntungkan diri sendiri
4 atau orang lain, penipuan, penyembunyian atau penggelapan, dan penyalahgunaan kepercayaan yang bertujuan
Fraud untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah yang dapat berupa uang, barang/ harta, jasa, dan tidak membayar
jasa, yang dilakukan oleh satu individu atau lebih di lingkungan organisasi.

5 Risiko Legal Risiko yang berkaitan dengan tuntutan/gugatan hukum dan upaya hukum lainnya kepada organisasi
atau jabatan.

Risiko Risiko yang berkaitan dengan ketidakpatuhan organisasi atau pihak eksternal, seperti
6 Kepatuhan wajib pajak atau Kementerian/Lembaga, terhadap peraturan perundang-undangan,
kesepakatan internasional, atau ketentuan lain yang berlaku
Risiko Risiko yang berkaitan dengan tidak berfungsinya proses bisnis organisasi, sistem
7 operasional informasi, atau keselamatan kerja individu.

14
Formulir Peta Risiko
Halaman 20 Permenkumham No. 5 Tahun 2018

Perhatikan:
1. Cara menentukan Kemungkinan Risiko dan Dampak Risiko lihat serta menghasilkan Tingkat Risiko, lihat
Halaman 20 Permenkumham No. 5 Tahun 2018.
2. Yang akan di Mitigasi Risiko yaitu dari Tinggi (Oranye) hingga Sangat Tinggi (Merah);
3. Jika UPR ingin Mitigasi Risiko mulai dari Sedang (Kuning) hingga Sangat Tinggi (Merah), silahkan.
4. Antara Kolom Kemungkinan dan Kolom Dampak ditambahkan Kolom Alasan. Tetapi saat laporan,
disembunyikan Kolom Alasan.
Matrik Kriteria dan Skala Kemungkinan Terjadi
Profil Risiko
M A T R I K S A N A L IS IS DAMPAK
R IS IK O 5 X 5 1 2 3 4 5
PEGA W AI SATKER KANWIL/ U N IT KEM EN
/UPT ESELON UTAM A
II T E R IA N

5 PASTI 5 10 15 20 25

H A M P IR
4 4 8 12 16 20
P ASTI
KEM U NGKINAN

3 M ODERAT 3 6 9 12 15

2 KECIL 2 4 6 8 10

SANG AT
1 1 2 3 4 5
K E C IL

Level dimulai Deskripsi


Warna Level dari Status Status Risiko
Risiko
Merah 5 21 Sangat Tinggi

Oranye 4 16 Tinggi

Kuning 3 11 Sedang

Biru 2 6 Rendah

Hijau 1 1 Sangat Rendah


Formulir Evaluasi Risiko
Halaman 22 Permenkumham No. 5 Tahun 2018

Perhatikan:
1. Cara menentukan Prioritas Risiko dimulai dari Nilai Terbesar pada Tingkat Risiko.
2. Jika Nilai Tingkat Risiko ada yang sama, lihat Halaman 13 Permenkumham No. 5 Tahun 2018 pada Peringkat Kriteria Risiko.
3. Toleransi yang ditetapkan akan dipantau pada Monitoring MR untuk melihat keberhasilan Mitigasi Risiko. Cara mengisi nilai pada Toleransi
Risiko adalah dengan mengurangi dampak risiko atau dengan mengurangi kemungkinan risiko. Umumnya pada tahap awal Pembangunan MR
adalah dengan mengurangi Kemungkinan, namun keputusan diserahkan pada Manajemen UMR.
4. Indikasi Risiko (IRU) menggunakan Penyebab dari Identifikasi Risiko dengan Kata Bantu Persentase/Jumlah.
5. Batas Aman ditentukan berapa Batas Aman dari Kuantifikasi Indikasi/melihat data-data.
Formulir Penanganan Risiko

Perhatikan:
1. Opsi Penanganan Risiko lihat Halaman 23 s.d 25 Permenkumham No. 5 Tahun 2018.
2. Opsi Penanganan Risiko: Mengurangi Kemungkinan Risiko, Mengurangi Dampak Risiko dan Mengurangi Kemungkinan dan Dampak Risiko.
3. Kegiatan Pengendalian tidak boleh mengulangi Kegiatan Pengendalian pada Identifikasi Risiko.
4. Target Indikator Pengendalian adalah sesuai dengan selera manajemen atau berdasarkan data histori.
5. Penetapan Jadwal ditetapkan lebih awal dari target pelaksanaan kegiatan.
6. Cadangan Risiko dapat dikosongkan.
Formulir Pemantauan Risiko

Perhatikan:
1. Halaman 25-26 Permenkumham No. 5 Tahun 2018.
2. Kolom keterangan adalah berisi rekomendasi atas pelaksanaan Monitoring MR yaitu apakah ada risiko-risiko yang belum teridentifikasi atau IRU
yang tidak sesuai.
Satker yang berhasil menyusun Manajemen Risiko Direkomendasikan
untuk menetapkan Piagam Manajemen Risiko
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai