PENYUSUNAN
MANAJEMEN RISIKO
KMK 464/2005 PMK 191/2008 PMK 12/2016 PMK 171/2016 KMK 577/2019
Lebih ringkas Pengenalan risiko positif
Peran tambahan Itjen Matriks risiko sederhana, 3x3 Diperkenalkan ERM dengan adanya
sebagai compliance risiko tingkat level Kementerian Perubahan Prinsip, dan Kerangka
office for good Eselon II menyusun aturan turunan Komite Eksekutif dan Komite
Keuangan Manajemen Risiko
governance dan risk MR (risk appetite, kriteria) Pelaksana menjadi Komite Tingkat
management Pengelolaan risiko dipindahkan ke Kementerian Komite MR dihapus
Periode MR Semesteran
Setjen (Biro Perencanaan Keuangan) Matriks analisis risiko sama 5x5,
Pengelola MR Unit Eselon II Penetapan Selera risiko, Kriteria
Dikenalkan dengan Budaya Risiko Dampak dan Kemungkinan, dan namun pewarnaan untuk level
Pengelola MR ad hoc matriks analisis risiko yang risikonya berbeda
Matriks Risiko menjadi 5x5
berlaku untuk seluruh UPR di Istilah untuk pengelola Risiko
Periode MR menjadi satu tahun Kementerian Keuangan.
berbeda (sekarang Pimpinan UPR,
Mengamanatkan Komite MR Eksekutif MR, Manajer risiko)
Pengelolaan Risiko (UPR)
Kementerian untuk menyusun juknis diturunkan sampai ke Level Kategori risiko, dan formulir
RM seperti penetapan selera risiko dan Eselon III (Satker). risiko berubah
Kriteria dampak/Kriteria kemungkinan
Diperkenalkan Indikator Risiko
Utama (IRU)
RISK MANAGEMENT ADVISORY & SOLUTIONS
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Manajemen risiko dapat menjadi bahan masukan/referensi
dalam pengambilan keputusan.
Manajemen risiko bukan untuk menjamin bahwa risiko tidak akan terjadi.
Manajemen risiko hanya dapat memperkecil peluang terjadinya risiko atau memperkecil
potensi dampak risiko, bukan menghilangkan risiko.
Organisasi yang dapat mengelola risiko secara efektif dan efisien, memiliki peluang dan keyakinan yang lebih besar dalam
mencapai sasarannya, dan secara keseluruhan mengeluarkan biaya yang lebih rendah’ (AS/NZS 4360:2004)
Terlambat dan melewatkan rapat Ini adalah pernyataan dampak dari risiko,
bukan risiko itu sendiri
Tidak ada makanan dalam pesawat Ini bukan risiko terhadap pencapaian tujuan /
sehingga jadi kelaparan tujuannya berbeda
ILUSTRASI RISIKO
Cuaca buruk membuat pesawat
tidak dapat berangkat mengangkut
Ini adalah risiko, yang tidak dapat
dikendalikan, namun kita dapat membuat
peserta rapat rencana kontinjensinya.
Peran Itjen dalam Manajemen Risiko
Sebagai pusat
a
n kerangka kerj
Meng
n risik ion”
ko
o
manajemen risik
risi
Me
p
koord
mana
o
mana risk cham
pelaporan man
en
mb
risiko
em
m
imb jemen
jeme
inir p
Mengembangka
naj
a
jeme
Me ntifik
o”
ide
ing
a
ma
isik
n risik
adi “
elaks
mf asi
imp siko
asi da
ar
M
kan
er
Menj
lita n e
ler
anaa
lem
o
ev
ajemen
ang
r
“se
si p va
i
iu
ent
pe
mb
n
an
ela luas
ng
asi
pk
ksa i M
nge
el
iko s
a
o
en i pr n
ris se
t
laa
na R
em as a
ne
Me
o
aj nt ak
n
an
Me
an e an
ris
m em as
Me iko tas
pl el
ng sa
im M
ev ut n
am
a
ris luas ura
iko i p a
n as
uta ela e iko
p
m a or jem ris
Me an ana an
nge M u tus ko
ma valu ke p i si
naj a
em si pro m bil pon r
en
risi ses nga res
Mem ko Me k me
u
beri a unt respo
n
telah su
dieva rans risik ksanakan ama
luasi o Mela o atas n
tepat secara risik ajemen
man
Memberi asuran ggung
proses manajem
s atas Mengambil tan
en risiko manajem en risiko
jawab
4. Evaluasi Risiko
5. Penanganan Risiko
6. Pemantauan dan Reviu
Manajemen Risiko Kemenkumham
Prinsip
Faktor Keberhasilan
1. berorientasi nilai tambah
1. komitmen pimpinan
2. terintegrasi 2. Satuan Tugas Penyelenggaraan MR
3. pengambilan keputusan 3. menciptakan kultur/budaya sadar risiko
4. unsur ketidakpastian 4. Unit Pemilik Risiko (UPR)
5. sistematis, terstruktur, tepat waktu 5. metodologi Manajemen Risiko
6. informasi terbaik yang tersedia 6. pelatihan Manajemen Risiko
7. disesuaikan dengan keadaan 7. pemantauan yang terus menerus
8. faktor manusia dan budaya 8. pengendalian Risiko.
9. transparan dan inklusif
10.dinamis, berulang, dan tanggap terhadap perubahan
11.perbaikan terus menerus.
Visi, Misi
Strategi dan Tujuan Peningkatan
dan Nilai
Organisasi Kinerja
Utama
Penetapan
Tujuan/
Konteks
Pemantauan Identifikasi
dan Reviu Risiko
Penanganan Analisis
Risiko Risiko
Evaluasi
Risiko
Formulir Penetapan Tujuan
Catatan: Setelah kolom Sisa Risiko, ditambah kolom Kriteria Risiko. Tetapi saat laporan,
kriteria risiko disembunyikan.
Kategori Risiko
Pengelompokan Risiko berdasarkan karateristik Risiko yang akan menggambarkan seluruh jenis Risiko yang terdapat pada organisasi
Risiko Risiko yang berkaitan dengan kondisi fiskal pemerintah pusat yang meliputi kerangka
Keuangan dan ekonomi makro, penganggaran, perpajakan, kepabeanan, perbendaharaan, dan
1
Kekayaan berkaitan dengan kekayaan negara yang meliputi Barang Milik Negara (BMN), kekayaan
Negara
negara yang dipisahkan, investasi pemerintah, dan kekayaan negara lainnya.
2 Risiko Risiko yang berkaitan dengan perumusan dan penetapan kebijakan internal maupun
kebijakan eksternal organisasi.
3
Risiko Risiko yang berkaitan dengan persepsi atau tingkat kepercayaan pemangku kepentingan
Reputasi eksternal terhadap organisasi
Risiko Risiko yang berkaitan dengan perbuatan yang mengandung unsur kesengajaan, niat, menguntungkan diri sendiri
4 atau orang lain, penipuan, penyembunyian atau penggelapan, dan penyalahgunaan kepercayaan yang bertujuan
Fraud untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah yang dapat berupa uang, barang/ harta, jasa, dan tidak membayar
jasa, yang dilakukan oleh satu individu atau lebih di lingkungan organisasi.
5 Risiko Legal Risiko yang berkaitan dengan tuntutan/gugatan hukum dan upaya hukum lainnya kepada organisasi
atau jabatan.
Risiko Risiko yang berkaitan dengan ketidakpatuhan organisasi atau pihak eksternal, seperti
6 Kepatuhan wajib pajak atau Kementerian/Lembaga, terhadap peraturan perundang-undangan,
kesepakatan internasional, atau ketentuan lain yang berlaku
Risiko Risiko yang berkaitan dengan tidak berfungsinya proses bisnis organisasi, sistem
7 operasional informasi, atau keselamatan kerja individu.
14
Formulir Peta Risiko
Halaman 20 Permenkumham No. 5 Tahun 2018
Perhatikan:
1. Cara menentukan Kemungkinan Risiko dan Dampak Risiko lihat serta menghasilkan Tingkat Risiko, lihat
Halaman 20 Permenkumham No. 5 Tahun 2018.
2. Yang akan di Mitigasi Risiko yaitu dari Tinggi (Oranye) hingga Sangat Tinggi (Merah);
3. Jika UPR ingin Mitigasi Risiko mulai dari Sedang (Kuning) hingga Sangat Tinggi (Merah), silahkan.
4. Antara Kolom Kemungkinan dan Kolom Dampak ditambahkan Kolom Alasan. Tetapi saat laporan,
disembunyikan Kolom Alasan.
Matrik Kriteria dan Skala Kemungkinan Terjadi
Profil Risiko
M A T R I K S A N A L IS IS DAMPAK
R IS IK O 5 X 5 1 2 3 4 5
PEGA W AI SATKER KANWIL/ U N IT KEM EN
/UPT ESELON UTAM A
II T E R IA N
5 PASTI 5 10 15 20 25
H A M P IR
4 4 8 12 16 20
P ASTI
KEM U NGKINAN
3 M ODERAT 3 6 9 12 15
2 KECIL 2 4 6 8 10
SANG AT
1 1 2 3 4 5
K E C IL
Oranye 4 16 Tinggi
Kuning 3 11 Sedang
Biru 2 6 Rendah
Perhatikan:
1. Cara menentukan Prioritas Risiko dimulai dari Nilai Terbesar pada Tingkat Risiko.
2. Jika Nilai Tingkat Risiko ada yang sama, lihat Halaman 13 Permenkumham No. 5 Tahun 2018 pada Peringkat Kriteria Risiko.
3. Toleransi yang ditetapkan akan dipantau pada Monitoring MR untuk melihat keberhasilan Mitigasi Risiko. Cara mengisi nilai pada Toleransi
Risiko adalah dengan mengurangi dampak risiko atau dengan mengurangi kemungkinan risiko. Umumnya pada tahap awal Pembangunan MR
adalah dengan mengurangi Kemungkinan, namun keputusan diserahkan pada Manajemen UMR.
4. Indikasi Risiko (IRU) menggunakan Penyebab dari Identifikasi Risiko dengan Kata Bantu Persentase/Jumlah.
5. Batas Aman ditentukan berapa Batas Aman dari Kuantifikasi Indikasi/melihat data-data.
Formulir Penanganan Risiko
Perhatikan:
1. Opsi Penanganan Risiko lihat Halaman 23 s.d 25 Permenkumham No. 5 Tahun 2018.
2. Opsi Penanganan Risiko: Mengurangi Kemungkinan Risiko, Mengurangi Dampak Risiko dan Mengurangi Kemungkinan dan Dampak Risiko.
3. Kegiatan Pengendalian tidak boleh mengulangi Kegiatan Pengendalian pada Identifikasi Risiko.
4. Target Indikator Pengendalian adalah sesuai dengan selera manajemen atau berdasarkan data histori.
5. Penetapan Jadwal ditetapkan lebih awal dari target pelaksanaan kegiatan.
6. Cadangan Risiko dapat dikosongkan.
Formulir Pemantauan Risiko
Perhatikan:
1. Halaman 25-26 Permenkumham No. 5 Tahun 2018.
2. Kolom keterangan adalah berisi rekomendasi atas pelaksanaan Monitoring MR yaitu apakah ada risiko-risiko yang belum teridentifikasi atau IRU
yang tidak sesuai.
Satker yang berhasil menyusun Manajemen Risiko Direkomendasikan
untuk menetapkan Piagam Manajemen Risiko
THANKS!