Kit Sadgrove - The Complete Guide to Business Risk Management (2015, Ashgate Publishing Company)
Sadar akan risiko & Mengalihkan tanggung jawab
Mengurangi error & budaya keterbukaan.
Avoiding Groupthink (Hindari Pemikiran Kelompok)
Menurut Janis (1972), beberapa individu cenderung membuat keputusan yang
dikiranya akan diterima oleh seluruh anggota kelompok. Kondisi ini yang
disebut dengan groupthink (pemikiran kelompok).
Kit Sadgrove - The Complete Guide to Business Risk Management (2015, Ashgate Publishing Company)
Risk Assessment (Penilaian Risiko)
Kit Sadgrove - The Complete Guide to Business Risk Management (2015, Ashgate Publishing Company)
4 Cara Mengelola Risiko Flow Diagram untuk Risk
(4 ways Managing Risk)
Treatment
RISK TREATMENT:
Contoh:
1. Kesehatan & Keselamatan
Kerja → menutup lokasi
konstruksi karena cuaca buruk
untuk menghindari risiko
pekerja terluka.
2. Investasi → investment adviser
yang merekomendasikan stock
untuk kliennya.
INSURANCE
● Asuransi kendaraan
● Asuransi kesehatan
● Berbagai bentuk asuransi properti, termasuk pencurian,
kebakaran, dan banjir.
● Asuransi kredit perdagangan atau anjak piutang, yang
memastikan Anda dibayar jika pelanggan Anda default.
● Asuransi gangguan bisnis, yang relevan dengan rencana
kesinambungan bisnis.
● Asuransi pencemaran nama baik, yang digunakan oleh media
untuk menutupi risiko pemfitnahan.
Kit Sadgrove - The Complete Guide to Business Risk Management (2015, Ashgate Publishing Company)
03 04
ACCEPT THE RISK CONTROL THE RISK
(MENERIMA RISIKO) (MENGONTROL RISIKO)
• Mengubah prosedur
PENGKLASIFIKASIAN KONTROL
01 Kontrol Preventif,
Direktif, Detektif
Kit Sadgrove - The Complete Guide to Business Risk Management (2015, Ashgate Publishing Company)
BOW TIE DIAGRAM
Kit Sadgrove - The Complete Guide to Business Risk Management (2015, Ashgate Publishing Company)
Profil Perusahaan
Bank Negara Indonesia (BNI) didirikan pada tanggal 5 Juli 1949 sebagai bank sentral
dan pada tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan
statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara.
● Saham: 60% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan 40% sisanya
dimiliki oleh masyarakat, baik individu maupun institusi, domestik dan asing.
● BNI tercatat sebagai Bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia, dilihat dari total
aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga.
● Anak perusahaan: Bank BNI Syariah, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, BNI Life
Insurance, dan BNI Remittance.
https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/sejarah
Struktur Organisasi
https://www.bni.co.id/i
d-id/perusahaan/tenta
ngbni/strukturorganis
asi
Identifikasi Risiko
1 10 1 5,8a
2 3 2a,2b
3 7 4,6a 8b,9
likely tolerable moderate substantial substantial disastrous
4 6b
5
Contoh Kasus Pembobolan BNI 46 Bukti
Kasus Manajemen Risiko Masih Minim
Pakar Ekonomi Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi menilai, hal tersebut
merupakan gambaran dari rendahnya tingkat pengendalian risiko perbankan di
tingkat kantor cabang daerah. Kasus BNI 46 tersebut, dia mengatakan,
merupakan bagian kecil dari banyak kasus serupa yang terjadi. "Saya kira
modus operandi itu bukan hal baru. Artinya bahwa pola dari pengawasan itu
masih sangat terbatas dan perlu ditingkatkan. Tata kelola risiko di perbankan
masih sangat minim terutama di tingkat cabang daerah," ungkapnya pada
Ayobandung.com, Rabu (29/10/2019)
https://www.ayobandung.com/read/2019/10/29/68492/kasus-pembobolan-bni-46-bukti-man
ajemen-risiko-masih-minim
Dewan Komisaris
DEWAN DIREKSI
Direktur Keuangan
WILAYAH
Cabang Utama Ambon
(Kepala Cabang Faradiba Yusuf)
WHO DOES WHAT?
Garis koordinasi
dalam Kasus BNI Garis penyampaian informasi
Kontrol Manual dalam Kasus Pembobolan
Dana BNI 46
● Pengawas OJK pusat telah menindaklanjuti kasus dengan
meminta pihak bank melakukan audit internal investigasi dan
audit forensik untuk memastikan korban, pelaku, dan aliran uang.
https://regional.kompas.com/read/2019/10/18/15250001/cerita-lengkap-pembobolan-dana-124-miliar-milik-nasabah-bni-pelaku-pernah?pa
ge=all.
Pentingnya kesadaran terhadap risiko dalam
kasus pembobolan bank bni
● Dalam kasus pembobolan bank ini, pihak yang terlibat
merupakan Kepala Cabang di beberapa kantor cabang di Ambon.
Posisi kepala cabang yang seharusnya mengawasi dan
mengelola segala risiko yang mungkin terjadi dalam bank
membuktikan pentingnya pelatihan tentang kesadaran
terhadap risiko kepada seluruh karyawan, tidak hanya untuk
manajer dan petinggi perusahaan, agar tiap-tiap anggota dapat
menghindari kesalahan dalam bekerja dan mencegah terjadinya
risiko tersebut.
Proses Perlakuan Risiko
● Perencanaan dan pengawasan risiko sudah dilakukan oleh BNI,
terutama BNI Pusat, dengan bukti adanya audit internal BNI
Pusat yang menemukan kejanggalan di BNI KCU Ambon. Hal ini
menunjukkan adanya proses pengukuran, dokumentasi, serta
audit risiko yang dilakukan BNI.
● Pendeteksian risiko membuat BNI segera melakukan tindakan
korektif dengan melaporkan ke pihak berwenang sehingga
penyelewengan dana Bank dapat mudah terungkapkan.
● Manajemen risiko dari BNI cabang daerah masih belum dilakukan
dengan baik sehingga risiko penggelapan dana sampai Rp58,95
miliar dapat terjadi.
● BNI sudah menerapkan sistem manajerial seperti CMS, dengan
membuat Compliance Division, untuk memastikan semua
cabang mematuhi kebijakan dan peraturan yang ada.
Hanggraeni, Dewi. 2010. Pengelolaan Risiko Usaha. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI
Sadgrove, K. (2015). The complete guide to business risk management. Abingdon, Oxon: Routledge.
https://www.bni.co.id/Portals/1/BNI/Perusahaan/Docs/integrated%20governance%20manual%20handbook.pdf
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20191018111037-12-440628/polisi-janji-tuntaskan-pembobolan-dana-nasabah-bni-ambon
Kesimpulan
● Risiko perlu di-manage oleh manajer yang bertanggung jawab dalam
satu departemen dan memastikan bahwa setiap departemen saling
berkoordinasi mengenai risiko yang mungkin terjadi.