Anda di halaman 1dari 12

D|susun o|eh:

A|r|onto 8ud| F, SS MM
[dor| berbogo| sumber}
Fersepea 0jea kkMkI - Meret 2014
Sea|-)aaaaa
101: F8kkLk k808kb8I
2tt6 :.d. Septeme- 2tI8

www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 1 of 83 Edisi April 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan atas terbitnya Buku Kumpulan Soal Jawaban AAMAI 101: Praktek
Asuransi untuk persiapan ujian AAMAI bulan Maret 2014. Kumpulan Soal Jawaban AAMAI 101:
Praktek Asuransi ini diambil dari berbagai sumber lalu dikembangkan sesuai dengan
pengetahuan saya yang terbatas. Saya tegaskan bahwa Buku Kumpulan Soal Jawaban AAMAI
101: Praktek Asuransi dibuat untuk kepentingan saya sendiri dalam menjalani ujian AAAIK. Maka
mohon maaf apabila Buku Kumpulan Soal Jawaban AAMAI 101: Praktek Asuransi ini mirip dengan
buku kumpulan soal jawaban yang pernah Anda lihat, karena merupakan pengembangan dan
modifikasi sesuai dengan pemahaman saya.
Meskipun buku Buku Kumpulan Soal Jawaban AAMAI 101: Praktek Asuransi merupakan panduan
belajar pribadi, sangat senang apabila kumpulan soal yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman. Terimakasih untuk para pengguna website www.akademiasuransi.org dan para
pelanggan artikel harian yang bisa didapat dengan memasukkan email melalui kotak pelanggan
feed burner. Saya berharap bahwa website tersebut tidak hanya menjadi website pribadi,
melainkan berguna bagi masyarakat banyak. Buku ini diterbitkan untuk memperkaya konten
www.akademiasuransi.org sebagai media belajar asuransi online terbesar di dunia.
Terimakasih untuk sumbangan materi dan juga semangat untuk penerbitan buku ini. Kebaikan
Anda sangat bermanfaat untuk pengembangan website www.akademiasuransi.org dan buku-
buku yang akan terus diterbitkan satu demi satu. Segala kritik dan saran sungguh saya harapkan.


Salam,
Afrianto Budi Purnomo, SS MM









www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 2 of 83 Edisi April 2014

BAB I: RELATIONSHIP BETWEEN RISK AND
INSURANCE


1.1. Uraikan 3 (tiga) komponen utama yang terdapat dalam definisi Risiko (Mar 2008 No. 1, Sept
2009 No. 1, Mar 2012 No. 1)

Jawaban:
Risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak menguntungkan
Risiko adalah satu kombinasi dari bahaya- bahaya
Risiko adalah sesuatu yang tidak dapat diduga kecenderungan membawa hasil yang
berbeda dengan hasil yang diduga sebelumnya
Risiko adalah ketidakpastian kerugian
Risiko adalah kemungkinan kerugian

Dari definisi di atas, ketidakpastian (uncertainty) lebih difokuskan menjadi definisi dari risiko
sesuai dengan praktek asuransi sehari -hari.


1.2. Uraikan pengertian uncertainty sebagai salah satu komponen utama dalam definisi risiko
(Sept 2013, No. 1).

Jawaban:
UNCERTAINTY (ketidakpastian):
Ketidak-pastian berarti sesuatu keraguan tentang waktu yang akan datang didasarkan pada
kurang pengetahuan, ketidaksempurnaan dan pengetahuan.
Dalam hal ini, uncertainty terjadi tanpa memandang apakah keraguan tersebut sudah
diketahui sebelumnya oleh orang yang terlibat didalamnya.


1.3. Uraikan 2 (dua) jenis attitude seseorang terhadap risiko (Mar 2013 No. 1).

Jawaban:
Perilaku risiko (risk atitude) seseorang atau institusi mempengaruhi keputusan yang hendak
diambil terhadap risiko yang dihadapi.
Ada tiga sikap yang mungkin terhadap resiko, yaitu:
1) Menghindari resiko
2) Sikap netral terhadap resiko
3) Preferensi akan resiko

1) Penghindaran resiko, mencirikan pada individu yang lebih menyukai untuk menghindari
atau meminimumkan resiko.
- Penghindaran resiko merupakan preferensi pada proyek-proyek yang beresiko rendah untuk
mengurangi potensi kerugian.

www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 3 of 83 Edisi April 2014


2) Netralitas resiko, mencirikan para pengambil keputusan yang berfokus pada pengembalian
yang diperkirakan dan mengabaikan penyebaran pengembalian
- Penilaian proyek berdasarkan pengabdian yang diperkirakan, bukan resiko.

3) Pencarian resiko, mencirikan para pengambil keputusan yang lebih menyukai resiko.
- Preferensi pada proyek-proyek yang beresiko tinggi untuk meningkatkan potensi perolehan.


1.4. Uraikan perbedaan antara profil risiko high frequency - low severity dengan low frequency-
high severity. (Mar 2009 No. 1)

Jawaban yang disarankan:
High frequency - low severity
Risiko yang frekuensi terjadinya tinggi (tingkat keseringannya tinggi), namun dampak kerugian
yang ditimbulkan rendah. Misalnya:
Pencopetan
Kebocoran beras dalam karung sewaktu proses bongkar muat sebagai kargo
Semakin sering terjadi, risiko semakin dapat diprediksi hasilnya; semakin berkurang tingkat
ketidakpastiannya, semakin tidak dapat diprediksi hasilnya. Risiko semacam ini lebih
disarankan untuk dikelola sendiri daripada diasuransikan

Low frequency - high severity
Risiko yang frekuensi terjadinya rendah (jarang), namun dampak kerugian yang ditimbulkan
tinggi. Misalnya :
Kecelakaan pesawat terbang
Letusan gunung berapi
Karena jarang terjadiya maka lebih sulit untuk diprediksikan hasilnya


1.5. Dalam kaitan dengan tingkat risiko, uraikan : (Mar 2013 No. 10)
a. relevansi frequency dan severity terhadap pengukuran tingkat risiko
b. 2 (dua) bentuk profil frequency dan severity
c. Pentingnya profil frekuensi dan severity bagi penanggung

Jawaban yang disarankan:
a. relevansi frequency dan severity terhadap pengukuran tingkat risiko
Frekwensi adalah kombinasi kemungkinan terjadi kejadian sedangkan severitas
adalah besarnya kerugian bila terjadi. Dalam contoh diatas, rumah yang berada
dekat sungai, frekwensi terjadinya banjir akan lebih besar dari rumah di lereng bukit.
Sedangkan rumah yang dilereng bukit bila terjadi banjir akan lebih besar kerugiannya
dari pada rumah dekat sungai (severitas).
Shop-lifting (Pengutilan) adalah contoh atas risiko dengan berfrekwensi tingi. Di
banyak toko frekwensi atas pengutilan sangat tinggi. Risiko pengutilan dapat
diprediksi dalam arti pemilik toko dapat mengetahui berapa banyak barang tertentu
yang dicuri setiap tahunnya sehingga ketidakpastian bisa dikurangi atas frekwensi

www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 4 of 83 Edisi April 2014

kejadian. Perusahaan asuransi dapat memprediksi kejadian lebih akurat, bila
frekwensi kejadian tinggi. Artinya besarnya premi yang akan dibayar lebih besar dari
pada risiko yang frekwensinya rendah.
Hubungan antara Frekwensi dengan tingkat keparahan (Frequency dan Severity)
risiko dalam asuransi, menyatakan bahwa :
Pada Frequency tinggi, umumnya mempunyai nilai kerugian yang rendah.
Pada Frekwensi rendah, umumnya dengan nilai kerugian yang besar.

b. 2 (dua) bentuk profil frequency dan severity
o High frequency low severity: kerugian kebakaran pada rumah-rumah tinggal
o Low frequency high severity: Kerugian kebakaran pada bangunan-2 pabrik.

c. Pentingnya profil frekuensi dan severity bagi penanggung
Dengan melihat profil frekuensi dan severity, penanggung dapat melakukan:
1. Identifikasi risiko
2. Evalasi risiko
3. Pengendalian risiko


1.6. Dalam kaitan dengan hazard (Mar 2008 no 11, Sept 2009 No. 11, Mar 2011 No. 14)
a. Jelaskan perbedaan antara perils dan hazard
b. Jelaskan perbedaan antara physical hazard dan moral hazard
c. Sebutkan masing-masing 2(dua) contih physical hazard dalam asuransi:
Harta Benda
Tanggung Gugat
Kendaraan bennotor
d. Sebutkan 3(tiga) contoh moral hazard

Jawaban yang disarankan:
a. Perbedaan antara perils dan hazard
Peril adalah penyebab kerugian, sesuatu yang akan menimbulkan kerugian. Peril sering
terjadi di luar kontrol seseorang yang mungkin terlibat. Misalnya:
Kebakaran, badai
Gempa, kecelakaan, sakit
Hazard adalah suatu kondisi yang dapat atau meningkatkan kemungkinan kerugian yang
timbul dari peril tertentu
Misalnya:
Sikap sembrono
Jalan rusak
Pekerjaan yang berbahaya
Mesin yang kurang perawatan

b. Perbedaan antara physical hazard dan moral hazard
Physical hazard adalah suatu kondisi fisik yang dapat menambah kemungkinan
terjadinya kerugian. Misalnya:
Bahan bakar, bahan peledak

www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 5 of 83 Edisi April 2014

Kondisi kapal
Konstruksi bangunan
Lokasi
Moral hazard adalah suatu karakter dan tingkah laku individu tertanggung yang dapat
menambah atau menimbulkan kemungkinan kerugian. Misalnya:
Sikap tendensi untuk memperoleh keuntungan dalam asuransi
Sikap sembrono / kurang hati-hati dalam menjalankan pekerjaan

c. Masing-masing 2 (dua) contoh physical hazard dalam asuransi :
Harta Benda
1. Peralatan pengaman
2. Menyimpan bahan berbahaya
3. Konstruksi bangunan

Tanggung Gugat
1 Adanya bahan berbahaya di tempat kerja
2. System kerja yang tidak aman
2 Karyawan kecelakaan akibat tugas dari majikannya
3 Dekat dengan properti atau fasilitas umum

Kendaraan bermotor
1. Usia kendaraan
2. Kendaraan pribadi atau komersial

d. Sebutkan 3(tiga) contoh moral hazard
Kurangnya kesadaran Tertanggung untuk menjaga keselamatan objek pertanggungan
Ketidakjujuran Tertanggung
Kurangnya kebersihan
Tidak adanya larangan merokok


1.7. Uraikan pengertian physical hazard dan moral hazard; masing-masing disertai satu contohnya.
(Mar 2006 No. 2; Sept 2007 No. 6; Mar 2009 No. 2)

Jawaban yang disarankan:
Physical hazard
Risiko yang berkaitan dengan karakter fisik suatu objek asuransi, contohnya:
Pada asuransi harta benda : jenis konstruksi bangunan
Pada asuransi tanggung gugat : adanya bahan-bahan yang berbahaya di lingkungan kerja

Moral hazard
Risiko yang berkaitan dengan perilaku atau sikap atau karakter Tertanggung, contohnya:
kurangnya kesadaran Tertanggung untuk menjaga keselamatan objek asuransi,
ketidakjujuran Tertanggung
Kecerobohan dan kekuranghati-hatian

www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 6 of 83 Edisi April 2014



1.8. Uraikan dasar penghitungan rateable proportion dalam asuransi harta benda (Sept 2013, No.
5)

Jawaban:
Perhitungan rateable proportion dapat dibagi dua cara, yaitu proporsi terhadap harga
pertanggungan dan limit of liability
1.Proporsi terhadap harga pertanggungan
Contoh:
Polis A HP : Rp 1 M
Polis B HP : Rp 2 M
Polis C HP : Rp 3 M
Polis A bayar : Rp 1 M X Loss
Rp 1 M + Rp 2 M + Rp 3 M 1

Dan seterusnya untuk polis B & C

2.Proporsi terhadap liability atas loss
Contoh :
Loss Rp 1,5 M; Liability A Rp 0,5 M; Liability B Rp 1 M; Liability C Rp 1 M
Setelah dikenakan average:
Polis A membayar :
Rp 0,5 M X Rp 1,5 M = Rp 0,3 M
Rp 0,5 M + Rp 1 M + Rp 1 M 1

Dst untuk polis B dan C. Pendekatan ini disebut The Independent Liability Method


1.9. Uraikan hubungan antara peril dan hazard disertai contohnya (Mar 2008 No. 2; Sept 2006 No.
5; Mar 2010 No. 1)

Jawaban: Lihat atas


1.10. Jelaskan perbedaan antara: (Sept 2006 No. 12; Sept 2007 No. 11; Sept 2008 No. 9, Mar 2013
No. 9)
a. Risiko financial dan non financial
b. Risiko mumi dan spekulatif
c. Risiko fundamental dan parikular

Jawaban:
a. Risiko financial dan non financial
Financial Risk adalah satu risiko yang terjadi yang menimbulkan kerugian dapat diukur dengan
uang. Contohnya, risiko terjadi pencurian, kebakaran dan kehilangan keuntungan setelah
kebakaran.

www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 7 of 83 Edisi April 2014


Non financial risk : Dalam situasi lain, pengukuran dengan uang adalah tidak mungkin.
Contohnya risiko ketika terjadi salah memilih karir, salah memilih pasangan atau teman hidup
dan juga menyesal karena telah mengadopsi anak.

b. Risiko murni dan spekulatif

Risiko Murni (pure risk)
Terdapat kemungkinan hasil berupa kerugian, atau setinggi-tingginya berupa situasi impas
(break event); Hasil bisa merugikan bagi kita, atau menempatkan kita pada posisi yang sama
seperti yang kita nikmati sesaat sebelum terjadinya suatu peristiwa.
Risiko ini umumnya dapat diasuransikan.
Contohnya: risiko kecelakaan lalu lintas, risiko kebakaran, dll

Risiko Spekulatif (Speculative risk)
Selain kerugian dan impas, juga terdapat kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan (gain)
Risiko ini umumnya tidak dapat diasuransikan
Misalnya: risiko investasi

c. Risiko fundamental dan partikular

Risiko partikular
Risiko yang berasal dari suatu pihak/seseorang dan efeknya dirasakan hanya oleh orang/pihak
tertentu. Risiko ini jauh lebih bersifat personal, baik dari segi penyebab maupun akibatnya
Contoh : kebakaran, pencurian, kecelakaan ke1j a, kecelakaan lalu lintas

Risiko fundamental
Risiko yang timbul dari sebab-sebab di luar kendali suatu individu atau sekelompok individu;
efeknya dirasakan oleh sejumlah besar orang
Contoh: gempa bumi, banjir, kelaparan, letusan gunung berapi, tsunami, perubahan sosial,
intervensi politik, perang


1.11. Uraikan perbedaan antara pure risk dan speculative risk. (Mar 2007 No. 1; Mar 2008 No. 3;
Sept 2009 No. 2)

Jawaban: Lihat atas


1.12. Uraikan perbedaan antara risiko Financial dan non Financial (Sept 2011 No. 1)

Jawaban: Lihat atas


1.13. Uraikan perbedaan antara risiko partikular dan fundamental (Mar 2009 No. 3)
Jawaban: Lihat atas

www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 8 of 83 Edisi April 2014


1.14. Uraikan pengertian risiko fundamental dan alasan mengapa pada umumnya jenis risiko
tersebut dikecualikan dalam polis asuransi. (Sept 2012 No. 1)

Jawaban: Lihat atas


1.15. Jelaskan (Mar 2009 No. 10)

a. perbedaan antara:
Risiko financial dan non financial
Risiko mumi dan spekulatif
Risiko fundamental dan partikular
b. Risiko-risiko mana saja yang secara umum dapat diasuransikan

Jawaban:
a. Jawaban lihat di atas
b. Risiko-risiko mana saja yang secara umum dapat diasuransikan
1. Pure risk (risiko mumi)
2. Risiko partikular
3. Risiko finansial
Perluasan :
Risiko fundamental

Uraian lihat di atas


1.16. Disadari atau tidak, dampak dari terjadinya risiko mengakibatkan kerugian besar. Hal ini
dapat dilihat dari 3 hal, yaitu:

Jawaban:
frekuensi risiko
besarnya kerugian yang ditimbulkan (severitas)
Human cost (penderitaan)


1.17. Uraikan 3 (tiga) faktor penilaian atas suatu risiko dalam proses underwriting (Sept 2013, No 7)

Jawaban:
frekuensi risiko
besarnya kerugian yang ditimbulkan (severitas)
Human cost (penderitaan)





www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 9 of 83 Edisi April 2014

1.18. Dalam kaitan dengan manajemen risiko: (Mar 2010 No. 10)

a. Uraikan pengertian manajemen risiko
b. Jelaskan 4 (empat) unsur penting yang terkandung dalam pengertian manajemen risiko
c. Uraikan pengendalian risiko secara:
1. Fisik
2. Finansial

Jawaban:
a. Pengertian Manajemen risiko
Suatu proses identifikasi, analisa, dan pengendalian secara ekonomis atas risiko-risiko
yang membahayakan aset atau kemampuan menghasilkan pendapatan dari suatu usaha
(enterprise)

b. 4 (empat) unsur penting yang terkandung dalam pengertian manajemen risiko
1. identifikasi risiko
Mengenali potensi dan ancaman-ancaman tersebut dalam menghancurkan
perusahaan dan stake holder perusahaan
Mengenali frekuensi terjadinya risiko
2 Evaluasi / analisa risiko
Menilai risiko yang dapat ditanggung perusahaan dan risiko yang tidak dapat
ditanggung oleh perusahaan

3 Kontrol risiko dan dampaknya
Mengambil tindakan alas risiko yang tidak dapat ditanggung perusahaan:
a) Dengan mengurangi freknensi risiko
b) Dengan mengurangi dampak atas karyawan, pengoperasian, dan keuangan
c) Mentransfer risiko kepada perusahaan lain
d) Mempersiapkan contingency Plan

4 Mengupdate dan memelihara tingkat risiko yang diterima untuk perkembangan &
perubahan perusahaan, Mengkomnnikasikan informasi tentang risiko kepada semua
pihak yang berkepentingan.

c. Pengedalian risiko secara
1. Fisik
Ada 2 cara pengendalian fisik;
(1) Eliminasi
Loss prevention dapat dilakukan dengan mengeliminasi risiko.
Contohnya:
Usahawan yang ingin membuat pabrik baru pasti akan berhadapan
dengan suatu risiko. Risiko tersebut bisa dieliminasi dengan tidak
membuat pabrik baru.
Meski demikian, dalam bisnis, tidak semua risiko bisa dihilangkan.
Contohnya:

www.akademiasuransi.org Sekedar Catatan Belajar
by: Afrianto Budi P, SS MM 10 of 83 Edisi April 2014

seperti pabrik di atas, walaupun ada risiko terbakar, namun karena
seluruh nasib perusahaan tergantung pada pabrik baru tersebut
dan karenanya pabrik tersebut harus dibangun, maka berarti risiko
terhadapnya tidak bisa dieliminasi seluruhnya. Namun, bisa
diminimisasi dengan membangun pabrik di tempat yang
aman/tidak rawan kebakaran.

(2) Minimisasi
Ada 2 cara:
pre loss minimisation
Dampak dari kerugian diantisipasi dan langkah-langkah yang diambil
adalah untuk meyakinkan bahwa frekuensi dan severity-nya telah ditekan
seminimum mungkin.
Contoh : penggunaan sabuk pengaman di mobil pribadi, penempatan
penjagaan mesin-mesin berbahaya untuk mengantisipasi
kecelakaan pekerja, dsb.

post loss minimisation
Bahkan setelah risiko terjadi, masih ada langkah-langkah yang dapat
diambil untuk meminimumkan kerugian.
Contoh : menyelamatkan barang pada saat kebakaran dan harta benda
lain yang memiliki nilai sisa dapat dijual untuk mengurangi
kerugian, sprinkler untuk meminimalkan dampak kebakaran.

2. Finansial
Ada 2 cara pengendalian finansial:
(1) Retensi
Tujuan asuransi adalah untuk mengalihkan risiko yang tidak dapat
diperkirakan. Namun bila berdasarkan pengalaman tingkat risiko dapat
diperkirakan, jumlah perkiraan tersebut bisa diantisipasi dan ditanggung
sendiri. Kerugian yang dapat diperkirakan tersebut dapat dibayar dari
penghasilan saat itu dan dibebankan sebagai biaya produksi. Alternatif
lainnya adalah diadakan dana terpisah yang dibentuk untuk mengatasinya
atau untuk risiko-risiko lain yang dapat ditanggung sendiri (retain)
sepenuhnya.

Macam-macam cara retensi:
full; risiko ditanggung sendiri, tidak melibatkan pihak lain sebagian;
semacam perlakuan deductible, di mana lebih dari jumlah tertentu
ditanggung pihak lain/asuransi.
sebagian yang bukan deductible; di mana risiko tertentu tidak
diasuransikan, tapi risiko yang lain diasuransikan.
captive; mendirikan perusahaan asuransi sendiri dengan tujuan
untuk mengelola risiko usahanya sendiri

Akademiayth,

Mohonmaaf,Andahanyamenikmatibeberapahalamansampeldanterhentipadahalamanini.
AndabisamendapatkanPDFatasfilelengkapinihanyadenganRp50,000.Berikutinicaranya:

1. TransferuangsebesarRp.50,000+Rp.XYZkesalahsatudarinomorrekeningini:
BankCentralAsiaBCA
a.n.AfriantoBudiPurnomo
nomorrekening:3570414576

BankRakyatIndonesiaBRI
a.n.AfriantoBudiPurnomo
nomorrekening:000401020565503

2. Rp.XYZadalahtigaangkaterakhirdarinomorhandphoneAnda.

Misal:
NomorHPanda081234567890
Maka,Rp.XYZadalahRp.890
PilihsalahsatuBankdiatas,kemudiantransferlangsungsenilaiRp.50.890

3. Setelahselesaimelakukantransfer,kirimkanemailkeafriantobudi@ymail.comtersebut
denganformat:

PDF101(SPASI)ALAMATEMAILANDA

Contoh:
PDF101alamatemailanda@yahoo.com

Artinya,AndamemintakamiuntukmengirimkanPDFatasSubjek101Praktek
Asuransipadaalamatemail:alamatemailanda@yahoo.com

4. SistemkamiakanmengecekpembayaranAndadankamiakanmengirimkanPDF
tersebutmelaluiemailAndadalamwaktumaksimal24jam.KamipastikanbahwaPDF
dapatditerimadenganbaik.

JikaAndakesulitan,silakankontaksayaviaemaildi:afriantobudi@ymail.com.Kamiakan
senangmembantuAnda.

SalamAkademia,
AfriantoBudiPurnomo,SS,MM
www.akademiasuransi.org

Anda mungkin juga menyukai