org
Soal-Jawaban K.651210.101.01
101: PRAKTEK ASURANSI
2006 s.d. September 2015
Disusun oleh:
Afrianto Budi P, SS MM
(dari berbagai sumber)
Disusun oleh:
Afrianto Budi Purnomo, SS, MM
Mulai tahun 2014, Gelar profesi ujian Asuransi untuk gelar AAAIK dan AAIK
sudah tidak diselenggarakan lagi oleh Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi
Indonesia (AAMAI), namun akan diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Profisiensi AAMAI (LSPP AAMAI). Menanggapi hal tersebut, saya berusaha
menyusun kembali Buku Kumpulan Soal – Jawaban LSPP AAMAI 101 (atau
dengan kode baru K.651210.101.01) yang bertopik “Praktik Asuransi” untuk
ujian CGI sekaligus ujian LSPP AAMAI.
Buku Kumpulan Soal Jawaban LSPP AAMAI 101: Praktek Asuransi ini disajikan
untuk persiapan ujian CGI 2015, sekaligus untuk mempersiapkan ujian LSPP
AAMAI bulan Maret 2016. Kumpulan Soal Jawaban LSPP AAMAI 101: Praktek
Asuransi ini diambil dari berbagai sumber lalu dikembangkan sesuai dengan
pengetahuan saya yang terbatas.
Meskipun buku Buku Kumpulan Soal Jawaban LSPP AAMAI 101: Praktek
Asuransi merupakan panduan belajar pribadi, sangat senang apabila
kumpulan soal yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi teman-teman.
Terimakasih untuk para pengguna website www.akademiasuransi.org dan
para pelanggan artikel harian yang bisa didapat dengan memasukkan
email melalui kotak pelanggan feed burner. Saya berharap bahwa website
tersebut tidak hanya menjadi website pribadi, melainkan berguna bagi
masyarakat banyak. Buku ini diterbitkan untuk memperkaya konten www.
akademiasuransi.org sebagai media belajar asuransi online terbesar di dunia.
Terimakasih untuk sumbangan materi dan juga semangat untuk penerbitan
buku ini, terutama kepada kekasihku Paulina Sukmana yang senantiasa
memberi cinta dan semangat yang tak terkira. Kebaikan Anda sangat
2
bermanfaat untuk pengembangan website www.akademiasuransi.org dan
buku-buku yang akan terus diterbitkan satu demi satu. Segala kritik dan
saran sungguh saya harapkan.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
D aftar I si
Kata Pengantar .......................................................................................... 2
1.1. Uraikan 3 (tiga) komponen utama yang terdapat dalam definisi Risiko (Mar
2008 No. 1, Sept 2009 No. 1, Mar 2012 No. 1)
Jawaban:
Risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak
menguntungkan
Risiko adalah satu kombinasi dari bahaya- bahaya
Risiko adalah sesuatu yang tidak dapat diduga kecenderungan
membawa hasil yang berbeda dengan hasil yang diduga sebelumnya
Risiko adalah ketidakpastian kerugian
Risiko adalah kemungkinan kerugian
Dari definisi di atas, ketidakpastian (uncertainty) lebih difokuskan menjadi
definisi dari risiko sesuai dengan praktek asuransi sehari -hari.
Jawaban:
UNCERTAINTY (ketidakpastian):
Ketidak-pastian berarti sesuatu keraguan tentang waktu yang akan
datang didasarkan pada kurang pengetahuan, ketidaksempurnaan dan
pengetahuan.
Dalam hal ini, uncertainty terjadi tanpa memandang apakah keraguan
tersebut sudah diketahui sebelumnya oleh orang yang terlibat didalamnya.
1.3. Uraikan 2 (dua) jenis attitude seseorang terhadap risiko (Mar 2013 No. 1).
Jawaban:
Perilaku risiko (risk atitude) seseorang atau institusi mempengaruhi keputusan
yang hendak diambil terhadap risiko yang dihadapi.
Ada tiga sikap yang mungkin terhadap resiko, yaitu:
1) Menghindari resiko
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
1.4. Uraikan perbedaan antara profil risiko high frequency - low severity dengan
low frequencyhigh severity. (Mar 2009 No. 1)
5
Jawaban yang disarankan:
High frequency - low severity
Risiko yang frekuensi terjadinya tinggi (tingkat keseringannya tinggi), namun
dampak kerugian yang ditimbulkan rendah. Misalnya:
Pencopetan
Kebocoran beras dalam karung sewaktu proses bongkar muat
sebagai kargo
Semakin sering terjadi, risiko semakin dapat diprediksi hasilnya; semakin
berkurang tingkat ketidakpastiannya, semakin tidak dapat diprediksi
hasilnya. Risiko semacam ini lebih disarankan untuk dikelola sendiri daripada
diasuransikan
1.5. Berkaitan dengan konsep risiko, uraikan pengertian high frequency and low
severity, serta contoh jenis asuransi yang mempunyai karakteristik tersebut.
(Sept 2014 No. 2)
1.6. Dalam kaitan dengan tingkat risiko, uraikan : (Mar 2013 No. 10)
a. relevansi frequency dan severity terhadap pengukuran tingkat risiko
b. 2 (dua) bentuk profil frequency dan severity
c. Pentingnya profil frekuensi dan severity bagi penanggung
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
1.7. Berkaitan dengan frequency dan severity dalam kontrak asuransi, uraikan:
(Mar 2014, No. 10)
a. relevansi frequency dan severity terhadap pengukuran tingkat risiko.
b. 2 (dua) bentuk profil frequency dan severity.
c. pentingnya profil frequency dan severity bagi penanggung.
1.8. Dalam kaitan dengan hazard (Mar 2008 no 11, Sept 2009 No. 11, Mar 2011
No. 14, Sept 2014 No. 10)
a. Jelaskan perbedaan antara perils dan hazard 7
a. Jelaskan perbedaan antara physical hazard dan moral hazard
b. Sebutkan masing-masing 2(dua) contih physical hazard dalam asuransi:
Harta Benda
Tanggung Gugat
Kendaraan bennotor
c. Sebutkan 3(tiga) contoh moral hazard
Sikap sembrono
Jalan rusak
Pekerjaan yang berbahaya
Mesin yang kurang perawatan
Tanggung Gugat
1 Adanya bahan berbahaya di tempat kerja
2. System kerja yang tidak aman
2 Karyawan kecelakaan akibat tugas dari majikannya
3 Dekat dengan properti atau fasilitas umum
Kendaraan bermotor
1. Usia kendaraan
2. Kendaraan pribadi atau komersial
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
Ketidakjujuran Tertanggung
Kurangnya kebersihan
Tidak adanya larangan merokok
Moral hazard
Risiko yang berkaitan dengan perilaku atau sikap atau karakter Tertanggung,
contohnya:
kurangnya kesadaran Tertanggung untuk menjaga keselamatan objek
asuransi, 9
ketidakjujuran Tertanggung
Kecerobohan dan kekuranghati-hatian
Jawaban:
Perhitungan rateable proportion dapat dibagi dua cara, yaitu proporsi
terhadap harga pertanggungan dan limit of liability
1.Proporsi terhadap harga pertanggungan
Contoh:
Polis A HP : Rp 1 M
Polis B HP : Rp 2 M
Polis C HP : Rp 3 M
Polis A bayar : Rp 1 M X Loss
Rp 1 M + Rp 2 M + Rp 3 M 1
Dst untuk polis B dan C. Pendekatan ini disebut “The Independent Liability
Method”
1.11. Uraikan hubungan antara peril dan hazard disertai contohnya (Mar 2008 No.
2; Sept 2006 No. 5; Mar 2010 No. 1)
1.12. Jelaskan perbedaan antara: (Sept 2006 No. 12; Sept 2007 No. 11; Sept 2008
No. 9, Mar 2013 No. 9)
a. Risiko financial dan non financial
b. Risiko mumi dan spekulatif
c. Risiko fundamental dan parikular
Jawaban: 10
a. Risiko financial dan non financial
Financial Risk adalah satu risiko yang terjadi yang menimbulkan kerugian
dapat diukur dengan uang. Contohnya, risiko terjadi pencurian, kebakaran
dan kehilangan keuntungan setelah kebakaran.
Non financial risk : Dalam situasi lain, pengukuran dengan uang adalah tidak
mungkin. Contohnya risiko ketika terjadi salah memilih karir, salah memilih
pasangan atau teman hidup dan juga menyesal karena telah mengadopsi
anak.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
Risiko fundamental
Risiko yang timbul dari sebab-sebab di luar kendali suatu individu atau
sekelompok individu; efeknya dirasakan oleh sejumlah besar orang
Contoh: gempa bumi, banjir, kelaparan, letusan gunung berapi, tsunami,
perubahan sosial, intervensi politik, perang
11
1.13. Uraikan perbedaan antara pure risk dan speculative risk. (Mar 2007 No. 1;
Mar 2008 No. 3; Sept 2009 No. 2)
1.14. Uraikan perbedaan antara risiko Financial dan non Financial (Sept 2011 No.
1)
1.15. Uraikan perbedaan antara risiko partikular dan fundamental (Mar 2009 No.
3)
1.16. Uraikan pengertian risiko fundamental dan alasan mengapa pada umumnya
jenis risiko tersebut dikecualikan dalam polis asuransi. (Sept 2012 No. 1)
a. perbedaan antara:
Risiko financial dan non financial
Risiko mumi dan spekulatif
Risiko fundamental dan partikular
b. Risiko-risiko mana saja yang secara umum dapat diasuransikan
Jawaban:
a. Jawaban lihat di atas
b. Risiko-risiko mana saja yang secara umum dapat diasuransikan
1. Pure risk (risiko mumi)
2. Risiko partikular 12
3. Risiko finansial
Perluasan :
Risiko fundamental
Uraian lihat di atas
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
1.19. Disadari atau tidak, dampak dari terjadinya risiko mengakibatkan kerugian
besar. Hal ini dapat dilihat dari 3 hal, yaitu:
Jawaban:
frekuensi risiko
besarnya kerugian yang ditimbulkan (severitas)
Human cost (penderitaan)
1.20. Uraikan 3 (tiga) faktor penilaian atas suatu risiko dalam proses underwriting
(Sept 2013, No 7)
Jawaban:
frekuensi risiko
besarnya kerugian yang ditimbulkan (severitas)
Human cost (penderitaan)
1.21. Berkaitan dengan sifat risiko dan loss ratio klaim terhadap premi, uraikan 3
(tiga) hal yang selalu dinilai atau dipertimbangkan dalam proses underwriting 13
asuransi. (April 2015, No 7)
Jawaban:
frekuensi risiko
besarnya kerugian yang ditimbulkan (severitas)
Human cost (penderitaan)
1.22. Dalam kaitan dengan manajemen risiko: (Mar 2010 No. 10)
Jawaban:
a. Pengertian Manajemen risiko
Suatu proses identifikasi, analisa, dan pengendalian secara ekonomis atas
risiko-risiko yang membahayakan aset atau kemampuan menghasilkan
pendapatan dari suatu usaha (enterprise)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
(2) Minimisasi
Ada 2 cara:
pre loss minimisation
Dampak dari kerugian diantisipasi dan langkah-langkah
yang diambil adalah untuk meyakinkan bahwa frekuensi
dan severity-nya telah ditekan seminimum mungkin.
Contoh : penggunaan sabuk pengaman di mobil pribadi,
penempatan penjagaan mesin-mesin berbahaya
untuk mengantisipasi kecelakaan pekerja, dsb.
(2) Transfer
Metode ke-2 adalah di mana perusahaan mengalihkan
dampak kerugian kepada organisasi I perusahaan lain.
Contohnya adalah asuransi atau kontrak sewa rumah
di mana pemilik mengalihkan tanggung jawab atas
bangunan tersebut kepada penyewa.
Tendensi dalam beberapa tahun mendatang adalah untuk
retain risiko yang memiliki high frequency, low severity dan
me-retain sebagian dari kerugian yang besar dengan
deductible atau captive insurance.
Jawaban:
a. Pengertian Manajemen risiko
Suatu proses identifikasi, analisa, dan pengendalian secara ekonomis atas
risiko-risiko yang membahayakan aset atau kemampuan menghasilkan
pendapatan dari suatu usaha (enterprise)
16
b. 4 (empat) unsur penting yang terkandung dalam pengertian manajemen
risiko
1. identifikasi risiko
Mengenali potensi dan ancaman-ancaman tersebut dalam
menghancurkan perusahaan dan stake holder perusahaan
Mengenali frekuensi terjadinya risiko
2 Evaluasi / analisa risiko
Menilai risiko yang dapat ditanggung perusahaan dan risiko yang
tidak dapat ditanggung oleh perusahaan
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
1.24. Uraikan 2 (dua) aspek utama dalam pengukuran tingkat risiko. (Sept 2012
No. 2)
1.26. Uraikan pengertian manajemen risiko. (Mar 2007 No. 2; Mar 2008 No. 4)
1.27. Berkaitan dengan konsep manajemen risiko, jelaskan: (April 2015, No. 9)
a. 3 (tiga) komponen utama yang terdapat dalam definisi risiko.
b. 2 (dua) bentuk profil frequency and severity.
c. perbedaan antara physical hazard dan moral hazard; masing-
masing diberikan 2 (dua) contoh.
Jawaban:
a. 3 (tiga) komponen utama yang terdapat dalam definisi risiko.
1. identifikasi risiko
Mengenali potensi dan ancaman-ancaman tersebut dalam
menghancurkan perusahaan dan stake holder perusahaan
Mengenali frekuensi terjadinya risiko
2 Evaluasi / analisa risiko
Menilai risiko yang dapat ditanggung perusahaan dan risiko yang
tidak dapat ditanggung oleh perusahaan
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
Tanggung Gugat
1 Adanya bahan berbahaya di tempat kerja
2. System kerja yang tidak aman
2 Karyawan kecelakaan akibat tugas dari majikannya
3 Dekat dengan properti atau fasilitas umum
Kendaraan bermotor
1. Usia kendaraan
2. Kendaraan pribadi atau komersial
1.28. Uraikan pengertian manajemen risiko dan 3 (tiga) manfaat utama bagi
perusahaan. (Sept 2013, No. 1)
Jawaban:
Manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi, analisa, dan pengendalian
secara ekonomis atas risiko-risiko yang membahayakan aset atau
kemampuan menghasilkan pendapatan dari suatu usaha (enterprise)
Manfaat utama bagi perusahaan:
a) Manajemen resiko dapat mencegah perusahaan dari kegagalan, 19
sebagian besar hancurnya fasilitas yang dapat menyebabkan
perusahaan ditutup,jika perusahaan belum ada kesiapan ,belum ada
kesiap sediaan menghjadapi musibah itu,manajemen resiko tersebut
perusahaan dapat terhindar dari keancuran.
b) Oleh karena laba data ditingkatkan dengan jalan mengurangi
pengeluaran,maka manajemen resiko menunjang secara langsung
peningkatan laba misalnya : manajemen resiko dapat mengurangi
pengeluaran dengan jalan mengurangi resiko kerugian perusahaan.
c) Manajemen resiko dapat menyumbang secara tidak langsung laba
sedikitnya dengan cara” berikut :
1. Jika sebuah perusahaan memanajeri resiko murninya dengan
berhasil, maka manajer akan bersikap tenang dan percaya diri
dan membuka pikiran untuk menyelidiki resiko spekulatif
2. Dengan membebaskan manajer umum dari memikirkan aspek
resiko murni dari proyek yang bersifat spekulatif, maka menejemen
resiko dalam hal ini menunjang peningkatan kualitas keputusan
yang diambil
3. Bila keputusan telah diambil untuk menerima proyek yang bersifat
spekulatif, maka penanganan resiko spekulatif lebih efisien.
4. Manajemen resiko dapat mengurangi fluktuasi laba tahunan dan
aliran kas.
5. Melalui persiapan sebelumnya, manajemen resiko dalam banyak
hal dapat membuat perusahaan melanjutkan kegiatannya
1.29. Berkaitan dengan proses manajemen risiko, uraikan 3 (tiga) tahap yang
harus dilakukan dalam proses manajemen risiko. (Sept 2015, No. 2)
Jawaban:
1. identifikasi risiko
Mengenali potensi dan ancaman-ancaman tersebut dalam
menghancurkan perusahaan dan stake holder perusahaan
Mengenali frekuensi terjadinya risiko
2 Evaluasi / analisa risiko
Menilai risiko yang dapat ditanggung perusahaan dan risiko yang 20
tidak dapat ditanggung oleh perusahaan
1.30. Berkaitan dengan proses manajemen risiko, jelaskan: (Sept 2014 No. 9)
a. 3 (tiga) manfaat utama manajemen risiko bagi perusahaan.
b. 3 (tiga) tahapan proses manajemen risiko.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
Jawaban:
Manfaat asuransi bagi perusahaan:
1. Stimulus to business enterprise
Fungsi sebagai pendorong usaha tergambar dalam kegiatan asuransi
melakukan investasi yang berasal dari dana asuransi. Selain itu
dengan asuransi dapat memberikan keberanian para investor untuk
membangun usaha baru atau mengembangkan usahanya.
2. Loss control
Rekomendasi dari surveyor asuransi bukan saja terbatas pada
pencegahan kerugian tetapi juga memberikan rekomendasi cara
untuk mengurangi kerugian.
Saran memenuhi persyaratan konstruksi bangunan, pemasangan
sprinkler, alarm, merupakan upaya untuk mengendalikan kerugian 21
apabila resiko terjadi.
1.32. Uraikan perbedaan antara pre-loss risk reduction dengan post-loss risk
control, masing-masing disertai satu contohnya. (Mar 2012 No. 3)
1.33. Uraikan pengertian economic control pada pengendalian risiko (Okt 2010
No. 2)
1.34. Dalam kaitan dengan manajemen risiko: (Sept 2008 No. 10)
a. 2(dua) hal terpenting agar proses identifikasi risiko lebih efektif
b. Pengendalian risiko secara
Fisik
Finansial
Jawaban:
a. 2 (dua) hal terpenting agar proses identifikasi risiko lebih efektif
1. Di sini risiko dipandang dari cakupan yang luas, tidak terbatas pada
risikorisiko yang dapat diasuransikan.
2. Dengan menggunakan alat-alat indentifikasi risiko, langkah-langkah
diambil untuk melihat se/uruh aspek yang dapat menyebabkan
perusahaan menderita kerugian. 22
b. Pengedalian risiko secara
Fisik
Finansial
Jawaban : silakan lihat di atas
TAMBAHAN: JAWABAN
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
b. Flow chart
Flow chart ini berguna untuk perusahaan - perusahaan di mana sistem
produksinya melibatkan proses dari bahan baku sampai menjadi barang
jadi. Flow chart menunjukkan aliran (flow) operasi perusahaan serta dapat
menunjukkan masalah masalah yang disebabkan oleh kejadian-kejadian
yang tidak nampak.
c. Check List
Merupakan daftar pertanyaan tentang masing-masing bagian dalam
perusahaan.
Contoh klasifikasi risiko yang ditanyakan dalam check list:
1.35. Uraikan 2 (dua) bentuk cost of risk akibat terjadinya suatu peristiwa risiko
23
(Mar 2011 No. 2)
Jawaban:
1. Tidak semua risiko dapat diasuransikan, hanya pure risk yang dapat
diasuransikan.
2. Asuransi hampir selalu tidak mampu memberi penggantian secara
sempurna yang dapat mengembalikan posisi keuangan pemegang
polis ke posisi semula sebelum terjadinya kerugian.
Hal ini disebabkan karena adanya under insurance dan penerapan
limitation of indemnity, yaitu:
• Sum insured
• Average karena adanya under insurance
• Excess
• Franchise
• Limits of liability (misalnya pada TPL)
• Deductible
3. Pembayaran premi, baik dalam hal jumlah maupun waktu
pembayarannya, juga tidak selalu dapat dipastikan. Hal ini terjadi jika
premi ditetapkan secara retrospective (misalnya dalam asuransi cash
in transit dan stock insurance). Selain itu, adanya faktor inflasi juga
dapat menyebabkan premi di masa datang berbeda dengan premi
ditetapkan pada masa sekarang.
4. Bila terjadi kataspohik atau risiko yang jarang terjadi tetapi mempunyai
severity yang besar
24
1.37. Uraikan pengendalian risiko secara Financial . (Mar 2006 No. 1)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
Jawaban:
a. Alasan self-insurance antara lain: (Bobot 30%)
Sebagai alternatif pembelian asuransi
Sebagai tambahan di mana first layer atau proporsi dari suatu
klaim tidak diasuransikan dalam pasar konvensional
Mereka merasa cukup kuat secara finansial untuk menanggung
kerugian kerugian tersebut
Biaya untuk itu, dengan cara memupuk dana, lebih rendah dibanding
tingkat premi komersial tidak harus menanggung biaya administrasi
dan laba perusahaan asuransi
Exposure-nya terhadap kerugian melibatkan kejadian dalam
jumlah yang banyak tapi dengan tingkat kerugian yang cukup rendah
(high frequency - low severity) kerugiannya cukup dapat diprediksi
(predictable)
Jawaban:
a. Self insurance
Suatu dana darurat dicadangkan untuk digunakan untuk menutup
kerugian akibat
suatu peristiwa; tanpa membeli asuransi
Non-insurance
Tidak ada upaya pencadangan dana darurat maupun pengupayaan
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 1: Relationship between Risk and Insurance
Jawaban:
Perusahan asuransi sendiri dengan tujuan untuk mengelola risiko usahanya
sendiri
(Lengkapi dengan penjelasan self Insurance di atas)
1.43. Berkaitan dengan struktur pasar asuransi, uraikan 3 (tiga) keuntungan dari
pengoperasian perusahaan asuransi captive. (Mar 2014, No. 1)
Jawaban:
Asuransi Captive sebagai anak perusahaan dibentuk untuk memberikan
perlindungan asuransi bagi perusahaan induk dan afiliasinya. Sebuah
28
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 2: General Nature of Insurance
2.1. Jelaskan 7 (tujuh) karakteristik dari risiko yang dapat diasuransikan (insurable
risks). (Mar 2007 No. 10; Mar 2006 No. 10; Mar 2010 No. 10)
(1) Fortuitous
Terjadinya peristiwa / kejadian harus sepenuhnya tidak terduga dan
di luar sepengetahuan Tertanggung
Tidak mungkin untuk mengasuransikan suatu peristiwa yang pasti
akan terjadi dan tidak melibatkan ketidakpastian (uncertainty) kerugian,
sehingga tidak berlangsung pengalihan risiko
Contoh:
keausan (wear and tear) dan depresi
tindakan sengaja Tertanggung
Kedua risiko tersebut tidak dapat diasuransikan.
Catatan: Meskipun kematian adalah suatu peristiwa yang pasti terjadi,
29
namun kapan
terjadinya itu bersifat tidak dapat diduga (fortuitous), maka tetap dapat
diasuransikan.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 2: General Nature of Insurance
Fundamental risk
Penyebabnya di luar kendali manusia; dan dampaknya dirasakan
banyak orang. Umumnya fundamental risk tidak dapat diasuransikan
Beberapa gejala alam dapat diasuransikan secara selektif;
berdasarkan letak geografis. (Misalnya: risiko gempa per daerah)
Risiko fundamental timbul dari sebab-sebab di luar kendali
seseorang secara individu atau sekelompok individu, dan
dampak yang ditimbulkan juga dirasakan banyak orang
Risiko partikular lebih bersifat personal baik dari sudut
penyebab maupun akibatnya. Umumnya risiko partikular dapat
diasuransikan
Tidak tepat bila dikatakan bahwa semua risiko fundamental
tidak dapat diasuransikan
Penanggung akan bersikap sangat selektif atas jenis risiko
fundamental yang hendak dikover.
Risiko fundamental yang timbul dari sifat masyarakat (perang,
31
perubahan adat atau inflasi) umumnya tidak dapat diasuransikan
Risiko fundamental akibat sebab fisik seperti angin topan, gempa
bumi dan badai dapat diasuransikan; meskipun tergantung
lokasinya
2.2. Uraikan pengertian fortuitous dari suatu risiko agar dapat diasuransikan
(Mar 2013 No. 2)
Jawaban:
Hubungan finansial yang diakui secara hukum antara Tertanggung
dan obyek pertanggungan di mana Tertanggung mengambil
manfaat jika obyek pertanggungan tersebut tidak mengalami
kerugian atau kerusakan, namun sebaliknya, akan menderita
kerugian atau tanggung jawab yang timbul
Dalam asuransi kebakaran, seseorang tidak dapat mengasuransikan
harta benda orang lain dengan harapan jika harta benda tersebut
mengalami kerugian atau kerusakan dia akan mendapatkan
32
kompensasi di luar yang diterima pemilik harta benda tersebut.
Insurable interest ada dalam kontrak asuransi kebakaran jika:
- Tertanggung mempunyai hubungan finansial dengan obyek
yang diasuransikan
- Mendapat manfaat apabila harta benda / kepentingan
tersebut tidak hilang atau rusak
- Menderita kerugian atas hilang atau rusaknya; atau timbulnya
tanggung jawab
2.4. Uraikan kaitan antara prinsip hukum bilangan besar (the law of the
large number) dengan tingkat objektivitas suatu risiko bagi underwriter.
(Mar 2013 No. 2)
Jawaban:
Risiko yang dapat diasuransikan harus memenuhi prinsip hukum bilangan
besar (the law of large number) di mana risiko yang diasuransikan harus
homogen dan dalam jumlah yang banyak. Dengan melihat adanya
exposure yang serupa dalam jumlah yang cukup besar, underwriter dapat
membuat perkiraan tingkat kerugian yang akan dihadapinya.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 2: General Nature of Insurance
Tanpa itu, tugas underwriter menjadi lebih sulit dan premi yang dihasilkan
akan cenderung sebagai hasil perkiraan (guesstimate) dibanding
perhitungan matematis bisa tepat atau tidak. Tetapi, bagaimanapun juga
Penanggung, melalui underwriter, tetap akan memproteksi dirinya dengan
menerapkan premi yang cukup untuk menghadapi kemungkinan kejadian
yang terburuk. Dengan demikian, underwriter dapat lebih objektif dalam
menentukan keputusan dalam menerima suatu risiko.
2.5. Berkaitan dengan insurable interest sebagai salah satu prinsip dasar asuransi,
uraikan: (April 2015 No. 11)
a. 3 (tiga) unsur utama dan definisi insurable interest.
b. 3 (tiga) cara timbulnya insurable interest.
c. 4 (empat) situasi dimana insurable interest timbul pada tertanggung
yang bukan pemilik dan objek pertanggungan.
2.6. Uraikan fungsi primer asuransi sebagai suatu mekanisme pengalihan risiko
(Mar 2009 No. 4)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 2: General Nature of Insurance
2.8. Jelaskan fungsi asuransi sebagai risk transfer (Mar 2008 No. 9)
Contoh 1.
Mobil senilai USD 15,000 merupakan investasi yang termasuk besar, akan
menghadapi ancaman kerusakan atau kehilangan. Mobil tersebut bisa saja
dicuri ataupun terbakar ataupun juga rusak akibat kecelakaan. Bagaimana
pemilik kendaraan tersebut bisa mengatasi semua risiko yang potensial
tersebut dan konsekuensi keuangan yang ditimbulkan? Dalam situasi ini,
pemilik mobil dapat mengalihkan / mentransfer konsekuensi keuangan atas
risiko - risiko tersebut kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi.
Contoh 2.
Demikian juga kepada industri, di mana seorang direktur perusahaan
menyadari bahwa perusahaan menghadapi sejumlah risiko. Perusahaan
tidak mengetahui apakah risiko-risiko tersebut akan terjadi dan kapan akan
terjadi. Dalam situasi yang demikian, fungsi asuransi sebagai transfer risiko ini
sangat berperan.
Managing Director dapat menukarkan ketidakpastian menjadi kepastian.
Kerugian yang pasti diganti dengan premi, mereka akan bebas dari
ketidakpastian atas kerugian yang besar.
2.9. Uraikan pengertian common pool sebagai salah satu fungsi primer asuransi
(Sept 2009 No. 3)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 2: General Nature of Insurance
2.12. Jelaskan asuransi sebagai risk transfer, common pool, equitable premium
(Sept 2006 No. 14, Sept 2013 No. 9)
Jawaban:
Kadang kala polis berlaku untuk waktu kurang dari 12 bulan, dan bila
normal struktur tarif digunakan, penanggung tidak akan menerima full
loading untuk expenses bila ‘pro rata’ premi digunakan, dan biaya
penanggung dapat kurang lebih sama dengan 12 bulan.
Dalam beberapa hal, misal polis kebakaran, penanggung menghitung
premi tahunan, premi pro rata dan 5% dari selisih antara dua premi tersebut
ditambahkan ke premi pro rata untuk mendapatkan short period premium.
Contoh:
Premi tahunan Rp 120
Pro rata untuk 3 bln Rp 30
Selisih Rp 90
5% dari selisih Rp 4.50
Short period premium : Rp 34.50
2.14. Jelaskan 5 (lima) manfaat utama yang diberikan asuransi kepada para
tertanggung, masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. (Sept
2007 No. 10, Mar. 2009 No. 10)
Jawaban:
(1) Peace of mind
Dengan mengetahui bahwa telah ada asuransi untuk
menanggulangi akibat finansial dari risiko-risiko tertentu, maka timbul
ketenangan (peace of mind) bagi Tertanggung; baik perorangan
maupun perusahaan. 38
Jika banyak risiko yang dapat menimbulkan hilangnya modal,
maka orang tidak mau berinvestasi dalam dunia usaha.
Lapangan kerja terbatas, pasokan barang berkurang, kebutuhan
impor meningkat, kesejahteraan masyarakat umum menurun.
Dengan berasuransi, sebagian risiko dialihkan ke perusahaan
asuransi
Insentif bagi pengusaha untuk lebih berinvestasi
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 2: General Nature of Insurance
2.15. Berkaitan dengan kebutuhan dasar asuransi, uraikan 3 (tiga) faktor yang
menjadi dasar pertimbangan seseorang atau suatu organisasi dalam
memutuskan untuk berasuransi atau tidak. (Sept 2015, No. 1)
2.16. Uraikan manfaat asuransi sebagai peace of mind (Mar 2008 No. 6, Mar 2013
No. 4)
40
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 3: Insurance Coverage
3.1. Uraikan luas jaminan yang diberikan dalam asuransi CAR (Contactors All
Risk) (Sept 2007 No. 1)
Jawaban:
Contractors All Risks (merupakan asuransi yang menjamin suatu pengerjaan
di mana pekerjaan sipil lebih banyak daripada pengerjaan non-sipil). Luas
jaminan:
1. Pekerjaan
2. Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
Jawaban:
1. Contractors All Risks (lebih banyak pekerjaan sipil) atas : pekerjaan,
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga 41
2. Erection All Risks (lebih banyak pekerjaan nonsipil) atas pemasangan me-
sin dan instalasi listrik, dll.
3. Machinery Breakdown: menanggung kerusakan akibat mesin itu sendiri.
Misal: Arus pendek pada mesin
4. Boiler : menjamin kerusakan pada broiler, juga kerusakan lain akibat me-
ledaknya boiler
5. Electronic Equipment: Misal: mesin USG
6. Computer Insurance
7. Contractors’ Plant & Machinery
3.3. Uraikan 2 macam luas jaminan asuransi product liability (Sept 2006 No. 6)
Jawaban:
Asuransi Product Liability ini biasanya menggunakan ‘claims made basis’
(bisa juga menggunakan occurence basis) dan terdiri dari:
1. Tanggung gugat untuk cedera atau kerusakan
2. Perbaikan dan penggantian produk polis jaminan produk menjamin:
Penggantian, pengerjaan ulang, pemulihan produk yang gagal, mem-
3. Kerugian finansial
Menjamin kerugian finansial yang diderita pihak ketiga sebagai akibat
produk gagal berfungsi seperti yang diinginkan
4. Penarikan produk
Menjamin biaya yang timbul bagi penyedia barang dalam menarik pro-
duk atau mengatur pemusnahannya, karena barang tersebut diketahui
memiliki kesalahan yang berbahaya. Dasar penjaminannya adalah pro-
duk yang ditarik tersebut dapat mengakibatkan cedera atau kerusakan
dan kegagalan produk diakibatkan kesalahan dalam disain/manufak-
tur. Polis ini juga menjamin biaya penarikan produk yang tercemar asal-
kan itu tidak disengaja.
Biaya penarikan ini biasanya sangat mahal dan masih terdapat biaya
tidak langsung seperti kehilangan penjualan, rusaknya reputasi perusa-
haan dan biaya disain ulang serta pengembangan ulang.
42
3.4. Uraikan perbedaan antara combined insurance dan comprehensive insur-
ance (Sept 2007 No. 8; Mar. 2010 No. 2)
Jawaban:
Combined Insurances (Gabungan)
Gagasannya yaitu: menggabungkan beberapa polis sekaligus untuk dijual
kepada tertanggung
Dilakukan karena:
1. lebih mudah
2. nasabah akan lebih mudah karena cuma 1 polis (tagihannya cuma 1)
3. kemungkinan terlupakan kecil
4. penjualannya lebih mudah bagi perusahaan asuransi
Keuntungan:
1. biaya administrasi lebih ringan
2. one premium and one renewal
3. kemungkinan overlooking dari cover yg dibutuhkan sangat kecil
4. mudah untuk dipasarkan
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 3: Insurance Coverage
3.5. Sebutkan 4 (empat) keuntungan combined insurance (Sept 2006 No. 8, Sept
2008 No. 8)
3.6. Sebutkan 6 (enam) jenis jasa yang dapat diberikan suatu risk management
consultant. (Mar 2006 No. 7)
Jawaban:
Risk Management consultant membantu pengguna jasa tersebut mengiden-
tifikasi dan mengevaluasi risiko suatu organisasi dan mengusulkan metode
pengendalian risiko yang meliputi: 43
1 Broad risk management strategic reviews
2. Advise dalam teknik pengendalian risiko dan pengendalian secara fisik
3. Audit risiko dan asuransi
4. Disaster recovery planning
5. Studi kelayakan tentang captive
6. Manajemen atau audit captive
7. Prakiraan kerugian dan analisa cadangan
8. Program self-insurance
9. Studi interdependensi bisnis
10. Penggunaan data industrial untuk komparasi dan benchmarking
3.7. Sebutkan 4(empat) jenis layanan yang umunya disediakan risk manage-
ment consultans dari pialang asuransi intemational yang besar (Mar 2010
No. 4)
Jawaban:
Broker asuransi
2. Llyoids broker
3. Agents
4. Konsultan asuransi
5 Home service insurance representative
Jawaban:
1. Proprietary company
2. Mutual companies
44
3. Klasifikasi perusahaan asuransi
4. Direct writing company
5. Supermarket and others retailers
4.3. Uraikan pengertian dan perbedaan pialang asuransi dengan agen asuransi
Jawaban:
a. Broker (pialang) adalah agen calon tertanggung apabila :
Pialang asuransi yang memberikan jasa dalam keperantaraan
dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti
rugi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung
Ia hanya menerima pembayaran dari penanggung berupa komisi
(kasus Bancroft v. Heath, 1900)
Ada kerjasama dengan tertanggung untuk mengelabuhi
penanggung
Mengisi dan merubah atau menambah jawaban dalam formulir
permintaan penutupan asuransi dan tertanggung mengetahui hal
ini (Newsholme Bros. V. Road Transport & General, 1925)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 4: Marketing and Agency
Jawaban:
Pialang Asuransi adalah orang yang bekerja pada perusahaan pialang
asuransi dan memenuhi persyaratan untuk memberi rekomendasi atau
mewakili Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta dalam melakukan
penutupan asuransi atau asuransi syariah dan/atau penyelesaian klaim.
Agen Asuransi adalah orang yang bekerja sendiri atau bekerja pada badan
usaha, yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Asuransi atau
Perusahaan Asuransi Syariah dan memenuhi persyaratan untuk mewakili
Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Asuransi Syariah memasarkan produk
asuransi atau produk asuransi syariah.
Jawaban:
a. Lihat atas
Jawaban:
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon
yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing,
komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual,
dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 4: Marketing and Agency
Jawaban:
Lihat di atas
4.8. Uraikan perbedaan usaha asuransi dengan usaha penunjang usaha asuransi
Jawaban:
Jenis usaha perasuransian meliputi:
a. Usaha asuransi terdiri dari:
1. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan
tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti
2. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan
risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang
yang dipertanggungkan
3. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan
Jawaban:
Kewajiban pialang kepada prinsipal:
48
Bertindak secara hati-hati dan dengan skill yang diperlukan. (Contoh:
broker harus memiliki keahlian di bidang asuransi).
Bertindak sesuai dengan perjanjian sebagai agen.
Bertindak jujur; menginformasikan secara lengkap mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan kontrak. Ia tidak boleh menerima komisi yang
bersifat rahasia. Hal ini secara common law dianggap bahwa komisi
asuransi diperoleh dari penanggung, dan hal ini harus diungkapkan pula
kepada tertanggung.
Harus menyimpan uang yang menjadi milik prinsipalnya
Tidak mendelegasikan wewenangnya kepada orang lain (delagus non
palest delegare), kecuali:
1. di mana nasabah memberikan sanksi pendelegasian
2. di mana pendelegasian itu diperlukan untuk melakukan
kewajiban agen
3. di mana suatu perjanjian express atau implied yang
membolehkan pendelegasian
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 4: Marketing and Agency
Jawaban:
Bertanggung jawab atas breach of warranty of authority.
Jika agen menyatakan bertindak sebagai agen tanpa adanya
kewenangan, ia bertanggung jawab untuk membayar kerugian kepada
pihak yang berkontrak dengannya
Bertanggung jawab kepada prinsipalnya jika ia melakukan kesalahan
yang membuat prinsipalnya rugi. Ada beberapa kasus di mana agen /
broker tidak melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk yang berkaitan
dengan penutupan asuransi dan ia harus memberikan kompensasi
kepada tertanggung untuk kerugian yang tidak diasuransikan
Bertanggung jawab atas pelanggaran kontrak
4.11. Berkaitan dengan struktur pasar asuransi, sebutkan 5 (lima) fungsi perantara
independen dalam transaksi asuransi. (Sept 2014 No. 3). 49
Jawaban:
Membantu tertanggung untuk mendapatkan informasi yang benar
mengenai produk asuransi yang diminta
Memberikan saran kepada tertanggung atas perlunya asuransi
danmemilih penanggung untuk penempatan asuransinya jika diminta
Memberikan saran dalam penyelesaian klaim
Mengevaluasi informasi mengenai penempatan dalam mengelola
premi dan klaim
Meningkatkan pengetahuan konsumen yang pada akhirnya membantu
meningkatkan permintaan untuk asuransi dan meningkatkan tingkat
take-up asuransi.
Untuk lebih lengkapnya, silakan baca artikel di link berikut ini: https://
www.ciab.com/uploadedfiles/resources/roleofinsint.pdf
Jawaban:
Proposal form adalah dokumen yang dibuat oleh penanggung dengan
maksud untuk mencari jawaban terhadap segala fakta material atas risiko
yang akan diasuransikan.
Kewajiban tertanggung tidak terbatas kepada pertanyaan-pertanyaan
yang ditanyakan saja, tetapi Tertanggung juga harus mengungkapkan
tambahan fakta material yang mungkin berlaku.
Jawaban:
1. Mencatat informasi yang penting buat underwriter untuk melakukan
assesment atas risiko yang diajukan: apakah risiko tersebut bisa
diasuransikan atau tidak, dan bila bisa, apa syarat-syarat atau kondisi 50
serta berapa preminya.
2. Dasar perjanjian
Proposal Form berisikan deklarasi bahwa proposal adalah dasar
perjanjian dan bahwa tertanggung menjamin kebenaran atas jawaban-
jawaban yang ada di proposal form, sehingga setiap misrepresentation
adalah merupakan pelanggaran perjanjian dan menjadikan perjanjian
dapat batal.
3. Advertising
Proposal form juga berisikan secara rinci jaminan yang ada. Kadang-
kadang jenis polis lain yang ada dari perusahaan juga dicantumkan.
Bila proposal form juga menyebutkan jaminan yang ada secara ringkas
disebut “prospectus” atau lebih tepatnya “proposal dan prospectus”.
Harus diingat bahwa penerbitan proposal form kepada potensial klien
tidak menyatakan perusahaan akan menerima proposal klien. Informasi
yang dikumpulkan dari form yang telah diisi lengkap tentang fisik dan/
atau moral risk yang sedang diajukan dapat berarti bahwa risiko tersebut
tidak dapat diterima oleh penanggung.
4. Dengan bentuknya yang sudah uniform (seragam), proposal form
memungkinkan pihak penanggung menangani permintaan penutupan
asuransi dengan cepat dan akurat.
5. Memudahkan pihak penanggung dalam mengevaluasi apakah telah
terjadi penyampaian fakta-fakta material atau fakta-fakta penting
yang keliru.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
5.3. Berkaitan dengan prosedur underwriting, jelaskan : (Sept 2014 No. 13)
a. perbedaan fungsi dari quotation dan proposal form.
b. prinsip kerja dari quotation .
c. implikasi dari deklarasi dan peringatan yang umumnya tercantum
pada bagian akhir dart proposal form.
Jawaban:
a. perbedaan fungsi dari quotation dan proposal form.
Proposal form adalah dokumen yang dibuat oleh penanggung dengan
maksud untuk mencari jawaban terhadap segala fakta material atas risiko
yang akan diasuransikan (lihat dan uraikan seperti pada soal sebelumnya).
Kewajiban tertanggung tidak terbatas kepada pertanyaan-pertanyaan
yang ditanyakan saja, tetapi Tertanggung juga harus mengungkapkan
tambahan fakta material yang mungkin berlaku.
Quotation biasanya diterbitkan oleh tertanggung/broker/agen asuransi.
Dalam quotation ini, diungkapkan secara jelas mengenai jenis asuransi yang
dikehendaki, nama tertanggung, objek pertanggungan, lokasi risiko, nilai
pertanggungan (TSI), dst.
5.4. Sebutkan 6 (enam) informasi yang secara umum ditanyakan dalam Surat
Permohonan Penutupan Asuransi (SPPA) yang tidak spesifik menunjuk pada
produk asuransi tertentu (Sept 2008 No. 3)
Jawaban:
Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat ditemukan di
kebanyakan proposal form terlepas dari class of insurance.
1. Nama proposer
2. Alamat proposer
3. Alamat risiko
4. Pekerjaan proposer
5. Riwayat asuransi
6. Claim or loss history
PENJELASAN :
1. Nama proposer
Selain diperlukan untuk mengidentifikasi tertanggung, nama juga
dapat menunjukkan nature of the physical dan moral hazard. Nama
perusahaan yang mengajukan asuransi juga dapat menunjukkan nature
of their trade (contohnya: PT Telkomsel bergerak di bisnis telekomunikasi,
PT Wingsfood bergerak di bisnis makanan) atau nama seseorang di
mana perusahaan tidak ingin melakukan bisnis karena doubtful integrity
(misalnya karena pengalaman klaimnya yang buruk).
Bila nama proposer adalah perusahaan asing, perusahaan asuransi
harus berhati-hati karena tidak diketahui pasti bagaimana keadaan/
kondisi perusahaan induknya.
2. Alamat proposer
Alamat adalah faktor penting di dalam mengunderwrite motor 52
insurance, theft insurance dan semua risiko asuransi di mana perbedaan
wilayah geografis dapat juga menyebabkan perbedaan kemungkinan
kerugian. Alamat juga digunakan untuk tujuan korespondensi.
3. Alamat risiko
Dalam kasus tertentu, alamat risiko berbeda dengan alamat rumah
tertanggung atau alamat perusahaan. Alamat risiko dapat menjadi
material dalam asuransi fire, theft, motor, properti dan liability.
Alamat risiko harus ditulis dengan benar, karena bila alamat tidak benar,
klaim bisa ditolak karena alamat di proposal form yang akan ditulis di
polis.
Bila terjadi kesalahan harus segera dilaporkan (sebelum klaim), supaya
bisa diganti.
4. Pekerjaan proposer
Pekerjaan-pekerjaan tertentu menghadirkan abnormal hazards, misal:
dalam asuransi jiwa dan kecelakaan diri: miners, airline crew dalam
asuransi kebakaran : plastic manufacturers & woodworking.
5. Riwayat asuransi
Jika penanggung lain memberlakukan syarat atau premi khusus, atau
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
menolak proposer di masa lalu, hal ini sangat penting buat penanggung
baru untuk menyelidiki keadaannya secara seksama sebelum
memutuskan sehubungan dengan acceptance and terms.
5.5. Sebutkan 4 (empat) hal utama yang ditanyakan dalam proposal form
asuransi personal accident (Sept 2006 No. 3)
Jawaban:
1. Nama proposer
2. Alamat proposer
3. Usia proposer
4. Pekerjaan proposer
5. Riwayat kesehatan atas jiwa yang dipertanggungkan
6. Tinggi, berat badan
53
5.6. Uraikan isi pernyataan yang umumnya terdapat pada akhir setiap surat
permohonan Penutupan Asuransi (SPPA). (Mar 2008 No. 7, Sept 2009 No. 4)
Jawaban:
Proposal form biasanya juga memuat juga deklarasi yang menegaskan
bahwa proposal dan isinya adalah dasar dari kontrak dan proposer akan
menerima bentuk kontrak penanggung. Proposer menjamin kebenaran
jawaban-jawabannya, namun pada saat ini jaminan dimaksud dibatasi
dengan kata-kata: “To the best knowledge and belief of proposer”
5.7. Berkaitan dengan prosedur underwriting, uraikan isi deklarasi dan peringatan
(attestation clause) yang umumnya terdapat pada bagian akhir dari Surat
Permohonan Penutupan Asuransi (SPPA). (April 2015, No. 5)
Jawaban:
Proposal form biasanya juga memuat juga deklarasi yang menegaskan
bahwa proposal dan isinya adalah dasar dari kontrak dan proposer akan
menerima bentuk kontrak penanggung. Proposer menjamin kebenaran
Jawaban:
Polis adalah suatu dokumen yang merupakan bukti akan adanya
kontrak / perjanjian, tetapi bukan perjanjian itu sendiri. Di dalam kontrak
tersebut ada offer and acceptance.
Offer: tertanggung menyerahkan risiko untuk diambil alih oleh
penanggung (pada proposal form)
Acceptance: penanggung menerima pengalihan tersebut dengan
menerbitkan polis (dalam polis)
Yang menandatangani proposal form adalah tertanggung, sedangkan
yang menandatangani
polis adalah penanggung.
54
5.9. Jelas 7 (tujuh) isi dari schedule form
Jawaban:
Di dalam bentuk polis di mana bagian-bagian yang berbeda dari dokumen
dipisahkan satu dari yang lainnya dan informasi tertentu yang berkaitan
dengan perjanjian dirinci dalam schedule atau list.
1. Heading
Nama dan alamat perusahaan disebut sebagai heading
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
3. Operative clause
Klausul ini merinci risiko-risiko apa saja yang dijamin di dalam polis
tersebut.
Contoh : Dalam asuransi kebakaran, yang dijamin adalah fire, lightning,
explosion, aircraft dan smoke (FLEXAS)
4. Pengecualian/exception
Klausula ini merinci risiko-risiko yang tidak dijamin dalam polis, baik yang
bersifat umum maupun yang khusus
5. Kondisi /conditions
Bagian dari polis yang memuat syarat-syarat yang harus ditaati selama
periode pertanggungan
6. The Schedule
Bagian dari polis yang mencatat rincian atas kontrak pertanggungan
yang bersangkutan, seperti:
nama dan alamat tertanggung;
jenis usaha tertanggung;
pokok pertanggungan (the subject matter insured) jumlah
pertanggungan (the sum insured); 55
periode pertanggungan;
kondisi pertanggungan;
dan lain-lain yang dianggap perlu
8. Uraian (Specification)
Khusus untuk risiko-risiko besar di mana ruangan dalam schedule tidak
mencukupi, maka dibuatlah lembar-lembar lain untuk memuat ikhtisar
pertanggungannya. Biasanya berbunyi: “Forming part of and attaching
to policy number: ...”
5.10. Uraikan 7 (tujuh) bagian yang umumnya terdapat pada struktur suatu polis.
(Sept 2006 No. 13; Sept 2007 No. 12; Sept 2009 No. 9; Sept 2015, No. 10)
5.11. Dalam kaitan dengan struktur suatu polis: (Mar 2009 No. 11)
a. uraikan 3 (tiga) hal pokok yang umunmya terdapat dalam preamble
(Bobot 50%)
b. uraikan pengertian dari operative clause (Bobot 25%)
c. sebutkan 7 (tujuh) infmmasi pertanggungan yang umumnya dicantumkan
dalam ikhtisar polis (Bobot 25%)
Jawaban:
a. Biasanya, preamble bunyinya variatif, tapi pada umumnya mencakup
tiga hal pokok berikut:
(i) Bahwa proposal form menjadi dasar dari kontrak asuransi dan
menjadi satu kesatuan dari kontrak tersebut. Proposal form menjadi
bagian dari kontrak asuransi tersebut meskipun tidak ditulis ulang
atau dicetak bersama dengan dokumen polis. Tertanggung harus
secara khusus berhati-hati dalam mengisi proposal form, karena
akan menjadi bagian dari kontrak
(ii) Menyatakan bahwa premi telah dibayar atau telah disepakati
untuk dibayar oleh Tertanggung. Hal ini menjadi syarat dari
berlakunya kontrak polis.
(iii) Menyatakan bahwa Penanggung akan menyediakan jaminan
sebagaimana dirinci dalam polis
56
b. Operative clause :
Bagian dari polis yang menyatakan jaminan yang disediakan. Umumnya
diawali dengan kalimat “Penanggung akan ...” kemudian diikuti dengan
hal-hal yang dijanjikan Penanggung untuk dilakukan menurut jaminan
polis tersebut
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
5.12. Sebutkan 7 (tujuh) informasi yang umumnya terdapat pada ikhtisar polis.
(Mar 2006 No. 8, Sept 2007 No. 4, Mar 2010 No. 5)
Jawaban:
1. alamat tertanggung
2. bidang usaha
3. jangka waktu asuransi
4. premr
5. batas pemberian ganti rugi
6. nomor polis
7 rujukan atas pengecualian khusus, kondisi ataujaminan perlindungan
5.13. Uraikan 3 (tiga) hal pokok dalam preamble polis (Sept 2007 No. 3)
5.14. Uraikan pengertian operative clause. (Mar 2007 No. 4, Sept 2008 No. 4) 57
5.15. Berkaitan dengan prosedur underwriting, uraikan 3 (tiga) hal pokok tentang
polis asuransi sebagai bentuk formalitas dari apa yang telah disepakati para
pihak dalam perjanjian asuransi. (April 2015, No 6)
Jawaban:
Offer: tertanggung menyerahkan risiko untuk diambil alih oleh penanggung
(pada proposal form)
Acceptance: penanggung menerima pengalihan tersebut dengan
menerbitkan polis (dalam polis)
Tanda tangan: Yang menandatangani proposal form adalah tertanggung,
sedangkan yang menandatangani polis adalah penanggung. Itu menjadi
aspek formal dari suatu perjanjian asuransi
5.16. Dalam kaitan dengan syarat-syarat polis (conditions): (Mar 2006 No. 11, Sept
2009 No. 10)
Jawaban:
a. Kondisi umum (general condition) dalam polis: (Bobot 40%)
1. Kondisi yang menyatakan bahwa Tertanggung akan mematuhi
semua ketentuan polis
2. Persyaratan bahwa Tertanggung memberitahu Penanggung atas
setiap perubahan risiko
3. Prosedur yang harus diikuti pada saat klaim (mis. batas waktu
pelaporan klaim)
4. Dampak dari kecurangan (fraud)
5. Tertanggung harus mengambil segala tindakan yang wajar
untuk memperkecil risiko kerugian atau kerusakan atau timbulnya
tanggung jawab
6. Pengaturan arbitrase (penyelesaian perselisihan) 58
7. Prinsip kontribusi
8. Pembatalan polis
9. Balas waktu penyampaian data akhir bagi perhitungan premi
adjustable
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
kondisi yang harus dipenuhi sebelum pembentukan kontrak itu sendiri
jika dilanggar, terdapat keraguan atas validitas keseluruhan kontrak
tersebut
5.17. Berkaitan dengan polis asuransi, uraikan: (Mar 2014, No. 13)
a. perbedaan antara implied conditions dan express conditions.
b. 3 (tiga) contoh implied conditions.
c. pengertian dari :
i. Conditions precedent to the contract. 59
ii. Conditions subsequent to the contract.
iii. Conditions precedent to liability.
5.18. Sebutkan 5(lima) hal pokok yang tercakup dalam kondisi umum (general
conditions) (Sept 2006 No. 4)
Jawaban:
REPRESENTATION
adalah pernyataan lisan atau tertulis yang dibuat selama negosiasi untuk
WARRANTIES.
adalah suatu janji yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
oleh Tertanggung, jadi Warranty ini adalah subsider terhadap perjanjian
pokok, bila dilanggar maka pihak yang mengalami kerugian dapat
menuntut gati rugi.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
5.20. Berkaitan dengan prosedur penerbitan polis asuransi, jelaskan: (Sept 2015,
No. 11)
a. pengertian warranty dalam kontrak asuransi
b. konsekuensi pelanggaran tertanggung terhadap warranty
c. perbedaan warranty dan condition dalam kontrak asuransi
Jawaban:
a. pengertian warranty dalam kontrak asuransi
WARRANTIES.
adalah suatu janji yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
oleh Tertanggung, jadi Warranty ini adalah subsider terhadap perjanjian
pokok, bila dilanggar maka pihak yang mengalami kerugian dapat
menuntut gati rugi.
5.21. Prinsip utmost good faith merupakan salah satu implied conditions dalam
polis asuransi. Uraikan pengertian prinsip tersebut dan penerapannya dalam
polis-polis standar Indonesia yang dikeluarkan oleh AAUI. (Mar 2009 No. 5)
Jawaban:
Secara tradisional, kewajiban ini merupakan implied conditions pada
penutupan asuransi
Kondisi yang tidak tertulis dalam polis
Dalam polis-polis standar keluaran AAUI, kondisi tersebut di tempat
sebagai bagian dari policy wordings --+ tercetak dalam polis
Menjadi express conditions
dalam polis-polis standar keluaran AAUI, utmost good faith dijabarkan 62
sebagai kewajiban tertanggung untuk:
mengungkapkan fakta material
membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan
dengan penutupan asuransi yang disampaikan:
o pada waktu pembuatan perjanjian asuransi; maupun
o selama jangka waktu pertanggungan
5.22. Berkaitan dengan prinsip dasar asuransi, uraikan pengertian utmost good
faith. (Mar 2014, No. 2)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
Jawaban:
Pengertian Utmost Good Faith adalah suatu kewajiban yang positif dari
Tertanggung yang dengan sukarela menyampaikan seluruh fakta yang
sifatnya penting (Material Facts) secara lengkap dan akurat atas suatu risiko
yang sedang dimintakan untuk diasuransikan baik diminta oleh Underwriter
ataupun tidak.
Suatu fakta dianggap penting (Material Facts) serta wajib untuk disampaikan
ialah fakta-fakta yang dapat mempengaruhi penilaian atau pertimbangan
seorang Penanggung dalam memutuskan apakah ia bersedia menerima
atau menolak pertanggungan yang diminta oleh Tertanggung, serta dalam
hal menetapkan besarnya suku premi atas risiko tersebut.
Sedangkan “Condition Precedent to the contract” adalah merupakan syarat
atau kondisi yang harus dipenuhi sebelum kontrak diadakan, yang dapat
merupakan Implied Condition, yaitu suatu kondisi yang tidak dinyatakan
secara tertulis, namun wajib untuk dilaksanakan atau dipenuhi, seperti :
a. Tertanggung harus ada Insurable Interest atas objek pertanggungan.
b. Kedua belah pihak melaksanakan atau menerapkan Prinsip Utmost
Good Faith didalam negosiasi hingga mencapai perjanjian.
c. Objek Pertanggungan (Subject Matter of Insurance) harus ada.
d. Objek pertanggungan (Subject matter of Insurance) dapat di-
identifikasi-kan.
Dengan demikian, prinsip Utmost Good Faith adalah merupakan salah satu
dari Implied Conditions yang merupakan syarat yang harus dipenuhi sebelum
kontrak atau dapat dikatakan Prinsip Utmost Good Faith merupakan juga
63
Conditions Precedent to the Contract.
5.23. Berkaitan dengan prinsip dasar asuransi dalam perjanjian asuransi, uraikan
pengertian utmost good faith. (Sept 2015, No. 4)
Jawaban:
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
1) proposal boleh ditarik setelah premi dibayar.
2) polis tidak sah akibat adanya kesalahan (mistake) atau sebab tidak
adanya kesesuaian apa yang dimaksud oleh calon tertanggung
3) polis tidak sah sebab tidak adanya insurable interest.
4) Polis tidak berlaku dari awal oleh sebab terjadinya misrepresentation
atau non-disclosure.
5) Penanggung diwajibkan untuk mengembalikan premi penuh dalam
situasi diatas, kecuali terjadinya fraud oleh tertanggung.
6) Polis juga bisa tidak berlakuk atas adanya illegality, dalam hal ini,
tertanggung biasanya tidak punya hak untuk pengembalian premi.
5.25. Berkaitan dengan prinsip asuransi dan prosedur underwriting, uraikan: (April
2015, No. 12)
a. pengertian prinsip utmost good faith.
b. masing-masing 3 (tiga) kewajiban tertanggung dan penanggung
dalam hal duty of disclosure.
c. status duty of disclosure pada saat mulai berlakunya polis, saat
perpanjangan polis dan saat terdapat perubahan alas objek
pertanggungan selama jangka waktu polis.
Jawaban: 65
a. pengertian prinsip utmost good faith.
Pengertian Utmost Good Faith adalah suatu kewajiban yang positif dari
Tertanggung yang dengan sukarela menyampaikan seluruh fakta yang
sifatnya penting (Material Facts) secara lengkap dan akurat atas suatu risiko
yang sedang dimintakan untuk diasuransikan baik diminta oleh Underwriter
ataupun tidak.
Suatu fakta dianggap penting (Material Facts) serta wajib untuk disampaikan
ialah fakta-fakta yang dapat mempengaruhi penilaian atau pertimbangan
seorang Penanggung dalam memutuskan apakah ia bersedia menerima
atau menolak pertanggungan yang diminta oleh Tertanggung, serta dalam
hal menetapkan besarnya suku premi atas risiko tersebut.
Sedangkan “Condition Precedent to the contract” adalah merupakan syarat
atau kondisi yang harus dipenuhi sebelum kontrak diadakan, yang dapat
merupakan Implied Condition, yaitu suatu kondisi yang tidak dinyatakan
secara tertulis, namun wajib untuk dilaksanakan atau dipenuhi, seperti :
Tertanggung harus ada Insurable Interest atas objek pertanggungan.
Kedua belah pihak melaksanakan atau menerapkan Prinsip Utmost Good
Faith didalam negosiasi hingga mencapai perjanjian.
Objek Pertanggungan (Subject Matter of Insurance) harus ada.
Objek pertanggungan (Subject matter of Insurance) dapat di-identifikasi-
kan.
Dengan demikian, prinsip Utmost Good Faith adalah merupakan salah satu
dari Implied Conditions yang merupakan syarat yang harus dipenuhi sebelum
kontrak atau dapat dikatakan Prinsip Utmost Good Faith merupakan juga
Conditions Precedent to the Contract.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
5.26. Berkaitan dengan duty of disclosure, uraikan: (Sept 2014, No. 12)
Jawaban:
lihat di atas
Jawaban:
lihat di atas, berdasarkan penjelasan utmost good faith
Jawaban:
5.29. Uraikan perbedaan antara express condition dan implied condition (Sept
2007 No. 5, Sept 2009 No. 5)
Jawaban:
Bagian dari polis yang memuat syarat-syarat yang harus ditaati selama
periode pertanggungan Ada dua macam conditions:
1. Implied conditions
Ada 4 kondisi yang dinyatakan secara tidak langsung oleh hukum yang
berlaku terhadap seluruh perjanjian asuransi walaupun kondisi tersebut
tidak dinyatakan secara tertulis, misal:
Bahwa tertanggung mempunyai insurable interest terhadap subject
matter of insurance
Bahwa kedua belah pihak telah menjalankan utmost good faith di
dalam negosiasi hingga mencapai perjanjian
Bahwa subject matter of insurance benar-benar ada
Bahwa subject matter of insurance dapat diident’ijikasi
68
2. Express conditions
Express conditons adalah kondisi yang dinyatakan atau disebutkan di
dalam polis
Kondisi ini dapat dibagi ke dalam;
o General conditions adalah kondisi yang dicetak di atas polis
dan berlaku untuk semua polis yang diterbitkan oleh penanggung
o Particular conditions adalah kondisi yang dibuat dan diketik di
atas polis khusus
5.30. Uraikan pengaturan grace period dalam Polis Standar Asuransi Kebakaran
Indonesia (PSAKBI) yang dikeluarkan oleh AAUI. (Mar 2009 No. 6)
Jawaban:
Merupakan prasyarat pertanggungan bahwa setiap premi terhutang harus
sudah dibayar dalam tenggang waktu:
30 hari kalender terhitung dari tanggal mulai berlakunya pertanggungan,
jika jangka waktu pertanggungan tersebut 30 hari kalender atau lebih.
Sesuai perjanjian antara Penanggung dan Tertanggung, jika jangka
waktu pertanggungan kurang dari 30 hari kalender
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
Jawaban:
Tertanggung diperbolehkan membayar premi 15 hari setelah tanggal
renewal. Konsensus ini disebut “days of grace”
Pertanggungan akan tetap berjalan dan bila klaim terjadi antara tanggal 69
renewal dan tanggal pembayaran, tertanggung akan mendapatkan
recovery.
Bila tertanggung tidak berniat untuk melakukan renewal, konsensi
tersebut hilang dan polis batal pada tanggal renewal.
Catatan: untuk menghindari kerugian dari pihak penanggung untuk
membayar klaim di luar periode asuransi, penanggung melekatkan
klausul: non automatic renewal clase.
5.32. Berkaitan penetapan premi asuransi, jelaskan: (Mar 2013 No. 12, Sept 2014
No. 14; Sept 2015, No. 13)
a. pengertian premium rate dan premium base.
Jawaban:
a. pengertian premium rate dan premium base.
Premium Rate
Premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagi
imbalan jasa atas pengalihan resiko kepada penanggung.
Fungsi premi asuransi :
- Mengembalikan tertanggung kepada posisi seperti sebelum terjadi
kerugian.
- Menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan, sehingga mampu
pada posisi seperti keadaan sebelum terjadinya kerugian.
suku premi
- umumnya dalam % atau %o
- mewakili tingkat risikonya
- makin tinggi risikonya, makin tinggi tingkat suku preminya
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
dapat diestimasikan pada permulaan karena volume bisnis atau pekerjaan
yang dilaksanakan akan beragam dari tahun ke tahun.
Dalam hal demikian premi pertama atau renewal didasarkan atas estimasi
tingkat faktor tarif, dan tertanggung memberikan pengembalian pada akhir
tahun pengeluaran, nilai dll. Contoh asuransi tersebut adalah employers’
liability (wage expenditure); fire insurance on stock (stock value per month);
contractors’ works damage (final value of contract); money insurance
annual carryings).
Flat Premi
Bila ada limit of liability sebagai pengganti harga pertanggungan, dalam
praktek sering dikenakan level atau unit premi. Contoh umum adalah motor
insurance di mana basic atau unit premium utuk medium sized family car
sebesar GBP 250. Pengurangan akan didapat untuk klaim free driving, dan
skala paling umum adalah 30%, 40%, 50% atau 60% untuk 1,2,3,4 atau lebih
tanpa klaim. Diskon yang lain untuk restricted driving dan untuk menanggung
sejumlah pertama dari kerugian.
Jawaban:
silakan sarikan dari kalimat di bawah ini. Jawablah sesuai dengan
pengalaman
Kebanyakan polis berperiode selama 12 (dua belas) bulan. Penanngung
jelas menginginkan tertanggung memperpanjang pertanggungan.
5.34. Uraikan fungsi dari cover notes dalam penutupan asuransi (Sept 2007 No. 1,
Sept 2008 No. 6, Sept 2009 No. 6)
Jawaban:
Cover notes merupakan dokumen penutupan asuransi yang bersifat
sementara (sampai waktu tertentu) sampai polis resmi diterbitkan. Hal
ini terjadi karena informasi belum lengkap atau survey sedang dilakukan
atau tertanggung membutuhkan dokumen yang menunjukkan bukti
tentang penutupan asuransi. 72
Dokumen cover notes diperlukan karena:
o untuk menerbitkan polis karena perlu waktu pertanggungan
memerlukan bukti diterbitkan sebelum polis resmi terbit informasi
yang diperlukan belum lengkap
o penanggung masih melakukan survey
o cover notes merupakan dokumen yang sifatnya sementara
(biasanya 30 hari) dan berakhir saat polis terbit. Bisa batal sebelum
30 hari (polis jadi sebelum 30 hari) akan bisa diperpanjang (bila polis
belum selesai)
o ada kemungkinan untuk dibatalkan bila informasi tidak memuaskan
Bila ada cover notes tetapi belum ada polis, maka bila terjadi klaim, tetap
akan diganti.
5.35. Jelaskan tujuan isi dan penggunaan Cover note dan sertificate asuransi
(Sept 2006 No. 9)
Jawaban:
Cover Note: Lihat di atas
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 5: How Insurance Operate
Certificate asuransi :
Sertifikat asuransi merupakan dokumen yang menegaskan bahwa telah
terjadi penutupan asuransi. Pada umumnya sertifikat diberikan berkait
dengan jumlah peserta yang sangat besar dan diwajibkan oleh UU dan pihak
penanggung cukup mengeluarkan master polis sedangkan pesertanya
diberikan dokumen dalam bentuk sertifikat.
Jawaban:
Lihat di atas
Jawaban:
Lihat di atas
73
5.38. Jelaskan fungsi dari:
a. Polis asuransi
b. Cover note
c. Sertifikat asuransi
Jawaban:
a. Polis asuransi berfungsi:
Fungsi polis bagi nasabah (tertanggung) :
• Sebagai bukti tertulis atas jaminan penanggungan untuk mengganti
kerugian yang mungkin dideritannya yang ditanggung oleh polis.
• Sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung.
• Sebagai bukti otentik untuk menuntut penanggung bila lalai atau
tidak memenuhi jaminannya.
oleh tertanggung.
• Sebagai bukti otentik, untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim
bila penyebab kerugian tidak memenuhi syarat polis.
Jawaban:
Perjanjian antara Penanggung dan Tertanggung di mana Penanggung
akan memberikan potongan (diskon) terhadap premi jika Tertanggung
setuju untuk memperpanjang bisnisnya kepada Penanggung selama
beberapa tahun ke depan
Kedua belah pihak diuntungkan: Tertanggung menikmati penurunan
premi; Penanggung mendapat kepastian bahwa bisnis tersebut akan
terus diperpanjang
5.40. Uraikan tujuan penggunaan klausul tambahan dalam polis (Sept 2008 No. 5) 74
Jawaban:
Perancangan polis merupakan satu tugas yang membutuhkan keahlian
yang tinggi. Satu standar polis akan dibuat sesuai dengan maksud
penggunaannya, tanpa harus ada modifikasi. Akan tetapi tidak mungkin
untuk selalu memenuhi kebutuhan tertanggung tanpa adanya perubahan
pada wording untuk perluasan. Untuk itu perubahan dibuat dengan
penambahan klausul khusus dan endorsements/amandement.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
Jawaban:
Apabila suatu risiko ditawarkan kepada Lloyd’s atau perusahaan
asuransi, seseorang atas nama penanggung harus memutuskan apakah
risiko dimaksud dapat diterima atau tidak.
Jika dapat diterima, underwriter harus memutuskan rate premi yang
akan dikenakan beserta syarat dan kondisi yang akan dibebankan.
Di Lloyd’s, slip yang dicap dan ditandatangani menunjukkan
keikutsertaan (dalam persentase). Seseorang yang menandatangani
slip itulah yang disebut “underwriter.” Proses menilai syarat dan kondisi
yang dibebankan pada kontrak asuransi disebut sebagai underwriting
asuransi.
6.2. Sebutkan 4 (empat) peran utama seorang underwriter. (Mar 2006 No. 3, Mar 75
2007 No. 6, Sept 2008 No. 7, Sept 2009 No. 7, Mar 2013 No. 5)
Jawaban:
a. Menilai risiko yang dibawa seseorang ke dalam pool
b. Memutuskan untuk menerima suatu Riko atau menolak risiko tersebut,
atau menilai seberapa banyak yang akan diterimanya
c. Menentukan ketentuan, kondisi dan cakupan jaminan perlindungan
yang ditawarkan
d. Menetapkan premi yang sesuai
6.3. Dalam kaitan dengan risk survey report: (Mar 2007 No. 12, Sept 2009 No. 12)
a. uraikan 5 (lima) hal pokok yang diuraikan di dalanmya.(bobot 60%)
b. hitung nilai MPL untuk risiko kebakaran pada suatu bangunan
dengan kondisi sebagai berikut: (bobot 30%)
- bangunan empat persegi panjang terbagi dalam 3 (tiga) ruangan
yang sama besar.
- Nilai keseluruhan bangunan dan isi adalah Rp. 3 Miliar dan terbagi
sama besar pada masing-masing ruang tersebut.
Jawaban:
a. Hal pokok dalam survey report
1. Deskripsi lengkap tentang risiko
Dapat meliputi gambar / denah lokasi dalam hal risiko harta benda,
proses yang dikerjakan pada lokasi tersebut, keterangan tentang
Tertanggung, dan sebagainya.
1. Penilaian tingkat risiko
Memperhitungkan semua faktor berbahaya yang ada, baik moral
hazard maupun physical hazard.
Memberi gambaran kepada Underwriter tentang tingkat risiko
yang ditawarkan
Memberi ulasan tentang lingkungan sekitar, okupasi, kegunaan
bangunan, dsb misalnya dalam hal asuransi kebakaran, yang
mempengaruhi tingkat risiko
2. Penentuan Maximum Probable Loss (MPL)
• Istilah lainnya adalah Estimated Maximum Loss (EML)
• Besaran maksimal kerugian yang dapat terjadi menurut 76
penilaian Surveyor.
• Tanpa memperhitungkan keberadaan fitur-fitur yang baik
pada risiko
• tersebut
• Misalnya: alat-alat pemadaman kebakaran.
• Underwriter yang akan menilainya sendiri
• Hanya untuk risiko kebakaran saja
• Surveyor dan Underwriter dapat berdiskusi tentang fitur-fitur
positif dan negatif yang ada, serta bersepakat atas besar nilai
MPL atau EML-nya
3. Rekomendasi atas pencegahan kerugian
• Surveyor memberitahu Underwriter langkah-langkah yang bisa
diambil untuk melindungi risiko
• Kadang-kadang rekomendasi tersebut dapat berupa
persyaratan yang harus dilaksanakan Tertanggung untuk
memperoleh jaminan asuransi
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
jaminan sudah mencukupi ada pada Tertanggung itu sendiri
b Perhitungan MPL :
Total nilai bangunan dan isi IDR 3 Milyar
Nilai tersebut tersebar merata pada 3 (tiga) ruangan; masing-
masing IDR 1 Milyar
Keberadaan fire wall yang menjadi batas antara ruang pertama
(kiri) dan kedua (tengah) membuat amat sangat sulit kebakaran
menjalar dari satu ruang ke ruang yang lainnya
Keberadaan pintu penghubung pada dinding pembatas antara
ruang kedua (tengah) dan ketiga (kanan) memungkinkan
kebakaran dapat menjalar dari satu ruang ke ruang lainnya
Potensi kerugian paling besar adalah jika terjadi kebakaran pada
ruang kedua (tengah) dan ketiga (kanan)
Nilai kerugian maksimal = MPL = 2 x IDR 1 Milyar = IDR 2 Milyar
6.4. Uraikan pengertian estimated maximum loss (EML) disertai dengan contoh
(Sept 2013, No. 8)
6.5. Jelaskan 5 (lima) hal pokok yang umumnya diuraikan seorang risk surveyor
dalam survey report yang dibuatnya. (Mar 2006 No. 12, Sept 2007 No. 13)
Jawaban:
5 hal pokok dalam survey report (Bobot masing-masing 20%)
(i) Deskripsi yang lengkap tentang risiko
Termasuk gambar denah lokasi, proses produksi, keterangan rinci
tentang Tertanggung, dsb
6.6. Sebagai mata dan telinga dari underwriter, risk surveyor akan menyampaikan
hasil surveynya kepada underwriter dalam bentuk survey report. Jelaskan
5(lima) hal pokok yang diuraikan dalam survey report tersebut (Sept 2008
No. 12)
6.7. Berkaitan dengan proses underwriting, sebutkan 5 (lima) jenis data atau
informasi yang perlu disampaikan dalam laporan kepada dewan direksi.
(Sept 2014 No. 6)
Jawaban:
1. Karakter risiko yang ditutup selama satu tahun
2. Loss ratio masing-masing line of business
3. Penerapan/aplikasi regulasi, misalnya peraturan OJK dalam proses
underwriting
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
4. Berita underwriting di pasar asuransi
5. Big account yang perlu dibicarakan dengan direksi
6.8. Dalam kaitan dengan penentuan premi yang sesuai, jelaskan: (Mar 2006 No.
13)
a. 5 (lima) aspek yang harus dipenuhi agar kontribusi premi tersebut
wajar dan mencerminkan tingkat risikonya
b. 4 (empat) pertimbangan bisnis yang harus diperhatikan
Jawaban:
a. 5 aspek dalam penentuan premi yang sesuai (Bobot 60%)
gaji karyawan
biaya kantor dalam segala bentuk
promosi dan iklan
komisi
Premi yang terkumpul dari masing-masing Tertanggung secara
agregat harus cukup untuk menutup biaya operasional tersebut
(iv) Kompetisi
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
• Penetapan premi yang terlalu tinggi akan berakibat
kehilangan bisnis, tetapi sebaliknya, penetapan premi
yang terlalu rendah tidak akan cukup untuk membayar
klaim
Jawaban:
a. tujuan analisa terhadap data / informasi klaim.
- Menentukan tingkat severity dan frequency dari suatu risiko
sehingga dapat diketahui apakah risikonya bagus atau tidak untuk
ditutup pada sebuah jaminan asuransi.
- Dari situ dapat ditentukan rate yang sesuai untuk risiko tersebut.
- Deductible / risiko sendiri juga dapat semakin besar jika loss rationya
menjadi besar. 81
- Underwriter dapat menolak risiko tersebut jika loss rationya sangat
tinggi.
- Menentukan warranty atau tindakan yang diperlukan oleh
tertanggung selama periode asuransi agar risiko dapat
diminimalisasi.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
(2) Outstanding claims
Tidak semua klaim dapat diselesaikan dalam tahun
pembayaran premi, sehingga premi harus diperhitungkan
untuk klaim yang belum diselesaikan pada akhir tahun
dalam klaim personal injury, penyelesaian klaim dapat
berlangsung lama, sehingga perlu diperhitungkan dalam
penetapan preminya
(3) Reserve
Penanggung juga harus memperhitungkan bahwa terdapat
kemungkinan contingencies yang berada di luar kendalinya.
Ada tanggung jawab untuk membayar klaim pada suatu
waktu di masa yang akan datang.
(5) Profit
Penanggung harus memastikan bahwa terdapat bagian
untuk profit yang wajar
sebagai tanggung jawab terhadap pemegang saham untuk
memberikan hasil atas investasi mereka dalam perusahaan
6.10. Dalam kaitan dengan penetapan premi, uraikan: (Mar 2009 No. 12)
a. hubungan antara premi dengan hazard dan exposure dari suatu objek
pertanggungan (Bobot 30%)
b. pengettian adjustable premiums (Bobot 25%)
c. 5 (lima) komponen biaya yang secara memadai harus terpenuhi dalam
premi tersebut (Bobot 45%)
Jawaban:
a. Premi = suku premi X dasar perhitungan premi
Suku premi:
b. Adjustable premium
premi yang didapatkan dengan perkalian antara suku premi terhadap
harga pertanggungan yang pada saat awal penutupan masih berupa
angka perkiraan / estimasi; yang kemudian pada akhir jangka waktu
pertanggungan akan disesuaikan berdasarkan laporan / deklarasi
berkala (pada umumnya setiap bulan) atas nilai sesungguhnya.
Contoh : asuransi atas stok atau upah
(3) Reserve
Penanggung juga harus memperhitungkan bahwa terdapat
kemungkinan contingencies yang berada di luar kendalinya.
Ada tanggung jawab untuk membayar klaim pada suatu
waktu di masa yang akan datang.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
(4) All expenses
biaya operasional dalam menjalankan usaha, termasuk:
gaji karyawan
biaya kantor
iklan dan promosi
komisi
premi yang dikumpulkan harus cukup secara agregat untuk
memenuhi biayabiaya operasional tersebut
(5) Profit
Penanggung harus memastikan bahwa terdapat bagian
untuk profit yang wajar
sebagai tanggung jawab terhadap pemegang saham untuk
memberikan hasil atas investasi mereka dalam perusahaan
6.11. Dalam penetapan premi yang tepat (suitable premiums), uraikan : (Mar
2007 No. 11, Sept 2009 No. 13, Mar 2008 No. 12)
a. 5 (lima) komponen biaya yang harus tercakup secara memadai premi
tersebut
b. 4 (empat) aspek komersial yang harus dipertimbangkan
85
Jawaban:
a komponen biaya dalam premi: lihat di atas
b Aspek komersial yang harus dipertimbangkan: lihat di atas
6.12. Uraikan mengapa inflasi merupakan salah satu aspek yang harus
dipertimbangkan dalam penetapan premi. (Mar 2009 No. 7)
Jawaban:
Penanggung harus mempertimbangkan perubahan nilai uang
Biaya klaim dapat meningkat bukan karena meningkatnya besaran
klaim itu sendiri, tapi akibat turunnya nilai uang
6.13. Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan: (Sept 2006 No. 10, Sept 2008 No.
12)
a. Pengertian reasuransi
Jawaban:
a. Pengertian reasuransi
Reasuransi adalah persetujuan antara Penanggung (Ceding
company) dan reasuradur, di mana penanggung menyetujui untuk
menyerahkan /melimpahkan seluruh atau sebagian risiko atas suatu
pertanggungan yang ditutupnya (ditanggung) kepada reasuradur,
dan dengan menerima premi dari dari penanggung sebagaimana
telah ditetapkan sebelumnya, reasuradur menyetujui untuk
membayar ganti rugi kepada Penanggung berhubung dengan
kerugian yang terjadi atas pertanggungan yang ditutupnya
tersebut, semuanya itu berdasarkan atas syarat-syarat sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian.
Ceding Company atau reinsured biasanya adalah sebuah
perusahaan asuransi, sedangkan reasuradur atau reinsurer adalah
sebuah perusahaan asuransi atau sebuah perusahaan reasuransi
profesional.
Menurut R.C. Reinarz, reasuransi adalah akseptasi oleh suatu
Penanggung yang dikenal sebagai reasuradur dari semua atau
sebagian risiko kerugian dari Penanggung yang disebut Ceding
Company.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
pasti kepada reasuradur dan reasuradur akan membantu direct
insurer dalam menstabilkan tingkat kerugiannya.
4 Catastrophe protection
Keadaan finansial direct Insurer dapat menjadi sangat buruk dalam
hal ia harus menanggung kerugian-kerugian yang luar biasa
jumlahnya (catastrophic losses). Reasuransi berfungsi sebagai suatu
pengaman untuk melindungi direct insurers terhadap keadaan
seperti ini (catastrophe protection).
5 Spread of risks
Reasuransi adalah mekanisme pengalihan risiko dari direct insurer
87
kepada reasuradur. Oleh karena itu, reasuransi berfungsi sebagai
alat penyebar risiko (spread of risk).
Asuradur mungkin tidak menginginkan untuk konsentrasi tanggung
jawabnya kepada setiap kelas bisnis, setiap jenis risiko, setiap area
atau dalam bentuk klasifikasi lainnya.
Dengan mengatur fasilitas reasuransi secara tepat, maka akan
dapat disebarkan dampak yang potensial dari kerugian-kerugian
yang akan dihadapi di masa mendatang.
6.14. Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan: (Sept 2007 No. 14)
a. 5 (lima) alasan perusahaan asuransi yang membeli proteksi reasuransi
b1. 4 (empat) pihak yang berperan sebagai pembeli
b2. 2 (empat) pihak yang berperan sebagai perantara
b3. 5 (1ima) pihak yang berperan sebagai penjual (seller)
Jawaban:
a. 5 (lima) alasan perusahaan asuransi membeli proteksi reasuransi
Jawaban: Lihat di atas
1. Direct Insurers.
Kelompok ini menggambarkan penanggung biasa yang betransaksi
asuransi dengan Publik umum. Para penanggung membeli
reasuransi dengan sejumlah alasan sebagaimana sudah
dijelaskan sebelunmya.
3. Lloyd ‘s Syndicates.
Sebagaimana dipelajari sebelumnya tentang Lloyd, masing-
masing syndicate dibentuk oleh para member dan para members
mempunyai liability yang tak terbatas. Reasuransi juga merupakan
satu cara di mana mereka dapat menempatkan beberapa batas
atas kerugian personal yang mungkin dialami oleh masing- asing 88
member.
4. Reinsurers.
Pembeli terakhir juga adalah reasuransi itu sendiri. Individual
reasuransi mencari proteksi yang sama seperti tertanggung dan
direct esik. Mereka tidak kebal dari esik yang tidak diharapkan
dan mengamankan unsur stabilitas keuangan dengan membeli
proteksi reasuransi sendiri.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
2. Direct Insurers
Perusahaan asuransi biasa juga bisa bertransaksi reasuransi. Mereka
bisa saja diminta untuk menyediakan reasuransi bagi sesama
perusahaan asuransi lain dan bahkan bagi perusahaan reasuransi.
Di pasar, mereka bisa sebagai Bnyer dan juga sebagai Seller.
4. Pools
Dalam kasus di mana resik sangat besar, tidaklah mungkin
menempatkan semuanya pada reasuransi yang dibutuhkan.
Untuk mengatasi masalah ini dan menyediakan proteksi , pools
dibentuk. Pools ini di dalamnya terdiri dari beberapa organisasi
yang mengalami masalah resiko yang sama. Contohnya resiko
oil rig operator, atau resiko khusus atas bahaya yang natural
seperti gempa bumi. Kontribusi kepada pool diasses oleh seorang
underwriter dengan cara ini para member mendapatkan banyak
manfaat atas common pool dengan pendekatan risk sharing.
5. Lloyd’s Svndicates
Lloyd’s syndicate bisa sebagai pembeli dan penjual dipasar yang
sama.
6.15. Uraikan perbedaan antara reasuransi facultative dan treaty. (Mar 2006 no 4)
Jawaban:
Facultative
Setiap risiko ditawarkan kepada reasuradur oleh penanggung langsung, dan
reasuradur dapat memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Dalam
hal ini, beban administrasi dan biaya yang besar karena dibuat secara case
per case.
Treaty
Perjanjian antara reasuradur dan penanggung langsung di mana semua
risiko yang termasuk dalam parameter tertentu akan ditawarkan (ceded)
kepada reasuradur
Reasuradur tidak dapat menolak risiko yang ditawarkan kepadanya dan
penanggung langsung
tidak dapat memilih-milih risiko mana saja yang akan ditawarkan dan
manasaja yang akan ditahan sendiri
Reasuradur mendapatkan rentang yang luas atas tingkat risiko dan dapat
mencapai keseimbangan yang wajar antara risiko-risiko yang baik dan yang
buruk.
Penanggung langsung mendapat fasilitas reasuransi otomatis dan tidak
harus mengatur secara individual nutuk setiap risiko
6.16. Dalam kaitan dengan reasuransi treaty, jelaskan. (Mar 2006 No. 14)
90
a. 2 (dua) bentuk reasuransi proporsional beserta metode perhitungan
preminya
Jawaban:
Contoh:
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
(ii) Surplus
Contoh:
Penetapan premi:
• Straightforward 91
• Proteksi reasuransi berupa suatu proporsi yang
tetap
• Overidding commission
• Profit commission
excess of) suatu jumlah yang direct office setuju untuk menahannya
(reatain)
Contoh:
Jika premi = USD 100 dan klaim = USD 50, maka loss
rationya adalah USD 50 : USD 100 x 100% = 50%
Penetapan premi
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
yang diperkirakan, biaya administrasi termasuk
komisi broker/agen, dan laba bagi reasuradur
6.17. Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan : (Mar 2009 No. 13)
a. Perbedaan antara reasuransi facultative dengan treaty (Bobot 20%)
b. masing-masing 2 (dua) bentuk reasuransi proportional treaty dan
non-proportional treaty (Bobot 40%)
c. metode perhitungan premi reasuransi proportional treaty dan non-
proportional treaty(Bobot 40%)
Jawaban:
a. Reasuransi facultative
Setiap risiko, secara individual, ditawarkan oleh Penanggung
Langsung (direct office = reinsured = ceding company) kepada 93
Penanggung Ulang (reinsurer)
Penanggung Ulang dapat memutuskan apakah akan
mengkasep atau menolak risiko yang ditawarkan tersebut
melibatkan beban administrasi yang cukup banyak dan biaya
yang lebih besar
Reasuransi treaty
- perjanjian dibuat antara Penanggung Langsung dan
Penanggung Ulang dimana semua risiko yang masuk dalam
parameter tertentu yang telah disepakati akan ditawarkan
(ceded) kepada Penanggung Ulang
- Penanggung Ulang tidak dapat menolak risiko yang ditawarkan
tersebut
- Penanggung Langsung tidak dapat memilih-milih risiko mana
yang akan ditawarkan dan mana yang akan ditahan sendiri
- Penanggung Ulang diuntungkan dengan menerima semua
risiko, tidak hanya melulu risiko-risiko yang buruk saja yang
memang memerlukan proteksi, dengan sebaran tingkat risiko
yang cukup luas, sehingga terdapat keseimbangan yang
cukup baik antara risiko-risiko yang bagus dan yang buruk
- Penanggung Langsung diuntungkan karena mempunyai
fasilitas reasuransi otomatis; tidak perlu membuat kontrak-
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
jumlah yang melebihi suatu nilai ratio tertentu
Overiding commission
⇒ diberikan reasuradur kepada direct office sebagai
kompensasi atas biaya-biaya yang dikeluarkan direct office :
biaya survey, promosi dan iklan, komisi perantara
Profit commission
⇒ diberikan reasuradur kepada direct office jika bisnis reasuransi
tersebut ternyata bagus hasilnya
6.18. Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan : (Mar 2009 No. 13)
a. perbedaan antara reasuransi facultative dan treaty (bobot 25%)
b. perbedaan antara proportional treaty dan non-proportional treaty
(bobot 25%)
c. masing-masing 2 (dua) bentuk proportional treaty dan non-
proportional treaty (bobot 40%)
6.19. Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan : (Mar 2008 No. 13)
a. Pengertian reasuransi
b. Perbedaan antara reasuransi facultative dan treaty
b. Perbedaan antara proportional treaty dan non-proportional treaty
Jawaban:
lihat di atas
6.20. Dalam kaitan dengan reasuransi, jelaskan : (Mar 2008 No. 13)
a. perbedaan antara reasuransi facultative dengan treaty
b. masing-masing 2 (dua) bentuk reasuransi proportional treaty dan
non-proportional trearty
c. 5 (lima) alasan perusahaan asuransi membeli proteksi asuransi
Jawaban: 96
lihat di atas
Jawaban:
a. Cara kerja Koasuransi (Collective Policies)
Dalam hal industrial fire risk, value at risk dan/atau potential hazards
yang sangat besar untuk ditutup oleh satu perusahaan saja, maka
pialang akan mencari beberapa perusahaan untuk menutupnya
bersama-sama. Bila pialang telah mendapatkan persetujuan dari
perusahaan-perusahaan untuk menjamin 100% of the total value,
“leading office” akan melakukan survey dan membuat perincian
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 6: Underwriting Insurance and Risk Sharing
atas nama semua penanggung. Rincian bagian masing-masing
perusahaan, premi pertama dan lanjutan bersamaan dengan salinan
rincian akan dikirimkan ke perusahaan-perusahaan.
6.22. Dalam kaitan dengan struktur pasar asuransi, jelaskan : (Mar 2014, No. 11)
a. cara kerja koasuransi.
b. perbedaan pokok antara koasuransi dan reasuransi dari sisi
tertanggung.
98
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
7.1. Berkaitan dengan sifat risiko dan loss ratio klaim terhadap premi,
uraikan pentingnya informasi klaim bagi underwriter (Sept 2014 No. 7)
Jawaban:
Pentingnya informasi klaim berkaitan dengan sifat ratio dan loss ratio klaim:
- Menentukan tingkat severity dan frequency dari suatu risiko sehingga
dapat diketahui apakah risikonya bagus atau tidak untuk ditutup
pada sebuah jaminan asuransi.
- Dari situ dapat ditentukan rate yang sesuai untuk risiko tersebut.
- Deductible / risiko sendiri juga dapat semakin besar jika loss rationya
menjadi besar.
- Underwriter dapat menolak risiko tersebut jika loss rationya sangat
tinggi.
- Menentukan warranty atau tindakan yang diperlukan oleh
tertanggung selama periode asuransi agar risiko dapat diminimalisasi.
99
Jawaban:
Loss ratio dihitung dari Nilai kerugian dibagi dengan total premi
Polis A
Tahun 2011-2012: 10%
Tahun 2012-2013: 16,67%
Polis B
Tahun 2011-2012: 20%
Tahun 2011-2012: 62.5%
Tahun 2012-2013: 200%
Tahun 2013-2014: 66.67%
Kesimpulan: Loss ratio 4 tahun terakhir: 89,19%
100
Jawaban:
a. jelaskan pengertian claims loss ratio
Claims loss ratio adalah klaim yang dibayarkan sebagai persentase
dari pendapatan premi. Ini adalah setara dengan marjin laba kotor
untuk bisnis asuransi. Pendapatan investasi perusahaan asuransi
ini juga merupakan bagian dari bisnis inti sehingga perbandingan
dengan laba kotor tidaklah tepat.
Rasio klaim dapat dikombinasikan dengan rasio biaya untuk
menghasilkan rasio gabungan.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
c. Loss ratio dihitung dari Nilai kerugian dibagi dengan total premi
Polis A
Tahun 2012-2013: Rp. 1,000.000 / Rp. 10.000.000 = 10%
Tahun 2013-2014: Rp. 25,000.000 / Rp. 12.500.000 = 50%
Tahun 2014-2015: Rp. 0 / Rp. 30.000.000 = nil
Kesimpulan: Loss ratio 3 tahun terakhir: Rp. 26,000.000 / Rp. 52.500.000 = 49.5%
Polis B
Tahun 2011-2012: Rp. 10,000.000 / Rp. 50.000.000 = 20%
Tahun 2012-2013: Rp. 25,000.000 / Rp. 40.000.000 = 62.5%
Tahun 2013-2014: Rp. 100,000.000 / Rp. 50.000.000 = 200%
Tahun 2014-2015: Rp. 32,000.000 / Rp. 50.000.000 = 64%
Kesimpulan: Loss ratio 4 tahun terakhir: Rp. 167,000.000 / Rp. 190.000.000 =
87.9%
7.4. Dalam kaitan dengan penanganan klaim, jelaskan peranan : (Sept 2012 101
No. 11; Sept 2015, No. 9)
a. Petugas klaim perusahaan asuransi
b. Penilai kerugian
c. Ahli forensik
Jawaban:
a. Petugas klaim perusahaan asuransi.
Departemen klaim hendaknya dikelola oleh personil yang kompeten
dan profesional. Hal ini sangat penting untuk memastikan pengelolaan
dana perusahaan asuransi dengan efektif dan baik. Peran personil
klaim adalah untuk:
• Menangani semua klaim yang diajukan dengan cepat dan
adil
• Mampu menganalisa dan mengetahui antara klaim nyata
dan palsu
• Menentukan biaya klaim yang realistis sebelum pembayaran
(atau disebut dengan Cadangan)
• Menentukan apakah pihak lain, seperti perusahaan adjuster
asuransi, perlu dilibatkan, dan
c. Ahli forensik.
untuk menetapkan penyebab kerugian, misalnya, penyebab
kebakaran,
Tambahan :
d. Medical practitions :
Berfungsi untuk menentukan apakah kondisi medis yang diklaim
benar. Biasanya ada pada asuransi jiwa.
e. Loss adjuster
Loss adjuster adalah pihak ahli untuk memproses klaim dari awal 102
sampai akhir. Klaim yang kecil biasanya dinegosiasikan dan
diselesaikan secara langsung. Namun, dalam kasus klaim yang lebih
besar atau kompleks, jasa seorang loss adjuster akan digunakan.
Fungsinya adalah:
• Penyelidikan keadaan seputar klaim yang terjadi
• Menentukan apakah kerugian yang terjadi dijamin dalam polis
• Memfasilitasi segala tindakan darurat, termasuk mengenai
salvage dan penyelamatan harta benda yang masih bias
diselamatkan.
• Negosiasi atas jumlah diklaim
• Negosiasi dengan pemasok spesialis, dan
• Membuat rekomendasi atas penyelesaian klaim bagi
perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi kemudian akan
mempertimbangkan jumlahnya dan menginformasikan jumlah
ini kepada tertanggung.
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
sebagai pihak yang independen, profesional, dan berkualitas. Mereka
dibayar oleh perusahaan asuransi yang memerintahkan mereka.
Komisinya biasanya ditentukan oleh presentase dari nilai kerugian.
terlindungi), dan
• Menetapkan apakah risk recommendation yang dibuat oleh
perusahaan asuransi telah dipenuhi oleh tertanggung.
7.5. Dalam kaitan dengan klaim asuransi: (Sept 2008 No. 13. Mar 2010 No. 12)
a. Sebutkan 7(tujuh) hal yang perlu diteliti oleh petugas klaim
b. Jelaskan peranan loss adjuster
c. Jelaskan perbedaan antara indemnity dan reinstatement dalam
perhitungan ganti rugi
Jawaban:
a. 7(tujuh) hal yang perlu diteliti oleh petugas klaim
1. Polis operative pada saat terjadi kerugian
2. Tertanggung benar mengasuransikan
3. Peril dicover dalam polis
4. Tertanggung telah merngambil langkah-langkah untuk
mengurangi kerugian
5 Segala kondisi/warranty telah dilengkapi oleh tertanggung
6. Tidak ada pengecualian yang tepat
104
7 Nilai kerugian reasonable
8 Premi sudah dibayar lunas
Indemnity
Adalah kompensasi finansial yang pasti dan cukup menempatkan
tertanggung dalam posisi keuangan tertanggung sesudah kerugian
sebagaimana yang ia alami segera sebelum peristiwanya terjadi.
Reinstatement
Artinya pemulihan kembali harta benda yang dipertanggungkan
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
kepada kondisi sesaat sebelum kerugian.
Apabila terjadi total loss, indemnity dilakukan dengan cara rebuilding,
sedangkan apabila terjadi partial loss dilakukan repair.
Reinstatment bisa terjadi dalam keadaan sebagai berikut:
- oleh penanggung dalam terms of the policy
- oleh penanggung dalam UU
- oleh tertanggung dalam UU dan kontrak
Tertanggung harus memperhitungkan biaya pemulihan kembali
(reinstatement) pada saat dilakukannya reinstatement, dan dapat
lebih tinggi dibanding biaya penggantian saat ini.
Faktor keterlambatan pemesanan barang juga perlu
diperhitungkan.
7.6. Uraikan peranan aktuaris dalam asuransi kerugian (non-life). (Sept 2012
No. 5)
Jawaban:
1. perhitungan kerja secara tekhnik baik produk baru dan existing .
2. menghitung cadangan klaim
3. menghitung persyratan RBC
105
4. analisa risiko investasi & dana untuk mendukung cadangan tekhnik
Jawaban:
The active, efficient cause that sets in motion a train of events which brings
about a result, without the intervention of any force started and working
actively from a new and independent source (Pawsey v Scottish Union and
National, 1907). (Penyebab yang aktif, efisien yang berlangsung dalam
suatu rangkaian yang menimbulkan suatu akibat, tanpa adanya intervensi
dari setiap kekuatan, yang dimulai dan beroperasi secara aktif dari sumber/
sebab baru yang berdiri sendiri)
Jawaban:
7.9. Uraikan pengertian prinsip pemberian ganti rugi secara reinstatement. (Mar
2006 No. 5)
Jawaban:
a. Pengertian Indemnity
Jawaban : Lihat di atas
Excess
Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor
pengurang dalam pembayaran klaim.
Biasanya diperjanjikan dalam polis sebagai kesepakatan jumlah.
Secara teori berarti tertanggung menahan sebagai risiko sendiri
sendiri yang konsekuensinya dia akan menerima penggantian
kurang dari indemnity
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
Franchise
Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara
penanggung dan tertanggung di mana apabila kerugian
kurang dari jumlah tersebut maka klaim tidak dibayar. Tapi
apabila jumlah mencapai jumlah minimum maka klaim akan
diganti seluruhnya.
7.12. Berkaitan dengan prinsip dasar asuransi, jelaskan: (Sept 2014 No. 11)
a. pengertian prinsip indemnity.
b. 4 (empat) opsi bagi penanggung dalam penerapan prinsip indemnity.
c. penetapan nilai indemnity menurut Polis Standar Asuransi Kebakaran
Indonesia
7.13. Uraikan 4 (empat) pilihan cara pemberian ganti rugi yang dapat diambil
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
berdasarkan Polis Standar Asuransi kebakaran Indonesia(PSAKI) (Okt 2010
No. 7)
Jawaban:
a. Lihat di atas.
b. Lihat jawaban di soal setelah soal ini.
c. Lihat jawaban di soal sebelum soal ini.
7.15. Jelaskan 5 (lima) hal yang membatasi besarnya indemnity yang menjadi 109
hak dari tertanggung dalam asuransi kerugian.
Jawaban:
1. Sum Insured :
Maksimum batas penggantian kerugian
Batas tanggung jawab penanggung
2. Average
Average terjadi karena ada under-insurance
Penanggung hanya menikmati premi penyelesaian claim sebagai
indemnity
Tertanggung menerima kurang dari apa yang dideritanya tapi
secara implisit tertanggung mendanai sendiri karena under
insurance or self-insurance
3. Excess
Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor
pengurang dalam pembayaran klaim
4. Franchise
Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara
penanggung dan tertanggung di mana apabila kerugian kurang
dari jumlah tersebut maka klaim tidak dibayar. Tapi apabila jumlah
mencapai jumlah minimum maka klaim akan diganti seluruhnya.
5. Limit
Adalah batas jumlah maksimum penggantian wardingnya “In the
event of loss not more than Rp 500.000,- akan dibayar setiap kejadian
loss”
Jadi Rp 500.000,- adalah maksimum limit penggantian apabila
kerugiannya Rp 700.000,- maka jumlah yang dibayar adalah tetap
Rp 500.000,-
6. Deductible
Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk jumlah 110
yang cukup besar. Seperti dalam marine insurance, deductible 1% of
SI, dalam pabrik Rp 150 juta.
Jawaban:
Dalam hal harga pertanggungan lebih rendah dari nilai harta benda /
kepentingan yang diasuransikan, pembayaran atas suatu klaim akan
berkurang secara proporsional menurut perbandingan antara harga
pertanggungan dengan nilai harta benda/kepentingan tersebut
misal dalam asuransi kebakaran :
o harga pertanggungan : Rp. 40 Milyar
o nilai harta benda sebenarnya : Rp. 50 Milyar
o kerugian akibat peristiwa yang dijamin polis : Rp. 10 Milyar
o maka, pembayaran klaim :
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
Rp. 40.000.000.000
------------------------ x Rp. 10.000.000.000 = Rp. 8.000.000.000
Rp. 50.000.000.000
7.17. Dalam Kaitan dengan penyelesaian klaim, uraikan : (Mar 2011 No. 11)
a. Perbedaan antara indemnity dengan reinstatement
b. Penerapan ketentuan average dalam perhitungan ganti rugi
c. Kewajiban Tertanggung pada waktu terjadi kerugian atau
kerusakan berdasarkan Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia
Jawaban:
a. Lihat di atas
b. Lihat di atas
c. Kewajiban Tertanggung pada waktu terjadi kerugian atau kerusakan
berdasarkan Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia
Tertanggung, sesudah mengetahui atau pada waktu ia
dianggap seharusnya sudah mengetahui adanya kerugian
atau kerusakan atas harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan dalam Polis, wajib :
- segera memberitahukan hal itu kepada Penanggungdalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender
111
- memberikan keterangan tertulis yang memuat hal ikhwal
yang diketahuinya tentang kerugian atau kerusakan
tersebut. Keterangan tertulis itu harus menguraikan tentang
segala sesuatu yang terbakar, musnah, hilang, rusak dan
terselamatkan serta mengenai penyebab kerugian atau
kerusakan yang terjadi
- paling lambat dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak
terjadinya kerugian dan atau kerusakan, mengajukan
tuntutan ganti rugi kepada Penanggung tentang besarnya
jumlah kerugian yang diderita.
Jawaban:
a. Ganti rugi pertangungan rangkap
a.1 Menyimpang dari Pasal 277 ayat 1 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang, dalam hal terjadi kerugian atau kerusakan atas
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan
dengan Polis ini, di mana harta benda dan atau kepentingan
tersebut sudah dijamin pula oleh satu atau lebih pertanggungan
lain.
Dan jumlah seluruh harga pertanggungan polis yang ada
(berlaku) lebih besar dari harga sebenarnya dari harta benda
dan atau kepentingan yang dimaksud itu sesaat sebelum
terjadinya kerugian, maka jumlah ganti rugi maksimum
yang dapat diperoleh berdasarkan Polis ini berkurang
secara proporsional menurut perbandingan antara harga
pertanggungan polis ini dengan jumlah seluruh harga
pertanggungan polis yang ada (berlaku), tetapi premi tidak
dikurangi atau dikembalikan.
a.2 Ketentuan di atas akan dijalankan, biarpun segala
pertanggungan yang dimaksud itu dibuat dengan beberapa
polis yang diterbitkan pada hari yang berlainan, dengan
tidak mengurangi ketentuan pada Pasal 277 Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang, yaitu jika pertanggungan atau
semua pertanggungan itu tanggalnya lebih dahulu daripada
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
tanggal Polis ini dan tidak berisi ketentuan sebagaimana
tersebut pada ayat (15.1.) di atas.
a.3 Dalam hal terjadi kerugian atau kerusakan, Tertanggung
wajib memberitahukan secara tertulis pertanggungan-
pertanggungan lain yang sedang berlaku atas harta benda
dan atau kepentingan yang sama pada saat terjadinya
kerugian atau kerusakan.
Dalam hal Tertanggung tidak memenuhi persyaratan ini
maka haknya atas ganti rugi menjadi hilang.
b. Pertangungan Dibawah Harga
b.1 Jika pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan yang
disebabkan oleh risiko yang dijamin Polis ini, di mana harga
pertanggungan keseluruhan harta benda lebih kecil
daripada nilai sebenarnya dari keseluruhan harta benda
yang dipertanggungkan sesaat sebelum terjadinya kerugian
atau kerusakan, maka Tertanggung dianggap sebagai
penanggungnya sendiri atas selisihnya dan menanggung
sebagian kerugian yang dihitung secara proporsional.
b.2 Jika Polis ini menjamin lebih dari satu jenis barang , ketentuan
ini berlaku untuk masing-masing jenis barang tersebut secara
terpisah.
Perhitungan ini dilakukan sebelum pengurangan risiko sendiri yang
terdapat dalam polis.
7.22. Berkaitan dengan proses underwriting, sebutkan 5 (lima) jenis data atau
informasi yang perlu disampaikan dalam laporan kepada dewan direksi.
(Sept 2014, No. 5)
7.23. Sebutkan 4 (empat) contoh fraud dalam klaim asuransi (Mar 2007 no 8)
Jawaban: 114
• Mengada-adakan suatu kejadian kerugian yang sebenarnya tidak
terjadi; Misal: Perampokan padahal sebenarnya bohong
• Membesar-besarkan jumlah barang yang hilang akibat suatu
pencurian yang secara jujur dilaporkan terjadi
• Secara sengaja menciptakan suatu kejadian yang dijamin; mis.
menumpahkan cat pada karpet di rumah
• Membesar-besarkan akibat dari suatu kejadian yang dijamin; mis.
berpura-pura seolah-olah terjadi cedera badan yang lebih parah
dari yang sebenarnya dialami untuk memperoleh kompensasi yang
lebih besar
7.24. Berdasarkan Polis standar Asuransi Kebakaran Indonesia : (Mar 2010 No. 13)
Jawaban:
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
a. ketentuan tentang fraudulent report
Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan
Polis ini , yang dengan sengaja :
1. Memperbesar jumlah kerugian yang diderita ;
2. Memberitahukan barang-barang yang tidak ada sebagai
barang-barang yang ada pada saat peristiwa dan
menyatakan barang-barang tersebut musnah
3. Menyembunyikan barang-barang yang terselamatkan atau
barang-barang sisanya dan menyatakan sebagai barang -
barang yang musnah
4. Mempergunakan surat atau alat bukti palsu , dusta atau tipuan
5. Melakukan atau menyuruh melakukan tindakan-tindakan yang
menimbulkan kerugian atau kerusakan yang dijamin Polis ini
6. Melakukan kesalahan atau kelalaian yang sangat melampaui
batas sehingga menimbulkan kerugian dan atau kerusakan
yang dijamin Polis ini ; tidak berhak memperoleh ganti rugi.
2. Repair
Penanggung memberikan indemnitas dengan
cara memperbaiki obyek asuransi yang mengalami
kerusakan.
Biasanya untuk asuransi kendaraan bermotor
Penanggung dapat memberikan indemnity dengan
cara ini, biasanya dia menyediakan fasilitas bengkel atau
bahkan bengkel kepunyaan penanggung sendiri.
Caranya tertanggung tinggal menarik mobil yang rusak
ke bengkel penanggung kemudian mengisi formulir,
kendaraan diperiksa oleh petugas bengkel dan pekerjaan
perbaikan bisa dimulai
3. Replacement
Penanggung memberikan indemnitas dengan cara
mengganti barang obyek asuransi yang mengalami
kerusakan.
Biasanya untuk asuransi glass insurance, perhiasan, mobil
116
baru
Penanggung memanfaatkan discount dari perusahaan
yang dibelinya.
Menyimpang dari prinsip indemnity, pada motor
insurance ada “new for old” tapi hanya sedikit sekali
perbedaannya dan penanggung sudah mendapat
discount waktu pembelian
4. Reinstatement
Penanggung memberikan indemnitas dengan cara
membangun kembali harta benda (obyek asuransi) yang
mengalami kerusakan.
Artinya pemulihan kembali harta benda yang
dipertanggungkan kepada kondisi sesaat sebelum
kerugian.
Apabila terjadi total loss, indemnity dilakukan dengan
cara rebuilding, sedangkan apabila terjadi partial loss
dilakukan repair
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
7.25. Berkaitan dengan prinsip asuransi dalam penyelesaian klaim berdasarkan
ketentuan Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia, jelaskan: (Sept 2015,
No. 12)
a. 4 (empat) pilihan bagi penanggung dalam memberikan ganti rugi
b. batas penetapan ganti rugi
c. ketentuan tentang laporan tidak benar
Jawaban:
a. 4 (empat) pilihan bagi penanggung dalam memberikan ganti rugi
1. Payment (of money) atau cash
Penanggung memberikan indemnitas dengan cara
membayar dengan sejumlah uang tunai.
Kontrak asuransi adalah janji akan membayar sejumlah
uang bila terjadi kerugian.
Cara pembayaran menurut pengalaman: dengan uang
kontan, dengan cheque, dengan giro bilyet
Jika menyangkut pihak ketiga pembayaran seperti
tersebut di atas langsung kepada pihak ketiga
Biasanya dilakukan untuk asuransi kebakaran, marine
dan life
117
2. Repair
Penanggung memberikan indemnitas dengan
cara memperbaiki obyek asuransi yang mengalami
kerusakan.
Biasanya untuk asuransi kendaraan bermotor
Penanggung dapat memberikan indemnity dengan
cara ini, biasanya dia menyediakan fasilitas bengkel atau
bahkan bengkel kepunyaan penanggung sendiri.
Caranya tertanggung tinggal menarik mobil yang rusak
ke bengkel penanggung kemudian mengisi formulir,
kendaraan diperiksa oleh petugas bengkel dan pekerjaan
perbaikan bisa dimulai
3. Replacement
Penanggung memberikan indemnitas dengan cara
mengganti barang obyek asuransi yang mengalami
kerusakan.
Biasanya untuk asuransi glass insurance, perhiasan, mobil
baru
Penanggung memanfaatkan discount dari perusahaan
yang dibelinya.
Menyimpang dari prinsip indemnity, pada motor
insurance ada “new for old” tapi hanya sedikit sekali
perbedaannya dan penanggung sudah mendapat
discount waktu pembelian
4. Reinstatement
Penanggung memberikan indemnitas dengan cara
membangun kembali harta benda (obyek asuransi) yang
mengalami kerusakan.
Artinya pemulihan kembali harta benda yang
dipertanggungkan kepada kondisi sesaat sebelum
kerugian.
Apabila terjadi total loss, indemnity dilakukan dengan
cara rebuilding, sedangkan apabila terjadi partial loss
dilakukan repair
2. Average
Average terjadi karena ada under-insurance
Penanggung hanya menikmati premi penyelesaian claim sebagai
indemnity
Tertanggung menerima kurang dari apa yang dideritanya tapi
secara implisit tertanggung mendanai sendiri karena under
insurance or self-insurance
3. Excess
Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor
pengurang dalam pembayaran klaim
Biasanya diperjanjikan dalam polis sebagai kesepakatan jumlah
Secara teori berarti tertanggung menahan sebagai risiko sendiri
sendiri yang konsekuensinya dia akan menerima penggantian
kurang dari indemnity
4. Franchise
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara
penanggung dan tertanggung di mana apabila kerugian kurang
dari jumlah tersebut maka klaim tidak dibayar. Tapi apabila jumlah
mencapai jumlah minimum maka klaim akan diganti seluruhnya.
5. Limit
Adalah batas jumlah maksimum penggantian wardingnya “In the
event of loss not more than Rp 500.000,- akan dibayar setiap kejadian
loss”
Jadi Rp 500.000,- adalah maksimum limit penggantian apabila
kerugiannya Rp 700.000,- maka jumlah yang dibayar adalah tetap
Rp 500.000,-
6. Deductible
Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk jumlah
yang cukup besar. Seperti dalam marine insurance, deductible 1% of
SI, dalam pabrik Rp 150 juta.
Jawaban:
Jawaban:
Agreed value
Pembayaran klaim sesuai dengan jumlah harga yang disepakati yang
setara dengan jumlah kerugian property pada waktu dan tempat kejadian.
Jawaban:
a. Definisi subrograsi
Subrogation is a right of one person, having indemnified another under
a legal obligation to do so, to stand in the place of that another and
avail himself of all rights and remedies of that other, whether already
enforced or not.
Dalam kasus Burnand v. Rodonachi, prinsip subrogasi diketengahkan di
mana asuradur yang telah memberikan indemnity, berhak menerima
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
kembali dari tertanggung sesuatu yang diterima tertanggung dari
sumber lain.
Hal yang mendasar adalah bahwa tertanggung berhak atas
indemnity tapi tidak boleh lebih dari itu. Subrogasi membolehkan
asuradur menggantikan kedudukan tertanggung dalam memperoleh
keuntungan atas adanya kejadian yang dijaminkan.
diabandon kepada asuradir, maka asuradir berhak atas apa saja sisa
barang, terlepas dari nilai dan hak subrogasi.
Jawaban:
Isi klasulnya: In the event of a claim arising under this policy, the Insurers agree
to waive any rights, remedies or relief to which they might become entitled
by subrogation against any company standing in relation of subsidiary to or
parent to the insured as defined in section 102 of the company’s act 1997.
Tejemaannya: Dalam hal adanya klaim yang timbul di bawah polis ini,
Penanggung setuju untuk melepaskan segala hak, pemulihan atau
keringanan yang mungkin menjadi hak mereka melalui prinsip subrogasi
yang berdiri atas perusahaan induk dalam hubungannya dengan anak
atau induk kepada tertanggung sebagaimana didefinisikan dalam bagian 122
102 dalam the company’s act 1997.
Sesuai prinsip dasar asuransi, maka hak subrogasi baru bisa dipakai setelah
Penanggung melunasi kewajibannya kepada tertanggung, tetapi dengan
klausul ini penanggung tidak berhak menggunakan hak subrogasinya
walaupun proses ganti rugi telah selesai;
7.31. Hak subrograsi dalam perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 284 kitab
undang undang hukum Dagang (KUHD) (Sept 2009 No. 2)
Jawaban:
Penanggung telah membayar kerugian barang yang dipertanggungkan,
memperoleh semua hak yang sekiranya dimiliki tertanggung terhadap pihak
ketiga berkenaan dengan kerugian itu, dan tertanggung bertanggung
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
jawab untuk setiap perbuatan yang mungkin merugikan hak penanggung,
terhadap pihak ketiga itu.
7.32. Dalam kaitannya dengan ketentuan tentang klaim dalam polis asuransi,
jelaskan (Sept 2013, No. 12)
a. Pengertian contribution
b. Pengertian subrogation
c. Perbedaan antara excess, deductible, dan franchises
Jawaban:
a. Pengertian contribution
Contribution is a right of an insurer to call upon others, similarly, but
neccesarily equally liable to the same insured, to share the cost of
an indemnity payment.
Corollary of indemnity
Memfokuskan pada proporsi tanggung jawab penanggung yang
bertanggung jawab atas peril / subject matter of insurance yang
sama, dalam hal terjadi double insurance sehingga tertanggung
tidak mendapatkan indemnity lebih dari kerugian yang diderita.
Hal yang pokok di sini adalah bila penanggung telah membayar
ganti rugi penuh, penanggung dapat menutup kerugiannya dari 123
penanggung lain dengan proporsi yang seimbang
b. Pengertian subrogation
Subrogation is a right of one person, having indemnified another
under a legal obligation to do so, to stand in the place of that
another and avail himself of all rights and remedies of that other,
whether already enforced or not.
Dalam kasus Burnand v. Rodonachi, prinsip subrogasi diketengahkan
di mana asuradur yang telah memberikan indemnity, berhak
menerima kembali dari tertanggung sesuatu yang diterima
tertanggung dari sumber lain.
Hal yang mendasar adalah bahwa tertanggung berhak atas
indemnity tapi tidak boleh lebih dari itu. Subrogasi membolehkan
asuradur menggantikan kedudukan tertanggung dalam
memperoleh keuntungan atas adanya kejadian yang dijaminkan.
Deductible:
Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk
jumlah yang cukup besar. Seperti dalam marine insurance,
deductible 1% of SI, dalam pabrik Rp 150 juta.
Franchises:
Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara
penanggung dan tertanggung di mana apabila kerugian kurang
dari jumlah tersebut maka klaim tidak dibayar. Tapi apabila jumlah
mencapai jumlah minimum maka klaim akan diganti seluruhnya.
7.33. Berkaitan dengan prinsip asuransi dalam penyelesaian klaim, jelaskan: (April
2015 No 13))
a. pengertian contribution .
b. pengertian subrogation .
c. perbedaan antara excess,deductibles dan franchises.
124
Jawaban: Lihat atas
Jawaban:
Tertanggung tidak berhak untuk mengklaim suatu pembayaran apabila
peristiwa atau kejadian yang menyebabkan kerugian atau kerusakan
pokok pertanggungan tidak termasuk dalam scope jaminan polis. Namun
demikian, untuk peristiwa atau kejadian seperti itu, penanggung kadang-
kadang tetap membayar sebagian atau seluruh kerugian itu karena
pertimbangan komersil demi nama baik penanggung; pembayaran seperti
ini disebut “ex gratia payment”.
7.35. Berkaitan dengan prinsip kontribusi, Jelaskan : (Mar 2008 No. 13).
a. Definisi Contribution
b. Timbulnya kontribusi
c. Market agreement
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
Jawaban:
a. Definisi Contribution:
Contribution is a right of an insurer to call upon others, similarly, but
neccesarily equally liable to the same insured, to share the cost of an
indemnity payment.
Corollary of indemnity
Memfokuskan pada proporsi tanggung jawab penanggung yang
bertanggung jawab atas peril / subject matter of insurance yang
sama, dalam hal terjadi double insurance sehingga tertanggung
tidak mendapatkan indemnity lebih dari kerugian yang diderita.
Hal yang pokok di sini adalah bila penanggung telah membayar
ganti rugi penuh, penanggung dapat menutup kerugiannya dari
penanggung lain dengan proporsi yang seimbang
b. Timbulnya kontribusi
Berdasarkan common law, kontribusi berlaku apabila terdapat hal-
hal sebagai berikut:
1. adanya dua atau lebih polis indemnity
125
1. polis-polis dimaksud menutup kepentingan bersama
(common interest)
Case North British & Mercantile v Liverpool & London & Globe
(1877) dikenal sebagai case “The King and Queen Granaries”
. Rodocanachi mendepositkan padi di lumbung yang
dimiliki oleh Barnett. Barnett mengasuransikannya. Pemilik
mengasuransikannya untuk melindungi interestnya sebagai
pemilik.
Ketika terjadi kebakaran, penanggung penjamin/pengelola
membayar dan mencari recovery dari penanggung pemilik
padi. Karena interest berbeda, yang satu sebagai penjamin
dan yang lain sebagai pemilik, diputuskan bahwa kontribusi
tidak berlaku.
Case tersebut membuktikan bahwa untuk kontribusi antara
polis-polis timbul di dalam hukum, interest in subject matter of
insurance harus sama.
a. Market agreements
Kadang kala oleh para penanggung di suatu negara (pasar)
membuat suatu perjanjian atau kesepakatan mengenai aturan /
prinsip kontribusi. Kesepakatan tersebut berisi modifikasi (perubahan)
dari ketentuan kontribusi berdasarkan kebiasaan dan bukan
berdasarkan ketentuan hukum (legal rule)
7.36. Sebutkan 3 (tiga) bentuk laporan tidak benar (fraudulent report) yang
terdapat dalam Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (Mar 2011 No.
6).
7.37. Berdasarkan Polis standar Asuransi Kebakaran Indonesia : (Sept 2011 No. 14)
a. 4 (empat) pilihan bagi penanggung dalam memberikan ganti rugi
b. Cara penetapan / perhitungan ganti rugi
c. ketentuan tentang fraudulent report
7.38. Dalam kaitan dengan penyelesaian perselisihan klaim, uraikan : (Mar 2007
No. 14)
a. perbedaan antara litigation dan arbitration (bobot 25%)
b. pengertian Alternative Dispute Resolution (ADR) (bobot 20%)
c 3 (tiga) bentuk Alternative Dispute Resolution (ADR) (bobot 45%)
Jawaban:
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
a Litigation
Pengajuan tuntutan melalui pengadilan oleh Tertanggung atau
Pemegang Polis (Policyholder) atas klaim yang ditolak dibayar
oleh Penanggung atas perselisihan tentang dijamin atau tidaknya
suatu klaim menurut Polis, atau tentang timbul atau tidaknya
kewajiban Penanggung untuk membayar klaim.
Tidak ada yang dapat menghalangi Tertanggung untuk
mengajukan tuntutan melalui pengadilan
Tidak bersifat sukarela (voluntary)
Jika sudah dimulai tidak ada pihak yang dapat menariknya tanpa
persetujuan pihak lawan
Arbitration
Fasilitas penyelesaian perselisihan tentang jumlah yang harus
dibayar Penanggung atas suatu klaim yang sudah diakui
tanggung jawabnya oleh Penanggung
Melibatkan penunjukan arbiter independen yang akan membuat
suatu keputusan yang bersifat final dan mengikat kedua pihak
yang berselisih
bersifat sukarela
Kedua pihak mengambil jalan arbitrase atas dasar kesepakatan
tanpa paksaan
127
b Alternative Dispute Resolution (ADR)
Suatu pihak luar atau pihak ketiga, yang benar-benar independen,
dilibatkan untuk membantu mencapai kesepakatan
Sangat bersifat sukarela dalam kaitan tujuannya memfasilitasi
suatu kesepakatan yang dapat diterima bersama untuk
mengakhiri perselisihan
Tidak dapat memberlakukan suatu resolusi
kepada pihak-pihak yang berselisih
dapat mengajukan saran mereka sendiri untuk pemecahan
masalah; saran-saran yang Tidak mungkin diajukan pihak-pihak
yang berselisih tanpa merasa takut kehilangan muka
rahasia
Tujuan utama diskusi adalah untuk mengidentifikasi
masalah sebenarnya dari ketidaksepakatan dan kemudian
menyempitkan perselisihan itu sendiri
Mediator akan menyarankan pemecahan yang konstruktif
Umumnya proses mediasi dilakukan dalam waktu yang sama
dan pada tempat yang sama sehingga mediator dapat
leluasa berpindah dari satu pertemuan ke Pertemuan yang
lain selama para pihak belum secara formal mengadakan
pertemuan
Sangat penting bahwa pihak-pihak diwakili oleh orang-
orang yang mempunyai kuasa (authority) untuk membentuk
suatu kesepakatan pada hari itu
3. Expert appraisal
Para pihak merujukkan perselisihan kepada seorang ahli
dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan opininya
Meskipun opini tersebut tidak mengikat para pihak; namun
dapat mempengaruhi pendekatan dari para pihak menuju
negosiasi selanjutnya
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
Jawaban:
a. Perbedaan antara arbitratation dan litigation
Jawaban : Lihat di atas
7.40. Uraikan perbedaan antara arbitrase dan litigation (Mar 2010 No. 8, Sept 2011
No. 7)
Jawaban:
Perselisihan diselesaikan melalui arbitrase dengan ketentuan:
1. Kedua belah pihak menunjuk 1 arbiter, maksud ini disampaikan secara
tertulis oleh yang bersangkutan ke pihak lainnya.
2. Bila tidak terlaksana dalam 15 hari, masing-masing menunjuk satu
arbiter dan kedua arbiter tersebut menunjuk arbiter ketiga
3. Bila tidak terlaksana dalam 60 hari, pihak yang lebih siap memohon
kepada DAI mengangkat 3 orang arbiter yang salah satunya menjadi
Ketua Majelis Arbitrase
4. Kematian salah satu pihak tidak membatalkan/mempengaruhi
kekuasaan arbiter. Bila arbiter meninggal, pihak yang menunjuk arbiter
130
tersebut menunjuk penggantinya.
5. Hak, kewajiban dan tanggung jawab serta tata cara perdagangan
arbitrase ditetapkan oleh para arbiter dan didasarkan kepada
peraturan perundangan yang berlaku
7.42. Jelaskan tentang arbitrase dalam Polis Standar Asuransi kebakaran Indonesia:
(Mar 2011 No. 12, Mar 2012 No. 14)
Jawaban:
Apabila timbul perselisihan antara Penanggung dan Tertanggung
sebagai akibat dari penafsiran atas tanggung jawab atau besarnya
ganti rugi dari Polis ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan
melalui perdamaian atau musyawarah dalam waktu paling lama 60
(enam puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan.
Perselisihan timbul sejak Tertanggung atau Penanggung menyatakan
secara tertulis ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan. Apabila
penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah
tidak dapat dicapai, Penanggung memberikan kebebasan kepada
Tertanggung untuk memilih salah satu dari klausul penyelesaian sengketa
sebagaimana diatur di bawah ini, untuk selanjutnya tidak dapat dicabut
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 7: General Features of Claim Procedure
atau dibatalkan.
Tertanggung wajib untuk memberitahukan pilihannya tersebut secara
tertulis kepada Penanggung dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
sejak tidak tercapainya kesepakatan tersebut.
Apabila Tertanggung tidak memberitahukan pilihannya dalam kurun
waktu tersebut, maka Penanggung berhak memilih salah satu klausul
penyelesaian sengketa dimaksud melalui arbritase atau pengadilan.
Jawaban:
1. Menjaga solvency
- Berkaitan dengan pendapatan premi
- Ditetapkan suatu rasio antara margin dan jumlah bisnis yang
diaksep
- untuk mencegah orang-orang yang bertujuan penipuan
(fraudulent) dari menyediakan asuransi; dan bertindak sebagai
pengawasan berkesinambungan atas pihak-pihak yang telah
melakukan transaksi bisnis asuransi
2. Equity
- Juga diartikan morality, fairness atau reasonableness
- Mengimplikasikan fakta bahwa unsur fairness harus ada di
antara penanggung dan pemegang polis 132
- Kontrak asuransi cukup kompleks sehingga diperlukan alat
kontrol untuk melindungi pemegang polis
3 Competence
- Tidak ada barang nyata (tangible) yang diperjualbelikan dalam
kontrak asuransi; melainkan suatu janji untuk menyediakan
indemity; suatu kompensasi yang tepat / pasti
- Perlu dipastikan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis
janji tersebut adalah orang-orang yang kompeten dan dapat
memenuhi janjinya saat dibutuhkan
- Peraturan perundangan diperlukan dalam manajemen dari
bisnis asuransi dan investasi
4. Insurable Interest
- Perlu untuk menerbitkan peraturan perundangan untuk
menghilangkan unsur perjudian (gambling)
- Tidak dapat diterima jika seseorang akan mendapatkan
keuntungan dengan membeli polis asuransi dimana dia tidak
mempunyai kepentingan finansial dalam kerugian potensial
melainkan keuntungan yang akan diperolehnya jika kerugian
tersebut terjadi
5 Penyediaan bentuk asuransi tertentu
- asuransi wajib, seperti asuransi jaminan sosial tenaga kerja
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Bab 8: Supervision Of Insurance
(Jamsostek) di Indonesia, juga dapat diberlakukan sebagai
intervensi Pemerintah
- intervensi tidak dilakukan dengan bentuk Pemerintah yang
menyediakan secara langsung jaminan, tetapi mengatur
bentuk jaminan yang akan diberikan
6. National Insurance
- jaminan diberikan sepenuhnya oleh suatu Pemerintah
contoh : unemplyoment, sickness and widow’s benefits di
Inggris
- Pemerintah menanggung risiko tersebut secara langsung di
bawah skema national insurance
8.3. Uraikan pengertian solvency margin. (Mar 2006 No. 6, Mar 2009 No. 7, sept
2011 No. 8) 133
Jawaban:
- Suatu jumlah dimana kekayaan (asset) harus melebihi kewajiban
(liabilities)
- Setiap perusahaan harus menjaga suatu selisih minimum antara
kekayaan yang dimilikinya dan jumlah yang harus dibayarnya
sebagai kewajiban
- Memperkecil risiko suatu perusahaanð asuransi dari tidak mempunyai
dana yang cukup untuk membayar klaim saat ini dan yang akan datang
8.4. Uraikan 3(tiga) alasan Pemerintah menetapkan asuransi wajib (Mar 2010
No. 3)
Jawaban:
1. Mewajibkan masyarakat untuk melakukan asuransi tertentu dengan
maskud dan tujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi
kesejahteraan masyarakat.
2. Program asuransi untuk pegawai negeri sipil dan ABRI, yaitu meliputi
asuransi tabungan hari tua (THT) dan asuransi kesehatan (askes)
Jawaban:
1 Restriction on carrying on Insurance Business
134
Peraturan ini mengatur mengenai hal-hal yang harus dipenuhi jika
ingin menjalankan suatu Class of Business
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Soal LSPP AAMAI, September 2015
BAGIAN II
Jawab EMPAT dari ENAM pertanyaan pada bagian ini. Apabila
dijawab lebih dari 4 (empat) soal, maka yang akan dlnilai hanyalah
jawaban dengan urutan pengerjaan 1(satu) sampal 4 (empat) tanpa
memperhatikan nomor urut soal. Seluruh pertanyaan memiliki bobot yang 136
sama (equal marks)
Soal-Jawab Ujian LSPP - AAMAI - 101 - Praktek Asuransi, 2006 s.d. September 2015
Soal LSPP AAMAI, September 2015