Modul ini merupakan salah satu mata rantai yang terkait pemantapan materi
yang sebelumnya sudah disampaikan dalam in House Training materi marine
cargo.Diharapkan didapatkan kemantapan materi terkait penyampaian product
knowledge dan pemahaman secara menyeluruh.Modul ini akan menjabarkan
secara gamblang mulai dari pengertian, pengelompokan asuransi pengangkutan,
macam – macam jenis transaksi pengangkutan dan tentunya jenis – jenis kondisi
pertanggungan.
B. KOMPETENSI DASAR
1. PENGERTIAN
Pengertian Asuransi Pengangkutan ( Marine Cargo ) adalah asuransi yang
memberikan proteksi atau jaminan terhadap tertanggung terhadap resiko
kerugian/kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atas
asset – asset yang dipertanggungkan selama pengangkutan sejak dari
gudang tertanggung sampe ke gudang tujuan atau tergantung perjanjian
transaksinya.
Pengangkutan Barang
I.C.C ‘A’ I.C.C ‘B’ I.C.C ‘C’ Domestik International Cover A Cover B
(Dalam Negeri) (DAI) (DAI)
1. Total Loss Only (TLO) ( 1) Total Loss of Goods 2. Total Loss of Goods Following
Total Loss of The Vessel )
Dalam pertanggungan polis ini dalam hal memberikan jaminan barang atau
objek yang dipertanggungkan mengalami rusak total, yang dalam hal ini :
a) Rusak atau musnah seluruhnya, hilang secara keseluruhan, tidak
berbentuk sama sekali
b) Hilangnya kepentingan atau hak atas barang yang dipertanggungkan
c) Apabila biaya pengembalian barang atau pemulihan yang
dipertanggungkan lebih besar dari harga barang tersebut ditempat tujuan
secara constructive dapat dikatakan mengalami kerugian Total Loss Only
Untuk lebih memahami terkait luas jaminan diatas, dibawah ini akan diberikan
Table perbandingan luas Jaminan : I.C. C “A”, I.C.C “B”, I.C.C “C”
TABEL PERBANDINGAN LUAS JAMINAN
I.CC “A” , I.C.C “B”, I.C.C “C”
PENGECUALIAN RESIKO
2. Resiko Perang
Perluasan resiko ini menjamin kerugian atas kehilangan keuntungan yang
disebabkan oleh resiko perang
Tetapi harus menjadi perhatian juga, Negara – Negara yang dikecualikan
dalam perluasan ini.maka tujuan atau Negara tersebut tidak dapat dijamin
didalam polis.
5. Concealled Damage
Perluasan resiko ini menjamin kerugian atas kehilangan keuntungan atas
objek yang dipertanggungkan yang baru diketahui ketika packing dibuka,
jadi walaupun container tersebut terlihat tidak adanya kerusakan, namun
kerusakan terjadi pada objek yang dipertanggungkan yang disimpan
didalam container.
1. Jarak Pengangkutan
2. Barang – barang yang diangkut sebagai objek pertanggungan.
3. Kapal pengangkut sebagai alat transportasi
4. Pengawasan, kemampuan keuangan, moral hazard tertanggung
termasuk didalamnya pengalaman klaim.
5. Luas Jaminan Asuransi ( Extent of Cover )
1. Jarak Pengangkutan
Metode pengangkutan/pengiriman (jalan raya, rail kereta, laut, udara
atau campuran /multi moda transportasi), Hazards of the transit,
masalah khusus di pelabuhan-pelabuhan atau tahapan lainnya dari
perjalanan itu.
b) Karakteristik Barang
1. Padat
2. Logam
3. Cair
4. Liquid
5. Gas
6. Powder
7. Smell ( Berbau Menyengat)
8. dll
c. Operation System
Operating System juga sangat berpengaruh terhadap resiko yang
dihadapi oleh penanggung terkait penutupan asuransinya.ada 3 jenis
operation kapal diantaranya :
- Liner Service, - Trempher Vessel, - Industrial
Liner Vessel adalah kapal – kapal yang mempunyai rute pelayaran
yang tetap dan biasanya diumumkan pada media massa, sehingga
masyarakat dapat tahu terkait jadwal keberangkatan dan jadwal tiba
kapal tersebut persis seperti moda transportasi darat yang melalui
PO. Bus atau angkutan kereta api.
Trempher Vessel adalah kapal-kapal yang tidak mempunyai rute
pelayaran tetap dan tidak ada info terkait pelayaran tersebut dimedia
massa.
Industrial
Adalah kapal-kapal yang dipergunakan untuk mengangkut barang-
barang milik tertanggung saja.
d. Port Facilities
Port Facilities Dalam pengangkutan laut biasanya resiko dimulai
ketika berada di pelabuhan. Fasilitas pelabuhan tersebut ( pelabuhan
keberangkatan maupun pelabuhan tujuan ) apakah memadai atau
tidak, misalnya pengiriman menggunakan container, tetapi
pelabuhan tersebut tidak memiliki fasilitas crane untuk mengangkat
container tersebut.atau pelabuhan tersebut merupakan perairan
dangkal sehingga kapal – kapal besar tidak dapat bersandar dermaga.
Maka kapal tersebut harus melepaskan jangkarnya jauh dari
dermaga dan barang – barang/cargo tersebut harus menggunakan
tongkang atau kapal yang lebih kecil untuk dibawa kedermaga.
e. Freight Forwader
Freight Forwader adalah sebuah perusahaan yang bergerak didalam
bidang keagenan yang mengurusi pengiriman dan penerimaan
barang Export dan Import Freight Forwader biasanya juga disebut
dengan istilah Shipping Agent/Carrier.
Dua hal penting terkait Freight Forwader :
- Reputation – Right of Subrogation
Reputasi dari freight forwader sangat punya pengaruh penting
apakah baik dan berjalan lancer karena ini sangat erat kaitannya
dengan barang – barang/cargo yang akan dibawa.Demikian pula
dengan penyelesaian subrogasi apakah akan berjalan dengan baik.
6. KLAIM
Terkait tuntutan ganti rugi dalam penutupan asuransi pengangkutan laut
(Marine Cargo Insurance) harus memenuhi 2 syarat utama :
1. Kerugian dijamin didalam kondisi polis ( Term & Conditions )
2. Kerugian tersebut terjadi dalam jangka waktu pertanggungan (Period of
Cover )
1. Kerugian dijamin didalam kondisi polis ( Term & Conditions )
Tercover dalam jaminan sesuai yang tercantum dalam Term dan kondisi
polis, ini menegaskan bahwa penyebab timbulnya kerugian adalah
merupakan resiko yang dijamin didalam polis atau sebagai akibat
resiko-resiko yang dipertanggungkan, jika sebaliknya salah satu
penyebab terjadinya kerugian adalah resiko – resiko yang tidak dijamin
didalam polis dan salah satu dalam pengecualian polis ( Clause 4,5,6,7
I.C.C 1/1/82) maka kerugian/kerusakan yang terjadi tidak dijamin oleh
polis dan klaim ditolak.
Insured
Total Loss Actual Total Loss
Partial Loss
General Average
Collosion Liabilities
Keterangan :
1. Total Loss
Suatu kerugian atau kerusakan dikatakan total loss apabila barang
tersebut hancur total, tidak berbentuk sama sekali, musnah
seluruhnya, kegunaannya hilang sama sekali.
2. Partial Loss
Adalah kerugian sebagian atau kerusakan/kerugian yang timbul
lebih kecil daripada nilai tersebut.
1. Kekurangan ( Shortage)
Dalam hal ini, penyelesaiannya dilakukan berdasarkan Nilai
Pertanggungan dari selisih barang yang diserahkan.
2. Kerusakan ( Damage )
Dalam hal penyelesaian dapat dilakukan dalam 2 cara, diantaranya :
- Mengganti besaran kerugian atas barang – barang yang rusak
tersebut
- memperbaiki barang yang rusak tersebut dan mengembalikannya
ke posisi semula.
b) General Average (Kerugian Umum)
Adalah suatu kerugian yang dipikul bersama oleh pihak – pihak yang
terlibat atau mempunyai kepentingan dalam pengangkutan tersebut
sewaktu kejadian terjadi.
Jadi kerugian yang terjadi dipikul bersama antara : pemilik kapal,
pemilik cargo.
1. Pemilik Kapal
2. Pemilik Barang/cargo yang diatas kapal pada saat kejadian.
3. Freight (uang tambang) yang akan diterima
3. Collision Liability
Kerugian yang diakibatkan oleh tabrakan kapal dalam jaminan I.C.C
A. I.C.C B maupun C didalam point. 3 RISK COVERED Both to Blame
Collison Clause yang berbunyi dan dapat diartikan Asuransi ini
mengganti kerugian pada tertanggung atas bagian barang
tanggungan dibawah kontrak pengangkutan dengan klausula
“tabrakan dimana kedua pihak bersalah” dalam hubungan dengan
kerugian yang ditemukan kembali seperti tersebut didalam klausula
ini.
Dalam hal terjadinya klaim oleh pemilik kapal dalam klausula ini
tertanggung setuju untuk memberitahukan perusahaan asuransi
yang akan mempunyai hak atas biaya mereka sendiri dan membela
kepentingan tertanggung mengenai klaim.
PROSEDUR KLAIM
d. Surat Jalan
dokumen pengangkutan barang yang di dalamnya memuat
informasi lengkap mengenai nama pengirim, nama alat angkut
darat ( No. Pol ), data muatan pada pengangkutan darat.
g. Original Polis
Adalah dokumen perjanjian antara pemilik barang dengan pihak
asuransi terkait jaminan barang – barang yang mengalami
kerugian atau kerusakan.
3. Validasi Klaim
Berdasarkan hasil analisa surveyor / loss adjuster yang ditunjuk
oleh penanggung terhadap dokumen pendukung klaim dan
laporan hasil survey kejadian.
- Klaim dinyatakan valid apabila dokumen pendukung lengkap
dan kebenaran kejadian sesuai dengan yang dijamin didalam
polis dan telah memenuhi syarat – syarat pertanggungan.
- Apabila kliam tidak valid maka tuntutan ditolak dan tidak
dapat diproses / Unclaimable