KEGIATAN ANGKUTAN
LAUT
1. Pengiriman atau pengapalan barang
a. Pengirim barang (SHIPPER)
b. Pengangkut (CARRIER)
2. Pihak-pihak lain yang tidak saling mempunyai
hubungan hukum seperti
a. EKSPEDITUR (Perusahaan EMKL = Ekspedisi
Muatan Kapal Laut = FORWARDING)
b. WAREHOUSING (Usaha Pergudangan)
c. STEVEDORING, yaitu usaha pemuatan dan
pembongkaran barang muatan kapal laut
d. LIGHTERAGE
PENGERTIAN DASAR
ASURANSI
1. Istilah asuransi
a. Bahasa Belanda
(VERZEKERING ASSURANTIE = pertanggungan)
VEREZEKERAAR = penanggung
VERZEKERDE = tertanggung
b. Bahasa Inggris
(INSURANCE)
THE INSURER = penanggung
THE ASSURED = tertanggung
c. Dalam praktek (Asuransi = ASSURANTIE)
ASSURADEUR/ASSURADOR – penanggung
GEASSUREERDE = tertanggung
PENGERTIAN DASAR
ASURANSI
2. Definisi
a. Menurut Pasal 246 KUHD (Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang) Asuransi atau pertanggungan,
adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atas kehilangan keuntungan
yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tak tentu.
Catatan : Dapat dilihat disini bahwa pasal 246 KUHD
tidak memuat mengenai Asuransi Jiwa.
PENGERTIAN DASAR
ASURANSI
Lanjutan....
PRINSIP ASURANSI
2) Usaha perasuransian
UU No. 2 Tahun 1992
Peraturan Pemerintah
Peraturan Menteri
PRINSIP ASURANSI
c. Asuransi ditinjau dari aspek juridis dan ekonomis
1) Aspek juridis
Asuransi adalah suatu perjanjian, diatur dalam pasal 246 KUHD dan
pasal 1 UU No. 2/1992
Catatan :
Dengan adanya UU No. 2/1992 tidak menghapus ketentuan yang
terdapat dalam KUHD
Ketentuan yang terdapat dalam KUHD adalah mengenai teori-teori
asuransi, sedangkan UU No. 2/1992 adalah mengenai cara
seseorang/badan hukum untuk mendirikan perusahaan asuransi.
2) Aspek ekonomis
Asuransi merupakan suatu pengalihan resiko/penyebaran resiko, resiko
ini selalu dikaitkan pada hal-hal yang bersifat negatif.
JENIS DAN PRINSIP
ASURANSI
a. Jenis asuransi
Di dalam KUHD dikenal 2 (dua) penggolongan besar tentang asuransi
1) Asuransi jumlah = asuransi jiwa
Asuransi jumlah tidak dikaitkan dengan kerugian yang diderita, tetapi didaasarkan
jumlah pembayaran yang sudah ditentukan
2) Asuransi kerugian = asuransi benda
Dalam asuransi kerugian ganti rugi harus sesuai dengan kerugian yang diderita
Dalam perkembangan asuransi dewasa ini timbul asuransi baru yaitu asuransi
campuran. Asuransi campuran dapat dikaitkan dengan asuransi kecelakaan, dimana
asuransi campuran diperjanjikan sejumlah perjanjian-perjanjian tertentu, akan tetapi
dibayarkan sebagai ganti rugi.
JENIS DAN PRINSIP
ASURANSI
Lanjutan....
b. Peran asuransi
1) Segi sosial
Asuransi memberikan rasa aman, karena memberikan
perlindungan terhadap resiko
2) Segi ekonomis
Asuransi merupakan mitra usaha dalam berbagai
bidang usaha bisnis,
Contoh : pengangkutan udara dan asuransi juga
sebagai penghimpun data.
JENIS DAN PRINSIP
ASURANSI
Lanjutan....
b. Pengecualiannya
1) Perbuatan yang disengaja
2) Ausnya obyek pertanggungan (sifat barang itu
mudah rusak)
3) Pengepakan yang tidak baik
4) Sifat alamiah barang yang mudah rusak
5) Akibat perang
6) Keterlambatan tiba di tujuan
7) Kapal yang mengangkut tidak laik laut
8) Penahan atau penyitaan oleh pemerintah
ASURANSI KEBAKARAN
a. Diatur dalam Pasal 287 s/d 298 KUHD, polis diatur
dalam pasal 256 KUHD (Peraturan Umum) dan pasal
287 KUHD (Peraturan Khusus) dan Indonesia sekarang
ini sudah memakai Polis Standar
1) Polis standar dikeluarkan oleh Dewan Asuransi Indonesia
2) Polis standar ini mencakup semua resiko-resiko yang
diasuransikan dalam kebakaran
b. Resiko-resiko yang diasuransikan dalam asuransi
kebakaran itu adalah :
1) Kebakaran itu sendiri
2) Akibat kebakaran
3) Sebab-sebab lain yang disamakan dengan kebakaran
BILAMANA ASURANSI BERAKHIR
Resiko sudah terealisasi, termasuk pembayaran
ganti rugi
Pembatalan, artinya dibatalkan oleh penanggung
(Perusahaan Asuransi) atau tertanggung
Batal dengan sendirinya kalau persyaratan untuk
asuransi tersebut tidak dipenuhi lagi.
FAKTA DAN DATA
Tipe Claim (Sumber : P&I Club)
6. RETURN CLAUSE
Syarat ini menentukan bahwa kapal yang berada (tertahan) di
pelabuhan lebih dari 30 hari dapat memperoleh kembali sebagian
dari premi yang telah dibayar.
7. INCHMAREE CLAUSE
Akibat dari peridtiwa yang dialami oleh S.S> INCHMAREE (yang
digunakan sebagai nama dari syarat ini), para penanggung sepakat
untuk menanggung kerugian/kerusakan pada H&M yang diakibatkan
oleh :
a. Kelalaian Nakhoda, Perwira kapal, Masinis, ABK dan Pandu
b. Peledakan, pecahnya ketel, pecah/retaknya as (SHAFT) atau “LATENT
DEFECT” pada H&M.
SYARAT-SYARAT
ASURANSI LAUT
Lanjutan....
8. NEGLIGENCE CLAUSE
Dalam perjanjian pengangkutan (CONTRACT OF
AFFREIGHMENT) terdapat syarat bahwa pengangkut dan kapal
tidak bertanggung jawab atas kerugian/kerusakan yang diakibatkan
oleh kelalaian atau kesalahan Nakhoda, ABK, Pandu dan orang-
orang lain yang bekerja untuk pengangkut mengenai navigasi dan
manajemen kapal. Syarat tersebut dicantumkan dalam THE
HAGUE RULES sbb :
(pengangkut maupun kapal tidak bertanggung jawab atas kerugian
atau kerusakan yang timbul akibat dari perbuatan, kelalaian atau
kesalahan Nakhoda, pegawai kapal, pandu atau pegawai-pegawai
pengangkut dalam navigasi atau manajemen kapal)
SYARAT-SYARAT
ASURANSI LAUT
Lanjutan....
9. FRANCHISE CLAUSE
Syarat franchise menentukan bahwa sebagaian
tertentu dari kerugian menjadi beban tertanggung
tidak mendapat ganti rugi dari penanggung.
10. DEDUCTABLE CLAUSE
Penanggung hanya mengganti rugi bila kerugian itu
jumlahnya di atas jumlah potongan (DEDUCTION)
sebesar 3%.
Jika kerugian Rp. 40.000,00 atau 2% dari Rp. 2
juta, tidak ada ganti rugi karena jumlah kerugian di
bawah jumlah potongan (DEDUCTION).
SYARAT-SYARAT
ASURANSI LAUT
Lanjutan....
2. PARTICULAR AVERAGE
Kerugian laut khusus (Particular Average) adalah kerugian yang menimpa sendiri-sendiri,
kerugian tersebut menjadi beban masing-masing kepentingan (Interest).
3. PARTICULAR CHARGE
a. Jika kepentingan (Interest) yang dipertanggungjawabkan ditimpa bahaya, pemiliknya harus
berusaha sewajarnya menyelamatkan dan mengamankannya atau setidak-tidaknya berusaha
untuk menghindarkan timbulnya kerugian agar tidak bertambah besar.
b. Biaya yang dikeluarkan oleh tertanggung untuk menyelamatkan kepentingan disebut biaya
khusus (Particular Charges), sepanjang biaya tersebut tidak termasuk biaya kerugian laut
umum (General Average Charges) atau biaya Salvage (Salvage Charges). Kedalam biaya
khusus dapat dimasukkan “SUE AND LABOUR CHARGES”
BAHAYA LAUT
Lanjutan....
CLUB
P & I memberi tanggungan kepada para anggotanya dari
dua segi yaitu : segi perlindungan (PROTECTION) dan
segi jaminan (IDEMNITY).
Setiap pemiliki kapal, khususnya kapal-kapal yang
beroperasi keluar negeri dapat menjadi anggota P & I
Club, dengan membayar uang iuran setiap tahun.
Besarnya uang iuran ditentukan berdasarkan tonase
kapal yang dimiliki oleh anggota.
Perlindungan (Protection) berhubungan dengan kewajiban
(Liability) dalam mengoperasikan kapal sebagai kapal (as
a ship), yaitu melindungi kapal dari resiko yang
dialaminya, yaitu resiko yang tidak mendapat ganti rugi
dari penanggung (Underwriters)
PROTECTION AND
INDEMNITY
Lanjutan....
Oleh karena tanggungan yang diberikan oleh P & I Club kepada anggotanya adalah
untuk melindungi mereka atas kerugian yang dialami dalam mengoperasikan kapal-
kapalnya, maka ganti rugi yang tercantum dalam polis mengandung unsur
kewajiban (LIABILITY CLAIM), yang meliputi kerugian-kerugian sebagai berikut :
Untuk perlindungan (Protection)
Kerugian karena kapal bertabrakan
Ganti rugi untuk kehilagan jiwa dan kecelakaan orang
Biaya ABK yang sakit dan/atau yang direpatriasi
Biaya dokter atau pengobata untuk ABK dan penumpang
Biaya mengangkat kapal yang tenggelam
Ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan oleh kapal terhadap dermaga
PROTECTION AND
IDEMNITY
Lanjutan....
Biaya karantina
Ganti rugi atas kerugian barang-barang yang
diangkut
Ganti rugi kepada kapal lain yang mengalami
kerusakan yang ditimbulkan oleh kapal sendiri
Dalam kerugian laut umum
Kerugian-kerugian lain yang tidak mendapat ganti
rugi dari penanggung (Underwriters)
PROTECTION AND
INDEMNITY
Lanjutan....
Jika kapal mengalami tabrakan, maka kerugian yang mungkin diderita kapal
tersebut adalah :
a. Kerugian fisik kapal, yaitu biaya memperbaiki kerusakan kapal. Ganti rugi atas
kerugian fisik kapal ditanggung oleh penanggung berdasarkan pertanggungan
H & M adalah sebagai berikut :
Menurut peraturan Inggris penanggung hanya mengganti sebesar ¾ dari kerugian.
Kerugian yang ¼ lagi dapat diperoleh gantinya dari P&I Club.
Menurut peraturan USA, penanggung membayar kerugian sepenuhnya.
Menurut peraturan Belanda, kerugian diganti sepenuhnya, tetapi maksimal
sebebsar harga pertanggungan
Menurut peraturan Indonesia, pasal 713 s/d 718 KUHD, menurut STANDARD
INDONESIA HULL FORM diganti sepenuhnya
TABRAKAN KAPAL
Lanjutan....