Anda di halaman 1dari 13

PELAKSANAAN PEMBEBANAN HIPOTEK ATAS KAPAL

PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), Tbk.


CABANG PONTIANAK
Oleh: Indah Kusuma Wardhani, SH, MH*)

Abstrak
Pemberian kredit merupakan kegiatan usaha yang paling utama bagi bank karena bank dapat
memperoleh pendapatan terbesar yang berasal dari pembayaran bunga kredit dan provisi. Dalam
pemberian kredit, debitur dapat menyerahkan jaminan berupa kapal yang dibebani dengan hak
jaminan berupa hipotek. Namun pengaturan hak jaminan tersebut masih tersebar di beberapa
peraturan perundang-undangan sehingga sering menimbulkan permasalahan di dalam
implementasinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di BNI Cabang Pontianak, diperoleh hasil
sebagai berikut: pelaksanaan pembebanan hipotek atas kapal di BNI Cabang Pontianak sudah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, khususnya Pasal 28 s/d Pasal 31 Peraturan Menteri
Perhubungan No. 13 Tahun 2012, dimana pembebanan hipotek atas kapal dilakukan dengan
pembuatan akta hipotek oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak
yang bertindak sebagai Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal. Dan sebagai bukti bahwa
kapal telah dibebani hipotek, kepada bank (penerima hipotek) diberikan grosse akta hipotek kapal
bersamaan dengan grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama kapal, sedangkan
minuta akta hipotek kapal disimpan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak.
Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaannya adalah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Pontianak belum memiliki Standard Operational Procedure (SOP), sehingga
pelaksanaan pembebanan hipotek atas kapal menjadi tidak jelas, terutama yang berkaitan dengan
waktu dan biaya pengurusan.

Kata kunci: Pembebanan hipotik atas kapal

Abstract
Giving credit is the most important business activities for banks because the banks can obtain the
largest revenue derived from loan interest payments and provisions. In lending, borrowers can
submit collateral vessels loaded with a security interest in the form of a mortgage. However, setting
the security interest was scattered in several laws that often cause problems in implementation.
Based on research conducted in BNI Pontianak, the results are as follows: implementation of the
mortgage on the boat loading in BNI Pontianak is in conformity with the legislation, in particular
Article 28 s / d Article 31 of the Regulation of the Minister of Transportation No. 13 In 2012, in
which mortgage loading aboard the mortgage deed done by the Head Office of Pontianak
Kesyahbandaran and Port Authority officials who act as Registrar and Registrar Baliknama Ship.
And as proof that the ship has been mortgaged, the bank (mortgage recipients) given grosse ship
mortgage deed along with the certificate of registration grosse grosse deed baliknama ship or
vessel, while the minutes of the ship mortgage deed recorded in the Office of the Port Authority
Kesyahbandaran and Pontianak. Barriers that occur in practice is Kesyahbandaran Office and the
Port Authority of Pontianak not have a Standard Operating Procedure (SOP), so that the
implementation of the mortgage loading on board is not clear, especially with regard to the time
and cost of maintenance.

Keywords: Imposition of mortgages on the ship

*)
Dosen Fakultas Hukum Universitas Borobudur

433
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012

A. Pendahuluan rikan, bank melayani kebutuhan pembia-


Modal merupakan salah satu faktor pro- yaan serta melancarkan sistem pemba-
duksi yang penting karena modal dibutuhkan ngunan bagi semua sektor perekonomi-
dalam kelanjutan dan pengembangan usaha an.”2
dan kegiatan ekonomi. Kebutuhan akan modal
ini tidak selalu dapat dipenuhi manusia secara Sedangkan M. Bahsan dalam bukunya
otonom, maka kebutuhan akan modal ini harus “Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perban-
diperoleh dari pihak luar. kan Indonesia,” mengatakan bahwa:
Dalam sistem ekonomi dewasa ini, pihak “Salah satu kegiatan usaha perbankan
yang biasa menyediakan modal dalam bentuk adalah berupa pemberian kredit. Pembe-
dana tunai dikenal dengan istilah lembaga rian kredit merupakan pemberian pinja-
keuangan. Lembaga keuangan ini bisa berupa man uang oleh bank kepada anggota
lembaga keuangan bank maupun lembaga masyarakat yang umumnya disertai de-
keuangan bukan bank. ngan penyerahan jaminan kredit oleh
“Lembaga perbankan merupakan inti debitur (peminjam). Terhadap penerima-
dari sistem keuangan dari setiap negara. an jaminan kredit tersebut terkait dengan
Bank adalah lembaga keuangan yang berbagai ketentuan hukum jaminan.”3
menjadi tempat bagi orang perseorangan,
badan-badan usaha swasta, badan-badan Bank sebagai badan usaha yang wajib
usaha milik negara, bahkan lembaga- dikelola berdasarkan prinsip kehati-hatian
lembaga pemerintahan menyimpan dana- (prudential principle) tidak terlepas dari keten-
dana yang dimilikinya. Melalui kegiatan tuan hukum yang berlaku agar dapat me-
perkreditan dan berbagai jasa yang dibe- ngamankan dan melindungi kepentingan-nya.
rikan, bank melayani kebutuhan pembia- Jaminan kredit yang diterima bank dari debitur
yaan serta melancarkan mekanisme sis- termasuk sebagai salah satu objek yang ber-
tem pembayaran bagi semua sektor kaitan dengan kepentingan bank. Jaminan kre-
perekonomian.”1 dit tersebut harus dapat diyakini sebagai jami-
nan yang baik dan berharga sehingga akan da-
Muhammad Djumhana mengemukakan pat memenuhi fungsi-fungsinya, antara lain
pendapatnya mengenai sektor perbankan da- dengan memerhatikan aspek hukum yang
lam bukunya yang berjudul “Hukum Perban- terkait termasuk aspek hukum jaminan.4
kan di Indonesia.” Menurutnya, sektor perban- “Mengenai asas perbankan yang dianut
kan memiliki posisi strategis sebagai lembaga di Indonesia dapat diketahui dari keten-
intermediasi dan penunjang sistem pembaya- tuan Pasal 2 Undang-Undang No. 10
ran merupakan faktor yang sangat menentukan Tahun 1998 tentang Perbankan yang me-
dalam proses pembangunan nasional di bidang ngemukakan bahwa, “Perbankan Indone-
ekonomi. sia dalam melakukan usahanya berasas-
“Bank sebagai lembaga intermediasi di- kan demokrasi ekonomi dengan meng-
maksudkan sebagai perantara pihak- gunakan prinsip kehati-hatian”5
pihak yang mempunyai kelebihan dana
(surplus of fund) dengan pihak-pihak Prinsip kehati-hatian bank dalam pembe-
yang kekurangan dan memerlukan dana rian kredit diimplementasikan dengan istilah
(lack of fund). Jadi dengan demikian per- 5C yang sudah menjadi standar penentuan ke-
bankan akan bergerak dalam kegiatan layakan pemberian kredit. 5C terdiri dari cha-
perkreditan dan berbagai jasa yang dibe- racter (watak), capacity (kemampuan debitur),

1
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional, Jakarta: Kencana, 2011, hal. 7.
2
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hal. xvii.
3
M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2007, hal. 70.
4
Loc.Cit.
5
Hermansyah, Op.Cit., hal. 18.

434
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani

capital (modal), collateral (jaminan), condi- yang diatur dalam Pasal 314 ayat (3) KUHD
tions of economy (kondisi ekonomi).6 serta Konvensi Internasional tentang Piutang
Berkaitan dengan kegiatan pemberian Maritim dan Mortgage 1993 yang ditetapkan
kredit (pinjam-meminjam), dalam prakteknya dalam Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2005
pihak bank selaku kreditur meminta adanya tentang Pengesahan International Convention
suatu jaminan yang diberikan oleh debitur. on Maritime Liens and Mortgages 1993.8
Bentuk jaminan yang biasanya diberikan Salah satu ciri jaminan atas utang de-
berupa Hak Tanggungan sebagaimana diatur wasa ini adalah bahwa jaminan atas utang
dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tersebut menganut asas publisitas, yaitu:
tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta “Asas bahwa semua hak, baik hak tang-
Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah gungan, hak fidusia, dan hipotek harus
(disebut Undang-Undang Hak Tanggungan) didaftarkan. Pendaftaran ini dimaksud-
yang merupakan pelaksanaan Pasal 51 Un- kan supaya pihak ketiga dapat mengeta-
dang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Pera- hui bahwa benda jaminan tersebut se-
turan Dasar Pokok-pokok Agraria (disebut dang dilakukan pembebanan jaminan.
UUPA). Pendaftaran hak tanggungan di Kantor
Di samping itu, hak jaminan lainnya Badan Pertanahan Nasional Kabupaten/
yang banyak digunakan saat ini untuk menda- Kota, pendaftaran fidusia dilakukan di
patkan modal usaha dari kreditur adalah meng- Kantor Pendaftaran Fidusia pada Kantor
gunakan obyek jaminan berdasarkan keperca- Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
yaan, sedangkan obyek jaminan tetap berada Manusia, sedangkan pendaftaran hipotek
di tangan pemilik barang yaitu melalui hipotek kapal laut dilakukan di depan pejabat
atas kapal, sebagaimana diatur dalam Pasal pendaftar dan pencatat balik nama, yaitu
1162 sampai dengan Pasal 1232 Kitab Un- syahbandar.”9
dang-Undang Hukum Perdata (disebut KUH-
Perdata), Pasal 314 sampai dengan Pasal 316 Asas publisitas ini dianut dalam jaminan
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (dise- hipotek atas kapal, yang dengan demikian bisa
but KUHD), Undang-Undang No. 17 Tahun lebih melindungi kepentingan kreditur sebagai
2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah penerima jaminan hipotek atas kapal, terlebih
No. 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan, dan lagi objek fisik jaminan hipotek atas kapal
Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 Tahun tidak diserahkan kepada kreditur.
2012. Bertitik tolak dari latar belakang masalah
Menurut Hermansyah, perjanjian kredit tersebut, maka penulis tertarik untuk melaku-
merupakan: kan penelitian mengenai berbagai permasala-
“Perjanjian pokok (prinsipiil) yang bersi- han yang berkaitan dengan “Pelaksanaan Pem-
fat riil. Sebagai perjanjian prinsipiil, ma- bebanan Hipotek Atas Kapal Pada PT. Bank
ka perjanjian jaminan adalah assessor- Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Pon-
nya. Ada dan berakhirnya perjanjian tianak.”
jaminan bergantung pada perjanjian po-
kok. Arti riil ialah bahwa terjanjinya B. Pokok Permasalahan
perjanjian kredit ditentukan oleh penye- Berdasarkan uraian tersebut, beberapa
rahan uang oleh bank kepada nasabah permasalahan yang akan diteliti adalah:
debitur.”7 1. Apakah pelaksanaan pembebanan hi-
potek atas kapal di PT. Bank Negara
Saat ini, pemberian jaminan berupa hi- Indonesia (Persero) Tbk Cabang Pon-
potek atas kapal masih tunduk pada aturan tianak sudah sesuai dengan peraturan

6
Irma Devita Purnamasari, Hukum Jaminan Perbankan, Bandung: Kaifa, 2011, hal. 18.
7
Hermansyah, Op.Cit., hal. 71.
8
Irma Devita Purnamasari, Op.Cit., hal. 116.
9
Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, hal. 9.

435
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012

perundang-undangan? tentang Hak Tanggungan.


2. Bagaimana hambatan-hambatan yang Pengertian kapal dapat dilihat dalam Pa-
dihadapi oleh PT. Bank Negara Indo- sal 1 angka (36) Undang-Undang No. 17 Ta-
nesia (Persero) Tbk Cabang Pontianak hun 2008 tentang Pelayaran. Kapal adalah:
sebagai kreditur dalam pelaksanaan “Kendaraan air dengan bentuk dan jenis
pembebanan hipotek atas kapal? tertentu, yang digerakkan dengan tenaga
angin, tenaga mekanik, energi lainnya,
C. Kerangka Teori ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan
yang berdaya dukung dinamis, kendara-
1. Pengertian Hipotek Atas Kapal an di bawah permukaan air, serta alat
Ada 2 kata yang tercantum dalam istilah apung dan bangunan yang terapung yang
hipotek kapal, yaitu kata hipotek dan kapal di- tidak berpindang-pindah.”
mana masing-masing istilah tersebut mempu-
nyai konsepsi yang berbeda antara satu sama Inti definisi kapal tersebut adalah kapal
lain. Hipotek berasal dari kata hypotheek dari merupakan kendaraan air dengan bentuk dan
Hukum Romawi yaitu hypotheca yaitu suatu jenis apa pun. Kendaraan air dapat digerakkan
jaminan utang dimana barang tanggungan ti- dengan: (a) tenaga mekanik; (b) tenaga angin
dak dipindahkan ke dalam tangan orang yang atau tunda; (c) berdaya dukung dinamis; (d)
mengutangkan tetapi barang itu selalu dapat kendaraan di bawah permukaan air; dan (e)
diminta/dituntut meskipun barang itu sudah alat apung dan bangunan terapung.12
berada di tangan orang lain apabila orang yang Apabila dikaji dari beratnya, kapal dapat
berutang tidak memenuhi kewajibannya.10 dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kapal yang
Pengertian hipotek juga dapat dilihat beratnya kurang dari 20m³ dan kapal yang
dalam Pasal 1162 KUHPerdata, yaitu: “Suatu beratnya di atas 20m³. Perbedaan berat, akan
hak kebendaan atas benda-benda tak bergerak, berpengaruh pada jenis pembebanan jaminan.
untuk mengambil penggantian daripadanya Apabila beratnya kurang dari 20m³, maka lem-
bagi pelunasan bagi suatu perikatan.” Selain baga jaminan yang digunakan adalah fidusia,
itu, Vollmar mengartikan hipotek adalah: sedangkan kapal yang beratnya di atas 20m³,
“Sebuah hak kebendaan atas benda-ben- maka pembebanannya menggunakan hipotek.
da tak bergerak tidak bermaksud untuk Pengertian hipotek kapal menurut Pasal 1
memberikan orang yang berhak (peme- angka 12 Undang-Undang Pelayaran adalah:
gang hipotek) sesuatu nikmat dari suatu “Hak agunan kebendaan atas kapal yang
benda, tetapi ia bermaksud memberikan terdaftar untuk menjamin pelunasan u-
jaminan belaka bagi pelunasan sebuah tang tertentu yang memberikan kedudu-
hutang dengan dilebihdahulukan.11 kan yang diutamakan kepada kreditur
tertentu terhadap kreditur lain.”
Konstruksi hukum pada kedua definisi
ini mengacu pada pembebanan pada benda Sedangkan menurut Salim HS, hipotek
tidak bergerak. Benda tidak bergerak tidak ha- atas kapal adalah:
nya atas kapal laut yang berukuran 20 m3, “Hak kebendaan atas kapal yang dibu-
tetapi juga pada pembebanan hak atas tanah. kukan atau didaftarkan (biasanya dengan
Hak atas tanah yang dapat dibebani dengan isi kotor dan di atas 20 m³ diberikan de-
hipotek terdiri atas tanah kini tidak berlaku ngan akta autentik, guna menjamin tagi-
lagi karena Buku II KUHPerdata yang berkai- han hutang.”13
tan dengan hipotek atas tanah telah dicabut
dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1999 Kapal yang dibukukan atau didaftar ada-

10
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa, 1985, hal. 78.
11
Salim HS, Op.Cit., hal. 195.
12
Ibid., hal. 196.
13
Ibid., hal. 197.

436
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani

lah grosse akta yang merupakan salinan perta- 2) Penerima hipotek (theekbank, hypo-
ma dari asli (minuta) akta. Diberikan dengan theekhouder atau hypotheek-nemer)
kata autentik maksudnya adalah bahwa hipo- yaitu pihak yang menerima hipotek,
tek atas kapal itu harus dilakukan dengan akta pihak yang meminjamkan uang di ba-
autentik. Artinya dibuat di muka dan di hada- wah ikatan hipotek. Biasanya yang me-
pan pejabat yang berwenang untuk itu. Pejabat nerima hipotek ini adalah lembaga per-
yang berwenang untuk membuat akta autentik bankan dan atau lembaga keuangan
adalah pejabat pembuat akta kapal laut. nonbank.14
Menjamin tagihan hutang, maksudnya,
bahwa dengan adanya hipotek kapal tersebut Dalam perjanjian hipotek kapal, yang
memberikan keamanan dan menjamin kepas- menjadi objek yaitu kapal yang telah dibuku-
tian hukum bagi kreditur. Apabila debitur kan dan dijadikan jaminan hutang.
wanprestasi, maka terhadap objek hipotek
kapal laut tersebut dapat dilakukan pelelangan 4. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam
di muka umum dengan tujuan untuk pelunasan Hipotek Kapal
suatu hutang pokok, bunga, dan biaya-biaya Sejak terjadinya pembebanan hipotek
lainnya. atas kapal, maka sejak saat itulah timbul akibat
hukum bagi kedua belah pihak. Akibat hukum
2. Dasar Hukum Hipotek atas Kapal itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang
Peraturan perundang-undangan yang saling bertimbal balik.15
mengatur tentang hipotek atas kapal dapat dili- 1) Hak dan Kewajiban Pemberi Hipotek
hat pada peraturan perundang-undangan beri- Hak pemberi hipotek, diantaranya: (a)
kut ini: tetap menguasai bendanya; (b) mem-
1) Pasal 1162 sampai dengan Pasal 1232 pergunakan bendanya; (c) melakukan
KUHPerdata. tindakan penguasaan asal tidak meru-
2) Pasal 314 sampai dengan Pasal 316 gikan penerima hipotek; dan (d) berhak
Kitab Undang-Undang Dagang. menerima uang pinjaman kredit.
3) Pasal 60 sampai dengan Pasal 66 Un- Kewajiban pemberi hipotek, diantara-
dang-Undang No. 17 Tahun 2008 ten- nya: (a) membayar pokok beserta
tang Pelayaran. bunga pinjaman uang kredit dari jami-
4) Pasal 33 dan Pasal 35 Peraturan Peme- nan hipotek; dan (b) membayar denda
rintah No. 51 Tahun 2002 tentang Per- atas keterlambatan melakukam pemba-
kapalan. yaran pokok pinjaman kredit dan
5) Pasal 2 sampai dengan Pasal 39 Pera- bunga.
turan Menteri Perhubungan No. 13 Ta- 2) Hak dan Kewajiban Penerima Hipotek
hun 2012 tentang Pendaftaran dan Hak penerima hipotek, diantaranya: (a)
Kebangsaan Kapal. memperoleh penggantian daripadanya
untuk pelunasan piutangnya (ver-
3. Subjek dan Objek Hipotek atas Kapal shaals-recht) jika debitur wanprestasi;
Dalam perjanjian hipotek kapal, yang dan (b) memindahkan piutangnya, ka-
menjadi subjek (para pihak) adalah: rena hipotek bersifat accesoir, maka
1) Pemberi hipotek (hypotheekgeveer) dengan berpindahnya hutang pokok,
yaitu mereka yang sebagai jaminan hipotek ikut berpindah.
memberikan suatu hak kebendaan (hi-
potek), atas bendanya yang tidak ber- 5. Prosedur dan Syarat-syarat Pembeba-
gerak, biasanya mereka mengadakan nan Hipotek atas Kapal
suatu utang yang terikat pada hipotek, Prosedur dan syarat-syarat dalam pem-
tetapi hipotek atas beban pihak ketiga. bebanan hipotek atas kapal diatur dalam KUH-
14
Ibid., hal. 200.
15
Ibid., hal. 211.

437
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012

Perdata, KUHD, Undang-Undang Nomor 17 akta hipotek kapal.17


Tahun 2008 tentang Pelayaran, Peraturan c. Akta hipotek atas kapal memuat: (a)
Pemerintah No. 51 Tahun 2002 tentang Per- nomor dan tanggal akta, (b) nama dan
kapalan, dan Peraturan Menteri Perhubungan tempat kedudukan Pejabat Pendaftar
No. 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan dan Pencatat Baliknama Kapal, (c)
Kebangsaan Kapal. Prosedur yang ditempuh nama dan domisili pemberi dan pene-
untuk melaksanakan pembebanan hipotek atas rima hipotek, (d) nomor dan tanggal
kapal adalah: akta pendaftaran atau akta baliknama,
a. Kapal yang telah didaftarkan dalam (e) data kapal, (f) dasar pembebanan
daftar kapal Indonesia. Pembebanan hipotek, (g) nilai hipotek; dan hal-hal
hipotek atas kapal dilakukan dengan lain yang diperjanjikan. Kemudian akta
pembuatan akta hipotek kapal oleh Pe- hipotek atas kapal ditandatangani oleh
jabat dan Pencatat Baliknama Kapal di pemilik kapal, penerima hipotek, Peja-
tempat kapal didaftarkan dan dicatat bat Pendaftar dan Pencatat Baliknama
dalam daftar induk kapal yang bersang- Kapal, dan Pegawai Pembantu Pendaf-
kutan.16 taran dan Baliknama Kapal.18
b. Pemilik kapal dan penerima hipotek d. Sebagai bukti kapal telah dibebani hi-
atau penerima hipotek secara sendiri potek maka penerima hipotek diberikan
atas kuasa pemilik kapal (dibuat di grosse akta hipotek kapal.19
hadapan Notaris) mengajukan permo-
honan kepada Pejabat Pendaftar dan 6. Sifat Perjanjian Hipotek atas Kapal
Pencatat Baliknama Kapal di tempat Pada prinsipnya, sifat perjanjian dapat
kapal didaftar. Permohonan tersebut dibagi menjadi 2 macam yaitu perjanjian po-
harus dilengkapi dengan: (a) perjanjian kok dan perjanjian accessoir. Perjanjian pokok
kredit, (b) asli grosse akta pendaftaran merupakan perjanjian untuk mendapatkan fa-
kapal atau grosse akta baliknama kapal, silitas kredit dari bank atau disebut perjanjian
(c) dan kuasa pemilik kapal. Selanjut- kredit. Sedangkan perjanjian accesoir merupa-
nya, Pejabat Pendaftar dan Pencatat kan perjanjian tambahan. Perjanjian pembeba-
Baliknama Kapal melakukan penelitian nan hipotek kapal merupakan perjanjian acce-
kelengkapan persyaratan dalam waktu soir atau tambahan. Keberadaan perjanjian
paling lama 5 (lima) hari kerja sejak hipotek atas kapal ini adalah tergantung pada
permohonan diterima secara lengkap. perjanjian pokoknya.20 Jadi apabila perjanjian
Apabila permohonan belum terpenuhi, pokoknya (perjanjian kredit) berakhir, maka
Pejabat Pendaftar dan Pencatat Balik perjanjian tambahannya (perjanjian hipotek
nama Kapal mengembalikan permoho- atas kapal) juga ikut berakhir.
nan kepada pemohon untuk meleng-
kapi persyaratan. Permohonan yang di- 7. Jangka Waktu Berlakunya Hipotek atas
kembalikan dapat diajukan kembali ke- Kapal
pada Pejabat Pendaftar dan Pencatat Jangka waktu berlakunya hipotek kapal
Baliknama Kapal setelah kekurangan tergantung pada substansi perjanjian pokok
kelengkapan persyaratan dilengkapi. atau perjanjian kredit yang dibuat antara de-
Setelah kelengkapan persyaratan pem- bitur (pemilik kapal/kuasanya) dengan kreditur
bebanan hipotek atas kapal telah ter- (bank). Menurut jangka waktunya, perjanjian
penuhi, maka Pejabat Pendaftar dan kredit dapat digolongkan menjadi 3 macam,
Pencatat Baliknama Kapal membuat yaitu kredit jangka pendek, kredit jangka me-

16
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Pasal 28.
17
Ibid., Pasal 29.
18
Ibid., Pasal 30.
19
Ibid., Pasal 31.
20
Salim HS, Op.Cit., hal. 211.

438
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani

nengah, dan kredit jangka panjang.21 kapal ada 2 pihak. Pertama, pihak pemberi hi-
potek yaitu mereka yang sebagai jaminan
8. Roya/Hapusnya Hipotek atas Kapal memberikan suatu hak kebendaan/zakelijke
Hapusnya hipotek adalah tidak berlaku recht (hipotek), atas bendanya yang tidak ber-
lagi hipotek yang dibebankan atas kapal. Di gerak, biasanya mereka mengadakan suatu
dalam Pasal 1209 KUHPerdata diatur tentang utang yang terikat pada hipotek, tetapi hipotek
hapusnya hipotek. Hapusnya hipotek karena 3 atas beban pihak ketiga. Pihak pemberi hipo-
hal yaitu: hapusnya perikatan pokok, pelepa- tek biasanya adalah debitur sebagai pihak yang
san hipotek oleh kreditur, dan pengaturan berutang. Kedua, pihak penerima hipotek yaitu
urutan tingkat oleh pengadilan. Kapal yang pihak yang menerima hipotek, pihak yang me-
tidak lagi dijadikan jaminan utang dengan minjamkan uang di bawah ikatan hipotek.
pembebanan hipotek atas kapal, dilakukan Biasanya pihak yang menerima hipotek ini
pencoretan hipotek (roya). adalah bank sebagai pihak yang berpiutang.
Pencoretan hipotek (roya) dilakukan Pengaturan mengenai prosedur dan sya-
oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Balik- rat-syarat dalam pembebanan hipotek atas ka-
nama Kapal. Pencoretan hipotek (roya) dilaku- pal terdapat pada KUHPerdata, KUHD, Un-
kan berdasarkan: permohonan penerima hipo- dang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pe-
tek atas kapal atau penerima pengalihan hipo- layaran, Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun
tek atas kapal; permohonan pemberi hipotek 2002 tentang Perkapalan, dan Peraturan Men-
atas kapal; atau penetapan Pengadilan Negeri/- teri Perhubungan No. 13 Tahun 2012 tentang
putusan pengadilan yang telah mempunyai Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal. Dalam
kekuatan hukum tetap. Roya dilakukan dengan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 31 ayat (2) dan (3)
cara membuat catatan tentang berakhirnya Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 Tahun
pembebanan dan mencoret mencoret catatan 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan
tentang pembebanan. Kemudian catatan disa- Kapal disebutkan bahwa pembebanan hipotek
lin dalam grosse akta hipotek kapal dan di- atas kapal dilakukan dengan pembuatan akta
kembalikan kepada pemilik kapal. hipotek kapal oleh Pejabat dan Pencatat Balik
nama Kapal di tempat kapal didaftarkan dan
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan dicatat dalam daftar induk kapal yang bersang-
kutan. Dan sebagai bukti bahwa kapal telah
1. Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas dibebani hipotek, maka kepada bank sebagai
Kapal di PT. Bank Negara Indonesia penerima hipotek diberikan grosse akta hipo-
(Persero) Tbk Cabang Pontianak tek kapal yang telah ditandatangani oleh Peja-
Hipotek atas kapal adalah hak jaminan bat Pendaftar dan Pejabat Baliknama Kapal
kebendaan atas kapal yang terdaftar untuk atau Pegawai Pembantu Pendaftar dan Balik
menjamin pelunasan utang tertentu yang nama Kapal.
memberikan kedudukan yang diutamakan ke- Di BNI Cabang Pontianak, untuk pelak-
pada kreditur tertentu terhadap kreditur lain. sanaan pembebanan hipotek atas kapal diper-
Hipotek atas kapal merupakan salah satu hak lukan beberapa tahapan sebagai berikut:
jaminan kebendaan yang adanya karena diper- a. Tahap Permohonan Pemberian Fasilitas
janjikan lebih dahulu antara kreditur dengan Kredit
debitur. Perjanjian hipotek atas kapal (atau Sebelum mendapatkan fasilitas kre-
disebut Akta Hipotek Kapal) bersifat accessoir dit, calon debitur harus mengajukan surat
artinya perjanjian hipotek atas kapal bukanlah permohonan pemberian fasilitas kredit
perjanjian yang berdiri sendiri tetapi lahirnya, dalam bentuk tertulis kepada bank. Dalam
keberadaannya (eksistensinya), atau hapusnya surat permohonan tersebut, dimuat bebe-
tergantung pada perjanjian pokoknya yaitu rapa keterangan seperti: riwayat perusa-
perjanjian kredit atau perjanjian utang lainnya. haan, tujuan penggunaan kredit, jumlah
Selain itu, dalam perjanjian hipotek atas dan jangka waktu kredit, cara pengembali-
21
Ibid., hal. 212.

439
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012

an kredit, dan jaminan kredit. Selanjutnya, bank memberitahukan


kepada calon debitur untuk melakukan pe-
b. Tahap Penelitian Dokumen naksiran (appraisal) terhadap barang jami-
Tahap selanjutnya, bank melakukan nan yang diserahkan, misalnya tanah dan
penelitian dari aspek legalitas terhadap bangunan. Untuk pemberian fasilitas kredit
surat permohonan dan dokumen-dokumen dengan plafond minimal 1 Miliar, barang
yang dipersyaratkan oleh bank. Dokumen- jaminan harus ditaksir (appraisal) oleh pi-
dokumen tersebut, diantaranya: (a) surat- hak penaksir yang menjadi rekanan bank.
surat kapal; (b) keselamatan kerja yang Setelah proses penaksiran (appraisal) dila-
termasuk dalam kelengkapan kapal; dan kukan, kemudian dilihat apakah nilai ba-
(c) grosse akta kapal. Apabila kepemilikan rang jaminan dapat menutupi kreditnya.
kapal atas nama perusahaan, maka bank Biasanya ditentukan bahwa nilai barang
akan meminta dokumen-dokumen yang jaminan 125% dari jumlah kredit. Dalam
berkaitan dengan legalitas perusahaannya. hal ini, pihak bank harus melakukan dis-
Namun apabila kapal atas nama pihak lain kusi dengan Pimpinan SKC (Sentra Kredit
(perorangan), maka bank akan menanya- Kecil). Pihak bank juga harus melihat
kan keperluannya dalam permohonan fasi- informasi dari Bank Indonesia mengenai
litas kredit yang diajukan terhadap bank, barang jaminan dan prospek usaha dari
apakah fasilitas kredit tersebut digunakan calon debitur. Apabila sudah disetujui, ma-
untuk prefinancing atau pembelian kapal ka dibuatlah surat permohonan tertulis dan
baru di perusahaan atau perorangan. Selan- pihak marketing akan melengkapi bebera-
jutnya, bank melakukan penelitian dari pa data yang dibutuhkan, seperti:
aspek legalitas terhadap dokumen-doku- a. daftar pemasok dan daftar pelanggan;
men lainnya yaitu fotokopi akta pendirian b. Surat Perintah Kerja (seperti kontrak/
PT, fotokopi anggaran dasar PT dan peru- perjanjian);
bahannya, KTP para pengurus (direksi), c. bukti transaksi yang dilakukan oleh
KK; NPWP dari PT dan para pengurus nasabah debitur (seperti rekening giro,
(direksi), SIUUG, SIUPAL, TDP, laporan rekening koran, dan rekening simpanan
keuangan perusahaan, dan fotokopi grosse perusahaan); dan
akta kapal. d. izin-izin lain yang terkait dengan usaha
Bank juga melakukan penelitian, kelengkapan kapal (seperti sertifikat
apakah perusahaan tersebut sudah pernah kapal yang dikeluarkan oleh Biro Kla-
menerima pinjaman/kredit dari lembaga sifikasi Indonesia).
keuangan lainnya. Apabila perusahaan ter- Apabila semua persyaratan sudah
sebut sudah pernah menerima pinjaman/ dipenuhi, maka pihak marketing akan me-
kredit dari lembaga keuangan lainnya, ma- meriksa grosse akta asli untuk dicheck
ka bank akan mempertimbangkan apakah bersih/tidak atau meneliti kepemilikan ka-
kredit yang diberikan oleh bank masih bisa pal di notaris untuk melihat apakah kepe-
ditutup (dicover) dengan jaminan kapal milikan kapal atas nama perusahaan. Hal
tersebut. Selain itu, bank juga meminta ini dilakukan untuk menghindari adanya
pemilik perusahaan untuk bertanggung grosse akta palsu. Proses analisis kredit
jawab sebagai penjamin dalam pemberian berjalan dan penelitian di notaris juga ber-
kredit. Dalam hal ini, biasanya yang di- jalan biasanya sekitar 2 hari. Kemudian
minta sebagai penjamin adalah pemilik Relationship Manager dan Credit Analyst
yang memiliki saham terbesar dalam pe- mengajukan semua berkas yang ada ke Su-
rusahaan tersebut. Penjaminan yang dila- pervisor Credit Analyst. Setelah itu Super-
kukan oleh para pemegang saham perusa- visor Credit Analyst melakukan penelitian
haan dikenal dengan istilah personal gua- terhadap kelengkapan berkas dan menga-
rantee. nalisa kredit, apakah sudah benar atau be-
lum. Apabila sudah sesuai dengan prosedur

440
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani

pemberian kredit, maka dilanjutkan ke menandatangani Perjanjian Kredit dan


Komite Kredit.22 sudah melakukan pengikatan jaminan di
notaris, bank sudah menerima cover note
c. Tahap Persetujuan Pemberian Fasilitas (surat keterangan/catatan penutup), dan
Kredit debitur sudah membayar premi asuransi
Komite Kredit merupakan suatu ko- dan biaya-biaya lainnya yang terkait de-
mite yang mempunyai kewenangan untuk ngan proses pencairan kredit. Setelah itu,
memutuskan apakah kredit layak diberikan barulah kredit dicairkan dan pihak marke-
atau tidak. Namun apabila Komite Kredit ting bertugas melakukan pengawasan ter-
tidak menyetujui, maka dibuatkan surat hadap penggunaan dan pengembalian kre-
penolakan dengan disertai alasan penola- dit hingga lunas.23
kannya.
Selanjutnya, Nota Keputusan Kredit e. Tahap Pembebanan Hipotek Atas Kapal
diajukan ke Administrasi Kredit (ADK). Untuk menjadikan kapal sebagai
Dalam Nota Keputusan Kredit diuraikan jaminan dalam perjanjian kredit, maka hal-
beberapa hal, seperti jenis kredit, jumlah hal yang harus diperiksa oleh notaris ada-
kredit, barang jaminan, suku bunga kredit, lah data yuridis kapal yaitu keaslian grosse
jangka waktu kredit, provisi, facility fee, akta kapal untuk melihat status kepemi-
biaya administrasi dan asuransi. Setelah itu likan kapal. Notaris juga harus memeriksa
Administrasi Kredit (ADK) mengeluarkan pendaftaran kapal karena hanya kapal yang
Surat Keputusan Kredit (SKK) yang telah telah didaftarkan dalam daftar kapal Indo-
disetujui sesuai dengan surat permohonan nesia yang dapat dijadikan jaminan kredit
fasilitas kredit dan dilampiri Nota Keputu- dengan pembebanan hipotek atas kapal.
san Kredit (beserta peraturan-peraturan- Setelah pemeriksaan terhadap data
nya). Selanjutnya Surat Keputusan Kredit yuridis kapal dan dokumen-dokumen kapal
(SKK) diparaf oleh debitur. Surat Keputu- selesai, notaris membuat Akta Kuasa Me-
san Kredit (SKK) memuat beberapa hal, masang Hipotek yang menerangkan bahwa
seperti jenis kredit, jumlah kredit, tujuan pemilik kapal memberikan kuasa kepada
penggunaan kredit, jangka waktu kredit, bank untuk mengajukan permohonan pem-
suku bunga kredit, biaya-biaya, pengikatan bebanan hipotek atas kapal kepada Pejabat
jaminan, asuransi, persyaratan penandata- Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal
nganan perjanjian kredit, pernyataan jami- di tempat kapal didaftarkan dan dicatat da-
nan, beberapa hal yang harus dilaksanakan lam daftar induk kapal yang bersangkutan.
oleh debitur, dan beberapa hal yang tidak Jadi pihak BNI Cabang Pontianak secara
boleh dilakukan oleh debitur. Berdasarkan sendiri atas kuasa pemilik kapal dapat me-
Surat Keputusan Kredit (SKK), dibuatlah ngajukan permohonan pembebanan hipo-
Perjanjian Kredit dan Perjanjian Pengika- tek atas kapal. Kemudian dengan bantuan
tan Jaminan. seorang notaris, pihak BNI Cabang Pon-
tianak mendaftarkan pembebanan hipotek
d. Tahap Penandatanganan Perjanjian atas kapal di tempat kapal didaftar. Apa-
Kredit dan Perjanjian Pengikatan Ja- bila kapal didaftarkan di Pontianak, maka
minan permohonan pembebanan hipotek atas ka-
Setelah dibuat Perjanjian Kredit dan pal tersebut hanya dapat diajukan kepada
Perjanjian Pengikatan Jaminan, pihak Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Oto-
marketing membuat nota intern pencairan ritas Pelabuhan Pontianak. Hal ini sesuai
yang menyatakan bahwa debitur sudah dengan ketentuan dalam Pasal 28 jo Pasal
42
Hasil wawancara penulis dengan Ibu Winni Zuhelti Panggabean, Relationship Manager Bank BNI SKC Cabang
Pontianak, pada tanggal 11 Juli 2012.
43
Hasil wawancara penulis dengan Ibu Winni Zuhelti Panggabean, Relationship Manager BNI SKC Cabang
Pontianak, pada tanggal 11 Juli 2012.

441
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012

29 ayat (1) dan ayat (3) Peraturan Menteri h) hal-hal lain yang diperjanjikan.
Perhubungan No. 13 Tahun 2012. Selanjutnya akta hipotek kapal ditan-
Dalam menerima permohonan pem- datangani oleh beberapa pihak, yaitu debi-
bebanan hipotek atas kapal, Kepala Kantor tur sebagai pemilik kapal, Pemimpin Kan-
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan tor Cabang PT. BNI (Persero) Tbk Pontia-
Pontianak bertindak sebagai Pejabat Pen- nak sebagai penerima hipotek, Kepala
daftar dan Pencatat Baliknama Kapal ber- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pela-
dasarkan Peraturan Menteri Perhubungan buhan Pontianak sebagai Pejabat Pendaftar
No. 13 Tahun 2012. Namun untuk melak- dan Pencatat Baliknama Kapal, dan Staf
sanakan tugasnya, Kepala Kantor Kesyah- Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal
bandaran dan Otoritas Pelabuhan dapat di Kantor Kesyahban-daran dan Otoritas
dibantu oleh seorang staf di Seksi Status Pelabuhan Pontianak sebagai Pegawai
Hukum dan Sertifikasi Kapal yang bertin- Pembantu Pendaftaran dan Baliknama
dak sebagai Pegawai Pembantu Pendafta- Kapal.
ran dan Baliknama Kapal.24 Sebagaimana disebutkan dalam Pasal
Setelah permohonan diterima, staf di 30 ayat (3) Peraturan Menteri Perhubungan
Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal No. 13 Tahun 2012, bahwa pelaksanaan
melakukan penelitian kelengkapan persya- penandatanganan, pemberian nomor, tang-
ratan dalam waktu paling lama 5 (lima) gal akta hipotek kapal, dan pencatatan da-
hari kerja sejak permohonan diterima se- lam dalam daftar induk harus dilakukan
cara lengkap. Apabila permohonan belum pada tanggal yang sama. Hal ini berarti
terpenuhi, maka permohonan akan dikem- bahwa pada saat itulah pembebanan hipo-
balikan kepada pemohon untuk dilengkapi tek atas kapal sudah dilakukan. Atau de-
persyaratannya. Permohonan yang dikem- ngan kata lain, BNI Cabang Pontianak
balikan dapat diajukan kembali kepada sebagai penerima hipotek sudah memiliki
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Oto- kekuatan hukum yang pasti. Dan sebagai
ritas Pelabuhan Pontianak setelah kekura- bukti bahwa kapal telah dibebani hipotek,
ngan kelengkapan persyaratan dilengkapi. maka kepada BNI Cabang Pontianak (atau
Setelah kelengkapan persyaratan notaris) diberikan grosse akta hipotek ka-
pembebanan hipotek atas kapal telah ter- pal bersamaan dengan grosse akta pendaf-
penuhi, maka dibuatlah akta hipotek kapal taran kapal atau grosse akta baliknama
dengan dilampiri grosse akta kapal asli. kapal. Sedangkan minuta akta hipotek ka-
Berdasarkan Pasal 30 ayat (1) Peraturan pal (asli akta hipotek kapal) disimpan di
Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pela-
2012, akta hipotek kapal memuat beberapa buhan Pontianak.25
keterangan yaitu:
a) nomor dan tanggal akta; 2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Pembe-
b) nama dan tempat kedudukan Pejabat banan Hipotek Atas Kapal di PT. Bank
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Ka- Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
pal; Pontianak
c) nama dan domisili pemberi dan pene- Pada dasarnya pelaksanaan pembebanan
rima hipotek; hipotek atas kapal di BNI Cabang Pontianak
d) nomor dan tanggal akta pendaftaran sudah sesuai dengan peraturan perundang-un-
atau akta baliknama; dangan, khususnya Peraturan Menteri Perhu-
e) data kapal; bungan No. 13 Tahun 2012 tentang Pendaf-
f) dasar pembebanan hipotek; taran dan Kebangsaan Kapal. Oleh karena itu,
g) nilai hipotek; dan dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembeba-
24
Akta Hipotek Kapal Nomor 05/2001 tanggal 28 Desember 2001.
25
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Anwar, Kasi Status Hukum & Sertifikasi Kapal di Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Pontianak, pada tanggal 19 Juli 2012.

442
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani

nan hipotek atas kapal di BNI Cabang Pontia- sesuai dengan peraturan perundang-un-
nak tidak memiliki hambatan yang berarti. dangan, khususnya Peraturan Menteri
Hambatan yang timbul biasanya berkai- Perhubungan No. 13 Tahun 2012 ten-
tan dengan waktu dan biaya pengurusan pen- tang Pendaftaran dan Kebangsaan Ka-
daftaran pembebanan hipotek atas kapal di pal Pasal 28 sampai dengan Pasal 31.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabu- Untuk dapat dilakukan pembebanan
han Pontianak. Mengenai waktu pengurusan, hipotek atas kapal, pihak bank (peneri-
sebenarnya pada Pasal 29 ayat (4) Peraturan ma hipotek) secara sendiri atas kuasa
Menteri Perhubungan No. 13 Tahun 2012 su- pemilik kapal mengajukan surat per-
dah diatur bahwa penelitian kelengkapan per- mohonan kepada Kepala Kantor Ke-
syaratan yang dilakukan oleh Kantor Syah- syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
bandar di Pontianak paling lama 5 (lima) hari Pontianak yang bertindak sebagai Peja-
kerja sejak permohonan diterima lengkap. bat Pendaftar dan Pencatat Baliknama
Namun dalam pelaksanaannya, jangka waktu 5 Kapal. Setelah itu dilakukan penelitian
(lima) hari tersebut sering tidak ditepati oleh kelengkapan persyaratan dalam waktu
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabu- paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
han Pontianak. Bagi pihak notaris, ketepatan permohonan diterima secara lengkap.
waktu pengurusan merupakan hal yang cukup Apabila kelengkapan persyaratan telah
penting dalam rangka meningkatkan keperca- terpenuhi, maka dibuatlah akta hipotek
yaan terhadap notaris. Hal ini disebabkan kare- kapal dengan dilampiri grosse akta
na biasanya bank akan meminta notaris untuk kapal asli. Berdasarkan Pasal 30 ayat
segera menyelesaikan proses pengurusan pem- (1) Peraturan Menteri Perhubungan
bebanan hipotek atas kapal agar bank segera No. 13 Tahun 2012, akta hipotek kapal
memiliki kepastian hukum sebagai pemegang memuat beberapa keterangan yaitu: no-
hipotek. mor dan tanggal akta, nama dan tempat
Selain itu, ada hambatan yang berkaitan kedudukan Pejabat Pendaftar dan Pen-
dengan status klasifikasi kapal. Dalam pelak- catat Baliknama Kapal, nama dan do-
sanaan pembebanan hipotek, masih banyak misili pemberi dan penerima hipotek,
kapal kargo yang belum mengurus status kla- nomor dan tanggal akta pendaftaran
sifikasi kapalnya pada Biro Klasifikasi Indone- atau akta baliknama, data kapal, dasar
sia sehingga kapal kargo tersebut tidak memi- pembebanan hipotek, nilai hipotek, dan
liki status klasifikasi berupa sertifikat dan hal-hal lain yang diperjanjikan. Selan-
laporan survey. Namun dengan tidak adanya jutnya akta hipotek kapal ditandata-
status klasifikasi kapal, maka pihak BNI ngani oleh beberapa pihak, yaitu debi-
Cabang Pontianak akan menutup nilai asuran- tur sebagai pemilik kapal, Pemimpin
sinya sebesar nilai taksasi/taksiran jaminan. Kantor Cabang PT. Bank Negara Indo-
Hal ini akan merugikan pihak debitur karena nesia (Persero) Tbk Pontianak sebagai
seharusnya kapal tersebut bisa memiliki nilai penerima hipotek, Kepala Kantor Ke-
yang lebih tinggi dari nilai taksasinya apabila syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
sudah memiliki status klasifikasi kapal. Pontianak sebagai Pejabat Pendaftar
dan Pencatat Baliknama Kapal, serta
E. Penutup Staf Seksi Status Hukum dan Sertifi-
kasi Kapal di Kantor Kesyahbandaran
1. Kesimpulan dan Otoritas Pelabuhan Pontianak se-
Berdasarkan hasil penelitian dan pemba- bagai Pegawai Pembantu Pendaftaran
hasan, penulis memberikan beberapa kesimpu- dan Baliknama Kapal. Pelaksanaan pe-
lan sebagai berikut: nandatanganan, pemberian nomor,
a. Pelaksanaan pembebanan hipotek atas tanggal akta hipotek kapal, dan pen-
kapal di PT. Bank Negara Indonesia catatan dalam dalam daftar induk harus
(Persero) Tbk Cabang Pontianak sudah dilakukan pada tanggal yang sama ka-

443
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012

rena pada saat itulah pembebanan hi- nilai taksasi/taksiran jaminan kapal
potek atas kapal sudah dilakukan. Se- sehingga dapat merugikan debitur
dangkan minuta akta hipotek kapal karena seharusnya kapal tersebut
(asli akta hipotek kapal) disimpan di bisa memiliki nilai yang lebih ting-
Kantor Kesyah-bandaran dan Otoritas gi dari nilai taksasinya apabila su-
Pelabuhan Pontianak. dah memiliki status klasifikasi ka-
b. Hambatan-hambatan dalam pelaksa- pal.
naan pembebanan hipotek atas kapal di
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) 2. Saran
Tbk Cabang Pontianak diantaranya Penulis memberikan beberapa saran yaitu:
adalah: a. Guna mencegah tindakan kesewenang-
1). Kantor Kesyahbandaran dan Oto- wenangan dari pihak Kantor Kesyah-
ritas Pelabuhan Pontianak dalam bandaran dan Otoritas Pelabuhan Pon-
melaksanakan tugasnya seringkali tianak dalam melakukan pengurusan
tidak sesuai dengan Pasal 29 ayat pembebanan hipotek atas kapal, maka
(4) Peraturan Menteri Perhubu- hendaknya dibuat peraturan yang jelas
ngan No. 13 Tahun 2012 tentang mengenai sanksi untuk pelanggaran
Pendaftaran dan Kebangsaan Ka- waktu dan biaya pengurusan pembe-
pal, sehingga pelaksanaan pem- banan hipotek atas kapal.
bebanan hipotek atas kapal men- b. Sebelum menjadikan kapal sebagai ja-
jadi tidak jelas mengenai waktu minan, sebaiknya pemilik kapal me-
pengurusannya. Selain itu, tidak ngurus status klasifikasi kapalnya di
ada aturan yang yang jelas menge- Biro Klasifikasi Indonesia, sehingga
nai biaya yang dibutuhkan untuk kapal dapat memiliki nilai taksasi/ tak-
mengurus pendaftaran hipotek atas siran yang sesuai karena sudah memi-
kapal sehingga biaya pengurusan liki sertifikat dan laporan survey. Apa-
bisa membengkak. bila kapal belum mengurus status klasi-
2). Banyak kapal kargo yang belum fikasi, pihak bank hanya akan menutup
mengurus status klasifikasi kapal- nilai asuransinya sebesar nilai taksasi/
nya pada Biro Klasifikasi Indone- taksiran jaminan kapal, sehingga dapat
sia sehingga kapal tersebut tidak merugikan debitur karena seharusnya
memiliki status klasifikasi berupa kapal tersebut bisa memiliki nilai yang
sertifikat dan laporan survey. Hal lebih tinggi dari nilai taksasi/taksiran
ini menyebabkan pihak bank akan yang ditentukan oleh bank.
menutup nilai asuransinya sebesar

Daftar Pustaka

Buku
Bahsan, M, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers,
2007.
Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan Di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional, Jakarta: Kencana, 2011.
HS, Salim, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
_______, Hukum Kontrak Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar Grafika, 2003.
_______, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Soekanto, Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, 1986.
Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa, 2005.
_______, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa, 1985.

444
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani

Syamsudin, M, Operasional Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, 2007.


Purnamasari, Devita Irma, Hukum Jaminan Perbankan, Bandung: Kaifa, 2011.

Peraturan Perundang-undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.

445

Anda mungkin juga menyukai