Abstrak
Pemberian kredit merupakan kegiatan usaha yang paling utama bagi bank karena bank dapat
memperoleh pendapatan terbesar yang berasal dari pembayaran bunga kredit dan provisi. Dalam
pemberian kredit, debitur dapat menyerahkan jaminan berupa kapal yang dibebani dengan hak
jaminan berupa hipotek. Namun pengaturan hak jaminan tersebut masih tersebar di beberapa
peraturan perundang-undangan sehingga sering menimbulkan permasalahan di dalam
implementasinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di BNI Cabang Pontianak, diperoleh hasil
sebagai berikut: pelaksanaan pembebanan hipotek atas kapal di BNI Cabang Pontianak sudah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, khususnya Pasal 28 s/d Pasal 31 Peraturan Menteri
Perhubungan No. 13 Tahun 2012, dimana pembebanan hipotek atas kapal dilakukan dengan
pembuatan akta hipotek oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak
yang bertindak sebagai Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal. Dan sebagai bukti bahwa
kapal telah dibebani hipotek, kepada bank (penerima hipotek) diberikan grosse akta hipotek kapal
bersamaan dengan grosse akta pendaftaran kapal atau grosse akta baliknama kapal, sedangkan
minuta akta hipotek kapal disimpan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak.
Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaannya adalah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Pontianak belum memiliki Standard Operational Procedure (SOP), sehingga
pelaksanaan pembebanan hipotek atas kapal menjadi tidak jelas, terutama yang berkaitan dengan
waktu dan biaya pengurusan.
Abstract
Giving credit is the most important business activities for banks because the banks can obtain the
largest revenue derived from loan interest payments and provisions. In lending, borrowers can
submit collateral vessels loaded with a security interest in the form of a mortgage. However, setting
the security interest was scattered in several laws that often cause problems in implementation.
Based on research conducted in BNI Pontianak, the results are as follows: implementation of the
mortgage on the boat loading in BNI Pontianak is in conformity with the legislation, in particular
Article 28 s / d Article 31 of the Regulation of the Minister of Transportation No. 13 In 2012, in
which mortgage loading aboard the mortgage deed done by the Head Office of Pontianak
Kesyahbandaran and Port Authority officials who act as Registrar and Registrar Baliknama Ship.
And as proof that the ship has been mortgaged, the bank (mortgage recipients) given grosse ship
mortgage deed along with the certificate of registration grosse grosse deed baliknama ship or
vessel, while the minutes of the ship mortgage deed recorded in the Office of the Port Authority
Kesyahbandaran and Pontianak. Barriers that occur in practice is Kesyahbandaran Office and the
Port Authority of Pontianak not have a Standard Operating Procedure (SOP), so that the
implementation of the mortgage loading on board is not clear, especially with regard to the time
and cost of maintenance.
*)
Dosen Fakultas Hukum Universitas Borobudur
433
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012
1
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional, Jakarta: Kencana, 2011, hal. 7.
2
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hal. xvii.
3
M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2007, hal. 70.
4
Loc.Cit.
5
Hermansyah, Op.Cit., hal. 18.
434
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani
capital (modal), collateral (jaminan), condi- yang diatur dalam Pasal 314 ayat (3) KUHD
tions of economy (kondisi ekonomi).6 serta Konvensi Internasional tentang Piutang
Berkaitan dengan kegiatan pemberian Maritim dan Mortgage 1993 yang ditetapkan
kredit (pinjam-meminjam), dalam prakteknya dalam Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2005
pihak bank selaku kreditur meminta adanya tentang Pengesahan International Convention
suatu jaminan yang diberikan oleh debitur. on Maritime Liens and Mortgages 1993.8
Bentuk jaminan yang biasanya diberikan Salah satu ciri jaminan atas utang de-
berupa Hak Tanggungan sebagaimana diatur wasa ini adalah bahwa jaminan atas utang
dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tersebut menganut asas publisitas, yaitu:
tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta “Asas bahwa semua hak, baik hak tang-
Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah gungan, hak fidusia, dan hipotek harus
(disebut Undang-Undang Hak Tanggungan) didaftarkan. Pendaftaran ini dimaksud-
yang merupakan pelaksanaan Pasal 51 Un- kan supaya pihak ketiga dapat mengeta-
dang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Pera- hui bahwa benda jaminan tersebut se-
turan Dasar Pokok-pokok Agraria (disebut dang dilakukan pembebanan jaminan.
UUPA). Pendaftaran hak tanggungan di Kantor
Di samping itu, hak jaminan lainnya Badan Pertanahan Nasional Kabupaten/
yang banyak digunakan saat ini untuk menda- Kota, pendaftaran fidusia dilakukan di
patkan modal usaha dari kreditur adalah meng- Kantor Pendaftaran Fidusia pada Kantor
gunakan obyek jaminan berdasarkan keperca- Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
yaan, sedangkan obyek jaminan tetap berada Manusia, sedangkan pendaftaran hipotek
di tangan pemilik barang yaitu melalui hipotek kapal laut dilakukan di depan pejabat
atas kapal, sebagaimana diatur dalam Pasal pendaftar dan pencatat balik nama, yaitu
1162 sampai dengan Pasal 1232 Kitab Un- syahbandar.”9
dang-Undang Hukum Perdata (disebut KUH-
Perdata), Pasal 314 sampai dengan Pasal 316 Asas publisitas ini dianut dalam jaminan
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (dise- hipotek atas kapal, yang dengan demikian bisa
but KUHD), Undang-Undang No. 17 Tahun lebih melindungi kepentingan kreditur sebagai
2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah penerima jaminan hipotek atas kapal, terlebih
No. 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan, dan lagi objek fisik jaminan hipotek atas kapal
Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 Tahun tidak diserahkan kepada kreditur.
2012. Bertitik tolak dari latar belakang masalah
Menurut Hermansyah, perjanjian kredit tersebut, maka penulis tertarik untuk melaku-
merupakan: kan penelitian mengenai berbagai permasala-
“Perjanjian pokok (prinsipiil) yang bersi- han yang berkaitan dengan “Pelaksanaan Pem-
fat riil. Sebagai perjanjian prinsipiil, ma- bebanan Hipotek Atas Kapal Pada PT. Bank
ka perjanjian jaminan adalah assessor- Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Pon-
nya. Ada dan berakhirnya perjanjian tianak.”
jaminan bergantung pada perjanjian po-
kok. Arti riil ialah bahwa terjanjinya B. Pokok Permasalahan
perjanjian kredit ditentukan oleh penye- Berdasarkan uraian tersebut, beberapa
rahan uang oleh bank kepada nasabah permasalahan yang akan diteliti adalah:
debitur.”7 1. Apakah pelaksanaan pembebanan hi-
potek atas kapal di PT. Bank Negara
Saat ini, pemberian jaminan berupa hi- Indonesia (Persero) Tbk Cabang Pon-
potek atas kapal masih tunduk pada aturan tianak sudah sesuai dengan peraturan
6
Irma Devita Purnamasari, Hukum Jaminan Perbankan, Bandung: Kaifa, 2011, hal. 18.
7
Hermansyah, Op.Cit., hal. 71.
8
Irma Devita Purnamasari, Op.Cit., hal. 116.
9
Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, hal. 9.
435
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012
10
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa, 1985, hal. 78.
11
Salim HS, Op.Cit., hal. 195.
12
Ibid., hal. 196.
13
Ibid., hal. 197.
436
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani
lah grosse akta yang merupakan salinan perta- 2) Penerima hipotek (theekbank, hypo-
ma dari asli (minuta) akta. Diberikan dengan theekhouder atau hypotheek-nemer)
kata autentik maksudnya adalah bahwa hipo- yaitu pihak yang menerima hipotek,
tek atas kapal itu harus dilakukan dengan akta pihak yang meminjamkan uang di ba-
autentik. Artinya dibuat di muka dan di hada- wah ikatan hipotek. Biasanya yang me-
pan pejabat yang berwenang untuk itu. Pejabat nerima hipotek ini adalah lembaga per-
yang berwenang untuk membuat akta autentik bankan dan atau lembaga keuangan
adalah pejabat pembuat akta kapal laut. nonbank.14
Menjamin tagihan hutang, maksudnya,
bahwa dengan adanya hipotek kapal tersebut Dalam perjanjian hipotek kapal, yang
memberikan keamanan dan menjamin kepas- menjadi objek yaitu kapal yang telah dibuku-
tian hukum bagi kreditur. Apabila debitur kan dan dijadikan jaminan hutang.
wanprestasi, maka terhadap objek hipotek
kapal laut tersebut dapat dilakukan pelelangan 4. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam
di muka umum dengan tujuan untuk pelunasan Hipotek Kapal
suatu hutang pokok, bunga, dan biaya-biaya Sejak terjadinya pembebanan hipotek
lainnya. atas kapal, maka sejak saat itulah timbul akibat
hukum bagi kedua belah pihak. Akibat hukum
2. Dasar Hukum Hipotek atas Kapal itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang
Peraturan perundang-undangan yang saling bertimbal balik.15
mengatur tentang hipotek atas kapal dapat dili- 1) Hak dan Kewajiban Pemberi Hipotek
hat pada peraturan perundang-undangan beri- Hak pemberi hipotek, diantaranya: (a)
kut ini: tetap menguasai bendanya; (b) mem-
1) Pasal 1162 sampai dengan Pasal 1232 pergunakan bendanya; (c) melakukan
KUHPerdata. tindakan penguasaan asal tidak meru-
2) Pasal 314 sampai dengan Pasal 316 gikan penerima hipotek; dan (d) berhak
Kitab Undang-Undang Dagang. menerima uang pinjaman kredit.
3) Pasal 60 sampai dengan Pasal 66 Un- Kewajiban pemberi hipotek, diantara-
dang-Undang No. 17 Tahun 2008 ten- nya: (a) membayar pokok beserta
tang Pelayaran. bunga pinjaman uang kredit dari jami-
4) Pasal 33 dan Pasal 35 Peraturan Peme- nan hipotek; dan (b) membayar denda
rintah No. 51 Tahun 2002 tentang Per- atas keterlambatan melakukam pemba-
kapalan. yaran pokok pinjaman kredit dan
5) Pasal 2 sampai dengan Pasal 39 Pera- bunga.
turan Menteri Perhubungan No. 13 Ta- 2) Hak dan Kewajiban Penerima Hipotek
hun 2012 tentang Pendaftaran dan Hak penerima hipotek, diantaranya: (a)
Kebangsaan Kapal. memperoleh penggantian daripadanya
untuk pelunasan piutangnya (ver-
3. Subjek dan Objek Hipotek atas Kapal shaals-recht) jika debitur wanprestasi;
Dalam perjanjian hipotek kapal, yang dan (b) memindahkan piutangnya, ka-
menjadi subjek (para pihak) adalah: rena hipotek bersifat accesoir, maka
1) Pemberi hipotek (hypotheekgeveer) dengan berpindahnya hutang pokok,
yaitu mereka yang sebagai jaminan hipotek ikut berpindah.
memberikan suatu hak kebendaan (hi-
potek), atas bendanya yang tidak ber- 5. Prosedur dan Syarat-syarat Pembeba-
gerak, biasanya mereka mengadakan nan Hipotek atas Kapal
suatu utang yang terikat pada hipotek, Prosedur dan syarat-syarat dalam pem-
tetapi hipotek atas beban pihak ketiga. bebanan hipotek atas kapal diatur dalam KUH-
14
Ibid., hal. 200.
15
Ibid., hal. 211.
437
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012
16
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Pasal 28.
17
Ibid., Pasal 29.
18
Ibid., Pasal 30.
19
Ibid., Pasal 31.
20
Salim HS, Op.Cit., hal. 211.
438
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani
nengah, dan kredit jangka panjang.21 kapal ada 2 pihak. Pertama, pihak pemberi hi-
potek yaitu mereka yang sebagai jaminan
8. Roya/Hapusnya Hipotek atas Kapal memberikan suatu hak kebendaan/zakelijke
Hapusnya hipotek adalah tidak berlaku recht (hipotek), atas bendanya yang tidak ber-
lagi hipotek yang dibebankan atas kapal. Di gerak, biasanya mereka mengadakan suatu
dalam Pasal 1209 KUHPerdata diatur tentang utang yang terikat pada hipotek, tetapi hipotek
hapusnya hipotek. Hapusnya hipotek karena 3 atas beban pihak ketiga. Pihak pemberi hipo-
hal yaitu: hapusnya perikatan pokok, pelepa- tek biasanya adalah debitur sebagai pihak yang
san hipotek oleh kreditur, dan pengaturan berutang. Kedua, pihak penerima hipotek yaitu
urutan tingkat oleh pengadilan. Kapal yang pihak yang menerima hipotek, pihak yang me-
tidak lagi dijadikan jaminan utang dengan minjamkan uang di bawah ikatan hipotek.
pembebanan hipotek atas kapal, dilakukan Biasanya pihak yang menerima hipotek ini
pencoretan hipotek (roya). adalah bank sebagai pihak yang berpiutang.
Pencoretan hipotek (roya) dilakukan Pengaturan mengenai prosedur dan sya-
oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Balik- rat-syarat dalam pembebanan hipotek atas ka-
nama Kapal. Pencoretan hipotek (roya) dilaku- pal terdapat pada KUHPerdata, KUHD, Un-
kan berdasarkan: permohonan penerima hipo- dang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pe-
tek atas kapal atau penerima pengalihan hipo- layaran, Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun
tek atas kapal; permohonan pemberi hipotek 2002 tentang Perkapalan, dan Peraturan Men-
atas kapal; atau penetapan Pengadilan Negeri/- teri Perhubungan No. 13 Tahun 2012 tentang
putusan pengadilan yang telah mempunyai Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal. Dalam
kekuatan hukum tetap. Roya dilakukan dengan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 31 ayat (2) dan (3)
cara membuat catatan tentang berakhirnya Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 Tahun
pembebanan dan mencoret mencoret catatan 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan
tentang pembebanan. Kemudian catatan disa- Kapal disebutkan bahwa pembebanan hipotek
lin dalam grosse akta hipotek kapal dan di- atas kapal dilakukan dengan pembuatan akta
kembalikan kepada pemilik kapal. hipotek kapal oleh Pejabat dan Pencatat Balik
nama Kapal di tempat kapal didaftarkan dan
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan dicatat dalam daftar induk kapal yang bersang-
kutan. Dan sebagai bukti bahwa kapal telah
1. Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas dibebani hipotek, maka kepada bank sebagai
Kapal di PT. Bank Negara Indonesia penerima hipotek diberikan grosse akta hipo-
(Persero) Tbk Cabang Pontianak tek kapal yang telah ditandatangani oleh Peja-
Hipotek atas kapal adalah hak jaminan bat Pendaftar dan Pejabat Baliknama Kapal
kebendaan atas kapal yang terdaftar untuk atau Pegawai Pembantu Pendaftar dan Balik
menjamin pelunasan utang tertentu yang nama Kapal.
memberikan kedudukan yang diutamakan ke- Di BNI Cabang Pontianak, untuk pelak-
pada kreditur tertentu terhadap kreditur lain. sanaan pembebanan hipotek atas kapal diper-
Hipotek atas kapal merupakan salah satu hak lukan beberapa tahapan sebagai berikut:
jaminan kebendaan yang adanya karena diper- a. Tahap Permohonan Pemberian Fasilitas
janjikan lebih dahulu antara kreditur dengan Kredit
debitur. Perjanjian hipotek atas kapal (atau Sebelum mendapatkan fasilitas kre-
disebut Akta Hipotek Kapal) bersifat accessoir dit, calon debitur harus mengajukan surat
artinya perjanjian hipotek atas kapal bukanlah permohonan pemberian fasilitas kredit
perjanjian yang berdiri sendiri tetapi lahirnya, dalam bentuk tertulis kepada bank. Dalam
keberadaannya (eksistensinya), atau hapusnya surat permohonan tersebut, dimuat bebe-
tergantung pada perjanjian pokoknya yaitu rapa keterangan seperti: riwayat perusa-
perjanjian kredit atau perjanjian utang lainnya. haan, tujuan penggunaan kredit, jumlah
Selain itu, dalam perjanjian hipotek atas dan jangka waktu kredit, cara pengembali-
21
Ibid., hal. 212.
439
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012
440
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani
441
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012
29 ayat (1) dan ayat (3) Peraturan Menteri h) hal-hal lain yang diperjanjikan.
Perhubungan No. 13 Tahun 2012. Selanjutnya akta hipotek kapal ditan-
Dalam menerima permohonan pem- datangani oleh beberapa pihak, yaitu debi-
bebanan hipotek atas kapal, Kepala Kantor tur sebagai pemilik kapal, Pemimpin Kan-
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan tor Cabang PT. BNI (Persero) Tbk Pontia-
Pontianak bertindak sebagai Pejabat Pen- nak sebagai penerima hipotek, Kepala
daftar dan Pencatat Baliknama Kapal ber- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pela-
dasarkan Peraturan Menteri Perhubungan buhan Pontianak sebagai Pejabat Pendaftar
No. 13 Tahun 2012. Namun untuk melak- dan Pencatat Baliknama Kapal, dan Staf
sanakan tugasnya, Kepala Kantor Kesyah- Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal
bandaran dan Otoritas Pelabuhan dapat di Kantor Kesyahban-daran dan Otoritas
dibantu oleh seorang staf di Seksi Status Pelabuhan Pontianak sebagai Pegawai
Hukum dan Sertifikasi Kapal yang bertin- Pembantu Pendaftaran dan Baliknama
dak sebagai Pegawai Pembantu Pendafta- Kapal.
ran dan Baliknama Kapal.24 Sebagaimana disebutkan dalam Pasal
Setelah permohonan diterima, staf di 30 ayat (3) Peraturan Menteri Perhubungan
Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal No. 13 Tahun 2012, bahwa pelaksanaan
melakukan penelitian kelengkapan persya- penandatanganan, pemberian nomor, tang-
ratan dalam waktu paling lama 5 (lima) gal akta hipotek kapal, dan pencatatan da-
hari kerja sejak permohonan diterima se- lam dalam daftar induk harus dilakukan
cara lengkap. Apabila permohonan belum pada tanggal yang sama. Hal ini berarti
terpenuhi, maka permohonan akan dikem- bahwa pada saat itulah pembebanan hipo-
balikan kepada pemohon untuk dilengkapi tek atas kapal sudah dilakukan. Atau de-
persyaratannya. Permohonan yang dikem- ngan kata lain, BNI Cabang Pontianak
balikan dapat diajukan kembali kepada sebagai penerima hipotek sudah memiliki
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Oto- kekuatan hukum yang pasti. Dan sebagai
ritas Pelabuhan Pontianak setelah kekura- bukti bahwa kapal telah dibebani hipotek,
ngan kelengkapan persyaratan dilengkapi. maka kepada BNI Cabang Pontianak (atau
Setelah kelengkapan persyaratan notaris) diberikan grosse akta hipotek ka-
pembebanan hipotek atas kapal telah ter- pal bersamaan dengan grosse akta pendaf-
penuhi, maka dibuatlah akta hipotek kapal taran kapal atau grosse akta baliknama
dengan dilampiri grosse akta kapal asli. kapal. Sedangkan minuta akta hipotek ka-
Berdasarkan Pasal 30 ayat (1) Peraturan pal (asli akta hipotek kapal) disimpan di
Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pela-
2012, akta hipotek kapal memuat beberapa buhan Pontianak.25
keterangan yaitu:
a) nomor dan tanggal akta; 2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Pembe-
b) nama dan tempat kedudukan Pejabat banan Hipotek Atas Kapal di PT. Bank
Pendaftar dan Pencatat Baliknama Ka- Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
pal; Pontianak
c) nama dan domisili pemberi dan pene- Pada dasarnya pelaksanaan pembebanan
rima hipotek; hipotek atas kapal di BNI Cabang Pontianak
d) nomor dan tanggal akta pendaftaran sudah sesuai dengan peraturan perundang-un-
atau akta baliknama; dangan, khususnya Peraturan Menteri Perhu-
e) data kapal; bungan No. 13 Tahun 2012 tentang Pendaf-
f) dasar pembebanan hipotek; taran dan Kebangsaan Kapal. Oleh karena itu,
g) nilai hipotek; dan dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembeba-
24
Akta Hipotek Kapal Nomor 05/2001 tanggal 28 Desember 2001.
25
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Anwar, Kasi Status Hukum & Sertifikasi Kapal di Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Pontianak, pada tanggal 19 Juli 2012.
442
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani
nan hipotek atas kapal di BNI Cabang Pontia- sesuai dengan peraturan perundang-un-
nak tidak memiliki hambatan yang berarti. dangan, khususnya Peraturan Menteri
Hambatan yang timbul biasanya berkai- Perhubungan No. 13 Tahun 2012 ten-
tan dengan waktu dan biaya pengurusan pen- tang Pendaftaran dan Kebangsaan Ka-
daftaran pembebanan hipotek atas kapal di pal Pasal 28 sampai dengan Pasal 31.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabu- Untuk dapat dilakukan pembebanan
han Pontianak. Mengenai waktu pengurusan, hipotek atas kapal, pihak bank (peneri-
sebenarnya pada Pasal 29 ayat (4) Peraturan ma hipotek) secara sendiri atas kuasa
Menteri Perhubungan No. 13 Tahun 2012 su- pemilik kapal mengajukan surat per-
dah diatur bahwa penelitian kelengkapan per- mohonan kepada Kepala Kantor Ke-
syaratan yang dilakukan oleh Kantor Syah- syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
bandar di Pontianak paling lama 5 (lima) hari Pontianak yang bertindak sebagai Peja-
kerja sejak permohonan diterima lengkap. bat Pendaftar dan Pencatat Baliknama
Namun dalam pelaksanaannya, jangka waktu 5 Kapal. Setelah itu dilakukan penelitian
(lima) hari tersebut sering tidak ditepati oleh kelengkapan persyaratan dalam waktu
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabu- paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
han Pontianak. Bagi pihak notaris, ketepatan permohonan diterima secara lengkap.
waktu pengurusan merupakan hal yang cukup Apabila kelengkapan persyaratan telah
penting dalam rangka meningkatkan keperca- terpenuhi, maka dibuatlah akta hipotek
yaan terhadap notaris. Hal ini disebabkan kare- kapal dengan dilampiri grosse akta
na biasanya bank akan meminta notaris untuk kapal asli. Berdasarkan Pasal 30 ayat
segera menyelesaikan proses pengurusan pem- (1) Peraturan Menteri Perhubungan
bebanan hipotek atas kapal agar bank segera No. 13 Tahun 2012, akta hipotek kapal
memiliki kepastian hukum sebagai pemegang memuat beberapa keterangan yaitu: no-
hipotek. mor dan tanggal akta, nama dan tempat
Selain itu, ada hambatan yang berkaitan kedudukan Pejabat Pendaftar dan Pen-
dengan status klasifikasi kapal. Dalam pelak- catat Baliknama Kapal, nama dan do-
sanaan pembebanan hipotek, masih banyak misili pemberi dan penerima hipotek,
kapal kargo yang belum mengurus status kla- nomor dan tanggal akta pendaftaran
sifikasi kapalnya pada Biro Klasifikasi Indone- atau akta baliknama, data kapal, dasar
sia sehingga kapal kargo tersebut tidak memi- pembebanan hipotek, nilai hipotek, dan
liki status klasifikasi berupa sertifikat dan hal-hal lain yang diperjanjikan. Selan-
laporan survey. Namun dengan tidak adanya jutnya akta hipotek kapal ditandata-
status klasifikasi kapal, maka pihak BNI ngani oleh beberapa pihak, yaitu debi-
Cabang Pontianak akan menutup nilai asuran- tur sebagai pemilik kapal, Pemimpin
sinya sebesar nilai taksasi/taksiran jaminan. Kantor Cabang PT. Bank Negara Indo-
Hal ini akan merugikan pihak debitur karena nesia (Persero) Tbk Pontianak sebagai
seharusnya kapal tersebut bisa memiliki nilai penerima hipotek, Kepala Kantor Ke-
yang lebih tinggi dari nilai taksasinya apabila syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
sudah memiliki status klasifikasi kapal. Pontianak sebagai Pejabat Pendaftar
dan Pencatat Baliknama Kapal, serta
E. Penutup Staf Seksi Status Hukum dan Sertifi-
kasi Kapal di Kantor Kesyahbandaran
1. Kesimpulan dan Otoritas Pelabuhan Pontianak se-
Berdasarkan hasil penelitian dan pemba- bagai Pegawai Pembantu Pendaftaran
hasan, penulis memberikan beberapa kesimpu- dan Baliknama Kapal. Pelaksanaan pe-
lan sebagai berikut: nandatanganan, pemberian nomor,
a. Pelaksanaan pembebanan hipotek atas tanggal akta hipotek kapal, dan pen-
kapal di PT. Bank Negara Indonesia catatan dalam dalam daftar induk harus
(Persero) Tbk Cabang Pontianak sudah dilakukan pada tanggal yang sama ka-
443
Jurnal Constitutum, Vol. 12 No. 1, Oktober 2012
rena pada saat itulah pembebanan hi- nilai taksasi/taksiran jaminan kapal
potek atas kapal sudah dilakukan. Se- sehingga dapat merugikan debitur
dangkan minuta akta hipotek kapal karena seharusnya kapal tersebut
(asli akta hipotek kapal) disimpan di bisa memiliki nilai yang lebih ting-
Kantor Kesyah-bandaran dan Otoritas gi dari nilai taksasinya apabila su-
Pelabuhan Pontianak. dah memiliki status klasifikasi ka-
b. Hambatan-hambatan dalam pelaksa- pal.
naan pembebanan hipotek atas kapal di
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) 2. Saran
Tbk Cabang Pontianak diantaranya Penulis memberikan beberapa saran yaitu:
adalah: a. Guna mencegah tindakan kesewenang-
1). Kantor Kesyahbandaran dan Oto- wenangan dari pihak Kantor Kesyah-
ritas Pelabuhan Pontianak dalam bandaran dan Otoritas Pelabuhan Pon-
melaksanakan tugasnya seringkali tianak dalam melakukan pengurusan
tidak sesuai dengan Pasal 29 ayat pembebanan hipotek atas kapal, maka
(4) Peraturan Menteri Perhubu- hendaknya dibuat peraturan yang jelas
ngan No. 13 Tahun 2012 tentang mengenai sanksi untuk pelanggaran
Pendaftaran dan Kebangsaan Ka- waktu dan biaya pengurusan pembe-
pal, sehingga pelaksanaan pem- banan hipotek atas kapal.
bebanan hipotek atas kapal men- b. Sebelum menjadikan kapal sebagai ja-
jadi tidak jelas mengenai waktu minan, sebaiknya pemilik kapal me-
pengurusannya. Selain itu, tidak ngurus status klasifikasi kapalnya di
ada aturan yang yang jelas menge- Biro Klasifikasi Indonesia, sehingga
nai biaya yang dibutuhkan untuk kapal dapat memiliki nilai taksasi/ tak-
mengurus pendaftaran hipotek atas siran yang sesuai karena sudah memi-
kapal sehingga biaya pengurusan liki sertifikat dan laporan survey. Apa-
bisa membengkak. bila kapal belum mengurus status klasi-
2). Banyak kapal kargo yang belum fikasi, pihak bank hanya akan menutup
mengurus status klasifikasi kapal- nilai asuransinya sebesar nilai taksasi/
nya pada Biro Klasifikasi Indone- taksiran jaminan kapal, sehingga dapat
sia sehingga kapal tersebut tidak merugikan debitur karena seharusnya
memiliki status klasifikasi berupa kapal tersebut bisa memiliki nilai yang
sertifikat dan laporan survey. Hal lebih tinggi dari nilai taksasi/taksiran
ini menyebabkan pihak bank akan yang ditentukan oleh bank.
menutup nilai asuransinya sebesar
Daftar Pustaka
Buku
Bahsan, M, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers,
2007.
Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan Di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional, Jakarta: Kencana, 2011.
HS, Salim, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
_______, Hukum Kontrak Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar Grafika, 2003.
_______, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Soekanto, Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, 1986.
Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa, 2005.
_______, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa, 1985.
444
Pelaksanaan Pembebanan Hipotek Atas kapal …. Indah Kusuma Wardhani
Peraturan Perundang-undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
445