Anda di halaman 1dari 33

ASURANSI

PENGANGKUTAN
ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG
Pendahuluan
Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi dibidang
pengangkutan (transportasi), ruang lingkup asuransi pengangkutan
barang (marine cargo insurance) tidak hanya mencakup asuransi
pengangkutan barang melalui laut saja (pelayaran samudra, inter-insuler,
perairan pantai, perairan pedalaman/sungai/danau).
Namun berkembang dan meluas, baik melalui darat (jalan raya, rel)
maupun udara.
Dewasa ini hampir semua pengangkutan merupakan pengangkutan
gabungan (kombinasi) antara laut, darat dan udara.
Pengangkutan gabungan ini semakin popular dengan adanya aneka
wahana (multi moda transport).
ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG
(Marine Cargo Insurance) - Definisi Cargo, macam-macam Cargo, Asuransi pengangkutan
barang

Cargo adalah semua benda/barang (selain manusia) yang dimuat pada


segala jenis alat angkut.
Dengan menggunakan kapal niaga, truck/trailer atau pesawat terbang
komersial dan membayar ongkos angkutan (uang tambang/freight cost)
dengan tujuan untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain.
 
Asuransi pengangkutan barang (marine cargo insurance)
adalah suatu pertanggungan yang memberikan perlindungan kepada pemilik
barang atau pihak pihak yang berkepentingan atas barang terhadap kerugian,
kerusakan, serta pengeluaran biaya-biaya yang timbul akibat alat angkut-nya
mengalami kecelakaan atau sebab lain yang ditegaskan dalam polis.
ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG
(Marine Cargo Insurance) - Definisi Cargo, macam-macam Cargo, Asuransi pengangkutan barang

Macam-macam Cargo:
-General Cargo : Kapal general cargo membawa barang dikemas seperti bahan
kimia, makanan, mebel, mesin, kendaraan bermotor, alas kaki, pakaian dll.
-Special Cargo : barang-barang yang secara karakternya memerlukan cara
pengemasan dan pengangkutan yang khusus, misal : alat-alat laboratory, mesin2 dll.
-Buik Cargo (curah) solid & liquid : barang-barang yang diangkut secara curah,
seperti batubara, biji-bijian, dan produk sejenis lainnya.
-Dangerous Cargo : barang-barang berbahaya, yang bersifat mudah meledak atau
terbakar, seperti : LPG, minyak bumi, amunisi dan senjata dan sejenisnya.
ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG
Jenis-jenis polis asuransi pengangkutan barang

1. Voyage policy/polis perjalanan : yaitu polis yang ditutup untuk sekali


pengangkutan saja yang sifatnya tidak rutin (one off policy).
 
2. Marine open cover (MOC) : setiap shipment yang dilakukan dalam jangka waktu
dalam open cover, berlaku ketentuan yang telah disepakati, ditutup untuk suatu jangka
waktu (biasanya 12 bulan).
Didalam kontrak MOC tersebut disebutkan hal-hal yang menjadi pedoman, atas
termasuk atau tidaknya suatu pengiriman didalam kontrak ini.
Kemudian atas setiap pengiriman cargo diterbitkan sertifikat asuransi yang berisi
keterangan atas pengiriman dimaksud.
ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG
Jenis-jenis polis asuransi pengangkutan barang

3. Marine Open Policy (Floating Policy) : Ditutup untuk seluruh nilai


material yang akan diangkut setiap shipment yang dilakukan.
Open Policy berakhir apabila seluruh material telah
dikapalkan/direalisasikan. Pada awal perjanjian kontrak harus dicantumkan
nilai kontrak kerja yang diasuransikan.
Kemudian atas setiap pengiriman cargo diterbitkan sertifikat asuransi yang
berisi keterangan atas pengiriman dimaksud. Biasanya ini di gunakan untuk
kontrak pembangunan suatu plant di luar daerah.
Misalnya pembangunan plant pabrik atau power plant pertambangan di luar
Jawa. Sedangkan material pendukung pekerjaan itu dikirim dari tempat lain.
PENGANGKUTAN BARANG GABUNGAN
Istilah istilah pengangkutan gabungan
NvGKUTAN BAANG GAB
1. Piggyback 4. Airtruck
Yaitu bentuk gabungan antara angkutan Yaitu bentuk gabungan antara angkutan
kereta api dan angkutan jalan raya. udara dan jalan raya.
 
2. Trainship 5. Skyrail
Yaitu bentuk gabungan antara angkutan Yaitu bentuk gabungan antara angkutan
kereta api dan angkutan laut. udara dan angkutan kereta api

3. Fishyback 6. Airbarge
Yaitu bentuk gabungan antara angkutan Yaitu bentuk gabungan antara angkutan
jalan raya dan angkutan laut. udara dan angkutan laut
PENGANGKUTAN BARANG
Memilih jenis alat angkut barang untuk pemilik barang dan risiko pengangkutan barang

- Jenis alat angkut yang dapat mencapai tempat tujuan

- Waktu yang diperlukan ke tempat tujuan agar barang dapat sampai tujuan
tepat pada waktunya

- Besarnya biaya pengangkutan

- Pengaruh alat angkut terhadap keamanan barang agar barang dapat sampai
ditempat tujuan dengan selamat
PENGANGKUTAN BARANG
Memilih jenis alat angkut barang untuk pemilik barang dan risiko pengangkutan barang

Bahaya-bahaya yang dapat menimbulkan kerugian atas barang barang yang


diangkut adalah dikarenakan :

-ketidakmampuan manusia untuk mengawasi secara sempurna pengolahan


pengangkutan barang.

- akibat yang timbul karena sifat atau keadaan alam itu sendiri.
PENGANGKUTAN BARANG
Jenis-jenis risiko dalam pengangkutan (Marine Perilis)

Risiko Laut (Marine Perilis)


1. Bahaya di lautan (perilis on the sea), yaitu bahaya-bahaya yang timbul atau
terjadi pada waktu diatas lautan, seperti terbakar (fire), pencurian yang dilakukan
dengan cara membongkar palka dimana barang disimpan (thieves), pembuangan
barang ke laut (jettison).
 
2. Bahaya laut (Peril of the sea), yaitu bahaya-bahaya yang erat hubungannya
dengan sifat dari laut itu sendiri,seperti : cuaca buruk (heavy weather), tenggelam
(sinking), terdampar (stranding), tabrakan antara kapal dengan kapal (corrosion),
tabrakan antara kapal dengan benda-benda lain selain kapal (contact).
PENGANGKUTAN BARANG
Jenis-jenis risiko dalam pengangkutan (Marine Perilis)

 
3. Bahaya-bahaya lainnya (extraneous perils), yaitu bahaya-bahaya yang tidak
termasuk dalam perils on the sea dan perils of the sea, seperti pencurian biasa (theft),
pencurian kecil-kecil bahkan tanpa membongkar pembungkus barang (pilferage), barang
tidak dikirim (not delivery), dan lain sebagainya.
 
Risiko Perang
1. perang, perang saudara, pemberontakan, dan lain-lain
 
2. pemogokan, kerusuhan, huru-hara, dan lain-lain
KEPENTINGAN YANG DAPAT DIASURANSIKAN
Kepentingan-kepentingan yang dapat diasuransikan dalam asuransi pengangkutan barang

1. Harga barang (Premier cost)


Apabila terjadi musibah atas barang yang diangkut, maka pemilik barang akan
menderita kerugian.
Untuk melindungi kepentingan pemilik barang itu, maka dapat menutup asuransi.
Besarnya jumlah pertanggungan adalah sebesar harga perolehan barang itu.
 
2. Biaya pengangkutan (freight)
Biaya pengangkutan disini merupakan kepentingan pemilik barang sebagai biaya,
yang nantinya akan ditambahkan pada harga jual barang yang bersangkutan.
Besarnya jumlah pertanggungan adalah sebesar biaya yang sebenarnya dikeluarkan
oleh pemilik barang sebagai ongkos pengangkutan.
 
KEPENTINGAN YANG DAPAT DIASURANSIKAN
Kepentingan-kepentingan yang dapat diasuransikan dalam asuransi pengangkutan barang

3. Premi asuransi (Insurance premium)


Apabila karena suatu musibah, barang yang dikirim tidak sampai diterima tempat
tujuan, walaupun tertanggung mendapatkan ganti rugi dari penanggung untuk
membeli barang baru sebagai penggantinya, namun untuk mengirimkan kembali
barang baru itu serta membeli proteksi asuransinya, maka tergantung memerlukan
biaya tambahan lagi, berupa premi asuransi.
Untuk menghindari biaya tambahan itu, maka biaya premi asuransi dapat
diasuransikan lagi sehingga kepentingan pemilik barang benar-benar terlindungi
sampai barang itu tiba ditempat tujuan.
Jumlah ganti rugi atas biaya premi asuransi ini adalah sebesar ratepremi (x) jumlah
pertanggungan.
KEPENTINGAN YANG DAPAT DIASURANSIKAN
Kepentingan-kepentingan yang dapat diasuransikan dalam asuransi pengangkutan barang

4. Kenaikan harga barang (increased value)


Untuk jenis barang tertentu ada kalanya terjadi fluktuasi harga yang sangat tajam
dalam waktu singkat, sehingga jumlah pertanggungan yang didasarkan pada harga
perolehan barang pada saat asuransi ditutup sudah tidak sesuai lagi atau tidak
memberikan proteksi yang memadai bagi pemilik barang, terutama dalam menghadapi
risiko kerugian keseluruhan (total loss).
Untuk melindungi tertanggung dalam hal terjadi kenaikan harga barang itu, maka
penanggung menyediakan jaminan asuransi atas kemungkinan kenaikan harga barang.
KEPENTINGAN YANG DAPAT DIASURANSIKAN
Kepentingan-kepentingan yang dapat diasuransikan dalam asuransi pengangkutan barang

5. Keuntungan yang diharapkan (anticipated profit)


Tujuan dilakukan transaksi jual beli barang, khusunya bagi pemilik barang, adalah
untuk memperoleh keuntungan, yaitu selisih antara harga jual barang dengan harga
perolehan (termasuk biaya-biaya) barang itu.
Musibah yang terjadi selama dalam perjalanan dapat menyebabkan pemilik barang
mengalami kerugian. Walaupun barang itu telah diasuransikan (termasuk premi
asuransinya), namun ganti rugi yang diberikan oleh penanggung hanya dapat
menjamin sampai barang pengganti tiba.
Keuntungan yang diharapkan dapat diterima pada waktu kontrak jual beli dilakukan,
tetap akan hilang. Agar keuntungan itu tetap dapat diterima oleh pemilik barang,
walaupun terjadi musibah atas barang itu, maka tertanggung dapat menutup
asuransinya dengan harga pertanggungan umumnya tidak lebih dari 10% dari harga
barang itu.
KEPENTINGAN YANG DAPAT DIASURANSIKAN
Kepentingan-kepentingan yang dapat diasuransikan dalam asuransi pengangkutan barang

6. Kerugian akibat tidak realistisnya suatu jual beli (defeasible/contingent


interest)
Sementara barang dalam perjalanan dari tempat penjual ke tempat pembeli, baik
pemilik barang (penjual) maupun pembeli barang mempunyai kewajiban sesuai yang
dipersyaratkan dalam kontrak jual beli yang telah disepakati.
KEPENTINGAN DI ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG
Kepentingan Penjual dan kepentingan Pembeli

DEFEASIBLE INTEREST CONTIGENT INTEREST


Tanggung jawab penjual, baru akan berakhir Sebaliknya pembeli juga dapat menderita
apabila barang telah diserah terimakan
dengan baik, tepat waktu kepada pembeli dan kerugian, yaitu misalnya apabila sementara
sesuai dengan persyaratan dalam kontrak. barang masih dalam perjalanan, kemudian
Barang yang telah tiba ditempat tujuan pembeli menjualnya kembali barang itu
namun ditolak oleh pembeli karena tidak kepada pihak lain.
sesuai dengan persyaratan kontrak, dapat
mengakibatkan timbulnya kerugian bagi Gagalnya pengiriman barang, selain itu tidak
penjual, karena selain harus menyediakan dapat memenuhi penyerahan barang yang
barang pengganti, ia juga mengirimkannya
kembali barang yang ditolak itu ketempat telah dijualnya itu, ia pun akan menderita
asal barang. kerugian yaitu atas biaya-biaya yang telah
Kepentingan penjual demikian disebut dikeluarkan.
defeasible interest (barang yang ditolak). Kepentingan pembeli dalam hal demikian
disebut contigent interest.
JENIS KERUGIAN ASURANSI PENGANGKUTAN
BARANG

Jenis-jenis kerugian yang dikenal dalam asuransi pengangkutan barang dapat


dikelompokkan dalam :
1. Kerugian keseluruhan (total loss)
a. Kerugian keseluruhan nyata (actual total loss), yaitu apabila seluruh barang yang
diasuransikan rusak atau musnah seluruhnya, atau

b. Kerugian keseluruhan konstruktif (constructive total loss), yaitu apabila barang


yang diasuransikan secara sedemikian rupa sehingga biaya untuk mengembalikan
pada keadaan semula telah melebihi harga barang itu sendiri.
JENIS KERUGIAN ASURANSI PENGANGKUTAN
BARANG

2. Kerugian sebagian (Partial loss)


a. Kerugian sebagian khusus (particular average), adalah kerugian/kerusakan sebagian
atas barang yang diasuransikan yang disebabkan oleh suatu musibah.
misalnya kerusakan barang karena kapal karam, alat angkut tabrakan, jatuh ke laut
karena cuaca buruk

b. Kerugian sebagian umum (general average), adalah kerugian akibat tindakan


general average yaitu yang dilakukan dengan sengaja, dalam menghadapi bahaya
nyata, wajar dan efisien serta untuk keuntungan bersama.
JENIS KERUGIAN ASURANSI PENGANGKUTAN
BARANG

3. Kerugian keseluruhan (total loss)


a. Biaya biaya penyelamatan (salvage charges, sue & labour charges)
b. Biaya biaya khusus (special charges)
c. Biaya perbaikan (repaire cost)
d. Biaya biaya untuk meneruskan ke tempat tujuan (forwarding expenses)

4. Tanggungan gugat (liability)


a. Tanggung gugat terhadap pihak ketiga (third party liability)
b. Tanggung gugat karena kontrak (contract liability)
c. Tanggung gugat pelanggaran hukum (legal liability)
LUAS JAMINAN ASURANSI PENGANGKUTAN
Pengangkutan melalui darat, udara, dan laut: polis standar pengangkutan barang indonesia (PSPBI)

1. Pengangkutan melalui laut


International version:
- Institute cargo clause “A” 01/01/82 (All Risk)
- Institute cargo cluase “B” 01/01/82
- Institute cargo clause “C” 01/01/82
2. Pengangkutan melalui udara
- Institute cargo clause “AIR” 01/01/82 (All Risk)
3. Pengangkutan melalui darat
- Land transit DAI Cover B- All Risk
- Land transit DAI Cover A
- Including ferry crossing
LUAS JAMINAN ASURANSI PENGANGKUTAN
Pengangkutan melalui darat, udara, dan laut: polis standar pengangkutan barang indonesia (PSPBI)

4. Polis standar pengangkutan barang Indonesia (PSPBI) – 2007


Klausula baru dari AAUI untuk Pengiriman Laut Antara Pulau dan atau Pengangkutan
Darat di Indonesia :
- Polis standar pengangkutan barang Indonesia (PSPBI) Jaminan I – All Risk
- Polis standar pengangkutan barang Indonesia (PSPBI) jaminan II
- Polis standar pengangkutan barang Indonesia (PSPBI) Jaminan III
RISIKO YANG TIDAK DIJAMIN
Pengecualian umum (general exclution) atas kondisi ICC “A”, ICC “B” dan ICC “C”

1. Unseaworthiness & Unfitness


Polis tidak menjamin kerugian, kerusakan atau biaya yang timbul dari :
-kapal tidak laik laut
-kapal, alat angkut, container atau mobil box tidak sempurna untuk pengangkutan
yang aman

Jika tertanggung mengetahui ketidaklaik lautan atau ketidak sempurnaan tersebut pada
saat barang yang dipertanggungkan dimuat didalamnya.
RISIKO YANG TIDAK DIJAMIN
Pengecualian umum (general exclution) atas kondisi ICC “A”, ICC “B” dan ICC “C”

2. War Exclusions
- Perang, revolusi, dll
- Penahanan, penyitaan (pembajakan di ICC A dijamin)
- Kena Torpedo, bom, alat perang lainnya
- Dapat diperluas
 
3. Strike Exclusions
- Akibat pemogokan, kerusuhan, huru-hara
- Teroris, tindakan bermotif politik
- Dapat diperluas
RISIKO YANG TIDAK DIJAMIN
Pengecualian umum (general exclution) atas kondisi ICC “A”

1. Salah urus atau pengaturan yang dilakukan dengan sengaja oleh tertanggung.
2. Bocor biasa, susut biasa dan aus.
3. Pembungkusan kurang baik (penyimpanan barang didalam container atau lift-van
oleh tertanggung sebelum berlakunya polis sebagai peching)
4. Kerugian sendiri atau karena sifat-sifat alamiah barang itu sendiri (inherent vice)
5. Keterlambatan (walaupun disebabkan oleh risiko yang dijamin), kecuali biaya yang
berhubungan dengan kerugian umum (general average) dan biaya penyelamatan
(salvage charge)
RISIKO YANG TIDAK DIJAMIN
Pengecualian umum (general exclution) atas kondisi ICC “A”

6. Kerugian yang timbul karena ketidak mampuan/kesulitan keuangan (insolvency)


dari pemilik kapal, manajemen, pencharter (penyewa) atau operator.

7. Kerugian yang timbul akibat penggunaan senjata perang, pemakaian tenaga atom,
nuklir atau hal-hal sejenis atau radioaktif
RISIKO YANG TIDAK DIJAMIN
Pengecualian umum (general exclution) atas kondisi ICC “B” dan ICC “C”

A. Pengecualian umum (general exclution) atas kondisi ICC “B” adalah


1. Pengecualian ICC “A” diatas, ditambah dengan
2. Kerugian yang dilakukan dengan sengaja oleh orang lain

B. Pengecualian umum (general exclution) atas kondisi ICC “C” adalah sama
dengan kondisi polis ICC “B”
PERIODE ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG
Mulai dan berakhirnya jaminan/durasi asuransi pengangkutan barang

Pertanggungan mulai berlaku sejak barang meninggalkan gudang atau tempat


penyimpanan yang disebutkan dalam polis, berlaku terus selama perjalanan yang
wajar dan berakhir pada :
1. Saat barang diserah-terimakan di gudang penerima atau di gudang terakhir lain atau
tempat penyimpanan di tempat tujuan yang telah disebutkan dalam ikhtisar polis
2. Saat barang diserah-terimakan di gudang atau tempat penyimpanan lain, yang
dipilih tertanggung baik sebelum atau di tempat tujuan yang telah disebutkan dalam
ikhtisar polis, yang digunakan untuk penyimpanan di luar jalur perjalanan yang wajar,
atau alokasi atau distribusi, atau
3. Saat berakhirnya waktu 60 hari setelah barang selesai dibongkar dari kapal di
pelabuhan pembongkaran terakhir.
4. Yang mana yang terjadi terlebih dahulu
ALAT ANGKUT/KAPAL
Dalam marine cargo guidelines diatur sebagai berikut

1. STEEL VESSEL (GENERAL CARGO, CONTAINER VESSEL, BULK


VESSEL(DRY/LIQUID), TANGKER DLL
-must be classed, min. BKI dengan usia maksimal 35 tahun dan GRT min 500
2. LCT (LANDING CRAFT TANGKER), LST (LANDING SHIP TANGKER)
- must be classed min. BKI dengan usia maksimal 25 tahun dan GRT min 200
3. TUG BOAT / BARGE (TONGKANG)
- must be classed,min. BKI dengan usia maksimal 20 tahun dan GRT min 100
4. WOODEN VESSEL
– usia maksimal 15 tahun dan GRT min 100
– seaworthiness valid certificates
ALAT ANGKUT/KAPAL
Dalam marine cargo guidelines diatur sebagai berikut

Cargo Risk Exposure:

a. Import / export cargo containerized ;MV : katagori resiko rendah


b. Bulk cargo; CPO; pupuk; grain : katagori resiko sedang
c. HE-Log / timber product : katagori resiko tinggi
PROSUDER TUNTUNAN GANTI RUGI
Prosedur tuntutan ganti rugi atas kerugian atau kerusakan barang yang di asuransikan

Apabila terjadi kerusakan atau kerugian atas barang yang diasuransikan akibat risiko
yang dijamin polis, tertanggung dapat mengajukan tuntutan ganti rugi kepada
perusahaan asuransi.
Adapun prosedur tuntutan ganti rugi yang harus dilakukan oleh tertanggung antara
lain :
1. Mengambil tindakan tindakan pengamanan
a. Berusaha semaksimal mungkin mencegah dan/atau mengurangi kerugian
b. Menuntut perusahaan pengangkutan, otorita pelabuhan atau pihak lain yang karena
kesalahan/kelalaiannya bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan barang
tersebut
c. Meminta dengan segera agar perusahaan pengangkut atau pihak lain melakukan
survei atas kerugian kehilangan barang tersebut
PROSUDER TUNTUNAN GANTI RUGI
Prosedur tuntutan ganti rugi atas kerugian atau kerusakan barang yang di asuransikan

d. Mengusahakan protes atau tanda terima yang menerangkan bahwa barang diterima
dalam keadaan tidak baik atau rusak
e. Memberikan laporan tertulis kepada perusahaan pengangkutan atau pihak lain dalam waktu
3 hari setelah barang diterima, jika pada waktu pengiriman tidak atau belum diketemukan
kerusakan atau kehilangan
2. Mengadakan tuntutan ganti rugi kepada perusahaan asuransi
3. Mempersiapkan dan menyerahkan dokumen pendukung klaim yang dibutuhkan,
antara lain :
- Asli polis asuransi
- Original shipping invoice
- Original bill of lading
ASPEK-ASPEK UNDERWRITING
Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh penanggung dalam penutupan asuransi pengangkutan barang

Aspek-aspek Underwriting : Aspek lain :


1. Jenis barang yang diangkut 1. Luas jaminan yang dikehendaki
2. Cara Pengangkutannya 2. Jangka waktu pertanggungan
3. Asal dan Tujuan 3. Moral Hazard
4. Aspek lainnya 4. Resiko sendiri
5. Pengalaman klaim
6. Keadaan pasar

Anda mungkin juga menyukai