Penanganan Klaim & Asuransi Pihak Ketiga

PENANGANAN KLAIM
&
ASURANSI PELAYARAN TANGGUNG
JAWAB PIHAK KETIGA
(PROTECTION & INDEMNITY)
BY:
ANINDA H. LISTYARTO
BUP XIX SYAM & SYAM LAW OFFICE, Office 8 Building, 16th Floor, SCBD Lot 28, Jakarta Selatan 12190
Work# +62 21 29333236 - Mobile # +62 811 10 3766
12 Juli 2017 Email # aninda@syamnsyam.com
PANDANGAN UMUM
1
I. Asuransi
II. Dasar Hukum Asuransi Pelayaran di Indonesia
III. Klasifikasi Asuransi Pelayaran
ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

Office 8 Building, 16th Floor, SCBD Lot 28, Jakarta Selatan 12190
Work +62 21 2933 3236 Mobile + 62 811 103766 Email # aninda@syamnsyam.com
I. ASURANSI
2
 SUATU PERJANJIAN TERTULIS ANTARA PENANGGUNG DAN

TERTANGGUNG, DIMANA PENANGGUNG BERJANJI AKAN MENGGANTI
SETIAP KERUGIAN YANG DIALAMI OLEH TERTANGGUNG AKIBAT DARI
SUATU RESIKO YANG DISEBUTKAN DALAM PERJANJIAN.
 RESIKO TERSEBUT BELUM TERJADI ATAU BELUM DIKETAHUI TERJADINYA

(BELUM PASTI ) PADA SAAT PERJANJIAN MULAI DIADAKAN.
 DENGAN KESANGGUPAN PENANGGUNG MENGGANTI KERUGIAN

TERSEBUT, MAKA IA MENDAPATKAN SEJUMLAH UANG YANG DISEBUT
PREMI DARI TERTANGGUNG.

II. DASAR HUKUM ASURANSI
3
PELAYARAN DI INDONESIA
• HINGGA SAAT INI BELUM ADA UU YANG MENGATUR SEGI-
SEGI HUKUM PELAKSANAAN ASURANSI PELAYARAN DI
INDONESIA, SEPERTI HALNYA MARINE INSURANCE ACT 1906
YANG MENJADI DASAR ASURANSI PENGANGKUTAN LAUT DI
INGGRIS.
• DASAR HUKUM YANG DIPAKAI ADALAH DARI K.U.H.D (KITAB

UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG) YANG MANA
SAMPAI SAAT INI MASIH TERASA BELUM BISA MEMENUHI
KEBUTUHAN CLAIM YANG TERJADI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2005
TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI PELAYARAN NASIONAL
4
• Setiap kapal yang dimiliki dan/atau dioperasikan oleh perusahaan

pelayaran nasional, dan/atau kapal bekas/kapal baru yang akan dibeli
atau dibangun di dalam atau di luar negeri untuk jenis, ukuran dan batas
usia tertentu wajib diasuransikan, sekurang-kurangnya ”Hull & Machineries”;
• Muatan/barang dan penumpang yang diangkut oleh perusahaan

pelayaran nasional yang beroperasi baik di dalam negeri maupun di luar
negeri, wajib diasuransikan;
• Menetapkan kebijakan yang mendorong perusahaan asuransi nasional yang

bergerak di bidang asuransi perkapalan untuk menyesuaikan dengan
standar kemampuan retensi asuransi perkapalan internasional.

III. Klasifikasi Asuransi Pelayaran
5
 Asuransi Perlindungan terhadap kerugian Pihak

Ketiga (Protection and Indemnity / P&I Insurance)
 Asuransi Lambung dan Mesin Kapal (Hull and
Machinery Insurance)
 Asuransi Muatan (Cargo Insurance)
 Asuransi Pelabuhan / Terminal (Port Insurance)

ASURANSI PELAYARAN TANGGUNG JAWAB
PIHAK KETIGA (P&I INSURANCE)
6
i. Sejarah P&I
ii. Keberadaan P&I Insurance dalam Hukum Indonesia
iii. Perlindungan dan Objek P&I
iv. Premi
v. Tanggap Darurat (Emergency situation)
vi. Claim Consideration
vii. Prosedur Klaim
viii. Types of P&I Club
ix. International Group
x. P&I Cases
I. Sejarah P&I
7
 Dimulai pertengahan abad 18 dimana ship owner

mempunyai masalah untuk mendapatkan
pertanggungan atas kerugian terhadap pihak
ketiga
 P&I ( Protection and Indemnity ) merupakan asosiasi
perkumpulan dari para pemilik kapal – Mutual
Insurance Association
 P&I yang tertua ( lebih dari 150 tahun ) :
Shipowners dan Britannia Club
II. Keberadaan P&I Insurance dalam
Hukum Indonesia
8
➢ Kewajiban atas tanggung jawab pihak ketiga (third party

liability) masih berada di Pemilik (Owner) tetapi untuk
commercial point of view, kedudukan P&I cukup penting.
➢ Indonesia mewajibkan kepada pemilik kapal (ship owner)

untuk memiliki asuransi terhadap kerugian pihak ketiga
sebagaimana diatur dalam UU 17/2008 tentang
Pelayaran.

II. Keberadaan P&I Insurance dalam
Hukum Indonesia
9
Pasal 41 UU 17/2008
1. Tanggung jawab keselamatan dan keamanan penumpang

dan/atau barang yang diangkutnya sebagai akibat
pengoperasian kapal berupa:
a. Kematian atau lukanya penumpang yang diangkut;
b. Musnah, hilang atau rusaknya barang yang diangkut;
c. Keterlambatan angkutan penumpang dan/atau barang
yang diangkut; atau
d. Kerugian pihak ketiga  diatur juga dalam Pasal 181 PP
20/2010 tentang Angkutan Perairan
II. Keberadaan P&I dalam UU 17/2008
10
Pasal 41
2. Pembebasan sebagian atau seluruh tanggung jawabnya 

jika perusahaan angkutan dimaksud dapat membuktikan
bahwa kerugian sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf (b),
(c), dan (d) bukan disebabkan oleh kesalahannya
3. Perusahaan angkutan di perairan wajib mengasuransikan
tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan melaksanakan asuransi perlindungan dasar penumpang
umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

11
Pasal 53
1. Tanggung jawab penyedia jasa angkutan multimoda
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) meliputi
kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada barang serta
keterlambatan penyerahan barang;
2. Pembebasan tanggung jawab  dalam hal penyedia jasa
angkutan multimoda dapat membuktikan bahwa dirinya atau
agennya secara layak telah melaksanakan segala tindakan
untuk mencegah terjadinya kehilangan, kerusakan barang, serta
keterlambatan penyerahan barang.
3. Tanggung jawab penyedia jasa angkutan multimoda bersifat
terbatas.
12
Pasal 54
Penyedia jasa angkutan multimoda wajib

mengasuransikan tanggung jawabnya atas
kehilangan, kerusakan dan keterlambatan
barang.

13
Pasal 203
1. Pemilik kapal wajib menyingkirkan kerangka kapal dan/atau
muatannya yang mengganggu keselamatan dan keamanan
pelayaran paling lama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
sejak kapal tenggelam.
2. Pemerintah wajib mengangkat, menyingkirkan, atau

menghancurkan seluruh atau sebagian dari kerangka kapal
dan/atau muatannya atas biaya pemilik apabila dalam batas
waktu yang ditetapkan Pemerintah, pemilik tidak melaksanakan
tanggung jawab dan kewajibannya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
14
Pasal 203
3. Pemilik kapal yang lalai melaksanakan kewajiban dalam batas

waktu yang ditetapkan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan
pelayaran, wajib membayar ganti kerugian kepada pihak yang
mengalami kecelakaan.
4. Pemerintah wajib mengangkat dan menguasai kerangka kapal

dan/atau muatannya yang tidak diketahui pemiliknya dalam batas
waktu yang telah ditentukan.

15
Pasal 203
5. Untuk menjamin kewajiban sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) pemillik kapal wajib
mengasuransikan kapalnya.
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan

persyaratan pengangkatan kerangka kapal dan/atau
muatannya diatur dengan Peraturan Menteri.

16
Pasal 231
1. Pemilik atau operator kapal bertanggung

jawab terhadap pencemaran yang bersumber
dari kapalnya.
2. Untuk memenuhi tanggung jawab sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pemilik atau operator
kapal wajib mengasuransikan tanggung
jawabnya.
17
Pasal 292 UU 17/2008

• Setiap orang yang tidak mengasuransikan tanggung jawabnya
sebagaimana dimaksud dalam pasal 41 ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 6 ( enam ) bulan dan
denda paling banyak Rp. 100.000.000,- ( seratus juta Rupiah )
Pasal 327 UU 17/2008

• Setiap orang yang tidak mengasuransikan tanggung jawabnya
sebagaimana dimaksud dalam pasal 231 ayat 2 dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 6 ( enam ) bulan dan denda
paling banyak Rp. 100.000.000 ( seratus juta Rupiah )

III. Perlindungan dan Objek P&I
18
COVERAGE The policy provides valuable liability protection for:

POLICY
• Injury, illness and loss of life resulting from the operation
of the insured vessel
• Medical and other expenses resulting from injury, illness
or loss of life of a crew member
• Loss or damage to the property of others not on board
• Wreck removal
• Payment of fines and penalties
• The costs involved in investigating and defending claims
and lawsuits
19
THIRD
PARTY The club offers comprehensive loss prevention
LIABILITY and risk assessment services. The Standard
FOR PORT covers include for port :
COVERAGE
a. Liabilities for loss of or damage to cargo and
customers' equipment and ships
b. Loss of or damage to equipment including loss
due to strikes, riots and terrorist risks
c. Liabilities arising from errors and omissions
including delay

20
THIRD
PARTY d. Fines for regulatory breach including
LIABILITY customs, pollution and safety at work
FOR PORT
COVERAGE
e. Wreck removal costs
f. Investigation, defense and mitigation
costs
g. Disposal costs following an accident
h. Quarantine and disinfection costs

21
THIRD
Property covers include:
PARTY
LIABILITY • Buildings •Top lifters
FOR PORT • Docks and wharfs • Fork lifts
COVERAGE • Berths • Ship-loaders
• Quays • Elevators
• Jetties • Conveyors
• Dolphins • RoRo ramps
• Machinery • Tractor units
• Handling equipment • Locomotives
• Straddle carriers • Rolling stock
• Cranes • Rail & road infrastructure
• Reach stackers
IV. Premi
22
Tidak ada ketentuan baku
Faktor penentu antara lain :

• Type, Tahun Pembuatan, Maintenance, Surroundings,
Employees, Kontraktor Pelabuhan
• Jumlah dan jenis property yg diasuransikan
• Ketepatan pembayaran
• Jenis, Usia, Jumlah, Kebangsaan, Bendera, Crew dan Rute
Kapal
• Seringnya mengalami kecelakaan atau off hire (utk Kapal )
• dan lain sebagainya
V. Tanggap Darurat / Emergency situation
23
 Tanggap darurat dilaksanakan dalam hal

terjadinya kecelakaan yang bertujuan agar pihak
yang berkepentingan dapat segera bertindak
 Jenis keadaan darurat, yaitu:
1. Kecelakaan kapal: tubrukan, kandas, kebakaran,
tenggelam dan terbalik
2. Kecelakaan yang dialami oleh awak kapal: man over

board, lost at sea dan luka parah

24
 Jenis keadaan darurat (cont.)

3. Pencemaran lingkungan laut: oleh minyak atau muatan
4. Persoalan hukum yang dapat mempengaruhi

operasional kapal: penahanan kapal (ship arrest)

25
Hal pertama yang dilakukan Kapal ialah

berkomunikasi dengan DPA (designated person
ashore)

Pihak Yang Terlibat Dalam Keadaan Darurat
26
Pihak yang terlibat dalam keadaan

darurat ialah:
1. Hull & Machinery Surveyor
2. P&I Surveyor
3. Class Surveyor
4. Maritime Lawyer

27
1. Hull & Machinery Surveyor

Bertindak atas nama hull underwritter untuk meneliti kerusakaan
pada kapal
2. P&I Surveyor
Surveyor yang bertindak meneliti penyebab terjadinya dan dampak
kerusakan yang disebabkan oleh kapal terhadap pihak ketiga,
contoh:
a. Pada saat pengisian muatan (minyak), pipa bocor dan mencemari
perairan pelabuhan.
b. Tubrukan kapal; (independen survey terhadap olah gerak,
kronologis dan seaworthy kapal sebelum tubrukan)
28
3. Class Surveyor
Bertindak atas nama biro klasifikasi kapal yang
mempunyai tugas:
a. Menciptakan standar dari gambar dan konstruksi
bangunan kapal;
b. Melaksanakan survei sewaktu kapal sedang dibangun
sehingga segala standar dalam konstruksi pembuatannya
telah dilaksanakan;
c. Memastikan agar kapal tetap berada dalam kelasnya
(periodical);

29
4. Maritime Lawyer
Dalam hal timbulnya masalah hukum yang dapat
mengakibatkan terganggunya operasional kapal,
maka dibutuhkan lawyer; dalam hal ini biasanya
ditunjuk oleh P&I Club.
Contoh:
penahanan kapal tanpa dasar hukum yang jelas;
hanya didasari permintaan tertulis dari pihak ketiga

VI. Claim Consideration
30
A. Member: B. Claimant
• Menyediakan seluruh • Informasi atas Registerred,

informasi yang diperlukan Disponent Owner, Charterer
sehubungan dengan resiko dan Agen
yang terjadi, termasuk saksi • Informasi atas type / jenis
dan bukti sehubungan dengan P&I, misalnya IG, Regional
resiko atau Fixed Premium
• Melakukan Mitigasi • Bukti yang Justifiable baik
• Tidak melakukan sehubungan dengan jumlah
penyelesaian atau klaim dan/atau dokumen
penggantian apapun pendukung
sehubungan dengan resiko
tanpa persetujuan
Penanggung.

VII. Prosedur Claim
31
Pemberitahuan atas terjadinya resiko pada

broker asuransi secepatnya
Broker akan menyampaikan kepada Club

P&I ybs.
P&I ybs akan menunjuk correspondence di
area tempat terjadinya kecelakaan atau
masalah
Correspondence akan menunjuk lawyer atau
surveyor ( jika diperlukan ), terkadang P&I
langsung menunjuk lawyer
Jika telah ditunjuk lawyer, penyelesaian (
umumnya ) melalui lawyer
TERJADINYA CLAIM
32
 Recoverable Claim - Pasal 1246 KUHPerdata

A. Pengeluaran atau biaya yang telah dikeluarkan
– Factual Cost
B. Kerugian karena kerusakan atau kehilangan
yang sungguh – sungguh diderita - Damages
C. Keuntungan yang diharapkan - Interest

Batas Waktu Klaim
33
 1 tahun : i. Barang
ii. Pembayaran upah pandu
iii. Bea pelabuhan
 2 tahun : i. Klaim akibat tubrukan kapal

ii. Penggantian kerugian dan pembayaran upah
penolongan

Batas Waktu Klaim
34
 Pasal iii ayat 6 Hague Visby Rules : 1 tahun namun dapat

diperpanjang
 Pasal 20 Hamburgh Rules : 2 tahun
 Buku IV KUHPERDATA secara umum, 30 tahun

Tahapan Klaim
35
Timbulnya kerugian nyata yang dapat

dibuktikan
Claimant meminta ganti kerugian kepada

yang bertanggung jawab.
Apabila tidak ada ganti rugi, maka

Claimnant mengajukan Surat Teguran
(Somasi)
Apabila tidak ada ganti rugi setelah 3 kali
Somasi - Pengajuan Gugatan di
Pengadilan Negeri
VIII. Types of P&I
36
A. INTERNATIONAL
GROUP OF P&I B. REGIONAL P&I CLUB
( IG Group )
• Highest Coverrage • Lower Coverage than IG
• Substantial Limits of Liability Group
• Acceptable in All Trading • Developing in Certain
Area Countries such as China,
• Agreement on Premium India, Korea
within IG Group • In General Limited to
• Ticket to Trade Certain Trading Area
• Deductable Policy • No Agreement on Premium
within Regional P&I
• Deductable Policy

VIII. Types of P&I
37
C. Commercial ‘Fixed Premium’ Market
• Lowest Coverage
• Lowest Premium
• Often, Although Not Exclusively, Used by Interests
with Small or non-IACS Classed Tonnage.
• No Agreement on Premium
• Deductable Policy

IX. International Group
Names of IG Group are the following :
38
The American JPIA (Japan) Shipowners Steamship

Club (USA) (UK) Mutual (UK)
Britannia (UK) The London Skuld The Swedish
Steamship (Norway) Club (Sweden)
Owners
Mutual
Insurance
Association
Limited (UK)
Gard (Norway) North of The Standard United
England (UK) (UK) Kingdom P& I
Club (UK)
West of
England (UK) Office 8 Building, 16th Floor, SCBD Lot 28, Jakarta Selatan 12190
X. P&I CASES
39
Under Water • Non-anchorage area

Cable Claim ( • Improper cable laying
1995, 1997
and 2006 )
• bad handling of stevedores

• caused by the fell over of
Cargo Claim the carrying vessel
• Over tml at Pomala

X. P&I CASES ( Cont 1 )
40
• Claim to charterer caused by

Charter Party the detention of vessel
Claim
Wreck • Shipping Lane (Alur

Pelayaran)
Removal • Wreck Chart
Claim • Removal System

X. P&I CASES ( cont. 2 )
41
Oil Pollution • Type of incident:

• hit coral
Claims ( • disposing sludge
2000, • Cause of pollution :
• absent of Pilot, including
2002, years of experiences,
2004 and • un truth report on the
draft
2005 )

X. P&I CASES ( cont. 3)
42
i. Fishery Organization ( HNSI )

Oil Pollution ii.
iii.
Indonesian Navy
Indonesian Police
Claims ( 2000, iv. Non Government Organization
v. Mayor in the regional area
2002, 2004 where the incident happen
and 2005 ) vi. Regional Government ( Pemko )
vii. Hatchery, and other related
and un related party

43
Claim on
Jetty Damage
i. Illegal logging
ii.Crude Oil smugglin
iii.
Bunker Looting
Illegal Allegation iv.Illegal Entrance to Indonesian
Waters
v. Illegal Mining

44
i. As an evidence
Arrest Vessel ii. Conservatory Attachment
Repatriation Crew
Expiration of
Shipping Document
Capsize Vessel

THANK YOU…
SYAM & SYAM LAW OFFICE, Office 8 Building, 16th Floor, SCBD Lot 28, Jakarta Selatan 12190
Work# +62 21 29333236 - Mobile # +62 811 10 3766
Email # aninda@syamnsyam.com

Penanganan Klaim & Asuransi Pihak Ketiga

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Penanganan Klaim & Asuransi Pihak Ketiga

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PENANGANAN KLAIM

II. Dasar Hukum Asuransi Pelayaran di Indonesia

III. Klasifikasi Asuransi Pelayaran

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

 SUATU PERJANJIAN TERTULIS ANTARA PENANGGUNG DAN

 RESIKO TERSEBUT BELUM TERJADI ATAU BELUM DIKETAHUI TERJADINYA

 DENGAN KESANGGUPAN PENANGGUNG MENGGANTI KERUGIAN

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

• DASAR HUKUM YANG DIPAKAI ADALAH DARI K.U.H.D (KITAB

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

• Setiap kapal yang dimiliki dan/atau dioperasikan oleh perusahaan

• Muatan/barang dan penumpang yang diangkut oleh perusahaan

• Menetapkan kebijakan yang mendorong perusahaan asuransi nasional yang

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

 Asuransi Perlindungan terhadap kerugian Pihak

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

 Dimulai pertengahan abad 18 dimana ship owner

➢ Kewajiban atas tanggung jawab pihak ketiga (third party

➢ Indonesia mewajibkan kepada pemilik kapal (ship owner)

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

1. Tanggung jawab keselamatan dan keamanan penumpang

2. Pembebasan sebagian atau seluruh tanggung jawabnya 

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

Penyedia jasa angkutan multimoda wajib

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

2. Pemerintah wajib mengangkat, menyingkirkan, atau

3. Pemilik kapal yang lalai melaksanakan kewajiban dalam batas

4. Pemerintah wajib mengangkat dan menguasai kerangka kapal

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

5. Untuk menjamin kewajiban sebagaimana dimaksud

6. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

1. Pemilik atau operator kapal bertanggung

Pasal 292 UU 17/2008

Pasal 327 UU 17/2008

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

COVERAGE The policy provides valuable liability protection for:

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

Tidak ada ketentuan baku

Faktor penentu antara lain :

 Tanggap darurat dilaksanakan dalam hal

2. Kecelakaan yang dialami oleh awak kapal: man over

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

 Jenis keadaan darurat (cont.)

4. Persoalan hukum yang dapat mempengaruhi

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

Hal pertama yang dilakukan Kapal ialah

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

Pihak yang terlibat dalam keadaan

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

1. Hull & Machinery Surveyor

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

• Menyediakan seluruh • Informasi atas Registerred,

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

Pemberitahuan atas terjadinya resiko pada

Broker akan menyampaikan kepada Club

 Recoverable Claim - Pasal 1246 KUHPerdata

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

 2 tahun : i. Klaim akibat tubrukan kapal

ANINDA H. LISTYARTO - SYAM & SYAM LAW OFFICE

 Pasal iii ayat 6 Hague Visby Rules : 1 tahun namun dapat