Prasyarat underwriting yang baik adalah konsistensi. Konsistensi diperlukan untuk 2 alasan:
Sampai tingkat tertentu agen dapat memprediksi keputusan underwriting (untuk risiko kurang
baik)
Untuk ini perlu ikuti garis pedoman underwriting berdasarkan pada struktur premi dan obyektif
keuangan. Garis pedoman underwriting menggunakan numerical rating system sebagai basis untuk
tindakan underwriting yang disarankan dan diringkas dalam manual underwriting perusahaan.
Metode pemberian nilai numerik kepada calon tertanggung individu atas dasar risiko yang
dilimpahkan kepada penanggung. Nilai numerik digunakan untuk tetapkan kelas risiko. Nilai
numerik positif atau negatif bagi karakter yang berdampak positif atau negatif pada risiko
mortalitas.
Nilai numerik rata-rata/standar 100 (= 100 % mortalitas standar) Karakter menguntungkan punya
nilai kurang (kredit) terhadap mortalitas. Sebaliknya nilai tambah (debit).
Jumlah debit dan kredit plus 100 adalah nilai numerik risiko. Makin tinggi nilai makin tinggi risiko.
Contoh:
Orang dengan berat badan berlebihan, tingkat kematiannya 150 persen. Berarti 50 % di atas rata-
rata —- debit 50
MANUAL UNDERWRITING
Nilai yang diberikan bagi risiko berbeda antar perusahaan, karena variasi mortalitas yang di
ekspektasi.
Pada awalnya underwriting manual dibuat dan digunakan oleh perusahaan asuransi yang besar.
Perusahaan reasuransi tanpa biaya dalam usaha agar perusahaan ceding mengacu pada standar
reasuransi.
Rating manual
Manual underwriting menduduki tempat yang signifikan dalam fungsi underwriting, namun tidak
boleh digunakan secara mutlak karena informasi dalam manual hanya dapat diandalkan untuk:
impairment tunggal yang sering terjadi dan kombinasi dari beberapa/sedikit penyakit yang sering
terjadi
Contoh:
o Numerical method mengasumsikan mortalitas rate yang lebih tinggi dari normal dan meningkat
dengan usia penyakit dan secara paralel meningkat sesuai dengan kenaikan normal pada mortalitas
standar tiap usia di atas hanya berlaku untuk overweight, diabetes dan beberapa impairment yang
lain, tetapi mungkin tidak bagi banyak penyakit lain dalam manual
o Tugas mempertahankan manual underwriting yang up to date adalah sulit sekali dan memakan
waktu, terutama dari sudut kemajuan pesat di bidang medis
o Dengan demikian informasi dalam manual mencerminkan pengalaman dari risiko yang diterima
paling sedikit 5 tahun sebelumnya
Meskipun underwriter berusaha keras untuk secara konsisten mengikuti underwriting garis
pedoman, Haman keadaan khusus disekeliling suatu kasus dapat membenarkan adanya perubahan
terhadap manual berdasarkan interpretasi underwriter terhadap fakta yang ada perubahan itu
dibenarkan berdasarkan alasan berikut.
Decision-making latitude
Kadang-kadang informasi pada appirotion dan dokumen pendukung tidak ouk,jp memberikan
gambaran yang jelas mengenai risiko
Perlu memperhatikan masalah biaya dan waktu yang layak dalam mengumpulkan informasi
dimaksud
Dalam hal ini keputusan sering dibuat, khusus untuk aplikasi untuk keuangan asuransi yang kecil,
tanpa meminta informasi lanjutan
Underwriting Eksperimental
Adalah praktek underwriting secara hati-hati dalam menerima jenis khusus risiko dengan tingkat
premi lebihi rendah daripada yang seharusnya diatur dalam underwriting garis pedoman
Sementara perusahaan asuransi menolak menerima beberapa jenis risiko – seperti transpalasi
organ tubuh atau penyakit sangat serius seperti kanker – tidak karena harus ditolak menurut
pengalaman masa lalu, melainkan karena kekurangan pengalaman mengasuransikan risiko khusus
tersebut
perlu ada sedikit pengalaman mengasuransikan risiko tertentu untuk membangun informasi
statistik mortalitas dan garis pedoman underwriting dapat diandalkan. Biasanya kalau perusahaan
kurang berpengalaman dalam risiko tertentu, perusahaan tidak akan menutup risiko yang demikian
Kalau perusahaan selalu menolak risiko semacam itu, ia tidak akan pernah memperoleh
pengalaman yang dibutuhkan
Kadang-kadang keadaan unik dari kasus khusus membawa kepada penyimpangan atas
underwriting garis pedoman yang ada untuk membuat perkiraan mortalitas yang sesuai.
Contoh: seorang calon terdaftar sebagai ‘bartender”. Studi mortalitas menyatakan bahwa ada
mortalitas ekstra terkait dengan pekerjaan ini
Apakah dengan demikian perusahaan asuransi harus membebani bagi semua bartender lebih
daripada calon lain
Tidak, karena ada bartender, berdasarkan penelition, yang tidak berindikasi ada
Sekalipun menurut statistik mortalitas dan numerical rating system harus dikenakan tarif premi
tinggi bisa saja keputusan underwriting menyatakan tidak
Dalam beberapa situasi underwriter bisa memilih untuk membuat keputusan untuk “business
reasons only” (bro). Keputusan bro mungkin perlu apabila underwriter garis pedoman
mengindikasikan bahwa permintaan harus diterima dengan substandar atau decline, tetapi praktek
bisnis yang baik menuntut untuk diterima
Misalnya:
o Seorang agen yang bereputasi menyampaikan 5 aplikasi dengan uang asuransi yang substansial
dari 5 partner dari sebuah kantor pengacara 4 dari antaranya adalah 4 standar, tetapi ada berbagai
pertanyaan yang timbul yang mengarah ke substandar bagi partner ke-5
o Kebijakan ini adalah suatu “all-or nothing” proposition, karena diminta untuk semua partner dan
karena asuransi bisnis untuk partner diasuransikan
o Kalau bisnis ini diajukan kepada cukup banyak perusahaan, cepat atau lambat pasti ada yang
menerima partner ke-5 dengan rate standar
o Maka perlu dibuat keputusan BRO, untuk menumbuhkan perusahaan dan memelihara hubungan
baik dengan agen.
Apakah pada situasi tertentu underwriter diizinkan melakukan pengecualian terhadap garis
pedoman atau harus secara kaku mematuhi garis pedoman.
Underwriter yang banyak berpengalaman biasanya diberi peluang untuk berbeda dengan garis
pedoman berdasarkan penilaian mereka.
Liberalitas dan standar insurabilitas perusahaan Makin tinggi range mortalitas yang akan di aksep
dalam suatu kelas risiko, menjadi lebih liberal standar insurabilitas perusahaan.
Contoh:
Perusahaan A mengaksep 75 sampai 125 persen dari morlolitas standar, perusahaan B mengaksep
75 sampai 140 persen, perusahaan C mengaksep 75 sampai 160 persen. Dalam hal ini perusahaan
C adalah yang paling liberal, perusahaan B moderat, dan perusahaan A konservatif. Perusahaan
baru yang masih kecil; cenderung lebih agresif dalam kebijakan underwritingnya. Kalau sudah
mapan, cenderung menjadi moderat atau konservatif.
Hal berikut yang perlu diperhatikan dalam garis pedoman adalah apakah perusahaan terutama
bergerak dalam area risiko standar atau mengkhususkan pada bisnis substandar atau berada di
antara keduanya. Perusahaan baru merasa perlu lebih agresif pada bisnis substandar sebagai
kebutuhan untuk mendapat broker dan menarik broker untuk menjadi produsen penuh waktu
perusahaan.
Hal lain adalah sejauh mana reasuransi akan digunakan dan berapa besar limit retensi sendiri
perusahaan. Untuk melindungi diri terhadap kerugian yang berlebihan yang disebabkan oleh klaim
besar yang tidak lazim atau fluktuasi yang tidak lazim mengenai banyaknya klaim, maka
perusahaan umumnya mereasuransikan risiko (untuk jumlah di atas batas retensinya).
Dengan reasuransi perusahaan dengan aman bisa aksep aplikasi dengan uang asuransi yang sangat
besar atau dengan risiko substandar yang tinggi, yang mestinya ditolak atau diterima sebesar batas
retensinya.