Kelompok 5 :
PROGRAM VOKASI
Puji Syukur penulis ucapkan terhadap kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Etika Bisnis dan Profesi tanpa ada halangan yang berarti
dan selesai tepat pada waktunya.
Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis
berharap kritik dan saran semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan seluruh
pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
PEMBAHASAN
BAB I
BAB II
BAB III
Pengertian Profesi..........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................20
3
BAB I
Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam
kajian filsafat praktis (practical philosophy).
1. James J. Spillane SJ
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan
kepada tindakan manusia.
3. Soergarda Poerbakawatja
Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan
buruknya tindakan dan kesusilaan.
Mengungkapkan bahwa etika ialah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara
tentang nilai-nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam
kehidupannya.
Menjelaskan bahwa etika ialah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya
perilaku manusia.
4
6. A. Mustafa
7. W.J.S. Poerwadarminto
Menjelaskan etika sebagai teori tentang perilaku atau perbuatan manusia yang
dipandang dari segi baik & buruknya sejauh mana dapat ditentukan oleh akal
manusia.
9. Bertens
Etika merupakan nilai dan norma moral yang menjadi acuan bagi manusia
secara individu maupun kelompok dalam mengatur segala tingkah lakunya.
Etika merupakan ilmu yang menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik dan
buruk serta memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat
diketahui oleh akal pikiran.
12. Aristoteles
5
13. Maryani dan Ludigdo
14. Martin
Mengemukakan bahwa etika ialah suatu disiplin ilmu yang berperan sebagai
acuan atau pedoman untuk mengontrol tingkah laku atau perilaku manusia.
Etika ialah ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral;
sekumpulan asa atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai
benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut masyarakat.
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran
serta nilai yang baik.
Etika yaitu cabang filsafat yang bicara tentang nilai serta etika moral yang
memastikan perilaku manusia dalam kehidupannya.
6
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai
etika).
1. Etika Filosofis
Etika filosofis secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal
dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu,
etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.
Etika termasuk dalam filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat
dilepaskan dari filsafat. Karena itu, bila ingin mengetahui unsur-unsur etika maka
kita harus bertanya juga mengenai unsur-unsur filsafat. Berikut akan dijelaskan
dua sifat etika:
A. Non-empirs,
Filsafat digolongkan sebagai ilmu non-empiris. Ilmu empiris adalah ilmu
yang didasarkan pada fakta atau yang konkret. Namun filsafat tidaklah
demikian, filsafat berusaha melampaui yang konkret dengan seolah-olah
menanyakan apa di balik gejala-gejala konkret. Demikian pula dengan
etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang konkret yang secara
faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan
atau tidak boleh dilakukan.
B. Praktis,
Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu yang ada. Misalnya
filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas
pada itu, melainkan bertanya tentang apa yang harus dilakukan. Dengan
demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung
berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia.
Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan resep-resep
siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika
hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak
dan kewajiban, dsb, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk
menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu
menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.
2. Etika Teologis
Ada dua hal yang perlu diingat berkaitan dengan etika teologis. Pertama,
etika teologis bukan hanya milik agama tertentu, melainkan setiap agama dapat
memiliki etika teologisnya masing-masing. Kedua, etika teologis merupakan
bagian dari etika secara umum, karena itu banyak unsur-unsur di dalamnya
yang terdapat dalam etika secara umum, dan dapat dimengerti setelah
memahami etika secara umum.
7
Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik
tolak dari presuposisi-presuposisi teologis. Definisi tersebut menjadi kriteria
pembeda antara etika filosofis dan etika teologis.
Setiap agama dapat memiliki etika teologisnya yang unik berdasarkan apa
yang diyakini dan menjadi sistem nilai-nilai yang dianutnya. Dalam hal ini, antara
agama yang satu dengan yang lain dapat memiliki perbedaan di dalam
merumuskan etika teologisnya.
1. Revisionisme
2. Sintesis
3. Diaparalelisme
8
diharapkan dari hubungan yang dialogis ini dapat dicapai suatu tujuan bersama yang
mulia, yaitu membantu manusia dalam bagaimana ia seharusnya hidup.
Macam-macam Etika
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu
yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa
adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait
dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang
kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang
dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara
etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh
manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif
merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik
dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang
disepakati dan berlaku di masyarakat.
Fungsi Etika.
a. Kebutuhan Individu
b. Tidak Ada Pedoman
9
c. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
d. Lingkungan Yang Tidak Etis
e. Perilaku Dari Komunitas
10
Pengertian Bisnis
Dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing lagi bagi kita dengan
penyebutan istilah bisnis atau berbisnis. Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris
yaitu busy yang berarti sibuk. Kata busy pada bahasa inggris lama yakni bisignis
yang artinya keadaan dimana seseorang sibuk state of being busy. Sedangkan
secara etimologi, bisnis yaitu keadaan dimana individu atau sekelompok orang sibuk
melakukan pekerjaan yang dapat menghasilkan laba atau keuntungan.
Ada beberapa para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang bisnis, berikut ini
akan dijelaskan dengan jelas.
1. Prof.Owen
Bisnis ialah suatu perusahaan yang berkaitan dengan produksi dan distribusi
barang untuk dijual kembali ke pasaratau memberikan harga dalam setiap
barang ataupun jasa.
3. Mc. Naughton
Bisnis merupakan suatu pertukaran barang, jasa ataupun uang dengan tujuan
memperoleh keuntungan.
4. Prof.L.R.Dicksee
11
5. William Spregal
6. Hooper
7. Merriam Webster
Bisnis merupakan segala aktifitas pembuatan dan jual beli barang jasa
kemudian ditukar dengan uang, kegiatan atau keja merupakan suatu pekerjaan
dan jumlah kegiatan tersebut terselesaikan oleh sebuah perusahaan, pabrik
ataupun toko.
Bisnis merupakan suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
diperlukan masyarakat. Jika kebutuhan masyarakat meningkat, maka jumlah
produksinya di tingkatkan agar memenuhi segala kebutuhan masyarakat sambil
memperoleh laba.
9. Steinford
Bisnis berarti aktifitas dalam penyediaan barang dan jasa yang diperlukan
konsumen.
12
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu : menghasilkan barang dan jasa,
mencari profit, dan memaksimalkan kebutuhan konsumen.
13
BAB II
ETIKA BISNIS
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang
tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal
(1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika
bisnis, yaitu :
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang
tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,
diperlukan suatu landasan yang kokoh.
14
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,
karena :
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh
perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan
akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan
beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan
nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga
bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus
mempertahankan karyawannya.
Pada dasarnya sebuah etika bisnis ini digalakkan karena memiliki maksud
dan tujuan tertentu dalam dunia bisnis. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk
menjalankan dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan
hukum yang sudah dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan
ketergantungan pada sebuah kedudukan individu maupun perusahaan.
Etika bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibanding dengan ketentuan yang
sudah diatur berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan
standar minimal dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau
ukuran yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang
kita jumpai adanya bagian abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.
15
Fungsi Etika Bisnis.
Dalam penerapan etika bisnis ini tentu akan adalah nilai plus atau keuntungan
tersendiri bagi sebuah perusahaan, baik dalam jangka waktu yang panjang maupun
menengah. Adapun fungsi etika bisnis diantaranya adalah dapat mengurangi dana
yang diakibatkan dari pencegahan yang kemungkinan terjadinya friksi atau
perpecahan, baik dari intern perusahaan itu sendiri maupun ekstern.
Selain itu, dalam penerapan etika bisnis ini juga berfungsi untuk
membangkitkan motivasi pekerja agar terus meningkat, melindungi prinsip dalam
kebebasan berdagang atau berniaga, serta dapat meciptakan keunggulan dalam
bersaing.
Secara umum, suatu tindakan perusahaan yang kurang etis akan membuat
konsumen menjadi terpancing dan pada akhirnya muncullah sebuah tindakan
pembalasan. Seperti contoh adanya larang beredarnya suatu produk, gerakan
pemboikotan, dan yang sejenisnya, maka yang terjadi adalah penurunan nilai jual
dan juga perusahaan.
Hal ini tentu berbeda dengan suatu perusahaan yang menghargai adanya etika
bisnis, pasti akan mendapatkan peringkat kepuasan yang lebih tinggi.
2. Integritas
Seorang pebisnis dapat dipercaya karena mampu memenuhi semua janji serta
komitmennya yang pernah dibuat. Dalam berbisnis Anda tidak boleh asal
membuat janji, tetapi saat diucapkan Anda dapat langsung memenuhinya dengan
baik.
4. Loyalitas
Loyalitas merupakan hal yang penting dalam berbisnis. Hal ini agar bisnis yang
Anda jalani dapat berjalan dengan baik tanpa adanya konflik. Keloyalan dapat
16
ditunjukan dengan bekerja keras sesuai dengan visi misi perusahaan serta
mampu membedakan urusan kantor dengan masalah pribadi. Loyalitas juga
dapat terlihat dari keseriusan Anda mengembangkan bisnis yang dijalani.
17
BAB III
PROFESI
Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "", yang bermakna: "Janji
untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set
norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat
Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa
yang diderita atau terjadi pada kliennya
Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama
18
6) K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-
cita dan nilai-nilai bersama
7) SITI NAFSIAH
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari
nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan
orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan,
profesionalisme, dan tanggung jawab
8) DONI KOESOEMA A
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
Biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan
pengalaman yang bertahun-tahun.
Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik
profesi.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://24412408.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-etika.html
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/10/15-pengertian-etika-menurut-para-
ahli-terlengkap.html
http://www.lahiya.com/pengertian-etika/
http://irasaffaghira.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-etika-dan-beberapa-istilah.html
http://duniabaca.com/pengertian-etika-dan-macam-macamnya.html
http://tugas01-etika-profesi.blogspot.co.id/
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/10-pengertian-bisnis-menurut-para-
ahli-secara-lengkap.html
https://rosicute.wordpress.com/2010/11/23/pengertian-etika-bisnis/
http://bisnisi.com/pengertian-definisi-tujuan-dan-fungsi-etika-bisnis/
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
http://carapedia.com/pengertian_definisi_profesi_info2177.html
http://pakarcomputer.blogspot.com/2012/02/pengertian-profesi-menurut-para-
pakar.html
20