Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AMELIA PRATIWI HADI

NIM : 18134504

KUIS : MANAJEMEN REASURANSI

PT Ogah Rugi (OGI) General Insurance adalah sebuah perusahaan asuransi kerugian yang sedang
berkembang. Oleh karena kinerja yang sangat bagus, pemegang saham memutuskan untuk menambah
modal dan mengharapkan pertumbuhan profit dan produksi sebesar 40%.Produk Asuransi harta benda
sebagai produk utama akan diperbesar kapasitasnya dengan pilihan alternative dengan pilihan struktur
sebagai berikut.

1. Mempertahankan Stuktur Treaty Proportional dengan menambah kapasitas surplus


menjadi 18 lines (OR sebesar Rp 5 M) dan Kombinasi antara Surplus dengan Quota Share
sebagai berikut :

GROSS OR = Rp 5,000,000,000.00
OR CEDING = Rp 2,000,000,000.00
REINSURERS = Rp 3,000,000,000.00

SURPLUS = 18 Lines
KAPASITAS SURPLUS = Rp 90,000,000,000.00
TOTAL KAPASITAS OGI = Rp 95,000,000,000.00

TSI = Rp 60,000,000,000.00
PREMI = Rp 60,000,000,000.00
KLAIM = Rp 60,000,000,000.00

SPREADING RIKS

NET OR CEDING Rp 2000000000


= X Rp 18000000 = Rp 600000000
Rp 60000000000

Rp 3000000000
QS/REAS = X Rp 18000000 = Rp 3000000000
Rp 60000000000

Rp 55000000000
SURPLUS = X Rp 18000000 = Rp 55000000000
Rp 60000000000

-
FAKULTATIF = X - = -
-
Total Rp 60000000000
SPREADING PREMI

NET OR CEDING Rp 2000000000


= X Rp20000000 = Rp 666667
Rp 60000000000

Rp 3000000000
QS/REAS = X Rp 20000000 = Rp 1000000
Rp 60000000000

Rp 55000000000
SURPLUS = X Rp 20000000 = Rp 18333333
Rp 60000000000

-
FAKULTATIF = X - = -
-
Total Rp 20000000

SPREADING KLAIM

NET OR CEDING Rp 2000000000 Rp


= X = Rp 600000000
Rp 60000000000 18000000000

Rp 3000000000 Rp
QS/REAS = X = Rp 900000000
Rp 60000000000 18000000000

Rp 55000000000 Rp
SURPLUS = X = Rp 16500000000
Rp 60000000000 18000000000

-
FAKULTATIF = X - = -
-
Total Rp 18000000000

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE TREATY SURPLUS :


1. Retensi cedant dapat dibuat bervariasi sesuai kualitas risiko diberlakukan Table of Limit.
2. Terdapat kapasitas otomatis yang besar bagi Asuransi;
3. Portofolio yang ditahan homogen;
4. Hanya porsi risiko yang melebihi retensi cedant yang disesikan;
5. Profit Comission jika result treaty menguntungkan;
6. Good small risks dapat ditahan sendiri.
7. Meningkatkan akseptasi
8. Balance of portfolio bisnis sehingga tercapai the law of the large number
KERUGIAN MENGGUNAKAN METODE TREATY SURPLUS :
1. Karena Asuransi menahan banyak risiko “small good risk” maka exposure Reasuradur tentu
lebih besar kemungkinan tidak balance.
2. Kapasitas bisa lebih kecil jika Reasuradur menginginkan kondisi yg balance.
3. Komisi reasuransi umumnya lebih kecil daripada Quota Share.
4. Premi keluar pada umumnya lebih besar daripada excess of loss.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE TREATY QUOTA SHARE :


1. Mendapatkan kapasitas proteksi otomatis bagi perusahaan asuransi yang baru berdiri.
2. Mencerminkan hubungan yang baik antara Asuransi dan Reasuransi.
3. Komisi reasuransi lebih tinggi dibandingkan dengan komisi reasuransi lainnya.
4. Proses akuntansi dan pelaporan (administrasi) lebih sederhana dibandingkan dengan
Facultative.
5. Terdapat Profit Commission jika result treaty menguntungkan
6. Karena proporsi saham own retention ceding co. dan reasuradur sudah tetap dan limit
sudah jelas, maka cara kerja quota share sangat sederhana dan tidak memerlukan
pekerjaan administrasi yang banyak
7. memberikan proteksi otomatis, sekalipun untuk risiko yang buruk

KERUGIAN MENGGUNAKAN METODE TREATY QUOTA SHARE :


1. Terikat dengan terms & conditions treaty harus mensesikan seluruh risiko yang memenuhi
T&C treaty.
2. Kemampuan (kapasitas) dan modal Asuransi lebih lama Berkembang
3. Tidak fleksibel:
 Asuransi tidak dapat menahan retensi secara variasi;
 Asuransi harus mensesikan semua risiko yang sebenarnya dapat ditahan
sendiri lebih merugikan jika risiko small good risks;

Alasan memilih Quota Share :


 untuk perusahaan asuransi baru, di mana pengalaman underwriting masih kurang dan
dari segi finansial relatif lemah
 Surplus treaty menunjukkan hasil yang jelek
 Lebih ekonomis

Hal-hal penting yang diatur dalam Surat Edaran OJK No. S-77/D.05/2014 tentang
Optimalisasi Kapasitas Dalam Negeri:
a. Peningkatan batasan minimum retensi sendiri perusahaan asuransi dengan target
peningkatan sebesar 1.5 (satu setengah kali) sampai dengan 2 (dua kali) dari
ketentuan yang ada saat ini.
b. Mewajibkan mendapat dukungan reasuransi dalam negeri untuk pertangungan ulang
treaty sekurang-kurangnya 25% atau sebesar (lihat tabel) mana yang lebih besar,
bahkan sampai dengan 100% untuk asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri,
kesehatan, suretyship, kredit, jiwa dan marine cargo
c. Perusahaan Reasuransi Dalam Negeri wajib menjadi Leader Treaty
d. Mewajibkan mendapat dukungan reasuransi dalam negeri untuk pertanggungan
ulang facultative untuk lini asuransi harta benda, rekayasa, energy, aneka,
pengangkutan, rangka kapal, rangka pesawat sekurang-kurangnya (lihat tabel)
e. Mewajibkan perusahaan asuransi untuk menyampaikan laporan pelaksanaan atas
ketentuan-ketentuan tersebut
f. Ketentuan-ketentuan tersebut berlaku sejak 1 Januari 2015

Hal tersebut dapat menyebabkan hal sebagai berikut :


A. ketentuan-ketentuan tersebut dapat menyebabkan “capital flight” atau pelarian premi ke
luar negeri
B. Perusahaan Reasuransi-Reasuransi tersebut yang akan mencari-cari back-up ke luar negeri
C. Banyak Perusahaan Reasuransi dalam negeri yang tidak siap baik permodalan, kapasitas
maupun sumber daya
D. Perusahaan Reasuransi dalam negeri sebut saja IndonesiaRe, Nasional Re, Marein,
TuguRe, atau NusantaraRe sanggup berkompetisi secara servis dengan pemain pemain
global sebut saja MunichRe, SwissRe, HannoverRe, dan lain-lain Terutama dalam hal klaim
E. IndonesiaRe, Nasional Re, Marein, TuguRe, atau NusantaraRe harus sanggup menahan
seluruh kapasitas dari ratusan perusahaan Asuransi Umum dan Jiwa dan Perlu diingat
Ratusan Perusahaan Asuransi mempunyai profile risiko yan berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai