NIM : 18134504
PT Ogah Rugi (OGI) General Insurance adalah sebuah perusahaan asuransi kerugian yang sedang
berkembang. Oleh karena kinerja yang sangat bagus, pemegang saham memutuskan untuk menambah
modal dan mengharapkan pertumbuhan profit dan produksi sebesar 40%.Produk Asuransi harta benda
sebagai produk utama akan diperbesar kapasitasnya dengan pilihan alternative dengan pilihan struktur
sebagai berikut.
GROSS OR = Rp 5,000,000,000.00
OR CEDING = Rp 2,000,000,000.00
REINSURERS = Rp 3,000,000,000.00
SURPLUS = 18 Lines
KAPASITAS SURPLUS = Rp 90,000,000,000.00
TOTAL KAPASITAS OGI = Rp 95,000,000,000.00
TSI = Rp 60,000,000,000.00
PREMI = Rp 60,000,000,000.00
KLAIM = Rp 60,000,000,000.00
SPREADING RIKS
Rp 3000000000
QS/REAS = X Rp 18000000 = Rp 3000000000
Rp 60000000000
Rp 55000000000
SURPLUS = X Rp 18000000 = Rp 55000000000
Rp 60000000000
-
FAKULTATIF = X - = -
-
Total Rp 60000000000
SPREADING PREMI
Rp 3000000000
QS/REAS = X Rp 20000000 = Rp 1000000
Rp 60000000000
Rp 55000000000
SURPLUS = X Rp 20000000 = Rp 18333333
Rp 60000000000
-
FAKULTATIF = X - = -
-
Total Rp 20000000
SPREADING KLAIM
Rp 3000000000 Rp
QS/REAS = X = Rp 900000000
Rp 60000000000 18000000000
Rp 55000000000 Rp
SURPLUS = X = Rp 16500000000
Rp 60000000000 18000000000
-
FAKULTATIF = X - = -
-
Total Rp 18000000000
Hal-hal penting yang diatur dalam Surat Edaran OJK No. S-77/D.05/2014 tentang
Optimalisasi Kapasitas Dalam Negeri:
a. Peningkatan batasan minimum retensi sendiri perusahaan asuransi dengan target
peningkatan sebesar 1.5 (satu setengah kali) sampai dengan 2 (dua kali) dari
ketentuan yang ada saat ini.
b. Mewajibkan mendapat dukungan reasuransi dalam negeri untuk pertangungan ulang
treaty sekurang-kurangnya 25% atau sebesar (lihat tabel) mana yang lebih besar,
bahkan sampai dengan 100% untuk asuransi kendaraan bermotor, kecelakaan diri,
kesehatan, suretyship, kredit, jiwa dan marine cargo
c. Perusahaan Reasuransi Dalam Negeri wajib menjadi Leader Treaty
d. Mewajibkan mendapat dukungan reasuransi dalam negeri untuk pertanggungan
ulang facultative untuk lini asuransi harta benda, rekayasa, energy, aneka,
pengangkutan, rangka kapal, rangka pesawat sekurang-kurangnya (lihat tabel)
e. Mewajibkan perusahaan asuransi untuk menyampaikan laporan pelaksanaan atas
ketentuan-ketentuan tersebut
f. Ketentuan-ketentuan tersebut berlaku sejak 1 Januari 2015