Anda di halaman 1dari 9

PENGANGGARAN MODAL

LANJUTAN
PT. Starlight membeli sebuah mesin 5 tahun yang lalu seharga Rp120 juta. Mesin tersebut memiliki usia 10
tahun pada saat dibeli dengan nilai sisa Rp10 juta pada akhir tahun ke-10. Penyusutan dengan metode garis
lurus. Mesin baru dapat dibeli dengan harga Rp150 juta memiliki usia 5 tahun dengan nilai sisa Rp30 juta.
Penggangtian mesin tersebut dapat meningkatkan pendapatan Rp50 juta dan menghemat biaya operasional
Rp50 juta per tahun. Penjualan diperkirakan tidak berubah. Mesin lama dapat dijual Rp75 juta. Tingkat pajak 10
% dan biaya modal 15%.
Hitung:
a. Payback Period
b. NPV dan Kesimpulan kelayakan proyek
c. Profitability Indeks (PI)

Diketahui:
Mesin lama = Rp 120.000.000/10 tahun/Rp 10.000.000
Mesin baru = Rp 150.000.000/5 tahun/Rp 30.000.000
Pendapatan = Rp 50.000.000
Penghematan = Rp 50.000.000
Harga jual mesin lama = Rp 75.000.000
Tingkat pajak = 10%
Biaya modal = 15%
a. PAYBACK PERIOD Io = Rp xxx
CF1 = -Rp xxx
Io = Harga mesin baru – nilai buku mesin lama + Pajak atas keuntungan penjualan Rp xxx
CF2 = -Rp xxx
Nilai buku mesin lama

 Penyusutan mesin lama Selisih nilai buku dan harga jual = Nilai buku – harga jual
= Rp 65.000.000 – Rp 75.000.000
Depresiasi/tahun = = Rp 10.000.000 (Untung)
=
Keuntungan penjualan = Rp 10.000.000
= Pajak atas keuntungan = Rp 1.000.000 (Rp 10.000.000 x 10%)
= Rp 11.000.000

Initial Cash Flow (Io)


Harga mesin baru Rp 150.000.000
Nilai buku mesin lama tahun ke 6
Nilai buku mesin lama Rp 65.000.000 _
Nilai buku = Harga mesin lama – akumulasi depresiasi
= Rp 120.000.000 – (Rp 11.000.000 x 5)
Rp 85.000.000
= Rp 120.000.000 – Rp 55.000.000 Pajak atas keuntungan Rp 1.000.000 +
= Rp 65.000.000 Io Rp 86.000.000
Cash flow = Laba bersih + Depresiasi

 Penyusutan mesin lama  Penyusutan mesin baru


Penghematan Rp 50.000.000 Depr/tahun = Depr/tahun =

Tambahan pendapatan Rp 50.000.000 = =


Depresiasi = =
Mesin baru Rp 24.000.000 = Rp 11.000.000 = Rp 24.000.000
Mesin lama Rp 11.000.000
Rp 13.000.000
Tambahan laba sebelum pajak Rp 87.000.000
Pajak (10%) Rp 8.700.000 _
Tambahan laba setelah pajak Rp 78.300.000
Io = Rp 85.000.000
Depresiasi Rp 13.000.000 + CF1 = -Rp 91.300.000
Cash Flow Rp 91.300.000

 Payback period =
 
Terminal Cash = Cash flow + nilai sisa mesin baru = 11, 17196056 bulan
Flow = Rp 91.300.000 + Rp 30.000.000 = 12 bulan
= Rp 121.300.000

Io = Rp 86.000.000 CF1 = Rp 91.300.000 CF2 = Rp 91.300.000 CF3 = Rp 91.300.000 CF4 = Rp 91.300.000 CF5 = Rp 121.300.000
b. NPV
NPV = (PVA + PVx) – Io

 
PVA = PMT
= Rp 91.300.000
= Rp 260.659.524,5

NPV = (PVA + PVthn5) – Io


= (Rp 260.659.524,5 + Rp 60.307.537,99) - Rp 86.000.000
= Rp 234.967.062,5
 
PV thn ke 5 = FV Proyek diterima karena NPV bernilai positif.
= Rp 121.300.000 )
= Rp 60.307.537,99
c. PROFITABILITY INDEX
 PI =

 
PI =
=
=
= 3,732175145
Tahun ke- Investasi •Diketahui discount rate sebesar 17% dan berikut adalah data dari Max’s Company:
0 $ (60,000) Dari data diatas, Hitung:
1 $ 36,000 •Payback Period (PBP)
2 $ 36,000 •Net Present Value (NPV)
3 $ 36,000
•Internal Rate of Return (IRR)
•Profitability Indeks (PI)

  Payback period
a.  
b. NPV = PVA – Io
Io = Rp 60.000
CF1 = -Rp 36.000 = Rp 36.000 – Rp 60.000
Rp 24.000
= Rp 19.545,06
CF2 = -Rp 36.000
 
Payback period = 1 tahun +
= 1 tahun 8 bulan
c. Internal Rate of Return *Discount rate = 36%
NPV = Rp 60.245,77651 – Rp 60.000
 IRR = i1 + () x (i2-i1)
17% = Rp 245,77651

Discount
  rate = 37% Discount
  rate = 20%
PVA = PMT PVA = PMT
= Rp 36.000 = Rp 36.000
= Rp 59.458,34741 = Rp 75.833,33
   
NPV = PVA – Io NPV = PVA – Io
= Rp 59.458,34741 – Rp 60.000 = Rp 75.833,33 – Rp 60.000
= - Rp 541,6525852 = Rp 15.833,33

 IRR = 20% + () x 17%


= 0,364377
= 36,4%
d. Profitability Index
 
PI =
=
=
= 3,732175145
= 1,325751

Anda mungkin juga menyukai