Disusun Oleh:
Kelompok III
UNIVERSITAS SEMARANG
2020
SOAL UNTUK DISKUSI HAL 144 (6-7)
Ditanya:
Jawaban:
= Rp. 600.000.000
1) Untuk Th 1 EAT =Rp. 1.200.000.000–(30%xRp. 1.200.000.000)= Rp. 840.000.000
2) Untuk Th 2 EAT =Rp.1.800.000.000-(30%xRp.1.800.000.000)=Rp. 1.260.000.000
3) Untuk Th3 EAT = Rp. 2.500.000-(30%xRp.2.500.000.000) = Rp. 1.700.000
4) A = P(a/p,I,n) = Rp. 800.000.000 (a/p,0,3)
= Rp. 321.688.000
b. Perhitungan :
1. Payback period (PP)
Investasi = Rp. 2.000.000.000,-
Kas Bersih tahun 1 = Rp. 918.312.000,-
Rp. 1.081.688.000,-
Kas Bersih Tahun 2 = Rp. 1.238.312.000,-
Kelebihan = Rp. 156.624.000,-
PP tahun 2 = Rp. 1.081.688.00 x 12 bulan
Rp. 1.238.312.000
= 10,48 atau 11 bulan
2. Average rate of return (ARR)
Total EAT
Rata-rata EAT =
Umur Ekonomis (n)
Rp .840 .000 .000+ Rp.1 .260 .000.000+1.750 .000 .000
=
3
= Rp. 1.283.000.000
investasi
Rata2 invest =
2
Rp .2 .000.000 .000
=
2
= Rp. 1.000.000.000
Rata−rata EAT
ARR(%) = x 100 %
Rata−rata investasi
Rp .2 .000.000 .000
= x 100 %
Rp .1 .000.000 .000
= 28,3%
3. Net present Value
T
H EAT Penyusutan Kas bersih DF PV
16% Kas bersih
Rp 0,86
1 Rp 840,000,000.00 600,000,000.00 Rp 918,312,000.00 2 Rp 791,585,000.00
Rp 0,74
2 Rp 1,260,000,000.00 600,000,000.00 Rp 1,238,312,000.00 3 Rp 920,066,000.00
Rp 0,64
3 Rp 1,750,000,000.00 600,000,000.00 Rp 2,128,312,000.00 1 Rp 1,364,248,000.00
bung bung
T a a 60
H kas bersih 60% %
DF PV Kas bersih DF PV Kas bersih
Rp Rp
1 918,312,000.00 0,625 Rp 573,945,000.00 0,645 592,311.00
Rp Rp
2 1,238,312,000.00 0,39 Rp 482,942,000.00 0,416 515,138.00
Rp Rp
3 2,128,312.00 0,244 Rp 519,308,000.00 0,268 570,388.00
Rp
Total PV Kas bersi Rp 1,576,195,000.00 1,677,836,000.00
Rp
Total PV Investasi Rp 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00
NPV Rp Rp
(423,805,000.00) (322,163.00)
P1 =tingkat bunga 1
P2 = Tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 =NPV 2
Jika dimasukkan ke dalam rumus :
P1 = 60%
P2 = 55%
C1 = -423.805.000
C2 = -322.163.000
IRR = 60%+423.805.000 X 55%-60% - 322.163.000 + 423.805
IRR = 0,6 + 423.805.000 + -0,05101,642
IRR = 0,6 – 0,0,208
IRR = 0,391= 39,1%
c. Kesimpulan
PP = 2 tahun = lebih baik
ARR = 23% = tidak baik
NPV = Rp. 500.000.000
IRR = 17% = cukup baik
PI = 150% =cukup baik
Current Assets−Inventory
b. Quick Ratio =
Current liabilities
2.500−700
2004 = = 0.95 kali
1.900
2.650−650
2005 = = 0.77 kali
2.600
3.350−500
2006 = = 0.89 kali
3.200
13.950.000
2005 = = 1.072 kali
13.015.000
14.550.000
2006 = = 0.91 kali
16.000.000
Sales
f. ROI =
Total Assets
1.424 .000
2004 = = 16.5%
8.650 .000
2.160.000
2005 = = 16.6%
13.015.000
1.912.000
2006 = =12 %
16.000.000
1.424 .000
2004 = = 12.2%
11.650 .000
2.160.000
2005 = = 15.5%
13.950.000
1.912.000
2006 = = 13.1 %
14.550.000
h. Komentar
Current Ratio : Pada tahun 2004 aktiva lancar sebanyak 1,32 kali utang lancar,
2005 aktiva lancar sebanyak 1.02 kali utang lancar, dan tahun 2006 aktiva lancar
sebanyak 1.04 kali utang lancar.
Quick Ratio : Jika rata-rata industri adalah 1 kali, maka rasio perusahaan ini untuk
tahun 2004, 2005 dan 2006 cukup baik, karena mendekati rata-rata industri.
Assets Turnover : Pada tahun 2004 hingga 2006 mengalami penurunan dari tahun
ke tahun.
ROI : rasio perusahaan dari tahun 2004 hingga 2006 masih dibawah rata-rata
industri.
Net Profit Margin : Pada tahun 2004 sebanyak 12.2% , tahun 2005 sebanyak
15.5% dan tahun 2006 sebanyak 13.1%
SOAL UNTUK DISKUSI HAL 144 (1-5)
1. Jelaskan pengertian aspek keuangan dalam kaitannya dengan studi kelayakan bisnis dan
hal-hal apa saja yang perlu disusun dan dinilai dalam aspek ini.
Jawab :
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti :
1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2. Kebutuhan biaya investasi.
3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-
jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.
4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.
5. Kriteria penilaian investasi.
6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.
2. Untuk melakukan suatu investasi dibutuhkan sejumlah dana serta biaya investasi.
Uraikan sumber-sumber dana yang dapat di cari dan biaya investasi apa saja yang perlu
dikeluarkan.
Jawab :
Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal
sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. etelah jumlah dana yang dibutuhkan
diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut
didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya paling
rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal
kerja jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu:
Modal Asing (Modal Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Perolehan modal asing juga relatif
sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan menggunakan modal pinjaman
biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengejakan
usaha yang dijalankan.
Sumber dana modal asing dapat diperoleh antara lain dari:
Pinjaman dari dunia perbankan
Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, atau lembaga
keuangan lainnya.
Pinjaman dari perusahaan nonbank
Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari
kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham
kepada masyarakat luas.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah
tidak adanya beban bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban
membayar deviden.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
Setoran dari pemegang saham
Dari cadangan laba; atau
Dari laba yang belum dibagi.
3. Setiap usaha yang akan dijalankan perlu dibuatkan proyeksi laporan keuangannya untuk
beberapa periode. Jelasakan apa yang dimaksud dengan proyeksi laporan keungan dan
apa manfaatnya !
Jawab :
Proyeksi keuangan merupakan perencanaan keuangan perusahaan untuk dimasa
mendatang dengan berlandaskan pada laporan keuangan tahun yang lalu. Proyeksi akan
memudahkan perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan dating.
Manfaatnya adalah untuk menilai apakah layak usaha baru tersebut dibiayai dan berapa
besar pembiayaan yang dibutuhkan dan memudahkan untuk menilai kinerja manajemen
perusahaan yang bersangkutan.
4. Untuk menilai kelayakan investasi perlu dilakukan dengan beberapa kriteria penilaian
investasi. Jelaskan kriteria penilaian investasi yang anda ketahui!
Jawab :
Kriteria yang digunakan untuk penilaian investasi :
1) Payback Period (PP)
Merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi
suatu proyek atau usaha. Penilaian ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih
(proceed) yang diperoleh setiap tahun.
2) Average Rate of Return (ARR)
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara
membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata
investasi.
3) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih
Merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of proceed) dan PV investasi
(capital outlays) selama umur investasi.
4) Internal Rate of Return (IRR)
Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.
5) Profability Index (PI)
Merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai
sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
6) Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan
profitabilitas.
5. Laporan keuangan yang sudah disusun suatu perusahaan perlu dinilai atau dianalisis,
untuk mengetahui berbagai hal dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Jelaskan rasio
keuangan apa saja yang Anda ketahui dan mengapa perlu.
Jawab :
1. Rasio Likuiditas
Current Ratio (CR)
Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Inventory to Net Working Capital
Cash Ratio
2. Leverage Ratio (Rasio solvabilitas)
Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)
Debt to Equity Ratio
Long Term Debt to Equity Ratio
Current Liabilities to Net Worth
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Perputaran Piutang (Turnover Receivable)
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Working Cpital Turnover
Fixed Assets Turnover
Asset Turnover
4. Rasio Profitabilitas (Profitabillity Ratio)
Profit Margin (Profit Margin on Sales)
Return on Investment (ROI)
Return on Equity (ROE)’
Rasio keuangan itu perlu karena sebagai alat ukur yang ada pada keuangan suatu
perusahaan di masa periode tertentu. Cara tersebut dilakukan dengan melakukan
perbandingan dua variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan. Dan diletakkan
pada kolom neraca atau pun laba rugi laporan perusahaan yang ada.
A. PENGERTIAN ASPEK TEKNIS / OPERASI
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian kelayakan terhadap
aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan
teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi
apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam
perjalanannya di kemudian hari.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas
produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik, dan proses produksinya termasuk
pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha
yang akan di jalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.
Jadi, analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan perushaan dalam menjalankan
usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-
mesin yang akan digunakan.
Penentuan lokasi, misalnya perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pemilihan
lokasi terdiri dari lokasi untuk kantor pusat, cabang, gudang, dan pabrik. Dalam kaitannya
dengan studi kelayakan bisnis hal yang paling kompleks dan rumit adalah penentuan lokasi
pabrik, mengingat banyaknya pertimbangan yang harus diperhitungkan sebelum suatu lokasi
pabrik diputuskan.
Kemudian penentuan luas produksi yaitu berapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam
waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien sehingga dapat diperoleh profit margin yang
tinggi.
Demikian pula penentuan layout untuk pabrik yang akan didirikan juga mempertimbangkan
banyak faktor. Misalnya, proses produksi yang akan dijalankan. Selanjutnya adalah
pemilihan teknologi melalui proses produksi yang diinginkan, apakah continuous process
atau intermitten process. Pemilihan proses produksi biasanya terkait dengan teknologi yang
diinginkan apakah padat karya atau padat modal. Untuk negara berkembang seperti Indonesia
biasanya lebih diutamakan teknologi padat karya, mengingat tingginya tingkat pengangguran
di negeri ini.
Terakhir adalah penentuan metode persediaan yang akan digunakan nantinya. Metode
persediaan yang akan digunakan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan.
Secara keseluruhan aspek operasi ini akan dinilai bekerja secara efisien atau tidak, karena
pada akhirnya efisiensilah yang akan menentukan salah satu faktor besar kecilnya laba yang
akan diperoleh perusahaan.
Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi sebagai berikut:
1. Jenis usaha yang dijalankan
2. Apakah dekat dengan pasar atau konsumen
3. Apakah dekat dengan bahan baku
4. Apakah tersedia tenaga kerja
5. Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik, dan air)
6. Apakah dekat dengan pusat pemerintahan
7. Apakah dekat lembaga keuangan
8. Apakah berada di kawasan industry
9. Kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasan
10. Kondisi adat istiadat/budaya/sikap masyarakat setempat
11. Hukum yang berlaku di wilayah setempat.
2. Faktor Sekunder
Pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi pabrik adalah:
a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan
gedung
b. Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut dimasa yang akan
datang
c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi
d. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan
e. Iklim dan tanah
f. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat
1. Dekat pemerintah
2. Dekat lembaga keuangan
3. Dekat dengan pasar
4. Tersedia sarana dan prasarana
Adapun pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan sebagai berikut:
1. Di kawasan industry
2. Dekat dengan pasar
3. Dekat dengan bahan baku
4. Tersedianya sarana dan prasarana
Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan,
baik dari segi finansial maupun nonfinansial. Keuntungan yang diperoleh dengan
mendapatkan lokasi yang tepat antara lain:
Contohnya untuk layout peralatan pabrik, factor yang menjadi pertimbangan adalah:
1. Produk yang dihasilkan
2. Kebutuhan terhadap ruangan
3. Urutan produksi
4. Jenis dan berat peralatan/mesin;
G. Pemilihan Teknologi
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi antara lain:
1. Ketetapan teknologi dengan bahan bakunya
2. Keberhasilan teknologi di tempat lain
3. Pertimbangan teknologi lanjutan
4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan
5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya
6. Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja
7. Dan pertimbangan lainnya.
Rumus :
Q=
√ 2. D .OC
CC
By penyimpanan/tahun = (Q:2).CC
By Pemesanan/tahun = (D/Q).CC
TC = By penyimpanan/th + By pemesanan/th
Keterangan:
D: Demand
Q: Quantity
D/Q: Jumlah pemesanan selama setahun
Q/2: Rata-rata persediaan
OC: Ordering cost (biaya pemesanan)
CC: Carrying cost (biaya penyimpanan)