Peserta :
Latar Belakang
BNN sebagai Vocal Point P4Gn dan Pendataan serta Layanan Rehabilitasi Nasional
perlu membentuk pengintegrasian Sistem Informasi Rehabilitasi yang Terpadu
Secara Nasional, hal ini sesuai yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah (PP)
No.25/2011 tentangf Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika, dalam pasal 18
menyatakan bahwa Informasi pecandu narkotika dilaporkan dalam bentuk
rekapitulasi data yang sekurang-kurangnya meliputi: jumlah pecandu narkotika yang
ditangani, identitas pecandu narkotika, jenis zat narkotika yang disalahgunakan,
lama pemakaian, cara pakai zat, diagnosis dan jenis pengobatan/riwayat rehabilitasi
yang pernah dijalani
Kemudian pasal 19 menyebutkan terkait bidang rehabilitasi menyampaikan
informasi pecandu nerkotika kepada Badan Narkotika dan BNN menyelenggarakan
sistem informasi pecandu nerkotika.
Hingga saat ini, sistem informasi data rehabilitasi secara nasional belum terwujud
sehingga data Nasional pecandu Narkotika belum dapat secara cepat dan real time
disajikan kepada user
Salah Satu Hambatan Masyarakat Dalam Mengakses Layanan Rehabiltasi Adalah
Stigma Dan Minimnya Informasi Ketersediaan Layanan.
Banyaknya Redudansi (Data ganda) pada penginputan data Klien.
Tuntutan Yang Harus Dipenuhi Dalam Rangka Menciptakan Media Informasi Dan
Komunikasi Birokrasi Pemerintahan Yang Transparan.
Termonitoringnya kondisi dan situasi rehabilitasi di seluruh Indonesia yang meliputi
informasi klinik rehablitasi, data pecandu, statistik detail rehabilitasi.
Adanya Dashboard Status untuk monitoring Layanan Rehabilitasi yang bersifat Real
Time Online
Diskusi
Dalam pengintegrasian data/sistem informasi rehabilitasi yang terpady secara
nasional menurut Pak Rama Kemenko PMK, harus di data dahulu sesuai
ketersediaan data untuk sistem informasi terpadu sesuai SNI 8807:2019/RPJMN
2020-2024/PP25 TH 2011. Yaitu :
1 Jumlah pecandu narkotika yang ditangani
4 Lama pemakaian
5 Cara pakai zat
6 Diagnosa
a. Aspek fisik
b. Aspek psikologis
Masing – Masing K/L harus mendata terlebih dahulu dengan kesesuain permintaan
permintaan data diatas. Misal BNN ada SIRENA, Kemenkes ada SELARAS, KEMENSOS
ada SIKS-NG dan KemenkumHAM ada SDP.
Di sistem SELARAS, NIK belum bisa dijadikan Primary Key dalam pengintegrasian
data
Perlu hadir PIC dari Pusdatin di masing masing K/L, karena akan membahas hal
teknis sistem.
Belum Semua Satker mengirimkan Struktur Data
Belum adanya Standar Layanan / Fase layanan yang terstandar secara Nasional
sehingga belum bisa terlaksananya terintegrasinya sistem