Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN KESEHATAN JIWA DAN NAPZA


UPT PUSKESMAS KARYA SAKTI
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

Kesehatan Jiwa menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18


Tahun 2014 adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 menjelaskan kriteria
orang yang sehat jiwanya adalah orang yang dapat melakukan hal berikut :
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun
kenyataan itu buruk.
2. Merasa bebas secara relatif dari tegangan dan kecemasan.
3. Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
4. Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.

II. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan jiwa dan psikososial menurut The World Health Report
(2001), dialami kira-kira 25% dari seluruh penduduk pada suatu masa dari
hidupnya dan lebih dai 40% diantaranya didiagnosis secara tidak tepat
sehingga menghabiskan biaya untuk pemeriksaan laboratorium dan
pengobatan yang tidak tepat. Gangguan jiwa dan perilaku dialami pada suatu
ketika oleh kira-kira 10% populasi orang dewasa.
Indonesia telah menghadapi berbagai transformasi dan transisi di
berbagai bidang yang mengakibatkan perubahan gaya hidup, pola perilaku
dan tata nilai kehidupan. Dalam bidang kesehatan terjadi transisi
epidemiologis di masyarakat dari kelompok penyakit menular ke kelompok
penyakit tidak menular termasuk berbagai jenis gangguan akibat perilaku
manusia dan gangguan jiwa.
Masalah gangguan penggunaan Napza merupakan problema kompleks
yang penatalaksanaannya melibatkan banyak bidang keilmuan (medik dan
non medik). Berdasarkan hasil perhitungan estimasi yang dilakukan oleh
Badan Narkotika Nasional diperkirakan ada 3,2 juta orang 1,5% dari total
populasi) di Indonesia mempunyai riwayat menggunakan Napza. Dan dari
jumlah tersebut diperkirakan hanya 10% yang mendapat layanan dati tenaga
kesehatan.

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Terwujudnya upaya penanggulangan masalah kesehatan jiwa dan Napza
serta psikososial secara optimal pada masyarakat secara lintas program
dan lintas sektor.
2. Tujuan Khusus
a. mempertahankan dan meningkatkan derajat Kesehatan Jiwa
masyarakat secara optimal
b. menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi ODGJ
sebagai bagian dari masyarakat
c. meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap
Kesehatan Jiwa dan Napza
d. meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap
Kesehatan Jiwa dan Napza

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

Penyuluhan kesehatan jiwa dan


Napza di sekolah
1. Kegiatan Rutin/Maintenance
Penyuluhan Keswa dan Napza
pada masyarakat, kader,
perangkat desa dan tokoh
masyarakat

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

Kegiatan dilakukan di gedung pertemuan desa dan di sekolah-sekolah


tingkat lanjut yang ada di wilayah kerja Puskesmas Karya Sakti dengan
melibatkan peran serta keluarga, kader, perangkat desa dan masyarakat.
Sasaran kegiatan kesehatan jiwa yaitu keluarga, siswa sekolah, perangkat
desa dan masyarakat.

VI. JADWAL KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyuluhan kesehatan
1. jiwa dan Napza ke x
sekolah
Penyuluhan Keswa dan
Napza pada masyarakat,
2. x
kader, perangkat desa
dan tokoh masyarakat

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap bulan dalam


setahun, dilakukan oleh Penanggung Jawab Program atau Pelaksana
Program. Evaluasi akan dilakukan dengan tindakan korektif jika terjadi
ketidaktepatan jadwal pelaksanaan dan mencantumkan rencana tindak
lanjut terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.
Pelaporan evaluasi dibuat pada minggu ke-4 tiap bulan sepanjang tahun
2019.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI HASIL KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan ditulis dalam Laporan Hasil


Perjalanan setiap kali kegiatan dilakukan yang terdapat di setiap Surat
Tugas. Pada dasarnya laporan berisi tanggal pelaksanaan, jumlah yang hadir,
kendala yang dihadapi yang sekaligus merupakan bentuk evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan. Evaluasi hasil kegiatan disampaikan pada rapat
bulanan tingkat Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai