I. PENDAHULUAN
Masalah kesehatan jiwa dan psikososial menurut The World Health Report
(2001), dialami kira-kira 25% dari seluruh penduduk pada suatu masa dari
hidupnya dan lebih dai 40% diantaranya didiagnosis secara tidak tepat
sehingga menghabiskan biaya untuk pemeriksaan laboratorium dan
pengobatan yang tidak tepat. Gangguan jiwa dan perilaku dialami pada suatu
ketika oleh kira-kira 10% populasi orang dewasa.
Indonesia telah menghadapi berbagai transformasi dan transisi di
berbagai bidang yang mengakibatkan perubahan gaya hidup, pola perilaku
dan tata nilai kehidupan. Dalam bidang kesehatan terjadi transisi
epidemiologis di masyarakat dari kelompok penyakit menular ke kelompok
penyakit tidak menular termasuk berbagai jenis gangguan akibat perilaku
manusia dan gangguan jiwa.
Masalah gangguan penggunaan Napza merupakan problema kompleks
yang penatalaksanaannya melibatkan banyak bidang keilmuan (medik dan
non medik). Berdasarkan hasil perhitungan estimasi yang dilakukan oleh
Badan Narkotika Nasional diperkirakan ada 3,2 juta orang 1,5% dari total
populasi) di Indonesia mempunyai riwayat menggunakan Napza. Dan dari
jumlah tersebut diperkirakan hanya 10% yang mendapat layanan dati tenaga
kesehatan.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya upaya penanggulangan masalah kesehatan jiwa dan Napza
serta psikososial secara optimal pada masyarakat secara lintas program
dan lintas sektor.
2. Tujuan Khusus
a. mempertahankan dan meningkatkan derajat Kesehatan Jiwa
masyarakat secara optimal
b. menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi ODGJ
sebagai bagian dari masyarakat
c. meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap
Kesehatan Jiwa dan Napza
d. meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap
Kesehatan Jiwa dan Napza
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyuluhan kesehatan
1. jiwa dan Napza ke x
sekolah
Penyuluhan Keswa dan
Napza pada masyarakat,
2. x
kader, perangkat desa
dan tokoh masyarakat