Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KEGIATAN BEBAS PASUNG DAN PENCEGAHAN BUNUH DIRI


UPT PUSKESMAS KARYA SAKTI
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

Kesehatan Jiwa menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18


Tahun 2014 adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 menjelaskan kriteria
orang yang sehat jiwanya adalah orang yang dapat melakukan hal berikut :
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun
kenyataan itu buruk.
2. Merasa bebas secara relatif dari tegangan dan kecemasan.
3. Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
4. Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.

II. LATAR BELAKANG

Tindakan pemasungan adalah upaya pengikatan atau pengekangan fisik


pada orang dengan gangguan jiwa dan orang agresif/berbahaya di komunitas
yang berakibat hilangnya kebebasan untuk mengakses layanan yang dapat
membantu pemulihan fungsi ODGJ tersebut.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, dari sekitar 400.000
orang dengan gangguan jiwa berat, satu di antara 7 ODGJ tersebut pernah
mengalami pemasungan dan peluang pemasungan tersebut lebih besar pada
kelompok yang tinggal di pedesaan atau berasal dari sosial ekonomi bawah.
Kedua fakta tersebut menggambarkan semakin jelas tentang faktor resiko
terjadinya tindak pemasungan yang sebagian besar dilakukan oleh keluarga
inti sebagai upaya perlindungan terhadap perilaku kekerasan yang
berpotensi dilakukan oleh ODGJ akibat gejala yang dialami dan tidak dapat
teratasi karena kesulitan akses dan keterjangkauan ke layanan kesehatan.

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Terwujudnya upaya penanggulangan masalah kesehatan jiwa dan
psikososial secara optimal pada masyarakat secara lintas program dan
lintas sektor.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemahaman terhadap fenomena kasus pemasungan
dan pelanggaran hak asasi manusia yang diakibatkan.
b. Upaya mencegah praktik pemasungan
c. Upaya pemberdayaan dan kolaborasi dengan ODGJ, keluarga,
masyarakat dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam upaya bebas
pasung.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Kegiatan bebas pasung dan Kegiatan bebas pasung dan
1.
pencegahan bunuh diri pencegahan bunuh diri

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN

Kegiatan dilakukan di rumah pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas


Karya Sakti dengan melibatkan peran serta keluarga, kader, perangkat desa
dan masyarakat.
Sasaran kegiatan kesehatan jiwa yaitu pasien.

VI. JADWAL KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kegiatan bebas pasung
1. dan pencegahan bunuh x
diri

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap bulan dalam


setahun, dilakukan oleh Penanggung Jawab Program atau Pelaksana
Program. Evaluasi akan dilakukan dengan tindakan korektif jika terjadi
ketidaktepatan jadwal pelaksanaan dan mencantumkan rencana tindak
lanjut terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.
Pelaporan evaluasi dibuat pada minggu ke-4 tiap bulan sepanjang tahun
2019.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI HASIL KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan ditulis dalam Laporan Hasil


Perjalanan setiap kali kegiatan dilakukan yang terdapat di setiap Surat
Tugas. Pada dasarnya laporan berisi tanggal pelaksanaan, jumlah yang hadir,
kendala yang dihadapi yang sekaligus merupakan bentuk evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan. Evaluasi hasil kegiatan disampaikan pada rapat
bulanan tingkat Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai