Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS ARANIO
Alamat : Jl. P. M. Noor Km 27 KecamatanAranio
Kab.BanjarKal-Sel 70662 Email :aranio6303@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


UPAYA BEBAS PASUNG
UPT. PUSKESMAS ARANIO
TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN

Indonesia mencanangkan bebas pasung 2017, sebagaimana disampaikan Menteri Sosial Khofifah
Indar parawansa bahwa, “hingga Desember 2017 Indonesia akan bebas pemasungan orang sakit jiwa.
Semua Dinas Sosial di kawasan yang terdata banyak kasus pemasungan sudah diperintahkan untuk
menggiatkan upaya ini”. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tingginya angka pasung di Indonesia. Data
Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 menunjukkan bahwa gangguan jiwa berat yang pernah di
pasung sebesar 14,3 persen. Tindakan pemasungan dilakukan secara tradisional dengan menggunakan
kayu atau rantai pada kaki, tetapi juga tindakan pengekangan yang membatasi gerak,
pengisolasian,termasuk mengurung dan penelantaran yang menyertai salah satu metode pemasungan
(Kementerian Kesehatan RI,2013).

II. LATAR BELAKANG

Kesehatan jiwa dimaknai sebagai kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat belkerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Dengan pengertian tersebut maka dapat dipahami bahwa setiap individu yang “tidak dapat
berkembang” secara fisik, mental, spiritual dan sosial maka dapat dikatakan orang yang memiliki
maslah kejiwaan atau sering disebut sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Setiap individu
ODMK berpotensi mengalami gangguan jiwa atau disabilitas psikososial yang berpengaruh pada
gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan seperti depresi,bipolar disorderskizrofenia dan
katatonia.
Istilah ini mengungkapkan interaksi antara perbedaan psikologis dan batasan perilaku secara sosial
atau kulural atau stigma masyarakat yang disematkan pada orang yang memiliki masalah kesehatan
jiwa. Selanjutnya,dari sudut pandang psikologi kesehatan, gangguan atau penyakit adalah hasil dari
proses-proses fisiologis dan sebagian besar terpisah dari proses-proses psikologis dan sosial “halgin dan
Whitborn” (2007) menjelaskan 4 dimensi yang menjadi kriteria seseorang digolongkan mengalami
gangguan kejiwaan, yaitu:
a. Tekanan (Distress)
Pengalaman sakit emosional atau fisikal merupakan hal biasa dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Kerusakan (impairment)
Seingkali tekanan berlebihan menyebabkan seseorang tidak dapat berfungsi optimal atau
bahkan mencapai fungsi rata-rata.
c. Resiko terhadap diri sendiri atau orang lain
Resiko disini mengacu pada bahaya dan ancaman terhadap kesejahteraan seeorang.
d. Perilaku Yang Secara Sosial atau budaya tidak dapat diterima
Kriteria abnormalitas dipandang dari sudut kewajaran norma yang digunakan oleh suatu
kelompok sosial atau budaya.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas melalui program kesehatan jiwa di wilayah
kerja Puskesmas Aranio.
2. Tujuan khusus
1) Untuk mencegah penyandang disabilitas mental mengalami pemasungan kembali.
2) Agar penderita odgj mendapatkan rehabilitasi medis dan sosial, sehingga fungsi
sosialnya bisa pulih kembali.
IV. SASARAN
Pasien dengan gangguan jiwa yang pernah mengalami pemasungan.

V. METODE
     Metodeyang digunakan dalam upaya pendampingan penderita jiwa adalah dengan memberikan
penyuluhan dan pemahaman kepada penderita dan keluarga serta masyarakat tentang penyakit
gangguan jiwa yang dialami oleh penyandang disabilitas mental.

VI. WAKTU DAN TEMPAT


Pendampingan penderita jiwa dilaksanakan di rumah aparat desa atau masyarakat pada hari kerja.

VII. PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan ini berasal dari dana BOK UPT.Puskesmas Aranio.

VIII. PENUTUP
     Demikianlah kerangka acuan kegiatan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Upaya
pendampingan dan bebas pasung ada penderita gangguan jiwa.

Aranio, 02 April 2018


Pemegang Program Upaya Bebas Pasung

Dr. Wisnu Wijanarka


NIP. 1965013020100112002
PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS ARANIO
Alamat : Jl. P. M. Noor Km 27 KecamatanAranio
Kab.BanjarKal-Sel 70662 Email :aranio6303@gmail.com

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN UPAYA BEBAS PASUNG
UPT. PUSKESMAS ARANIO
TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN

Indonesia mencanangkan bebas pasung 2017, sebagaimana disampaikan Menteri Sosial Khofifah
Indar parawansa bahwa, “hingga Desember 2017 Indonesia akan bebas pemasungan orang sakit jiwa.
Semua Dinas Sosial di kawasan yang terdata banyak kasus pemasungan sudah diperintahkan untuk
menggiatkan upaya ini”. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tingginya angka pasung di Indonesia. Data
Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 menunjukkan bahwa gangguan jiwa berat yang pernah di
pasung sebesar 14,3 persen. Tindakan pemasungan dilakukan secara tradisional dengan menggunakan
kayu atau rantai pada kaki, tetapi juga tindakan pengekangan yang membatasi gerak,
pengisolasian,termasuk mengurung dan penelantaran yang menyertai salah satu metode pemasungan
(Kementerian Kesehatan RI,2013).

II. LATAR BELAKANG

Kesehatan jiwa dimaknai sebagai kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat belkerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Dengan pengertian tersebut maka dapat dipahami bahwa setiap individu yang “tidak dapat
berkembang” secara fisik, mental, spiritual dan sosial maka dapat dikatakan orang yang memiliki
maslah kejiwaan atau sering disebut sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Setiap individu
ODMK berpotensi mengalami gangguan jiwa atau disabilitas psikososial yang berpengaruh pada
gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan seperti depresi,bipolar disorderskizrofenia dan
katatonia.
Istilah ini mengungkapkan interaksi antara perbedaan psikologis dan batasan perilaku secara sosial
atau kulural atau stigma masyarakat yang disematkan pada orang yang memiliki masalah kesehatan
jiwa. Selanjutnya,dari sudut pandang psikologi kesehatan, gangguan atau penyakit adalah hasil dari
proses-proses fisiologis dan sebagian besar terpisah dari proses-proses psikologis dan sosial “halgin dan
Whitborn” (2007) menjelaskan 4 dimensi yang menjadi kriteria seseorang digolongkan mengalami
gangguan kejiwaan, yaitu:
b. Tekanan (Distress)
Pengalaman sakit emosional atau fisikal merupakan hal biasa dalam kehidupan sehari-
hari.
e. Kerusakan (impairment)
Seingkali tekanan berlebihan menyebabkan seseorang tidak dapat berfungsi optimal atau
bahkan mencapai fungsi rata-rata.
f. Resiko terhadap diri sendiri atau orang lain
Resiko disini mengacu pada bahaya dan ancaman terhadap kesejahteraan seeorang.
g. Perilaku Yang Secara Sosial atau budaya tidak dapat diterima
Kriteria abnormalitas dipandang dari sudut kewajaran norma yang digunakan oleh suatu
kelompok sosial atau budaya.

III. TUJUAN
1. Tujuanumum
Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas melalui program kesehatan jiwa di wilayah
kerja Puskesmas Aranio.
2. Tujuankhusus
3) Untuk mencegah penyandang disabilitas mental mengalami pemasungan kembali.
4) Agar penderita odgj mendapatkan rehabilitasi medis dan sosial, sehingga fungsi
sosialnya bisa pulih kembali.
IV. SASARAN
Pasien dengan gangguan jiwa yang pernah mengalami pemasungan.

V. METODE
     Metodeyang digunakandalamupaya pendampingan penderita jiwa adalah dengan memberikan
penyuluhan dan pemahaman kepada penderita dan keluarga serta masyarakat tentang penyakit
gangguan jiwa yang dialami oleh penyandang disabilitas mental.

VI. WAKTUDANTEMPAT
Pendampingan penderita jiwa dilaksanakan di rumah aparat desa atau masyarakat pada hari kerja.

VII. PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan berasal dari dana BOK UPT.Puskesmas Aranio.

VIII. PENUTUP
     Demikianlah kerangka acuan kegiatan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Upaya
pendampingan dan bebas pasung ada penderita gangguan jiwa.

Aranio, 02 Mei 2018


Pemegang Program Upaya Bebas Pasung

Dr. Wisnu Wijanarka


NIP. 1965013020100112002
PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS ARANIO
Alamat : Jl. P. M. Noor Km 27 KecamatanAranio
Kab.BanjarKal-Sel 70662 Email :aranio6303@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


UPAYA BEBAS PASUNG
UPT. PUSKESMAS ARANIO
TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN

Indonesia mencanangkan bebas pasung 2017, sebagaimana disampaikan Menteri Sosial Khofifah
Indar parawansa bahwa, “hingga Desember 2017 Indonesia akan bebas pemasungan orang sakit jiwa.
Semua Dinas Sosial di kawasan yang terdata banyak kasus pemasungan sudah diperintahkan untuk
menggiatkan upaya ini”. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tingginya angka pasung di Indonesia. Data
Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 menunjukkan bahwa gangguan jiwa berat yang pernah di pasung
sebesar 14,3 persen. Tindakan pemasungan dilakukan secara tradisional dengan menggunakan kayu
atau rantai pada kaki, tetapi juga tindakan pengekangan yang membatasi gerak,
pengisolasian,termasuk mengurung dan penelantaran yang menyertai salah satu metode pemasungan
(Kementerian Kesehatan RI,2013).

II. LATAR BELAKANG

Kesehatan jiwa dimaknai sebagai kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat belkerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Dengan pengertian tersebut maka dapat dipahami bahwa setiap individu yang “tidak dapat
berkembang” secara fisik, mental, spiritual dan sosial maka dapat dikatakan orang yang memiliki
maslah kejiwaan atau sering disebut sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Setiap individu
ODMK berpotensi mengalami gangguan jiwa atau disabilitas psikososial yang berpengaruh pada
gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan seperti depresi,bipolar disorderskizrofenia dan
katatonia.
Istilah ini mengungkapkan interaksi antara perbedaan psikologis dan batasan perilaku secara sosial
atau kulural atau stigma masyarakat yang disematkan pada orang yang memiliki masalah kesehatan
jiwa. Selanjutnya,dari sudut pandang psikologi kesehatan, gangguan atau penyakit adalah hasil dari
proses-proses fisiologis dan sebagian besar terpisah dari proses-proses psikologis dan sosial “halgin dan
Whitborn” (2007) menjelaskan 4 dimensi yang menjadi kriteria seseorang digolongkan mengalami
gangguan kejiwaan, yaitu:
a. Tekanan (Distress)
Pengalaman sakit emosional atau fisikal merupakan hal biasa dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Kerusakan (impairment)
Seingkali tekanan berlebihan menyebabkan seseorang tidak dapat berfungsi optimal atau
bahkan mencapai fungsi rata-rata.
c. Resiko terhadap diri sendiri atau orang lainResiko disini mengacu pada bahaya dan
ancaman terhadap kesejahteraan seeorang.
d. Perilaku Yang Secara Sosial atau budaya tidak dapat diterima
Kriteria abnormalitas dipandang dari sudut kewajaran norma yang digunakan oleh suatu
kelompok sosial atau budaya.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas melalui program kesehatan jiwa di wilayah
kerja Puskesmas Aranio.
2. Tujuan khusus
1) Untuk mencegah penyandang disabilitas mental mengalami pemasungan kembali.
2) Agar penderita odgj mendapatkan rehabilitasi medis dan sosial, sehingga fungsi
sosialnya bisa pulih kembali.
IV. SASARAN
Pasien dengan gangguan jiwa yang pernah mengalami pemasungan.

V. METODE
     Metodeyang digunakan dalam upaya pendampingan penderita jiwa adalah dengan memberikan
penyuluhan dan pemahaman kepada penderita dan keluarga serta masyarakat tentang penyakit
gangguan jiwa yang dialami oleh penyandang disabilitas mental.

VI. WAKTU DAN TEMPAT


Pendampingan penderita jiwa dilaksanakan di rumah aparat desa atau masyarakat pada hari kerja.

VII. PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan berasal dari dana BOK UPT.Puskesmas Aranio Tahun
2018. Anggaran biaya Rp.1.680.000,- dalam satu Tahun. Adapun rincian biaya dari kegiatan ini
adalah sebagai berikut : 2 org x 12 desa x 70.000
= Rp.1.680.000,-

VIII. PENUTUP
     Demikianlah kerangka acuan kegiatan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Upaya
pendampingan dan bebas pasung pada penderita gangguan jiwa.

Aranio, 02 Desember 2018


Pemegang Program Upaya Bebas Pasung

Dr. Wisnu Wijanarka


NIP. 1965013020100112002

Anda mungkin juga menyukai