Anda di halaman 1dari 25

BAB III

ANALISA SITUASI KESEHATAN

A. STATUS KESEHATAN
1. Kesehatan Ibu dan Anak

1.1. Identifikasi Masalah Kesehatan Ibu dan Anak.


Secara umum situasi masalah kesehatan ibu dan anak di UPT Puskesmas
Bawang 2 dapat dilihat dalam identifikasi masalah berikut ini :
1. Belum tercapainya cakupan kunjungan bumil K4 (85%), target 100 %.
2. Belum tercapainya cakupan kunjungan bumil K1 (95%) dari target 100%.
3. Belum Tercapainya cakupan linakes (99%) dari target 100 %.
4. Adanya AKI : 1 orang.
5. Masih ada persalinan dirumah : 2
6. Masih ada persalinan sendiri : 2

1.2. Prioritas Masalah


Dalam Penentuan prioritas masalah metode yang digunakan adalah
metode USG dan skor yang diambil antara 1 s/d 10 skor seperti dalam tabel
berikut dibawah ini :

Tabel 3.1
Prioritas Masalah Kesehatan Ibu dan Anak
UPT Dinas Puskesmas Bawang 2Tahun 2016

NO MASALAH NILAI KRITERIA TOTAL


U S G
1. K4 belum tercapai (85%) 8 8 7 23 (I)

2. K1 belum tercapai (95%) 7 8 7 22 (II)

3 Linakes belum tercapai 5 5 4 14 (IV)


(99)
4 Masih ada AKI (1) 6 6 6 18 (III)

Berdasarkan skoring dalam tabel diatas dapat diprioritaskan sebagai berikut :


1. K4 belum 100 % ( 85%)
2. K1 belum 100% (95)
3. Masih ada AKI (1 orang).
4. Linakes belum 100 % (99%)

1.3. Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah.


Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah kesehatan ibu dan anak di
wilayah UPT Dinas Puskesmas Bawang 2 dapat dilihat seperti tabel dibawah
ini :

Tabel 3.2

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah KIA
Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
No Identifikasi Penyebab RTL TL
Masalah
1 K4 belum Adanya kasus -Meningkatkan penge -Mengadakan kegiatan
100% abortus,IUFD tahuan melalui penyu penyuluhan
(85%) luhan tentang kehami
lan yang aman.
-Mengikutsertakan -Menggiatkan pertemu
semua bumil di kelas an kelas ibu hamil
ibu
2 K1 belum 100% - Ada beberapa - Meningkatkan swee -Melakukan sweping
(95) bumil dengan ping administrasi administrasi ke
kunjungan Akses -Meningkatkan penge tempat-tempat
murni tahuan melalui pelayanan baik di
- Kurangnya
penyuluhan tentang Pstu, BPM, DPS
sweeping
administrasi tanda kehamilan
- Kurangnya -Meningkatkan - Menggiatkan
pemahaman ibu kesadaran masyara pertemuan kelas ibu
tentang tanda- kat untuk segera me hamil
tanda kehamilan meriksakan kehami
lan sedini mungkin.
3 Masih ada PPCM -Meningkatkan -Meningkatkan penge-
AKI (1 orang). pengetahuan melalui
tahuan pada ibu ha
penyuluhan tentang
-mil melalui kegiatan
kehamilan yang
kelas ibu hamil
aman
-Meningkatkan -Melakukan pembaha
kegiatan kunjungan san kasus di Puskes
rumah mas yang diikuti oleh
-Meningkatkan
semua bidan,
pendeteksian ibu
paramedis, dan medis
hamil dengan resti
sedini mungkin
- Pengenalan tanda
bahaya pada ibu
hamil
- Pembahasan kasus di
tingkat Puskesmas

4 Linakes belum Persalinan sendiri 2 - Meningkatkan -Meningkatkan penge


100 % (99%) kasus (Mjlk, Ktys ) pengetahuan melalui tahuan pada ibu hamil
penyuluhan tentang melalui kegiatan kelas
ibu hamil
kehamilan yang
-Melakukan pemba
aman hasan kasus di
- Meningkatkan Puskesmas yang
kegiatan kunjungan diikuti oleh semua
rumah bidan, paramedis,
- Meningkatkan dan medis
pendeteksian ibu
hamil dengan resti
sedini mungkin
- Pengenalan tanda
bahaya pada ibu
hamil
- Pembahasan kasus di
tingkat Puskesmas
2. Penyehatan Lingkungan
Penyehatan Lingkungan
PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
Secara umum masalah kesehatan lingkungan di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Bawang 2 belum memenuhi persyaratan kesehatan seperti dalam
identifikasi masalah di bawah ini :

2.1 Identifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan


1. Cakupan rumah sehat rendah 34,04 % dari target 90 %
2. Cakupan penduduk menggunakan jamban sehat masih rendah 40,10 % dari
target 85 %
3. Ditemukannya warung dengan makanan kadaluarsa 50%
4. Cakupan TTU sehat rendah 60,63 % dari target 90 %
5. Cakupan TPM Sehat Rendah 75,34 % dari target 90 %

2.2 Prioritas Masalah Kesehatan Lingkungan UPT Puskesmas Bawang 2


Dalam Penentuan prioritas masalah metode yang digunakan adalah metode
USG dan skor yang diambil antara 1 s/d 10 skor seperti dalam tabel berikut
dibawah ini :

Tabel 3.3
Prioritas Masalah kesehatan lingkunga
UPT Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
NO MASALAH NILAI KRITERIA TOTAL
U S G
1. Cakupan rumah sehat rendah 8 8 8 24 (I)

2. Cakupan penduduk menggu 8 8 7 23 (II)


nakan jamban sehat rendah

3. Ditemukannya warung dengan 7 7 5 19 (III)


makanan kadaluarsa

4. Cakupan TTU sehat rendah 6 6 6 18 (IV)

5 Cakupan TPM Sehat Rendah 5 5 6 16 (V)

Dari skoring diatas dapat dilihat urutan prioritas penyelesaian masalah


kesehatan lingkungan berdasarkan ranking adalah sebagai berikut :
1. Cakupan penduduk menggunakan jamban sehat rendah
2. Cakupan rumah sehat rendah
3. Ditemukanya warung dengan makanan kadaluarsa
4. Cakupan TPM sehat rendah.
5. Cakupan TTU Sehat Rendah

2.3. Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah Kesehatan Lingkungan


UPT Puskesmas Bawang 2

Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah kesehatan lingkungan di


wilayah UPT Puskesmas Bawang 2 dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :

Tabel 3.4

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah Kesehatan lingkungan
UPT Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
No Masalah Penyebab Masalah Pemecahan
Masalah
1 Cakupan Kurangnya kesadaran Pemicuan stop
Penduduk meng masya rakat untuk BABS
gunakan jamban menggunakan jamban
sehat rendah sehat untuk Buang air
besar

2 Cakupan rumah -Kepemilikan sarana -Pembentukan tim


sehat rendah sanitasi dasar dasar STBM dan
masih kurang terutama Pemicuan Stop
jamban dan pem BABS
buangan akhir sampah. -Sosialisasi
Pengelolaan
Sampah
-Kurangnya kesadaran -Penyuluhan
ma -sya rakat untuk
memiliki dan
menggunakan jamban
untuk Buang air besar.
-Status sosial ekonomi -Arisan jamban
kurang sehingga
kesulitan untuk
membuat jamban

3 TTU sehat ren Kepemilikan sarana Pembinaan TTU


dah sanitasi masih kurang

4 Tempat Kepemilikan sarana Pembinaan TPM


Pengelo- laan sanitasi masih kurang
makanan sehat
rendah

5 Ditemukanya Pemilik warung kurang Kerjasama lintas


wa rung dengan meneliti barang sector untuk
ma- kanan dagangannya menangani warung
kadaluarsa dengan makanan
kadaluarsa

3. Program Promosi Kesehatan


3.1.Identifikasi Masalah Program Promkes UPT Puskesmas Bawang 2.
Secara umum masalah Promosi Kesehatan di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Bawang 2 belum memenuhi persyaratan kesehatan seperti dalam
identifikasi masalah di bawah ini :
1. Desa Siaga Aktif (Utama 0%, mandiri 0 %), Target 7 %
2. Rumah Tangga Sehat di bawah Target (18,01 %), Targetv 75,02
3. ASI Eklusif (29,2%), Target 61,7 %

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


3.2 Prioritas Masalah Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Bawang 2.
Dalam Penentuan prioritas masalah metode yang digunakan adalah
metode USG dan skor yang diambil antara 1 s/d 10 skor seperti dalam tabel
berikut dibawah ini :

Tabel 3.5
Prioritas Masalah Promkes UPT Puskesmas Bawang 2
Tahun 2016

NO MASALAH NILAI KRITERIA TOTAL


U S G
1. Desa Siaga Aktif di bawah Target 6 6 7 19

2. Rumah Tangga Sehat di bawah 7 7 7 20


target
3 ASI Eklusif di bawah Target 8 7 7 22

Dari skoring diatas dapat dilihat urutan prioritas penyelesaian masalah


kesehatan lingkungan berdasarkan ranking adalah sebagai berikut :
1. ASI Eklusif dibawah Target
2. Rumah Tangga Sehat di bawah Target
3. Desa siaga aktif di bawah target

3.3. Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah Promkes UPT Puskesmas


Bawang 2.
Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah kesehatan lingkungan di
wilayah UPT Puskesmas Bawang 2 dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :

Tabel 3.6
Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah Promosi Kesehatan
lingkungan UPT Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016

No Masalah Penyebab Masalah Pemecahan Masalah


1 Asi Ekslusif Kurangnya penyuluhan - Penyuluhan kelompok
dibawah Target ke masyarakat tentang tentang ASI Eksslusif.
- Kolaborasi Linprog Kawal
ASI Ekslusif ASI Eksklusif.
- Kolaborasi linsek Kawal
ASI Ekslusif
2 Rumah tangga Kurangnya penyuluhan - Penyuluhan kelompok
Sehat dibawah tentang PHBS tentang PHBS
- Pendataan PHBS Tatanan
Target. Rumah Tangga.
- Mengembangkan media KIE
Promkes sebagai inovasi
3 Desa Siaga Aktif Kurangnya penyuluhan - Melakukan pertemuan fo
dibawah target tentang desa siaga -rum kesehatan tingkat desa.
- Pembinaan desa siaga aktif
dan pertemuan SMD<MMD

4. Program Gizi
4.1. Identifikasi Masalah Program Gizi UPT Puskesmas Bawang 2.
Secara umum situasi masalah gizi keluarga di UPT Puskesmas Bawang 2
dapat dilihat dalam identifikasi masalah berikut ini :
1. N/D Masih Rendah : 82 %
PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
2. Cakupan BGM : 2,6%
3. Cakupan ibu hamil mendapat Fe 90 : 54%
4. Terdapat gizi buruk : 4 anak (3 anak dengan kelainan
bawaan dan 1 anak tanpa komplikasi)

4.2 Prioritas Masalah Gizi UPT Puskesmas Bawang 2.


Dalam Penentuan prioritas masalah metode yang digunakan adalah
metode USG dan skor yang diambil antara 1 s/d 10 skor seperti dalam tabel
berikut dibawah ini :

Tabel 3.7
Prioritas Masalah Gizi UPT Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016

NO MASALAH NILAI KRITERIA TOTAL


U S G
1. N/D rendah (82%) 6 7 8 21
2. Masih ada BGM (2,6%) 6 6 7 19
3 Bumil dapat FE (54%) 7 5 6 18
4 Gizi buruk (4) 8 8 7 23

Berdasarkan skoring dalam tabel diatas maka urutan prioritas sebagai berikut :
1. Gizi Buruk (jumlah nilai 23)
2. N/D rendah (jumlah nilai 21).
3. Masih ada BGM (Jumlah nilai 19)
4. Bumil dapat Fe (jumlah nilai 18)

4.3. Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah.


Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah kesehatan ibu dan anak di
wilayah UPT Puskesmas Bawang 2 dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :

Tabel 3.8
Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah Gizi
UPT Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
No Identifikasi Penyebab RTL TL
Masalah Masalah
1 Gizi Buruk Kurangnya asupan - Petugas gizi mela Perawatan lebih lanjut
makanan yang bergizi kukan penyuluhan pada balita gizi buruk,
tentang PMBA di dan perawatan di RS
Penyakit setiap posyandu apabila diperlukan ser
ta pamantauan dan
pemberian suplemen
makanan tamba han
2 N/D rendah Petugas gizi melaku -Pemberian Makan Memberikan makanan
kan penyuluhan Bayi dan Anak bayi dan anak.
tentang PMBA di -
setiap posyandu
3 Ada BGM Petugas gizi melaku Pemberian Makan Memberikan makanan
kan penyuluhan Bayi dan Anak bayi dan anak, bila
tentang PMBA di Konsultasi dokter tidak ada perkemba
setiap posyandu ngan maka dikonsulta
sikan ke dokter
4 Bumil dapat Fe Kurangnya informasi - Penyuluhan Memberikan penyulu
petugas tentang tentang pentingnya han di posyandu
pentingnya tablet tablet tambah darah
tambah darah

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


5. Program P2M
5.1. Identifikasi Masalah Program P2M UPT Puskesmas Bawang 2.
Secara umum situasi masalah P2M di UPT Puskesmas Bawang 2 dapat dilihat
dalam identifikasi masalah berikut ini :

1. Penemuan penderita BTA Positif masih kurang, target 26 penderita


ditemukan 10 penderita BTA Positif Baru, dan 1 penderita kambuh.
2. Penemuan penderita Pnemonia rendah.
3. Adanya peningkatan kasus DB di Desa Wanadri pada bulan januari 2016 .

5.2. Prioritas Masalah Program P2M UPT Dinas Puskesmas Bawang 2.


Dalam Penentuan prioritas masalah metode yang digunakan adalah metode
USG dan skor yang diambil antara 1 s/d 10 skor seperti dalam tabel berikut dibawah
ini :
Tabe 3.9
Prioritas Masalah Program Program P2M
UPT Dinas Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016

NO MASALAH NILAI KRITERIA TOTAL


U S G
1. Penemuan penderita BTA 7 7 7 21 (II)
positip rendah
2. Penemuan penderita 6 7 6 19 (III)
Pnemonia rendah
3. Peningkatan kasus DB 8 8 7 23 (I)

Berdasarkan skoring dalam tabel diatas dapat diprioritaskan sebagai berikut :


1. Peningkatan kasus DB (nilai 23)
2. Penemuan penderita BTA positip rendah (nilai 21)
3. Penemuan Penderita pnemoni rendah (19)

5.3. Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah.


Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah P2M di wilayah UPT
Puskesmas Bawang 2 dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :

Tabel 3.10
Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah P2M
UPT Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
No Masalah Penyebab Masalah Pemecahan Masalah
1 Peningkatan kasus DB -Lingkungan yang kotor -Penyuluhan kebersihan
lingkungan

-Kurangnya pengetahuan -Penyuluhan DBD Di Desa


masyarakat tentang penyakit -Dibentuknya kader
DBD dan faktor resiko Jumantik di akhir tahun
penyerbaran penyakit DBD 2016
-PSN

2 Penemuan penderita -Tidak semua penderita batuk ­Membuat   kesepakatan


ISPA rendah pada balita di periksa hitung dengan   petugas   MTBS
nafas dan Bides untuk selalu
-Kurangnya alat timer di
PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
puskesmas ( MTBS) dan hitung   nafas   pada
Bides setiap   balita   dengan
-Timer cepat rusak
keluahan  batuk
­Usulan Pengadaan alat
timer   tiap   6   bulan   ,
dan   mengusahakan
semua   bides   untuk
mempunyai timer

3 Penemuan penderita -Kurangnya suspek yang ­Peningkatan penjaringan di


BTA positip rendah diperiksa .  BP dan di Desa melalui
Bides, JMD
­Belum adanya ruangan laborat -Mengusulkan adanya
yang memenuhi syarat untuk ruangan laborat khusus di
periksa BTA di Pusk Induk, Puskesmas Induk yang
pemeriksaan BTA 1 minggu 1 terjadwal setiap hari
kali di Pustu
­Petugas laborat masih rangkap ­Petugas laborat sebaiknya
tugas  tidak merangkap dengan
tugas lain / terutama
sewaktu jadwal
pemeriksaan di Pustu

6. Program Pengobatan
6.1. Identifikasi Masalah Program Pengobatan UPT Puskesmas Bawang 2.
Secara umum situasi masalah program pengobatan di UPT Puskesmas
Bawang 2 dapat dilihat dalam identifikasi masalah berikut ini :
1. Pelayanan tindakan dan pemeriksaan di BP kurang maksimal.
2. Bahaya penularan penyakit bagi pasien di ruang tunggu.
3. Peningkatan jumlah rujukan BPJS

6.2. Prioritas Masalah Program Pengobatan UPT Puskesmas Bawang 2.


Dalam Penentuan prioritas masalah metode yang digunakan adalah
metode USG dan skor yang diambil antara 1 s/d 10 skor seperti dalam tabel
berikut dibawah ini :

Tabel 5.11
Prioritas Masalah Program Pengobatan
UPT Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016

NO MASALAH NILAI KRITERIA TOTAL


U S G
1. Pelayanan tindakan dan 8 8 6 22 (I)
pemeriksaan kurang maksimal
2. Bahaya penularan penyakit 7 6 7 20 (II)
bagi pasien di ruang tunggu
3. Peningkatan jumlah rujukan 6 6 5 17 (III)
BPJS

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


Dari skoring diatas dapat dilihat urutan prioritas penyelesaian masalah
pengoatana berdasarkan ranking adalah sebagaiberikut :
1. Pelayanan tindakan dan pemeriksaan kurang maksimal
2. Bahaya penularan penyakit bagi pasien di ruang tunggu.
3. Peningkatan jumlah rujukan.

6.3. Penyebab dan alternatih penyelesaian masalah program Pengobatan


UPT Puskesmas Bawang 2.
Penyebab dan Alternatif penyelesaian masalah Pengobatan di wilayah
UPT Puskesmas Bawang 2 dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :

Tabel 3.12
Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah Pengobatan
UPTPuskesmas Bawang 2 Tahun 2016
No Masalah Penyebab Masalah Pemecahan Masalah
1 Pelayanan tindakan dan Saat ini BP dan ruang Penyediaan sarana dan
pemeriksaan kurang tindakan masih menjadi prasarana yang memenuhi
maksimal satu, peralatan yang ada standar.
juga kurang memadai.
2 Bahaya penularan Ruang tunggu pasien Penyediaan ruang khusus
penyakit bagi pasien di masih menjadi satu tanpa bagi pasien dengan penyakit
ruang tunggu. ada pemisahan bagi menular yang berpotensi
pasien dengan penyakit menularkan penyakit kepada
menular yang berpotensi pasien lain
menularkan kepada
pasien lain
3 Peningkatan jumlah Kurangnya sarpras yang Mengusulkan sarpras
rujukan menunjang pemeriksaan
di puskesmas bawang 2

Sepuluh penyakit Utama UPT Puskesmas Bawang 2 tahun 2016

No Nama Penyakit Jumlah


1. Ispa 4594
2. Dyspepsia 1185
3. Obs Febris 953
4. Hypertensi 834
5. Klt Alergi 771
6. Myalgia 732
7. Chepalgia 631
8. Diare 621
9. Klt Infeksi 518
10. Gastritis 486

7. Umum
7.1. Identifikasi Masalah Bagian Umum UPT Puskesmas Bawang 2.
Berdasarkan jumlah tenaga, setelah dilakukan penghitungan beban kerja
berdasarkan Menpan No Kep/61/M.PAN/6/tahun 2004 bahwa kebutuhan tenaga
UPT Puskesmas Bawang 2 sebanyak 52 orang dengan rincian sebagai berikut :

No Nama Jabatan/ Tugas Jumlah Kondisi Kurang


Kebutuhan Sekarang
1. Dokter Umum 2 1 1
PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
2. Dokter Gigi 1 0 1
3. Tenaga Gizi 1 1 -
4. Tenaga Analis 1 0 1
5. Tenaga Kesling 1 1 -
6. Tenaga Apoteker 1 0 1
7. Tenaga Asistan Apoteker 2 0 2
8. Tenaga Bidan 4 4 -
9. Penyuluh Kesmas 1 0 1
10. Tenaga Perawat 5 4 1
11. Tenaga Perawat Gigi 1 1 -
12. Tenaga Pendaftaran 2 1 1
13. Tenaga Administrasi 8 7 1
14. Tenaga Bidan Desa 12 10 2
15. Tenaga Juru Malaria Desa 5 2 1
16. Tenaga Pramukantor/ penjaga 3 3 (2 harlep) -
17. Sopir 2 0 2
Jumlah 52 35 17

Secara umum situasi masalah bagian umum di UPT Puskesmas Bawang 2


dapat dilihat dalam identifikasi masalah berikut ini :
1. Kekurangan tenaga sebanyak 17 orang.
2. Ruang pelayanan kurang.
3. Jaringan sering trouble
4. Tidak ada rumah dinas dokter

7.2 Prioritas Bagian Umum UPT Puskesmas Bawang 2.


Dalam Penentuan prioritas masalah metode yang digunakan adalah metode
USG dan skor yang diambil antara 1 s/d 10 skor seperti dalam tabel berikut
dibawah ini :

Tabel 3.13
Prioritas Masalah Bagian Umum
UPT Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016

NO MASALAH NILAI KRITERIA TOTAL


U S G
1. Tenaga kurang 8 8 8 24 (I)

2. Ruang pelayanan kurang 7 6 6 19 (III)

3 Jaringan sering truble 7 7 7 21 (II)

4 Tidak ada rumah dinas 7 6 5 18 (IV)


dokter

Berdasarkan skoring dalam tabel diatas dapat diprioritaskan sebagai berikut :


1. Tenaga kurang.
2. Jaringan sering truble
3. Ruang pelayanan kurang
4. Tidak ada rumah dinas dokter.

7.3. Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah.


Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah kesehatan ibu dan anak
di wilayah UPT Puskesmas Bawang 2 dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


Tabel 3.14
Penyebab dan Alternatif Penyelesaian Masalah KIA
UPT Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
No Masalah Penyebab Masalah Pemecahan Masalah
1 Tenaga Kurang Tidak ada perekrutan Mengusulkan ke
kabupaten melalui DKK

2 Jaringan sering Sinyal sangat sulit Pasang Jaringan


trouble Listrik sering mati Siapkan Genset.
3 Ruang pelayanan Proses pembangunan Buat sekat untuk
kurang. belum selesai. nambah ruangan

4 Tidak ada rumah Puskesmas Rawat Jalan Mengusulkan ke


Dinas kabupaten melalui DKK

B. DERAJAT KESEHATAN

Angka Kematian Ibu


Jumlah kematian ibu di wilayah kerja UPT Puskesmas Bawang 2 pada
tahun 2016 sebanyak 1 (satu) orang.

Angka Kematian Bayi


Angka kematian Bayi merupakan gambaran tingkat permasalahan
kesehatan bayi dan faktor lingkungan terhadap kesehatan Bayi, antara lain
sanitasi, gizi, penyakit menular dan kecelakaan. Masa Bayi mengalami
pertumbuhan berat badan, tinggi badan, perkembangan otak dan peningkatan
daya tahan tubuh terhadap penyakit. Namun demikian memiliki resiko yang
tinggi dan kemungkinan lebih banyak terpapar oleh kematian dan kesakitan. Jika
berat badan tidak sesuai dengan usia atau tidak bertambah selama 2 bulan
berturut-turut, perlu mendapat perhatian karena biasanya faktor ketahanan tubuh
menurun dengan cepat dan ada kemungkinan terkena infeksi.
Kekurangan Vitamin A bisa memperberat penyakit campak, terutama bila
tidak diimunisasi sampai umur 1 tahun. Pemberian kapsul Vitamin A bisa
memperpendek anak yang menderita pneumonia, salah satu penyakit yang
merupakan kombinasi dari penyakit campak, apabila kondisi ini semakin parah.
Angka kematian bayi merupakan banyaknya kematian bayi 0-< 1 th per
1000 kelahiran hidup pada waktu tertentu. Jumlah kematian bayi di UPT
Puskesmas Bawang 2 pada tahun 2016 sebanyak 4 (empat) bayi .

Angka Kesakitan
Salah satu faktor yang turut berperan dalam menentukan keberhasilan
pelayanan kesehatan yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap keberhasilan
pembangunan daerah adalah tingkat kesakitan (morbidity) penduduk/masyarakat
di wilayah tersebut. Kesakitan memiliki hubungan yang erat dengan keberhasilan
pembangunan ekonomi suatu daerah karena kondisi fisik dan mental seseorang
berpengaruh terhadap kemampuan produktivitas orang tersebut. Semakin tinggi
angka kesakitan di suatu wilayah akan berdampak semakin rendah pula
produktivitas kerja di wilayah tersebut. Tingkat kesakitan di wilayah UPT
Puskesmas Bawang 2 pada tahun 2016 digambarkan dari jumlah kesakitan yang
didapatkan dari Puskesmas, dengan membuat urutan 10 besar penyakit di sarana
kesehatan selama tahun 2016.

KEJADIAN LUAR BIASA


Kejadian Luar Biasa ( KLB ) di UPT Puskesmas Bawang 2 pada tahun 2016
tidak terjadi
PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR )
Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) yaitu berat bayi lahir < 2500 gram.
BBLR merupakan indikator untuk mengukur status kesehatan ibu hamil dan
mengukur status gizi bayi. Jumlah Bayi BBLR di wilayah kerja UPT Puskesmas
Bawang 2 sebanyak : 21 bayi dari jumlah lahir hidup sebanyak 397 bayi.

STATUS GIZI BALITA DAN BAYI.


Status gizi Balita dan Bayi dapat diketahui antara lain dari prosentase Balita
dan Bayi dengan gizi lebih,gizi baik,gizi kurang dan gizi buruk.
Dari balita sebanyak 1.422 yang ditimbang sebanyak 1.242, dari hasil
penimbangan tersebut di dapatkan gizi baik sebanyak ( 81 %), balita gizi kurang
sebanyak (2,6 %) dan balita gizi buruk sebanyak 4 balita.
Penyakit Menular
Secara sederhana keadaan sakit itu dinyatakan sebagai:
- Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya atau
- Keadaan dimana tubuh atau organisme atau bagian dari organisme/populasi yang
diteliti tidak dapat berfungsi seperti mestinya dan dilihat dari keadaan
patologisnya.
-
1. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue
DBD terjadi ledakan kasus di wilayah UPT Puskesmas Bawang 2 pada awal
tahun 2016 dengan rincian sebagai berikut :

Data Penderita DB Januari s/d Pebruari 2016


No Desa Tempat Rawat Inap RJ Total Ket
RSU RSE PKU RSI Mar Jml
gono
1 Wanadri 32 10 6 2 3 53 41 94 1 meninggal
2 Wiramastra 1 0 2 1 0 4 3 7
3 Kebondalem 1 2 1 0 0 4 2 6
4 Pucungbedug 1 0 3 0 0 4 1 5
5 Serang 0 1 0 0 0 1 1 2
6 Jumlah 35 13 12 3 3 66 48 114

Petugas Puskesmas 5 1 0 2 0 8 7 15
yang terkena DB

2. Pemberantasan Penyakit Tuberkulosa Paru (P2 Tuberkulosis Paru)


Prkiraan suspek : 260.
Pencapaian suspek : 39
Perkiraan BTA Positip : 26
Capaian BTA Positip : 11
Kesembuhan : 72 %

3. Pemberantasan Penyakit Diare (P2 Diare)


Target : 531
Capaian : 532
Prosentase : 100,19 %

Penyakit Tidak Menular


Program Penyakit Tidak Menular (PTM) terus meningkat, karena frekuensi
kejadiannya sangat banyak dan menonjol di masyarakat. Perkembangan sosio
ekonomi, kultural menuntut epidemiologi untuk memperhatikan penyakit tidak
menular. Kasus Penyakit tidak menular yang terdapat di UPT Puskesmas Bawang 2
antara lain 1.461 hipertensi.

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


SITUASI UPAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan di Kabupaten Banjarnegara bertujuan untuk memberikan


pelayanan kesehatan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan status kesehatan penduduk khususnya pada
kelompok rentan, yaitu Bayi, Anak Balita, Ibu Hamil, Ibu Bersalin, dan Ibu
Menyusui.
Gambaran keberhasilan upaya kesehatan dapat diukur dengan berbagai
indikator terpilih, yaitu :
UPAYA KESEHATAN WAJIB
Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmrn
nasional,regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini harus diselenggarakan oleh
setiap puskesmas yang ada di Indonesia. Upaya kesehatan wajib terdiri dari : Upaya
Promosi Kesehatan, Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya KIA serta Keluarga
Berencana, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular, Upaya Pengobatan.

Upaya Promosi Kesehatan


a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
 Kampanye PHBS rumah tangga
 Kampanye PHBS sekolah
 Kampanye PHBS TTU
 Kampanye PHBS tempat kerja
 Rumah tangga sehat

b. Mendorong terbentuk dan berperannya masyarakat yang berwawasan


kesehatan
 Terbentuknya Kader Jumantik yang sudah dilatih oleh DKK
Banjarnegara di desa Wanadri.
 Kader kesehatan aktif.

c. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat


 Posyandu aktif
 Posyandu purnama
 Posyandu mandiri
 Pembinaan poskestren
 Pembinaan saka bakti husada (belum berjalan)

d. Mendorong kepesertaan masyarakat dalam salah satu bentuk Jaminan


Kesehatan :
 Kepesertaan masyarakat dalam Jamkesda, KIS,
 Kunjungan peserta
 Pelayanan Gakin
 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan gakin dan masyarakat
rentan
 Kunjungan pelayanan gakin

e. Upaya Penyuluhan
- Penyuluhan tentang Narkoba di institusi pendidikan
- Penyuluhan Kespro di Institusi Pendidikan.
- Penyuluhan HIV di Institusi pendidikan dan Masyarakat.
- Penyuluhan PHBS di masyarakat.
PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016
f. Bina Kesehatan Tradisional
 Pembinaan TOGA pada masyarakat

Upaya Kesehatan Lingkungan


a. Penyehatan Air
 Cakupan sarana air bersih = 59,55%
 Pembinaan kelompok pemakai air = 100 %

b. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman


 Jumlah TPM = 73
 Inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan= 18 %
 Pembinaan tempat pengolahan makanan= 100%

c. Penyehatan tempat pembuangan sampah


 Inspeksi sanitasi tempat pembuangan sampah = 29,80 %
 Pengawasan tempat pembuangan sampah sementara= 29,80 %

d. Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga


 Rumah sehat = 1.969 ( 34,32 %)
 Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
 Rumah dengan SPAL = 48,87 %
 Penduduk yang memanfaatkan jamban = 41,09%

e. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan industri


 Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
 Pemantauan berkala sanitasi tempat-tempat umum
 Tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan = 35,1 %

f. Pengawasan sanitasi industri rumah tangga

g. Pengamanan tempat pengelolaan pestisida


 Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan pestisida = 0
 Pembinaan tempat pengelolaan pestisida = 100 %

h. Klinik Sanitasi
 Klinik sanitasi

i. Pengendalian vektor
 Rumah dan bangunan bebas jentik nyamuk aedes = 80 %

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


Upaya KIA serta Keluarga Berencana
a. Kesehatan Maternal dan Neonatal
 Pelayanan kesehatan bumil sesuai standar utk kunjungan lengkap (K4)
Cakupan pemeriksaan ibu hamil adalah indikator yang dapat
menggambarkan tingkat upaya KIA dan tingkat perilaku kesehatan ibu
hamil. Cakupan Ibu Hamil dapat diketahui dari akses ( K.1 dan K.4 )
ibu hamil atau kunjungan baru. Jumlah kunjungan K1, K4 masing-
masing sebesar 97 % dan 90,7 %.
Diharapkan ibu hamil dapat datang untuk memeriksakan
kehamilannya oleh petugas kesehatan 4 kali (K4) selama masa
kehamilannya. Namun tidak semua ibu hamil mematuhi harapan
tersebut.
Perkiraan jumlah persalinan di Puskesmas Bawang 2 pada
tahun 2016 sebanyak 637 orang. Untuk menghindari terjadinya resiko
pada persalinan maka perlu dipilih tenaga penolong persalinan yang
terdidik dan terlatih. Dalam hal ini dapat tenaga kesehatan atau dukun
terlatih. Dari jumlah perkiraan persalinan tersebut yang persalinannya
ditolong oleh tenaga Kesehatan sebanyak 92,4 %, namun ada
persalinan yang berisiko tidak aman karena ditolong oleh dukun
sebanyak 16 persalinan dan persalinan sendiri sebanyak 31 orang.

b. Pelayanan kesehatan pada BBLR


 Upaya Kesehatan pada Balita dan Anak Prasekolah
 Pelayanan deteksi dan similasi dini tumbuh kembang balita (untuk
kontak pertama)
 Pelayanan deteksi dini dan stimulasi dini tumbuh kembang anak
prasekolah (untuk kontak pertama)

c. Pelayanan Keluarga Berencana & KR


 Akseptor KB aktif di Puskesmas
Peserta KB aktif di Puskesmas Bawang 2 pada tahun 2016
tercatat MKJP 61,1% dan Non MKJP 38,9%, dengan proporsi
pencapaian akseptor MKJP yang memakai IUD sebesar 58,6 %,
Implant sebesar 29,8 %, MOP 2,1 % dan MOW sebesar 9,2 %.
Sedangkan untuk Non MKJP adalah Kondom 4,1 %, Suntik 93,9 %
dan Pil 2,1 %.

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Upaya Peningkatan Gizi Keluarga
 Balita yang datang dan ditimbang
 Balita yang naik berat badannya
 Balita bawah garis merah
 Bayi 6 - 11 bulan yg mendapat kapsul vit A
 Balita 1 - 5 tahun yang mendapat kapsul vit A 2x/tahun
 Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe
 PMT pada balita gakin 6-60 bln BGM dari gakin
 Balita gizi buruk yang mendapat perawatan
 Bayi yang mendapat ASI eksklusif
 Ibu nifas yang mendapatkan kapsul vit A

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan
dengan kemampuan Puskesmas, misalnya : Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya
Kesehatan Olah raga, Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan
Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan
Mata, Upaya Kesehatan usia lanjut, Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Upaya Kesehatan Sekolah


a. Kegiatan penjaringan kesehatan di SD
Penjaringan kesehatan SD dilaksanakan di 28 sekolah dengan hasil kegiatan
sebagai berikut :

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Upaya kesehatan gigi dan mulut tidak semuanya dilakukan mengingat tidak
tersedianya tenaga dokter gigi/perawat gigi. Adapun yang sudah dilakukan
antara lain :
a. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
b. Kunjungan rawat jalan BP Gigi
c. Pembinaan kesehatan gigi di posyandu
d. Pembinaan kesehatan gigi di TK
e. Pembinaan kesehatan gigi di SD/MI

Upaya Kesehatan usia lanjut


a. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
b. Pembinaan kelompok lanjut usia

UPAYA KESEHATAN PENUNJANG


Upaya kesehatan penunjang merupakan penunjang dari upaya kesehatan
wajib dan pengembangan. Upaya tersebut antara lain : Laboratorium Medis,
Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan upaya pencatatan dan pelaporan.
Laboratorium
Pencatatan dan Pelaporan.

PTP UPT & Profil Dinkes Puskesmas Bawang 2 Tahun 2016


PERMASALAHAN

Masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan di


Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2016 relatif masih tidak berbeda jauh dengan
permasalahan yang dihadapi pada tahun – tahun sebelumnya.
Secara rinci permasalahan itu adalah sebagai berikut :

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


a. Ketenagaan
 Belum adanya tenaga dokter gigi
 Belum adanya tenaga laboratorium
 Belum adanya tenaga analis
 Belum adanya tenaga farmasi
 Belum adanya sopir
 Tenaga administrasi kurang.
 Tenaga

b. Sarana Prasarana
 Dibutuhkan kendaraan roda 2 yang dapat digunakan untuk
melaksanakan kunjungan ke desa-desa terpencil dengan medan yang
terjal dan curam (jenis trail).
 Dibutuhkan sumber air bersih untuk segala kebutuhan di Puskesmas
(sumber air bersih yang ada berasal dari sumur gali).

SITUASI DERAJAT KESEHATAN


a. Angka kematian bayi : 4
b. Angka kematian ibu : 1
c. Kejadian Luar biasa. : tahun 2016 tidak terjadi KLB
d. Status gizi : masih terdapat gizi buruk 4 anak

SITUASI UPAYA KESEHATAN


a. Upaya kesehatan wajib
- Masih rendahnya cakupan rumah sehat
- Masih rendahnya kepemilikan jamban sehat.

b. Upaya kesehatan pengembangan


- Satu Desa baru memiliki posyandu lansia 1 (satu)

c. Upaya kesehatan penunjang


- Minimnya sarana pencatatan dan pelaporan (hardware, software,)
LAMPIRAN – 1
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PUSKESMAS BAWANG 2 TAHUN 2016
KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR
UPAYA SUMBER
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBERHASIL
KESEHATAN DANA ALAT TENAGA BIAYA
AN
Upaya
Kesehatan
Wajib
1 Promosi a.
Kesehatan
b.
dst
2 Kesling a.
b.
dst
3 KIA dan KB a.
b.
dst
4 Gizi a.
b.
dst
5 P2M a.
b.
dst
6 Pengobatan a.
b.
dst

Upaya
Kesehatan
Pengembangan
UPAYA KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET
KESEHATAN DANA ALAT TENAGA KEBERHASIL BIAYA
1 UKS a. AN
b.
dst
2 Perkesmas a.
b.
dst
3 UKK a.
b.
dst
4 UKGM a.
b.
dst
5 Kesehatan Jiwa a.
b.
dst
6 Usila a.
b.
dst
LAMPIRAN – 2
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS BAWANG 2 TAHUN 2015
RINCIAN LOKASI TENAGA
UPAYA TARGE VOLUME
NO KEGIATAN SASARAN PELAKSANA PELAKSANA PELAKSA JADWAL BIAYA
KESEHATAN T KEGIATAN
AN AN NA
Upaya
Kesehatan
Wajib
1 Promosi a.
Kesehatan
b.
dst
2 Kesling a.
b.
dst
3 KIA dan KB a.
b.
dst
4 Gizi a.
b.
dst
5 P2M a.
b.
dst
6 Pengobatan a.
b.
dst
RINCIAN LOKASI TENAGA
UPAYA TARGE VOLUME
NO KEGIATAN SASARAN PELAKSANA PELAKSANA PELAKSA JADWAL BIAYA
KESEHATAN T KEGIATAN
AN AN NA

Upaya
Kesehatan
Pengembangan
1 UKS a.
b.
dst
2 Perkesmas a.
b.
dst
3 UKK a.
b.
dst
4 UKGM a.
b.
dst
5 Kesehatan Jiwa a.
b.
dst
6 Usila a.
b.
dst
LAMPIRAN – 2
TABEL-TABEL PROFIL KESEHATAN 2014 PUSKESMAS BAWANG 2.

Anda mungkin juga menyukai