Anda di halaman 1dari 15

c.

Merumuskan Masalah

1. K4 (85 %)
K4 adalah kunjungan bumil ke pelayanan kesehatan / tenaga kesehatan yg ke 6 (trimester 1 : 1x, trimester 2 : 2x, tirimester 3 : 1x)baik di posyandu,
polindes, ponkesdes, pustu & puskesmas belum mencapai target yaitu kurang 15 %. Hal ini di sebabkan karena bumil yg anaknya lbh dari 2 malas
untuk periksa karena merasa sdh sehat& ada yg malu karna punya anak banyak. Upaya yg di lakukan untuk meningkatkan cakupan dgn kerjasama
lintas program (BPM) & lintas sektor dgn kader & perangkat desa, mengadakan penyuluhan bumil di setiap ada kegiatan mis : klas bumil, posyandu
dll.
2. Pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan ( 86,5 %)
Pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan adalah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai tandart di
fasilitas pelayanan kesehatan belum mencapai target yaitu 13,5 % . hal ini di sebabkan Abortus pada kehamilan trimester 1 dan 2, kehamilan yang tidak
di inginkan, kelahiran belum sampai di tempat pelayanan kesehatan. Upaya yg di lakukan untuk meningkatkan cakupan dengan cara Peran serta kader
ditingkatkan, Koordinasi dengan kader KPM & TPK, Pengaktifan penempelan stiker P4K, Pendekatan ke keluarga ibu hamil, Kegiatan kelas Ibunan
Hamil dan meningkatkan Frekuensi penyuluhan pada ibu hamil dan keluarga.
3. Pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan ( 86,5 %)
Pelayanan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan adalah Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan pelayanan
persalinan yang aman karena dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Belum mencapai target yaitu 13,5 % . hal ini di sebabkan Abortus
pada kehamilan trimester 1 dan 2.. Upaya yg di lakukan untuk meningkatkan cakupan dengan cara Pendataan sasaran ibu hamil dengan KTP dan
Domisili berbeda, Sarana penyuluhan pada ibu hamil dan masyarakat kurang, dan Meningkatkan Koordinasi antar BPM luar wilayah.
4. Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan / KF (86,9 %)
Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan kesehatan sesuai standart pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh
tenaga kesehatan, dengan distribusi waktu 1x pada 6 – 48 jam, 1x pada 3 – 7 hr, 1x pada 8 – 28 hr dan 1x pada 29 – 42 hr . Belum mencapai
target yaitu 5,1 %. Hal ini karena Ibu nifas tidak lengkap kunjungan nifasnya, Ibu nifas periksa di luar wilayah. Upaya yg di lakukan untuk
meningkatkan cakupan dengan cara Koordinasi dengan kader KPM & TPK dan Koordinasi antar BPM/Klinik Luar wilayah
5. Pelayanan Kesehatan Neonatus pertama / KN I ( 93,5 %)
Pelayanan kesehatan Neonatus pertama / KN I adalah Neonatus yang mendapat pelayanan sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir.
Pelayanan yang di berikan meliputi IMD, salep mata, perawatan tali pusat, injeksi vitamin K, imunisasi HBO dan pemeriksaan menggunakan form
MTBM. belum mencapai target yaitu 6,5 %. Hal ini disebabkan karena masih banyak ibu hamil yang bersalin di luar wilayah. Upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan cakupan dengan cara Koordinasi dengan kader KPM & TPK dan meningkatkan koordinasi antar linsek.
6. Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 – 28 hari / KN lengkap ( 93,1 %)
Pelayanan kesehatan Neonatus 0 – 28 hari / KN lengkap adalah Neonatus usia 0 – 28 hari yang memperoleh pelaynan kesehatan sesuai standar
paling sedikit 3x dengan distribusi waktu : 1x pada 6 - 48 jamsetelah lahir, 1x pada hari ke 3 – 7, 1x pada hr ke 8 – 28 . belum mencapai target
yaitu 7,1 %. Hal ini karena masih banyak ibu hamil yang bersalin di luar wilayah dan adanya kematian neonatus di wilayah kerja. Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan cakupan dengan cara Koordinasi dengan kader KPM & TPK dan meningkatkan koordinasi antar linsek.
7. Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari – 11 bulan (81,9 %)
Pelayanan Kesehatan Bayi adalah Bayi yang mendapat pelayanan sesuai standar minimal 4x yaitu : 1x pada umur 29 hari – 2 bln, 1x pada umur 3 –
5 bln, 1x pada umur 6 – 8 bln dan 1x pada umur 9 – 11 bln sesuai standard an telah lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi pemberian vitamin A 1x , IDL, SDIDTK 4x bila sakit di MTBS. belum mencapai target yaitu 10,1 %. Hal ini di sebabkan
karena masih ada balita yang mobilisasi, peran petugas dalam promosi kesehatan kurang. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan
dengan cara Koordinasi antar Koordinasi dengan kader KPM & TPK, penjemputan balita yang tidak hadir diposyandu, Meningkatkan dan
mengoptimalisasikan kerjasama dengan lintas sektor dan Penyuluhan dan sosialisasi oleh nakes.
8. Pelayanan Kesehatan Balita 0 bulan – 59 bulan (89,1 %)
Pelayanan Kesehatan Balita 0 bulan – 59 bulan adalah Penimbangan balita minimal 8 kali setahun, pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2
kali setahun , Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun, Pemberian imunisasi dasar lengkap. Pelayanan belum mencapai target yaitu kurang 10,9
%. Hal ini disebabkan karena Peran petugas dalam promosi pelayanan posyandu kurang maksimal dan masih ada balita yang mobilisasi. Upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan dengan cara mengoptimalisasikan Penyuluhan dan sosialisasi oleh nakes, Meningkatkan dan
mengoptimalisasikan kerjasama dengan lintas sektor dan melakukan Koordinasi dengan kader KPM & TPK, penjemputan balita yang tidak hadir
diposyandu

9. Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan


Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan adalah Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6
bulan),Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun,Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun ,Pemberian kapsul
vitamin A sebanyak 2 kali setahun,Pemberian Imunisasi Lanjutan.

10. Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan


Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan adalah Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6
bulan), Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun, Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun, Pemberian
kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun, Pemantauan perkembangan balita, Pemberian kapsul vitamin A, Pemberian imunisasi
dasar lengkap, Pemberian imunisasi lanjutan, Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan, Edukasi dan informasi.
Pelayanan Kesehatan Balita adalah Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar meliputi pelayanan kesehatan balita sehat
dan balita sakit
1. Pelayanan kesehatan balita usia 0-11 bulan sehat meliputi:
a). Penimbangan minimal 8 kali setahun
b).pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c). Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d).Pemberian kapsul vitamin A pada fusia 6-11 bulan 1 kali setahun.
e) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan:
(1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan).
(2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
(3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun
(4).Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
(5) Pemberian Imunisasi Lanjutan.
Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
(1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan).
(2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
(3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
(4) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
d) Pemantauan perkembangan balita.
e) Pemberian kapsul vitamin A.
f) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
g) Pemberian imunisasi lanjutan.
h) Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan.
i) Edukasi dan informasi.
3) Pelayanan kesehatan balita sakit adalah pelayanan balita menggunakan pendekatan manajemen terpadu balita sakit (MTBS)

. belum mencapai target yaitu 10,9 %. Hal ini di sebabkan


CAKUPAN K4 (-15 %)

Kegiatan kelas Ibu Hamil


MANUSIA METODE dan meningkatkan
Frekuensi penyuluhan
Peran serta kader pada ibu hamil
Abortus pada kehamilan ditingkatkan, Koordinasi
trimester 1 dan 2 dengan kader KPM &
TPK Koordinasi antar
BPM luar wilayah
Adanya kehamilan yang kurang
tidak di inginkan

K4 (-15 %)

Leaflet/ poster tentang Pendampingan ibu hamil


pentingnya periksa oleh kader Mobilisasi Ibu
kehamilan di trimester hamil
awal kurang

SARANA DANA LINGKUNGAN


CAKUPAN PERSALINAN NAKES DI FASKES (-13,5 %)

METODE
MANUSIA
Pendekatan ke keluarga
ibu hamil
Abortus pada Sudah lahir Pengaktifan penempelan
kehamilan sebelum di stiker P4K
trimester 1 dan 2 Kegiatan kelas Ibunan Hamil
Faskes
dan meningkatkan
Adanya kehamilan Peran serta kader ditingkatkan, Frekuensi penyuluhan pada
yang tidak di inginkan Koordinasi dengan kader KPM ibu hamil dan keluarga
& TPK
CAKUPAN
PERSALINAN
NAKES DI
BPM dan Ambulance desa FASKES (-13,5 %)
Polindes tidak tidak hanya untuk Tidak punya jaminan
melayani persalinan kesehatan
Kehamilan
persalinan karena
yang di
terikat dengan
sembunyikan
peraturan
Ibu merasa
malu akan
gunjingan
SARANA DANA LINGKUNGAN tetangga
CAKUPAN PERSALINAN OLEH NAKES (-13,1 %)

METODE
MANUSIA

Pendataan sasaran ibu hamil


Abortus pada dengan KTP dan Domisili berbeda
kehamilan
trimester 1 dan 2
Data Bumil tidak akurat
sehingga laporan kurang
tertib CAKUPAN
PERSALINAN
NAKES DI
Sarana FASKES (-9%)
penyuluhan pada Tidak punya jaminan
ibu hamil dan kesehatan
masyarakat Mobilisasi ibu
kurang hamil
Meningkatkan
Media social Koordinasi
WA antar BPM luar
wilayah

SARANA DANA LINGKUNGAN


CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA (-10,9%)

METODE
MANUSIA Data balita tidak akurat
Peran petugas sehingga laporan kurang tertib
dalam promosi Penyuluhan dan
pelayanan Koordinasi dengan kader KPM &
sosialisasi oleh nakes
posyandu TPK, penjemputan balita yang tidak
Balita mobilisasi kurang
kurang hadir diposyandu
maksimal Meningkatkan dan
mengoptimalisasikan Refresing kader dan nakes
kerjasama dengan
lintas sektor

CAKUPAN NEO
Kurangnya KOMPLIKASI (-2,4
Mobilisasi
Sarana sarpras Pengajuan %)
keluarga
penyuluhan stimulasi di sarpras balita
kurang posyandu posyandu ke Pengajuan dana Jarak
pelatihan posyandu
Alkes dana desa
/refresing Kader dan rumah
kurang dan nakes balita jauh
lengkap

SARANA DANA LINGKUNGAN


CAKUPAN BY PARIPURNA (-10,1%)

METODE
MANUSIA
Penyuluhan dan
sosialisasi oleh nakes Data balita tidak akurat sehingga
kurang laporan kurang tertib
Balita mobilisasi
Meningkatkan
Koordinasi antar Koordinasi
Peran petugas dalam dan
dengan kader KPM & TPK,
promosi pelayanan mengoptimalisasi
penjemputan balita yang tidak
posyandu kurang maksimal kan kerjasama
hadir diposyandu
dengan lintas
sektor
K1 (-5,2%)

Sarana penyuluhan Pengajuan sarpras


kurang posyandu ke dana desa
Mobilisasi
Alkes kurang keluarga balita
lengkap

SARANA DANA LINGKUNGAN


CAKUPAN PELAYANAN NIFAS OLEH NAKES (-5,1 %)

MANUSIA METODE

Frekuensi penyuluhan
Ibu nifas tidak lengkap Koordinasi dengan kader pada ibu nifas kurang
kunjungan nifasnya KPM & TPK
Koordinasi antar
Ibu nifas periksa di luar BPM/Klinik
wilayah Luar wilayah kurang

NIFAS (-
5,1%)
Leaflet/ poster tentang
pentingnya periksa nifas
Masih adanya mitos pada
kurang Biaya untuk periksa lab keluarga yang waktu nifas
PNC Terpadu bagi yang dilarang keluar rumah
tidak punya KIS sebelum 36 hari (selapan)

SARANA DANA LINGKUNGAN


CAKUPAN KN 1 (-6,7 %)

MANUSIA METODE

Koordinasi dengan kader


Cakupan kunjungan KN 1 KPM & TPK
petugas kurang
Koordinasi dengan
Ibu bersalin di luar wilayah
lintas sektor

KN I (-6,7
%)
Kurangnya sarana
prasarana dalam
Pengajuan peralatan Masih adanya mitos
menyampaikan informasi
sarpras KN lewat pada keluarga yang
dana desa waktu nifas dilarang
Kurangnya keluar rumah sebelum
peralatan KN 36 hari (selapan)

SARANA DANA LINGKUNGAN


CAKUPAN KN LENGKAP (-7,1 %)

MANUSIA METODE
Koordinasi dengan
kader KPM & TPK
Cakupan kunjungan KN 1 petugas adanya kematian
kurang neonatus

Koordinasi
Ibu bersalin di luar wilayah
dengan lintas
sektor

KNL (-7,1)
%)
Kurangnya sarana
prasarana dalam
Pengajuan peralatan Masih adanya mitos pada
menyampaikan informasi
sarpras KN lewat keluarga yang waktu nifas
dana desa dilarang keluar rumah
Kurangnya sebelum 36 hari (selapan)
peralatan KN

SARANA DANA LINGKUNGAN


PRIORITAS MASALAH KIA

No Prioritas Masalah Prioritas Penyebab masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Keterangan

KESEHATAN IBU DAN Ibu hamil jarang berkunjung - Memotivasi ibu untuk mau - Memotivasi ibu untuk mau
ANAK berkunjung berkunjung
K4 (-6,2 %) - Memberi penyuluhan pentingnya - Memberi penyuluhan
kunjungan minimal 4kali selama pentingnya kunjungan minimal
kehamilan 4kali selama kehamilan

- Bekerjasama dengan bidan luar


Kurang koordinasi dengan PMB Luar - Bekerjasama dengan bidan luar wilayah untuk melaporkan hasil
wilayah wilayah untuk melaporkan hasil kunjungan
kunjungan

- Penyuluhan kepada kader


Kurangnya Peran serta kader - Penyuluhan kepada kader tentang tentang pentingnya
pentingnya pemeriksaan ibu hamil pemeriksaan ibu hamil
- Meningkatkan peran serta kader - Meningkatkan peran serta kader
pendamping ibu hamil pendamping ibu hamil
CAKUPAN PERSALINAN Sudah lahir sebelum di Faskes - Memberikan KIE kepada ibu hamil - Memberikan KIE kepada ibu
NAKES DI FASKES (-6,1 dan keluarga tanda- tanda hamil dan keluarga tanda- tanda
%) persalinan persalinan
- Memberitahu ibu tanda- tanda - Memberitahu ibu tanda- tanda
bahaya dalam kehamilan bahaya dalam kehamilan
- Memberikan motivasi kepada ibu - Memberikan motivasi kepada
dan keluarga untuk melahirkan di ibu dan keluarga untuk
fasilitas pelayanan kesehatan melahirkan di fasilitas
- Memberitahu ibu dan keluarga pelayanan kesehatan
- Melakukan pelaporan dan - Memberitahu ibu dan keluarga
pencatatan dengan tertib - Melakukan pelaporan dan
- Pengambilan keputusan dalam pencatatan dengan tertib
memilih penolong persalinan - Pengambilan keputusan dalam
adalah ibu, suami dan keluarga memilih penolong persalinan
adalah ibu, suami dan keluarga
Peran kader kurang - Penyuluhan dan sosialisasi kepada - Penyuluhan dan sosialisasi
kader tentang persalinan yang kepada kader tentang
aman, nyaman dan bersih persalinan yang aman, nyaman
- Kader melakukan kunjungan rumah dan bersih
kepada ibu hamil secara kontinyu - Kader melakukan kunjungan
untuk memantau kehamilan ibu rumah kepada ibu hamil secara
- Kader melakukan pendataan ibu kontinyu untuk memantau
hamil kehamilan ibu
- Meningkatkan kualitas layanan di - Kader melakukan pendataan
Posyandu khususnya dalam hal ibu hamil
KIE tentang kehamilan dan - Meningkatkan kualitas layanan
persalinan di Posyandu khususnya dalam
- Peningkatan peran kader melalui hal KIE tentang kehamilan dan
peningkatan pengetahuan persalinan
- Melakukan pembinaan khusus - Peningkatan peran kader
kepada ibu hamil dan keluarga melalui peningkatan
yang jarang periksa kehamilan agar pengetahuan
ibu dan keluarga menjadi terbiasa - Melakukan pembinaan khusus
memeriksakan dirinya ke tenaga kepada ibu hamil dan keluarga
kesehatan yang jarang periksa kehamilan
agar ibu dan keluarga menjadi
terbiasa memeriksakan dirinya
ke tenaga kesehatan

CAKUPAN PERSALINAN Peran linsek kurang - Tokoh agama dan tokoh - Tokoh agama dan tokoh
OLEH NAKES (-9 %) masyarakat di desa melakukan masyarakat di desa melakukan
pertemuan secara rutin dan pertemuan secara rutin dan
kontinyu untuk penyuluhan kontinyu untuk penyuluhan
masalah kesehatan, termasuk masalah kesehatan, termasuk
tentang persalinan yang aman. tentang persalinan yang aman.
- Linsek bekerja sama dengan bidan - Linsek bekerja sama dengan
desa untuk sosialisasi jaminan bidan desa untuk sosialisasi
kesehatan jaminan kesehatan
- Linsek memberikan pemahaman - Linsek memberikan
kepada masyarakat bahwa sudah pemahaman kepada
ada Kamar Bersalin di Puskesmas masyarakat bahwa sudah ada
Megaluh Kamar Bersalin di Puskesmas
Megaluh

CAKUPAN NEO Beban rangkap petugas kesehatan - Membuat jadwal kegiatan agar - Membuat jadwal kegiatan agar
KOMPLIKASI (-24,9 %) tidak ada kegiatan yang tumpang tidak ada kegiatan yang
tindih atau overlapping tumpang tindih atau overlapping
- Petugas kesehatan melakukan - Petugas kesehatan melakukan
upaya mempriotitaskan pemecahan upaya mempriotitaskan
masalah pemecahan masalah

Pelatihan kegawatdaruratan untuk


- Mengusulan pelatihan - Mengusulan pelatihan
nakes kurang kegawatdaruran untuk tenaga kegawatdaruran untuk tenaga
kesehatan (Bidan Desa dan Bidan kesehatan (Bidan Desa dan
Kamar Bersalin) yang dibiayai oleh Bidan Kamar Bersalin) yang
Puskesmas dengan mendatangkan dibiayai oleh Puskesmas
narasumber dengan mendatangkan
- Simulasi atau drill emergency narasumber
kebidanan - Simulasi atau drill emergency
kebidanan

Peran kader kurang - Bidan memberikan pemahaman - Bidan memberikan pemahaman


kepada kader tentang perawatan kepada kader tentang
bayi perawatan bayi
- Kader aktif melakukan sosialisasi - Kader aktif melakukan
kepada masyarakat sosialisasi kepada masyarakat
- Melakukan kunjungan rumah ke ibu - Melakukan kunjungan rumah ke
post partum ibu post partum
- Meningkatkan kualitas pelayanan di - Meningkatkan kualitas
Posyandu pelayanan di Posyandu

Anda mungkin juga menyukai