Anda di halaman 1dari 3

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

PUSKESMAS AMONDO
Alamat: Kel.Amondo Kec.Palangga Selatan, KP.93383
e- mail : pusk.amondo@gmail.com

KAK PENDAMPINGAN MINUM OBAT ODGJ

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Untuk memajukan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat
maka perlu adanya kerja sama antara petugas kesehatan dan keluarga ,pasien yang
sedang menjalankan pengobatan.untuk itu perlu di ikutsertakan dala program pasien
baik dirumah maupun di rumah sakit,hal ini sangat penting bahwa pasien menglami
gangguan mental tidak selamanya tidak selamanya dirumah sakit jiwa.dala hal ini
peran aktif keluarga dituntut guna mengoptimalkan pasien untuk
mandiri,meningkatkan pemenuhan kehidupan sehari-hari ,pemberian informasi dan
edukasi kepala keluarga dalam merawat pasien dirumah merupakan tujuan dalam
pelaksnaan kegiatan kunjungan rumah atau home visite.
Pendaampingan minum obat pada pasien jiwa merupakan salah satu upaya
kesehatan masyarakat yang dilakukan dengan tujuan memburuknya pasien jiwa
dengan adanya ini diharapkan mampu meningkatkan status pasien jiwa dan
mempercepat penyembuhan.
B. Latar Belakang
Peran dan keterlibatan keluarga dalam proses penyembuhan dan perawatan pasien
gangguan jiwa sagat penting, karena peran keluarga sangat mendukung dalam proses
pemulihan penderita gangguan jiwa. Keluarga dapat mempengaruhi nilai, kepercayaan,
sikap, perilaku anggota keluarga. Disamping itu keluarga juga mempunyai fungsi dasar
memberikan kasih sayang, rasa aman, rasa memiliki dan menyiapkan peran dewasa
individu di masyarakat. Apabila terdapat gangguan jiwa pada salah satu anggota keluarga
maka dapat menyebabkan gangguan jiwa pada anggota keluarga, karena keluarga
merupakan suatu sistem yang saling berkaitan (Nasir & Muhih, 2011).
Caregiver memiliki peran sebagai emotional support, merawat pasien
(memandikan, memakaikan baju, memberi makan, mmempersiapkan obat), 7 mengatur
keuangan, membuat keputusan tentang perawatan dan berkomunikasi dengan pelayanan
kesehatan formal (Kung, et.al, 2003). Safarino (2014) mengungkapkan, caregiver
terbanyak pada skizofrenia adalah orang tua (68,6%), orang dengan profesi caregiver
bukan keluarga pasien (17,4%), pasangan (7,4%), anak (4,1%), dan saudara kandung
(2,5%).

1
Adanya stigma rasa malu, penyalahan lingkungan serta persepsi negatif keluarga
menimbulkan sikap dan perilaku yang menimbulkan ekspresi emosi pada keluarga. Emosi
yang tinggi pada umumnya dimiliki oleh keluarga yang memiliki anggota keluarga
gangguan jiwa, hal ini disebabkan keluarga memiliki persepsi negatif dan perasaan
terbebani oleh keberadaan anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa. Dengan
perasaan malu dan terbebani tersebut biasanya keluarga akan meunjukkan emosi yang
berlebih terhadap pasien, sehingga timbul perlakuan dan perkataan kasar pada pasien. Hal
ini tentu akan menimbulkan stress yang berlebih pada pasien gangguan jiwa, sehingga
tanda dan gejala akan muncul kembali dan kemudian disebut sebagai kekambuhan atau
relaps.
Pendampingan keluarga OGDJ merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka
memberikan fasilitas bagi keluarga sebagai caregiver untuk meningkatkan pengetahuan
serta ketrampilannya dalam melakukan pendampingan terhadap ODGJ. Beberapa
rangkaian kegiatan dalam pendampingan ODGJ ini diantaranya adalah pengetahuan
tentang Skizofrenia, tanda-tanda, faktor penyebab, pengawasan minum dan komunikasi
efektif dengan ODGJ. Kegiatan yang lain adalah family gathering, serta konseling
kelompok
Pendampingan keluarga ODGJ merupakan bagian yang integral, yang tidak dapat
dipisahkan dan harus ada dan dilaksanakan, dari program kesehatan jiwa. Pelaksanaan
pendampingan dilakukan oleh perawat jiwa bersama Psikolog. Kerangka acuan ini
dimaksudkan agar petugas kesehatan mampu melaksanakan pendampingan keluarga ODGJ
dengan teknik dan metode yang benar

C. Tujuan
1. Tujuan Umum : untuk mempercepat penyembuhan pasien jiwa
2. Tujuan Khusus : mencegah memburuknya kondisi pasien jiwa

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Pelaksana : penanggung jawab program keswa
b. Sasaran : semua pasien jiwa diwilayah puskesmas Amondo

E. Cara Melakukan Kegiatan


Penanggung jawab program jiwa melaporkan pelaksanaan kunjungan jiwa kepda
penanggung jawab pokja UKM dan ditindak lanjuti laporan
puskesmas ,koordinator kesehatan jiwa berkoordinasi dengan penanggung jawab
desa (Bidan desa) ,sebelum pelaksanaan kunjungan dilakukan oleh koordinator
kesehatan jiwa ,rapat internal UKM dilakukan untuk koordinasi terkait tupoksi
UKM.

2
F. Sasaran
1. Keluarga ODGJ, yaitu pasangan, orangtua, saudara kandung atau saudara serumah.
2. Pasien ODGJ

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


a. Waktu Pelaksanaan : kegiatan secara isidentil (sesuai jadwal RUK Tahunan)
b. Tempat Pelaksanaan: Dalam Gedung dan Luar Gedung ( Rumah penderita
odgj )

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Tujuan pendampingan adalah untuk mengetahui tingkat penyerapan dan
penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan oleh petugas kepada
keluarga dalam merawat ODGJ seperti ketrampilan berkomunikasi, manajemen
emosi serta pemberian obat. Evaluasi dapat dilakukan dengan pertanyaan terbuka
ataupun tertulis bila memungkinkan. Evaluasi dilakukan setelah selesai
pendampingan kesehatan dilakukan.

I. Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap kali melakukan kegiatan pelatihan meIiputi bukti daftar
hadir, undangan dan notulen. Evaluasi kegiatan keseluruhan dapat dilakukan setiap
semester (6 bulan) meliputi hasil pelaksanaan, kendala dan masalah yang
ditemukan.

J. Pembiayaan
Anggaran Biaya pelaksanaan kegiatan oleh BOK Puskesmas Amondo

Mengetahui
Kepala Puskesmas Amondo Koordinator Program Keswa

Susman Sjarif,SKM,M.MKes Hendrik Jaya Saputra,A.M.Kep


NIP. 19800428 200801 1 004 NIP. 19881007 201903 1 009

Anda mungkin juga menyukai