Anda di halaman 1dari 41

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH BALI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA DENPASAR

PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI RAWAT JALAN

Denpasar, 2 Januari 2020


KATA PENGANTAR

Pengorganisasian di Rumkit Bhayangkara Denpasar merupakan gabungan dari


elemen-elemen atau subsistem di dalam suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai
satu kesatuan organisasi. Sistem terbentuk dari elemen atau bagian yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Apabila salah satu bagian atau subsistem tidak
berjalan dengan baik, maka akan mempengaruhi bagian yang lain.

Untuk mencapai Visi dan Misi Rumkit Bhayangkara Denpasar sangat diperlukan
pengorganisasian yang baik disetiap unit kerja.

Dengan membaca dan memahami petunjuk-petunjuk dalam Pedoman


Pengorganisasian Unit Kerja di Rumkit Bhayangkara Denpasar ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Denpasar, 31 Desember 2020

KARUMKIT BHAYANGKARA DENPASAR

dr. NI MADE MURTINI, MARS


PEMBINA NIP 196502271998032002
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................. 2
C. Ruang Lingkup ................................................................ 2
D. Dasar Hukum .................................................................. 3

BAB II GAMBARAN UMUM


A. Letak Rumah Sakit ......................................................... 4
B. Sejarah Rumah Sakit....................................................... 4
C. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit…………………….. 6
D. Jenis Layanan Rumah Sakit………………………………. 6

BAB III VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN


RUMAH SAKIT
A. Visi .................................................................................. 8
B. Misi..................................................................................... 8
C. Motto.................................................................................. 8
D. Falsafah............................................................................. 9
E. Nilai.................................................................................... 9
F. Tujuan................................................................................ 9

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT.............................. 11

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA.................................. 12

BAB VI URAIAN JABATAN.................................................................... 12

BAB VII HUBUNGAN TATA CARA KERJA ........................................... 17


A. Hubungan Tata Cara Kerja Internal................................... 8
B. Hubungan Tata Cara Kerja Eksternal................................ 8
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
A. Standarisasi Ketenagaan………….................................... 8
B. Dasar Perhitungan Ketenagaan…..................................... 8

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI


A. Kegiatan Orientasi Rumah Sakit......................................... 19
B. Kegiatan Orientasi Unit Kerja.............................................. 19

BAB X MEKANISME PERTEMUAN/RAPAT


A. Pertemuan/Rapat Rutin Unit............................................ 22
B. Pertemuan/Rapat Rutin Antar Unit................................... 22

BAB XI SISTEM PELAPORAN .


A. Laporan Harian ................................................................ 24
B. Laporan Bulanan ….......................................................... 24
C. Laporan Tahunan …......................................................... 24

BAB XII PENUTUP ................................................................................ 12


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH BALI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA DENPASAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah mengayomi, melindungi


dan melayani masyarakat, bidang keamanan dan ketertiban masyarakat serta sebagai
alat penegak hukum. Dalam rangka mendukung tugas operasional Polri tersebut
dibutuhkan sebuah unit pelayanan kesehatan guna memelihara kesamaptaan serta
kesehatan bagi seluruh personel Polri khususnya di wilayah Kepolisian Daerah Bali.
Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Bali selaku pengemban fungsi
pelayanan kesehatan menyelenggarakan tugas pelayanan kesehatan melalui Rumah
Sakit Bhayangkara Denpasar.
Rumah sakit Bhayangkara Denpasar dalam perkembangannya sejak tahun 1972
sebagai unit pelayanan kesehatan polri di Daerah Bali sampai sekarang telah melalui
pentahapan pembangunan baik aspek organisasi, fisik maupun sumber daya.
Pengembangan tersebut untuk meningkatkan kemampuan rumah sakit sebagai sarana
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan institusi Polri
dari masa ke masa baik bagi masyarakat Polri dan keluarga maupun masyarakat
umum dengan kualitas pelayanan yang memenuhi standar yang berlaku.
Standarisasi pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar merupakan
tantangan terbesar dalam mewujudkan cita-cita tersebut, karena harus didukung oleh
peningkatan kualitas seluruh sumber daya, yang membutuhkan anggaran cukup
tinggi. Melalui efisiensi dan efektifitas dalam segala bidang serta dengan semangat
kebersamaan, Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar secara berkesinambungan telah
banyak melakukan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan untuk memberikan
pelayanan yang baik dengan harapan keberadaanya dalam dukungan kesehatan dan
pelayanan kesehatan sehingga dipercaya oleh masyarakat Polri dan umum.
Adapun visi dari Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar adalah menjadikan Rumah
Sakit Bhayangkara Denpasar sebagai pilihan utama masyarakat dalam era BPJS dan
handal dalam pelayanan Kedokteran Kepolisian. Di samping itu, misi RS Bhayangkara
Denpasar antara lain: mewujudkan pelayanan kesehatan bermutu sesuai standar
akreditasi terbaru dan terjangkau masyarakat, mengembangkan sumber daya manusia
yang profesional, meningkatkan sarana prasarana yang berkualitas, dan memperluas
hubungan kemitraan secara profesional medis dan kemasyarakatan. Sedangkan
tujuan Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar yaitu memberikan pelayanan kesehatan
secara prima kepada masyarakat, memberikan pelayanan Kedokteran Kepolisian
secara optimal, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
profesional dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, perluasan cakupan
pelayanan kesehatan dengan sarana dan prasarana yang memenuhi standar,
meningkatkan pelayanan administrasi keuangan dan anggaran yang transparan,
akuntabel, efektif dan efesien, serta meningkatkan kemitraan dengan pengguna jasa
pelayanan dan instansi terkait dengan motto Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar
adalah ”kami bisa untuk senyum sehat anda.”
Untuk itu profil Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar ini disusun guna
memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya.

B. TUJUAN

1. Memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan sesuai dengan standar asuhan
keperawatan yang tepat

2. Meningkat mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan


yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
dalam memberikan pelayanan.

3. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang


optimal sehingga dapat memuaskan pasien.

4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan, dan hangat


sehingga memberikan kesan yang positif

5. Memberikan pelayanan informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan


keluarga sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga.

C. RUANG LINGKUP

Instalasi rawat jalan adalah tempat memberikan pelayanan rawat jalan pada pasien
dewasa, anak/bayi, ibu hamil, remaja, geriatrik, yang meliputi:
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis
2. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum
3. Pemeriksan penunjang diagnosis
4. Tindakan medis yang diberikan bersifat diagnostik, terapeutik dan operatif
5. Pemberian obat-obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pada
pasien dan instruksi dokter
6. Pemberian surat rujukan
7. Pemakaian peralatan kesehatan yang menunjang layanan pasien seperti EKG,
oksigen,treadmill, Echocardiografi, cauterisasi dan lain lain.
8. Pelayanan medical cheks up
9. Pelayanan rujukan berjenjang
10. Pemberian KIE(Komunikasi,Informasi dan educakasi terkait penyakit yang diderita
pasien.

D. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit;

3. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011


tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara
Kepolisian Negara Republik Indonesia;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020


tentang Akreditasi Rumah Sakit.
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. LETAK RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar merupakan Rumah Sakit Bhayangkara di


lingkungan Polri Polda Bali yang bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan
kepolisian secara prima dan paripurna kedokteran kepolisian dan kesehatan
kepolisian bagi pegawai negeri pada Polri, keluarganya dan masyarakat umum.
Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar terletak di Jalan Trijata Nomor 32
Denpasar, sekitar 1,38 km dari pusat kota Denpasar. Dengan batas-batas sebagai
berikut:
1. Sebelah Utara : Jalan Dahlia;
2. Sebelah Timur : Jalan Seruni;
3. Sebelah Selatan : Perumahan Peduduk
4. Sebelah Barat : Jalan Trijata

B. SEJARAH SINGKAT RUMAH SAKIT


Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar yang memiliki luas lahan 4.100 m²
dengan luas bangunan sebesar 4.100 m², saat ini sedang melaksanakan program
pengembangan diantaranya dengan meningkatkan fasilitas kesehatan serta
peningkatan mutu pelayanan. Jenis pelayanan yang dikembangkan didasarkan atas
tuntutan dan kebutuhan masyarakat (customer oriented) sehingga rumah sakit harus
terus melakukan upaya peningkatan mutu layanan agar dapat memberikan
pelayanan prima dan paripurna, peka terhadap kebutuhan pasien, menjamin
kemudahan dan kecepatan pelayanan dengan menyediakan layanan baru sesuai
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran serta mengutamakan keselamatan
pasien (patient centered care).
Pada awal perkembangannya Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar tahun
1968, dimulai dengan terbentuknya sebuah balai pengobatan yang menggunakan
rumah kontrakan yang berlokasi di Banjar Kedaton Jalan Hayam Wuruk Denpasar di
bawah naungan Seksi Kesehatan Komdak XV Bali. Pada tahun 1977 mulai dibangun
Rumah Bersalin Kemala Hikmah di Jalan Trijata Nomor 32 Denpasar dengan
beberapa unit layanan antara lain: poliklinik umum, poliklinik gigi, radiologi,
laboratorium dan apotik dan diresmikan pada tanggal 24 Januari 1978 oleh Kapolda
Nusra.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor:
Skep/333/VII/1992 tanggal 13 Juli 1992 status Rumah Bersalin Kemala Hikmah
diubah menjadi tempat perawatan sementara (TPS) Polda Nusra. Seiring dengan
pengembangan organisasi di tubuh Polri dan tuntutan akan pelayanan kesehatan
bagi anggota Polri dan keluarganya maka pada tahun 1994 dengan dikeluarkannya
Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor: Skep/1774/XI/1994
tanggal 30 Nopember 1994 TPS Polda Nusra ditingkatkan statusnya menjadi Rumah
Sakit Polri Tingkat IV Polda Nusra.
Tahun 1996 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik
Indonesia Nomor: Skep/07/IX/1996 tanggal 26 September 1996 tentang Pengesahan
Pembentukan Polda Bali, Polda NTB, Polda NTT dan Polda Timor Timur, Rumah
Sakit Bhayangkara Tingkat IV Polda Nusra berubah menjadi Rumah Sakit Tingkat IV
Polda Bali dengan jangkauan pelayanan kesehatan hanya pada wilayah hukum
Polda Bali.
Dengan semakin meningkatkan tuntutan masyarakat Polri dan masyarakat
umum akan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar terus
berupaya mengembangkan sumber daya yang dimiliki baik dari segi jenis layanan
kesehatan, sumber daya manusia dan sarana prasarana rumah sakit maka pada
tahun 2001 dengan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor:
Skep/1549/X/2001 tanggal 30 Oktober 2001 Rumah Sakit Tingkat IV Polda Bali
ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Tingkat III Polda Bali.
Pada tahun 2001 dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kapolda Bali Nomor:
Skep/102/IV/2001 tanggal 21 April 2001 Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Polda
Bali diubah namanya menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Trijata Polda
Bali. Perubahan nama ini dimaksudkan untuk mengurangi anggapan masyarakat
umum bahwa Rumah Sakit Bhayangkara hanya diperuntukkan untuk melayani
anggota Polri dan keluarganya saja. Namun seiring dengan perkembangan waktu
dan perubahan nomenklatur di tubuh Polri maka Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat
III Trijata Polda Bali pada tahu 2011 berubah nama menjadi Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
264/KMK.05/2011 tanggal 15 Agustus 2011 Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar
ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PK-BLU Penuh).
Pada tahun 2013 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: HK.02.03/I/0191/2013 tanggal 28 Januari 2013, Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C dengan 54
tempat tidur dan memberikan empat pelayanan spesialistik dasar yang meliputi:
pelayanan spesialistik penyakit dalam, pelayanan spesialistik anak, pelayanan
spesialistik bedah dan pelayanan speliastik obstetri dan ginekologi.
Pada tanggal 17 Januari 2018 Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar menerima
Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit sebagai
pengakuan bahwa rumah sakit telah memenuhi standar akreditasi rumah sakit
dengan kelulusan tingkat perdana yang berlaku sampai dengan tanggal 4 Desember
2020.
Tanggal 9 Mei 2018 Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar Kapolda Bali Irjen
Pol Dr. Petrus R. Golose membuka secara resmi layanan Hiperbarik Oksigen Terapi
(HBOT). Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar merupakan rumah sakit kedua di Bali
yang menyediakan layanan Hiperbarik Oksigen Terapi (HBOT). Layanan HBOT
adalah pengobatan menggabungkan oksigen murni (100%) dan tekanan udara yang
tinggi kira-kira 1,3-6 atmosfer (ata) lebih tinggi dari tekanan permukaan bumi, di
dalam sebuah ruangan dengan tujuan meningkatkan kadar oksigen dalam darah,
plasma dan jaringan (tubuh). Awalnya, terapi ini hanya ditujukan kepada para
penyelam yang menderita decompression sickness. Seiring dengan berjalannya
waktu, penggunaan HBOT pun semakin meluas seperti untuk mengobati luka bakar,
luka pasca operasi, vertigo, stroke dan lain-lain. Bahkan saat ini, terapi HBOT mulai
banyak digunakan untuk membantu penyembuhan luka akibat diabetes.
Tanggal 5 Oktober 2018 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Pemerintah Kota Denpasar menerbitkan ijin operasional Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar dengan Nomor: 256/50/3853/DU/DPMPTSP/2018 sebagai
rumah sakit kelas C.
Pada tanggal 29 Mei 2019 dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan
gedung lantai empat Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar yang diberi nama Paviliun
“Prasanti Raditya Grihasta” yang merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten
Badung. Peletakan batu pertama dilaksanakan oleh Kapoda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus
R. Golose dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, S.Sos.
Pada tanggal 27 Desember 2019 Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Petrus R. Golose
meresmikan Gedung Paviliun “Prasanthi Raditya Grihasta” bangunan gedung lantai
empat yang merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Badung. Dengan
beroperasionalnya Paviliun PRG ini maka terdapat penambahan 75 tempat tidur dari
34 tempat tidur yang ada selama ini, sehingga total jumlah tempat di Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar menjadi 109 tempat tidur.

C. SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT.


Pengelolaan SDM rumah sakit saat ini merupakan suatu keharusan apabila
rumah sakit ingin tetap bertahan dan berkembang dalam era kompetisi bisnis.
Rumah sakit yang memiliki sumber daya manusia yang baik adalah modal utama
agar mampu bersaing dengan rumah sakit lain yang lebih maju.
Terdapat dua kelompok besar dalam SDM Rumah Sakit yakni tenaga medis
yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non-medis yang
terdiri dari tenaga administratif atau tenaga pelaksana lainnya. Klasifikasi dan jumlah
SDM di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 1: Klasifikasi dan jumlah SDM

STATUS
NO KLASIFIKASI JUMLAH
POLRI PNS TKK MITRA
MEDIS 1 6 14 37 58
1 Doktes Spesialis 1 2 - 36 39
2 Dokter Umum MARS - 1 - - 1
3 Dokter Umum M.Si - - - 1 1
4 Dokter Umum - 3 12 - 15
5 Dokter Gigi - - 2 - 2
PARAMEDIS 18 28 49 95

6 S1 Profesi Keperawatan - 1 15 - 16
(Ners)
7 S1 Keperawatan 1 3 - - 4
8 D III Keperawatan 14 12 20 - 46
9 SPK 1 - - - 1
10 D III Kesehatan Gigi 1 5 - - 6
11 S1 Profesi Bidan - - 1 - 1
12 D IV Kebidanan - - 2 - 2
13 D III Kebidanan 1 7 11 - 19
NAKES PRPFESIONAL 2 6 24 1 33
LAINNYA
14 S1 Apoteker - 1 1 - 2

15 S2 Magister Profesi 1 1
Psikologi
16 S1 IKM - 1 - - 1
17 D IV Sanitarian (Kesling) 1 - - - 1
18 D III Farmasi - 2 6 - 8
19 D III Analis Kimia - 1 1 - 2
20 D III Analis Kesehatan - - 4 - 4
21 D III Radiografer 1 1 3 - 5
22 S1 Fisioterapi - - 2 - 2
23 D IV Gizi - - 1 - 1
24 D III Gizi - - 1 - 1
STATUS
NO KLASIFIKASI JUMLAH
POLRI PNS TKK MITRA
25 S1 RM & Infokes - - 1 - 1
26 D IV RM & Infokes - - 1 - 1
27 D III RM & Infokes - - 3 - 3

NON MEDIS 20 9 27 - 56
28 S2 Magister Manajemen 2 1 - - 3
29 S1 Hukum 7 - - - 5
30 S1 Ekonomi - 1 2 - 3
31 S1 Komputer - - 2 - 2
32 D II Administrasi RS - - 1 - 1
33 D I Administrasi RS - - 2 - 2
34 D I Komputer - - 1 - 1
35 D I Tata Boga - - 1 - 1
36 SMA/SMK 11 7 17 - 37
37 SMP - - 1 - 1

JUMLAH TOTAL 41 49 114 38 242

D. JENIS LAYANAN RUMAH SAKIT


Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar merupakan sarana pelayanan kesehatan
yang bernaung di bawah Biddokkes Polda Bali. Sejak ditetapkan sebagai satker PK-
BLU Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar telah mengembangkan berbagai jenis
layanan sesuai kebutuhan masyarakat.
Jenis-jenis layanan yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar meliputi:
1. Instalasi Rawat Jalan
a. Poliklinik Umum
b. Poliklinik Gigi dan Mulut
c. Poliklinik Spesialis, yang terdiri dari:
1) Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
2) Poliklinik Spesialis Bedah
3) Poliklinik Spesialis Anak
4) Poliklinik Spesialis Obstetri dan Ginekologi
5) Poliklinik Spesialis Mata
6) Poliklinik Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
7) Poliklinik Spesialis Jiwa
8) Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin
9) Poliklinik Spesialis THT
10) Poliklinik Spesialis Saraf
11) Poliklinik Spesialis Orthopaedi
12) Poliklinik Spesialis Bedah Plastik
d. Poliklinik Vaksin Centre
e. Poliklinik Eksekutif
f. Poliklinik Geriatri
g. Poliklinik Medical Check Up
h. Poliklinik Rehab Medik/Fisioterapi
i. Poliklinik Psikologi
j. Poliklinik Seruni
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Bedah Sentral
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Care Unit
6. Unit Hemodialisis
7. Unit Hiperbarik
8. Kompartemen Dokpol, yang terdiri dari:
a. Perawatan Tahanan (Wattah)
b. PPT
c. Unit Rehabilitasi Napza
d. Instalasi Forensik
9. Instalasi Radiologi
10. Instalasi Gizi
11. Instalasi Farmasi
12. Unit Laboratorium
13. Unit SIM dan RM
14. Instalasi Laundry
15. Instalasi Pusat Sterilisasi
16. IPPRS
17. IPKL
18. Bank Darah
BAB III

VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit yang profesional, modern, terpercaya dalam bidang pelayanan
kesehatan dan kedokteran kepolisian.

B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terstandarisasi.
2. Memberkan dukungan pelayanan kedokteran kepolisian yang handal dan
profesional.
3. Memiliki sumber daya manusia yang unggul dan bermoral.
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana yang modern.

C. MOTTO
Kita “BISA” untuk senyum sehat anda.
BISA: BERMUTU, INTEGRITAS, SINERGITAS, AMAN
1. Menjadikan Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar Bermutu dalam pelayanan
pasien melalui standar pelayanan medis dan kode etik profesi.
2. Menjunjung Integritas, kejujuran, disiplin dan kerja sama dalam pelaksanaan
tugas.
3. Melaksanakan Sinergitas kemitraan guna menjamin hak pasien dan keluarga.
4. Menjadikan Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar sebagai rumah sakit yang
Aman dan nyaman dengan mengutamakan keselamatan pasien.

D. FALSAFAH
Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar memberikan pelayanan kesehatan yang
Bermutu, Integritas, Sinergitas, Aman (BISA) untuk kepentingan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dan melaksanakan pelayanan kedokteran kepolisian dalam
rangka mendukung tugas operasional kepolisian.
E. NILAI
Nilai-nilai budaya kerja yang diterapkan Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar
dalam melaksanakan tugas sehari-hari adalah sebagai berikut:
NILAI-NILAI MAKNA PERILAKU UTAMA
Pembelajaran Dalam melaksanakan tugas - Flexibel terhadap
(Learning)
senantiasa melakukan pembelajaran perubahan
dan terus menerus, melakukan - Inovatif
perbaikan serta mengembangkan diri. - Kreatif

Keterbukaan Dalam melaksanakan pekerjaan - Jujur


(Openess)
senantiasa mengutamakan sifat-sifat - Ikhlas
jujur, ikhlas, terbuka dalam - Terbuka (open
bekerjasama secara vertikal maupun minded)
horisontal serta selalu bersedia
menerima pendapat orang lain.
Kebersamaan Dalam melaksanakan pekerjaan - Kompak
(Togetherness)
senantiasa dilakukan melalui kerja - Kerjasama
sama Tim yang kompak dengan - Komunikasi proaktif
mengutamakan kepentingan - Saling berbagi dan
organisasi. memahami tujuan
bersama
- Pemimpin yang
kuat dan bijaksana

Kerja Keras Dalam melaksanakan pekerjaan - Profesional


dan
senantiasa mengutamakan kerja keras, - Disiplin
Profesional
(Hard Work profesional, disiplin, bertanggung jawab - Tertib dan teratur
and
serta sanggup memberikan pelayanan - Integritas
Profesional)
terbaik kepada pelanggan. - Berorinetasi pada
mutu

Empati Dalam melaksanakan pekerjaan - Responsif


(Empathy)
senantiasa berjiwa besar, tanggap dan - Sabar
sabar terhadap keluhan pelanggan, - Peduli
rendah hati, ramah dan mengerti apa - Ramah
yang menjadi harapan pelanggan. - Santun
F. TUJUAN RUMAH SAKIT
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepolisian yang berbasis mutu dan
keselamatan pasien.
2. Menyelenggarakan pelayanan kedokteran kepolisian yang handal dan
profesional.
3. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik dan penunjang umum yang
prima dan paripurna.
4. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang kompeten.
5. Menjamin meningkatnya pemenuhan sarpras berbasis teknologi dan informasi.
6. Menyediakan data dan informasi yang handal dan user friendly.
7. Menjamin terwujudnya good governance dan clean government.
8. Mewujudkan pengelolaan anggaran yang akuntabel.
9. Menjamin pembinaan pengawasan pengendalian yang efektif.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar mengacu pada Peraturan


Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Polri. Pembinaan operasional dan administrasi
Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar yang merupakan rumah sakit tingkat III berada di
bawah Kapolda Bali melalui Kabid Dokkes Polda Bali. Susunan Organisasi Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar terdiri dari:
a. Unsur Pimpinan, terdiri dari:
1. Kepala Rumah Sakit Bhayangkara (Karumkit Bhayangkara);
2. Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara (Wakarumkit Bhayangkara).

b. Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf terdiri dari:


1. Subbagian Pengawasan Internal (Subbagwasintern);
2. Subbagian Perencanaan dan Administrasi (Subbagrenmin); dan
3. Subbagina Pembinaan Fungsi (Subbagbinfung).

c. Unsur Pelaksana Utama terdiri dari:


1. Subbidang Pelayanan Medik dan Kedokteran Kepolisian (Subbidyanmeddokpol);
2. Subbidang Penunjang Medik dan Umum (Subbidjangmedum).

Bagan struktur organisasi Rumah Sakit Bhayangkar Denpasar dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA DENPASAR

KARUMKIT

KOMITE KEPERAWATAN WAKARUMKIT KOMITE MEDIK

KA UR YANWAT KA UR YANMED

KA INSTALASI RAWAT JALAN

KOOR INSTALASI RAWAT JALAN

ADMINISTRASI

POLI POLI POLI POLI POLI POLI POLI POLI POLI POLI POLI POLI POLI
JIWA MCU UMUM
GIGI THT MATA OBGYN SARAF INTERNA ANAK KULIT BEDAH BEDAH
UMUM TULANG
BAB VI
URAIAN TUGAS UNIT RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

Dalam menjalankan pelayanan rawat jalan, dikoordinir oleh seorang kepala


instalasi dan seorang koordinator rawat jalan. Disamping itu dibantu pula oleh seorang
administrasi dan staf-staf di setiap poliklinik.
Uraian tugas-tugas yang tertera dalam struktur organisasi Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar dapat dilihat sebagai berikut:

4.1 URAIAN TUGAS UNIT RAWAT JALAN


A. KA IRJ
Nama : dr. Luh Sri Aryanti S,Ked
Jabatan : Kepala Instalasi Rawat Jalan

Tanggung jawab :
1. Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas tenaga keperawatan dan
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan keperawatan di instalasi rawat jalan ;
2. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan ;
3. Kebenaran dan ketepatan usulan rencana kebutuhan tenaga keperawatan dan
peralatan keperawatan di instalasi rawat jalan ;
4. Kebenaran dan ketepatan penggunaan dan pemeliharaan peralatan
keperawatan serta mutu asuhan keperawatan di instalasi rawat jalan ;
5. Kebenaran dan ketepatan pengaturan tenaga keperawatan ;
6. Kebenaran dan ketepatan penerapan standar prosedur operasional pelayanan
keperawatan di instalasi rawat jalan.

Wewenang :
1. Memeriksa hasil kerja di instalasi rawat jalan ;
2. Menilai kinerja staf rawat jalan ;
3. Memberi usulan mengenai penambahan peralatan di instalasi rawat jalan ;
4. Menilai, menegur, memberi sanksi dan memotivasi bawahan di bagian instalasi
rawat jalan ;
5. Mengusulkan untuk pengembangan staf ;
6. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja yang lain yang terkait ;
7. Mendelegasikan tugas kepada staf yang berwenang dan kompeten.
Uraian tugas :
1. Menyusun program kerja ;
2. Membuat Standar prosedur operasional;
3. Menghadiri rapat rutin rumah sakit ;
4. Menghadiri rapat rutin dengan atasan langsung ;
5. Melakukan sosialisasi dan pembinaan pelaksanaan kebijakan Rumah Sakit
kepada bawahan ;
6. Mengusulkan rencana pengembangan pelayanan Instalasi Rawat Jalan ;
7. Mengusulkan sarana dan prasarana, alat dan logistik di instalasi rawat jalan ;
8. Memberi penilaian kinerja bawahan.

B. Koordinator Instalasi Rawat Jalan


Nama : Ni Wayan Seriyati
Jabatan : Koordinator Instalasi Rawat Jalan
Perawat Poliklinik kebidanan
Unit Kerja : Ur Yanwat

Syarat Jabatan :
1. Pendidikan Formal : D III Kebidanan/ Keperawatan yang disahkan oleh
pemerintah yang berwenang
2. Pendidikan Non Formal :
3. Pengalaman Kerja: D III Kebidanan perawat pelaksana minimal 1-2 tahun
4. Lain – Lain :
a) Mempunyai kemampuan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
b) Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai SPO ;
c) Dapat bekerjasama dalam tim dan mempunyai hubungan personal yang baik
;
d) Rajin, jujur dan loyal ;
e) Sehat jasmani dan rohani.

Tanggung jawab :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
standar ;
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan.
Wewenang :
Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana di ruang rawat mempunyai
wewenang sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan ;
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Uraian tugas :
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya ;
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku ;
3. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan lingkungan,
peraturan/tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya,
serta kegiatan kegiatan rutin sehari – hari diruangan ;
4. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap
pakai ;
5. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan,
sesuai batas kewenangannya ;
6. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
7. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya, antara lain :
a) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program kegiatan
b) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai
penyakitnya.
8. Melatih / membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
9. Melakukan tindakan darurat kepada pasien antara lain :
Demam tinggi, pendarahan, keracunan, henti nafas dan henti jantung. , sesuai
prosedur tetap yang berlaku dan selanjutnya segera melaporkan tindakan yang
telah dilakukan kepada dokter ruang rawat / dokter jaga.
10. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan
untuk pemeriksaan diagnostik. Tindakan pengobatan dan perawatan lanjutan.
11. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
12. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan tang tepat
berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
13. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
14. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal
dinas.
15. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat.
16. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan, antara lain
melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas ijin / persetujuan atasan.
17. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat
dan benar sesuai standar asuhan keperawatan.
18. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis, pada saat pergantian dinas.
19. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
a) Program diet
b) Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya.
c) Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau
institusikesehatan ini.
d) Cara hidup sehat seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau
bahan pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi.

C. Perawat Pelaksana Layanan


Nama : Ni Wayan Sudiarti, Made Tike Yadnya, Nyoman Sukawiyana, Mianda
sari, Anak Agung Sri Astuti, Kadek Jatiryani, Rosiana Dewi, Ni
Komang Santini,
Jabatan : Perawat Pelaksana Layanan Rawat Jalan
Unit Kerja : Ur Yanwat

Syarat Jabatan :
Pendidikan Formal: D III Keperawatan/Kebidanan disahkan oleh pemerintah
berwenang
Pendidikan Non Formal :-
Pengalaman Kerja : perawat pelaksana minimal 1- 2 tahun
Lain – Lain :
1. Mempunyai kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien ;
2. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai SPO ;
3. Dapat bekerjasama dalam tim dan mempunyai hubungan personal yang baik ;
4. Rajin, jujur dan loyal ;
5. Sehat jasmani dan rohani.

Tanggung jawab :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
standar
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan

Wewenang :
Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana di ruang rawat mempunyai
wewenang sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangan sesuai standar yang telah ditetapkan
Uraian tugas :
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan/tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya, serta kegiatan kegiatan rutin sehari – hari diruangan.
4. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap
pakai.
5. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan,
sesuai batas kewenangannya.
6. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
7. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya, antara lain :
a) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program kegiatan ;
b) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai
penyakitnya.
8. Melatih / membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
9. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara lain panas tinggi,kolaps,
pendaragan, keracunan, henti nafas dan henti jantung), sesuai prosedur tetap
yang berlaku dan selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan
kepada dokter ruang rawat / dokter jaga.
10. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai dengankebutuhan
untuk pemeriksaan diagnostik. Tindakan pengobatan dan perawatan lanjutan.
11. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
12. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan tang
tepatberdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
13. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
14. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai
jadwal dinas.
15. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat.
16. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan, antara
lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas ijin / persetujuan atasan.
17. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang
tepat dan benar sesuai standar asuhan keperawatan.
18. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis, pada saat perpindahan pasien
19. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
a) Program diet
b) Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya.
c) Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau
institusikesehatan ini.
d) Cara hidup sehat seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau
bahan pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi.

D. PERAWAT GIGI Pelaksana Layanan


Nama : Ni Ketut Madiawati, Ni Kadek Astari, Ni Made Arini
Jabatan : Perawat Poliklinik Gigi
Unit Kerja : Ur Yanwat

Syarat Jabatan:
Pendidikan Formal: D III Keperawatan gigi yang disahkan oleh pemerintah
berwenang
Pendidikan Non Formal : -
Pengalaman Kerja : perawat pelaksana minimal tahun
Lain – Lain :
1. Mempunyai kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien ;
2. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai SPO ;
3. Dapat bekerjasama dalam tim dan mempunyai hubungan personal yang baik ;
4. Rajin, jujur dan loyal ;
5. Sehat jasmani dan rohani.
Tanggung jawab :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
standar ;
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan / kegiatan lain yang dilakukan.

Wewenang :
Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana di ruang rawat mempunyai
wewenang sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangan sesuai standar yang telah ditetapkan

Uraian tugas :
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya ;
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku ;
3. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan/tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya, serta kegiatan kegiatan rutin sehari – hari diruangan ;
4. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap
pakai
5. Membantu menyiapkan alat-alat kesehatan ;
6. Membantu melakukan tindakan pemeriksaan pasien ;
7. Melakukan tindakan menambal gigi anak dna dewasa ;
8. Membantu melakukan tindakan membersihkan karang gigi anak dan dewasa
9. Membantu melaksanakan dental fitnes ;
10. Membantu melakukan tugas jaga.
E. Bidan Pelaksana Layanan
Nama : Ni Wayan Suciati, Ni Wayan Seriyati, Dewa Ayu Cempaka Dewi
Jabatan : Bidan Pelaksana Layanan Rawat Jalan
Unit Kerja : Ur Yanwat

Syarat Jabatan :
Pendidikan Formal: D III Kebidanan disahkan oleh pemerintah berwenang
Pendidikan Non Formal :-
Pengalaman Kerja : bidan pelaksana minimal 1- 2 tahun
Lain – Lain :
1. Mempunyai kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada pasien ;
2. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai SPO ;
3. Dapat bekerjasama dalam tim dan mempunyai hubungan personal yang baik ;
4. Rajin, jujur dan loyal ;
5. Sehat jasmani dan rohani.

Tanggung jawab :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan kebidanan sesuai
standar
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
kebidanan / kegiatan lain yang dilakukan

Wewenang :
Dalam melaksanakan tugasnya, bidan pelaksana di ruang rawat mempunyai
wewenang sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangan sesuai standar yang telah ditetapkan

Uraian tugas :
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan/tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya, serta kegiatan kegiatan rutin sehari – hari diruangan.
4. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
5. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan, sesuai batas kewenangannya.
6. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
7. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan
batas kemampuannya, antara lain :
i. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program kegiatan ;
ii. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakitnya.
8. Melatih / membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
9. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara lain panas tinggi,kolaps,
pendaragan, keracunan, henti nafas dan henti jantung), sesuai prosedur
tetap yang berlaku dan selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter ruang rawat / dokter jaga.
10. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai dengankebutuhan
untuk pemeriksaan diagnostik. Tindakan pengobatan dan perawatan
lanjutan.
11. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
12. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan tang
tepatberdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
13. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
14. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai
jadwal dinas.
15. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat.
16. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan, antara
lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas ijin / persetujuan atasan.
17. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang
tepat dan benar sesuai standar asuhan keperawatan.
18. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis, pada saat perpindahan pasien
19. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
i. Program diet
ii. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya.
iii. Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau
institusikesehatan ini.
iv. Cara hidup sehat seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi
atau bahan pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi.

F. Terapis Fisioterapi Pelaksana Layanan


Nama : Pande Eka Putra, Ida Bagus Bramastha
Jabatan : Terapis Fisioterapi
Unit Kerja : Ur Yanwat

Syarat Jabatan :
Pendidikan Formal: D III terapis fisioterapi disahkan oleh pemerintah berwenang
Pendidikan Non Formal :-
Pengalaman Kerja : ahli terapi fisioterapi minimal 1- 2 tahun
Lain – Lain :
1. Mempunyai kemampuan dalam memberikan asuhan fisioterapi kepada pasien ;
2. Melaksanakan asuhan layanan fisioterapi sesuai SPO ;
3. Dapat bekerjasama dalam tim dan mempunyai hubungan personal yang baik
4. Rajin, jujur dan loyal ;
5. Sehat jasmani dan rohani.

Tanggung jawab :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan layanan sesuai standar ;
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
kegiatan lain yang dilakukan.
Wewenang :
Dalam melaksanakan tugasnya, terapis di ruang rawat mempunyai wewenang sebagai
berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan ;
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Uraian tugas :
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan/tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya, serta kegiatan kegiatan rutin sehari – hari diruangan.
4. Memelihara peralatan fisioterapi dan medis agar selalu dalam keadaan siap
pakai.
5. Membantu menyiapkan alat-alat kesehatan
6. Membantu melakukan tindakan pemeriksaan pasien
7. Membantu dokter memberikan tindakan medis pemasangan gips dan rawat luka
sesuai perintah dokter.
8. Membantu melakukan tugas jaga
BAB VII
HUBUNGAN TATA CARA KERJA

Hubungan Tata Cara Kerja di Instalasi Rawat Jalan meliputi hubungan tata cara
kerja internal dan eksternal (antar instalasi atau unit).

A. Hubungan Tata Cara Kerja Internal


1. Hubungan Vertikal
Instalasi rawat jalan adalah salah satu unsur pelayanan utama rumah sakit
bhayangkara yang dalam sistim organisasi berada dibawah pengawasan dari
Subbidyanmeddokpol. Hubangan vertical instalasi rawat jalan dimaksudkan
untuk memperjelas alur komunikasi dan pertanggungjawaban layanan yang
terjadi di unit rawat jalan kepada pimpinan rumah sakit

2. Hubungan Horizontal
Instalasi rawat jalan memiliki 25 layanan poliklinik yang dapat saling
berhubungan antara satu dengan lainnya sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pasien yang mengakses layanan poliklinik sering kali membutuhkan layanan
spesialistik lebih dari satu poliklinik. Konsultasi antara poliklinik satu dengan
yang lainnya dapat terjadi melalui mekanisme biling system dan surat
konsultasi internal poliklinik

B. Hubungan Tata Cara Kerja Eksternal (antar instalasi atau unit)


Terlaksananya layanan Instalasi rawat jalan memerlukan dukungan dari beberapa
instalasi unit internal rumah sakit yang lain, seperti misalnya
1. Unit SIM dan RM
Bentuk hubungaan keterkaitan antara rawat jalan dan unit Sim RM adalah
setiap pasien yang mengakses layanan rawat jalan, harus melalui
pendaftaran elektronik billing di unit SIM RM.
2. Instalasi Laboratorium
Pasien rawat jalan yang membutuhkan layanan pemeriksaan penunjang
labiratorium dapat mengakses layanan unit laboratorium, komunikas antar
unit rawat jalan dan laboratorium adalah melalui elektronik billing
3. Instalasi Radiologi
Pasien rawat jalan yang membutuhkan layanan pemeriksaan penunjang
Imaging dapat mengakses layanan unit radioligi, komunikas antar unit rawat
jalan dan radiologi adalah melalui elektronik billing
4. Instalasi Farmasi
Pasien rawat jalan memerlukan kebutuhan layanan farmasi dapat
menukarkan resep obat dari poliklinik kepada instalasi farmasi melalui
elekronik billing dan menyertakan resep tertulis dari dokter
5. Instalasi gizi
Pasien rawat jalan memerlukan kebutuhan layanan screening gizi atau
konsultasi gizi dapat berkonsultasi dengan instalasi gizi melalui elekronik
billing dan menyertakan surat konsul tertulis dari dokter
6. Unit Hemodialisa
Pasien rawat jalan memerlukan kebutuhan layanan cuci darah dapat
berkonsultasi dengan unit hemodialisa melalui elekronik billing dan
menyertakan surat konsul tertulis dari dokter
7. Unit Hiperbarik
Pasien rawat jalan memerlukan kebutuhan layanan terapi oksigen
hiperbarik dapat berkonsultasi dengan unit hiperbarik melalui elekronik
billing dan menyertakan surat konsul tertulis dari dokter
8. Instalasi Rawat Inap
Pasien rawat jalan memerlukan kebutuhan perawatan inap dapat
berkomunikasi dengan unit di rawat inap melalui elekronik billing dan
menyertakan berkas administrasi terkait kebutuhan rawat inap pasien dari
dokter poliklinik
9. Instalasi Bedah Sentral
Pasien rawat jalan memerlukan kebutuhan layanan tindakan operatif dapat
berkomunikasi dengan instalasi bedah central melalui elekronik billing dan
menyertakan berkas administrasi kelengkapan tindakan operasi elektif dari
poliklinik atau berkas administrasi kelengkatan tindakan operasi emergency
dapat disusulkan setelah pasien dalam kondisi stabil.
10. Instalasi Gawat Darurat
Pasien rawat jalan memerlukan kebutuhan tindakan kegawatdaruratan
dapat berkomunikasi segera dengan mengunjungi lansung ruang intalasi
gawat darurat. Berkas administrasi dapat disusulkan setelah pasien dalam
kondisi stabil.
11. Kompartemen Dokpol, yang terdiri dari:
a. Pemeriksaan kesehatan Tahanan rawat jalan (Wattah).
Pasien tahanan dapat mengakses layanan poliklinik dengan membawa
pengantar dari penyidik dan pembayaran klaim layanan rawat jalan
tahanan dapat diajukan kepada departemen Dokkpol
b. Unit Rehabilitasi Napza
Pasien rawat jalan yang memerlukan layanan rehabilitasi napza dapat
mengakses unit rehabilitasi napza dari poliklinik Jiwa melalui elektronik
biling dan menyertakan surat keterangan dari dokter spesialis jiwa
12. Instalasi Pusat Sterilisasi
Peralatan kesehatan di instalasi rawat jalan yang sifatnya dapat digunakan
kembali, dilakukan sterilisasi alat kesehatan dengan membawa alat
kesehatan ke instalasi pusat sterilisasi.
13. IPPRS
Peralatan kesehatan di instalasi rawat jalan membutuhkan pemeliharaan
alkes dan kalibrasi untuk menunjang layanan. Pemeliharan alat kesehatan
dilakukan oleh unit IPPRS secara berkala.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

A. STANDARISASI KETENAGAAN
KUALIFIKASI
PENGALAMAN JUMLAH
DAN YANG
NO NAMA JABATAN
FORMAL SERTIFIKAT KUALIFIKASI DIPERLUKAN
UTAMA
1 Ka Instalasi Rawat S1 Profesi Minimal 5 1
Jalan Dokter tahun
2 Karu Instalasi DIII Minimal 15 1
Rawat Jalan Keperawatan tahun
3 Perawat DIII Minimal 1-2 15
pelaksanan Keperawatan tahun
layanan poliklinik
4 Bidan Pelaksana DIII Minimal 1-2 4
Layanan Poliklinik Kebidanan tahun
5 Terapis fisioterapi DIII Minimal 1-2 2
pelaksanan Fisioterapi tahun
layanan

B. DASAR PERHITUNGAN KETENAGAAN


Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga yang di gunakan di
instalasi Rawat Jalan adalah
Menggunakan Dasar perhitungan kunjungan pasien rawat jalan adalah :
a. Rata – Rata Jumlah pasien 1 hari = 50
b. Jumlah Jam perawatan 1 hari = 12
Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan :
55X 12 = 132 +koreksi 15% = 15 x 132 = 19,8 orang
5 100

Ketersediaan Tenaga Perawat


Instalasi rawat jalan saat ini memiliki 20 poliklinik dengan jumlah tenaga perawat
dan bidan pelaksana poliklinik berjumlah 17 orang. Sementara jumlah dokter
spesialis yang sudah memiliki SIP di Instalasi rawat jalan berjumlah 38 orang, satu
orang dokter umum dan dua orang dokter gigi. Sesuai dengan perhitungan
kebutuhan tenada perawat/bidan, terdapat kekurangan kebutuhan jumlah tenaga
perawat pelaksana layanan polinklinik. Oleh sebab itu, sesuai dengan perhitungan
kebutuhan tenaga keperawatan di instalasi rawat jalan, diperlukan tambahan
tenaga perawat pelaksana layanan rawat jalan sebanyak 3 orang dengan standar
Pendidikan minimal adalah Diploma III keperawatan/kebidanan
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. KEGIATAN ORIENTASI RUMAH SAKIT


Orientasi adalah memberikan informasi yang berhubungan dengan lingkungan
kerja baru dalam suatu organisasi, meliputi organisasi tata laksana, kebijakan, tugas,
fungsi, tanggung jawab dan wewenang bagi pegawai baru.
Lingkungan kerja merupakan hal penting bagi pegawai baru untuk diketahui
serta dipahami dengan jelas, sehingga mempermudah penyesuaian dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya. Melalui orientasi pada
awal penugasan diharapkan pegawai baru akan merasa lebih siap dalam menerima
tanggung jawab, serta dapat bekerja dengan penuh percaya diri karena telah dengan
jelas mengetahui situasi, kondisi, peraturan, hak dan kewajibannya. Dengan
demikian pelaksanaan tugas akan tetap mengarah pada pelayanan yang profesional.
Program orientasi bagi pegawai baru bila dirancang dengan baik diharapkan dapat
mengatasi berbagai issue yang muncul dan membantu pegawai bersangkutan lebih
cepat menyesuaikan diri dalam memenuhi tanggung jawab dan akuntabilitas
merekaterhadap tugas yang dibebankan kepada mereka.

Tujuan dilaksanakannya orientasi Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar adalah:


1. Tujuan Umum
a. Memberikan pemahaman terhadap peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar.
b. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang
diamanatkan kepada pegawai baru.

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan kesempatan bagi pegawai baru untuk mengenal dan beradaptasi
dengan lingkungan kerja barunya.
b. Memberikan gambaran terhadap parameter dan sejauh mana kinerja pegawai
baru tersebut di ruang kerja yang bersangkutan.
c. Untuk menentukan tingkat kemampuan tenaga baru tersebut dalam
penempatan tugas nantinya.
d. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan profesi dan bidang
kerjanya.
e. Memberikan pengetahuan yang cukup bagi pegawai baru terhadap koordinasi
unit kerja di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar yang terkait dan
berhubungan erat dengan profesi dan bidang tugasnya.

B. KEGIATAN ORIENTASI BAGIAN DAN UNIT KERJA


Orientasi bagi pegawai baru di bagian dan unit kerja dilaksanakan setelah orientasi
sentral di rumah sakit dengan tujuan:
1. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenang
yang diamanatkan kepadanya.
2. Memberikan kesempatan bagi pegawai baru untuk mengenal dan beradaptasi
dengan lingkungan kerjanya.
3. Mengetahui, memahami dan menerapkan prosedur keamanan dan keselamatan
kerja di Instalasi Rawat Jalan
4. Mengetahui dan memahami Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan dan unit
kerja di bawahnya.
5. Mengetahui dan memahami tentang pola ketenagaan dan sistem penilaian
kinerja di Instalasi Rawat Jalan dan unit kerja di bawahnya.
6. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan bagian atau unit lain
yang terkait dengan Instalasi Rawat Jalan dan jajarannya.
7. Materi di Instalsi Rawat Jalan terdiri dari:
1. Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan dan jajarannya.
2. SPO dan aturan yang berlaku di Instalasi Rawat Jalan …..
3. Memperkenalkan kualifikasi SDM di Instalasi Rawat Jalan yang meliputi latar
belakang pendidikan dan status kepegawaian SDM.
4. Memperkenalkan alur pelayanan di Instalasi Rawat Jalan
5. Memperkenalkan sarana prasarana yang digunakan dalam pelayanan di
Instalasi rawat jalan
BAB X
MEKANISME PERTEMUAN/RAPAT

Rapat merupakan proses penyelenggaraan organisasi, dan bagian tugas dari


seorang pejabat untuk menggerakkan bagian atau unit kerjanya. Untuk itu diperlukan
pengaturan tertentu agar penyelenggaraan rapat di bagian atau unit kerja selaras dengan
agenda rapat atau pertemuan di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar.
A. Pertemuan/rapat rutin unit yang dilaksanakan oleh Instalasi rawat jalan meliputi:
1. Rapat Bulanan adalah pertemuan instalasi rawat jalan dilakukan di masing-
masing unit perawatan, dalam rangka evaluasi kinerja selama satu bulan
berjalan yang diikuti oleh seluruh tenaga instalasi rawat jalan rapat bulanan ini
dilaksanakan pada minggu pertama bulan berjalan

2. Rapat Insidentil adalah pertemuan bagian yang dilaksanakan berdasarkan


kebutuhan atau adanya masalah yang membutuhkan penanganan cepat. Rapat
ini dapat diikuti oleh pejabat lain yang terkait sampai kepada jajaran pimpinan
sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang terjadi.

B. Pertemuan/Rapat Rutin Antar Unit


Pertemuan rapat antar unit/instalasi dilaksanakan tiga bulan sekali dalam rangka
anev kinerja serta evaluasi koordinasi antar unit.
BAB XI
SISTEM PELAPORAN

Instalasi rawat jalan melaksanakan pelaporan pelayanan rawat jalan yang terdiri dari:

A. Laporan Harian
Laporan Harian di Instalasi rawat jalan meliputi
1. Jumlah kunjungan poliklinik per hari
2. Waktu hadir dokter spesialis, perawat/bidan pelaksana dan asistensi dokter
(Dokter magang/ drinternship) bila ada. :

B. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan di Instalasi rawat jalan meliputi
1. Rekap bulanan julah kunjungan poliklinik
2. Rapat rutin bulanan poliklinik

C. Laporan Tahunan
Laporan Tahunan di Instalasi rawat jalan meliputi anev tahunan intslasi rawat jalan
BAB XII
PENUTUP

Demikian Pedoman Pengorganisasian Instalasi rawat jalan Rumah Sakit Bhayangkara


Denpasar ini dibuat sebagai acuan pengorganisasian bagi pegawai di Rumah Sakit
Bhayangkara Denpasar umumnya dan bagi staf dan pimpinan di Instalasi…………….
Pedoman pengorganisaian ini dibuat untuk lebih memudahkan semua pihak yang terkait
dengan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal di
Instalasi……. Oleh karenanya pedoman pengorganisasian ini masih membutuhkan
masukan dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan pedoman di masa yang
akan datang.

Denpasar, 2 Januari 2020

KARUMKIT BHAYANGKARA DENPASAR

dr. NI MADE MURTINI, MARS


PEMBINA NIP 196502271998032002

Anda mungkin juga menyukai